Makalah Perbaikan Tanah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

PERBAIKAN TANAH

Disusun Guna Melengkapi Tugas Mata Kuliah

Perbaikan Tanah

Disusun Oleh :

Nama : Novia Eka Damayanti

NPM : 1315011087

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu teknik sipil adalah ilmu yang dapat digunakan untuk membangun
suatu infrastuktur. Seiring perkembangan zaman, cabang-cabang ilmu
teknik sipil telah mengalami kemajuan terutama di bidang rekayasa
geoteknik. Bidang geoteknik sangat penting dalam perencanaan
pembangunan suatu kontruksi. Karena tanah merupakan salah satu media
terpenting untuk membangun konstruksi. Tanah memiliki jenis yang
beragam dan tidak semua tanah dapat dipakai untuk membangun sebuah
konstruksi diatasnya. Oleh karena itu, dibutuhkan perlakuan khusus pada
tanah yang akan digunakan. Terdapat 4 (empat) cabang ilmu yang harus
diperhatikan sebelum melakukan pembangunan suatu kontruksi yaitu
perbaikan tanah, penyelidikan tanah, perkuatan tanah dan perilaku tanah.
Salah satu cabang ilmu yang akan kita bahas yaitu mengeni perbaikan
tanah (Soil Improvement). Perbaikan tanah sangat penting dilakukan
sebelum membangun sebuah konstruksi. Perbaikan tanah berfungsi untuk
memperbaiki sifat mekanis tanah. Perbaikan tanah ditujukan untuk
meningkatkan daya dukung tanah. Terdapat 6 (enam) metode yang
dilakukan dalam perbaikan tanah yaitu pemadatan tanah secara mekanis,
pemadatan tanah secara hidrolis, vertical drain dan preloading, stabilisasi
tanah, elektro osmosis dan grouting.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perbaikan Tanah

Perbaikan tanah adalah memperbaiki sifat mekanis tanah untuk


berfungsi sebagai bangunan atau konstruksi sipil lainnya. Perbaikan
tanah biasanya dilakukan dengan cara pemadatan tanah. Pemadatan
tanah merupakan proses yang dilakukan dengan cara memadatkan
tanah guna menaikkan kerapatan tanah dengan memperkecil jarak
antara partikel sehingga tidak terjadi perubahan volume air yang
berarti pada tanah tersebut. Pemadatan timbunan tanah biasanya
digunakan untuk kepentingan jalan raya, dam tanah, bendungan dan
konstruksi teknik sipil lainnya. Pemadatan tersebut berfungsi untuk
meningkatkan kekuatan tanah, sehingga denagn demikian
meningkatkan daya dukung pondasi diatasnya. Pemadatan juga dapat
mengurangi besarnya penurunan tanah yang tidak diinginkan dan
meningkatkan kemampatan lereng timbunan.

B. Tujuan dari Perbaikan Tanah

Tujuan secara umum dari dilakukan perbaikan tanah adalah :


1. Menaikkan daya dukung dan kuat geser
2. Menaikkan modulus (kekakuan)
3. Mengurangi pemampatan untuk mengurangi air pori
(Compressibility)
4. Mengontrol stabilitas volume (Shrinking and Swelling)
5. Mengurangi kerentanan terhadap liquifaksi
6. Memperbaiki kualitas material untuk bahan konstruksi
7. Memperkecil pengaruh lingkungan

C. Prinsip dan Kriteria Pemilihan Metode Perbaikan Tanah

Sebelum melakukan perbaikan tanah terdapat kriteria dan prinsip


pemilihan metode yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Jenis dan tingkat perbaikan yang diinginkan
2. Jenis dan struktur tanah, serta aliran tanah
3. Biaya yang dibutuhkan
4. Ketersediaan perlatan dan material
5. Waktu pengerjaan konstruksi
6. Kemungkinan kerusakan struktur di sekitarnya
7. Ketahanan material yang digunakan

D. Teknik Perbaikan Tanah

Teknik perbaikan tanah yang umum dilakukan adalah :


