Modul Anfis. Maharani - Iska

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 72

ANATOMI FISIOLOGI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anatomi merupakan cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur
dan organisasi makhluk hidup. Anatomi bisa juga kerap disebut sebagai ilmu
urai tubuh. Anatomi terdiri dari anatomi hewan atau zootomi dan anatomi
tumbuhan aliasfitotomi. Tak hanya itu, ada juga beberapa cabang ilmu anatomi
lain, yakni anatomi perbandingan, histologi, dan anatomi manusia (Martini,2001).
Ilmu Anatomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari kronologi
masalah anatomi mulai dari kejadian pemeriksaan kurban persembahan pada masa
purba hingga analisa rumit akan bagian-bagian tubuh oleh para ilmuwan modern.
Dalam perkembangannya, manusia kian memahami fungsi-fungsi dan struktur
tubuh melalui ilmu anatomi. Metode pemeriksaan selalu berkembang, dari
pemeriksaan tubuh hewan, pembedahan mayat, sampai ke teknik-teknik kompleks
yang dikembangkan pada satu abad terakhir.
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal,fungsi atau pekerjaan dari tiap
jaringan tubuh atau bagian dari alat tubuh tersebut. Fisiologi adalah ilmu yang
mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal. Fisiologi
adalah ilmu yang mempelajari mengenai fungsi dari tubuh manusia yang hidup.
Anatomi Fisiologi Manusia merupakan salah satu cabang ilmi biologi yang
membahas tentang struktur bagian dalam manusia beserta seluruh proses yang
terjadi di dalamnya (P. Evelyn , C. 2006)

B. Penerapan Kebutuhan Dasar Manusia Dalam Anatomi Fisiologi


Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur - unsur yang dibutuhkan oleh
manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupuan psikologis,
yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.
Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam teori Hirarki.
Kebutuhan menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar
yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Aulia
1989).

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 1


ANATOMI FISIOLOGI

Dalam mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia (KDM) yang dapat


digunakan untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat
memberikan perawatan. Beberapa kebutuhan manusia tertentu lebih mendasar
daripada kebutuhan lainnya. Dasar kebutuhan manusia adalah terpenuhinya
tingkat kepuasan agar manusia bisa mempertahankan hidupnya.

C. Konsep dasar anatomi fisiologi


Berasal dari dua kata, yaitu Ana berarti bagian atau memisahkan, Tomi
berarti potong atau iris.
Anatomi berarti ilmu urai yang mempelajari susunan tubuh dan hubungan
bagian-bagiannya satu sama lain (Sloane, Ethel. 2012).
1. Fisiologi
a. Istilah Yang di Gunakan dalam Anatomi
1) Istilah lokasi anatomi terbagi atas :
1. Istilah interna dan eksterna
Istilah ini digunakan untuk melukiskan jarak relative sebuah organ atau struktur
terhadap pusat sebuah rongga. Iga-iga misalnya mempunyai permukaan internal,
yaitu yang menghadap kedalam rongga dada dan permukaan eksterna yang
keselah luar. Arteri karotis interna terletak didalam rongga tengkorak dan yang
eksterna disebelah luar.
a) Istilah superficial (dipermukaan) dan profunda (dalam)
Istilah ini digunakan untuk menunjukkan jarak relative dalam permukaan tubuh.
Dan istilah superior dan inferior menunjukkan latak relative tinggi atau rendah,
khususnya dalam perbandingan dengan badan, seperti permukaan superior dan
inferior dari klavikula.
b) Istilah anterior dan posterior
Istilah ini merupakan sinonim dari ventral dan dorsal. Istilah ini hanya digunakan
untuk orang dalam keadaan berdiri tegak atau posisi anatomi. Misalnya arteri
tibialis anterior dan posterior terletak didepan dan dibelakang tungkai bawah.
Dalam melukiskan permukaan telapak tangan digunakan istilah palmar dan dorsal,
bukan anterior dan posterior. Dan dalam melukiskan permukaan telapak kaki
dipakai istilah plantar dan dorsal (Syafiuddin. 2006).

2) Istilah proximal dan distal

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 2


ANATOMI FISIOLOGI

Istilah ini dipakai untuk menunjukkan dekat jauhnya, atau jarak dari sebuah titik
tertentu. Misalnya falanx proximal lebih dekat kepada pergelangan tangan
daripada yang distal, yang letaknya jauh.

b. Istilah gerak dalam anatomi

1) Fleksi dan ekstensi

Fleksi adalah gerak menekuk atau membengkokkan. Ekstensi adalah gerakan


untuk meluruskan. Contoh: gerakan ayunan lutut pada kegiatan gerak jalan.
Gerakan ayunan ke depan merupakan (ante) fleksi dan ayunan ke belakang
disebut (retro) fleksi/ekstensi. Ayunan ke belakang lebih lanjut disebut
hiperekstensi.

2) Adduksi dan abduksi

Adduksi adalah gerakan mendekati tubuh. Abduksi adalah gerakan menjauhi


tubuh. Contoh: gerakan membuka tungkai kaki pada posisi istirahat di tempat
merupakan gerakan abduksi (menjauhi tubuh). Bila kaki digerakkan kembali ke
posisi siap merupakan gerakan adduksi (mendekati tubuh).

3) Elevasi dan depresi

Elevasi merupakan gerakan mengangkat, depresi adalah gerakan menurunkan.


Contohnya: Gerakan membuka mulut (elevasi) dan menutupnya (depresi)juga
gerakan pundak keatas (elevasi) dan kebawah (depresi).

4) Inversi dan eversi

Inversi adalah gerak memiringkan telapak kaki ke dalam tubuh. Eversi adalah
gerakan memiringkan telapak kaki ke luar. Juga perlu diketahui untuk istilah
inversi dan eversi hanya untuk wilayah di pergelangan kaki.

5) Supinasi dan pronasi

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 3


ANATOMI FISIOLOGI

Supinasi adalah gerakan menengadahkan tangan. Pronasi adalah gerakan


menelungkupkan. Juga perlu diketahui istilah supinasi dan pronasi hanya
digunakan untuk wilayah pergelangan tangan saja

6) Endorotasi dan eksorotasi

Endorotasi adalah gerakan ke dalam pada sekililing sumbu panjang tulang yang
bersendi (rotasi). Sedangkan eksorotasi adalah gerakan rotasi ke luar (Idris irfan.
2009).

D. Faktor yang Mempengaruhi fostur tubuh


Pembentukan postur tubuh dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, di
antaranya:
1) Status Kesehatan
Perubahan status kesehatan dapat menimbulkan keadaan yang tiidak optimal
terdapat organ atau bagian tubuh yang mengalami kelelahan atau kelemahan
sehingga dapat memengaruhi pembentukan postur tubuh.
2) Nutrisi
Nutrisi merupakan bahan untuk menghasilkan yang digunakan dalam membantu
proses pengaturan keseimbangan organ, otot, tendon, ligamen dan persendian.
Apabila status nutrisi kurang, kebutuhan energi pada organ tersebut akan kurang
sehingga dapat proses keseimbangan.
3) Emosi
Emosi dapat menyebabkan kurangnya kendali dalam menjaga keseimbangan
tubuh. Ilal tersebut dapat memengaruhi proses koordinasi pada otot, ligamen,
sendi dan tulang.
4) Gaya Hidup
Perilaku gaya hidup dapat membuat seseorang jadi lebih baik atau bahkan
sebaliknya menjadi buruk. Seseorang yang memiliki gaya hidup yang tidak sehat
misalnya selalu menggunakan alat bantu dalam melakukan kegiatan sehari - hari,
dapat mengalami ketergantungan sehingga postur tubuh tidak berkembang dengan
baik.
5) Perilaku dan Nilai

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 4


ANATOMI FISIOLOGI

Adanya perubahan perilaku dan nilai seseorang dapat memengaruhi pembentukan


postur tubuh. Sebagai contoh, perilaku dalam membuang sampah di sembarang
tempati dapat memengaruhi proses pembentukan postur tubuh orang lain yang
berupaya untuk selalu bersih dari sampah (Guyton,2006).
BAB II

KONSEP DASAR TUBUH SEBAGAI KESATUAN

A. Pengertian Tubuh Sebagai Kesatuan

Organ merupakan bagian tubuh yang memiliki satu atau lebih fungsi
tertentu. Penyusun organ adalah beberapa jenis jaringan yang terorganisir dan
saling berkaitan satu dengan lainnya. Contoh:usus halus, berfungsi mencerna dan
menyerap sari - sari makanan. Struktur usus halus terdiri dari jaringan otot,
jaringan epitel, jaringan ikat, dan jaringan saraf. Sistem organ merupakan
gabungan dari berbagai organ yang melaksanakan satu fungsi dalam koordinasi
tertentu (Ethel, Sloane. 2004).

B. Macam Macam Tubuh Sebagai Kesatuan

Organ adalah kumpulan dari beberapa jaringan untuk melakukan fungsi


tertentu di dalam tubuh, sedangkan sistem tubuh adalah gabungan dari organ-
organ tubuh yang menjalankan fungsi tertentu. Adapun pengertian lainnya tentang
organ yaitu bagian tubuh yang memiliki satu atau lebih fungsi tertentu. Penyusun
organ adalah beberapa jenis jaringan yang terorganisir dan saling berkaitan satu
dengan lainnya. Contohnya usus halus, berfungsi mencerna dan menyerap sari-
sari makanan. Struktur usus halus terdiri dari jaringan otot, jaringan epitel,
jaringan ikat, dan jaringan saraf. Sistem organ merupakan gabungan dari berbagai
organ yang melaksanakan satu fungsi dalam koordinasi tertentu. (Anonim 1,
2008).

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 5


ANATOMI FISIOLOGI

Berikut ini berbagai sistem organ dalam tubuh beserta fungsi dan organ
penyusunnya :

1. Sistem Rangka (Gerak)

Sistem rangka adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menyimpan bahan
mineral, tempat pembentukan sel darah, tempat melekatnya otot rangka,
melindungi tubuh yang lunak dan menunjang tubuh. Terdiri dari tengkorak, tulang
rusuk, tulang belakang, rangka penopang tulang bahu, rangka penopang tulang
pinggul, tulang angota badan atas dan bawah. Sistem rangka berfungsi sebagai
penyokong, pelindung organ internal, alat gerak. Penyusun sistem rangka yaitu
tulang dan otot. Sistem Rangka: sokongan dan perlindungan struktural dengan
tulang.

2. Sistem Transportasi (Sirkulasi)

Sistem peredaran atau sistem transportasi adalah sistem yang memiliki


fungsi untuk menjaga tubuh dari penyakit, menyebar sari makanan dan oksigen ke
seluruh tubuh serta mengangkut zat - zat sisa keluar tubuh. Terdiri atas jantung,
pembuluh arteri, pembuluh vena, pembuluh kapiler, pembuluh getah bening
(limfatik) dan kelenjar limfe. Sistem transpot berfungsi sebagai transportasi darah
dan cairan limfa. Penyusun sistem transport yaitu jantung, pembuluh darah,
pembuluh limfa, dan darah. Sistem sirkulasi dan kardiovaskular yang bertugas
memompa darah ke seluruh tubuh.

3. Sistem Saraf

Sistem saraf adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menerima dan
merespon rangsangan. Terdiri dari otak, saraf tulang belakang, simpul - simpul
saraf dan serabut saraf. Sistem saraf berfungsi sebagai koordinasi aktifitas tubuh.
Penyusun sistem saraf yaitu otak, 12 pasang saraf kranial, 31 pasang saraf spinal,
sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 6


ANATOMI FISIOLOGI

Sistem Saraf: mengumpulkan, mengirim, dan memproses informasi dalam


otak dan saraf.

4. Sistem Endokrin (Kelenjar Buntu)

Sistem endokrin adalah sistem yang berfungsi untuk memproduksi hormone


untuk mendorong pertumbuhan, perkembangan dan koordinasi aktifitas tubuh.
Terdiri atas kelenjar tiroid, kelenjar hipofisa/ pituitari, kelenjar pankreas, kelenjar
kelamin, kelenjar suprarenal, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal dan kelenjar
buntu ,komunikasi dalam tubuh dengan hormone.

5. Sistem Pernafasan (Respirasi)

Sistem pernafasan adalah sistem yang memiliki fungsi untuk mengambil


oksigen, menyediakan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida keluar tubuh.
Terdiri dari hidung, faring, laring, trakea, bronki dan paru-paru.

6. Sistem Pencernaan

Sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses


makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika
maupun secara kimia. Terdiri dari mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus
halus, usus besar, rektum, hati, kelenjar pencernaan dan pankreas.

7. Sistem Ekskresi (Ginjal)

Sistem ekskresi berfungsi untuk memindahkan hasil metabolisme yang


sudah tidak diperlukan ke luar tubuh sehingga sel-sel tubuh dapat menjaga
keseimbangannya osmotik darah terhadap lingkungan. Terdiri atas ginjal, ureter,
kantong kemih, uretra, paru-paru (karbon dioksida), hati (racun) dan kulit
(keringat). ginjal dan struktur yang dihubungkan dalam produksi dan ekskresi urin
Diagram anatomi manusia.

8. Sistem Reproduksi

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 7


ANATOMI FISIOLOGI

Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak.


Penyusunnya yaitu organ kelamin pada jantan (penis, testis) dan betina (ovarium,
uterus).

9. Sistem Otot

Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat
gerak, menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos,
otot jantung dan otot rangka. (Anonim 2, 2008).

10. Sistem peliput

adalah sistem yang terletak di permukaan luar tubuh dan melindungi organ
dalam tubuh yang terdiri dari kulit, kuku, dan rambut.

11. Sistem Kekebalan Tubuh(Imun)

mempertahankan tubuh dari serangan benda yang menyebabkan penyakit.

12. Sistem Limfatik

struktur yang terlibat dalam transfer limfa antara jaringan dan aliran darah.

C. Diagram Tubuh Sebagai Kesatuan

1. Kepala

kepala adalah bagian rostral (menurut istilah lokas anatomi) yang biasanya terdiri
dari otak, mata, telinga, hidung, dan mulut (yang kesemuaannya membantu
berbagai fungsi sensor seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, dan
pengecapan).

2. Wajah

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 8


ANATOMI FISIOLOGI

Wajah adalah bagian depan dari kepala pada manusia meliputi wilayah dari dahi
hingga dagu, termasuk rambut, dahi, alis, mata, hidung, pipi, mulut, bibir, gigi,
kulit, dan dagu. Wajah terutama digunakan untuk ekspresi wajah serta identitas
dan penampilan.

3. Leher

Leher adalah bagian yang menghubungkan kepala dengan tubuh. Pada beberapa
hewan leher dapat tumbuh panjang, misalnya pada jerapah. Didalam leher
terdapat saluran saluran pernapasan dan pencernaan. Pada leher manusia,
terdapat suatu bagian yang disebut jakun.

4. Bahu

Bahu adalah bagian tubuh mamalia yang menyangga leher. Pada manusia, bahu
terletak diantara punggung dan leher dan berada dibagian belakang (dorsal). Pada
kebanyakan hewan bahu terletak dibagian atas tungkai depan.

5. Dada

Dada adalah bagian anatomi pada manusia dan hewan. Pada hominidae, termasuk
manusia, dada adalah bagian tubuh antara leher dan perut. Organ organ internal
dada antara lain otot, arteri dan vena, tulang, dll. Isi dada sebagian besar
dilindungi dan disokong oleh tulang rusuk, tulang belakang, dan tulang bahu.

6. Pusar

Pusar adalah suatu tanda lubang tertutup diatas perut, yang dibuat oleh sengaja
ketika tali pusar dilepas dan digunting dari perut bayi yang baru lahir agar terlepas
dari plasentanya pada saat setelah keluarnya plasenta. Semua makhluk mamalia
yang berplasenta pasti akan mempunyai pusar.

