Laporan TTR
Laporan TTR
Laporan TTR
Dosen Pengampu :
ERDA MUHARTATI, S.SI, M.SI
Oleh:
1. FITRIANI 140384205072
2. UJI ROTONI 140384205054
3. ERA ESTARI 140384205380
KATA PENGANTAR
Segala pui syukur hanya untuk ALLAH SWT. Karena dengan
pertolongan nya lah penulis mampu menyelesaikan makalah
laporan kuliah lapangan TAKSONOMI TINGKAT RENDAH. Kami
membuat makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan
dan wawasan pembaca.
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................i
BAB I PENDAHULUAN.....................................................4
2.1 Tujuan..................................................................................5
3.2.1 Alat.......................................................................................... 9
3.2.2 Bahan.................................................................................... 10
3.3.1 Persiapan.............................................................................. 10
3.3.3 Pengidentifikasian................................................................10
3
4.5 Lumut kerak
....................................................................................................
18
BAB V PENUTUP.......................................................3029
5.1 Kesimpulan.........................................................................29
Daftar Pustaka............................................................30
Lampiran
....................................................................................................
31
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
tidak dimiliki negara lain. Akan tetapi lebih kurang 30.000 sampai
40.000 jenis tumbuhan yang tersebar dari Aceh sampai Papua,
dari daratan rendah hingga dataran tinggi dari daerah tropik
hingga daerah sejuk, jenis-jenis pohon di Indonesia sangat
banyak. Oleh Endert, seorang pakar tumbuh-tumbuhan Belanda
yang pernah bekerja di Indonesia ditaksir ada kira-kira 4.000
jenis pohon dan dari 4.000 jenis ini belumlah kita kenal semua
baik namanya maupun sifatnya. Beragamnya mahkluk hidup
yang ada di bumi ini yang ditunjukkan dengan adanya variasi
bentuk, penampilan serta ciri-ciri yang lainnya, maka mendorong
diperlukannya suatu cara untuk mengelompokkan mahkluk hidup
agar mudah dipelajari dan dipahami. Para ilmuwan dari bidang
biologi mengembangkan suatu sistem pengelompokan yang
memudahkan untuk memahami, mempelajari, dan mengenali
mahkluk hidup dengan suatu sistem klasifikasi. Cabang ilmu
biologi yang mempelajari klasifikasi suatu mahkluk hidup disebut
dengan taksonomi atau sistematik. Bergantung pada golongan
makhluk hidup yang dijadikan obyek studi, apabila yang
merupakan obyek studinya adalah tumbuhan maka istilah yang
digunakan adalah Taksonomi atau Sistematik Tumbuhan, begitu
4
juga berlaku pada obyek studi hewan. Unsur utama yang menjadi
ruang lingkup Taksonomi Tumbuhan adalah pengenalan
(identifikasi), pemberian nama dan penggolongan atau
klasifikasi. Kata taksonomi sendiri berasal dari bahasa Yunani
Taxis yang artinya susunan (arrangement) dan nomos artinya
aturan (hukum), taksonomi merupakan susunan berdasarkan
aturan tertentu. Menurut Lawrence dalam bukunya Taxonomy of
Vascular Plants definisi dari taksonomi dengan perumusan yang
lebih sederhana, taksonomi adalah ilmu pengetahuan yang
mencakup identifikasi, tatanama, dan klasifikasi pada obyek
biologi yang bila dibatasi pada tumbuhan saja sering disebut
dengan taksonomi tumbuhan.
1.2 Tujuan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tumbuhan paku
6
Fosil paku tertua berasal dari kala Devon, sekitar 360 juta tahun
yang lalu tetapi suku-suku dan jenis-jenis modern baru muncul
sekitar 145 juta tahun yang lalu, di awal kala Kapur, di saat
tumbuhan berbunga sudah mendominasi vegetasi bumi.
7
daun disebut dengan tumbuhan kormus. Ciri - ciri dari tumbuhan
talus ini adalah tersusun oleh satu sel yang berbentuk bulat
hingga banyak sel yang kadang-kadang mirip dengan tumbuhan
tingkat tinggi (sudah mengalami diferensiasi). Perkembangbiakan
pada umumnya secara vegetatif (aseksual) dan generatif
(seksual) dengan spora sebagai alat perkembangbiakannya.
Perkembangbiakan secara generatif terjadi melalui peleburan
gamet yang terbentuk didalam organ yang disebut
gametangium. Cara hidup pada tumbuhan talus ada tiga cara
yaitu :
autotrof (asimilasi dengan fotosintesis), heterotrof dan simbiosis.
