Makalah Kompetensi Guru
Makalah Kompetensi Guru
Makalah Kompetensi Guru
PENDAHULUAN
1
Empat bidang kompetensi yang pokok bagi seorang guru yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional. Keempat jenis kompetensi tersebut harus sepenuhnya dikuasai oleh
seorang guru.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini berdasarkan rumusan masalah di atas
adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian kompetensi profesional.
2. Menjelaskan pengertian kompetensi pedagogik.
3. Menjelaskan pengertian kompetensi sosial.
4. Menjelaskan pengertian kompetensi kepribadian.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2
2.1 Kompetensi Profesional
Kompetensi professional merupakan salah satu kompetensi paling penting
dari kempat kompetensi yang dipersyaratkan bagi guru dala mengemban tugas
pokoknya. Untuk menghasilkan guru yang memiliki kompetensi professional
yang memadai, bukanlah hal yang mudah tetapi membutuhkan berbagai
kemampuan yang harus diperoleh melalui pelatihan, baik berupa latihan
kemampuan yang terbatas maupun kemampuan yang terintegrasi dan mandiri.
Pembelajaran mikro adalah salah satu tahapan penggodokan mahasiswa calon
guru, sebagai ajang melatih keterampilan sebelum melaksanakan Program
Pengalaman Lapangan (PPL) yang akhirnya diharapkan akan menghasilkan guru
yang professional (Gultom, 2010:202).
Menurut Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran secara
luas dan mendalam yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran
di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan
terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.
Menurut PP No. 19 Tahun 2005 penjelasan pasal 28 yang dimaksud dengan
kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik
memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional
Pendidikan.
Tingkat keprofesionalan seorang guru dapat dilihat dari kompetensi sebagai
berikut:
1. Kemampuan untuk memahami landasan kependidikan
2. Pemahaman dalam bidang psikologi pendidikan
3. Kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran sesuai dengan bidang
studi yang diajarkannya
4. Kemampuan merancang dan memanfaatkan berbagai media dan sumber
belajar
5. Kemampuan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran
6. Kemampuan dalam menyusun program pembelajaran
3
7. Kemampuan dalam melaksanakan penelitian dan berpikir ilmiah untuk
meningkatkan kinerja.
2. Guru memiliki jurnal pembelajaran, catatan masukan dari kolega atau hasil
penilaian proses pembelajaran sebagai bukti yang menggambarkan
kinerjanya.
4
5. Guru melakukan penelitian, mengembangkan karya inovasi, mengikuti
kegiatan ilmiah (misalnya: seminar, konferensi), dan aktif dalam
melaksanakan PKB.
5
membentuk kompetensi dan mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam fungsi
pelaksanaan ini termasuk pengorganisasian dan kepemimpinan yang
melibatkan penentuan berbagai kegiatan, seperti pembagian pekerjaan ke
dalam berbagai tugas khusus yang harus dilakukan guru dan peserta didik
dalam proses pembelajaran.
3. