Modul Anfis. Maharani - Iska
Modul Anfis. Maharani - Iska
Modul Anfis. Maharani - Iska
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anatomi merupakan cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur
dan organisasi makhluk hidup. Anatomi bisa juga kerap disebut sebagai ilmu
urai tubuh. Anatomi terdiri dari anatomi hewan atau zootomi dan anatomi
tumbuhan aliasfitotomi. Tak hanya itu, ada juga beberapa cabang ilmu anatomi
lain, yakni anatomi perbandingan, histologi, dan anatomi manusia (Martini,2001).
Ilmu Anatomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari kronologi
masalah anatomi mulai dari kejadian pemeriksaan kurban persembahan pada masa
purba hingga analisa rumit akan bagian-bagian tubuh oleh para ilmuwan modern.
Dalam perkembangannya, manusia kian memahami fungsi-fungsi dan struktur
tubuh melalui ilmu anatomi. Metode pemeriksaan selalu berkembang, dari
pemeriksaan tubuh hewan, pembedahan mayat, sampai ke teknik-teknik kompleks
yang dikembangkan pada satu abad terakhir.
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal,fungsi atau pekerjaan dari tiap
jaringan tubuh atau bagian dari alat tubuh tersebut. Fisiologi adalah ilmu yang
mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal. Fisiologi
adalah ilmu yang mempelajari mengenai fungsi dari tubuh manusia yang hidup.
Anatomi Fisiologi Manusia merupakan salah satu cabang ilmi biologi yang
membahas tentang struktur bagian dalam manusia beserta seluruh proses yang
terjadi di dalamnya (P. Evelyn , C. 2006)
Istilah ini dipakai untuk menunjukkan dekat jauhnya, atau jarak dari sebuah titik
tertentu. Misalnya falanx proximal lebih dekat kepada pergelangan tangan
daripada yang distal, yang letaknya jauh.
Inversi adalah gerak memiringkan telapak kaki ke dalam tubuh. Eversi adalah
gerakan memiringkan telapak kaki ke luar. Juga perlu diketahui untuk istilah
inversi dan eversi hanya untuk wilayah di pergelangan kaki.
Endorotasi adalah gerakan ke dalam pada sekililing sumbu panjang tulang yang
bersendi (rotasi). Sedangkan eksorotasi adalah gerakan rotasi ke luar (Idris irfan.
2009).
Organ merupakan bagian tubuh yang memiliki satu atau lebih fungsi
tertentu. Penyusun organ adalah beberapa jenis jaringan yang terorganisir dan
saling berkaitan satu dengan lainnya. Contoh:usus halus, berfungsi mencerna dan
menyerap sari - sari makanan. Struktur usus halus terdiri dari jaringan otot,
jaringan epitel, jaringan ikat, dan jaringan saraf. Sistem organ merupakan
gabungan dari berbagai organ yang melaksanakan satu fungsi dalam koordinasi
tertentu (Ethel, Sloane. 2004).
Berikut ini berbagai sistem organ dalam tubuh beserta fungsi dan organ
penyusunnya :
Sistem rangka adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menyimpan bahan
mineral, tempat pembentukan sel darah, tempat melekatnya otot rangka,
melindungi tubuh yang lunak dan menunjang tubuh. Terdiri dari tengkorak, tulang
rusuk, tulang belakang, rangka penopang tulang bahu, rangka penopang tulang
pinggul, tulang angota badan atas dan bawah. Sistem rangka berfungsi sebagai
penyokong, pelindung organ internal, alat gerak. Penyusun sistem rangka yaitu
tulang dan otot. Sistem Rangka: sokongan dan perlindungan struktural dengan
tulang.
3. Sistem Saraf
Sistem saraf adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menerima dan
merespon rangsangan. Terdiri dari otak, saraf tulang belakang, simpul - simpul
saraf dan serabut saraf. Sistem saraf berfungsi sebagai koordinasi aktifitas tubuh.
Penyusun sistem saraf yaitu otak, 12 pasang saraf kranial, 31 pasang saraf spinal,
sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.
6. Sistem Pencernaan
8. Sistem Reproduksi
9. Sistem Otot
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat
gerak, menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos,
otot jantung dan otot rangka. (Anonim 2, 2008).
adalah sistem yang terletak di permukaan luar tubuh dan melindungi organ
dalam tubuh yang terdiri dari kulit, kuku, dan rambut.
struktur yang terlibat dalam transfer limfa antara jaringan dan aliran darah.
1. Kepala
kepala adalah bagian rostral (menurut istilah lokas anatomi) yang biasanya terdiri
dari otak, mata, telinga, hidung, dan mulut (yang kesemuaannya membantu
berbagai fungsi sensor seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, dan
pengecapan).
2. Wajah
Wajah adalah bagian depan dari kepala pada manusia meliputi wilayah dari dahi
hingga dagu, termasuk rambut, dahi, alis, mata, hidung, pipi, mulut, bibir, gigi,
kulit, dan dagu. Wajah terutama digunakan untuk ekspresi wajah serta identitas
dan penampilan.
3. Leher
Leher adalah bagian yang menghubungkan kepala dengan tubuh. Pada beberapa
hewan leher dapat tumbuh panjang, misalnya pada jerapah. Didalam leher
terdapat saluran saluran pernapasan dan pencernaan. Pada leher manusia,
terdapat suatu bagian yang disebut jakun.
4. Bahu
Bahu adalah bagian tubuh mamalia yang menyangga leher. Pada manusia, bahu
terletak diantara punggung dan leher dan berada dibagian belakang (dorsal). Pada
kebanyakan hewan bahu terletak dibagian atas tungkai depan.
5. Dada
Dada adalah bagian anatomi pada manusia dan hewan. Pada hominidae, termasuk
manusia, dada adalah bagian tubuh antara leher dan perut. Organ organ internal
dada antara lain otot, arteri dan vena, tulang, dll. Isi dada sebagian besar
dilindungi dan disokong oleh tulang rusuk, tulang belakang, dan tulang bahu.
6. Pusar
Pusar adalah suatu tanda lubang tertutup diatas perut, yang dibuat oleh sengaja
ketika tali pusar dilepas dan digunting dari perut bayi yang baru lahir agar terlepas
dari plasentanya pada saat setelah keluarnya plasenta. Semua makhluk mamalia
yang berplasenta pasti akan mempunyai pusar.
7. Perut
Perut adalah kantung otot yang terletak diantara kerongkongan dan usus kecil
diperut bagian atas.
8. Organ seks
Organ seks atau alat kelamin adalah semua bagian anatomis tubuh makhluk hidup
yang terlibat dalam reproduksi sekssual dan menjadi bagian dari system
reproduksi pada suatu organism kompleks.