8
BAB III
3.2.2 Bahan
bahan yang digunakan pada praktikum lapangan kali ini
yaitu :
9
1. Formalin 4%
2. Alkohol 70%
3. Kertas label
4. Tisu
3.3.1 persiapan
a. menyiapkan alat yang diperlukan
b. mendengarkan instruksi dan arahan dari asiten atau
dosen pendamping
c. ukur suhu disekita lokasi pengambilan sampel
3.3.3 Pengidentifikasin
a. Dikumpulkan semua sampel yang ditemukan
b. Didokumentasikan setiap sampel yang ditemukan
c. Diamati ciri-ciri morfologi dari masing-masing spesies
d. Dicatat lokasi atau habitat sampel ditemukan
e. Diidentifikasi sampel yang didapat dan disusun
klasifikasinya.
f. Dibersihkan sampel yang ditemukan
10
BAB IV
4.1 Sargassum sp
Klasifikasi sargasum sp :
Kingdom : chloromalveolata
11
Divisio : heterkontophyta
Class : phaephyceae
Ordo : fucales
Family : sargassaceae
Genus : sargassum
Species : Sargassum sp
a. Morfologi
12
bergerigi jarang, berombak, dan ujung melengkung atau
meruncing. Vesicle (gelembung seperti buah) berbentuk lonjong,
ukuran meruncing berukuran (7x1,5)mm, dan agak pipih.
b. Reproduksi
c. Peranan
13
Paku sarang burung ditemukan diatas daratan tidak jauh dari
pantai STRES KAWAL KABUPATEN BINTAN.
Kingdom : Plantae
Divisio : Pteridophyta
Class : Polypodiopsida
Ordo : Polypodiales
Family : Aspleniaceae
Genus : Asplenium
14
Species : Asplenium nidus
a. Morfologi
b. Reproduksi
15
dibentuk di dalam kotak spora (sporangium). Pada berbagai jenis
tumbuhan paku, sporangium memiliki susunan, bentuk, dan
ukuran, yang berbeda pula. Di dalam sporofil, sporangium
terletak dalam kelompok-kelompok kecil. Untuk menjaga agar
spora yang terdapat di dalam sporangium tidak rusak, sorus
muda dilindungi oleh selaput tipis yang disebut indusium. Secara
generatif, perkembangbiakan tumbuhan paku berlangsung
dengan melibatkan sel kelamin jantan dan betina. Sel kelamin
jantan (sel spermatozoid) dihasilkan oleh anteridium dan sel
kelamin betina (ovum atau sel telur) dihasilkan oleh arkegonium.
c. Peranan
16
Paku laut ditemukan didekat daerah PANTAI STRES KAWAL daerah
ditemukan nya paku laut seperti didaerah rawa berair.
Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Class : Pteridopsida
Ordo : Pteridales
Family : Pteridaceae
Genus : Acrostichum
Species : A. aureum
a. Morfologi
17
Tumbuh menahun, paku laut hidup di lingkungan hutan
bakau (mangrove), rawa pantai, tambak, serta di sepanjang
sungai, parit dan kanal dekat laut. Meski demikian, Acrostichum
aureum tak seberapa tahan oleh penggenangan pasang air laut
dan tak menyukai tanah-tanah dengan salinitas tinggi; tak
sebagaimana kerabat dekatnya, A. speciosum.
b. Manfaat
18
sebagai sayuran di beberapa daerah. Daun-daun yang tua dan
juga akarnya digunakan sebagai bahan obat tradisional.
Kingdom :Plantae
Divisio : Peridophyta
Class : Pteridopsida
Ordo : Athyriales
Family : Athyriaceae
Genus : Diplazium
19
Spesies : D. Esculentum
a. Morfologi
20
Makrofil, daun yang bentuknya besar, bertangkai dan
bertulang daun, serta bercabang-cabang. Sel-sel
penyusunnya telah memperlihatkan diferensiasi.
b. Reproduksi Paku
Reproduksi secara aseksual (vegetatif), yakni dengan
stolon yang menghasilkan gemma (tunas). Secara seksual
(generatif), melalui pembentukan sel kelamin jantan dan betina
oleh gametogonium. Gametangium jantan (anteridium)
menghasilkan spermatozoid dan gametangium betina
(arkegonium) menghasilkan sel telur (ovum).
a. Morfologi
21
berbeda. Para ahli klasifikasi taksonomi seperti Bessey (1950),
Martin (1950) dan Alexopoulus (1956), berpendapat bahwa
lichenes dikelompokkan dan diklasifikasikan ke dalam kelompok
jamur sebenarnya. Bessey meletakkannya dalam ordo
Leocanorales dari Ascomycetes. Smith (1955) menganjurkan
agar lichenes dikelompokkan dalam kelompok yang terpisah
yang berbeda dari alga dan fungi.
