Materi Respirasi
Materi Respirasi
Materi Respirasi
Home BIOLOGI SMA Materi Biologi SMA Tentang Struktur dan Fungsi Sel Pada Sistem Pernapasan.
Materi Biologi SMA Tentang Struktur dan Fungsi Sel Pada Sistem
Pernapasan.
Materi Biologi SMA Tentang Struktur dan
fungsi sel penyusun jaringan pada sistem
pernapasan/respirasi
Sistem Pernafasan atau Respirasi.
Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem organ yang digunakan
untuk menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida
dan uap air.
Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama.
Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar.
Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung
oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan
uap air.
Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa
bernapas terjadi pelepasan energi.
Sistem pernapasan pada manusia mencakup saluran pernapasan ,
mekanisme pernapasan dan gangguan sistem pernafasan.
A. Alat atau Saluran Pernafasan Manusia
Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract) adalah
bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan
tampat pertukaran gas yang diperlukan untuk proses pernapasan. Saluran
ini berpangkal pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru-paru.
Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut: Rongga hidung -
Pharing - Laryng - Trachea - Bronkus - Bronchiolus - Alveolus- Paru-
paru/Pulmo. Perhatikan gambar di bawah ini :
1. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
7. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping
dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma
yang berotot kuat.
Jaringan paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah
permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas.
Paru-paru kanan terdiri dari 3 lobus, sedangkan paru-paru kiri terdiri dari 2
lobus.
Setiap lobus terdiri dari bagian yang lebih kecil disebut lobulus.
Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan
pembuluh darah.
Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter
1 mm, dindingnya makin menipis jika dibanding dengan bronkus.
Bronkiolus tidak mempunyi tulang rawan, tetapi rongganya masih
mempunyai silia dan di bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk
kubus bersilia.
Pada bagian distal kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada
gugus kantung udara (alveolus)
Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang
salah satu sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang
tawon.
Oleh karena alveolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler
darah maka memungkinkan terjadinya difusi gas pernapasan
Paru paru disusun oleh otot otot pernafasan otot utama :M.Intercostalis,
M.Diafragmatika dan otot tambahan : M.Pectoralis mayor, M.Pectoralis
minor, M. Latisimus dorsi, M. Sternocleidomastoideus.
7. Pleura
Fase ini berupa berkontraksinya otot antar tulang rusuk (Inter Costae)
Kontraksi ini membuat rusuk naik terangkat
Terangkatnya rusuk membuat rongga dada membesar Karena rongga
dada membesar tekanan udara di rongga kecil
Akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada
tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut: Otot antar
tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang
rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan
udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara
luar --> udara luar masuk ke paru-paru.
b. Pernapasan dada ekspirasi.
Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang
rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga
rongga dada menjadi kecil.
Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar
daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya
karbon dioksida keluar.
Mekanisme ekspirasi pernapasan dada adalah sebagai berikut: Otot
antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru
menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan
dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
2. Pernapasan Perut
Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya
melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut
dan rongga dada.
Mekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap yakni
sebagai berikut.
a. Pernapasan perut inspirasi.
2. pertukaran Karbondioksida
a. Oleh plasma darah CO2 + H2O H2CO3, Pengangkutan ini dibantu enzim
karbonat anhidrase jumlah CO2 yang dapat diangkut sebanyak 5 %
b. Oleh Hemoglobin CO2 + Hb -----> HbCO2 (Karbominohemoglobin)
c. Pertukaran klorida : CO2 + H2O -------> HCO3
- H2CO3 -------> H+ dan HCO3
- H+ di ikat Hb, krn bersifat racun dalam sel
- HCO3 --------> ke plasma darah
- HCO3 ---------> diganti oleh Cl- , (selengkapnya baca disistem eksresi)
F. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pernapasan Manusia
5.
Pneumonia : adalah peradangan paru-paru dimana alveolus biasanya
terinfeksi oleh cairan dan eritrosit berlebihan. Infeksi disebarkan oleh
bakteri dari satu alveolus ke alveolus lain hingga dapat meluas ke seluruh
lobus bahkan seluruh paru-paru. Umumnya disebabkan oleh bakteri
streptokokus (Streptococcus), Diplococcus pneumoniae, dan bakteri
Mycoplasma pneumoniae.
6.
Emfisema Paru-paru : disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus.
Alveolus sendiri adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-
paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar
dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang
seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya. Asap
rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab
kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
http://www.dunia-mulyadi.com/2015/04/struktur-dan-fungsi-sel-pada-sistem_14.html