7. Perut

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 9


ANATOMI FISIOLOGI

Perut adalah kantung otot yang terletak diantara kerongkongan dan usus kecil
diperut bagian atas.

8. Organ seks

Organ seks atau alat kelamin adalah semua bagian anatomis tubuh makhluk hidup
yang terlibat dalam reproduksi sekssual dan menjadi bagian dari system
reproduksi pada suatu organism kompleks.

9. Penis dan vagina

Penis adalah salah satu organ reproduksi eksternal pria yang menjadi saluran
keluar bagi urine ketika kencing dan semen atau air mani saat ejakulasi karna
fungsnya itu penis dianggap sanggat vital bagi tubuh.

Vagina adalah saluran berbentuk tabung yang menghubungkan uterus kealat


kelamin bagian luar tubuh, yaitu vulva pada mamalia dan marsupilia betina, atau
kloaka pada burung, monotremata, dan beberapa jenis reptil betina.

10. Paha

Paha adalah bagian dari tungkai bawah. Tulang tunggal yang menyusun paha
disebut femur yang sangat tebal dan kuat karna tingginya bagian tulang
korteksnya. Tulang ini membentuk sambungan ball and socket dipinggul dan
sambungan condylar pada lutut.

11. Lutut

lutut adalah sendi yang menghubungkan femur dan tibia. Karena pada manusia
lutut menyokong hampir seluruh berat tubuh, lutut sangat rentan baik terhadap
cedera akut maupun timbulnya osteoarthritis.

12. Betis

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 10


ANATOMI FISIOLOGI

betis adalah bagian belakang bawah dari tungkai. Dalam sistem otot, betis
berhubungan dengan ruangan belakang tungkai. Dalam ruangan belakang
tersebut, dua otot terbesar yang dikenal sebagai otot betis, menempel pada tumit
melalui tendon Achilles. Beberapa otot lainnya yang lebih kecil menempel pada
lutut, pergelangan kaki, dan jari-jari kaki.

13. Pergelangan kaki

Pergelangan kaki terdiri dari ujung-ujung tulang kering serta tulang betis dan
tumit. Tulang-tulang itu disatukan oleh ligamen yang cukup kuat, sehingga
membentuk sendi.

14. Telapak kaki

Telapak kaki ialah bagian bawah kaki manusia. Secara anatomis, telapak kaki
disebut sebagai aspek plantar. Permukaan yang serupa pada ungulata ialah kuku.

15. Lengan

Lengan adalah anggota badan dari pergelangan tangan sampai ke bahu.

16. Siku / sikut

Siku merupakan salah satu bagian tubuh yang bentuknya mirip lutut. Siku
merupakan gabungan dari 3 sendi. Dua sendi pertama adalah sendi yang secara
tradisional dianggap sebagai pembentuk siku: sendi humeroulnar, sendi
humeroradial, dan sendi antara kepala radius dan insisura radius ulna. Sendi siku
terdiri dari ujung distal tulang humerus dan ujung proksimal tulang radius dan
ulna.

17. Pergelangan tangan

Dalam anatomi, pergelangan tangan bersifat fleksibel dan sempit. Pergelangan


tangan adalah sambungan antara lengan bawah dan telapak tangan. Pergelangan

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 11


ANATOMI FISIOLOGI

tangan yang pada dasarnya adalah dua baris kecil pendek tulang, disebut carpals,
untuk membentuk sebuah rumah di sekitar sendi engsel.

Dan persendian yang dibentuk oleh tulang-tulang carpalia dengan ulna maupun
radius dinamakan sebagai pergelangan tangan.

18. Telapak tangan

Telapak tangan adalah bagian saraf paling ujung dari tubuh manusia. Apa saja
yang berlaku pada tubuh manusia akan terlihat pada tangan. Tak heran bila telapak
tangan bisa menunjukkan suatu penyakit yang ada di dalam tubuh seseorang
(Sanders, 2007).

D. Tingkatan Organisasi Dalam Tubuh Manusia Sebagai Satu Kesatuan

Tingkatan organisasi pada tubuh manusia berdasarkan kajian mikroskopik


ke makroskopik anatomi adalah:

1. Tingkat kimia atau molekul, dibentuk oleh atom yang merupakan unit
sangat terkecil membentuk molekumolekul dengan ukuran sangat kompleks.
Contoh: molekul kompleks protein.

2. Tingkat seluler, interaksi dari molekul-mlekul yang membentuk organelle


tertentu yang akan membentuk sebuah sel.

3. Tingkat jaringan, kumpulan dari sel-sel tersebut akan membentuk suatu


jaringan. Contoh: jaringan otot.

4. Tingkat organ, merupakan kumpulan dari beberapa jaringan yang menyusun


suatu organ. Contoh: jantung.

5. Tingkat sistem organ, merupakan interaksi dari satu organ dengan organ
yang lainnya sehingga menyusun sistem organ. Contoh: sistem pencernaan.

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 12


ANATOMI FISIOLOGI

6. Tingkat organisme, merupakan kesatuan seluruh sistem organ pada manusia


yang akan mempertahankan kehidupan dan kesehatan (Pratiwi, D.A. 2000).

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 13


ANATOMI FISIOLOGI

BAB III

ISTILAH ANATOMI DAN FISIOLOGI

A. Pengertian Anatomi Dan Fisiologi


Anatomi adalah Ilmu yang mempelajari susunan atau struktur dari tubuh
manusia dan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya.
Anatomi berasal dari bahasa yunani anayang berarti habis atau keatas dan
tomos yang berarti memotong atau mengiris. Maksudnya anatomi adalah ilmu
yang mempelajari struktur tubuh (manusia) dengan cara nenguraikan tubuh
(manusia) menjadi bagian yang lebih kecil kebagian yang paling kecil, dengan
cara memotong atau megiris tubuh (manusia) kemudian diangkat, dipelajari, dan
diperiksa menggunakan mikroskop (Lewis, 2000).
Fisiologi ialah sebuah pengertian atau ilmu dari salah satu cabang ilmu
biologi yang berhubungan erat dengan pembahasan serta mempelajari sebuah ke
berlangsungan sebuah sistem tentang kehidupan. Istilah arti kata fisiologi diambil
dari bahasa Belanda yaitu physiologie, yang dirangkai dan disusun dari dua kata
bahasa Yunani Kuno yaitu physis yang berarti bermakna hakikat atau asal - usul
dan kata logia yang berarti memiliki makna sebuah kajian. Arti kata faal
diadaptasi dari bahasa Arab yang memiliki arti atau makna sebuah pertanda,
sebuah fungsi, dan kerja.
Anatomi dan fisiologi adalah ilmu dalam bidang kesehatan / kedokteran
yang mempelajari di dalamnya anatomi dan fisiologi metabolisme tubuh, anatomi
dan fisiologi sistem saraf, anatomi dan fisiologi sistem digestif, anatomi dan
fisiologi payudara, otak, panggul, dan bagian tubuh lainnya (Lewis, 2000).

B. Cabang cabang Anatomi Fisiologi

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 14


ANATOMI FISIOLOGI

Cabang-cabang Anatomi dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu :


1. Anatomi makroskopik
Anatomi makroskopik mempelajari struktur dan bentuk bagian - bagian
yang dapat terlihat mata biasa. Yang termasuk dalam lingkup ini adalah :
a. anatomi deskriptif/sistematika
uraian disajikan secara sistem persistem. Anatomi deskriptif memuat :
1) Osteologia (sistem skletale) yang membahas bentuk, susunan dan fungsi
tulang dan tulang rawan.
2) Arthrologia (sistem articulare) yang membahas bentuk, susunan dan peranan
hubungan antar tulang termasuk persendian.
3) Myologia (sistem musculare) yang membahas bentuk, susunan dan peranan
otot-otot.
4) Angiologia (sistem vasculare) membahas sitem sirkulasi dan limfe.
5) Neurologia (sistem nervosum) membahas sistem saraf pusat dan saraf tepi.
6) Apparatus digestoria (sistem digestive) membahas sistem pencernaan
makanan.
7) Apparatus respiratorius (sistem respirasi) membahas saluran-saluran udara
pernafasan dari hidung sampai paru.
8) Apparatus urogenitalis (sistem urogenitale) membahas sistem perkemihan
dan reproduksi.
9) Glandula endokrin membahas kelenjar-kelenjar hormone.
10) Integumentum commune membahas sistem pelindung permukaan tubuh
yaitu kulit dan alat-alat yang terdapat padanya sepertirambut dan kuku
(Anderson, 1999).
b. Anatomi topographica/regional
mempelajari kedudukan suatu alat tertentu terhadap alat lainnya, terdiri dari:
1) Sintopia : mempelajari suatu letak alat tubuh terhadap alat tubuh lainnya.
2) Skletopia : mempelajari suatu letak alat tubuh terhadap tulang atau
kerangka.
3) Holotopia : mempelajari letak sebenarnya suatu alat tubuh.
c. Anatomi terapan
anatomi yang uraiannya lebih dikhususkan pada kepentingan diagnosa dan
terapi.
d. Anatomi permukaan
anatomi yang mediskripsikan tanda - tanda pada permukaan tubuh sebagai
penentu kedudukan alat-alat dalam.
2. Anatomi mikroskopik

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 15


ANATOMI FISIOLOGI

Anatomi mikroskopik adalah anatomi yang mempelajari struktur dan bentuk


bagian - bagian tubuh dengan menggunakan bantuan alat optik (misal mikroskop).
Yang dipelajari adalah sel (cytologi), jaringan (histologi) dan organ (organologi).
a. Sel (cytologi)
Sel adalah bagian terkecil dari tubuh makhluk hidup baik secara struktural
maupun fungsional. Dalam tubuh makhluk hidup sel tidak berkerja sendiri tapi
secara berkelompok. Sekelompok sel yang mempunyai fungsi yang sama
membentuk jaringan, sekumpulan jaringan akan membentuk organ, sekelompok
organ akan membentuk sistem organ dan sekumpulan sistem organ akan
membentuk organisme. Dari situlah definisi sel sebagai unit terkecil dari makhluk
hidup diperoleh.
b. Jaringan (histologi)
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi
yang sama membentuk organ. Jaringan dipelajari dalam cabang biologi yang
dinamakan histologi, sedangkan cabang biologi yang mempelajari berubahnya
bentuk dan fungsi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah
histopatologi.
c. Organ (organologi)
organ adalah kelompok jaringan yang melakukan beberapa fungsi (Anderson,
1999).

C. Terminologi Anatomi Fisiologi


Posisi anatomis adalah posisi tubuh tertentu, yaitu :
1) posisi badan berdiri tegak.
2) kepala, mata dan jari kaki menghadap ke depan.
3) anggota badan atas berada di samping dan merapat sehingga telapak tangan
menghadap ke depan.
4) arah ibu jari menjauhi bidang median (Isnaeni, Wiwi. 2006).

kata-kata istilah yang menunjukkan bidang anatomis :

1) bidang median : bidang vertikal yang berjalan longitudinal melalui tubuh


dan membagi tubuh menjadi dua bagian kiri dan kanan secara simetris.
2) bidang sagittal : bidang vertikal yang sejajar bidang median.

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 16


ANATOMI FISIOLOGI

3) bidang frontal : bidang vertikal yang tegak lurus bidang median dan
membagi tubuh menjadi bagian depan dan belakang.
4) bidang coronal : bidang frontal yang khusus digunakan pada kepala.
5) bidang horizontal : bidang yang tegak lurus terhadap bidang median dan
frontal dan membagi tubuh atas dan bawah.
6) Garis anatomis adalah suatu garis khayal yang terletak pada tubuh pada
posisi tertentu, antara lain :
a) linea mediana anterior : merupakan garis potong anatara bidang median
dengan permukaan tubuh.
b) linea mediana posterior : garis potong antara bidang median dengan
permukaan belakang tubuh.
c) linea sternalis : garis khayal pada tepi lateral sternum.
d) linea medioclavicularis : sejajar linea mediana dan melalui pertengahan
clavicula.
e) linea mammilaris : sejajar garis media dan melalui papilla mammae.

Istilah yang menunjukkan arah dan posisi :


a) medial : lebih dekat ke bidang median.
b) lateral : lebih jauh dari bidang median.
c) anterior (ventral) : ke arah muka.
d) posterior (dorsal) : ke arah belakang, lebih dekat dengan punggung.
e) superior (cranial) : ke arah atas (ke arah tengkorak).
f) inferior (caudal) : ke arah bawah (ke arah ekor, di bawah).

Istilah yang berlaku bagi lengan, tungkai dan tengkorak :


1) proximal : ke arah pangkal, pada pangkal.
2) distal : ke arah ujung, menjauhi pagkal, di ujungnya.
3) volar atau palmar : kearah yang sama dengan telapak tangan.
4) plantar : ke arah yang sama dengan telapak kaki.
5) radial : ke arah letak radius.
6) ulnar : ke arah letak ulnar.
7) tibial : ke arah letak tibia.
8) fibular : ke arah letak fibula.
9) frontal : ke arah muka, berlaku bagi kepala.
10) ksipital : ke arah belakang/disebelah belakang, berlaku di kepala (Pearce,
1999).

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 17


ANATOMI FISIOLOGI

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 18


ANATOMI FISIOLOGI

BAB IV
ORGANISASI DITINGKAT MOLEKULAR JARINGAN

A. Pengertian Molekular Jaringan


Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu
fungsi fisiologi yang sama membentuk organ.
Jaringan merupakan salah satu tingkatan dalam organisasi kehidupan.
Dimulai dari sel sebagai unit terkecil yang struktural dan fungsional kemudian
jaringan lalu organ, sistem organ kemudian membentuk spesies dan seterusnya
(Verralis, Sylvia, 1997).