Penis adalah salah satu organ reproduksi eksternal pria yang menjadi saluran
keluar bagi urine ketika kencing dan semen atau air mani saat ejakulasi karna
fungsnya itu penis dianggap sanggat vital bagi tubuh.
10. Paha
Paha adalah bagian dari tungkai bawah. Tulang tunggal yang menyusun paha
disebut femur yang sangat tebal dan kuat karna tingginya bagian tulang
korteksnya. Tulang ini membentuk sambungan ball and socket dipinggul dan
sambungan condylar pada lutut.
11. Lutut
lutut adalah sendi yang menghubungkan femur dan tibia. Karena pada manusia
lutut menyokong hampir seluruh berat tubuh, lutut sangat rentan baik terhadap
cedera akut maupun timbulnya osteoarthritis.
12. Betis
betis adalah bagian belakang bawah dari tungkai. Dalam sistem otot, betis
berhubungan dengan ruangan belakang tungkai. Dalam ruangan belakang
tersebut, dua otot terbesar yang dikenal sebagai otot betis, menempel pada tumit
melalui tendon Achilles. Beberapa otot lainnya yang lebih kecil menempel pada
lutut, pergelangan kaki, dan jari-jari kaki.
Pergelangan kaki terdiri dari ujung-ujung tulang kering serta tulang betis dan
tumit. Tulang-tulang itu disatukan oleh ligamen yang cukup kuat, sehingga
membentuk sendi.
Telapak kaki ialah bagian bawah kaki manusia. Secara anatomis, telapak kaki
disebut sebagai aspek plantar. Permukaan yang serupa pada ungulata ialah kuku.
15. Lengan
Siku merupakan salah satu bagian tubuh yang bentuknya mirip lutut. Siku
merupakan gabungan dari 3 sendi. Dua sendi pertama adalah sendi yang secara
tradisional dianggap sebagai pembentuk siku: sendi humeroulnar, sendi
humeroradial, dan sendi antara kepala radius dan insisura radius ulna. Sendi siku
terdiri dari ujung distal tulang humerus dan ujung proksimal tulang radius dan
ulna.
tangan yang pada dasarnya adalah dua baris kecil pendek tulang, disebut carpals,
untuk membentuk sebuah rumah di sekitar sendi engsel.
Dan persendian yang dibentuk oleh tulang-tulang carpalia dengan ulna maupun
radius dinamakan sebagai pergelangan tangan.
Telapak tangan adalah bagian saraf paling ujung dari tubuh manusia. Apa saja
yang berlaku pada tubuh manusia akan terlihat pada tangan. Tak heran bila telapak
tangan bisa menunjukkan suatu penyakit yang ada di dalam tubuh seseorang
(Sanders, 2007).
1. Tingkat kimia atau molekul, dibentuk oleh atom yang merupakan unit
sangat terkecil membentuk molekumolekul dengan ukuran sangat kompleks.
Contoh: molekul kompleks protein.
5. Tingkat sistem organ, merupakan interaksi dari satu organ dengan organ
yang lainnya sehingga menyusun sistem organ. Contoh: sistem pencernaan.
BAB III
3) bidang frontal : bidang vertikal yang tegak lurus bidang median dan
membagi tubuh menjadi bagian depan dan belakang.
4) bidang coronal : bidang frontal yang khusus digunakan pada kepala.
5) bidang horizontal : bidang yang tegak lurus terhadap bidang median dan
frontal dan membagi tubuh atas dan bawah.
6) Garis anatomis adalah suatu garis khayal yang terletak pada tubuh pada
posisi tertentu, antara lain :
a) linea mediana anterior : merupakan garis potong anatara bidang median
dengan permukaan tubuh.
b) linea mediana posterior : garis potong antara bidang median dengan
permukaan belakang tubuh.
c) linea sternalis : garis khayal pada tepi lateral sternum.
d) linea medioclavicularis : sejajar linea mediana dan melalui pertengahan
clavicula.
e) linea mammilaris : sejajar garis media dan melalui papilla mammae.
BAB IV
ORGANISASI DITINGKAT MOLEKULAR JARINGAN
Epitel ini melapisi saluran cerna dan terdiri atas campuran sel; ada yang
mengabsorpsi produck pencernaan dan yang lain mensekresi mukus (sel goblet).
Epitel selapis silindris bersilia, yaitu juluran halus sitoplasma dari permukaan
lumen. Silia dapat melakukan gerakan bergelombang ke satu arah. Epitel ini
melapisi tuba uterina dan sebagian besar saluran napas. Dituba, mereka menyapu
ova (telur) ke arah uterus dan disaluran napas meyapu mukus ke arah tenggorok
(Gibson, 1995).
b. Fungsi jaringan epitel
1) Protektif, melindungi jaringan yang ad dibawahnya.
2) Absorpsi, mengisap zat-zat yang ada diluarnya, misalnya usus.
3) Sekresi, Mengeluarkan/menghasilkan zat-zat yang berguna bagi tubuh.
4) Menerima sekresi dari luar.
5) Eksresi yaitu mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi.
6) Fitrasi dapat menyaring zat-zat.
c. Sifat - sifat jaringan epitel
1) Membentuk selaput atau membran.
2) Melekat pada jaringan yang ada dibawahnya.
3) Sel-selnya satu sama lain diikat oleh benang pengikat atau miofibril.
4) Mempunyai sifat regenerasi (pertumbuhan yang sangat baik) (Gibson,
1995).
2. Kelenjar
Kelompok sel epitel tertentu disebut kelenjar dan menghasilkan sekret
khusus. Kelenjar yang mencurahkan isinya ke permukaan epitel, langsung atau
melalui saluran, disebut kelenjar eksokrin. Kelompok sel epitel lain yang terpisah
dari permukaan epitel dan mencurahkan sekretnya ke dalam darah dan limfe,
disebut kelenjar endokrin; sekretnya disebut hormon.
3. jaringan ikat
Perbedaan jaringan ikat dengan jaringan epitel adalah sel - selnya lebih
berjauhan dan substansi antarselnya banyak. Yang termasuk jaringan ikat adalah
fibroblas, makrofag, sel plasma, sel mast, sel lemak.
Bentuk dari bahan-bahan interselular ini dibedakan menjadi 2 (dua) macam,
yaitu :
a. Bentuk amorfus (tanpa bentuk)
a) Berupa cairan.
b) Seperti agar.
c) Bersifat kertas.
b. Bentuk fibrosa
Dibedakan menjadi 3 bentuk :
Otot ini involunter, karena kontraksinya tidak dapat dikendalikan kemauan kita.
Ditemukan pada dinding pembulu darah dan limfe, saluran cerna, saluran napas,
kandung kemih dan uterus. Selnya berbentuk kumparan dengan satu inti dipusat.
c. Otot jantung
Jenis otot ini hanya terdapat pada dinding jantung. Ia involunter, namun seratnya
tampak bergaris melintang, seperti otot rangka, namum berinti satu pusat.
