Contoh Perjanjian Kerjasama
Contoh Perjanjian Kerjasama
Contoh Perjanjian Kerjasama
PEMBANGUNAN
Perdata
Perdata itu sendiri. Peraturan ini berlaku untuk semua pihak yang
suatu perjanjian yang berlaku untuk suatu jangka waktu tertentu yang
dalam KUH Perdata pada Buku III Bab II, sedangkan mengenai
III Bab II KUH Perdata berjudul Tentang perikatan yang dilahirkan dari
14 14
orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap 1 (satu) orang lainnya atau
lebih.
Dapat dilihat dari rumusan "satu orang atau lebih mengikatkan dirinya
7
Abdul Kadir Muhamad, Hukum Perikatan, Citra Aditya, Bandung, 1992, hlm 78.
15
Perjanjian memiliki definisi yang berbeda-beda menurut pendapat
para ahli yang satu dengan yang lain. Secara umum, perjanjian menurut
tulisan) yang dibuat oleh dua pihak atau lebih, masing-masing berjanji
hukum antara dua orang atau dua pihak, berdasarkan mana pihak yang satu
berhak menuntut sesuatu hal yang lain, dan pihak yang lain berkewajiban
perjanjian bisa juga terdiri dari badan hukum. Perseroan Terbatas (PT)
merupakan badan hukum yang dapat menjadi salah satu pihak atau
hukumnya akan mengikat badan hukum itu sebagai sebuah identitas legal
(legal entity).
8
M.Yahya Harahap, Segi-segi hukum perjanjian, alumni, Bandung, 1986, hlm.6
16
Dalam pelaksanaannya, jika terjadi pelanggaran perjanjian, misalnya
menimbulkan kerugian pada pihak yang lain, maka pihak yang dirugikan
KUHP Perdata, ada empat syarat yang harus dipenuhi untuk sahnya suatu
perjanjian, yaitu :
adanya kesepakatan antara para pihak tentang isi perjanjian yang akan
mereka laksanakan. Oleh karena itu timbulnya kata sepakat tidak boleh
disebabkan oleh tiga hal, yaitu adanya unsur paksaan, penipuan, dan
hukum telah dewasa atau cakap berbuat atau belum dewasa tetapi ada
walinya. Di dalam KUH Perdata yang disebut pihak yang tidak cakap
17
c. Mengenai suatu hal tertentu
telah disetujui. Suatu hal tertentu disini adalah objek perjanjian dan isi
tegas. Dalam perjanjian penilaian, maka objek yang akan dinilai haruslah
komparasi, dengan syarat pertama dan kedua disebut syarat subjektif, yaitu
syarat objektif, yaitu mengenai objek perjanjian dan isi perjanjian, apabila
perjanjian dan asas-asas perjanjian, maka perjanjian tersebut sah dan dapat
dijalankan.
18
c. Orang-orang perempuan, dalam hal-hal yang ditetapkan oleh
Mengenai orang yang belum dewasa diatur dalam Pasal 330 KUH
mencapai umur genap 21 (dua puluh satu) tahun dan sebelumnya belum
golongan Eropa, Timur asing, dan Bumi Putera yang tidak memiliki
perkawinan saja, tetapi juga bidang lain yang termasuk bidang Hukum
Keluarga, seperti status anak, kedewasaan, serta tanggung jawab orang tua
terhadap anak dan anak terhadap anak, dan tentang perwalian anak.
19
hukum Hukum Keluarga Nasional terutama berkaitan dengan kedewasaan
kedewasaan, yaitu pada Pasal 47 ayat (1) (2) dan pasal 50. Sebagaimana
juga KUHPerdata mengatur batas usia dewasa dalam Bab tentang Hukum
bendanya
hukum yang dilakukan anak dibawah usia 18 (delapan belas) tahun tanpa
diwakili orang tua atau walinya dapat dibatalkan. Disini dengan jelas dan
20
dewasa. Jadi Pasal 47 ayat (1), (2) dan Pasal 50 ayat (1), (2), Undang-
dapat diambil satu garis besar, bahwa sesorang dapat dianggap dewasa
2. Asas-Asas Perjanjian
sebagian sarjana hukum biasanya didasarkan pada Pasal 1338 ayat (1)
KUH Perdata bahwa semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku
21
pula ada yang mendasarkan pada Pasal 1320 KUH Perdata yang
antaranya:
9
Ahmadi Miru, Hukum Kontrak Perencanaan Kontrak, PT, Grafindo Persada, Jakarta,
2007, hlm. 4
22
c. Asas Konsesualisme (Concesualism)
Dimana hal ini dapat berarti bahwa itikad baik berarti keadaan
harus jujur, terbuka dan saling percaya. Keadaan para pihak itu tidak
10
Subekti, Hukum pembuktian, PT. Pradnya Paramita, Jakarta 2001, hal 43
23
membuatnya, perjanjian itu tidak dapat membawa rugi atau manfaat
kepada pihak ketiga, selain dalam hal yang diatur klaim Pasal 1317.
perikatan, yaitu:
Ketentuan ini, diatur dalam KUH Perdata Pasal 1235 sampai dengan
Pasal 1238. Sebagai contoh untuk perikatan ini, adalah jual beli, tukar
lain.
perjanjian untuk berbuat sesuatu, atau untuk tidak berbuat sesuatu diatur
24
Penggantian biaya, rugi dan bunga karena tak dipenuhinya suatu
sesuatu yang harus diberikan atau dibuat dalam tenggang waktu yang
yaitu 11:
perjanjianjual beli hak dan kewajiban ada di kedua belah pihak. Pihak
11
Sutarno, Aspek-aspek Hukum Perkreditan Pada Bank, Alfabeta, Bandung, 2003, hlm.