B. Struktur fungsi jaringan pada manusia


1. Jaringan Epitel
Jaringan epitel terdapat pada lapisan luar kulit dan sebagai pelapis organ,
pembuluh, dan rongga badan. Ia cocok sebagai lapisan pelindung karena sel-
selnya saling berhimpitan dan tersusun dalam lembaran, dan karena ia mampu
menambah sel baru bila yang tua telah aus atau rusak. Jaringan epitel juga
berfungsi sekresi, menggetahkan substansi kimiawi khas.
a. Bentuk jaringan Epitel
Berdasarkan jumlah Bentuk jaringan epitel terdiri dari :
1) Epitel selapis
a) Epitel selapis Gepeng (epitel skuamosa)
Terdiri atas lembaran tipis halus tersusun berdempetan seperti lukisan mosaik atau
seperti pada lantai ubin. Sel sejenis iini yang membentuk alveoli paru paru. Sel
ini dijumpai ditempat-tempat di mana permukaan yang sangat halus diperlukan,
seperti pada selaput jantung (selaput serosa, lapisan pembuluh darah dan limfe).
Pada struktur struktur itu, epitel yang memungkus ata melapisi itu disebut
endotelium.
Proses difusi berlangsung bebas melintasi membran pelapis organ, seperti pada
jantung, pembuluh darah, alveoli paru, dan pembuluh limfe.
b) Epitel Selapis Kuboid
Epitel ini membentuk tubulus ginjal dan terdapat pada beberapa kelenjar. Epitel
ini aktif bersekresi, absorpsi dan eksresi.
c) Epitel selapis silindris

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 19


ANATOMI FISIOLOGI

Epitel ini melapisi saluran cerna dan terdiri atas campuran sel; ada yang
mengabsorpsi produck pencernaan dan yang lain mensekresi mukus (sel goblet).
Epitel selapis silindris bersilia, yaitu juluran halus sitoplasma dari permukaan
lumen. Silia dapat melakukan gerakan bergelombang ke satu arah. Epitel ini
melapisi tuba uterina dan sebagian besar saluran napas. Dituba, mereka menyapu
ova (telur) ke arah uterus dan disaluran napas meyapu mukus ke arah tenggorok
(Gibson, 1995).
b. Fungsi jaringan epitel
1) Protektif, melindungi jaringan yang ad dibawahnya.
2) Absorpsi, mengisap zat-zat yang ada diluarnya, misalnya usus.
3) Sekresi, Mengeluarkan/menghasilkan zat-zat yang berguna bagi tubuh.
4) Menerima sekresi dari luar.
5) Eksresi yaitu mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi.
6) Fitrasi dapat menyaring zat-zat.
c. Sifat - sifat jaringan epitel
1) Membentuk selaput atau membran.
2) Melekat pada jaringan yang ada dibawahnya.
3) Sel-selnya satu sama lain diikat oleh benang pengikat atau miofibril.
4) Mempunyai sifat regenerasi (pertumbuhan yang sangat baik) (Gibson,
1995).
2. Kelenjar
Kelompok sel epitel tertentu disebut kelenjar dan menghasilkan sekret
khusus. Kelenjar yang mencurahkan isinya ke permukaan epitel, langsung atau
melalui saluran, disebut kelenjar eksokrin. Kelompok sel epitel lain yang terpisah
dari permukaan epitel dan mencurahkan sekretnya ke dalam darah dan limfe,
disebut kelenjar endokrin; sekretnya disebut hormon.
3. jaringan ikat
Perbedaan jaringan ikat dengan jaringan epitel adalah sel - selnya lebih
berjauhan dan substansi antarselnya banyak. Yang termasuk jaringan ikat adalah
fibroblas, makrofag, sel plasma, sel mast, sel lemak.
Bentuk dari bahan-bahan interselular ini dibedakan menjadi 2 (dua) macam,
yaitu :
a. Bentuk amorfus (tanpa bentuk)
a) Berupa cairan.
b) Seperti agar.
c) Bersifat kertas.
b. Bentuk fibrosa
Dibedakan menjadi 3 bentuk :

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 20


ANATOMI FISIOLOGI

a) Benang - benang kolagen (benang-benang putih), sifatnya sangat lemas


tetapi kurang elastis.
b) Benang - benang retikular (benang-benang halus), seperti jala dan
berfungsi untuk menahan sel-sel jaringan ikat.
c) Benang - benang elastis (benang-benang kuning), sifatnya sangat elastis,
dan tersusun rapi.
Fungsi sel-sel jaringan ikat :
a) Membuat bahan - bahan interselular.
b) Membuat sel - sel darah.
c) Memakan bakteri - bakteri atau benda asing yang masuk ke dalam
tubuh.
d) Membuat antibody.
e) Membuat heparin yang berfungsi mencegah pembekuan darah selama
didalam saluran-salurannya.

Macam - macam jaringan ikat :


a) Jaringan ikat longgar.
b) Jaringan lemak.
c) Jaringan kolagen.
d) jaringan elastis.
e) Jaringan limfoid.
4. Tulang rawan
Jaringan ini jauh lebih kuat. Selnya tidak seberapa banyak didalam matriks
yang mengandung serat kolagen dan elastin.
a. Jenis tulang rawan
1) Tulang rawan hialin
Tampak sebagai jaringan putih kebiruan licin. Sel-selnya (kondrosit)berkelompok
kecil (nest cells) dan matriksnya padat. Ditemukan dipermukaan sendi, ujung iga,
larings, trakea, dan bronkus.
2) Tulang rawan elastic
Mirip tulang rawan hialin tetapi matriknya terutama mengandung serat elastin.
Tulang elastis ditemukan di epiglotis dan daun telinga (aurikula).
3) Fibrokartilago
Jaringan ini terdiri atas berkas memanjang serat kolagen dengan kondrosit terjepit
diantaranya. Fibrokartilago ditemukan di diskus intervetebralis, kartilago
semilunaris, tepian tulang sendi panggul dan bahu, dan ligamen antar tulang.
b. Fungsi tulang rawan
1) Penutup ujung-ujung tulang, misalnya tulang iga.
2) Pada embrio sebagai penyangga sementara yang kemudian akan berubah
menjadi tulang keras.

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 21


ANATOMI FISIOLOGI

3) Sebagai penyangga misalnya tulang hidung, telinga.


4) Penyambung antara tulang, misalnya sendi-sendi.
5. Tulang
Tulang merupakan jaringan paling keras pada tubuh dan terdiri atas air 20
%, zat organik 30-40%, zat anorganik 40-50%.
a. Macam - macam tulang
1) Berdasarkan bentuknya
a) Seperti pipa, contohnya tulang humerus, tibia, femur.
b) Tulang pendek, bentuknya pendek dan tidak teratur. Contoh tulang vetebrata.
c) Tulang pipi, bentuknya lebat tetapi tipis. Contohnya tulang wajah.
2) Berdasarkan strukturnya
a) Jaringan tulang muda, jaringan yang lebih dekat dari jaringan ikat biasa, sel-
selnya disebut kondrosit dan sel yang masih muda disebut kondroblas.
b) Jaringan tulang keras, bersifat keras, tidak dapat dipotong dengan pisau karena
ia banyak mengandung zat kapur.
Jaringan keras mempunyai bagian - bagian :
a) Jaringan tulang kompak.
b) Jaringan tulang spongiosa.
c) Jaringan ikat periosteum.
d) Bagian tengah dari tulang panjang.
e) Sumsum tulang merah.
f) Antara jaringan dan sumsum tulang belakang terdapat selaput tulang yang
keras, yang disebut endosteum.
b. Fungsi tulang
1) Menjaga berdirinya tubuh.
2) Membentuk rongga untuk melindungi organ-organ yang halus.
3) Membentuk persendian.
4) Sebagai tempat melekatnya ligamen-ligamen dan otot.
6. Jaringan Otot
terdiri dari sel-sel otot yang bentuknya panjang dan ramping, tiap-tiap sel
otot mempunyai serabut otot dan beberapa serabut otot ini dikumpulkan menjadi
sebuah alat tubuh yang disebut otot(daging).
bentuk dan fungsi otot terdiri dari :
a. Otot rangka
Otot ini disebut volunter karena kontraksinya dapat dikendalikan. Seratnya
berbentuk silinder panjang, karenanya disebut juga serat. Satu serat memiliki
banyak inti dibawah membran sel. Dibawah mikroskop, serat ini tampak
bergaring melintang. Tendo mengikat otot pada tulang atau kulit.
b. Otot polos

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 22


ANATOMI FISIOLOGI

Otot ini involunter, karena kontraksinya tidak dapat dikendalikan kemauan kita.
Ditemukan pada dinding pembulu darah dan limfe, saluran cerna, saluran napas,
kandung kemih dan uterus. Selnya berbentuk kumparan dengan satu inti dipusat.
c. Otot jantung
Jenis otot ini hanya terdapat pada dinding jantung. Ia involunter, namun seratnya
tampak bergaris melintang, seperti otot rangka, namum berinti satu pusat.
Seratnya dapat bercabang, dan saling berhubungan ujung dengan ujung. Batas
serat ini, disebut diskus interkalaris, tampak berupa garis tebal, yang melintasi
serat tidak tegak lusrus, namun seperti tangga.
7. Jaringan saraf
Bagian-bagian sel saraf dikelompokkan sebagai :
a. Susunan saraf pusat, terdiri atas otak dan medula spinalis.
b. Susunan saraf tepi, terdiri atas sisa saraf lainnya.
Susunan saraf adalah sistem komunikasi tubuh yang menampung
rangsangan, mengubahnya menjadi rangsangan listrik yang ditampung dalam
daerah sangat khusus, tempat rangsangan ini diinterprestasikan dan kemudian
berespon terhadapnya. Fungsi dilaksanakan oleh sel sangat khusus yang disebut
neuron. Setiap neuron terdiri atas badan sel serta cabang-cabangnya, yaitu akson
dan dendrite (Landan, 1980).
Bentuk sel saraf seperti bintang, mempunyai ekor panjang. Dendrit sel yang
pendek biasanya banyak, lebih dari satu fungsinya untuk menghantarkan
rangsangan dari luar ke dalam sel. Akson sel yang panjang dan halus,
protoplasmanya mengantarkan rangsangan dari badan sel keluar sel. Akson
diselubugi oleh suatu selaput yang disebut selaput schwan(neurolema), selaput
bagian dalamnya disebut selabung mielin. Akson banyak terdapat diluar pusat
susunan saraf, kadang-kadang sampai kekulit.
Macam-macam saraf, terdiri atas :
1) Saraf motorik (saraf penggerak), membawa rangsangan ke otak dan sumsum
tulang belakang menuju ke otot dan kelenjar, akibatnya otot menegangdan
kelenjar mengeluarkan getah.
2) Saraf semsorik (saraf perasa), saraf yang membawa rangsangan dari luar
menuju pusat.
Jaringan saraf ada 3 unsur :
1) Unsur yang bewarna abu-abu.
2) Unsur yang bewarna putih atau serabut saraf.

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 23


ANATOMI FISIOLOGI

3) Neuroglia sejenis sel pendukung dijumpai dalam sistem saraf yang


menghimpun serta menompang sel saraf.

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 24


ANATOMI FISIOLOGI

BAB V

MEKANISME TRANSPORT DIDALAM TUBUH

A. Pengertian Transpor didalam tubuh


Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke
seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan
dari tubuh. Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh
darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh
darah. Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah
bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe.
Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat
tinggi alat transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran
darah adalah jantung dan pembuluh darah (Pearce, Evelyn C. 2011).

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 25


ANATOMI FISIOLOGI

B. Sistem Transportasi Pada Manusia


1. Darah
Bagian-bagian darah :
1) Sel-sel darah (bagian yg padat)
a) Eritrosit (sel darah merah).
b) Leukosit (sel darah putih).
c) Trombosit (keping darah).
2) Plasma Darah (bagian yg cair)
a) Serum.
b) Fibrinogen.
Fungsi Darah adalah :
a. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma
darah.
b. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang
dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru,
urea dikeluarkan melalui ginjal.
c. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang
dilakukan oleh plasma darah.
d. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah
merah.
e. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah
putih.
f. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah.
g. Menjaga kestabilan suhu tubuh.
2. Jantung
Jantung manusia dan hewan mamalia terbagi menjadi 4 ruangan yaitu: bilik
kanan, bilik kiri, serambi kanan, serambi kiri. Pada dasarnya sistem transportasi
pada manusia dan hewan adalah sama.
3. Pembuluh Darah
Keseluruhan sistem peredaran (sistem kardiovaskuler) terdiri dari arteri,
arteriola, kapiler, venula dan vena. Arteri (kuat dan lentur) membawa darah dari
jantung dan menanggung tekanan darah yang paling tinggi. Kelenturannya
membantu mempertahankan tekanan darah diantara denyut jantung. Arteri yang
lebih kecil dan arteriola memiliki dinding berotot yang menyesuaikan diameternya
untuk meningkatkan atau menurunkan aliran darah ke daerah tertentu.
Kapiler merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis,
yang berfungsi sebagai jembatan diantara arteri (membawa darah dari jantung)
dan vena membawa darah kembali ke jantung). Kapiler memungkinkan oksigen

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 26


ANATOMI FISIOLOGI

dan zat makanan berpindah dari darah ke dalam jaringan dan memungkinkan hasil
metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam darah.
Dari kapiler, darah mengalir ke dalam venula lalu ke dalam vena, yang akan
membawa darah kembali ke jantung. Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi
biasanya diameternya lebih besar daripada arteri; sehingga vena mengangkut
darah dalam volume yang sama tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah dan
tidak terlalu dibawah tekanan (Brunner, Suddarth, 2002).

BAB VI

STRUKTUR DAN FUNGSI MEKANISME TRANSPORT

A. Struktur membran sel


Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh
Singer dan Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran
merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang dapat
berpindah secara lateral di sepanjang lapisan membran. Protein membran tersusun
secara tidak beraturan yang menembus lapisan lemak. Jadi dapat dikatakan
membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana komponen-komponennya
bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai bentuk interaksi
semipermanen Komponen penyusun membran sel antara lain adalah phosfolipids,
protein, oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol (Sudjadji, 2007).
Komponen utama membran sel terdiri atas Phosfolipid, selain itu terdapat
senyawa lipid seperti sfingomyelin, kolesterol, dan glikolipida. Phosfolipid
memiliki dua bagian yaitu bagian yang bersifat hidrofilik dan bagian yang bersifat
hidrofobik. Bagian hidrofobik merupakan bagian yang terdiri atas asam lemak.
Sedangkan bagian hidrofilik terdiri atas gliserol, phosfat, dan gugus tambahan
seperti kolin, serin, dan lain-lain. Penamaan phosfolipid dan sifat masing-masing

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 27


ANATOMI FISIOLOGI

akan bergantung pada jenis gugus tambahan yang dimiliki oleh phosfolipid. Jenis-
jenis phosfolipid penyusun membran sel antara lain adalah : phosfokolin (pc),
phosfoetanolamin (pe), phosfoserin (ps), dan phosfoinositol (pi). Secara alami di
alam phosfolipid akan membentuk struktur misel (struktur menyerupai bola) atau
membran lipid 2 lapis. Karena strukturnya yang dinamis maka komponen
phosfolipid di membran dapat melakukan pergerakan dan perpindahan posisi.
Pergerakan yang terjadi antara lain adalah pergerakan secara lateral (Pergerakan
molekul lipid dengan tetangganya pada monolayer membran) dan pergerakan
secara flip flop (Tipe pergerakan trans bilayer).
Protein inegral membran, terintegrasi pada lapisan lipid dan menembus 2
lapisan lipid / transmembran. Protein integral memiliki domain membentang di
luar sel dan di sitoplasma. Bersifat amfipatik, mempunyai sekuen helix protein,
hidrofobik, menembus lapisan lipida, dan untaian asam amino hidrofilik. Banyak
diantaranya merupakan glikoprotein, gugus gula pada sebelah luar sel. Di sintesis
di RE, gula dimodifikasi di badan golgi (Sudjadji, 2007).
Membran sel terdiri atas dua lapis molekul fosfolipid (lemak yang
bersenyawa dengan fosfat). Bagian ekor dengan asam lemak yang bersifat
hidrofobik (nonpolar), kedua lapis molekul tersebut saling berorientasi ke dalam.
Sedangkan, bagian kepala bersifat hidrofilik (polar) mengarah ke lingkungan yang
berair. Selain fosfolipid terdapat juga glikolipid (lemak yang bersenyawa dengan
karbohidrat) dan sterol (lemak alkohol terutama kolesterol). Sedangkan,
komponen protein terletak pada membran dengan posisi yang berbeda-beda.
Beberapa protein terletak periferal, sedangkan yang lain tertanam integral dalam
lapis ganda fosfolipid. Beberapa protein membran adalah enzim, sedangkan yang
lain adalah reseptor bagi hormon atau senyawa tertentu lainnya. Komposisi lipid
dan protein penyusun membran bervariasi, tergantung pada jenis dan fungsi
membran itu sendiri. Namun, membran mempunyai ciri-ciri yang sama, yaitu
bersifat permeable selektif terhadap molekul-molekul. Sehingga, membran sel
dapat mempertahankan bentuk dan ukuran sel (Sudjadji, 2007).