Seratnya dapat bercabang, dan saling berhubungan ujung dengan ujung. Batas
serat ini, disebut diskus interkalaris, tampak berupa garis tebal, yang melintasi
serat tidak tegak lusrus, namun seperti tangga.
7. Jaringan saraf
Bagian-bagian sel saraf dikelompokkan sebagai :
a. Susunan saraf pusat, terdiri atas otak dan medula spinalis.
b. Susunan saraf tepi, terdiri atas sisa saraf lainnya.
Susunan saraf adalah sistem komunikasi tubuh yang menampung
rangsangan, mengubahnya menjadi rangsangan listrik yang ditampung dalam
daerah sangat khusus, tempat rangsangan ini diinterprestasikan dan kemudian
berespon terhadapnya. Fungsi dilaksanakan oleh sel sangat khusus yang disebut
neuron. Setiap neuron terdiri atas badan sel serta cabang-cabangnya, yaitu akson
dan dendrite (Landan, 1980).
Bentuk sel saraf seperti bintang, mempunyai ekor panjang. Dendrit sel yang
pendek biasanya banyak, lebih dari satu fungsinya untuk menghantarkan
rangsangan dari luar ke dalam sel. Akson sel yang panjang dan halus,
protoplasmanya mengantarkan rangsangan dari badan sel keluar sel. Akson
diselubugi oleh suatu selaput yang disebut selaput schwan(neurolema), selaput
bagian dalamnya disebut selabung mielin. Akson banyak terdapat diluar pusat
susunan saraf, kadang-kadang sampai kekulit.
Macam-macam saraf, terdiri atas :
1) Saraf motorik (saraf penggerak), membawa rangsangan ke otak dan sumsum
tulang belakang menuju ke otot dan kelenjar, akibatnya otot menegangdan
kelenjar mengeluarkan getah.
2) Saraf semsorik (saraf perasa), saraf yang membawa rangsangan dari luar
menuju pusat.
Jaringan saraf ada 3 unsur :
1) Unsur yang bewarna abu-abu.
2) Unsur yang bewarna putih atau serabut saraf.
BAB V
dan zat makanan berpindah dari darah ke dalam jaringan dan memungkinkan hasil
metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam darah.
Dari kapiler, darah mengalir ke dalam venula lalu ke dalam vena, yang akan
membawa darah kembali ke jantung. Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi
biasanya diameternya lebih besar daripada arteri; sehingga vena mengangkut
darah dalam volume yang sama tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah dan
tidak terlalu dibawah tekanan (Brunner, Suddarth, 2002).
BAB VI
akan bergantung pada jenis gugus tambahan yang dimiliki oleh phosfolipid. Jenis-
jenis phosfolipid penyusun membran sel antara lain adalah : phosfokolin (pc),
phosfoetanolamin (pe), phosfoserin (ps), dan phosfoinositol (pi). Secara alami di
alam phosfolipid akan membentuk struktur misel (struktur menyerupai bola) atau
membran lipid 2 lapis. Karena strukturnya yang dinamis maka komponen
phosfolipid di membran dapat melakukan pergerakan dan perpindahan posisi.
Pergerakan yang terjadi antara lain adalah pergerakan secara lateral (Pergerakan
molekul lipid dengan tetangganya pada monolayer membran) dan pergerakan
secara flip flop (Tipe pergerakan trans bilayer).
Protein inegral membran, terintegrasi pada lapisan lipid dan menembus 2
lapisan lipid / transmembran. Protein integral memiliki domain membentang di
luar sel dan di sitoplasma. Bersifat amfipatik, mempunyai sekuen helix protein,
hidrofobik, menembus lapisan lipida, dan untaian asam amino hidrofilik. Banyak
diantaranya merupakan glikoprotein, gugus gula pada sebelah luar sel. Di sintesis
di RE, gula dimodifikasi di badan golgi (Sudjadji, 2007).
Membran sel terdiri atas dua lapis molekul fosfolipid (lemak yang
bersenyawa dengan fosfat). Bagian ekor dengan asam lemak yang bersifat
hidrofobik (nonpolar), kedua lapis molekul tersebut saling berorientasi ke dalam.
Sedangkan, bagian kepala bersifat hidrofilik (polar) mengarah ke lingkungan yang
berair. Selain fosfolipid terdapat juga glikolipid (lemak yang bersenyawa dengan
karbohidrat) dan sterol (lemak alkohol terutama kolesterol). Sedangkan,
komponen protein terletak pada membran dengan posisi yang berbeda-beda.
Beberapa protein terletak periferal, sedangkan yang lain tertanam integral dalam
lapis ganda fosfolipid. Beberapa protein membran adalah enzim, sedangkan yang
lain adalah reseptor bagi hormon atau senyawa tertentu lainnya. Komposisi lipid
dan protein penyusun membran bervariasi, tergantung pada jenis dan fungsi
membran itu sendiri. Namun, membran mempunyai ciri-ciri yang sama, yaitu
bersifat permeable selektif terhadap molekul-molekul. Sehingga, membran sel
dapat mempertahankan bentuk dan ukuran sel (Sudjadji, 2007).
molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol).
Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar
(glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar
dapat masuk ke dalam sel (Campbell, 2003).
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan
terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua
cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui
membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang
membutuhkan mekanisme khusus.
Pada sel eukariota, membran sel yang membungkus organel-organel di
dalamnya, terbentuk dari dua macam senyawa yaitu lipid dan protein, umumnya
berjenis fosfolipid seperti senyawa antara fosfatidil etanolamina dan kolesterol,
yang membentuk struktur dengan dua lapisan dengan permeabilitas tertentu
sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel, namun di sela-sela
molekul fosfolipid tersebut, terdapat transporter yang merupakan jalur masuk dan
keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel (Campbell,
2003).
Nilai permeabilitas air pada membran ganda dari berbagai komposisi lipid
berkisar antara 2 hingga 1.000 105 cm2/dt. Angka tertinggi ditemukan pada
membran plasma pada sel epitelial ginjal, beberapa sel glia dan beberapa sel
yang dipengaruhi oleh protein membran dari jenis akuaporin. Akuaporin-2
memungkinkan adanya transporter air yang peka terhadap vasopresin, sedang
ekspresi akuaporin-4 ditemukan sangat tinggi pada beberapa sel glia dan
ependimal.
Pada tahun 1972, Seymour Jonathan Singer dan Garth Nicholson
mengemukakan model mosaik fluida yang disusun berdasarkan hukum-hukum
termodinamika untuk menjelaskan struktur membran sel.
