SOP Hecting
SOP Hecting
SOP Hecting
No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
SOP Halaman :
Otisah, SKM
UPTD Puskesmas Cijulang
NIP. 196604221985022001
1. Pengertian Luka adalah terputusnya kontinuitas dari suatu jaringan yang disebabkan oleh karena
trauma.
2. Tujuan Meningkatkan kualitas pelayanan perawatan luka agar tidak terjadi infeksi lanjut.
3. Kebijakan Kepmenkes nomor 128 tahun 2009 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas
4. Referensi Permenkes No. 59 tahun 2014
5. Prosedur / Persiapanalat : . Alkes yang steril ( Hecting Set)
Langkah- Alkes yang tidak steril 1. Gunting lurus
langkah 2. Gunting benkok lancip
1. Brancart 3. Klem: kean, kocker
2. Cauter 4. Pinset anatomi
3. Tempat sampah tertutup medis 5. Pinset chirrurghie
4. Sterilisator 6. Nalidvoeder
5. Tensimeter 7. Jarum hecting bulat
6. Stetoskop 8. Jarum heacting segitiga
7. Bengkok 9. Hand scoen steril
8. Gunting ferband 10. Benang jahuit cat gut, zeide
9. Ferban Gulung 11. Duk lubang steril
10. Baskomsteril / cucing 12. Kasa 1 tromol ukuran sedang
11. Masker
12. Ferband
13. Plester :
14. Betadine solution
15. H2O2 3 %
16. Cairan NaCl
17. Termometer axilla
18. Timer/ Jam
19. Obat anesthesi, mis Lidokain
20. Spuit 3 cc
21. Spuit 5 cc
22. Pisau cukur
1. Persiapan Pasien
a. Jika luka ringan / ekskoriasi/ lecet/ bersih dan tidak perlu tindakan jahit, luka
cukup dibersihkan dengan desinfektan kemudian ditutup dengan kassa steril
dan dibalut dengan ferban. Pasien diberitahu bahwa luka akan diobati tanpa
dilakukan penjahitan.
b. Jika luka robek dan kotor, maka :
c. Menjelaskan pada pasien tntang tindakan yang akan dilakukan dibersihkan
dan akan dilakukan.
d. Jika luka berat yaitu luka yang tergolong besar dan dalam dengan perdarahan
banyak,prinsip penangananya adalah dengan :
Mencegah dan mengatasi shock, menghentikan perdarahan, mencegah
infeksi, mengurangi rasa sakit.
Melakukan rujukan ke Rumah Sakit.
2. Persiapan Lingkungan
a. Suasana ruangan tenang, ventilasi cukup serta pencahayaan yang terang.
a. Menganjurkan pada keluarga pasien untuk keluar ruangan.
b. Pemasangan sketsel.
3. Persiapan Petugas
a. Mencuci tangan sesuai SOP.
b. Memakai hand schoensteril sesuai SOP.
4. Penatalaksanaan Luka
Membersihkan luka dengan cara:
a. Memasang bengkok di bawah lokasi luka.
b. Irigasi dengan perlahan dengan cairan NaCL untuk membuang kotoran di
permukaan, kemudian luka di cuci pakai H2O2 terus di bilas NaCL dengan
cara menyemprotkan cairan NaCl ke dalam luka, jika luka tak berongga
semprotkan cairan irigasi dan pertahankan ujung spuit sekitar 2,5 cm di atas
luka, melakukan irigasi beberapa kali sampai cairan irigasi tampak bening dan
bersih.
c. Membuang jaringan mati dan benda asing lainnya dengan cara menggunting
jaringan yang rusak/ mati tergantung pada factor bagaimana terjadinya cedera,
umur luka dan adanya potensi infeksi.
d. Klem dan ikat pembuluh darah yang mengalami perdarahan atau melakukan
hemostasis dengan jahitan dengan cara mengambil klemsteril dengan tangan
kanan yang sudah memakai handscoensteril, menjepitkan klaim pada
pembuluh darah yang terputus dan meminta tolong para medis lain untuk
membantu memegangi, kemudian mengikat pembuluh darah di bagian atas
klaim dengan menggunakan kedua tangan dan mengikat dengan memakai
benang serap (catgut). Pengikatan dilakukan dengan menggunakan simpul
bedah (surgeonsknot).
e. Beri desinfektan daerah luka dengan cara :
Mencukur rambut di sekitar luka (apabila mengganggu penutupan luka
yang dilakukan oleh pendamping).
