Tugas Pengukuran Teknik (Laporan Debit Air) - 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

TUGAS PENGUKURAN TEKNIK

LAPORAN DEBIT AIR

DISUSUN OLEH KELOMPOK ANEMOMETER


NAMA :
MUH. ISKANDAR S. {D211 14 034}
NUR DINIYAH ABDI {D211 14 316}
NURUL ANNISA AULIA R. {D211 14 014}
SYARIFUDDIN {D211 14 524}
ASLAM ARSAL {D211 14 012}
PRODI : TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN


TAHUN AJARAN :
2015-2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami
dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul Pengukuran Debit Air tepat pada waktu
yang telah ditentukan.
Tidak lupa kami mengucapkan rasa terima kasih kepada dosen karena telah memberikan arahan
dan bimbingan sehingga laporan ini dapat disusun beserta teman-teman sekalian.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini terdapat kekurangan baik dari segi
penyusunan, bahasa, serta materi yang terdapat di dalamnya. Oleh karena itu kami menerima
kritikan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan praktikum di masa yang akan
datang. Semoga laporan praktikum ini bermanfaat bagi kita semua.

Gowa, 29 November 2015

Tim Penyusun

ABSTRAK
Debit dalam hidrologi adalah sejumlah besar volume air yang mengalir dengan sejumlah
sedimen padatan (misal pasir), mineral terlarut (misal magnesium klorida), dan bahan biologis
(misal alga) yang ikut bersamanya melalui luas penampang melintang tertentu. Istilah "debit"
juga digunakan dalam bidang lain, misal aliran gas, yang juga merupakan ukuran volumetrik per
satuan waktu. Istilah debit dalam hidrologi sinonim dengan debit aliran (stream flow) yang
digunakan pakar hidrologi sungai, dan debit keluaran (ouflow) yang digunakan dalam sistem
penampungan air, namun berbeda dengan debit masukan (inflow).
Analisis yang dilakukan pada saluran terbuka lebih sulit dibandingkan analisis yang dilakukan
pada aliran dalam saluran tertutup dan pada umumnya analisis pada saluran terbuka
menggunakan persamaan-persamaan empiris. Hal tersebut dilakukan karena analisis aliran pada
saluran terbuka memiliki banyak variabel yang berubah-ubah dan tidak teratur terhadap ruang
dan waktu. Variabel-variabel tersebut antara lain penampang saluran, kekasaran pemukaan
permukaan saluran, kemiringan saluran, debit aliran, kecepatan aliran, pertemuan saluran
(junction), dan sebagainya. Aplikasi Perhitungan Kedalaman Air Normal dan Kedalaman Air
Kritis berbahasa java perlu dibuat untuk membantu mempermudah dalam melakukan
perhitungan dan menentukan dimensi saluran yang akan digunakan.
Kata kunci: saluran, aliran, saluran terbuka, saluran tertutup, hidrostatik, hidraulika.

DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
ABSTRAK...............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
I.2 Rumusan Masalah
I.3 Tujuan Percobaan
I.4 Manfaat Percobaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Hasil Penelitian Terdahulu
II.2 Dasar Teori
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN
III.1 Waktu dan Tempat Percobaan
III.2 Alat dan Bahan
III.2.1 Alat
III.2.2 Bahan
III.2.3 Spesifikasi Alat
III.3 Prosedur Kerja
III.3.1 Metode Percobaan
III.3.2 Langkah Kerja
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
IV.1 Tabel Data
IV.2 Perhitungan
IV.3 Pembahasan
BAB V PENUTUP
V.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Air merupakan bagian yang esensial dari protoplasma dan dapat dikatakana bahwa semua jenis
kehidupan bersifat aquatic. Aquatic merujuk perairan yang meliputi laut, sungai, danau, gua
basah, air tanah, rawa baik asin maupun tawar dan sejenisnya . Beberapa faktor tersedianya air
antara lain curah hujan, kelembaban, penguapan, angin, suhu dan udara.
Air adalah fasa cair dari persenyawaan kimia yang dibentuk oleh dua bagian berat hydrogen dan
16 bagian berat oksigen. Didalam air itu dikandung pula sejumlah kecil air berat, gas, dan zat
padat, terutama berbentuk garam dalam larutan. Benda cair seperti yang biasa terdapat didanau,
sungai, rawa, sumur dan sebagainya.
Air merupakan pokok bagi kehidupan dan secara keseluruhan mendominasi komposisi kimia
dari semua organisme. Terdapatnya dimana-mana dalam biota sebagai tumbuhan metabolisme
biokimia dan mempunyai sifat kimia serta fisika yang unik.
Limnologi merupakan ilmu dari perairan umum, berhubungan seluruh faktor yang
mempengaruhi populasi yang hidup didalam perairan itu. Tidak benar menyatakan bahwa
limnologi adalah sebagai kajian perairan tawar karena pada daerah kering, genangan yang ada
sungguh beragam. Debit air adalah besarnya air yang mengalir persatuan waktu tertentu yang
mengalir dalam suatu penampang tertentu (sungai / saluran / mata air). Kondisi suatu perairan
sangat tergantung dengan debiat air yang ada. Jika debit air cukup tinggi maka dapat mendukung
kelangsungan hidup organisme didalamnya. Debita air yang cukup, mampu mendukung kegiatan
perikanan khususnya budidaya ikan. Pengukuran debit air penting guna untuk mengetahui
kemampuan perairan untuk dapat dimanfaatkan secara optimal.
Pengukuran debit air sangat dipengaruhi oleh kecepatan arus air. Kecepatan arus yang berkaitan
dengan pengukuran debit air ditentukan oleh kecepatan gradien permukaan, tingkat kekasaran,
kedalaman, dan lebar perairan. Pengukuran debit air juga sangat memiliki peranan yang penting
dalam dunia perikanan atau pemanfaatan perairan. Melalui pengukuran debit air maka dapat
diketahui kemampuan perairan untuk menyuplai air untuk kebutuhan mahkluk hidup seperti
manusia, maupun hewan dan tumbuhan. Didalam dunia perikanan memiliki peran yang
setrategis dimana air adalah komponen utama dalam budidaya perikanan.