Pada model ini, protein penyusun membran dijabarkan sebagai sekelompok
molekul globular heterogenus yang tersusun dalam struktur amfipatik, yaitu
dengan gugus ionik dan polar menghadap ke fase akuatik, dan gugus non-polar
menghadap ke dalam interior membran yang disebut matriks fosfolipid dan
bersifat hidrofobik. Himpunan-himpunan molekul globular tersebut terbenam
sebagian ke dalam matriks fosfolipid tersebut. Struktur membran teratur
membentuk lapisan ganda fluida yang diskontinu, dan sebagian kecil dari matriks
fosfolipid berinteraksi dengan molekul globular tersebut sehinggal struktur
mosaik fluida merupakan analogi lipoprotein atau protein integral di dalam larutan
membran ganda fosfolipid (Campbell, 2003).
larut dalam lipid, yaitu molekul hidrofobik, lebih mudah berdifusi melalui
membrane daripada molekul hidrofilik. Membrane sel, kurang permeable terhadap
ion-ion (seperti Na+, Cl-, K+) dibandingkan dengan molekul kecil yang tidak
bermuatan. Dalam keadaan yang sama, molekul kecil lebih cepat berdifusi melalui
membrane sel daripada molekul besar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi ialah:
1) Jarak.
2) Luas permukaan.
3) Beda konsentrasi.
4) Suhu.
5) Permeabilitas membrane.
6) Ukuran molekul.
b. Osmosis
Osmosis adalah bagian khusus dari difusi. Osmosis ialah pergerakan air dari
konsentrasi yang lebih tinggi ke rendah melewati membran semipermeabel.
c. Difusi Terfasilitasi
Difusi terfasilitasi adalah adalah difusi yang dibantu protein pembawa atau
dengan saluran protein.
Molekul-molekul yang melewati membran sel dengan difusi terfasilitasi
adalah molekul-molekul berukuran besar seperti glukosa maupun molekul-
molekul kecil seperti air yang memiliki protein membran khusus sebagai media
transpor.
BAB VII
dapat menahan suhu tubuh, menahan luka-luka kecil, mencegah zat kimia dan
bakteri masuk ke dalam tubuh serta menghalau rangsang-rangsang fisik seperti
sinar ultraviolet dari matahari.
2. Penerima rangsang
Kulit sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik yang berhubungan
dengan sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan, dan getaran. Kulit sebagai
alat perasa dirasakan melalui ujung-ujung saraf sensasi.
3. Pengatur panas (Termoregulasi)
Kulit mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh kapiler
serta melalui respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf otonom. Tubuh yang
sehat memiliki suhu tetap kira-kira 98,6 derajat Farenheit atau sekitar 36,5 derajat
Celcius. Ketika terjadi perubahan pada suhu luar, darah dan kelenjar keringat kulit
mengadakan penyesuaian seperlunya dalam fungsinya masing-masing. Pengatur
panas adalah salah satu fungsi kulit sebagai organ antara tubuh dan lingkungan.
Panas akan hilang dengan penguapan keringat.
4. Pengeluaran (ekskresi)
Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-kelenjar
keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan membawa garam,
yodium dan zat kimia lainnya. Air yang dikeluarkan melalui kulit tidak saja
disalurkan melalui keringat tetapi juga melalui penguapan air transepidermis
sebagai pembentukan keringat yang tidak disadari.
5. Penyimpanan
Kulit dapat menyimpan lemak di dalam kelenjar lemak.
6. Penyerapan terbatas
Kulit dapat menyerap zat-zat tertentu, terutama zat-zat yang larut dalam
lemak dapat diserap ke dalam kulit. Hormon yang terdapat pada krim muka dapat
masuk melalui kulit dan mempengaruhi lapisan kulit pada tingkatan yang sangat
tipis. Penyerapan terjadi melalui muara kandung rambut dan masuk ke dalam
saluran kelenjar palit (sebacea), merembes melalui dinding pembuluh darah ke
dalam peredaran darah kemudian ke berbagai organ tubuh lainnya.
7. Penunjang penampilan
Fungsi yang terkait dengan kecantikan yaitu keadaan kulit yang tampak
halus, putih dan bersih akan dapat menunjang penampilan.
Fungsi lain dari kulit yaitu kulit dapat mengekspresikan emosi seseorang
seperti kulit memerah, pucat maupun konstraksi otot penegak rambut.
BAB VIII
SISTEM LOKOMOTORIUS
A. Pengertian sistem lokomotorius
Pada lapisan kedua ini kita akan bertemu dengan tulang kompak. Tulang ini
teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan
lebih banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan Calsium Carbonat)
sehingga tulang menjadi padat dan kuat. Kandungan tulang manusia dewasa lebih
banyak mengandung kapur dibandingkan dengan anak-anak maupun bayi. Bayi
dan anak-anak memiliki tulang yang lebih banyak mengandung serat-serat
sehingga lebih lentur. Tulang kompak paling banyak ditemukan pada tulang kaki
dan tulang tangan.
3) Tulang Spongiosa (Spongy Bone)
Pada lapisan ketiga ada yang disebut dengan tulang spongiosa. Sesuai
dengan namanya tulang spongiosa memiliki banyak rongga. Rongga tersebut diisi
oleh sumsum merah yang dapat memproduksi sel-sel darah. Tulang spongiosa
terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula.
4) Sumsum Tulang (Bone Marrow)
Lapisan terakhir yang kita temukan dan yang paling dalam adalah sumsum
tulang. Sumsum tulang wujudnya seperti jelly yang kental. Sumsum tulang ini
dilindungi oleh tulang spongiosa seperti yang telah dijelaskan dibagian tulang
spongiosa. Sumsum tulang berperan penting dalam tubuh kita karena berfungsi
memproduksi sel-sel darah.
b. Efek hormon terhadap pertumbuhan tulang
1) Hormon pertumbuhan (Growth Hormon)
a) Merupakan efek paling utama dari GH.
b) Pertumbuhan tulang dapat berupa penebalan atau pertumbuhan panjang.
c) Ke 2 pertumbuhan tersebut ditingkatkan oleh hormone pertumbuhan.
d) Hormone ini merangsang poliferasi tulang rawan epifis shga menyediakan lbh
banyak ruang untuk membentuk tulang dan merangsang aktivitas osteoblas.
e) Apabila lempeng epifis telah tertutup,tulang tdk lagi bertambah panjang
walaupun terdapat hormone peertumbuhan.
2) Parathyroid hormon (PTH)
Fungsinya mempertahankan konsentrasi serum kalsium pada rentang yang
sangat sempit. Produksi dan release distimulasi oleh naik turunnya kadar kalsium
serum. Target organnya tubulus renal, tulang, dan intestinal .
3) Hormon lain
Estrogen menstimulasi absorbsi kalsium dan melindungi tulang dari
pengaruh PTH. Efek hormon ini menyebabkan oeteoporosis. Thyroxin
meningkatkan pembentukan dan resobsi tulang tetapi lebih dominan resorbsi
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan kedua arah. Dijumpai
pada hubungan antara Os. Carpal dengan Os. Metacarpal, sendi pada tulang ibu
jari.
c. Sendi putar
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan salah satu tulang berputar
terhadap tulang yang lain sebagai porosnya. Dijumpai pada hubungan antara Os.
Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius, hubungan antar Os. Atlas dengan Os.
Cranium.
d. Sendi peluru/endartrosis
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan ke segala arah/gerakan
bebas. Dijumpai pada hubungan Os. Scapula dengan Os. Humerus, hubungan
antara Os. Femur dengan Os. Pelvis virilis.
e. Sendi geser
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan pada satu bidang saja
atau gerakan bergeser. Dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os.
Metatarsal dan ruas-ruas Os. Metacarpal.
f. Sendi luncur
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan badan melengkung ke
depan (membungkuk) dan ke belakang serta gerakan memutar (menggeliat).
g. Sendi gulung
Yaitu hubungan antar tulang yang gerakan tulangnya seolah-olah mengitari tulang
yang lain. Dijumpai pada hubungan Os. Metacarpal dengan Os. Radius.
h. Sendi ovoid
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan berporos dua, dengan
gerak ke kiri dan ke kanan, gerakan maju dan mundur, gerakan muka/depan dan
belakang. Ujung tulang yang satu berbentuk ovaldanmasuk ke dalam suatu lekuk
yang berbentuk elips. Dijumpai pada hubungan Os. Radius dengan Os. Carpal.
dasar dari seluruh jenis otot adalah miofibril yaitu struktur filamen yang
berukuran sangat kecil yang tersusun dari protein kompleks , yaitu filamen aktin
dan miosin. Pada saat berkontraksi, filameb-filamen tersebut saling bertautan
yang mendapatkan energi dari mitokondriadi sekitar miofibil (Syaifudin, Drs.
2012).
Terdapat pula macam macam otot yang berbeda pada vertebrata. Yang
pertama ialah otot jantung, yaitu otot yang menyusun dinding jantung. Otot polos
terdapat pada dinding semua organ tubuh yang berlubang (kecuali jantung).
Kontraksi otot polos yang umumnya tidak terkendali, memperkecil ukuran
struktur-struktur yang berlubang ini. Pembuluh darah, usus, kandung kemih dan
rahim merupakan beberapa contoh dari struktur yang dindingnya sebagian besar
terdiri atas otot poos.
Sehingga kontraksi otot polos melaksanakan bermacam-macam tugas
seperti meneruskan makanan kita dari mulut ke saluran pencernaan, mengeluarkan
urin, dan mengirimkan bayi ke dunia.Otot kerangka, seperti namanya, adalah otot
yang melengkat pada kerangka.
Otot ini dikendalikan dengan sengaja. Kontraksinya memungkinkan adanya
aksi yang disengaja seperti berlari, berenang, mengerjakan alat-alat, dan bermain
bola. Akan tetapi, apabila otot jantung, otot polos, ataupun otot kerangka atau
lurik memeberikan suatu ciri, maka otot tersebut merupakan alat yang
menggunakan energi kimia dan makanan untuk melakukan kerja mekanisme.
Macam macam otot :
Dalam garis besarnya sel otot dapat dibagi menjadi 3(tiga) golongan yaitu :
a. Otot Polos
Otot polos terdiri dari sel-sel otot polos. Sel otot ini bentuknya seperti
gelendongan, dibagian tengan terbesar dankedua ujungnya meruncing. Otot polos
memilki serat yang arahnya searah panjang sel tersebut miofibril. Serat
miofilamen dan masing-masing mifilamen teridri dari protein otot yaitu aktin dan
miosin. Otot polos bergerak secara teratur, dan tidak cepat lelahg. Walaupun tidur.
Otot masih mampu bekerja. Otot polos terdapat pada alat-alat dinding tubuh
dalam, misalnya pada dinding usus, dinding pembuluh darah, pembuluh limfe,
dinding saluran pencernaan, takea, cabang tenggorok, pada muskulus siliaris mata,
otot polos dalam kulit, saluran kelamin dan saluran ekskresi.
Cara kerja otot polos: Bila otot polos berkontraksi, maka bagian tengahnya
membesar dan otot menjadi pendek. Kerutan itu terjadi lambat, bila otot itu
mendapat suatu rangsang, maka reaksi terhadap berasal dari susunan saraf tak
sadar (otot involunter), oleh karena itu otot polos tidak berada di bawah kehendak.
Jadi bekerja di luar kesadaran kita.
b. Otot lurik
Sel-sel otot lurik berbentuk silindris atau seperti tabung dan berinti banyak,
letaknya di pinggir, panjangnya 2,5 cm dan diameternya 50 mikron. Sel otot lurik
ujungnya sel nya tidak menunjukkan batas yang jelas dan miofibril tidak homogen
akibatnya tampak serat-serat lintang. Otot lurik di bedakan menjadi 3 macam,
yaitu : otot rangka, otot lurik, dan otot lingkar.
Otot-otot rangka mempunyai hubungan dengan tulang dan berfungsi
menggerakkan tulang. Otot ini bila di lihat di bawah mikroskop, maka tampak
susunannya serabut-serabut panjang yang mengandung banyak inti sel, dan
tampak adanya garis-garis terang di selingi gelap yang melintang.
Otot-otot kulit seperti yang terdapat pada roman muka termasuk otot-otot
lurik berada di bawah kehendak kita. Perlekatannya pda tulang dan kulit, tetapi
ada juga terdapat dalam kulit seluruhnya. Otot-otot yang merupakan lingkaran di
sebuah otot lingkaran, misalnya otot yang mengelilingi mulut dan mata.
Cara kerja otot lurik :
Bila otot lurik berkontraksi, maka menjadi pendek dan setiap serabut turut dengan
berkontraksi. Otot-otot jeis ini hanya berkontraksi jika di rangsangan oleh
rangsangan daraf sadar (otot valunter). Kerja otot lurik adalah bersifat sadar,
karena itu disebut otot sadar, artinya bekerja menurut kemauan, karena itu di sebut
otot sadar, artinya bekerja menurut kemauan atau perintah otak. Reaksi kerja otot
lurik terhadap perangsang cepat tapi tidak tahan kelelahan.
c. Otot jantung
merupakan otot istimewa. Otot ini bentuknya seperti otot lurik
perbedaanya ialah bahwa serabutnya bercabang dan bersambung satu sama lain.
Berciri merah khas dan tidak dapat dikendalikan kemauan. Kontraksi tidak di
pengaruhi saraf, fungsi saraf hanya untuk percepat atau memperlambat kontraksi
karena itu disebut otot tak sadar. Otot jantung di temukan hanya pada jangtung
(kor), mempunyai kemampuan khusus untuk mengadakan kontraksi otomatis dan
gerakan tanpa tergantung pada ada tidaknya rangsangan saraf. Cara kerja otot
jantung ini disebut miogenik yang membedakannya dengan neurogonik.
