Makalah Hubungan Makanan Dan Gizi
Makalah Hubungan Makanan Dan Gizi
Makalah Hubungan Makanan Dan Gizi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pola makan merupakan perilaku sangat penting dan dapat mempengaruhi
keadaan gizi. Hal ini disebabkan karena kuantitas dan kualitas makanan dan minuman
yang dikonsumsi sehingga mempengaruhi tingkat kesehatan individu juga
masyarakat. Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kronis atau
penyakit tidak menular (PTM) terkait gizi, maka dari itu pola makan masyarakat
perlu ditingkatkan konsumsi gizi seimbang. Sehingga keadaan gizi yang baik dapat
meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat.
Tatacara dan perilaku makan yang salah akan menjadi penyebab masalah gizi,
dan perilaku makan tersebut dipengaruhi oleh faktor sosial, ekonomi, budaya dan
ketersediaan pangan. Analisis menggunakan data Susenas menunjukkan adanya
kecenderungan perilaku konsumsi makanan siap sadi termasuk minuman yang
semakin meningkat dari tahun ke tahun. Konsumsi makanan yang berasal dari terigu
seperti roti, mie, dan konsumsi kue basah serta minuman es merupakan bagian dari
makanan tradisional yang cenderung menurun.
Penyebab terjadinya masalah gizi yaitu adanya perubahan pola pangan dan gaya
hidup maka disusun pedoman perilaku makan untuk bangsa Indonesia yang banyak
dikenal dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Disamping itu PUGS
merupakan tindak lanjut dari Konferensi Gizi Internasional di Roma, Italia pada
bulan Desember tahun 1992. Hampir semua negara yang mengikuti konferensi
tersebut menilai perlunya disusun Nutritional Guidelines atau Pedoman Umum Gizi
Seimbang (PUGS) yang berguna untuk mencegah berbagai permasalahan gizi.
Kebanyakan penyakit tidak menular terkait-gizi di atas berasosiasi pada
kelebihan berat badan juga kegemukan yang disebabkan oleh kelebihan gizi.
Data Riskesdas 2007, 2010, 2013 memperlihatkan kecenderungan prevalensi
obesitas (IMT > 27) semua kelompok umur. Anak balita 12,2%, 14% dan 11,9%; usia
1
6-19 tahun (Riskesdas 2007, 2010) naik dari 5,2% menjadi 5,9%; orang dewasa dan
usia lanjut naik dari 21,3% menjadi 22,8%. Pada Riskesdas 2013 laki-laki obese
19,7% dan perempuan 32,9% ( Depkes, 2008; Kemenkes, 2010, 2013 ). Kelebihan
gizi disebabkan akibat kelebihan asupan makanan dan minuman kaya energi, lemak
jenuh, gula juga garam; akan tetapi kekurangan asupan pangan bergizi seperti
sayuran, buah-buahan dan serealia utuh, dan kurang melakukan olahraga. Konsumsi
pangan masyarakat yang belum sesuai.
Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa Indonesia saat ini masih memiliki masalah
kekurangan gizi. Kecenderungan karena prevalensi kurus (wasting) anak balita dari
13,6% menjadi 13,3% dan menurun 12,1%. Sedangkan kecenderungan prevalensi
anak balita pendek (stunting) sebesar 36,8%; 35,6%; 37,2%. Prevalensi gizi kurang
(underweight) berturut-turut 18,4%; 17,9%; 19,6%. Prevalensi kurus anak sekolah
sampai remaja berdasarkan Riskesdas 2010 sebesar 28,5%.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan makanan sehat dan pola makan ?
2. Apa fungsi dari makanan ?
3.
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sehari-hari yang seimbang dan aman, untuk mencapai dan mempertahankan status
gizi dan kesehatan yang optimal (Almatsier, S. dkk. 2011).
Kesenangan, budaya, agama, taraf ekonomi dan lingkungan alam. Sejak zaman
dahulu kala, makanan selain untuk kekuatan dan pertumbuhan, memenuhi rasa lapar,
dan selera, juga mendapat tempat sebagai lambang yaitu lambang kemakmuran,
kekuasaan, ketentraman dan persahabatan. Semua faktor di atas bercampur
membentuk suatu ramuan yang dapat disebut pola konsumsi (Santoso dan Ranti,
2004).
2.2 Fungsi Makanan
Menurut WHO, makanan merupakan substansi yang sangat diperlukan oleh
tubuh tidak termasuk air, obat-obatan dan substansi-substansi lainya. Terdapat 3 (tiga)
fungsi makanan yaitu (Chandra, 2007):
1. Makanan sebagai sumber energi karena panas dapat dihasilkan dari makanan
seperti juga energy.
