DFGFBCN
DFGFBCN
DFGFBCN
DATA UMUM
c. Pembagian Wilayah
Jumlah desa di wilayah kerja Puskesmas Tempuran adalah 15 desa
seperti yang tertera pada table 2.1.
Tabel 2.1. Daftar Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Tempuran
Ringinanom Growong Prajegsari
Sumberarum Pringombo Tugurejo
Sidoagung Jogomulyo
Bawang
Tanggulrejo Temanggal
Girirejo
Kalisari Kemutuk
Tempurejo
Sumber: Profil Kesehatan Puskesmas Tempuran tahun 2015
7
8
d. Kondisi Geografis
Daerah dataran : 16,34 km2 (33,3 %) terdiri dari 11 desa
Pegunungan : 32,86 km2 (66,67 %) terdiri dari 4 desa
Tanah sawah : 18,89 km2
Tanah tegal : 17,69 km2
Tanah pekarangan : 8,92 km2
Hutan : 3,42 km2
e. Transportasi
Jarak puskesmas sampai kota Magelang (RSU Tidar) : 11 km
Jarak puskesmas sampai kantor Dinas Kabupaten : 12 km
Seluruh desa dapat dijangkau dengan menggunakan transportasi mobil,
motor, maupun sepeda
f. Komunikasi
Sarana komunikasi dari puskesmas ke luar : telepon, radio, televisi,
surat kabar, balai desa, dan pengumuman dengan loudspeaker di masjid.
g. Keadaan Penduduk
Berdasarkan sumber dari kantor statistik tahun 2015, jumlah
penduduk di wilayah Puskesmas Tempuran sebanyak 48.938 terdiri dari:
Laki laki : 24.774 jiwa
Perempuan : 24.164 jiwa
Jumlah KK : 12.987 KK
Jumlah jiwa per KK rata-rata : 3,77 jiwa
Kepadatan penduduk : 10 jiwa/km2
Sex ratio : 102,52 %
Tabel 2.2. Sebaran Penduduk Berdasarkan Umur
Interval Jumlah Persentase
umur Penduduk (%)
0-4 tahun 3.874 jiwa 7.92
5-9 tahun 4.133 jiwa 8.45
10-14 tahun 4.282 jiwa 8.75
15-19 tahun 4.347 jiwa 8.88
20-24 tahun 3.786 jiwa 7.74
25-29 tahun 3.254 jiwa 6.65
30-34 tahun 3.463 jiwa 7.08
35-39 tahun 3.668 jiwa 7.50
40-44 tahun 3.822 jiwa 7.81
45-49 tahun 3.266 jiwa 6.67
9
h. Sosial Budaya
Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan yang ada di kecamatan Tempuran terdiri dari 92
masjid, 1 buah gereja, dan 213 buah mushola. Data pemeluk agama dapat
dilihat pada tabel 2.3
Tabel 2.3. Data Pemeluk Agama di Wilayah Puskesmas Tempuran Tahun 2015
Agama Jumlah Presentase
(%)
Islam 0 0
Kristen 0 0
Katholik 0 0
Budha 0 0
Hindu 0 0
Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan kepala keluarga diwilayah puskesmas
Tempuran tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 2.4.
Tabel 2.4. Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga di Wilayah Puskesmas
Tempuran Tahun 2015
Tingkat pendidikan Jumlah Persentase
(%)
Tidak tamat SD 0 0
SD-SLTP 0 0
SLTA 0 0
Akademi/perguruan 0 0
Tinggi
Total 0 0
Sosial Ekonomi
Sarana perekonomian di wilayah puskesmas Tempuran tahun
2015 dapat dilihat pada tabel 2.5.
Tabel 2.5. Sarana Perekonomian di wilayah Tempuran
10
a. Sarana Jamban
Sarana jamban di wilayah Puskesmas Tempuran dapat dilihat pada tabel 2.7.
Tabel 2.7 Sarana Jamban
No. Sarana jamban Sara Pemak
na ai
1. Cemplung leher 9.262 33.603
angsa
2. Cemplung non 675 1.999
leher angsa
3. Komunal 91 1.047
TOTAL 10028 36649
Sumber: Data Kesehatan Lingkungan Puskesmas Tempuran 2015
Dari data di atas terlihat bahwa penggunaan jamban cemplung leher
angsa dalam masyarakat yang paling banyak digunakan.