Otot ini hanya terdapat pada otot jantung.Otot ini dikelompokkan tersendiri
karena perbedaan sifatnya denngan kedua kelompok yang lain. Dilihat dari
struktur penampangnya,otot jantung mmirip dengan otot lurik karena adanya
warna gelap terang ddddi sepanjang otot tersebut. Akan tetapi berbeda dengan otot
lurik,otot jantung memiliki ssifat sebagaimana otot polos yaitu: bekerja di luar
kesadaran dan kontrol ppikiran kita.
BAB IX
SISTEM SARAF, PANCAINDRA
Otak besar mengisi penuh bagian depan dari rongga tengkorak, dan terdiri
dari dua belahan (hemifer) besar, yaitu belahan kiri dan belahan kanan. Belahan
kiri mengatur tubuh bagian kanan, sebaliknya belahan kanan mengatur tubuh
bagian kiri.
Otak besar terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan luar (korteks) yang berisi
badan neuron dan lapisan dalam yang berisi serabut saraf yaitu dendrit dan neurit.
Otak besar merupakan saraf pusat yang utama. Setiap aktivitas akan
dikendalikan oleh bagian yang berbeda, yaitu: Lobus frontalis (daerah dahi),
berhubungan dengan kemampuan berpikir. Lobus temporalis (daerah pelipis), dan
ubun-ubun mengendalikan kemampuan berbicara dan bahasa. Daerah belakang
kepala merupakan pusat penglihatan dan memori tentang apa yang dilihat. Daerah
ubun-ubun selain sebagai pusat berbicara juga pusat untuk merasakan dingin,
panas, dan rasa sakit. Daerah pelipis selain sebagai pusat bicara juga sebagai pusat
pendengaran.
b) Otak tengah
Otak tengah manusia berukuran cukup kecil,dan terletak didepan otak kecil.
Otak tengah berperan dalam pusat pergerakan mata, misalnya mengangkat
kelopak mata, refleks penyempitan pupil mata.
c) Otak belakang
Otak belakang terdiri atas tiga bagian utama yaitu :
1) Jembatan Varol (pons Varolli)
Jembatan Varol berisi serabut yang menghubungkan lobus kiri dan lobus kanan
otak kecil, menghubungkan antara otak kecil dengan korteks otak besar.
2) Otak kecil (serebelum)
Otak kecil, terletak di bawah bagian belakang otak belakang. Otak kecil berperan
sebagai pusat keseimbangan, koordinasi kegiatan otak, koordinasi kerja otot dan
rangka.
3) Sumsum lanjutan (medula oblongata)
Sumsum lanjutan membentuk bagian bawah batang otak, berfungsi sebagai pusat
pengatur refleks fisiologis, misalnya pernapasan, detak jantung, tekanan darah,
suhu tubuh, gerak alat pencernaan, gerak refleks seperti batuk, bersin, dan mata
berkedip.
2) Sumsum Tulang Belakang
Sumsum tulang belakang terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang
belakang,yaitu lanjutan dari medula oblongata memanjang sampai tulang
C. Pembagian Pancaindra
a) Indera Penglihat (Mata)
Mata terdiri dari otot mata, bola mata dan saraf mata serta alat tambahan
mata yaitu alis, kelopak mata, dan bulu mata. Alat tambahan mata ini berfungsi
melindungi mata dari gangguan lingkungan. Alis mata berfungsi untuk
melindungi mata dari keringat, kelopak mata melindungi mata dari benturan dan
bulu mata melindungi mata dari cahaya yang kuat, debu dan kotoran.
Fungsi bagian - bagian indra penglihatan adalah sebagai berikut :
1) Kornea mata berfungsi untuk menerima rangsang cahaya dan
meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam.
mungkin tak ingat apa yang terjadi sesaat sebelum atau setelah luka. Gejala gegar
otak antara lain cadel berbicara, kebingunan berat, koordinasi otot terganggu, sakit
kepala, pusing, dan mual.
d. Epilepsi
Epilepsi adalah kelainan kronik yang dicirikan oleh serangan mendadak dan
berulang-ulang yang disebabkan oleh impils berlebihan sel-sel saraf dalam otak.
Serangan dapat berupa sawan, hilang kesadaran beberapa saat, gerak atau sensasi
aneh bagian tubuh, tingkah laku aneh, dan gangguan emosional. Serangan epilepsi
umumnya berlangsung hanya 1 - 2 menit. Kemudian diikuti oleh kelemahan,
kebingungan, atau kekurangtanggapan.
e. Afasia
Afasia adalah kerusakan dalam pengungkapan dan kepahaman bahasa yang
disebabkan oleh kerusakan lobus frontal dan temporal otak. Afasia bisa
disebabkan oleh luka kepala, tumor, stroke, atau infeksi.
2) Gangguan Pada panca indra
a. Katarak
Katarak adalah gangguan pada mata dimana lensa mata menjadi mengeruh.
Katarak dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B atau karena faktor usia.
Katarak dapat disembuhkan dengan cara operasi katarak.
b. Sariawan
Sariawan adalah gejala erosi pada lapisan epitel di dalam mulut yang dapat
menimbulkan rasa perih ketika makan. Sariawan bisa terjadi di lidah atau pipi.
Sariawan disebabkan oleh kekurangan vitamin A, makan makanan yang bersifat
panas, kekurangan zat besi, atau karena penurunan daya tahan tubuh.
c. Penumpukan kotoran
Penumpukan kotoran pada telinga dapat menghalangi getaran suara masuk ke
gendang telinga sehingga pendengaran menjadi terganggu.
d. Kudis
Kudis disebabkan oleh tungau yang dikenal dengan nama Sarcoptes scabiei.
Penderita akan merasa gatal yang luar biasa. Penyakit ini seringkali dijumpai pada
anak-anak. Kudis biasanya ditemukan pada selah-selah jari tangan, pergelangan
tangan, dan pinggang batas celana.
e. Pilek
Pilek adalah gejala yang timbul karena Influenza atau yang juga biasa lebih
dikenal dengan nama Flu dan merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
virus.
BAB X
SISTEM ENDOKRIN DAN KARDIOVASKULAR
Fungsi utama jantung adalah memompa darh ke seluruh tubuh dimana pada
saat memompa jantung otot-otot jantung (miokardium) yang bergerak. Selain itu
otot jantung juga mempunyai kemampuan untuk menimmbulkan rangsangan
listrik.
Ada 4 ruangan dalam jantung dimana dua dari ruang itu disebut atrium dan
sisanya adalah ventrikel. Pada orang awan atrium dikenal dengan serambi dan
ventrikel dikenal dengan bilik (Kirana, Candra. 2011).
1. Atrium dextra
Terletak dalam bagian superior kanan jantung, menerima darah dari seluruh
jaringan kecuali paru.
