Satuan Acara Penyuluhan Pneumonia
Satuan Acara Penyuluhan Pneumonia
Satuan Acara Penyuluhan Pneumonia
: Penyakit Pneumonia
Sasaran
Waktu
Hari / tgl
Pukul
Tempat
Pemateri
1. Latarbelakang:
Insidensi pneumonia dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade terakhir ini di seluruh
dunia termasuk juga di Indonesia. Pneumonia merupakan penyakit penyebab kematian
dengan urutan atas atau angka kematian (mortalitas) tinggi, angka kejadian penyakit
(morbiditas), diagnosis dan terapi yang cukup lama.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan peserta mampu memahami cara perawatan
dan pencegahan pneumonia
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan peserta diharapkan dapat menjelaskan :
1. Pengertian pneumonia
2. Penyebab pneumonia
3. Tanda dan gejala pneumonia
4. Klasifikasi pneumonia
5. Komplikasi pneumonia
6. Pencegahan pneumonia
Pengertian pneumonia
Penyebab pneumonia
Tanda dan gejala pneumonia
Pneumonia
Klasifikasi pneumonia
Komplikasi pneumonia
Pencegahan pneumonia
4. Kegiatan Penyuluhan
No
Kegiatan Penyuluh
Waktu
Kegiatan Peserta
Pendahuluan
Memberi salam
1
Menjawab salam
5
Memberi salam
Menyimak
Mengkomunikasikan tujuan
Kegiatan Inti
20
Menyimak
Memperhatikan
Penutup
Menyimpulkan materi penyuluhan bersama
peserta
Memperhatikan
Menjawab salam
7. Alat/bahan
Infokus
Pengeras suara
Leafleat
8. Metode
Ceramah
Tanya jawab
9. Referensi
Tim penyusun. 2005. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. IDAI:Jakarta.
Tim Penyusun. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. UI press: Jakarta
LAMPIRAN I
MATERI
PNEUMONIA PADA ANAK
A. Pengertian Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah yang mengenai parenkim
paru. Menurut anatomis, pneumonia pada anak dibedakan menjadi pneumonia lobaris,
pneumonia interstisialis, dan bronkopneumonia. (Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2 :2000 )
B. Penyebab Pneumonia
Pneumonia umumnya disebabkan oleh bakteri, yaitu Streptococcus pneumonia dan
Haemophillus influenza. Pada bayi dan anak kecil ditemukan Staphylococcus aureus sebagai
penyebab pneumonia yang berat dan sangat progesif dengan mortalitas tinggi.(Kapita Selekta
Kedokteran Jilid 2 :2000 )
C. Tanda dan Gejala Pneumonia
Gejala dari radang paru atau pneumonia ini bervariasi, tergantung dari usia anak &
penyebabnya sendiri apakah dari bakteri atau virus. Yang harus kita perhatikan pada anak
ketika ada tanda-tanda pneumonia yaitu :
Anak harus tenang.
1. Hitung nafas dalam 1 menit
2. Adakah tarikan dinding dada
Penentuan ada tidaknya tanda bahaya yaitu
Pada anak umur <2 bulan yaitu :
1. Kurang bisa minum
2. Kejang
3. Kesadaran menurun
4. Stridor
5. Wheezing
KLASIFIKASI
PNEUMONIA BERAT
BUKAN PNEUMONIA
TANDA
60x/menit
Teruskan pemberian
asi dan beri asi lebih sering.
Kirim segera ke
sarana rujukan
Anjurkan ibu untuk kembali
control bila:
Keadaan bayi
memburuk
KLASIFIKASI
PNEOMONIA
BERAT
PNEUMONIA
BUKAN
PNEUMONIA
1thn-<5thn :
40x/menit
TINDAKAN
Membaik :
Memburuk :
Tidak dapat minum.
TANDA
Tidak
berubah :
Nafas lebih
membaik.
Panas nya
turun.
Nafsu makan
membaiik
Lanjutkan
Teruskan
antibiotic
sampai 5 hari
Antibiotik
sampai 5 hari
Oleh karena itu, balita yang mendapat ASI secara ekslusif lebih tahan infeksi dibanding balita
yang tidak mendapatkannya.
3. Memberikan imunisasi lengkap pada anak
Untuk mencegah pneumonia dapat dilakukan dengan pemberian imunisasi yang memadai,
yaitu imunisasi anak campak pada anak umur 9 bulan, imunisasi DPT (Difteri, Pertusis,
Tetanus) sebanyak 3 kali yaitu pada umur 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan.
4. Memeriksakan anak sedini mungkin apabila terserang batuk
Balita yang menderita batuk harus segera diberi pengobatan yang sesuai untuk mencegah
terjadinya penyakit batuk pilek biasa menjadi batuk yang disertai dengan napas cepat/sesak
napas.5. Mengurangi polusi di dalam dan di luar rumah. Untuk mencegah pneumonia
disarankan agar kadar debu dan asap diturunkan dengan cara mengganti bahan bakar kayu
dan tidak membawa balita ke dapur serta membuat lubang ventilasi yang cukup. Selain itu
asap rokok, lingkungan tidak bersih, cuaca panas, cuaca dingin, perubahan cuaca dan dan
masuk angin sebagai faktor yang memberi kecenderungan untuk terkena penyakit
pneumonia.
5. Menjauhkan balita dari penderita batuk
Balita sangat rentan terserang penyakit terutama penyakit pada saluran pernapasan, karena itu
jauhkanlah balita dari orang yang terserang penyakit batuk. Udara napas seperti batuk dan
bersin-bersin dapat menularkan pneumonia pada orang lain. Karena bentuk penyakit ini
menyebar dengan droplet, infeksi akan menyebar dengan mudah. Perbaikan rumah akan
menyebabkan berkurangnya penyakit saluran napas yang berat. Semua anak yang sehat
sesekali akan menderita salesma (radang selaput lendir pada hidung), tetapi sebagian besar
mereka menjadi pneumonia karena malnutrisi.