B. Fungsi membran sel


Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan
ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 28


ANATOMI FISIOLOGI

molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol).
Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar
(glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar
dapat masuk ke dalam sel (Campbell, 2003).
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan
terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua
cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui
membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang
membutuhkan mekanisme khusus.
Pada sel eukariota, membran sel yang membungkus organel-organel di
dalamnya, terbentuk dari dua macam senyawa yaitu lipid dan protein, umumnya
berjenis fosfolipid seperti senyawa antara fosfatidil etanolamina dan kolesterol,
yang membentuk struktur dengan dua lapisan dengan permeabilitas tertentu
sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel, namun di sela-sela
molekul fosfolipid tersebut, terdapat transporter yang merupakan jalur masuk dan
keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel (Campbell,
2003).
Nilai permeabilitas air pada membran ganda dari berbagai komposisi lipid
berkisar antara 2 hingga 1.000 105 cm2/dt. Angka tertinggi ditemukan pada
membran plasma pada sel epitelial ginjal, beberapa sel glia dan beberapa sel
yang dipengaruhi oleh protein membran dari jenis akuaporin. Akuaporin-2
memungkinkan adanya transporter air yang peka terhadap vasopresin, sedang
ekspresi akuaporin-4 ditemukan sangat tinggi pada beberapa sel glia dan
ependimal.
Pada tahun 1972, Seymour Jonathan Singer dan Garth Nicholson
mengemukakan model mosaik fluida yang disusun berdasarkan hukum-hukum
termodinamika untuk menjelaskan struktur membran sel.
Pada model ini, protein penyusun membran dijabarkan sebagai sekelompok
molekul globular heterogenus yang tersusun dalam struktur amfipatik, yaitu
dengan gugus ionik dan polar menghadap ke fase akuatik, dan gugus non-polar
menghadap ke dalam interior membran yang disebut matriks fosfolipid dan
bersifat hidrofobik. Himpunan-himpunan molekul globular tersebut terbenam
sebagian ke dalam matriks fosfolipid tersebut. Struktur membran teratur

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 29


ANATOMI FISIOLOGI

membentuk lapisan ganda fluida yang diskontinu, dan sebagian kecil dari matriks
fosfolipid berinteraksi dengan molekul globular tersebut sehinggal struktur
mosaik fluida merupakan analogi lipoprotein atau protein integral di dalam larutan
membran ganda fosfolipid (Campbell, 2003).

C. Jenis-jenis mekanisme transport pada membran


1. Transpor Membran Aktif
Mekanisme transpor pada membran secara aktif terjadi karena molekul tidak
bisa dilewatkan secara langsung melewati fosfolipid bilayer atau karena jumlah
molekul di luar sel yang lebih sedikit.
Transpor membran secara aktif sendiri terdiri dari beberapa macam, antara
lain:
a. Pompa ATP
Mekanisme pompa ATP terjadi akibat perubahan pada protein membran yang
mengalami perubahan bentuk sehingga memungkinkan molekul bisa melewatinya
untuk keluar atau masuk sel. Perubahan konformasi itu sendiri terjadi dengan
penggunaan ATP.
b. Kotranspor
Kotranspor adalah transpor zat yang mengaktifkan transpor zat lain melewati
membran plasma. Kotransport dibedakan menjadi dua, yaitu simport dan antiport.
Disebut simport apabila kedua jenis zat memiliki arah pergerakan yang sama, dan
disebut antiport apabila arah pergerakannya berlawanan. Contoh mekanisme
kotranspor, berupa pompa potasium dan sodium.
c. Endositosis dan Eksositosis
Endositosis adalah transpor makromolekul dan materi ke dalam sel dengan cara
membentuk vesikula baru dari membran plasma. Endositosis dibagi menjadi 2,
yaitu pinositosis (pemasukan zat cair) dan fagositosis (pemasukan zat cair).
Sedangkan eksositosis adalah transpor makromolekul dan materi ke luar sel
dengan membentuk vesikula baru.
2. Transpor Membran Pasif
a. Difusi
Difusi adalah perpindahan molekul atau ion. Sebagai akibat gerak acak, dari
daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah. Kecepatan
difusi zat melalui membran sel tidak hanya tergantung pada gradien konsentrasi
(perbedaan konsentrasi antar ruang pada sel), tetapi juga pada besar, muatan dan
daya larut dalam lipid dari partikel-partikel tersebut. Pada umumnya zat-zat yang

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 30


ANATOMI FISIOLOGI

larut dalam lipid, yaitu molekul hidrofobik, lebih mudah berdifusi melalui
membrane daripada molekul hidrofilik. Membrane sel, kurang permeable terhadap
ion-ion (seperti Na+, Cl-, K+) dibandingkan dengan molekul kecil yang tidak
bermuatan. Dalam keadaan yang sama, molekul kecil lebih cepat berdifusi melalui
membrane sel daripada molekul besar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi ialah:
1) Jarak.
2) Luas permukaan.
3) Beda konsentrasi.
4) Suhu.
5) Permeabilitas membrane.
6) Ukuran molekul.
b. Osmosis
Osmosis adalah bagian khusus dari difusi. Osmosis ialah pergerakan air dari
konsentrasi yang lebih tinggi ke rendah melewati membran semipermeabel.
c. Difusi Terfasilitasi
Difusi terfasilitasi adalah adalah difusi yang dibantu protein pembawa atau
dengan saluran protein.
Molekul-molekul yang melewati membran sel dengan difusi terfasilitasi
adalah molekul-molekul berukuran besar seperti glukosa maupun molekul-
molekul kecil seperti air yang memiliki protein membran khusus sebagai media
transpor.

D. Perbandingan mekanisme transport pada membran


Selain penggunaan energi. Perbedaan lain antara transpor membran pasif
dan aktif adalah arah pergerakan zat yang ditranspor terhadap gradien
konsentrasinya. Pada mekanisme transpor pasif, arah pergerakan zat terhadap
konsentrasinya adalah dari tinggi ke rendah. Sebab pada mekanisme transpor ini
tidak ada pengeluaran energi. Sedangkan pada mekanisme transpor aktif, zat yang
ditranspor bergerak dari gradien konsentrasi rendah ke tinggi. Hal ini
dimungkinkan sebab ada penggunaan energi. Selain itu, perbedaan lainnya adalah
penggunaan karakteristik molekul yang ditranspor. Molekul bermuatan seperti ion
dan yang berukuran besar hanya ditranspor secara aktif karena tidak bisa
menembus fosfolipid bilayer (Sloane, Ethel. 2012).

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 31


ANATOMI FISIOLOGI

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 32


ANATOMI FISIOLOGI

BAB VII

PENILAIAN FUNGSI SERTA PENYIMPANGAN PADA FUNGSI SISTEM


PELIPUT

A. Pengertian sistem peliput


System peliput meliputi kulit, turunana kulit (seperti kuku, keleknjar, dan
rambut) serta beberapa jenis reseptor khusus. System ini sering kali mencakup
bagian system organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisisk,
kuku, kelenjar keringant dan produknya. Kata kulit berasal dari bahasa latin
integumentum yang berarti penutup (Diktat Kuliah, 1981).

B. Fungsi sistem peliput


1. Pelindung (Proteksi)
Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringan
jaringan tubuh di sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruh pengaruh
luar seperti luka dan serangan kuman. Lapisan paling luar dari kulit ari
diselubungi dengan lapisan tipis lemak, yang menjadikan kulit tahan air. Kulit

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 33


ANATOMI FISIOLOGI

dapat menahan suhu tubuh, menahan luka-luka kecil, mencegah zat kimia dan
bakteri masuk ke dalam tubuh serta menghalau rangsang-rangsang fisik seperti
sinar ultraviolet dari matahari.
2. Penerima rangsang
Kulit sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik yang berhubungan
dengan sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan, dan getaran. Kulit sebagai
alat perasa dirasakan melalui ujung-ujung saraf sensasi.
3. Pengatur panas (Termoregulasi)
Kulit mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh kapiler
serta melalui respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf otonom. Tubuh yang
sehat memiliki suhu tetap kira-kira 98,6 derajat Farenheit atau sekitar 36,5 derajat
Celcius. Ketika terjadi perubahan pada suhu luar, darah dan kelenjar keringat kulit
mengadakan penyesuaian seperlunya dalam fungsinya masing-masing. Pengatur
panas adalah salah satu fungsi kulit sebagai organ antara tubuh dan lingkungan.
Panas akan hilang dengan penguapan keringat.
4. Pengeluaran (ekskresi)
Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-kelenjar
keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan membawa garam,
yodium dan zat kimia lainnya. Air yang dikeluarkan melalui kulit tidak saja
disalurkan melalui keringat tetapi juga melalui penguapan air transepidermis
sebagai pembentukan keringat yang tidak disadari.
5. Penyimpanan
Kulit dapat menyimpan lemak di dalam kelenjar lemak.
6. Penyerapan terbatas
Kulit dapat menyerap zat-zat tertentu, terutama zat-zat yang larut dalam
lemak dapat diserap ke dalam kulit. Hormon yang terdapat pada krim muka dapat
masuk melalui kulit dan mempengaruhi lapisan kulit pada tingkatan yang sangat
tipis. Penyerapan terjadi melalui muara kandung rambut dan masuk ke dalam
saluran kelenjar palit (sebacea), merembes melalui dinding pembuluh darah ke
dalam peredaran darah kemudian ke berbagai organ tubuh lainnya.
7. Penunjang penampilan
Fungsi yang terkait dengan kecantikan yaitu keadaan kulit yang tampak
halus, putih dan bersih akan dapat menunjang penampilan.
Fungsi lain dari kulit yaitu kulit dapat mengekspresikan emosi seseorang
seperti kulit memerah, pucat maupun konstraksi otot penegak rambut.

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 34


ANATOMI FISIOLOGI

C. Kelainan dan penyakit sistem peliput


1) Skabies
Skabies disebut pula seven-year itch. Penyakit tersebut disebabkan oleh
parasit insekta yang sangat kecil (Sarvoptes scabies) dan dapat menular pada
orang lain.
2) Eksim
Eksim merupakan penyakit kulit yang akut atau kronis. Penyakit tersebut
menyebabkan kulit menjadi kering, kemerah-merahan, gatal-gatal, dan bersisik.
3) Kanker kulit
Penyebab Kanker kulit adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkontrol
didalam jaringan kulit. jika tidak diobati, sel sel aknker ini akan menyebar ke
organ lain seperti kelenjar getah bening, tulang, jaringan lunak, dan lain lain.
kanker kulit adalah jenis kanker yang paling dominan didunia.

BAB VIII
SISTEM LOKOMOTORIUS
A. Pengertian sistem lokomotorius

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 35


ANATOMI FISIOLOGI

Sistem Lokomotorius merupakan system penggerak tubuh yang meliputi


system skelet dan system otot. Sistem skelet terdiri dari semua tulang termasuk
tulang rawan sedangkan system otot terdiri dari otot polos, otot lurik dan otot
jantung (Hendra T. 2008).

B. Sistem Lokomotorius /Alat Gerak( Tulang) Pada Manusia


Tulang atau kerangka adalah penopang tubuh Vertebrata. Tanpa tulang, pasti
tubuh kita tidak bisa tegak berdiri. Tulang mulai terbentuk sejak bayi dalam
kandungan, berlangsung terus sampai dekade kedua dalam susunan yang teratur.
Pertumbuhan tulang selengkapnya terbentuk pada umur lebih kurang 30
tahun. Setelah itu ada juga perubahan yang disebut remodelling. Tulang
merupakan reservoir terbesar dari kalsium dan phosphate. 99% kalsium terdapat
di tulang (1000 gram) dari jumlah kalsium tubuh, sedangkan phosphate dalam
tulang mencapai 90% dari phosphate dalam tubuh (Pratiwi, Dkk. 2007).
Dari segi bentuk, tulang dapat dibagi menjadi tulang pipa (seperti tulang
hasta dan tibia), tulang pipih (seperti tulang rusuk, tulang dada), dan tulang
pendek (tulang-tulang telapak tangan, pergelangan tangan).Menurut letaknya
tulang dibagi dua, yaitu: Tengkorak (bagian kepala), dan rangka badan.
Secara umum istilah tulang digunakan merujuk pada kerangka dari hewan
tertulang belakang dan tidak hanya pada kerangka manusia. Bagian tubuh ini,
sebagaimana halnya daging, diunakan pula sebagai bahan dasar hidangan.
Hidangan yang memanfaatkan tulang sebagai bahannya, misalnya saja sup tulang
dan ayam tulang lunak.
a. Struktur tulang
Pada umumnya penyusun tulang diseluruh tubuh kita semuanya berasal dari
material yang sama. Dari luar ke dalam kita akan dapat menemukan lapisan-
lapisan berikut ini:
1) Periosteum
Pada lapisan pertama kita akan bertemu dengan yang namanya periosteum.
Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis. Periosteum mengandung
osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat dan pembuluh darah.
Periosteum merupakan tempat melekatnya otot-otot rangka (skelet) ke tulang dan
berperan dalam memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusak.
2) Tulang Kompak (Compact Bone)

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 36


ANATOMI FISIOLOGI

Pada lapisan kedua ini kita akan bertemu dengan tulang kompak. Tulang ini
teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan
lebih banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan Calsium Carbonat)
sehingga tulang menjadi padat dan kuat. Kandungan tulang manusia dewasa lebih
banyak mengandung kapur dibandingkan dengan anak-anak maupun bayi. Bayi
dan anak-anak memiliki tulang yang lebih banyak mengandung serat-serat
sehingga lebih lentur. Tulang kompak paling banyak ditemukan pada tulang kaki
dan tulang tangan.
3) Tulang Spongiosa (Spongy Bone)
Pada lapisan ketiga ada yang disebut dengan tulang spongiosa. Sesuai
dengan namanya tulang spongiosa memiliki banyak rongga. Rongga tersebut diisi
oleh sumsum merah yang dapat memproduksi sel-sel darah. Tulang spongiosa
terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula.
4) Sumsum Tulang (Bone Marrow)
Lapisan terakhir yang kita temukan dan yang paling dalam adalah sumsum
tulang. Sumsum tulang wujudnya seperti jelly yang kental. Sumsum tulang ini
dilindungi oleh tulang spongiosa seperti yang telah dijelaskan dibagian tulang
spongiosa. Sumsum tulang berperan penting dalam tubuh kita karena berfungsi
memproduksi sel-sel darah.
b. Efek hormon terhadap pertumbuhan tulang
1) Hormon pertumbuhan (Growth Hormon)
a) Merupakan efek paling utama dari GH.
b) Pertumbuhan tulang dapat berupa penebalan atau pertumbuhan panjang.
c) Ke 2 pertumbuhan tersebut ditingkatkan oleh hormone pertumbuhan.
d) Hormone ini merangsang poliferasi tulang rawan epifis shga menyediakan lbh
banyak ruang untuk membentuk tulang dan merangsang aktivitas osteoblas.
e) Apabila lempeng epifis telah tertutup,tulang tdk lagi bertambah panjang
walaupun terdapat hormone peertumbuhan.
2) Parathyroid hormon (PTH)
Fungsinya mempertahankan konsentrasi serum kalsium pada rentang yang
sangat sempit. Produksi dan release distimulasi oleh naik turunnya kadar kalsium
serum. Target organnya tubulus renal, tulang, dan intestinal .
3) Hormon lain
Estrogen menstimulasi absorbsi kalsium dan melindungi tulang dari
pengaruh PTH. Efek hormon ini menyebabkan oeteoporosis. Thyroxin
meningkatkan pembentukan dan resobsi tulang tetapi lebih dominan resorbsi

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 37


ANATOMI FISIOLOGI

sehingga hyperthyroid dihubungkan dengan besarnya pembongkaran tulang dan


osteoporosis.