2. Ventrikel dextra
Terletak dibagian inferior kanan pada apeks jantung, darah meninggalkan vetrikel
dextra melalui trunkus pulmonal dan mengalir melewati jarak pendek ke paru-
paru.
3. Atrium sinistra
Terletak dibagian superior kiri jantung berukuran lebih kecil dari atrium dextra
tetapi dindingnya lebih tebal, menampung empat vena pulmonalis yang
mengembalikan darah yang kaya oksigen dari paru-paru.
4. Ventrikel sinistra
Terletak dibagian inferior kiri pada apeks jantung tebalnya tiga kali tebal dinding
ventrikel dextra. Darah meninggalkan vrntrikel sinistra melalui aorta dan mengalir
keseluruh tubuh kecuali paru-paru.
5. Katup trikuspidalis
Terletak antara atrium dextra dan ventrikel dextra, memiliki tiga daun katup
(kuspis) jaringan ikat fibrosa irreguler yang dilapisi endokardium.
6. Katup mitral (bikuspidalis)
Terletak diantara atrium sinistra dan ventrikel sinistra melekat pada chordae
tendinea dan otot papilaris.
7. Katup aortic
Terletak diantara ventrikel sinistra dan aorta.
8. Vena kava superior dan inferior
Vena ini membawa darah yang tidak mengandung oksigen atau darah yang kaya
karbondioksida dari tubuh kembali ke jantung tepat nya di atrium dextra.
BAB XI
SISTEM LIMFATIK DAN IMUNITAS
terinfeksi membentuk virus baru dalam jangka waktu yang lama. HIV menetap
selama bertahun-tahun dan menyerang sistem imun perlahan-lahan. Biasanya
penderita AIDS akan meninggal jika terjadi komplikasi berbagai infeksi dalam
tubuhnya akibat tidak berfungsinya sistem kekebalan tubuh.
2. Alergi
Sel matosit dan sel basofil adalah sel imun yang terkait dengan alergi. Sedangkan
antigen IgE mampu melawan antigen seperti debu, serbuk sari, dan spora.
Respons terhadap alergi dapat terjadi dengan cepat dan fatal, terutama jika
menyebar keseluruh tubuh. Respons alergi dapat dihindari dengan perlakuan
tertentu dengan cara memberikan dosis kecil antigen sehingga hanya sedikit
antibodi IgE yang dihasilkan.
3. Autoimunitas
Autoimunitas adalah suatu kelainan dimana sistem kekebalan tubuh manusia
menyerang jaringan tubuh sendiri. Contohnya penyakit Addison kalenjar
adrenal,toroiditis, anemia pernisisus dan lupus.
BAB XII
SISTEM RESPIRATORI, PENCERNAAN, URINER
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot
diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga
rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga
dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam
rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
2. Alat-alat pernapasan
Alat pernapasan adalah alat atau bagian tubuh tempat O2 dapat berdifusi
masuk dan sebaliknya CO2 dapat berdifusi keluar pada respirasi aerob. Alat
pernapasan pada manusia terdiri atas :
a. Rongga hidung ( cavum nasalis)
Rongga hidung (nasal cavity) adalah bagian dalam hidung yang dilalui
udara melalui lubang hidung. Rongga hidung juga berisi sistem penciuman yang
mengatur sensasi bau.
b. Faring ( tekak)
Faring adalah bagian dari kedua pencernaan dan sistem pernapasan. Faring,
(Yunani: tenggorokan) berbentuk kerucut lorong mengarah dari rongga mulut
dan hidung di kepala ke kerongkongan dan laring. Faring ruang melayani baik
fungsi pernapasan dan pencernaan.
c. Laring (pangkal tenggorokan)
Laring adalah saluran pernapasan yang membawa udara menuju ke trakea
Fungsi utama laring adalah untuk melindungi saluran pernapasan dibawahnya
dengan cara menutup secara cepat pada stimulasi mekanik, sehingga mencegah
masuknya benda asing ke dalam saluran napas. Laring mengandung pita suara
(vocal cord).
d. Tenggorokan ( trakea)
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya 10 cm, terletak sebagian di
leher dan sebagian di rongga dada. Dinding tenggorokan tipis dan kaku,
dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia
silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran
pernapasan.
d. Tonus otot
Tonus otot yang memiliki peran penting dalam membantu proses berkemih adalah
otot kandung kemih, otot abdomen dan pelvis. Ketiganya sangat berperan dalam
kontraksi pengontrolan pengeluaran urine.
e. Usia
Pengeluaran urine usia balita lebih sering karena balita belum bisa mengendalikan
rangsangan untuk miksi dan makanan balita lebih banyak berjenis cairan sehingga
urine yang dihasilkan lebih banyak sedangkan pengeluaran urin pada lansia lebih
sedikit karena setelah usia 40 tahun, jumlah nefron yang berfungsi biasanya
menurun kira-kira 10% tiap tahun.
2. Faktor Eksternal
a. Zat-zat diuretic
Misalnya teh, kopi, atau alkohol dapat menghambat reabsorpsi ion Na+.
Akibatnya ADH berkurang sehingga reabsorpsi air terhambat dan volume urin
meningkat.
b. Suhu lingkungan
Ketika suhu sekitar dingin, maka tubuh akan berusaha untuk menjaga suhunya
dengan mengurangi jumlah darah yang mengalir ke kulit sehingga darah akan
lebih banyak yang menuju organ tubuh, di antaranya ginjal. Apabila darah yang
menuju ginjal jumlahnya samakin banyak, maka pengeluaran air kencing pun
banyak.
c. Gejolak emosi dan stress
Jika seseorang mengalami stress, biasanya tekanan darahnya akan meningkat
sehingga banyak darah yang menuju ginjal. Selain itu, pada saat orang berada
dalam kondisi emosi, maka kandung kemih akan berkontraksi. Dengan demikian,
maka timbullah hasrat ingin buang air kecil.
d. Jumlah air yang diminum
Jumlah air yang diminum tentu akan mempengaruhi konsentrasi air dalam darah.
Jika meminum banyak air, konsentrasi air dalam darah akan tinggi, dan kosentrasi
protein dalam darah menurun, sehingga filtrasi menjadi berkurang.
e. Kondisi penyakit
Kondisi penyakit dapat memengaruhi produksi urine, seperti diabetes melitus.
f. Life Style dan aktivitas
Seorang yang suka berolahraga, urine yang terbentuk akan lebih sedikit dan lebih
pekat karena cairan lebih banyak digunakan untuk membentuk energi sehingga
cairan yang dikeluarkan lebih banyak dalam bentuk keringat.