11
Pelayanan KIA-KB
Pelayanan Gizi Rini Yuliati PKD Tempurejo PUSTU Prajeksari
Rusmiyasih, S.KM Dwi Ary Winantu Sri Riningsih
Pelayanan MTBS
Pelayanan P2P Sri Endang PKD Growong
Emi K Dewi Upiani
Pelayanan Imunisasi
PKD Girirejo
Pelayanan Perkesmas Andriani
Sri Endang
Hana S, AMD.Kep
Pelayanan Laboratorium
Rochana E PKD Tanggulrejo
Andriani
15
Pelayanan kefarmasian
Ragil Retno Bidan Desa
Desa Temanggal
Sri Sumijati
Desa Prajeksari
Ernawati
Desa Rinianom
Windi Ary
16
d. II.4 Input
A. Man
a. Pegawai Puskesmas Tempuran tahun 2016
e. Data pegawai di Puskesmas Tempuran tahun 2016 dapat dilihat dari tabel 2.8
f. Tabel 2.8. Data Pegawai Puskesmas Tempuran tahun 2016
be. bf. Nama bg. Kate bh. Jabat bi. Tug bj. Int
N gori an as Wajib egrasi
Pendidika
n
bk. bl. dr.Angg bm. Kedo bn. Kepala bo. - bq.
1 raini Dwi kteran Puskesmas Tugas `
Astuti administra
si
bp. Raw
at jalan
br. bs. dr.Shan bt. Kedo bu. Kelom bv. BP bw.
2 ti Indriani kteran pok jabatan umum
fungsional
bx. by. dr. bz. Kedo ca. Dokter cb. Tuga cc.
3 Indraswari kteran umum s belajar
cp. cq. Oslyn cr. SPK cs. Peraw ct. Kese cu. Koo
6 Merigah at hatan Jiwa rdinator
Saragih Kesehata
n Jiwa
cv. cw. Sigit cx. D4 cy. Koordi cz. da.
7 Indrayanto nator
Kesling dan
Promkes
db.dc. Dwi dd. SMA de. Staf df. Loke dg. Be
8 Prijono t ndahara
pendaftar MP
an
dh. di. Rumias dj. FKM dk. Koordi dl. Ben dm.
18
fq. fr. Tri fs. SMP ft. Penge fu. Ben fv.
19 Prasetyono mudi dahara
barang
fw. fx. Tri fy. D1 fz. Bidan ga. gb.
20 Wahyuni Bidan Pelaksana
gc. gd. Dusi ge. D1 gf. Bidan gg. gh.
19
hs. ht. Emy hu. SMA hv. Lab hw. Lab hx.
2 Lestari H.
3 Setiawati Keperawat
an
ji. jj. Agustia jk. D3 jl. Rekam jm. jn.
3 na Suherman Rekam Medis
Medis
jo. jp. Rokhan jq. D3 jr. Peata js. jt.
3 a Ernawati Analis laborat
Kesehatan
ju. jv. Dewi jw. D3 jx. Bidan jy. jz.
3 Upiani Kebidanan desa
d. Perawat Gigi
lm. Tugas Wajib:
ln.Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas
22
lo. Rincian :
k. Petugas Sanitasi
ml. Tugas Wajib:
mm. Mengubah, mengendalikan, atau menghilangkan semua unsur fisik dan
lingkungan yang memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan masyarakat
mn. Rincian :
Penyuluhan terhadap masyarakat tentang penggunaan air bersih, jamban
keluarga, rumah sehat, kebersihan lingkungan dan pekarangan
Membantu masyarakat dalam pembuatan sumur, perlindungan mata air,
penampung air hujan, dan sarana air bersih lainnya
Pengawasan hygienitas, perusahan dan tempat-tempat minum
Melakukan pencatatan dan pelaporan
Aktif memperkuat kerjasama lintas sektoral
Ikut serta dalam puskesling dan kegiatan terpaut yang terkait dengan hidup
sehat
Memberikan penyuluhan kesehatan
Pengawasan dan penyehatan perumahan
Pengawasan pembuangan sampah
Pengawasan makanan dan minuman
mo.
l. Petugas Imunisasi
mp. Tugas Wajib :
mq. Melaksanakan dan mengkoordinir koordinasi iminisasi di wilayah
kerja puskesmas.
mr. Fungsi :
Melaksanakan kegiatan imunisasi di lapangan dan di puskesmas
Melakukan penyuluhan kepada pasien tentang imunisasi
Melakukan pencatatan dan pelaporan
Menyediakan persediaan vaksin secara teratur
Melakukan sweeping untuk daerah-daerah yang cakupannya kurang
Memberikan penyuluhan kesehatan
ms.
