Scribd Logo
Unggah

Selamat datang di Scribd!

  • 285 tayangan

    SOP Pemeriksaan Feses Lengkap

    Diunggah oleh

    rian
    SOP ini menjelaskan prosedur pemeriksaan feses secara makroskopis dan mikroskopis untuk mengidentifikasi adanya telur atau cacing pada sampel feses. Pemeriksaan dilakukan dengan melihat warna, bau, konsistensi feses serta adanya darah atau lendir di bawah mikroskop setelah dicampur larutan eosin. Hasil pemeriksaan dicatat untuk arsip laboratorium dan pasien.

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai XLS, PDF, TXT atau baca online dari Scribd

    SOP Pemeriksaan Feses Lengkap

    Diunggah oleh

    rian
    285 tayangan1 halaman
    SOP ini menjelaskan prosedur pemeriksaan feses secara makroskopis dan mikroskopis untuk mengidentifikasi adanya telur atau cacing pada sampel feses. Pemeriksaan dilakukan dengan melihat warna, bau, konsistensi feses serta adanya darah atau lendir di bawah mikroskop setelah dicampur larutan eosin. Hasil pemeriksaan dicatat untuk arsip laboratorium dan pasien.

    Deskripsi Asli:

    bhguvjgy

    Judul Asli

    327530248 SOP Pemeriksaan Feses Lengkap

    Hak Cipta

    © © All Rights Reserved

    Format Tersedia

    XLS, PDF, TXT atau baca online dari Scribd

    Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

    Apakah konten ini tidak pantas?

    SOP ini menjelaskan prosedur pemeriksaan feses secara makroskopis dan mikroskopis untuk mengidentifikasi adanya telur atau cacing pada sampel feses. Pemeriksaan dilakukan dengan melihat warna, bau, konsistensi feses serta adanya darah atau lendir di bawah mikroskop setelah dicampur larutan eosin. Hasil pemeriksaan dicatat untuk arsip laboratorium dan pasien.

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai XLS, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Unduh sebagai xls, pdf, atau txt
    285 tayangan1 halaman

    SOP Pemeriksaan Feses Lengkap

    Diunggah oleh

    rian
    SOP ini menjelaskan prosedur pemeriksaan feses secara makroskopis dan mikroskopis untuk mengidentifikasi adanya telur atau cacing pada sampel feses. Pemeriksaan dilakukan dengan melihat warna, bau, konsistensi feses serta adanya darah atau lendir di bawah mikroskop setelah dicampur larutan eosin. Hasil pemeriksaan dicatat untuk arsip laboratorium dan pasien.

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai XLS, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Unduh sebagai xls, pdf, atau txt
    dari 1

    SOP PEMERIKSAAN FESES LENGKAP

    No. Dokumentasi : No. Revisi : - Halaman : 1


    DISKES 09/SPO/PUSK BA II/V/2012
    KAB. KLUNGKUNG
    Tanggal Berlaku : Ditetapkan di : Takmung
    SOP 1 Mei 2012 Plt. Kepala UPT. Puskesmas Banjarangkan II
    PELAYANAN LAB
    UPT. PUSKESMAS
    BANJARANGKAN II (dr. Ida Ayu Ketut Sri Handayani)
    NIP. 19790810 200604 2 017
    Pengertian Cara pemeriksaan laboratorium yang menggunakan spesimen feses untuk
    mengidentifikasi adanya telur atau cacing pada sampel feses seseorang
    Tujuan Melihat adanya kelainan-kelainan dalam tinja, baik secara makroskopis
    maupun mikroskopis.
    Kebijakan Pasien sering mengalami gatal-gatal pada bagian dubur, badan cendrung kurus tetapi
    perut terlihat membuncit

    Persiapan 1. Pasien
    a. Pasien tidak dibenarkan makan obat pencahar sebelum pemeriksaan.
    2. Spesimen
    a. Sebaiknya feses diambil pada pagi hari.
    b. Sebaiknya spesimen segera diperiksa. Untuk pemeriksaan amuba
    harus dilakukan maksimal 2 jam dari pasien defekasi.
    3. Alat untuk pemeriksaan feses.
    4. Reagensia untuk pemeriksaan feses.
    5. Tempat sampah/ember tertutup.
    Prosedur A. Cara Pemeriksaan Feses Secara Makroskopis :
    1. Amati feses ditempat yang terang, meliputi : warna, bau,
    konsistensi, adanya darah, lendir, cacing dan serat.
    B. Cara Pemeriksaan Feses Secara Mikroskopis :
    1. Spesiman feses diambil menggunakan ujung lidi dan diletakkan
    pada obyek glass yang sudah ditetesi larutan eosin/lugol 2%/NaCl 0,9%.
    2. Setelah ditutup dengan cover glass, segera periksa dibawah
    mikroskop dengan perbesaran 10x dan 40x.
    C. Pencatatan Hasil :
    1. Sebagai arsip : catat hasil pemeriksaan di buku register laboratorium.
    2. Untuk pasien : catat hasil pemeriksaan di blanko hasil laboratorium.
    D. Pembuangan Sisa Spesimen :
    Sisa spesimen dituangi desinfektan. Kemudian dimasukaan kedalam tempat
    sampah medis.
    Unit Terkait Poli Umum

    Anda mungkin juga menyukai