BAB XIII
KESETIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT, ASAM BASA
Air adalah senyawa utama dari tubuh manusia. Rata-rata pria Dewasa
hampir 60% dari berat badannya adalah air dan rata-rata wanita mengandung 55%
air dari berat badannya.
b. Solut(terlarut)
1) Elektrolit
Substansi yang berdiasosiasi (terpisah) di dalam larutan dan akan menghantarkan
arus listrik. Elektrolit berdisosiasi menjadi ion positif dan negatif dan diukur
dengan kapasitasnya untuk saling berikatan satu sama lain (miliekuivalen/liter).
Jumlah kation dan anion, yang diukur dalam miliekuivalen, dalam larutan selalu
sama. mol/L ) atau dengan berat molekul dalam garam ( milimol/liter mEq/L).
1) Kation
ion-ion yang mambentuk muatan positif dalam larutan. Kation ekstraselular utama
adalah natrium (Na), sedangkan kation intraselular utama adalah kalium (K).
Sistem pompa terdapat di dinding sel tubuh yang memompa natrium ke luar dan
kalium ke dalam.
2) Anion
ion-ion yang membentuk muatan negatif dalam larutan. Anion ekstraselular utama
adalah klorida ( Cl ), sedangkan anion intraselular utama adalah ion fosfat
(PO4).
2) Non-elektrolit
Substansi seperti glokusa dan urea yang tidak berdisosiasi dalam larutan dan
diukur berdasarkan berat (miligram per 100 ml-mg/dl). Non-elektrolit lainnya
yang secara klinis penting mencakup kreatinin dan bilirubin.
pada waktu itu, termasuk Humphry Davy berkeyakinan bahwa semua asam
mengandung hidrogen. Setelah itu pada tahun 1884, ahli kimia Swedia yang
bernama Svante August Arrhenius dengan menggunakan landasan ini,
mengemukakan teori ion dan kemudian merumuskan pengertian asam. Basa dapat
dikatakan sebagai lawan dari asam. Jika asam dicampur dengan basa, maka kedua
zat itu saling menetralkan sehingga sifat asam dan basa dihilangkan.
Istilah asam berasal dari bahasa Latin Acetum yang berarti cuka, karena
diketahui zat utama dalam cuka adalah asam asetat. yaitu zat yang berasa masam.
Basa (alkali) berasal dari bahasa arab yang berarti abu. Secara umum basa
yaitu zat yang berasa pahit dan bersifat kaustik. Definisi umum dari basa adalah
senyawa kimia yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air. Basa
adalah lawan dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang
memiliki pH lebih dari 7. Kostik merupakan istilah yang digunakan untuk basa
kuat. Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat
tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan
konsentrasi larutan basa tersebut (Sloane, Ethel. 2012).
sabun. Basa yang digunakan secara luas adalah kalsium hidroksida, Ca(OH)2
yang umumnya disebut soda kaustik suatu basa yang berupa tepung kristal putih
yang mudah larut dalam air. Basa yang paling banyak digunakan adalah amoniak.
Amoniak merupakan gas tidak berwarna dengan bau yang sangat menyengat,
sehingga sangat mengganggu saluran pernafasan dan paru-paru bila gas terhirup.
Amoniak digunakan sebagai pupuk, serta bahan pembuatan rayon, nilon dan asam
nitrat.
BAB XIV
SISTEM REPRODUKSI SERTA INTEGRASI ANTAR SISTEM
suatu organisme berbeda antara jantan dan betina. Sistem reproduksi pada
perempuan berpusat di ovarium (Idris irfan. 2009).
Organ reproduksi pada pria dibedakan menjadi dua, yaitu alat reproduksi
luar dan organ reproduksi dalam. Organ reproduksi luar berupa penis dan
skrotum. Organ reproduksi dalam berupa testis, saluran kelamin, dan kelenjar
kelamin.
1) Organ Reproduksi Bagian Luar
a. Penis
Penis merupakan bagian yang menonjol dari tubuh dan berisi jaringan,
seperti busa yang memanjang serta berfungsi sebagai alat kopulasi yaitu alat untuk
memasukkan sperma ke dalam tubuh wanita.
b. Skrotum (kantong pelir)
Skrotum merupakan kulit terluar yang melindungi testis. Skrotum berjumlah
dua buah, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Antara skrotum kanan dan
skrotum kiri terdapat jaringan ikat dan otot polos. Adanya otot polos
mengakibatkan skrotum dapat mengerut dan mengendur. Dalam skrotum terdapat
otot lurik yang berfungsi mengatur suhu di sekitar testis agar selalu stabil
(pembentukan sperma memerlukan suhu sedikit di bawah suhu tubuh).
2) Organ Reproduksi Bagian Dalam
a. Testis (Gonad Jantan)
Testis merupakan organ yang berbentuk bulat telur dan berjumlah sepasang
yang berfungsi untuk memproduksi hormon testosteron dan sel sperma.
b. Saluran kelamin
Saluran kelamin berfungsi menyalurkan sperma dari testis ke luar tubuh.
Saluran kelamin meliputi :
4) Kanker testis
Kanker testis adalah pertumbuhan sel-sel ganas di dalam testis (buah zakar), yang
bisa menyebabkan testis membesar atau menyebabkan adanya benjolan di dalam
skrotum (kantung zakar).
5) Impotensi
Impotensi yaitu ketidakmampuan ereksi ataupun mempertahankan ereksi penis
pada pada hubungan kelamin yang normal.
6) Kanker vagina
Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya tetapi kemungkinan terjadi karena
iritasi yang diantaranya disebabkan oleh virus. Pengobatannya antara lain dengan
kemoterapi dan bedah laser
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 1, 2008.
Anonim 2, 2008.
Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and barret Publisher
Boston, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, EGC
Aulia 1989, Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia, akademi perawat Padang, pp.
1-3, tidak dipublikasikan.
Ethel, Sloane. 2004. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta. Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Gibson, 1995, Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat, Jakarta, EGC.
Guyton, AC & Hall, JE. 2006. Textbook of Medical Physiologi, 12nd edition,
W.B. Saunders Company, Philadelphia.
Idris irfan. 2009. Buku diktat anatomi untuk mahasiswa kedokteran. Bagian
anatomi FK-UNHAS. Makassar.
Kirana, Candra. 2011. Biologi SMA/MA Kelas XI Semester Genap. Klaten: Viva
Pakarindo.
Landan, 1980, Essential Human Anatomy and Physiology, Scott Foresman and
Company Gienview
FisiologiSistemPencernaanManusia. (Online)
Pratiwi, D.A. 2000. Buku Penuntun Biologi untuk SMU kelas 2. Jakarta. Penerbit
Erlangga.
Pratiwi, Dkk. 2007. Biologi untuk SMA kelas XI. Jakarta : Erlangga.
Sloane, Ethel. 2012. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.
Sudjadji, Bagod & Laila, Siti. 2007. Biologi 2 SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Yudhistira.
Verralis, Sylvia, 1997, Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan, Jakarta,
EGC.