Jurnal TPC
Jurnal TPC
Jurnal TPC
OLEH
KELOMPOK 6:
ANISATUL HUSNIA
(14013)
(14028)
BENEDIKTUS JANGGUT
(14030)
ENI FARISTIN
(14055)
(14077)
NUR IHSAN
(14141)
PRADIKA HANDIWIANTA
(14149)
AKADEMI FARMASI
PUTRA INDONESIA MALANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Jamu gendong merupakan ciri khas Indonesia yang terkenal. Produk
tradisional.
Pemanfaatan
jamu
gendong
sebagai
sarana
kesehatan
dan
untuk
penyembuhan
suatu
penyakit
(Pratiwi,2005).
Obat tradisional merupakan obat yang bahan bakunya diperoleh
dari tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian atau
gelenik, atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun
temurun di gunakan untuk pengobatan yang berdasarkan pengalaman
(Sampurno, 2005).
Pengolahan jamu tradisional sangat sederhana. Menurut Pratiwi
(2005) ada dua cara dalam pembuatan jamu yang lazimnya digunakan
di masyarakat, yaitu pertama dengan merebus semua bahan, kedua
dengan memeras sari yang ada kemudian mencampurkan dengan air
matang.
Menurut Suriawiria (2007) keterlibatan manusia dalam pengolahan
produk
industri
untuk
melancarkan
peredaran
darah,
antiinflamasi,
Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
telah
menetapkan
kebijaksanaan
dalam
upaya
tradisional
oleh
Departemen
Kesehatan
diklasifikasikan
sebagai Jamu, Fitofarmaka dan Taman Obat Keluarga (TOGA). Jamu adalah
obat yang berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan, hewan dan mineral dan
atau sediaan galeniknya atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang
digunakan dalam upaya pengobatan berdasarkan pengalaman.
Fitofarmaka adalah sediaan obat yang telah jelas keamanan dan
khasiatnya, bahan bakunya terdiri atas simplisia atau sediaan galenik
yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku, sehingga sediaan
tersebut
terjamin
keseragaman
komponen
aktif,
keamanan
dan
atau
halaman
rumah
ditanam
tanaman
obat
yang
serta
personalia
yang
terlibat
dalam
pembuatan
obat
bakteri
patogen
(Salmonella,
Staphylococcus
aureus
dan
pencemar
dapat
menimbulkan
kerugian.
Kelompok
mikroba seperti bakteri, jamur dan ragi (yang masih termasuk jamur)
merupakan
penyebab
kerugian
pada
bahan
makanan.
Karenanya
sebelum digunakan juga harus dicuci agar terbebas dari tanah dan
kotoran dengan menggunakan air PDAM, air sumur, atau air sumber yang
bersih.
2. Air
Air yang digunakan untuk mencuci bahan baku dan membuat
ramuan digunakan air bersih, matang dan masak (Lestari handayani,
2002). Pembuatan jamu gendong bahan bakunya
selain tanaman
berkhasiat adalah air. Kualitas air yang digunakan merupakan salah satu
bentuk penularan mikroorganisme penyebab diare. Penyakit menular
yang disebarkan oleh air secara langsung di antara masyarakat seringkali
dinyatakan sebagai penyakit bawaan air atau water borne diseases.
Penyakit ini hanya dapat menyebar apabila mikroba penyebabnya dapat
masuk ke dalam sumber air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi
kehidupan sehari-hari. Jenis mikroba yang dapat menyebar lewat air ini
sangat banyak macamnya antara lain : virus, bakteri, protozoa, metazoa.
(Juli Soemirat,1994). Departemen Kesehatan memberikan batasan bahwa
yang dimaksud dengan air minum dan air bersih adalah air yang memiliki
kualitas minimal sebagaimana dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI, No.
416/MenKes/Per/IX/1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas
air
serta
dalam
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI,
No.
indikasi
bahwa
sumber
air
tersebut
telah
mengalami
dalam waktu 48 jam pada suhu 350C (Ditjen PPM &PLP, 1996). Dalam air
bersih yang distribusinya melalui perpipaan total coliform tidak boleh
melebihi 10 per 100 ml sampel, untuk air yang distribusinya tidak melalui
perpipaan tidak boleh melebihi 50 per 100 ml sampel. Untuk air minum
total coliform maupun fecal coli harus nol. Untuk pembuatan ramuan
tradisional dengan cara diseduh harus menggunakan air yang hangat
yang sudah mendidih (air matang). Bila air kotor, perlu mengendapkan air
sebelum dipakai. Cara paling sederhana dengan mengendapkan jelas
belum memadai dilihat dari segi kesehatan karena masih adanya
mikroorganisme. Cara yang paling banyak digunakan adalah kombinasi
secara kimia dengan menggunakan tawas dan batu kapur yang berfungsi
sebagai koagulan,sedangkan secara fisik dengan aneka ragam penyaring
kerikil, pasir dan arang yang diletakkan di dasar bawah. Kemudian lapisan
kedua diletakkan ijuk, air yang sudah jernih diberi kaporit (Untung, 1995).
3. Peralatan
Alat yang digunakan untuk merebus obat tradisional sebaiknya
panci yang dilapisi email atau periuk (kuali) dari tanah liat (Lestari
handayani,2002). Untuk keperluan pembuatan jamu gendong wadah dan
peralatan yang digunakan harus diperhatikan, yaitu : peralatan harus
dibersihkan dahulu sebelum digunakan untuk mengolah jamu gendong,
peralatan yang terbuat dari kayu (misalnya telenan, sendok/pengaduk,
dan lain-lain) atau yang terbuat dari tanah liat atau batu (misalnya layah,
ulekulek, pipisan, lumpang) harus dicuci dengan sabun. Botol yang
digunakan untuk tempat jamu yang siap dipasarkan, sebelum diisi dengan
jamu gendong harus disterilkan terlebih dahulu. Caranya, mula-mula botol
direndam dan dicuci dengan sabun, baik bagian dalam maupun luarnya.
Setelah dibilas sampai bersih dan tidak berbau, botol ditiriskan sampai
kering, selanjutnya botol direbus dengan air mendidih selama kurang
lebih 20 menit.
4. Mengolah
Sebelum
mengolah
jamu
seharusnya
cuci
tangan
dahulu,
antara
lain,
pemeliharaan
rambut,
pemeliharaan
kulit,
keamanan
konsumen
jamu
khususnya
dalam
hal
yang
mengacu pada obat tradisioanal bentuk cairan obat dalam karena jamu
gendong belum ada standar mikrobiologi yang baku. Berdasarkan BPOM
RI No.12 tahun 2014 yang memberikan batasan dan persyaratan untuk
obat tradisional bentuk cairan obat dalam adalah : Angka Lempeng Total
tidak boleh lebih dari 104 kol/ml, Bakteri patogen negatif dan Angka
kapang tidak boleh melebihi 103 kol/ml.
membentuk
koloni
di
dalam
media
biakan
atau
hitungan
sebenarnya,
tidak
karena
menunjukkan
beberapa
sel
jumlah
yang
sel
mikroba
berdekatan
yang
mungkin
BAB III
METODOLOGI
BAHAN
1. jamu kunir asem
2. NaCl 0,9% steril
3. alkohol 70%
Perhitungan koloni
Dihitung jumlah koloni yang tumbuh pada media secara manual.
Dicatat hasilnya
Dihitung menurut standart plate count ( SPC ).