C. Sistem Lokomotorius /Alat Gerak( Sendi ) Pada Manusia


Merupakan hubungan antara 2 buah tulang. Struktur khusus yang terdapat
pada artikulasi yang dapat memungkinkanuntuk pergerakan disebut dengan sendi.
Sendi merupakan suatu engsel yang membuat anggota tubuh dapat bergerak
dengan baik, juga merupakan suatu penghubung antara ruas tulang yang satu
dengan ruas tulang lainnya, sehingga kedua tulang tersebut dapat digerakkan
sesuai dengan jenis persendian yang diperantarainya (Pratiwi, Dkk. 2007).
Sendi merupakan tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Sendi dapat
dibagi menjadi tiga tipe, yaitu:
1) sendi fibrosa dimana tidak terdapat lapisan kartilago, antara tulang
dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa, dan dibagi menjadi dua subtipe
yaitu sutura dan sindemosis.
2) sendi kartilaginosa dimana ujungnya dibungkus oleh kartilago hialin,
disokong oleh ligament, sedikit pergerakan, dan dibagi menjadi subtipe
yaitu sinkondrosis dan simpisis.
3) sendi sinovial. Sendi sinovial merupakan sendi yang dapat mengalami
pergerakkan, memiliki rongga sendi dan permukaan sendinya dilapisi oleh
kartilago hialin. Kapsul sendi membungkus tendon-tendon yang melintasi
sendi, tidak meluas tetapi terlipat sehingga dapat bergerak penuh. Sinovium
menghasilkan cairan sinovial yang berwarna kekuningan, bening, tidak
membeku, dan mengandung lekosit. Asam hialuronidase bertanggung jawab
atas viskositas cairan sinovial dan disintesis oleh pembungkus sinovial.
Cairan sinovial mempunyai fungsi sebagai sumber nutrisi bagi rawan sendi.
Sendi Dapat dibedakan menjadi :
a. Sendi engsel
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan hanya satu arah saja.
Dijumpai pada hubungan tulang Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os.
Radius/sendi pada siku, hubungan antar Os. Femur dengan Os. Tibia dan Os.
Fibula/sendi pada lutut.
b. Sendi pelana/sendi sellaris

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 38


ANATOMI FISIOLOGI

Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan kedua arah. Dijumpai
pada hubungan antara Os. Carpal dengan Os. Metacarpal, sendi pada tulang ibu
jari.
c. Sendi putar
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan salah satu tulang berputar
terhadap tulang yang lain sebagai porosnya. Dijumpai pada hubungan antara Os.
Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius, hubungan antar Os. Atlas dengan Os.
Cranium.
d. Sendi peluru/endartrosis
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan ke segala arah/gerakan
bebas. Dijumpai pada hubungan Os. Scapula dengan Os. Humerus, hubungan
antara Os. Femur dengan Os. Pelvis virilis.
e. Sendi geser
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan pada satu bidang saja
atau gerakan bergeser. Dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os.
Metatarsal dan ruas-ruas Os. Metacarpal.
f. Sendi luncur
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan badan melengkung ke
depan (membungkuk) dan ke belakang serta gerakan memutar (menggeliat).
g. Sendi gulung
Yaitu hubungan antar tulang yang gerakan tulangnya seolah-olah mengitari tulang
yang lain. Dijumpai pada hubungan Os. Metacarpal dengan Os. Radius.
h. Sendi ovoid
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan berporos dua, dengan
gerak ke kiri dan ke kanan, gerakan maju dan mundur, gerakan muka/depan dan
belakang. Ujung tulang yang satu berbentuk ovaldanmasuk ke dalam suatu lekuk
yang berbentuk elips. Dijumpai pada hubungan Os. Radius dengan Os. Carpal.

D. Sistem Lokomotorius /Alat Gerak( Otot ) Pada Manusia


Otot merupakan suatu organ/alat yang dapat bergerak ini adalah sutau
penting bagi organisme. Gerak sel terjadi karena sitoplasma merubah bentuk.
Pada sel-sel sitoplasma ini merupakan benang-benang halus yang panjang disebut
miofibril. Kalau sel otot yang mendapatkan rangasangan maka miofibril akan
memendek, dengan kata lain sel otot akan memendekkan dirinya kearah tertentu.
Otot merupakan jaringan pada tubuh hewan yang bercirikan mampu
berkontraksi, aktivitas biasanya dipengaruhi oleh stimulus dari sistem saraf. Unit

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 39


ANATOMI FISIOLOGI

dasar dari seluruh jenis otot adalah miofibril yaitu struktur filamen yang
berukuran sangat kecil yang tersusun dari protein kompleks , yaitu filamen aktin
dan miosin. Pada saat berkontraksi, filameb-filamen tersebut saling bertautan
yang mendapatkan energi dari mitokondriadi sekitar miofibil (Syaifudin, Drs.
2012).
Terdapat pula macam macam otot yang berbeda pada vertebrata. Yang
pertama ialah otot jantung, yaitu otot yang menyusun dinding jantung. Otot polos
terdapat pada dinding semua organ tubuh yang berlubang (kecuali jantung).
Kontraksi otot polos yang umumnya tidak terkendali, memperkecil ukuran
struktur-struktur yang berlubang ini. Pembuluh darah, usus, kandung kemih dan
rahim merupakan beberapa contoh dari struktur yang dindingnya sebagian besar
terdiri atas otot poos.
Sehingga kontraksi otot polos melaksanakan bermacam-macam tugas
seperti meneruskan makanan kita dari mulut ke saluran pencernaan, mengeluarkan
urin, dan mengirimkan bayi ke dunia.Otot kerangka, seperti namanya, adalah otot
yang melengkat pada kerangka.
Otot ini dikendalikan dengan sengaja. Kontraksinya memungkinkan adanya
aksi yang disengaja seperti berlari, berenang, mengerjakan alat-alat, dan bermain
bola. Akan tetapi, apabila otot jantung, otot polos, ataupun otot kerangka atau
lurik memeberikan suatu ciri, maka otot tersebut merupakan alat yang
menggunakan energi kimia dan makanan untuk melakukan kerja mekanisme.
Macam macam otot :
Dalam garis besarnya sel otot dapat dibagi menjadi 3(tiga) golongan yaitu :
a. Otot Polos
Otot polos terdiri dari sel-sel otot polos. Sel otot ini bentuknya seperti
gelendongan, dibagian tengan terbesar dankedua ujungnya meruncing. Otot polos
memilki serat yang arahnya searah panjang sel tersebut miofibril. Serat
miofilamen dan masing-masing mifilamen teridri dari protein otot yaitu aktin dan
miosin. Otot polos bergerak secara teratur, dan tidak cepat lelahg. Walaupun tidur.
Otot masih mampu bekerja. Otot polos terdapat pada alat-alat dinding tubuh
dalam, misalnya pada dinding usus, dinding pembuluh darah, pembuluh limfe,
dinding saluran pencernaan, takea, cabang tenggorok, pada muskulus siliaris mata,
otot polos dalam kulit, saluran kelamin dan saluran ekskresi.

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 40


ANATOMI FISIOLOGI

Cara kerja otot polos: Bila otot polos berkontraksi, maka bagian tengahnya
membesar dan otot menjadi pendek. Kerutan itu terjadi lambat, bila otot itu
mendapat suatu rangsang, maka reaksi terhadap berasal dari susunan saraf tak
sadar (otot involunter), oleh karena itu otot polos tidak berada di bawah kehendak.
Jadi bekerja di luar kesadaran kita.
b. Otot lurik
Sel-sel otot lurik berbentuk silindris atau seperti tabung dan berinti banyak,
letaknya di pinggir, panjangnya 2,5 cm dan diameternya 50 mikron. Sel otot lurik
ujungnya sel nya tidak menunjukkan batas yang jelas dan miofibril tidak homogen
akibatnya tampak serat-serat lintang. Otot lurik di bedakan menjadi 3 macam,
yaitu : otot rangka, otot lurik, dan otot lingkar.
Otot-otot rangka mempunyai hubungan dengan tulang dan berfungsi
menggerakkan tulang. Otot ini bila di lihat di bawah mikroskop, maka tampak
susunannya serabut-serabut panjang yang mengandung banyak inti sel, dan
tampak adanya garis-garis terang di selingi gelap yang melintang.
Otot-otot kulit seperti yang terdapat pada roman muka termasuk otot-otot
lurik berada di bawah kehendak kita. Perlekatannya pda tulang dan kulit, tetapi
ada juga terdapat dalam kulit seluruhnya. Otot-otot yang merupakan lingkaran di
sebuah otot lingkaran, misalnya otot yang mengelilingi mulut dan mata.
Cara kerja otot lurik :
Bila otot lurik berkontraksi, maka menjadi pendek dan setiap serabut turut dengan
berkontraksi. Otot-otot jeis ini hanya berkontraksi jika di rangsangan oleh
rangsangan daraf sadar (otot valunter). Kerja otot lurik adalah bersifat sadar,
karena itu disebut otot sadar, artinya bekerja menurut kemauan, karena itu di sebut
otot sadar, artinya bekerja menurut kemauan atau perintah otak. Reaksi kerja otot
lurik terhadap perangsang cepat tapi tidak tahan kelelahan.
c. Otot jantung
merupakan otot istimewa. Otot ini bentuknya seperti otot lurik
perbedaanya ialah bahwa serabutnya bercabang dan bersambung satu sama lain.
Berciri merah khas dan tidak dapat dikendalikan kemauan. Kontraksi tidak di
pengaruhi saraf, fungsi saraf hanya untuk percepat atau memperlambat kontraksi
karena itu disebut otot tak sadar. Otot jantung di temukan hanya pada jangtung
(kor), mempunyai kemampuan khusus untuk mengadakan kontraksi otomatis dan

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 41


ANATOMI FISIOLOGI

gerakan tanpa tergantung pada ada tidaknya rangsangan saraf. Cara kerja otot
jantung ini disebut miogenik yang membedakannya dengan neurogonik.
Otot ini hanya terdapat pada otot jantung.Otot ini dikelompokkan tersendiri
karena perbedaan sifatnya denngan kedua kelompok yang lain. Dilihat dari
struktur penampangnya,otot jantung mmirip dengan otot lurik karena adanya
warna gelap terang ddddi sepanjang otot tersebut. Akan tetapi berbeda dengan otot
lurik,otot jantung memiliki ssifat sebagaimana otot polos yaitu: bekerja di luar
kesadaran dan kontrol ppikiran kita.

BAB IX
SISTEM SARAF, PANCAINDRA

A. Pengertian Sistem saraf Dan Pancaindra


Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk
bervariasi. Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 42


ANATOMI FISIOLOGI

saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan


rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf
memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam (Sujaidi, Dkk. 2007).
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah
mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan.
Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh
sistem saraf, yaitu:
1. Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang
bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.
2. Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas
serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus
yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
3. Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan
oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot
dan kelenjar.
Panca indra adalah organ organ akhir yang dikhususkan untuk menerima
jenis rangsangan tertentu. Serabut saraf yang menanganinya merupakan alat
perantara yang membawa kesan rasa dari organ indra menuju ke otak ketempat
perasaan ini ditafsirkan. Beberapa kesan timbul dari luar seperti sentuhan,
pengecapan, penglihatan, penciuman, dan suara. Ada kesan yang timbul dari
dalam antara lain, lapar, haus, dan rasa sakit (Sujaidi, Dkk. 2007).

B. Pembagian Sistem Saraf


Sistem Saraf terdiri atas dua :
a. Sistem Saraf Pusat
Seluruh aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf pusat.
Sistem ini yang mengintegrasikan dan mengolah semua pesan yang masuk untuk
membuat keputusan atau perintah yang akan dihantarkan melalui saraf motorik ke
otot atau kelenjar. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang. Otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, sedangkan sumsum
tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Kedua organ tersebut
dilindungi juga oleh selaput yang terdiri dari jaringan ikat meninges.
Sistem Saraf Pusat terbagi atas 2 yaitu :
1) Otak
a) Otak besar

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 43


ANATOMI FISIOLOGI

Otak besar mengisi penuh bagian depan dari rongga tengkorak, dan terdiri
dari dua belahan (hemifer) besar, yaitu belahan kiri dan belahan kanan. Belahan
kiri mengatur tubuh bagian kanan, sebaliknya belahan kanan mengatur tubuh
bagian kiri.
Otak besar terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan luar (korteks) yang berisi
badan neuron dan lapisan dalam yang berisi serabut saraf yaitu dendrit dan neurit.
Otak besar merupakan saraf pusat yang utama. Setiap aktivitas akan
dikendalikan oleh bagian yang berbeda, yaitu: Lobus frontalis (daerah dahi),
berhubungan dengan kemampuan berpikir. Lobus temporalis (daerah pelipis), dan
ubun-ubun mengendalikan kemampuan berbicara dan bahasa. Daerah belakang
kepala merupakan pusat penglihatan dan memori tentang apa yang dilihat. Daerah
ubun-ubun selain sebagai pusat berbicara juga pusat untuk merasakan dingin,
panas, dan rasa sakit. Daerah pelipis selain sebagai pusat bicara juga sebagai pusat
pendengaran.
b) Otak tengah
Otak tengah manusia berukuran cukup kecil,dan terletak didepan otak kecil.
Otak tengah berperan dalam pusat pergerakan mata, misalnya mengangkat
kelopak mata, refleks penyempitan pupil mata.
c) Otak belakang
Otak belakang terdiri atas tiga bagian utama yaitu :
1) Jembatan Varol (pons Varolli)
Jembatan Varol berisi serabut yang menghubungkan lobus kiri dan lobus kanan
otak kecil, menghubungkan antara otak kecil dengan korteks otak besar.
2) Otak kecil (serebelum)
Otak kecil, terletak di bawah bagian belakang otak belakang. Otak kecil berperan
sebagai pusat keseimbangan, koordinasi kegiatan otak, koordinasi kerja otot dan
rangka.
3) Sumsum lanjutan (medula oblongata)
Sumsum lanjutan membentuk bagian bawah batang otak, berfungsi sebagai pusat
pengatur refleks fisiologis, misalnya pernapasan, detak jantung, tekanan darah,
suhu tubuh, gerak alat pencernaan, gerak refleks seperti batuk, bersin, dan mata
berkedip.
2) Sumsum Tulang Belakang
Sumsum tulang belakang terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang
belakang,yaitu lanjutan dari medula oblongata memanjang sampai tulang

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 44


ANATOMI FISIOLOGI

punggung tepatnya sampai ruas tulang pinggang kedua (canalis centralis


vertebrae).
Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai pusat gerak refleks, penghantar
impuls sensorik dari kulit atau otot ke otak, dan membawa impuls motorik dari
otak ke efektor. Di dalam tulang punggung terdapat sumsum punggung dan cairan
serebrospinal.
b. Sistem Saraf Tepi
Sistem Saraf tepi terbagi atas 2 bagian juga yaitu :
a) 12 serabut saraf otak ( saraf kranial).
b) 31 pasang serabut saraf sum - sum tulang belakang.
Sistem Saraf Tepi (Sistem saraf Perifer) adalah lanjutan dari neuron yang
bertugas membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf pusat.
Berdasarkan cara kerjanya sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua yaitu :
a) Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara sadar atau
dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Contohnya yaitu gerak jalan.
Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu :
1) Sistem saraf kepala (kranial).
2) Sistem saraf tulang belakang (spinal).
b) Sistem saraf Tak Sadar
Sistem saraf yang gerakannya tanpa koordinasi dengan saraf pusat. Contohnya
yaitu gerak refleks. Alur impuls dimulai dari reseptor sebagai penerima
rangsangan, kemudian dibawa oleh neuron ke sumsum tulang belakang, tanpa
diolah oleh pusat saraf. Kemudian tanggapan dikirim oleh saraf motorik menuju
ke efektor.
Berdasarkan sifat kerjanya saraf tak sadar dibedakan menjadi dua yaitu:
1) Saraf Simpatik.
2) Saraf parasimpatik.

C. Pembagian Pancaindra
a) Indera Penglihat (Mata)
Mata terdiri dari otot mata, bola mata dan saraf mata serta alat tambahan
mata yaitu alis, kelopak mata, dan bulu mata. Alat tambahan mata ini berfungsi
melindungi mata dari gangguan lingkungan. Alis mata berfungsi untuk
melindungi mata dari keringat, kelopak mata melindungi mata dari benturan dan
bulu mata melindungi mata dari cahaya yang kuat, debu dan kotoran.
Fungsi bagian - bagian indra penglihatan adalah sebagai berikut :
1) Kornea mata berfungsi untuk menerima rangsang cahaya dan
meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam.