I.2 Rumusan Masalah


a. Mengetahui ketidakpastian debit air di kran.
b. Menghitung energi dan debit air yang dihasilkan

I.3 Tujuan Percobaan


a. Untuk mengetahui ketidakpastian debit air di kran.
b. Untuk menghitung energi dan debit air yang dihasilkan

I.4 Manfaat Percobaan


Manfaat dari percobaan ini adalah untuk menyelesaikan tugas mata kuliah pengukuran teknik
dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk orang lain di dalam ruang lingkup pengukuran teknik
yang dimana untuk mengetahui ketidakpastian dan energi debit air yang dihasilkan oleh kran.
Serta setiap mahasiswa dapat mengerti dan mengetahui cara-cara mengukur debit air (jumlah air
yang mengalir dari suatu penampang tertentu persatuan waktu) dengan metode sederhana
(penampungan air).

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Hasil Penelitian Terdahulu


II.2 Dasar Teori

Perairan Indonesia mempunyai potensi yang cukup besar terutama sektor perikanan maupun
keperluan lainya. Ini dapat dilihat dari luas perairan yang ada dan jenis ikan yang terdapat di
dalamnya (Djuhanda, 1981).
Debit air adalah jumlah air yang mengalir dari suatu penampang tertentu (sungai/saluran/mata
air) persatuan waktu (ltr/dtk, m3/dtk, dm3/dtk).
Pemilihan lokasi pengukuran debit air dapat dilakukan di bagian sungai yang relatif lurus, jauh
dari pertemuan cabang sungai, tidak ada tumbuhan air, aliran tidak turbulen, dan aliran tidak
melimpah melewati tebing sungai (Sihotang, Asmika dan Efawani, 2006).
Dari hasil pengamatan yang dilakukan bahwa debit air dapat diukur dengan berbagai metode
diantaranya yaitu: Emboys Float Method, Rectangular Weir, 90 Notch Weir, cara kecepatan luas (
Sihotang, 2006).
Arus adalah gerak air (atau udara atau fluida lainnya) yang mengalir. Alat yang digunakan untuk
mengukur kecepatan arus atau air di suatu lokasi, biasanya menggunakan perangkat tali plastik
dan bola pimpong (Hehanusa, 2001)
Sitohang (1998) mengemukakan bahwa kecepatan arus adalah jarak (cm) yang ditempuh
persatuan waktu (detik). Jenis gerakan air adalah suatu sifat lingkungan yang sangat penting
karena ini mengendalikan struktur fisika dari dasar perairan mengalir.
Cara pengukuran debit air dapat dilakukan dengan dibendung, perhitungan debit dengan
mengukur kecepatan aliran dan luas penampang melintang, didapat dari kerapatan larutan obot,
dengan menggunakan pengukur arus magnitis, pengukur arus gelombang supersonis, meter
venturi, dan seterusnya.
Menurut Uktoselya (1991), mengemukakan bahwa arus dapat menimbulkan kerusakan fisik pada
sungai dan muara sungai seperti terjadinya pengikisan darat, pemindahan sedimen. Disamping
itu, besarnya volume air yang mengalir dan kuatnya pasang surut akan mempengaruhi sistem
arus pada daerah muara.
Menurut Sachlan (1980) perairan umum merupakan sumberdaya yang mempunyai potensi besar
baik bagi perikanan maupun untuk kehidupan manusia. Air merupakan bagian yang esensial dari
protoplasma dan dapat dikatakan bahwa semua jenis makhluk hidup bersifat aquatic. Air juga
merupakan zat yang mengelilingi semua organisme dan merupakan bagian-bagian terbesar
pembentuk tumbuh-tumbuhan dan binatang air (Nybakken, 1982). Kualitas air dan kuantitas air
suatu perairan yang sangat dipengaruhi parameter fisika, kimia, biologi (Bishop, 1973).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