m. Petugas Apotek
mt. Tugas Wajib :
mu. Memeriksa, meracik dan membungkus obat
mv. Rincian ;
Membantu pelaksanaan kegiatan petugas gudang obat
Membantu dalam penyimpanan obat dan adsministrasi dari obat di apotek
Membantu distribusi obat ke Puskesling, Pustu, dan PKD
Melakukan pencatatan dan pelaporan
Mengatur kebersihan dan kerapihan kamar obat
n. Petugas Laboratorium
mw. Tugas Wajib :
25
D. Material
1. Sarana fisik
Puskesmas Induk : 1 buah
Pustu : 3 buah (desa Ringinanom, Prajegsari, Temanggal)
PKD : 11 buah
Posyandu : 80 buah
UKS : 34 SD/MI
Posyandu Lansia : 19 buah
2. Penunjang non Medis
nl. Puskesmas rawat jalan yang terdiri dari :
Loket pendaftara
Balai pengobatan
Ruang KIA/KB
Ruang Poli gigi
Ruang Imunisasi dan klinik sanitasi
Aula atau ruang pertemuan
Laboratorium
Apotik dan gudang obat
Kantor kepala puskesmas
Ruang tata usaha
Ruang bidan
Ruang perawat
Mushola
Toilet
3. Sarana penunjang lain
nm. Sarana penunjang lain yang dimiliki puskesmas meliputi 2 buah mobil
puskesling dan 6 buah sepeda motor.
nn.
E. Machine
Minor set, alat pengukur vital sign, dan alat dignostik lainnya.
Dental set
Mikroskop monookuler 1 buah
Sarana obat : jumlah cukup, jenis terbatas, dan dalam keadaan kurang
no.
np. II.4. Proses
A. P1 (Perencanaan)
1. Tahap Persiapan
27
nq. Pada tahap ini semua koordinator program menjadi perencana program
Puskesmas. Bahan perencanaan diberikan oleh Kepala Puskesmas dengan mengacu
pada hasil evaluasi pada tahun yang lalu dan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
tahunan. Target ditentukan dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas bersama tim
mengadakan pengkajian bersama didalam membuat Perencanaan Tingkat Puskesmas
(PTP) lima tahunan. Kemudian Kepala Puskesmas mengadakan sosialisasi PTP kepada
seluruh petugas Puskesmas.
2. Tahap Analisis Situasi
nr. Sumber data diperoleh dari laporan setiap bulan (tanggal 5-10) dari pemegang
program kepada Kepala Puskesmas.Data diolah dengan menggunakan rumus-rumus
yang ada di SPM dan disajikan sesuai form yang disajikan Dinkes.
ns. Data pencapaian tahun yang lalu diperoleh dengan cara setiap bulan
dikumpulkan lalu diolah diakhir tahun.Kemudian dianalisis dan dicari penyebab
masalah sesuai fakta riil yang ada yaitu dengan mengadakan kunjungan langsung
kemudian dibuat pemecahan masalahnya.
3. Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
nt. Masalah dan penyebab masalah dirumuskan sesuai data riil dengan
turunlangsung ke lapangan oleh Tim Perencanaan Tingkat Puskesmas. Perumusan
pemecahan masalah sesuai analitik dan dirumuskan setelah turunlangsung ke lapangan.
Kemudian disusun prioritas masalah dan dijadikan RUK.
staf juga sudah membuat uraian tugasnya dan dalam pelaksanaan tugas setiap
petugas juga sudah membuat jadwal kegiatannya.
2. Kerjasama lintas program
nx. Penggalangan kerjasama lintas program dilaksanakan dalam bentuk
Lokakarya Mini. Lokakarya mini yang merupakan pertemuan rutin antara pimpinan
dan staf ini dilakukan 12 kali dalam setahun, tiap bulan sekali dan terakhir
dilaksanakan pada tanggal28 September 2011. Pada lokakarya ini dibahas pembagian
tugas masing-masing staf berupa:
Tugas wajib merupakan tugas pelayanan dan pembinaan kesehatan masyarakat,
yaitu tugas yang berhubungan dengan pelayanan dan pembinaan kesehatan
masyarakat di Puskesmas yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan wajib.