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 45


ANATOMI FISIOLOGI

2) Lensa mata berfungsi meneruskan dan memfokuskan cahaya agar bayangan


benda jatuh ke lensa mata.
3) Iris berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata.
4) Pupil berfungsi sebagai saluran masuknya cahaya.
5) Retina berfungsi untuk membentuk bayangan benda yang kemudian dikirim
oleh oleh saraf mata ke otak.
6) Otot mata berfungsi mengatur gerakan bola mata.
7) Saraf mata berfungsi meneruskan rangsang cahaya dari retina ke otak
b) Indra Pendengar (Telinga)
Indra pendengar adalah telinga yang terdiri dari :
1) Telinga bagian luar yaitu daun telinga, lubang telinga dan liang
pendengaran.
2) Telinga bagian tengah terdiri dari gendang telinga, 3 tulang pendengar
( martil, landasan dan sanggurdi) dan saluran eustachius.
3) Telinga bagian dalam terdiri dari alat keseimbangan tubuh, tiga saluran
setengah lingkaran, tingkap jorong, tingkap bundar dan rumah siput
(koklea).
Fungsi bagian-bagian indra pendengar :
1) Daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran berfungsi menangkap
dan mengumpulkan gelombang bunyi.
2) Gendang telinga berfungsi menerima rangsang bunyi dan meneruskannya ke
bagian yang lebih dalam.
3) Tiga tulang pendengaran ( tulang martil, landasan dan sanggurdi) berfungsi
memperkuat getaran dan meneruskannya ke koklea atau rumah siput.
4) Tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran setengah lingkaran dan koklea
(rumah siput) berfungsi mengubah impuls dan diteruskan ke otak. Tga
saluran setengah lingkaran juga berfungsi menjaga keseimbangan tubuh.
5) Saluran eustachius menghubungkan rongga mulut dengan telinga bagian
luar.
c) Indra Pembau (Hidung)
Fungsi bagian-bagian indra pembau :
1) Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara.
2) Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ketika
bernapas.
3) Selaput lendir berfungsi tempat menempelnya kotoran dan sebagai indra
pembau.
4) Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara
pernapasan.
5) Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan yang ke otak.

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 46


ANATOMI FISIOLOGI

d) Indra Pengecap (Lidah)


Bagian lidah yang berbintil-bintil disebut papila adalah ujung saraf
pengecap. Setiap bintil-bintil saraf pengecap tersebut mempunyai kepekaan
terhadap rasa tertentu berdasarkan letaknya pada lidah.
Pangkal lidah dapat mengecap rasa pahit, tepi lidah mengecap rasa asin dan
asam serta ujung lidah dapat mengecap rasa manis.
e) Indra Peraba (Kulit)
Dengan kulit kita dapat merasakan sentuhan. Bagian indra peraba yang
paling peka adalah ujung jari, telapak tangan, telapak kaki, bibir dan alat
kemaluan (Syaifuddin. 2009).
Fungsi bagian-bagian kulit :
1) Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit penyakit dan mencegah
penguapan air dari dalam tubuh.
2) Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan keringat.
3) Lapisan lemak berfungsi menghangatkan tubuh.
4) Otot penggerah rambut berfungsi mengatur gerakan rambut.
5) Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah keseluruh tubuh.

D. Gangguan pada sistem saraf dan panca indra


1) Gangguan pada sistem saraf
a. Stroke
Kelayuan tiba-tiba otak akibat dari berkurangnya secara drastis aliran darah ke
suatu bagian otak atau akibat pendarahan dalam otak. Keadaan ini berdampak
antara lain kelumpuhan sementara atau menetap pada satu atau kedua sisi tubuh,
kesulitan berkata-kata atau makan, dan lenyapnya koordinasi otot. Merokok,
kolestrol tinggi, diabetes, penuaan, dan kelainan turunan adalah faktor utama
penyebab stroke.
b. Encephalitis
Encephalitis (Yunani: encekphalos (otak) dan itis (peradangan)) adalah
peradangan otak. Peradangan otak ini dapat melibatkan pula struktur terkait
lainnya. encephalomyelitis adalah peradangan otak dan sumsum tulang belakang,
dan meningoencephalitis adalah peradangan otak dan meninges (membran yang
menutupi otak). Penyebab encephalitis paling sering adalah karena infeksi
mikroorganisme atau zat-zat kimia seperti timbal, arsen, merkuri (air raksa), dll.
c. Gegar Otak
Kehilangan sementara fungsi otak yang disebabkan oleh luka relatif ringan pada
otak dan tak selalu berkaitan dengan ketidaksadaran. Orang yang kena gegar otak

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 47


ANATOMI FISIOLOGI

mungkin tak ingat apa yang terjadi sesaat sebelum atau setelah luka. Gejala gegar
otak antara lain cadel berbicara, kebingunan berat, koordinasi otot terganggu, sakit
kepala, pusing, dan mual.
d. Epilepsi
Epilepsi adalah kelainan kronik yang dicirikan oleh serangan mendadak dan
berulang-ulang yang disebabkan oleh impils berlebihan sel-sel saraf dalam otak.
Serangan dapat berupa sawan, hilang kesadaran beberapa saat, gerak atau sensasi
aneh bagian tubuh, tingkah laku aneh, dan gangguan emosional. Serangan epilepsi
umumnya berlangsung hanya 1 - 2 menit. Kemudian diikuti oleh kelemahan,
kebingungan, atau kekurangtanggapan.
e. Afasia
Afasia adalah kerusakan dalam pengungkapan dan kepahaman bahasa yang
disebabkan oleh kerusakan lobus frontal dan temporal otak. Afasia bisa
disebabkan oleh luka kepala, tumor, stroke, atau infeksi.
2) Gangguan Pada panca indra
a. Katarak
Katarak adalah gangguan pada mata dimana lensa mata menjadi mengeruh.
Katarak dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B atau karena faktor usia.
Katarak dapat disembuhkan dengan cara operasi katarak.
b. Sariawan
Sariawan adalah gejala erosi pada lapisan epitel di dalam mulut yang dapat
menimbulkan rasa perih ketika makan. Sariawan bisa terjadi di lidah atau pipi.
Sariawan disebabkan oleh kekurangan vitamin A, makan makanan yang bersifat
panas, kekurangan zat besi, atau karena penurunan daya tahan tubuh.
c. Penumpukan kotoran
Penumpukan kotoran pada telinga dapat menghalangi getaran suara masuk ke
gendang telinga sehingga pendengaran menjadi terganggu.
d. Kudis
Kudis disebabkan oleh tungau yang dikenal dengan nama Sarcoptes scabiei.
Penderita akan merasa gatal yang luar biasa. Penyakit ini seringkali dijumpai pada
anak-anak. Kudis biasanya ditemukan pada selah-selah jari tangan, pergelangan
tangan, dan pinggang batas celana.
e. Pilek
Pilek adalah gejala yang timbul karena Influenza atau yang juga biasa lebih
dikenal dengan nama Flu dan merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
virus.

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 48


ANATOMI FISIOLOGI

BAB X
SISTEM ENDOKRIN DAN KARDIOVASKULAR

A. Pengertian Sistem endokrin dan kardiovaskuler


Sistem endokrin adalah sistem kelenjar dan struktur lain yang mengeluarkan
sekret internal ( hormon) yang dilepaskan secara langsung ke dalam sistem
sirkulasi, mempengaruhi metabolisme dan proses tubuh lainnya.
Kelenjar endokrin biasa di sebut kelenjar buntu. Kelenjar tanpa melewati
duktus atau saluran dan hasil sekresinya di sebut hormon. Beberapa dari organ
endokrin ada yang menghasilkan satu macam hormon (hormon tunggal). Di
samping itu juga ada yang menghasilkan lebih dari satu macam hormon atau
hormon ganda, misalnya kelenjar hipofise sebagai pengatur kelenjar yang lain
(Martini, 2001).
Kelenjar utama dari sistem endokrin adalah hipotalamus, hipofisis, tiroid ,
paratiroid, adrenal, pineal body, dan organ reproduksi (ovarium dan
testis).Pankreas juga merupakan bagian dari sistem ini; memiliki peran dalam
produksi hormon serta dalam pencernaan.
Berasal dari sel-sel epitel yang melakukan proliferasi ke arah pengikat sel
epitel yang telah berploriferasi dan membentuk sebuah kelenjar endokrin, tumbuh
dan berkembang dalam pembuluh kapiler. Zat yang dihasilkannya di sebut

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 49


ANATOMI FISIOLOGI

hormon, dialirkan langsung ke dalam darah. Dalam keadaan fisiologis hormon


mempunyai pengaturan sendiri sehingga kadarnya selalu dalam keadaan optimum
untuk menjaga keseimbangan dalam organ yang berada di bawah pengaruhnnya,
mekanisme pengaturan ini di sebut sistem umpan balik negatif.
Sistem endokrin diatur oleh umpan balik dalam banyak cara yang sama
bahwa termostat mengatur suhu di kamar. Untuk hormon yang diatur oleh kelenjar
hipofisis, sinyal yang dikirimkan dari hipotalamus ke kelenjar pituitari dalam
bentuk "releasing hormone," yang merangsang hipofisis untuk mengeluarkan
sebuah "stimulating hormone" ke dalam sirkulasi.Hormon merangsang kemudian
sinyal kelenjar target untuk mengeluarkan hormon tersebut. Sebagai tingkat
hormon ini meningkat dalam sirkulasi, hipotalamus dan kelenjar hipofisis
menutup sekresi hormon melepaskan dan hormon merangsang, yang pada
gilirannya memperlambat sekresi oleh kelenjar sasaran. Sistem ini menghasilkan
konsentrasi darah yang stabil dari hormon yang diatur oleh kelenjar hipofisis.
Sistem kardiovaskuler atau sistem sirkulasi adalah suatu sistem yang
berfungsi untuk mempertahankan kuantitas dan kualitas dari cairan yang ada
diseluruh tubuh. Sistem kardiovaskuler terdiri dari dua sistem, yaitu sistem
jantung dan vasa darah. Sistem sirkulasi darah dimulai dari jantung yang
berfungsi untuk mempompa darah yang kemudian dialirkan melalui aorta dan
diteruskan ke cabangcabang pembuluh darah. Sistem kardiovaskuler
berhubungan erat dengan darah dimana masing masing darah memiliki tugas
atau fungsi sendiri sendiri dan saling berkaitan satu sama lain.
Jantung merupakan organ utama dalam system kardiovaskuler. Jantung
dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri
serta ventrikel kanan dan kiri. Ukuran jantung kira-kira panjang 12 cm, lebar 8-9
cm seta tebal kira-kira 6 cm.
Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit lebih
besar dari kepalan tangan. Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali dan dalam
masa periode itu jantung memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571
liter darah. Posisi jantung terletak diantar kedua paru dan berada ditengah tengah
dada, bertumpu pada diaphragma thoracis dan berada kira-kira 5 cm diatas
processus xiphoideus.

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 50


ANATOMI FISIOLOGI

Fungsi utama jantung adalah memompa darh ke seluruh tubuh dimana pada
saat memompa jantung otot-otot jantung (miokardium) yang bergerak. Selain itu
otot jantung juga mempunyai kemampuan untuk menimmbulkan rangsangan
listrik.
Ada 4 ruangan dalam jantung dimana dua dari ruang itu disebut atrium dan
sisanya adalah ventrikel. Pada orang awan atrium dikenal dengan serambi dan
ventrikel dikenal dengan bilik (Kirana, Candra. 2011).

B. Sel-sel penyusun sistem endokrin


Sel-sel penyusun organ endokrin dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
sebagai berikut :
1. Sel Neusekretori, adalah sel yang berbentuk seperti sel saraf, tetapi
berfungsi sebagai penghasil hormon. Contoh sel neusekretori ialah sel saraf
pada hipotalamus. Sel tersebut memperhatikan fungsi endokrin sehingga
dapat juga disebut sebagai sel neuroendokrin. Sesungguhnya, semua sel
yang dapat menghasilkan sekret disebut sebagai sel sekretori. Oleh karena
itu, sel saraf seperti yang terdapat pada hipotalamus disebut sel neusekretori.
2. Sel endokrin sejati, disebut juag sel endokrin kelasik yaitu sel endokrin yang
benar-benar berfungsi sebagai penghasil hormon, tidak memiliki bentuk
seperti sel saraf. Kelenjat endokrin sejati melepaskan hormon yang
dihasilkannya secara langsung ke dalam darah (cairan tubuh). Kelenjar
endokrin sejati dapat ditemukan pada hewan yang memepunyai sistem
sirkulasi, baik vertebrata maupun invertebrata. Hewan invertebrata yang
sering menjadi objek studi sistem endokrin yaitu Insekta, Crustaceae,
Cephalopoda, dan Moluska. Kelenjar ensokrin dapat berupa sel tunggal atau
berupa organ multisel.
C. Anatomi sistem kardivaskuler

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 51


ANATOMI FISIOLOGI

1. Atrium dextra
Terletak dalam bagian superior kanan jantung, menerima darah dari seluruh
jaringan kecuali paru.
2. Ventrikel dextra
Terletak dibagian inferior kanan pada apeks jantung, darah meninggalkan vetrikel
dextra melalui trunkus pulmonal dan mengalir melewati jarak pendek ke paru-
paru.
3. Atrium sinistra
Terletak dibagian superior kiri jantung berukuran lebih kecil dari atrium dextra
tetapi dindingnya lebih tebal, menampung empat vena pulmonalis yang
mengembalikan darah yang kaya oksigen dari paru-paru.
4. Ventrikel sinistra
Terletak dibagian inferior kiri pada apeks jantung tebalnya tiga kali tebal dinding
ventrikel dextra. Darah meninggalkan vrntrikel sinistra melalui aorta dan mengalir
keseluruh tubuh kecuali paru-paru.
5. Katup trikuspidalis
Terletak antara atrium dextra dan ventrikel dextra, memiliki tiga daun katup
(kuspis) jaringan ikat fibrosa irreguler yang dilapisi endokardium.
6. Katup mitral (bikuspidalis)
Terletak diantara atrium sinistra dan ventrikel sinistra melekat pada chordae
tendinea dan otot papilaris.
7. Katup aortic
Terletak diantara ventrikel sinistra dan aorta.
8. Vena kava superior dan inferior

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 52


ANATOMI FISIOLOGI

Vena ini membawa darah yang tidak mengandung oksigen atau darah yang kaya
karbondioksida dari tubuh kembali ke jantung tepat nya di atrium dextra.