III.1 Waktu dan Tempat


Praktikum pengukuran debit air dengan metode sederhana (penampungan air) dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Minggu, 1 November 2015
Pukul : 16:15-17:20 WITA
Tempat : Kos Permai/Jl.STTP Gowa (Permai 10A)

III.2 Alat dan Bahan


III.2.1 Alat :
- Stop watch
- Alat tulis
- Meteran
- Mistar ingsut
- Thermometer

III.2.2 Bahan :
- Ember
- Air PDAM

III.2.3 Spesifikasi Alat :


- 1 buah ember berkapasitas 20 liter
- Stopwatch smartphone merek iPhone 4S, Oppo, Smartfreen, dan ASUS.
- Diameter kran D = 12,20 mm
- Jangka sorong dengan ketelitian 0,02 mm

III.3 Prosedur Kerja


III.3.1 Metode Praktikum :
Metode praktikum yang digunakan adalah metode pengamatan secara langsung terhadap objek
pengukuran, yaitu besar debit air yang keluar melalui keran.

III.3.2 Langkah Kerja :


Prosedur kerja dari praktikum mengenai debit air dilakukan langkah-langkah kerja sebagai

berikut:

Menentukan lokasi percobaan.


Mengukur besar diameter kran air yang digunakan.
Menghitung waktu yang diperlukan mulai dari ember kosong hingga ember terisi penuh

dengan air.
Memgukur temperatur air dengan mengunakan termometer.
Mengulangi langkah (3-4) hingga 10 kali percobaan.
Pengukuran waktu yang diperlukan mulai dari ember kosong hingga ember terisi penuh

dengan air, dilakukan dengan beberapa stopwatch secara bersamaan, hal ini dilakukan

untuk memperoleh t rata-rata, dan keakuratan yang baik dari setiap pengukuran.
Melakukan perhitungan debit air berdasarkan data t rata-rata yang telah diperoleh.
Membandingkan daya yang dimiliki pompa dengan besar tekanan yang diperoleh

berdasarkan hasil teori pengukuran.

BAB IV
PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN

IV.1 Tabel Data

No Waktu (detik) Temperatur (0C)


1 81,11 27
2 80,94 26,5
3 80,81 27
4 81,90 27
5 82,50 26
6 82,27 27
7 81,58 26,5
8 82,33 26
9 82,25 26
10 82,50 26
Jumlah 818,19 265
Rata Rata 81,8 26,5

IV.2 Perhitungan

Menghitung ketidakpastian pengukuran terhadap waktu


Hitung Q dan A
Q =A* V
Volume
Q=
Waktu Ratarata
20 Liter
Q=
81,819 sekon
3
0,02 m
Q=
81,819 s
Q=0,00024

4 m3
Q=2,4 10
s

Kecepatan air keluar kran


Q=VA
Q
V=
A
Q
V=
2
D
4
m3
2,4 104
s
V=

(0,0122)2
4
4
1,4884 10 m

( 2)
4
3
4 m
2,4 10
s
V=

m
2,4
s
V=
1,168394
m
Temperatur (oC) V =2,054
s
20 998,2
Tekanan air keluar 26,5 X
30 995,7 P= . g .h

Karena nilai dan nilai h belum diketahui , jadi cari dulunilai dan h

Untuk mencari nilai digunakan metode interpolasi.

x998,2 26,520
=
995,7998,2 3020
x998,2 6,5
=
2,5 10
10 x9982=16,25
10 x=9965,75
9965,75
x=
10
kg
x=996,575
m3

Jadi massa jenis air pada temperature 26,5 adalah :


kg
996,575 3
m

Sedangkan untuk mencari nilai h


v2
h=
2g
2
m
(2,054 )
s
h=
m
2 9,81
s
2
m
4,218916 2
s
h=
m
2 9,81
s
h=0,21503 m
h=21,503 102 m

P= . g .h
kg m
P=996,575 9,81 21,503 102 m
m
3
s
P=2102,22 Pa

Daya air yang keluar dari kran


N f = . g . Q .h
3
kg m 4 m 2
N f =996,575 3 9,81 2,4 10 21,503 10 m
m s s
m
N f =504532,67 106 kg
s
m
N f =0,50453267 kg
s
N f =0,5045326723 Watt

Daya pada pompa


N p= . g .Q . h
3
kg m 4 m
N p=996,575 3 9,81 2,4 10 4,2 m
m s s
4 m
N p=98546,1210 kg
s
m
N p=9,854612kg
s
N p=9,854612Watt

Efisiensi Sistem
Nf
sistem=
Np

0,5045326723 Watt
sistem=
9,854612 Watt

sistem=0,05119761918

sistem=0,0512 100

sistem=5,12

Artinya kepercayaan pengukuran terhadap system


100 5,12
94,88
Hasil pengukuran terhadap Efisiensi Sistem dapat dipercaya karena hasil
pengukuran yang diperoleh 85 .