Tugas integrasi merupakan tugas pengembangan peran serta masyarakat, yaitu
tugas yang dibebankan kepada seseorang yang berkaitan dengan pengembangan
dan pembinaan peran serta masyarakat.
Tugas tambahan merupakan tugas yang dibebankan kepada setiap petugas
berdasarkan kesepakatan bersama serta atas perintah pimpinan.
ny. Masing- masing petugas sesuai tugas wajib, integrasi, dan tambahan
dibuatkan uraian tugas dan uraian kegiatan. Untuk memudahkan pelaksanaan tugas
dibuatkan prosedur kerja yang merupakan rangkaian kerja yang berkaitan satu sama
lain.
3. Kerja sama lintas sektoral
nz. Puskesmas melakukan kerjasama lintas sektoral dilaksanakan dalam
bentuk rapat koordinasi kecamatan yang dilakukan tiap 3 bulan (tergantung
undangan), juga dapat dilakukan jika ada kegiatan bersama yang dilaksanakan lintas
sektor.Dalam pertemuan rutin ini dibahas program-program sektoral yang mempunyai
kesamaan sasaran dengan program kesehatan. Hasil pertemuan tersebut berbentuk
kesepakatan, pembentukan tim, dan informasi yang kemudian akan ditindaklanjuti.
4. Kerjasama lintas wilayah
oa. Puskesmas menjalin kerjasama lintas wilayah dengan Puskesmas lain
terkait dengan masalah kesehatan yang menuntut adanya kerjasama dan kesamaan
dalam tujuan yang ingin dicapai.
5. Motivasi kerja
ob. Pimpinan puskesmas bertugas untuk meningkatkan motivasi kerja staf
agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan dalam bentuk motivasi kesadaran
kerja, pujian, dan penghargaan. Bagi program- program yang belum mendapat target
seperti cakupan penderita pneumonia, diare, dan suspek kasus TB BTA (+), motivasi
staf dilakukan dengan cara mencari penyebab masalah dulu, baru dilakukan motivasi
29
staf. Forum dialog antara staf dengan Kepala Puskesmas berada pada lokakarya mini
yang dilakukan setiap bulan. Bagi petugas yang melanggar peraturan atau
melaksanakan tugas tidak sesuai standar diberikan teguran lisan, bila sudah 3 kali
teguran tertulis, dan bila sudah 3 kali diberikan teguran tertulis tetaptidak ada
perubahan, maka selanjutnya dilaporkan ke Dinas Kesehatan.
6. Pembimbingan
oc. Pembimbingan oleh Kepala Puskesmas dapat dilakukan misalnya
dalam bentuk penyampaian informasi kebijakan terbaru kepala koordinator P2M TB
dan konsultasi staf P2M sehubungan dengan masalah tugas yang dihadapinya. Selain
itu juga tersedia rujukan kepustakaan sebagai bahan peningkatan pengetahuan.
od.
C. P3 ( Pengawasaan, Pengendalian dan Penilaian)
1. Pengawasan
oe. Pengawasan dilakukan oleh pimpinan Puskesmas dan dibantu oleh
koordinator program yang ada di Puskesmas.Kepala Puskesmas dapat mengawasi
secara langsung maupun mengawasi para koordinator dari laporan mereka masing-
masing setiap bulannya di lokakarya mini.Selain itu juga ada feedback dari Dinas
Kabupaten.
2. Pengendalian
of. Kepala Puskesmas melakukan pengendalian pelaksanaan program
program melalui sistem pencatatan dan pelaporan.Kepala Puskesmas memiliki
kewenangan melakukan tindakan koreksi bila terjadi penyimpangan.Selain itu, hasil
pemantauan selalu dikomunikasikan dengan pihak terkait dan dilakukan
pengawasan setiap ada kegiatan. Data diolah dengan menggunakan rumus-rumus
yang ada di SPM (Standar Pelayanan Minimal) dan disajikan sesuai form yang
disajikan Dinkes.
3. Penilaian
og. Untuk meningkatkan hasil dan daya guna, perencanaan dan
pelaksanaan program serta memberi petunjuk dalam pengolahan tenaga, dana, dan
fasilitas untuk program yang ada pada saat ini dan yang akan datang, maka
dilakukan penelitian dengan memakai instrument data cakupan yang meliputi
tahapan sebagai berikut :
Menentukan indikator (standart) sesuai target yang ditetapkan Dinas
Kesehatan Kabupaten
Menampilkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dengan dihitung melalui
SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas), PWS
30