D. Fisiologi sistem kardiovaskuler


Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat
peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Peredaran
darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan
dari dan keseluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati
jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda, yaitu :
a. Peredaran darah besar (sistemik)
Peredaran darah sistemik adalah peredaran darah yang mengalirkan darah
yang kaya oksigen dari ventrikel sinistra lalu diedarkan keseluruh jaringan tubuh.
Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya
karbondioksida dibawa melalui vena menuju atrium dextra.
b. Peredaran darah kecil (pulmonal)
Peredaran darah pulmonal adalah peredaran darah yang mengalirkan darah
dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung. Darah yang kaya
karbondioksida dari ventrikel dextra dialirkan ke paru-paru melalui arteri
pulmonalis, di alveolis darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya oksigen
yang selanjutnya akan dialirkan ke atrium sinistra melalui vena pulmonalis
(Entjang, Indan. 2003).
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem
organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong
stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Ada dua jenis sistem
peredaran darah:
a) Sistem Peredaran Darah Terbuka
Pada sistem peredaran darah terbuka, terdapat empat jenis arteri berikut:
1) Arteri Optalmik (mata).
2) Dua arteri antenna.
3) Dua arteri hati.
4) Arteri dorsal abdominalis.
b) Sistem Peredaran Darah Tertutup

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 53


ANATOMI FISIOLOGI

BAB XI
SISTEM LIMFATIK DAN IMUNITAS

A. Pengertian Sistem Limfatik


Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi
mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh. Limfa (bukan limpa) berasal
dari plasma darah yang keluar dari sistem kardiovaskular ke dalam jaringan
sekitarnya. Cairan ini kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa melalui proses
difusi ke dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi.
Sistem saluran limfe berhubungan erat dengan sistem sirkulasi darah. Darah
meninggalkan jantung melalui arteri dan dikembalikan melalui vena.
Susunan limfe mirip dengan plasma tetapi dengan kadar protein yang labih
kecil. Kelenjar-kelenjar limfe menambahkan limfosit pada limfe sehingga jumlah
sel itu sangat besar didalam saluran limfe. Didalam limfe tidak terdapat sel lain.
Limfe dalam salurannya digerakkan oleh kontraksi otot disekitarnya dan dalam
beberapa saluran limfe dalam salurannya digerakkan oleh kontraksi otot
disekitarnya dan dalam beberapa saluran limfe yang gerakannya besar itu dibantu
oleh katup.
Sistem limfatik ini berfungsi untuk absorbsi zat-zat makanan dari traktus
gastrointestinal, bertanggung jawab untuk absorbs lemak, dan salah satu mekanis
pertahanan tubuh terhadap infeksi. (Syaifuddin, 2009).
Sistem limfatik manusia terdiri dari dua bagian penting yaitu :
1. Pembuluh limfa.
2. Jaringan dan organ limfa.

B. Pengertian sistem imunitas


Sistem imunitas (pertahanan tubuh) adalah sistem yang berperan penting
dalam menjaga kesehatan tubuh kita. Sistem imunitas manusia terdiri atas organ
limfatik primer (sumsum tulang merah, kalenjar timus) dan organ limfatik
sekunder (limpa, nodus limfa, tonsil). Didalam tubuh, sistem tersebut dapat
mengenali dan membedakan antara materi asing yang berasal dari luar tubuh (ular,
debu, virus dan mikroba) dengan materi dari dalam tubuh. Mekanisme pertahanan

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 54


ANATOMI FISIOLOGI

tubuh manusia dibedakan atas respons nonspesifik dan respons spesifik


(Nurrachmah, Elly. 2010).

C. Fisiologi sistem limfatik manusia


Sistem limfatik manusia terdiri atas :
1. Saluran Limfe
Saluran limfa adalah cairan bening menyerupai plasma yang tidak
mengandung protein plasma dan memiliki kompetensi yang serupa dengan cairan
interstisial. Limfe mengangkut protein plasma yang meresap kedasar kapiler dan
kembali kedalam aliran darah. Limfe juga membawa partikel yang lebih besar,
missal bakteri dan sisa sel dari jaringan yang rusak, kemudian difiltrasi dan
dihancurkan oleh nodus limfe. Limfe mengandung limfosit, yang bersirkulasi
didalam sistem limfatik dan memungkinnya menjaga area tubuh yang berbeda.
Dilakteal usus halus, lemak diabsorbsi kedalam limfatik yang membuat limfe
disebut dengan kili, tampak seperti susu.
Membran serosa yang paling lebar adalah peritoneum, membran serosa
bertalian erat dengan sistem saluran limfe. Lipatannya yang banyak itu membawa
saluran limfe dan pembuluh darah. Membran ini dilapisi oleh endotelium, dan
didalamnya terdapat banyak lubang-lubang halus. Lubang-lubang ini disebut
stomata, mereka berhubungan dengan pembuluh limfe dan dengan demikian
menghindarkan limfe berkumpul dalam ruang serosa.
2. Pembuluh Limfe
Pembuluh limfa merupakan bagian penting dalam sistem peredaran limfa.
Peredaran limfa adalah peradaran terbuka. Limfa dari jaringan akan masuk
kekapiler limfa. Kapiler limfa akan bergabung dengan kapiler limfa yang lain
membentuk pembuluh limfa. Pembuluh limfa akan terkumpul di pembuluh limfa
dada. Limfa akhirnya akan kembali kesistem peradaran darah. Aliran limfa dalam
pembuluh limfa dipengaruhi oleh kerangka otot rangka. Disepanjang pembuluh
limfa terdapat buku limfa yang disebut dengan nodus limfa yang berbentuk
bulatan kecil.
Adapun fungsi pembuluh limfa yaitu :
1) Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan kedalam sirkulasi darah.
2) Mengangkut limfosit dan kalenjar limfe ke sirkulasi darah.
3) Membuat lemak yang sudah diemulsi dari susu ke sirkulasi darah.
4) Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme.
5) Menghasilkan zat antibodi untuk melindungi terhadap kelanjutan infeksi.

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 55


ANATOMI FISIOLOGI

D. Macam-macam sistem imunitas manusia


Dilihat dari segi imunologis, kekebalan tubuh dibagi dua, yaitu :
1. Kekebalan Aktif
Kekebalan aktif adalah bila tubuh menghasilkan antibodi untuk melawan
antigen. Kekebalan aktif dibagi dua, yaitu :
a. Kekebalan aktif alami
Kekebalan yang didapatkan setelah sembuh dari sakit. Mekanismenya, kuman
penyakit yang masuk kedalam tubuh menghasilkan antibodi untuk melawan
penyakit. Bila penyakit yang sama menyerang kembali, tubuh telah memiliki
antibodi sehingga tubuh menjadi kebal dan tidak terserang penyakit. Contoh :
orang kebal terhadap cacar setelah sembuh dari penyakit cacar.
b. Kekebalan aktif buatan
Kekebalan ini diperoleh setelah orang mendapatkan vaksinasi. Vaksin dapat
berupa racun bakteri, mikroorganisme yang dilemahkan, atau mikroorganisme
yang mati. Dengan pemberian vaksinasi tubuh dirangsang untuk menghasilkan
antibodi sehingga bila penyakit sesungguhnya menyerang, tubuh telah memiliki
antibodi untuk melawannya. Misalnya, vaksin polio diberikan pada anak agar
anak tersebut kebal terhadap virus polio karena telah memiliki antibodi.
2. Kekebalan Pasif
Kekebalan pasif adalah kekebalan yang didapat dari pemindahan antibodi
dari suatu individu keindividu lainnya. Kekebalan pasif dibagi dua, yaitu :
a. Kekebalan pasif alami
Kekebalan ini pada bayi-bayi karena antibodi ibu bayi akan masuk ketubuh bayi
melalui plasenta pada saat kehamilan dan dari ASI yang diminumkan bayi.
Macam dan jumlah zat antibodi yang didapatkan bergantung pada macam dan
jumlah zat anti yang dimiliki ibunya.
b. Kekebalan pasif buatan
Kekebalan yang diperoleh seseorang dari antibodi luar dengan tujuan pengobatan
maupun pencegahan. Misalnya, seseorang yang luka karena menginjak paku
karena takut menderita tetanus ia disuntik ATS (Anti Tetanus Serum) sebagai
usaha pencegahan (Potter, Perry.2009).

E. Kelainan pada sistem imuitas


1. AIDS
penyakit ini dikarenakan defisiensi virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh
manusia. HIV menginfeksi sel T limfosit yang menghasilkan antibodi. Sel T yang

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 56


ANATOMI FISIOLOGI

terinfeksi membentuk virus baru dalam jangka waktu yang lama. HIV menetap
selama bertahun-tahun dan menyerang sistem imun perlahan-lahan. Biasanya
penderita AIDS akan meninggal jika terjadi komplikasi berbagai infeksi dalam
tubuhnya akibat tidak berfungsinya sistem kekebalan tubuh.
2. Alergi
Sel matosit dan sel basofil adalah sel imun yang terkait dengan alergi. Sedangkan
antigen IgE mampu melawan antigen seperti debu, serbuk sari, dan spora.
Respons terhadap alergi dapat terjadi dengan cepat dan fatal, terutama jika
menyebar keseluruh tubuh. Respons alergi dapat dihindari dengan perlakuan
tertentu dengan cara memberikan dosis kecil antigen sehingga hanya sedikit
antibodi IgE yang dihasilkan.
3. Autoimunitas
Autoimunitas adalah suatu kelainan dimana sistem kekebalan tubuh manusia
menyerang jaringan tubuh sendiri. Contohnya penyakit Addison kalenjar
adrenal,toroiditis, anemia pernisisus dan lupus.

BAB XII
SISTEM RESPIRATORI, PENCERNAAN, URINER

A. Pengertian sistem respiratori, pencernaan, uriner


pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan
oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh.
Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang
karbondioksida ke lingkungan.
Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan
paru- paru beserta pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang melindunginya.
Di dalam rongga dada terdapat juga jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan
dengan rongga perut olehdiafragma.
Sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses
makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika
maupun secara kimia. System pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan
(alimentar), yaitu tuba muscular panjang yang memrentang dari mulut sampai
anus, dan organ-organ aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 57


ANATOMI FISIOLOGI

empedu dan pancreas.Saluran pencernaan yang terletak di bawah area diafragma


disebut saluran grastrointestinal.Sedangkan pengertian dari fisiologi pencernaan
itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau kerja system pencernaan dalam
keadaan normal.
Urine (dari bahasa Latin Urina) adalah cairan biasanya steril oleh-produk
dari tubuh dikeluarkan oleh ginjal melalui proses yang disebut buang air kecil dan
dikeluarkan melalui uretra. Metabolisme sel menghasilkan banyak oleh-produk,
yang kaya akan nitrogen, yang memerlukan penghapusan dari aliran darah. Ini
oleh-produk yang akhirnya dikeluarkan dari tubuh dalam proses yang dikenal
sebagai berkemih, metode utama untuk buang air-larut bahan kimia dari tubuh.
Bahan kimia ini dapat dideteksi dan dianalisis dengan urine. Kondisi penyakit
tertentu dapat menyebabkan patogen-terkontaminasi urin (online).

B. Jenis dan alat pernapasan


1. Jenis pernapasan
a. Pernapasan Dada
adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya
dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk
sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada
menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya
oksigen masuk.
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot
antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk
sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam
rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara
dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
b. Pernapasan Perut
adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat
dibedakan sebagai berikut:
1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga
rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih
kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen
masuk.

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 58


ANATOMI FISIOLOGI

2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot
diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga
rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga
dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam
rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
2. Alat-alat pernapasan
Alat pernapasan adalah alat atau bagian tubuh tempat O2 dapat berdifusi
masuk dan sebaliknya CO2 dapat berdifusi keluar pada respirasi aerob. Alat
pernapasan pada manusia terdiri atas :
a. Rongga hidung ( cavum nasalis)
Rongga hidung (nasal cavity) adalah bagian dalam hidung yang dilalui
udara melalui lubang hidung. Rongga hidung juga berisi sistem penciuman yang
mengatur sensasi bau.
b. Faring ( tekak)
Faring adalah bagian dari kedua pencernaan dan sistem pernapasan. Faring,
(Yunani: tenggorokan) berbentuk kerucut lorong mengarah dari rongga mulut
dan hidung di kepala ke kerongkongan dan laring. Faring ruang melayani baik
fungsi pernapasan dan pencernaan.
c. Laring (pangkal tenggorokan)
Laring adalah saluran pernapasan yang membawa udara menuju ke trakea
Fungsi utama laring adalah untuk melindungi saluran pernapasan dibawahnya
dengan cara menutup secara cepat pada stimulasi mekanik, sehingga mencegah
masuknya benda asing ke dalam saluran napas. Laring mengandung pita suara
(vocal cord).
d. Tenggorokan ( trakea)
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya 10 cm, terletak sebagian di
leher dan sebagian di rongga dada. Dinding tenggorokan tipis dan kaku,
dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia
silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran
pernapasan.

C. Fungsi sistem pencernaan


Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan
elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.
Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
a. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 59


ANATOMI FISIOLOGI

b. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi.


Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan).
c. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang
menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
d. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul
kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung.
e. Absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran
pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan
oleh tubuh.
f. Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna,
juga bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.

D. Faktor yang mempengaruhi urine


Proses pembentukan urin dipengaruhi oleh dua faktor yaitu :
1. Faktor Internal
a. Hormon Antideuritik (ADH)
Antidiuretik hormone atau yang biasa disingkat dengan ADH adalah hormon yang
mengatur kadar air dalam tubuh. Cara kerja ADH adalah dengan mengatur
penyerapan kembali molekul yang berada pada ginjal dengan memengaruhi
permeabilitas jaringan dinding tubulus ginjal, sehingga berfungsi untuk mengatur
pengeluaran urin. Pengaruh hormon antidiuretik (ADH) pada pembentukan urine
adalah jika kadar hormon ADH meningkat maka tubuh akan mempertahankan
kadar air dalam darah dengan cara mengeluarkan air dari nefron melalui tubulus
kontortus proksimal. Di sana air akan diserap kembali oleh tubuh dan keluar dari
nefron sehingga urine berkurang. Jadi, hormon ADH mempengaruhi kinerja
penyerapan air di tubulus kontortus proksimal.
b. Hormon Insulin
Hormon insulin adalah hormon yang dikeluarkan oleh pulau langerhans dalam
pankreas. Hormon insulin berfungsi mengatur gula dalam darah. Penderita
kencing manis (diabetes mellitus) memiliki konsentrasi hormon insulin yang
rendah, sehingga kadar gula dalam darah akan tinggi. Akibatnya terjadi gangguan
reabsorpsi didalam urine masih terdapat glukosa.
c. Saraf
Stimulus pada saraf ginjal akan menyebabkan penyempitan duktus afferen. Hal ini
menyebabkan aliran darah ke glomerulus menurun dan tekanan darah menurun
sehingga filtrasi kurang efektif. Hasilnya urine yang diproduksi meningkat.

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 60


ANATOMI FISIOLOGI

d. Tonus otot
Tonus otot yang memiliki peran penting dalam membantu proses berkemih adalah
otot kandung kemih, otot abdomen dan pelvis. Ketiganya sangat berperan dalam
kontraksi pengontrolan pengeluaran urine.
e. Usia
Pengeluaran urine usia balita lebih sering karena balita belum bisa mengendalikan
rangsangan untuk miksi dan makanan balita lebih banyak berjenis cairan sehingga
urine yang dihasilkan lebih banyak sedangkan pengeluaran urin pada lansia lebih
sedikit karena setelah usia 40 tahun, jumlah nefron yang berfungsi biasanya
menurun kira-kira 10% tiap tahun.
2. Faktor Eksternal
a. Zat-zat diuretic
Misalnya teh, kopi, atau alkohol dapat menghambat reabsorpsi ion Na+.
Akibatnya ADH berkurang sehingga reabsorpsi air terhambat dan volume urin
meningkat.
b. Suhu lingkungan
Ketika suhu sekitar dingin, maka tubuh akan berusaha untuk menjaga suhunya
dengan mengurangi jumlah darah yang mengalir ke kulit sehingga darah akan
lebih banyak yang menuju organ tubuh, di antaranya ginjal. Apabila darah yang
menuju ginjal jumlahnya samakin banyak, maka pengeluaran air kencing pun
banyak.
c. Gejolak emosi dan stress
Jika seseorang mengalami stress, biasanya tekanan darahnya akan meningkat
sehingga banyak darah yang menuju ginjal. Selain itu, pada saat orang berada
dalam kondisi emosi, maka kandung kemih akan berkontraksi. Dengan demikian,
maka timbullah hasrat ingin buang air kecil.
d. Jumlah air yang diminum
Jumlah air yang diminum tentu akan mempengaruhi konsentrasi air dalam darah.
Jika meminum banyak air, konsentrasi air dalam darah akan tinggi, dan kosentrasi
protein dalam darah menurun, sehingga filtrasi menjadi berkurang.
e. Kondisi penyakit
Kondisi penyakit dapat memengaruhi produksi urine, seperti diabetes melitus.
f. Life Style dan aktivitas
Seorang yang suka berolahraga, urine yang terbentuk akan lebih sedikit dan lebih
pekat karena cairan lebih banyak digunakan untuk membentuk energi sehingga
cairan yang dikeluarkan lebih banyak dalam bentuk keringat.

