BAB II Komunitas
BAB II Komunitas
BAB II Komunitas
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi kesehatan
masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan
keperawatan.
b. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannya dibidang kesehatan.
c. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah,
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
d. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan
pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat proses
penyembuhan (Mubarak, 2006).
meja 5 dilakukan oleh semua perawat puskesmas, hanya di beberapa posyandu yang
kader kesehatannya berperan aktif. Pendidikan dan pelatihan kader selama ini hanya
sebatas wacana saja di masyarakat. Kader seharusnya lebih aktif berpatisipasi dalam
kegiatan Posyandu. Keadaan seperti ini masih perlu perhatian khusus untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Model adalah sebuah gambaran deskriptif dari sebuah praktik yang bermutu
yang mewakili sesuatu yang nyata atau gambaran yang mendekati kenyataan dari
konsep. Model praktik keperawatan didasarkan pada isi dari sebuah teori dan konsep
praktik (Riehl & Roy, 1980 dalam Sumijatun, 2006).
Salah satu model keperawatan kesehatan komunitas yaitu Model Health Care
System (Betty Neuman, 1972). Model konsep ini merupakan model konsep yang
menggambarkan aktivitas keperawatan, yang ditujukan kepada penekanan penurunan
stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri, baik yang bersifat fleksibel,
normal, maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas (Mubarak &
Chayatin, 2009).
Menurut Sumijatun (2006) teori Neuman berpijak pada metaparadigma
keperawatan yang terdiri dari yang terdiri dari klien, lingkungan, kesehatan dan
keperawatan.Asumsi Betty Neuman tentang empat konsep utama yang terkait dengan
keperawatan komunitas adalah:
a. Manusia, merupakan suatu sistem terbuka yang selalu mencari keseimbangan dari
harmoni dan merupakan suatu kesatuan dari variabel yang utuh, yaitu: fisiologi,
psikologi, sosiokultural, perkembangan dan spiritual
b. Lingkungan, meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-pengaruh
dari sekitar atau sistem klien
kelompok dengan kerja sama lintas sektoral dan lintas program. Pelayanan yang
diberikan oleh keperawatan komunitas mencakup kesehatan komunitas yang luas
dan berfokus pada pencegahan yang terdiri dari tiga tingkat yaitu:
a) Pencegahan primer
Pelayanan pencegahan primer ditunjukkan kepada penghentian penyakit
sebelum terjadi karena itu pencegahan primer mencakup peningkatan derajat kesehatan
secara umum dan perlindungan spesifik. Promosi kesehatan secara umum mencakup
pendidikan kesehatan baik pada individu maupun kelompok. Pencegahan primer juga
mencakup tindakan spesifik yang melindungi individu melawan agen-agen spesifik
misalnya tindakan perlindungan yang paling umum yaitu memberikan imunisasi pada
bayi, anak balita dan ibu hamil, penyuluhan gizi bayi dan balita.
b) Pencegahan sekunder
Pelayanan pencegahan sekunder dibuat untuk menditeksi penyakit lebih awal
dengan mengobati secara tepat. Kegiatan-kegiatan yang mengurangi faktor resiko
dikalifikasikansebagai pencegahan sekunder misalnya memotivasi keluarga untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu dan puskesmas.
c) Pencegahan tertier
Yang mencakup pembatasan kecacatan kelemahan pada seseorang dengan
stadium dini dan rehabilitasi pada orang yang mengalami kecacatan agar dapat secara
optimal berfungsi sesuai dengan kemampuannya, misalnya mengajarkan latihan fisik
pada penderita patah tulang. Selanjutnya agar dapat memberikan arahan pelaksanaan
kegiatan, berikut ini diuraikan falsafah keperawatan komunitas dan pengorganisasian
masyarakat (Mubarak, 2009):
dan derajat kesehatan seoptimal mungkin dan dapat diharapkan dapat mandiri dalam
memelihara kesehatannya (Chayatin, 2009). Menjamin keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra kerja dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan
profesional yang merupakan perpaduan antara konsep kesehatan masyarakat dan
konsep keperawatan yang ditujukan pada seluruh masyarakat dengan penekanan pada
kelompok resiko tinggi (Efendi, 2009).
Keperawatan komunitas merupakan Pelaksanaan keperawatan komunitas
dilakukan melalui beberapa fase yang tercakup dalam proses keperawatan komunitas
dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dinamis. Fase-fase pada
proses keperawatan komunitas secara langsung melibatkan komunitas sebagai klien
yang dimulai dengan pembuatan kontrak/partner ship dan meliputi pengkajian, diagnosa,
perencanaan, implementasi dan evaluasi (Efendi, 2009).
Asuhan keperawatan yang diberikan kepada komunitas atau kelompok adalah
(Mubarak, 2005):
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan
sistematis terhadap mesyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan
yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut
permasalah pada fisiologis, psikologis, sosial ekonomi, maupun spiritual dapan
ditentukan.
a. Pengumpulan Data
Hal yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok antara lain :
1) Inti (Core) meliputi : Data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri atas usia
yang beresiko, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai-nilai, keyakinan,
serta riwayat timbulnya kelompok atau komunitas.
2) Mengkaji 8 subsistem yang mempengaruhi komunitas, antara lain:
a. Perumahan, bagaimana penerangannya, sirkulasi, bagaimana kepadatannya
karena dapat menjadi stresor bagi penduduk
b. Pendidikan komunitas, apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan
untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat
c. Keamanan dan keselamatan, bagaimana keselamatan dan keamanan
tempat tinggal, apakah masyarakat merasa nyaman atau tidak, apakag
sering mengalami stres akibat keamanan dan keselamatan yang tidak
terjamin
14
Tabulasi data
Interpretasi data
5) Analisa Data
Kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data dengan
kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan
atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau
masalah keperawatan.
6) Penentuan Masalah atau Perumusan Masalah Kesehatan
Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan masalah
keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat sehingga dapat dirumuskan masalah
kesehatan.
7) Prioritas Masalah
Prioritas masalah dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan Abraham H
Maslow:
Keadaan yang mengancam kehidupan
Keadaan yang mengancam kesehatan
Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan
2. Diagnosa Keperawatan
Kesehatan Diagnosis keperawatan ialah respon individu pada masalah
kesehatan baik yang actual maupun potensial. Diagnose keperawatan komunitas akan
memeberikan gambaran tentang masalah dan status kesehatan masyarakat baik yang
nyata dan yang mungkin terjadi. Diagnosa ditegakkan berdasarkan tingkat rekreasi
komunitas terhadap stresor yang ada. Selanjutnya dirumuskan dalam tiga komponen,
yaitu problem/masalah (P), etiology atau penyebab (E), dan symptom atau
manifestasi/data penunjang (S) (Mubarak, 2005).
a. Problem : merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang
seharusnya terjadi.
b. Etiologi : penyebab masalah kesehatan atau keperawatan yang dapat memeberikan
arah terhadap intervensi keperawatan.
c. Symptom : tanda atau gejala yang tampak menunjang masalah yang terjadi.
3. Perencanaan/ Intervensi
Perencanaan keperawatan merupakan penyusunan rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosis
keprawatan yang sudah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien.
Perencanaan intervensi yang dapat dilakukan berkaitan dengan diagnosa keperawatan
komunitas yang muncul diatas adalah (Mubarak, 2005):
a. Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit
b. Lakukan demonstrasi ketrampilan cara menangani penyakit
16