Membersihkan sekitar luka dengan cairan pembersih (betadin) dengan
cara mengusap dari sekitar pinggir luka ke arah luar, jangan sampai cairan
pembersih masuk ke dalam luka.
f. Memasang duk di atas luka (caranya) dengan cara meletakkan duk di atas luka
sehingga yang tampak hanya luka dan daerah sekeliling luka sekitar 1 cm.
g. Mempersempit lapangan dengan meletakkan duk steril (duk lobang) di atas
luka dengan cara meletakkan duk di atas luka sehingga yang tampak hanya
luka dan daerah sekeliling luka sekitar 1 cm.
h. Melakukan tes sensitisasi terhadap lidocain dengan cara:
i. Bila hasil tes negatif dilakukan anastesi lokal dengan menyuntikkan lidokain
pada sekitar luka dengan cara menyuntikan lidokain (dosis maksimum
dewasa: dengan epinefrin :7 mg/ kg BB maksimum 500mg, tanpa epinefrin :
4,5 mg/ kgBB maksimum 300 mg) dipinggir luka diarahkan ke samping
kanan dan kiri luka sampai merata.
j. Menunggu kurang lebih 5 menit.
k. Memastikan anestesi sudah bekerja, dengan cara menyentuh bagian yang
dianestesi kemudian menanyakan kepada pasien apakah masih merasakan
sakit atau tidak, tebal atau tidak.
l. Menjahit luka disesuikan dengan kondisinya, waktu selama cedera
berlangsung, derajat kontaminasi dan vaskularisasi.: luka lebih dari 8 jam
masuk kontaminasi maka jarak jahitan satu dan lainya 1 sampai 1,5 cm Bila
kurang dari 8 jam jarak jahitan 0,5 cm.
Memasukan benang cutgut ke dalam jarum jahit. Memotong benang
disesuaikan dengan banyaknya jahitan yang akan dilakukan (satu
jahitan = 5 cm benang).
Lemak sub kutan disatukan dengan lemak sub cutan yang terpisah
dengan menggunakan pinset cirurgi. Sedikit jahitan untuk menutup
ruang mati. Lihat SOP HECTING dilembar lampiran.
Lapisan subkutikular kemudian ditutup. Lihat SOP HEACTING.
Epidermis ditutup, simpul jahitan ditempatkan di samping tepi luka dan
tepi kulit diratakan/ dirapikan dengan hati-hati untuk meningkatkan
penyembuhan optimal. Lihat SOP HEACTING.
Luka diolesi betadin satu arah mengambil kasa dengan pinset lalu
membasahinya dengan betadin, kemudian dioleskan di atas luka.
Permukaan luka ditutup dengan kasa steril kemudian direkatkan dengan
plester mengambil kasa steril yang terlipat, kemudian diletakan di atas
luka sampai menutup jahitan dan sekitarnya. Kemudian diplester.
m. Mengangkat duk, mengambil bengkok kemudian membuang sampah medis
ketempat sampah.
n. Setelah itu melepas handscoen (sesuai SOP Melepas Handscoen).
o. Mencatat hasil kegiatan pada status pasien.
p. Berikan profilaksis tetanus berdasarkan kondisi luka dan status imunisasi pasien
dengan cara :
Memberitahu pasien bahwa pasien akan mendapat terapi ATS.
o Mencucitangansesuai SOP.
o Memakai handscoen sesuai SOP.
o Membebaskan daerah yang akan dilakukan suntikan (sepertiga lengan atas
bagian dalam) menyingsingkan lengan baju ke atas sampai sendi bahu.
o Pasang perlak di bawah daerah yang akan dilakukan injeksi intra cutan.
o Ambil obat ATS dan ambil 0,1 cc diencerkan dengan aqua bidest menjadi
1cc lalu siapkan pada bak steril.
o Desinfeksi daerah yang akan dilakukan suntikan dengan kapas alcohol
mengambil kapas dibasahi alkohol dan dioleskan memutar dari dalam
keluar.
o Menegangkan dengan tangan kiri menggunakan ibu jari dan jari telunjuk
untuk meregangkan kulit sepertiga lengan atas sebagai daerah tempat
penyuntikan.
o Lakukan penusukan dengan jarum menghadap ke atas dengan sudut 15 - 20
derajat terhadap permukaan kulit disuntikkan subcutan.
o Semprotkan obat sebanyak 0,1 cc hingga terjadi gelembung dengan
menekan pangkal spuit pelan-pelan.
o Tarikspuitdenganpelan-pelan.
o Melingkaridaerahsekitargelembungdenganspidoldengan diameter 2,5 cm
ambilspidoluntukmenandaidaerahsuntikandengan diameter 2,5 cm.
o Tunggu reaksi obat selama 10-15 menit.
o Amati daerahlingkaranbilapositiftandanyaadanyakemerahanataubengkak.
Observasiadanyareaksialergisistemik (misalnya :sulitbernafas, sulitbernafas,
keringatdingin, pingsan, mualdanmuntah).
Kembalikan posisi klien mengatur lengan baju pada posisi semula
(diturunkan).
o Buang peralatan yang tidak digunakan ditempat sampah medis dan
mengambili barang-barang yang sudah kotor atau tidak dipakai dan
dimasukkan ketempat sampah medis.
o Melepas handscoen (sesuai SOP).
Mencucitangan (sesuai SOP).
o Dokumentasikantindakan yang telahdilakukan (sesuai SOP). Semuakegiatan
yang telahdilakukandicatat di rekammedispasien.
6.Diagram
Alir Irigasiluka dg Debrideme Hemostasis dg
Nacldandibersih n Jahitanatauklem
kan dg H2O steril
Beriprofilaksis Mencatatkegiat
tetanus anpada status
sesuaikondisilu pasien
ka