Tabel terhadap waktu

Bacaan Waktu/detik (Xi) di = (Xi-Xm) (Xi-Xm)2


1 81,11 -0,709 0,502681
2 80,94 -0,879 0,772641
3 80,81 -1,009 1,018081
4 81,90 0,081 0,006651
5 82,50 0,681 0,463761
6 82,27 0,451 0,203401
7 81,58 -0,239 0,057121
8 82,33 0,511 0,261121
9 82,25 0,431 0,185761
10 82,50 0,681 0,463761
Jumlah 818,19 5,672 3,93489
Rata-rata 81,819 0,5672 0,393489
Untuk mencari ketidakpastian pengukuran terhadap waktu
1

{ }
n
1 2
= ( XiXm )2
n i=1
1
= { 1
10
( 3,93489 ) }
2

= ( 101 3,93489)
1
=( 1.9836557161 )
10
=0,19836557161
=0,198

Jadi ketidakpastian pengukuran terhadap waktu


0,198 100
19,8

Artinya kepercayaan pengukuran terhadap waktu


100 19,8
80,2

Hasil pengukuran terhadap waktu tidak dapat dipercaya karena kepercayaan 85

Tabel terhadap temperatur

Bacaan Temperatur (oC) di = (Xi-Xm) (Xi-Xm)2


1 27 -0,5 0,25
2 26,5 0 0
3 27 -0,5 0,25
4 27 -0,5 0,25
5 26 0,5 0,25
6 27 -0,5 0,25
7 26,5 0 0
8 26 0,5 0,25
9 26 0,5 0,25
10 26 0,5 0,25
Jumlah 265 4 2
Rata-rata 26,5 0,4 0,2

Untuk mencari ketidakpastian pengukuran terhadap temperatur


1

{ }
n
1 2
= ( XiXm )2
n i=1
1
=
1
10{ }
(2) 2

= ( 101 2)
1
=( (1.41421356231) )
10
=0,141421356237
=0,1414

Jadi ketidakpastian pengukuran terhadap temperatur


0,1414 100
14,14

Artinya kepercayaan pengukuran terhadap temperatur


100 14,14
85,86

Hasil pengukuran terhadap waktu dapat dipercaya karena kepercayaan 85

IV.3 Pembahasan
Pada percobaan ini kami dari kelompok Anemometer baru pertama kali melakukan pengukuran
dengan menghitung debit air yang keluar dari kran. Percobaan yang kami lakukan diulang
sampai dua kali krn pada percobaan pertama temperaturnya belum diukur karena belum ada
thermometer, dan percobaan kedua kami sudah mendapatkan temperaturnya.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Dari percobaan ini kami dapat menyimpulkan :
1. Kegiatan yang baru kami lakukan untuk dapat mengetahui suatu debit aliran yang keluar
dari kran.
2.
DAFTAR PUSTAKA

Boyd, E. C. 1979. Water Quality in Warm Water Fish Ponds. Auburn Univercity Agricultural
Experiment Stasion. Alabama. 389 p.

Dinas Perikanan Tingkat I Propinsi Riau. 1997. Buku Tahunan Statistik II. I. Press.Jakarta.
393 hal.

Djuhanda, T. 1981. Dunia Ikan. Amrico. Bandung.


Hehanussa, P.E. 2001. Kamus Limnologi (Perairan Darat). IHP-UNESCO Panitia Nasional
Program Hidrologi Lembaga Penelitian Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta.

Person, T. R. M. Takashi dan B.Hargrave. 1977. Biological Oceanografic. 2 eds

Pergamon Press. Hamburg.332 p.

Sihotang, C.1988. Limnologi II. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNRI : Pekanbaru. 64
hal.

Sihotang, C. Asmika dan Efawani. 2006. Penuntun Praktikum Limnologi. Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan UNRI : Pekanbaru. 28 hal.

Andy. 2009. Penuntun Praktikum Limnologi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNRI :
Pekanbaru. 28 hal.

Uktoselya, H. 1991. Beberapa Aspek Fisika Laut dan Peranannya Dalam Masalah Pencemaran ,
Puslitbag LIPI, Jakarta.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai