Fisiografi Sumatera Barat
Fisiografi Sumatera Barat
Fisiografi Sumatera Barat
PETA TOPOGRAFI
MAKALAH PRAKTIKUM
GEOMORFOLOGI
Di susun oleh :
DERA YULIHANTI
NPM : 163610181
PLUG 2
TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
T.A 2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
Geologi merupakan ilmu kebumian.Orang yang mempelajarinya
disebut ahli geologi, geologiawan, atau geologist. Geologi, kelompok ilmu
yang mempelajari Bumi secara menyeluruh,pembentukan, komposisi,
sejarah dan proses-proses alam yang telah dan sedang berlangsung.
Geologi modern berkembang pada akhir abad ke -18.James Hutton
merupakan bapak geologi modern pada tahun 1795, James Hutton
menerbitkan bukunya yang berjudul (Theory of the Earth) dimana ia
mencetuskan doktrin Uniformitarianism (The present is the key to the
past),artinya gaya atau proses yang membentuk permukaan bumi seperti
yang kita amati sekarang ini, telah berlangsung sejak terbentuknya bumi.
Tahun 1912, Alfred Wegener mencetuskan teori pengapungan benua,
yang menduga bahwa pada mulanya benua Amerika Selatan dan Afrika
bersatu, dan kemudian berpisah menjadi seperti saat sekarang yang terpisah
oleh samudra Atlantik. Sejak tahun 1960 berkembanglah Teori Pengapungan
Benua ( Continental Drift ) yang sekarang di kenal dengan Teori Tektonik
Lempeng. Teori ini dapat menjelaskan dan menyederhanakan banyak hal
mengenai gejala-gejala alam yang semula di anggap misterius. Seperti
gempa bumi yang datangnya secara tiba-tiba dan gunung api yang tiba-tiba
meletus.
Ilmu geologi terus berkembang dan terbagi lagi menjadi ilmu-ilmu
yang menjadi dasar geologi. Cabang-cabang ilmu geologi tersebut
diantaranya : Mineralogi, Petrologi, stratigrafi, Paleontologi, Geologi
Struktur, Geomorfologi, Geofisika, Geokimia, dan lain sebagainya.
Untuk masuk ke dalam ilmu geologi yang lebih kompleks diperlukan
bekal pengetahuan mengenai keadaan alam bumi seperti yang kita lihat
dalam kehidupan sehari-hari kita. Gempa bumi, tsunami, tanah longsor,
badai angin topan, dan banyak lagi jenisnya merupakan hasil atau produk
dari proses yang dapat dipelajari pada ilmu geologi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.FISIOGRAFI PULAU SUMATERA DAN RIAU
Pulau Sumatra memiliki orientasi barat laut yang terbentang pada
ekstensi dari lempeng eurasia,pulau sumatera memiliki luas area sekitar
435.000 km2 .Trendline utama dari pulau ini cukup sederhana bagian
belakang dibentuk dari pegunungan barisan yang berada di sepanjang
bagian barat.Bagian ini membagi antara barat dan timur,lereng yang menuju
Samudra Hindia biasa nya curam yang menyebabkan sabuk bagian barat
biasa nya berupa pegunungan.Pulau sumatera terletak di sebelah bagian
barat daya kontinen paparan sunda dan merupakan jalur konvergensi antar
lempeng hindia. Sumatra sebelah barat tersusun atas endapan batuan tersier
yang sangat tebal dan bersifat resistensi terhadap erosi kecil. Singkapansingkapan batuan yang berumur pretersier di jalur non-vulkanik sangat
jarang ditemukan, sedangkan batuan basalt ditemukan secara lokal. Proses
pengangkatan yang menghasilkan jalur pegunungan non vulkanik terjadi
pada zaman Kuarter.
Van Bemmelen membagi Pulau Sumatera menjadi 6 zona fisiografi.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
zaman tersebut terjadi aktivitas persesaran (fault) dan pembentukan rift atau
struktur depresi yang memanjang dengan struktur regional. Pada zaman
Oligo-miosen lapisan ini mengalami penurunan dan sebagian dari bukit
barisan sampai di bawah permukaan air laut. Sedimen yang terendapkan
terdapat di bagian barat dan timur dari graben tengah yang sifatnya lokal.
Blok Sekapung.
3.
Dataran Alluvial
Sebarannya sepanjang Lampung sempit, setelah mendekati Palembang
meluas merupakan basement yang terdiri dari granit dan grano diorite.
c)
Sumatra Selatan
a.
Penampang Semangko.