1. Perbaikan tanah secara mekanis
Perbaikan tanah secara mekanis yaitu pemberian gaya mekanis dari
luar untuk sementara biasanya dilakukan dengan pemadatan.
2. Perbaikan tanah secara hidraulis
Perbaikan tanah secara hidaulis dilakukan dengan pengurangan
tekanan air pori misalnya dengan preloading, dewatering,
pemompaan dan lain sebagainya.
3. Vertical drain dan preloading
4. Stabilisasi tanah
5. Elektro osmosis
6. Grouting

E. Perbaikan Tanah Secara Mekanis

Perbaikan tanah dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai cara,


disini saya akan membahas perbaikan tanah secara mekanis. Perbaikan
tanah secara mekanis adalah pemberian gaya mekanis dari luar untuk
sementara seperti pemadatan. Pemadatan tanah secara mekanis
biasanya menggunakan alat-alat berat. Strategi yang harus diperhatikan
pada saat melakukan perbaikan tanah secara mekanis yaitu kita harus
mengetahui spesifikasi kondisi pemadatan berupa kadar air, density
dan tebal lapisan. Selanjutnya pemilihan alat, kita dapat menggunakan
roller, vibrocompacter, tamping dan lain sebagainya. Pemilihan metode
pemadatan & kontrol kualitas juga perlu diperhatikan.

E.1 Tujuan Secara Umum Perbaikan Secara Mekanis

1. Meningkatkan daya dukung dan kuat geser


2. Mengurangi kompressibilitas, yaitu penurunan oleh beban
3. Mengurangi permeabilitas, yaitu mengurangi nilai k
4. Mengontrol stabilitas volume (shrinking and swelling)
5. Mengurangi kerentanan terhadap liquifaksi
6. Memperpanjang durabilitas

E.2 Pembagian Pemadatan Secara Mekanis

Terdapat 4 macam pemadatan secara mekanis yaitu :

1. Pemadatan kondisi existing


Pemadatan ini dilakukan pada saat kondisi tanah existing yaitu
pada kondisi asli atau belum dilakukan kegiatan apapun pada
tanah tersebut.

2. Pemadatan tanah timbunan


Pemadatan ini dilakukan pada tanah timbunan.

3. Pemadatan penggantian tanah


Pemadatan ini dilakukan dengan menggali tanah existing dan
kemudian menggantinya dengan tanah yang baru biasanya
berupa tanah timbunan. Metode pemadatan dengan
penggantian tanah biasanya cocok digunakan untuk di daerah
rawa.

4. Pemadatan tanah preloading


5. Pemadatan tanah preloading adalah pemadatan yang dilakukan
pada kondisi tanah existing (kondisi asli) diberi beban sebelum
dilakukan pemadatan/penimbunan agar terjadi penurunan pada
kondisi existingnya (memadat). Pemadatan ini memerlukan
waktu yang cukup lama, karena pemadatannya tidak bisa
langsung digunakan.

F. Perbaikan Tanah dengan Metode Hidraulis

Perbaikan tanah secara hidraulis adalah upaya perbaikan lapisan tanah


lunak dengan mengeluarkan air dari pori-pori tanah. Salah satu cara
perbaikan tanah secara metode hidraulis adalah dewatering.
Dewatering adalah penurunan muka tanah dan memadatkantanah
menggunakan aliran alamiah (sistem drainase) atau menggunakan
pompa air. Dewatering bertujuan untuk mengendalikan air
tanah/permukaan agar tidak menggangu proses penghambatan
pelaksaan suatu pekerjaan konstruksi, terutama untuk pelaksanaan
bagian struktur yang berada di dalam tanah atau di bawah permukaan
air tanah. Pengaruh air tanah dapat menimbulkan pengaruh besar
dalam proyek konstruksi karena dapat mempengaruhi desain struktur
dan biaya keseluruhan bangunan. Tahap-tahap proses dewatering yaitu
sebagai berikut :
1. Thickening
Thickening merupakan proses pemisahan antara padatan dengan
cairan yang mendasarkan atas kecepatan mengendap partikel atau
mineral tersebut dalam suatu pulp sehingga solid factor yang
dicapai sama dengan satu (% solid = 50%).