2. Makanan sebagai zat pembangun karena makanan berguna untuk membangun
jaringan tubuh baru, memelihara dan memperbaiki jaringan tubuh.
3. Makanan sebagai zat pengatur karena makanan turut serta mengatur proses alami,
kimia dan proses faal dalam tubuh.
Untuk dapat berfungsi sebagaimana mestinya, kualitas makanan harus
diperhatikan. Kualitas makanan harus tersedianya zat-zat gizi yang dibutuhkan dalam
makanan dan pencegahan terjadinya kontaminasi makanan dengan zat-zat yang dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan. (Mulia, 2005).
Diet ialah merupakan suatu cara pilihan makanan yang lazim kita makan. Diet
seimbang adalah diet yang memberikan kecukupan nutrisi dalam jumlah yang
memadai, tidak terlampau banyak dan juga tidak terlalu sedikit (Almatsier, 2007).
Susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah
yangtepat
dan
benar
dengan
kebutuhan
tubuh,
dengan
memperhatikan
untuk
menyeimbangkan antara pengeluaran dan zat gizi yang masuk secara teratur.
A. Empat Pilar Prinsip Gizi Seimbang
1. Mengonsumsi Makanan Beragam.
Tidak ada sejenis makanan pun dapat mengandung semua jenis zat gizi
yang dibutuhkan tubuh untuk menjamin pertumbuhan dan mempertahankan
kesehatannya, selain dari pada Air Susu Ibu (ASI) bayi yang baru lahir sampai
berusia 6 bulan. Minsalnya nasi merupakan sebagai sumber utama kalori, tetapi
6
sedikit vitamin dan mineral; sayuran dan buah-buahan pada umumnya kaya
akan vitamin, mineral dan serat, tetapi sedikit kalori dan protein; ikan
merupakan sebagai sumber utama protein tetapi sedikit kalori.
2. Membiasakan Perilaku Hidup Bersih
Satu faktor penting penyakit infeksi yaitu dapat mempengaruhi status gizi
seseorang, terutama anak-anak. Penderita penyakit infeksi akan mengalami
penurunan nafsu makan sehingga kebutuhan tubuh kurang. Sebaliknya pada
keadaan infeksi, tubuh membutuhkan zat gizi yang lebih banyak untuk
memenuhi peningkatan metabolisme pada orang yang menderita infeksi
terutama apabila disertai panas. Pada orang yang menderita penyakit diare
mengalami peningkatan hilangnya zat gizi dan cairan tubuh dan memperburuk
kondisinya. Demikian pula sebaliknya, dan penderita kurang gizi akan
mempunyai risiko terkena penyakit infeksi karena keadaanya kurang gizi daya
tahan tubuh seseorang menurun, sehingga kuman penyakit lebih mudah masuk
dan berkembang. Jadi hal itu menunjukkan bahwa hubungan kurang gizi dan
penyakit infeksi adalah hubungan timbal balik.
3. Melakukan Aktivitas Fisik.
Aktivitas fisik meliputi segala macam kegiatan tubuh termasuk olahraga
karena salah satu bentuk dan upaya untuk menyeimbangkan pengeluaran dan
pemasukan zat gizi utamanya sumber energi dalam tubuh. Aktivitas fisik
memerlukan energi.dan aktivitas fisik sangat berperan pada perlancar sistem
metabolisme di dalam tubuh termasuk metabolisme zat gizi. maka dari itu,
aktivitas fisik berperan dalam menyeimbangkan zat gizi yang keluar dssn
masuk ke dalam tubuh.
4. Mempertahankan Dan Memantau Berat Badan (BB) Normal
Pada orang dewasa salah satu indikator menunjukkan bahwa telah terjadi
keseimbangan zat gizi di dalam tubuhnya adalah tercapainya Berat Badan yang
normal, yaitu Berat Badan yang sesuai untuk Tinggi Badannya. Indikator
tersebut dikenal dengan Indeks Masa Tubuh (IMT). Sebab itu, pemantauan BB
dieal dan normal merupakan hal yang harus menjadi bagian dari Pola Hidup
dengan Gizi Seimbang, agar dapat mencegah penyimpangan BB dari BB
normal, dan apabila terjadi penyimpangan dapat segera dilakukan pencegahan
dan penanganannya.
B. Pesan Umum Gizi Seimbang
1. Syukuri dan Nikmati Anekaragam Makanan
Mutu gizi dan kelengkapan zat gizi dipengaruhi karena adanya keragaman
jenis pangan yang dikonsumsi. Semakin beragam dan jenis pangan yang
dikonsumsi semakin terpenuhunya kebutuhan gizi. Juga semakin beragam jenis
pangan yang dikonsumsi semakin mudah tubuh memperoleh berbagai zat
lainnya yang bermanfaat bagi kesehatan. Maka dari itu konsumsi anekaragam
pangan merupakan salah satu anjuran penting utuk gizi seimbang.