Penampang ini berbentuk segitiga, pada kedua sisinya yaitu sisi timur
dan sisi barat dibatasi oleh garis lengkung dan garis lurus di bagian barat.
Sebagian kelanjutannya dari graben tengah di selatan timbul horst tobuan.
b.
Penampang Ranau.
Terdapat
Danau
Ranau
yang
merupakan
vulcano
tektoknik
d.
Ketahun.
Merupakan Graben tengah yang yang menyempit beberapa terdapat
horst. Pola aliran pada graben tengah mengalami proses perubahan relative
cepat. Aktivitas graben twngah mengalami proses perubahan relative cepat.
Aktivitas graben tengah ini terjadi antara bagian yang tergeser. Pada daerah
terdapat Sungai Tergwse yang masih labil sehingga dapat menyebakan jalan
terputus.
Pegunungan di sebelah timur graben tengah. Ciri-ciri:
arah timur dan sungainya adalah sungai konsekuen. Terdapat sesar yang
sejajar dengan graben tengah sebarannya hingga sampai di gunung api
rantai.
b.
c.
Pegunungan Garba.
Terletak di sebelah utara graben Gedong Surian merupakan suatu
celah yang disebut gab komering yaitu merupakan suatu tempat keluarnya
tuff ranau ke arah timur.
d) Sumatra Tengah.
1.
Ciri-ciri:
Resistensi batuan.
c. Bentuk lembah V.
d.
a.
b.
c.
Dataran Indrapura.
Merupakan dataran pantai trianggulair meluas kearah barat laut sungai
indrapura berkumpul menjadi sungai komsekuen yang datangnya dari bukit
Barisan.
d.
Sumatra Utara.
Schurmann menggambarkan bagian Paleogene ke dalam pegunungan
Batak Lands, membentuk rangkaian pegunungan Pre-Tersier sampai timur
laut.
1.
Pilo-Pliocene.
Sesudah pengangkatan Intra Miosen pada zone barian umumnya tidak
terbentuk endapan marine. Selama akhir Neogen, rangkaian pegunungan
barisan rangkaian pegunungan barisan membentuk rangkaian gunung api
antara basin indiogosinklinal Sumatra Timur dan Sumatra India.
2.
3.
kontras
gunung dapat
didefinisikan apabila memiliki puncak lebih dari 610m dari atas permukaan
laut. Bila terdapat suatu jalur busur yang memanjang antara puncak yang
satu dengan puncak lainnya yang saling berhubungan maka fenomena itu
dikenal sebagai pegunungan. Indonesia terletak pada pertemuan tiga
lempeng aktif dunia, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan
lempeng Pasifik yangmana kepulauan di nusantara tersebut akan terus
bergerak rata-rata 3-6cm bahkan 12cm per tahunnya, yang saling
berrtumbukan/berinteraksi.
Pulau sumatera sendiri berada pada zona wilayah tumbukan antara
lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia. Gambar disamping berikut
adalah visualisasi kronologis dari pulau Sumatera.
Pegunungan Bukit Barisan adalah jajaran pengunungan yang
membentang dari ujung utara (di Nangroe Aceh Darusalam) sampai ujung
selatan (di Lampung) pulau Sumatra. Proses pembentukan pegunungan ini
berlangsung menurut skala tahun geologi yaitu berkisar antara 45 450 juta
tahun yang lalu. Teori pergerakan lempeng tektonik menjelaskan bagaimana
pegunungan ini terbentuk.
Lempeng tektonik merupakan bagian dari litosfer padat yang
terapung di atas mantel yang bergerak satu sama lainnya. Terdapat tiga
kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng
lainnya, yaitu apabila kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling
mendekati (collision) dan saling geser (transform).
Tumbukan lempeng tektonik antara indian-australian plate dengan
eurasian plate terus bergerak secara lambat laun. Saat kedua lempeng
bertumbukan atau saling mendekati, bagian dari indian-australian plate
berupa kerak samudera yang memiliki densitas yang lebih besar dan tentu
lebih berat tersubduksi tenggelam jauh ke dalam mantel dibandingkan
dengan kerak benua pada eurasian plate di posisi pulau sumatera. Zona
gesekan akibat gaya tekan dari tumbukan tersebut menjadi begitu panas
DAFTAR PUSTAKA
http:/.www.academia.edu/9297655/GEOMORFOLOGI_INDONESIA_PUL
AU_SUMATERA
http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/454/jbptitbpp-gdl-muhammadar22676-3-2010ta-2.pdF