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 61


ANATOMI FISIOLOGI

BAB XIII
KESETIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT, ASAM BASA

A. Pengertian cairan dan elektrolit


Cairan tubuh adalah cairan yang terdiri dari air dan zat terlarut (Price,
2006). Kemudian elektrolit itu sendiri adalah zat kimia yang menghasilkan
partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan
(Price, Silvia, 2006). Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka
menjaga kondisi tubuh tetap sehat.Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam
tubuh adalah merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis.
Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan
berbagai cairan tubuh. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui
makanan,minuman,dan cairan intravena (IV) dan di distribusi ke seluruh bagian
tubuh.Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal
dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh.Keseimbangan
cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satu
terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya (Pearce, 1999).

B. Komposisi cairan dan elektrolit dalam tubuh manusia


a. Air

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 62


ANATOMI FISIOLOGI

Air adalah senyawa utama dari tubuh manusia. Rata-rata pria Dewasa
hampir 60% dari berat badannya adalah air dan rata-rata wanita mengandung 55%
air dari berat badannya.
b. Solut(terlarut)
1) Elektrolit
Substansi yang berdiasosiasi (terpisah) di dalam larutan dan akan menghantarkan
arus listrik. Elektrolit berdisosiasi menjadi ion positif dan negatif dan diukur
dengan kapasitasnya untuk saling berikatan satu sama lain (miliekuivalen/liter).
Jumlah kation dan anion, yang diukur dalam miliekuivalen, dalam larutan selalu
sama. mol/L ) atau dengan berat molekul dalam garam ( milimol/liter mEq/L).
1) Kation
ion-ion yang mambentuk muatan positif dalam larutan. Kation ekstraselular utama
adalah natrium (Na), sedangkan kation intraselular utama adalah kalium (K).
Sistem pompa terdapat di dinding sel tubuh yang memompa natrium ke luar dan
kalium ke dalam.
2) Anion
ion-ion yang membentuk muatan negatif dalam larutan. Anion ekstraselular utama
adalah klorida ( Cl ), sedangkan anion intraselular utama adalah ion fosfat
(PO4).
2) Non-elektrolit
Substansi seperti glokusa dan urea yang tidak berdisosiasi dalam larutan dan
diukur berdasarkan berat (miligram per 100 ml-mg/dl). Non-elektrolit lainnya
yang secara klinis penting mencakup kreatinin dan bilirubin.

C. Pengertian asam basa


Sekitar tahun 1800, banyak kimiawan Prancis termasuk Antoine Lavoisier
secara keliru berkeyakinan bahwa semua asam mengandung oksigen. Lavoisier
mendefinisikan asam sebagai zat mengandung oksigen karena pengetahuannya
akan asam kuat hanya terbatas pada asam-asam okso dan karena is tidak
mengetahui komposisi sesungguhnya dari asamasam halida, HCI, HBr, dan HI.
Lavoisier-lah yang memberi nama oksigen dari dua kata bahasa Yunani
yaitu oxus (asam) dan gennan (menghasilkan) yang berarti penghasil/pembentuk
asam. Setelah unsur klorin, bromin, dan iodin teridentifikasi dan ketiadaan
oksigen dalam asam asam halida ditemukan oleh Sir Humphry Davy pada tahun
1810, definisi oleh Lavoisier tersebut kemudian ditinggalkan. Kimiawan Inggris

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 63


ANATOMI FISIOLOGI

pada waktu itu, termasuk Humphry Davy berkeyakinan bahwa semua asam
mengandung hidrogen. Setelah itu pada tahun 1884, ahli kimia Swedia yang
bernama Svante August Arrhenius dengan menggunakan landasan ini,
mengemukakan teori ion dan kemudian merumuskan pengertian asam. Basa dapat
dikatakan sebagai lawan dari asam. Jika asam dicampur dengan basa, maka kedua
zat itu saling menetralkan sehingga sifat asam dan basa dihilangkan.
Istilah asam berasal dari bahasa Latin Acetum yang berarti cuka, karena
diketahui zat utama dalam cuka adalah asam asetat. yaitu zat yang berasa masam.
Basa (alkali) berasal dari bahasa arab yang berarti abu. Secara umum basa
yaitu zat yang berasa pahit dan bersifat kaustik. Definisi umum dari basa adalah
senyawa kimia yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air. Basa
adalah lawan dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang
memiliki pH lebih dari 7. Kostik merupakan istilah yang digunakan untuk basa
kuat. Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat
tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan
konsentrasi larutan basa tersebut (Sloane, Ethel. 2012).

D. Aplikasi asam basa dalam kehidupan


Asam merupakan kebutuhan industri yang vital. Empat macam asam yang
paling penting dalam industri adalah asam sulfat, asam fosfat, asam nitrat dan
asam klorida. Asam sulfat (H2SO4) merupakan cairan kental menyerupai oli.
Umumnya asam sulfat digunakan dalam pembuatan pupuk, pengilangan minyak,
pabrik baja, pabrik plastik, obat-obatan, pewarna, dan untuk pembuatan asam
lainnya. Asam fosfat (H3PO4) digunakan untuk pembuatan pupuk dan deterjen.
Namun, sangat disayangkan bahwa fosfat dapat menyebabkan masalah
pencemaran di danau-danau dan aliran sungai.
Asam nitrat (HNO3) banyak digunakan untuk pembuatan bahan peledak dan
pupuk. Asam nitrat pekat merupakan cairan tidak berwarna yang dapat
mengakibatkan luka bakar pada kulit manusia. Asam klorida (HCl) adalah gas
yang tidak berwarna yang dilarutkan dalam air. Asap HCl dan ion-ionnya yang
terbentuk dalam larutan, keduanya berbahaya bagi jaringan tubuh manusia.
Dalam keadaan murni, pada umumnya basa berupa kristal padat. Beberapa
produk rumah tangga yang mengandung basa, antara lain deodorant, antasid, dan

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 64


ANATOMI FISIOLOGI

sabun. Basa yang digunakan secara luas adalah kalsium hidroksida, Ca(OH)2
yang umumnya disebut soda kaustik suatu basa yang berupa tepung kristal putih
yang mudah larut dalam air. Basa yang paling banyak digunakan adalah amoniak.
Amoniak merupakan gas tidak berwarna dengan bau yang sangat menyengat,
sehingga sangat mengganggu saluran pernafasan dan paru-paru bila gas terhirup.
Amoniak digunakan sebagai pupuk, serta bahan pembuatan rayon, nilon dan asam
nitrat.

BAB XIV
SISTEM REPRODUKSI SERTA INTEGRASI ANTAR SISTEM

A. Pengertian sistem reproduksi


Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam
organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 65


ANATOMI FISIOLOGI

suatu organisme berbeda antara jantan dan betina. Sistem reproduksi pada
perempuan berpusat di ovarium (Idris irfan. 2009).

B. Organ reproduksi pada pria

Organ reproduksi pada pria dibedakan menjadi dua, yaitu alat reproduksi
luar dan organ reproduksi dalam. Organ reproduksi luar berupa penis dan
skrotum. Organ reproduksi dalam berupa testis, saluran kelamin, dan kelenjar
kelamin.
1) Organ Reproduksi Bagian Luar
a. Penis
Penis merupakan bagian yang menonjol dari tubuh dan berisi jaringan,
seperti busa yang memanjang serta berfungsi sebagai alat kopulasi yaitu alat untuk
memasukkan sperma ke dalam tubuh wanita.
b. Skrotum (kantong pelir)
Skrotum merupakan kulit terluar yang melindungi testis. Skrotum berjumlah
dua buah, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Antara skrotum kanan dan
skrotum kiri terdapat jaringan ikat dan otot polos. Adanya otot polos
mengakibatkan skrotum dapat mengerut dan mengendur. Dalam skrotum terdapat
otot lurik yang berfungsi mengatur suhu di sekitar testis agar selalu stabil
(pembentukan sperma memerlukan suhu sedikit di bawah suhu tubuh).
2) Organ Reproduksi Bagian Dalam
a. Testis (Gonad Jantan)
Testis merupakan organ yang berbentuk bulat telur dan berjumlah sepasang
yang berfungsi untuk memproduksi hormon testosteron dan sel sperma.
b. Saluran kelamin
Saluran kelamin berfungsi menyalurkan sperma dari testis ke luar tubuh.
Saluran kelamin meliputi :

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 66


ANATOMI FISIOLOGI

1) Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok dalam skrotum yang keluar


dari testis. Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma
sementara. Sperma yang telah matang disalurkan menuju vas deferens.
2) Vas deferens merupakan saluran yang mengarah ke atas dan merupakan
lanjutan dari epididimis. Vas deferens berfungsi sebagai saluran yang dilalui
sperma dari epididimis menuju vesikula seminalis (kantong sperma).
3) Saluran ejakulasi merupakan saluran penghubung vesikula seminalis dengan
uretra. Fungsi saluran ejakulasi untuk mengeluarkan sperma menuju uretra.
4) Uretra merupakan saluran reproduksi terakhir. Fungsi uretra sebagai saluran
kelamin dari vesikula seminalis dan saluran urine dari kantong kemih.
b. Kelenjar kelamin
Di dalam saluran kelamin, sperma mengalami penambahan cairan-cairan
kelamin. Cairan kelamin berguna untuk mempertahankan hidup gerak sperma.
Cairan-cairan kelamin dihasilkan oleh :
1) Vesikula seminalis menghasilakan cairan yang berfungsi sebagi sumber
energi dan untuk memudahkan gerakan sperma.
2) Kelenjar prostat menghasilkan cairan yang memberi suasana basa pada
cairan sperma. Cairan tersebut mengandung kolesterol, garam, dan
fosfolipid.
3) Kelenjar cowper/kelenjar bulbouretra yang menghasilkan cairan yang
bersifat basa.

C. Organ reproduksi pada wanita

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 67


ANATOMI FISIOLOGI

1) Organ Reproduksi Bagian Luar :


a. Vulva merupakan celah paling luar dari alat kelamin wanita yang berlanjut
berupa saluran ke dalam yang disebut Vagina atau liang peranakan.
b. Labium merupakan bagian yang membatasi Vulva. Ada dua macam labium,
yaitu labium mayora (terletak di sebelah luar) dan labium minora (terletak di
sebelah dalam). Antara labium mayora dan minora bagian atas terbentuk
tonjolan kecil yang disebut klitoris. Pada klitoris terdapat korpus kavernosa
yang mengandung banyak pembuluh darah dan ujung saraf perasa.
2) Organ Reproduksi Bagian Dalam
a. Vagina merupakan saluran akhir organ reproduksi wanita. Vagina bermuara di
vulva. Vagina mengandung banyak lendir yang dihasilkan kelenjar Bartholin.
Lender ini berguna pada saat koitus dan mempermudah kelahiran bayi.
b. Uterus merupakan rongga besar yang merupakan pertemuan oviduk kanan dan
kiri. Bagian terbawah uterus menyempit yang disebut serviks (leher rahim).
Uterus berfungsi sebagai tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio
hingga siap lahir. Uterus dibatasi oleh dinding endometrium yang kaya
pembuluh dara. Dinding endometrium akan menebal ketika terjadi kehamilan.
c. Oviduk atau tuba fallopi merupakan sepasang saluran yang ujungnya berbentuk
corong yang disebut infundibulum.
d. Ovarium merupakan penghasil ovum. Terdapat dua buah ovarium, sebelah kiri
dan kanan (Idris irfan. 2009).

D. Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi


1) Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan
interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini
menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan.
Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon.
2) Kriptorkidisme
Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari
rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani
dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang
terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan.
3) Kanker prostat
Gejala kanker prostat mirip dengan hyperthropic prostat. Menimbulkan banyak
kematian pada pria usia lanjut.

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 68


ANATOMI FISIOLOGI

4) Kanker testis
Kanker testis adalah pertumbuhan sel-sel ganas di dalam testis (buah zakar), yang
bisa menyebabkan testis membesar atau menyebabkan adanya benjolan di dalam
skrotum (kantung zakar).
5) Impotensi
Impotensi yaitu ketidakmampuan ereksi ataupun mempertahankan ereksi penis
pada pada hubungan kelamin yang normal.
6) Kanker vagina
Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya tetapi kemungkinan terjadi karena
iritasi yang diantaranya disebabkan oleh virus. Pengobatannya antara lain dengan
kemoterapi dan bedah laser

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 1, 2008.

Anonim 2, 2008.

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 69


ANATOMI FISIOLOGI

Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and barret Publisher
Boston, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, EGC

Aulia 1989, Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia, akademi perawat Padang, pp.
1-3, tidak dipublikasikan.

Brunner, Suddarth, (2002). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta, Buku


Kedokteran EGC.

Campbell, et all. 2003. Biologi Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Diktat Kuliah. 1981. Sistem Endokrin. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen


Indonesia.

Entjang, Indan. 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi. Bandung : PT Citra Aditya


Bakti.

Ethel, Sloane. 2004. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta. Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Gibson, 1995, Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat, Jakarta, EGC.

Guyton, AC & Hall, JE. 2006. Textbook of Medical Physiologi, 12nd edition,
W.B. Saunders Company, Philadelphia.

Hendra T. 2008. Kamus Kedokteran. Jakarta : Djambatan.

Idris irfan. 2009. Buku diktat anatomi untuk mahasiswa kedokteran. Bagian
anatomi FK-UNHAS. Makassar.

Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta : Kanisius.

Kirana, Candra. 2011. Biologi SMA/MA Kelas XI Semester Genap. Klaten: Viva
Pakarindo.

Landan, 1980, Essential Human Anatomy and Physiology, Scott Foresman and
Company Gienview

Lewis, Heitkemper & Dirksen. 2000. Medical Surgical Nursing. Mosby.


Philadelphia.

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 70


ANATOMI FISIOLOGI

Martini, FH. 2001. Fundamental of Anatomy and Physiologi. Published by


Prentic-Hall Inc. Upper Saddle River: New Jerseyy, pp. 1-11.

Martini, 2001, Fundamentals of Anatomy and Physiology, Prentice Hall, New


Jersey.

Nurrachmah, Elly. 2010. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi. Jakarta : Salemba


Medika.

FisiologiSistemPencernaanManusia. (Online)

P. Evelyn , C. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk paramedik. Jakarta: Gramedia


Pustaka Umum.

Pearce, 1999, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta, Gramedia.

Pearce, Evelyn C. 2011. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta:


PT.Gramedia.

Potter, Perry.2009:Fundamental Keperawatan, Edisi 7 Buku. Jakarta: Salemba


Medika.

Pratiwi, D.A. 2000. Buku Penuntun Biologi untuk SMU kelas 2. Jakarta. Penerbit
Erlangga.

Pratiwi, Dkk. 2007. Biologi untuk SMA kelas XI. Jakarta : Erlangga.

Sanders, T & Scanlon, VC 2007. Essential of Anatomy and Physiology. by F.A.


Davis Company

Sloane, Ethel. 2012. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.

Sudjadji, Bagod & Laila, Siti. 2007. Biologi 2 SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Yudhistira.

Sujaidi, Dkk. 2007. Biologi Sains dalam Kehidupan. Surabaya : Yudhistira.

Syafiuddin. 2006. Anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan edisi 3. EGC:


Jakarta.

Syaifuddin. 2009. Anatomi Tubuh Manusia, edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 71


ANATOMI FISIOLOGI

Syaifudin, Drs. 2012. Anatomi Fisiologi Kurikulum Berbasis Kompetensi Edisi 4.


Jakarta: EGC.

Verralis, Sylvia, 1997, Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan, Jakarta,
EGC.

Program Studi Farmasi STIKes Medistra Lubuk Pakam 72

Anda mungkin juga menyukai