2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan
Sayuran dan buah-buahan merupakan sumber berbagai vitamin, mineral,
dan serat pangan. Kebanyakan vitamin, mineral yang terkandung dalam sayuran
dan buah-buahan berperan sebagai antioksidan dan penangkal senyawa jahat
dalam tubuh. Kemudian sayuran, buah-buahan juga menyediakan karbohidrat
terutama berupa fruktosa dan glukosa. Sayur tertentu juga menyediakan
karbohidrat , seperti wortel dan kentang sayur. Buah tertentu juga menyediakan
lemak tidak jenuh seperti buah alpokat juga buah merah. Jadi konsumsilah
sayuran dan buah-buahan merupakan salah satu bagian penting dalam
mewujudkan gizi seimbang.
8
fisik merupakan
meningkatkan
1. Lacto-ovo-vegetarian:
Merupakan pola diet yang tidak mengkonsumsi sumber makanan dari hewani,
tetapi mengkonsumsi sumber makanan dari telur, susu, serta produk olahannya.
2. Lacto-vegetarian:
Merupakan pola diet yang tidak mengkonsumsi sumber makanan hewani, tetapi
masih mengkonsumsi sumber makanan dari susu dan produk olahannya.
3. Ovo-vegetarian:
Merupakan pola diet yang tidak mengkonsumsi sumber makanan hewani, tetapi
masih mengkonsumsi sumber makanan dari telur dan produk olahannya.
4. Strict vegetarian (vegan):
Merupakan pola diet yang tidak mengkonsumsi sumber makanan hewani
termasuk mengkonsumsi sumber makanan dari susu, telur, serta produk
olahannya. Diet vegetarian berhubungan dengan sejumlah kondisi kesehatan
yang dapat
penyakit jantung yang rendah, resiko hipertensi juga diabetes tipe 2 yang
rendah.
Kemudian diet vegetarian cenderung menimbulkan Body Mass Index (BMI)
yang rendah sehingga resiko terjadinya kanker yang rendah. Diet vegetarian
cenderung
mengandung lemak jenuht, magnesium dan potassium, vitamin C, vitamin E,
folat, karotenoid, flavonoid serta fitokimia lainnya (American Dietetics
Association, 2009).
11
gizi
seimbang
biasanya
merekomendasikan
keragaman
makanan dalam kelompok makanan dan menjamin kecukupan zat gizi mikro
(WHO/FAO 1996). Kualitas diet dapat juga diukur berdasarkan kepatuhan
dalam pedoman gizi seimbang dan rekomendasi kesehatan seperti pencegahan
penyakit kronis berhubungan dengan makanan yang diformulasikan oleh WHO
(WHO/FAO 2003). Penilaian kualitas diet di populasi pada berbagai perbedaan
dari transisi gizi sehingga menjadi sangat penting sebagai sumber informasi
untuk makanan berkaitan dengan transisi (Kim et al. 2003). Indeks kualitas
makanan atau diet berdasar diet tidak sehat ditandai dengan rendahnya konsumsi buah dan sayur merupakan salah satu faktor risiko perilaku dimodifikasi
(WHO 2002). Kunci utama untuk pengendalian epidemik global dari PTM
melalui pencegahan primer dengan melakukan identifikasi faktor risiko utama
dari penyakit tersebut.
12
peningkatan
keragaman
makanan
dalam
kelompok
makanan yang dapat menjamin kecukupan zat gizi mikro (WHO/FAO 1996).
Kualitas diet diukur berdasarkan kepatuhan dalam pedoman gizi seimbang dan
rekomendasi kesehatan seperti pencegahan penyakit kronisdan berhubung-an
dengan makanan yang diformulasikan oleh WHO (WHO/FAO 2003). Penilaian
ini di populasi pada berbagai tahap dari transisi gizi akan menjadi penting
sebagai sumber informasi untuk makanan yang berkaitan dengan transisi (Kim
et al. 2003). Indeks kualitas makanan atau diet berdasarkan keragaman
makanan (dietary diversity), kecukupan zat gizi mikro (micronutrient
adequacy), dan pemenuhan sesuai rekomendasi WHO untuk pencegahan
penyakit kardiovaskular (Ponce 2006).
Konsumsi asupan sayuran juga buah yang sangat rendah dapat
memberikan beban terjadinya penyakit kardiovaskular (85%) dan kanker (15%)
(Kim et al. 2003). Rendahnya asupan sayuran dan buah juga diperkirakan dapat
menyebabkan kanker gastrointestinal (19%), penyakit jantung (31%) dan stroke
(11%). Konsumsi sedikitnya 400 gram buah-buahan dan sayur per hari
merupakan penyakit kronis yang pencegahannya dengan makanan atau diet
(WHO/FAO 2003).
