Individu, Populasi Dan Komunitas
Individu, Populasi Dan Komunitas
Individu, Populasi Dan Komunitas
EKOLOGI
Ekologi berasal dari bahasa Yunani yakni oikos (rumah atau tempat hidup)
dan logos (ilmu). Secara harfiah ekologi merupakan ilmu yang mempelajari
hubungan timbal-balik antara organisme dengan lingkungannya. Ekologi hanya
bersifat eksploratif dengan tidak melakukan percobaan, jadi hanya mempelajari
apa yang ada dan apa yang terjadi di alam.
Individu
Individu berasal dari bahasa latin yaitu in (tidak) dan dividuus (dapat
dibagi) jadi individu merupakan bagian organisasi kehidupan yang tidak dapat
dibagi lagi. Masing-masing unit yang disebut individu tersebut dapat melakukan
proses hidup yang masing-masing terpisah. Individu dalam ekologi memiliki
makna yang sangat penting, karena dari individu dapat dikumpulkan bermacam-
macam data untuk mempelajari tentang kehidupan dalam hubungannya dengan
lingkungannya.
Populasi
Densitas populasi dalam ekosistem dapat diukur dan ditentukan melalui dua
cara yaitu:
1. Densitas kotor (Crud density): Jumlah individu suatu populasi per satuan
areal seluruhnya
2. Densitas efektif atau dikenal sebagai kerapatan ekologi yaitu jumlah
individu suatu populasi per satuan ruang habitat
Densitas populasi apabila fluktuasinya kita perhatikan maka akan dapat kita
gunakan untuk menentukan faktor-faktor yang mengontrol ukuran dari populasi.
Faktor-faktor itu dikenal dengan istilah faktor kepadatan bebas (density
independent) dan faktor kepadatan tidak bebas ( density dependent). Density
independent merupakan faktor perubahan lingkungan yang berpengaruh terhadap
anggota populasi secara merata. Sebagai contoh tsunami yang menimpa sebagian
Aceh dan Sumatra Utara akan mematikan semua anggota populasi tertentu. Secara
umum ketersediaan makanan merupakan density dependen, demikian juga
kompetisi, penyakit dan peristiwa migrasi. Density dependen merupakan
pendorong terjadinya fluktuasi kepadatan populasi.
N1
b=
N t
Keterangan:
N : seluruh individu dalam populasi atau hanya individu yang bereproduksi
N1 : jumlah individu baru dalam populasi karena kelahiran
t : satuan waktu
Penyebaran Umur
Secara ekologis populasi umumnya memiliki tiga bentuk sebaran umur yaitu
muda (prareproduktif), reproduktif dan umur tua (postreproduktif). Lamanya
periode umur ekologis jika dibandingkan dengan panjangnya umur sangat
beragam tergantung pada jenis organisme dan kondisi lingkungan yang
melingkupinya. Beberapa jenis tumbuhan dan hewan memiliki umur
prareproduktif yang lebih panjang dan beberapa tidak memiliki umur
postproduktif. Populasi organisme yang sama tetapi hidup dalam kondisi
lingkungan yang berbeda juga dapat memiliki periode umur ekologis yang
berbeda. Populasi hewan liar biasanya memiliki umur reproduktif lebih lama
dibandingkan dengan yang dipelihara, contohnya beberapa jenis burung. Biasanya
populasi yang sedang berkembang cepat akan didominasi oleh individuindividu
muda, populasi yang stationer memiliki umur yang lebih merata dan populasi
yang menurun akan didominasi oleh sebagian besar individu-individu yang
berumur tua. Sebaran umur dalam populasi akan sangat mempengaruhi natalitas
dan mortalitas yang pada akhirnya berpengaruh terhadap densitas populasi.
Potensi Biotik
Potensi biotik dapat diartikan sebagai kemampuan bawaan yang dimiliki
organisme untuk tumbuh atau bereproduksi (reproductive potential). Potensi
biotic menggambarkan kemampuan suatu populasi menambah jumlah
anggautanya apabila rasio umur sudah mantap dan lingkungan dalam kondisi
optimal. Pada kondisi lingkungan tidak atau kurang optimum maka tingkat
pertumbuhan populasi menurun. Perbedaan antara potensi biotik dengan
kemampuan suatu poipulasi menambah anggautanya dalam keadaan yang dapat
diamati dikenal sebagai daya tahan lingkungan.
Komunitas
DAFTAR PUSTAKA
Odum, EP. 1983. Basic Ecology. Philadelphia: Saunders
Zoeraini D.I. 2003. Prinsip-prinsip Ekologi dan Organisasi. Jakarta: PT Bumi
Aksara