1) Ascolichens
22
2) Basidiolichenes
3) Lichen Imperfect
1) Homoimerus
2) Heteromerous
23
Sel alga terbentuk terbatas pada bagian atas thallus dan
komponen jamur menyebabkan terbentuknya thallus, alga tidak
berupa gelatin Chlorophyceae. Contoh : Parmelia
Kelas : Ascolichens
Ordo : Lecanorales
Ordo : Sphariales
24
Ordo : Caliciales
Ordo : Myrangiales
Ordo : Pleosporales
Famili : Arthopyreniaceae
Ordo : Hysteriales
Kelas : Basidiolichens
25
Klas : Lichens Imperfect
a. Secara Vegetatif
b. Secara Seksual
26
Perkembangan seksual pada lichenes hanya terbatas pada
pembiakan jamurnya saja. Jadi yang mengalami perkembangan
secara seksual adalah kelompok jamur yang membangun tubuh
lichenes.
c. manfaat
27
Ditemukan didasar dalam pantai STRES KAWAL KABUPATEN
BINTAN.
Klasifikasi : crysophyta sp
Kingdom : chloromalveolata
Divisio : heterkontophyta
Class : Chrysophyceae
Ordo : Chrysamoebales
Spesies : crysophyta sp
a. Morfologi
28
Chrysophyta atau ganggang keemasan (yunani, chrysos =
emas) memiliki pigmen dominan karoten berupa xantofil yang
memberikan warna keemasan. Pigmen lainnya adalah
fukoxantin, klorofil a dan klorofil c. Bentuk tubuh ganggang
keemasan ada yang uniseluler soliter (misal ochromonas) atau
ada juga yang berkoloni tidak berflagellum, dan ada juga yang
multiseluler (missalvaucheria). Dinding sel chrysophyta
mengandung hemiselulose, silica yang berperan sebagai
cadangan minyak bumi dan pectin. Inti sel pada chrysophyta
sebagian besar adalah besifat eukariota dan sebagian lagi
bersifat prokariota. Pada diatom (contohnya navicula) dinding
selnya berbentuk seperti cangkang yang tediri atas bagian dasar
atau hipoteca dan bagian penutup atau epiteca. Cadangan
makanan pada hrysophyta berupa lemak dan karbohidrat.
29
thylakoids di sekitar periphery kloropla (girdle lamena).
Kloroplast dan retikulum endoplasma sempit dan kurang adanya
perbedaan struktur : Ribosom terdapat pada permukaan luar
CER. Tingkat flagenta yang paling tinggi yaitu heterokontoun. Sel
heterokontous mempunyai dua flagel, yaitu age licin dan flagel
dengan bulu kaku seperti pipa atau mastigonema dalam dua
baris.
b.Reproduksi
c.Manfaat
30
piringan hitam. Ganggang yang termasuk Chryzopyta: Diatom
(Navicula), Ochromonas, Vaucheria. Navicula sebagai pembentuk
tanah diatom.
Kingdom :Plantae
Divisio : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Ordo : Halimedales
Genus : Caulerpa
31
Spesies : Caulepra racesmosa
a. Morfologi
32
kloroplasnya beraneka bentuk dan ukurannya, ada yang seperti
mangkok, seperti busa, seperti jala, dan seperti bintang,
penyusunnya sama seperti pada tumbuhan tingkat tinggi yaitu
amilase dan amilopektin
b. Reproduksi
c. Manfaat
33
menghambat pertumbuhan bakteri. Organisme ini banyak
ditemukan sebagai plankton air tawar.
34
Paku resam ditemukan didaratan pantai STRES KAWAL
KABUPATEN BINTAN.
Kingdom : plantae
Divisio : Pteridophyta
Class : Gleicheniopsida
Ordo : Gleicheniales
Family : Gleicheniaceae
Genus : Gleichenia
a. Morfologi
35
padat menyebabkan iamenghalang pertumbuhan pokok lain di
kawasan dimana ia tumbuh sangat padat.
b.Peranan
c.Manfaat
36
BAB V
PENUTUP
5.1 kesimpulan
37
DAFTAR PUSTAKA
echaatina 2016http://echaatina.blogspot.co.id/2013/12/makalah-
crysophyta-alga-keemasan.html
wawasanfadhitya2016http://wawasanfadhitya.blogspot.co.id/201
2/04/ganggang-hijau-chlorophyta.html
wikipedia2016https://id. org/wiki/Lumut_kerak
38
LAMPIRAN
39
Sargassum sp Paku sarang burung
(Asplenium nidus Linn)
40
Lumut kerak (lichenes) Alga keemasan (crysophyta
sp)
41
42