2. Filtrasi
Filtrasi adalah proses pemisahan antara padatan dengan cairan
jalan menyaring menggunakan filter hingga didapat solid faktor
sama dengan empat (% solid = 100%).

3. Drying
Merupakan proses penghilangan air dari padatan melalui
pemanasan, sehingga padatan itu benar-benar cair atau kering (%
solid = 100%).

Selain itu terdapat faktor penentu dalam peimilihan dewatering yaitu :

1. Sifat tanah
2. Air tanah
3. Ukuran dan dalam galian
4. Daya dukung tanah
5. Kedalaman dan tipe pondasi
6. Rencana pekerjaan

Tujuan dengan adanya proses dewatering adalah :

1. Mencegah terjadinya rembesan


2. Mencegah pengembungan tanah
3. Pengeringan lubang galian
4. Memperbaiki kestabilan tanah
5. Memperbaiki karakterisitik dan kompaksi tanah terutama dasar
6. Mengurangi tekanan lateral

Metode yang dapat dipakai dengan proses dewatering adalah

a. Metode Dewatering Open Pumping


Metode ini dilakukan apabila air tanah dibiarkan mengalir ke
lubang galian kemudian di pompa keluar melalui sumur/selokan
penampung.
Gambar Potongan

Tampak Atas

Metode pumping ini digunakan apabila karakterisitik tanah padat,


bergradasi dan berkohesi, debit air yang di pompa tidak terlalu
besar, galian tidak dalam dan dapat dibuat selokan/sumur untuk di
pompa. Tahap pelaksanaan metode pumping adalah :

a. Siapkan saluran untuk mengalirkan air tanah yang dipompa,


sejak sebelum penggalian dimulai.

b. Penggalian diakukan sampai kedalaman rencana, bila belum


sampai pada kedalaman rencana sudah tergenang air yang
cukup mengganggu pekerjaan galian, maka penggaliannya
dilakukan secara bertahap.

c. Pada setiap tahapan galian dibuat sumur kecil/ selokan tandon


air untuk tempat pompa isap.

d. Pada sumur/ selokan tandon air tersebut, dipasang pompa untuk


pengeringan (pompa submersible lebih baik dibanding pompa
biasa).
e. Bila kedalaman galian melebihi kemampuan isap pompa
(suction lift), maka pemompaan dapat diturunkan

Bila galian sangat luas, dapat dilakukan secara bertahap. Dan


membuat sumur/ selokan di beberapa tempat.

b. Metode Dewatering Predrainage


Pada metode dewatering predrainage air muka tanah diturunkan
dengan menggunakan wells, wellpoints. Metode Predrainage
digunakan apabila karakteristik tanah lepas, berbutir seragam dan
cadas lunak banyak celah, jumlah air yang akan dipompa cukup
besar debitnya, penurunan muka air tanah ridak mengganggu
bangunan atau pekerjaan disekitarnya dan tersedia saluran
pembuangan dewatering.

c. Metode Dewatering Cut Off


Pada metode cut off, aliran tanah dapat dipotong dengan beberapa
cara yaitu : Steel Sheet Pile, Concrette Diaphgram Wall, Secant
Piles dan Slurry Trenches. Metode cut off digunakan apabila
hampir sama karakteristrik yang digunakan pada metode
Predrainage, diperlukan dinding cut off guna struktur penahan
tanah, tidak tersedia saluran pembuangan dan diperlukan untuk
menunjang metode Top Down pada pekerjaan basement.

Keuntungan dari dilakukannya metode dewatering adalah muka


air dapat turun, longsor berkurang, lereng akan curam dan tekan
tanah berkurang. Sedangkan kerugiannya adalah mata air
sekeliling turun dan permukaan tanah turun.

Anda mungkin juga menyukai