82.
25
menerima barang yang dihibahkan tanpa berkewajiban apapun kepada
keuntungan bagi salah satu pihak saja. Misalnya hibah (schenking) dan
tertentu secara tertulis dengan akta yang dibuat oleh pejabat umum
menentukan akta jual beli harus dibuat dengan akta PPAT, perjanjian
dengan bab XVIII. Misalnya perjanjian jual beli, sewa menyewa, hibah
26
diatur secara khusus dalam undang-undang. Misalnya perjanjian
dari bentuknya, adapun jenis perjanjian jika dilihat dari bentuknya yakni 12 :
suatu kejadian di kemudian hari, yang masih belum tentu akan atau
perjanjian itu barulah akan lahir, apabila kejadian yang belum tentu
waktu ialah yang pertama berupa suatu kejadian atau peristiwa yang
belum tentu atau tidak akan terlaksana, sedangkan yang kedua adalah
suatu hal yang pasti akan datang, meskipun mungkin belum dapat
12
R. Subekti, Aneka Perjanjian, Alumni, Bandung, 1982, hlm. 52
27
yang berhutang berhadapan dengan satu orang yang menghutangkan,
5. Perikatan yang dapat dibagi dan yang tidak dapat dibagi, apakah suatu
dipenuhi.
28
Menurut Mariam Darus Badrulzaman, perjanjian dapat dibedakan menurut
perjanjian jual-beli.
salah satu pihak saja Perjanjian atas beban adalah perjanjian di mana
terhadap prestasi dari pihak yang satu selalu terdapat kontrak prestasi
dari pihak lain, dan antara kedua prestasi itu ada hubungannya menurut
hukum
13
Op-cit, Meriam darus Badrulzaman, hlm 9
29
4. Perjanjian kebendaan (zakelijk) dan perjanjian obligatoir
antara mereka.
hubungan hubungan dan kondisi bisnis yang terjadi pada suatu perusahaan.
30
Terlepas dari bidang usaha yang dijalani, adapun macam-macam hubungan dan
bisnis.
beragam. Dari yang proyek kecil hingga yang proyek besar; dari yang
bisnis tertentu. Dalam hal suatu proyek, maka kedua belah pihak
melakukan:
14
Diakses dari http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl31/jenis-jenis-kontrak-bisnis,
pada tanggal 6 juni 2015
31
b. Penyertaan modal saham (joint venture) dengan mendirikan suatu
Agreement)
Assistance Agreement);
Agreement);
Agreement);
32
3. Hubungan bisnis antara perusahaan dengan distributor, retailer/agen
penjualan.
Agreement).
Credit Agreement. Namun dari segi sifat hutang dan struktur transaksi
33
Secara konsepsional dikenal beberapa bentuk kerjasama antara pemerintah
tersebut. Dalam praktik build and transfer ini disebut dan dipadankan
dengan contract design and build atau full finace sharing, turn key
project.
and transfer).
sebagai berikut:
34
d. Pihak ketiga memberikan kontribusi dari hasil sewa kepada
pemerintah daerah yang besarnya ditetapkan sesuai dengan
kesepakatan.
e. Jangka waktu kerjasama sesuai kesepakatan bersama.
f. Setelah berakhirnya kerjasama pihak ketiga menyerahkan seluruh
bangunan kepada pemerintah daerah.
sebagai berikut:
Transfer).
35
a. Pemerintah daerah memiliki asset (tanah dan bangunan)
b. Pihak ketiga merenovasi bangunan
c. Pihak ketiga mengelola dan mengoperasikan bangunan dan dengan
menyewakan dari pemerintah daerah untuk disewakan lagi pada
pihak lain atau dipakai sendiri
d. Pihak ketiga memberikan kontribusi dari hasil sewa dari
pemerintah daerah yang besarnya ditetapkan sesuai kesepakatan
e. Pihak ketiga menanggung biaya pemeliharaan dan asuransi
f. Risiko kerjasama sesuai kesepakatan.
ketentuan:
Pemerintah
secara umum dalam KUH Perdata dalam hal terjadi kesepakatan antara para pihak
36
untuk melakukan pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan persyaratan
perjanjian sebagaimana yang diisyaratkan dalam pasal 1320 KUH Perdata yaitu:
Nomor 172 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Nomor 54
Beberapa hal yang baru dalam Perpres Nomor 4 Tahun 2015 adalah: 15
antara lain memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan telah
15
http://ahmaddamopolii.info/2015/1/23/perpres-4-tahun-2015-perubahan-keempat-atas-
perpres-54-tahun-2010/ diakses pada tanggal 7 Juni 2015
37
3. Persyaratan pemenuhan kewajiban perpajakan tahun terakhir
a. Kwitansi
b. Surat Perintah Kerja
c. Surat Perjanjian
d. Surat pesanan
38
menandatangani kontrak setelah penyedia barang/jasa meenjaminkan
secara elektronik.
oleh LKPP berdasarkan kepada Kepres Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pedoman
39
Lembaga Kebijakan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut
LKPP berdasarkan Pasal 1 ayat 4 Perpres Nomor 4 Tahun 2015 adalah Lembaga
Pengadaan Barang dan Jasa sebagaimana yang dimaksud dalam Perpres Nomor
106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa
2014 tentang Perubahan atas Perpres Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga
40