Adapun yang dapat memengaruhi kualitas diet perlu dilakukan status
sosial ekonomi dan status gizi. Kualitas diet orang dewasa dipengaruhi oleh
ketersediaan dan pemilihan bahan pangan dan hal ini berhubungan dengan
aspek pengetahuan gizi. Hubungan pengetahuan gizi dan diet akan memberikan
tambahan informasi untuk merubah strategi komunikasi untuk perubahan
perilaku makan.
2.6 Pengertian Penyakit Degeneratif
13
14
2) Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus, sering dikenal dengan istilah penyakit kencing
manis adalah kelainan metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor,
dengan simtoma berupa hiperglikemia kronis dan gangguan metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein sebagai akibat dari:
1. Defisiensi sekresi hormon insulin, aktivitas insulin, atau keduanya;
2. Defisiensi transporter glukosa.
Dari kedua penyebab diabetes mellitus tersebut dapat terjadi secara
bersamaan atau salah satu saja. Akibatnya kadar gula darah menjadi
meningkat drastis.
3) Stroke
Stroke merupakan kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu
bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, sehingga kurangnya
aliran darah menyebabkan reaksi biokimia, yang dapat mematikan sel-sel
saraf di otak. Kematian jaringan otak menyebabkan hilangnya fungsi yang
dikendalikan oleh jaringan itu. Stroke ialah penyebab kematian ketiga di
Amerika Serikat dan banyak negara industri di Eropa (Jauch, 2005).
Jikapun dapat diselamatkan, terkadang penderita mengalami kelumpuhan
di anggota badannya, hilangnya sebagian ingatan dan
kemampuan
bicaranya.
4) Osteoporosis
Penyebanya kualitas dan kepadatan jaringan tulang di dalam tulang
akan memburuk, sehingga terdapat lebih banyak ruang kosong di dalam
tulang sehingga menjadi lebih rapuh. Namun masalah utamanya bila kita
15
memiliki tulang yang rapuh tulang tersebut lebih mudah patah dari pada
yang seharusnya. Hal ini kecelakaan atau jatuh ringan yang secara normal
tidak menyebabkan patah pada tulang yang menyatakan bahwa sehat akan
dapat menyebabkan patah tulang yang nyeri dan melemahkan. Bahkan
batuk yang keras dapat menyebabkan patah tulang belakang.
penyebab osteoporosis yakni peningkatan usia, menopause, kadar
testosterone rendah pada pria, kecenderungan genetic, penyakit lain seperti
gagal ginjal, penyakit hati, obat-obatan, berat badan rendah, pola makan
buruk, merokok dan mengonsumsi alkoholyang berlebihan, dan minimnya
melakukan olahraga.
16
BAB II
KESIMPULAN
1. Pola makan yang dikatakan baik sebab terkandung makanan sumber energi,
sumber zat pembangun dan sumber zat pengatur, karena semua zat gizi diperlukan
untuk pertumbuhan, pemiliharaan serta perkembangan otak dan produktifitas
kerja, kemudian dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan.
2. Tatacara dan perilaku makan yang salah akan menjadi penyebab masalah gizi, dan
perilaku makan tersebut dipengaruhi oleh aneka faktor sosial, ekonomi, budaya
dan pangan.
3. Gizi Seimbang (Balanced Diet) telah dinyatakan oleh berbagai institusi atau
kelompok ahli, tetapi pada intinya definisi Gizi Seimbang mengandung
komponen-komponen yang lebih kurang sama, yaitu: cukup kuantitas dan
kualitas, mengandung beragam zat gizi (energi, protein, vitamin dan mineral) yang
diperlukan tubuh untuk tumbuh, untuk menjaga kesehatan dan untuk melakukan
aktivitas dan kehidupan sehari-hari serta menyimpan zat gizi untuk mencukupi
kebutuhan tubuh saat konsumsi makanan tidak mengandung zat gizi yang
dibutuhkan.
4. Kemudian Prinsip Gizi Seimbang terdiri dari 4 (empat) yang pada dasarnya
merupakan rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar
dan zat gizi yang masuk secara teratur.
5. Vegetarianisme merupakan suatu pola diet tidak mengkonsumsi makanan yang
berasal dari hewan, baik yang ada di darat, air, maupun udara.
6. Penyakit degeneratif merupakan penyakit mengiringi proses penuaan. Penyakit ini
terjadi seiring bertambahnya usia. Penyakit degeneratif ialah penyakit akibat
penurunan fungsi organ dan alat tubuh.
17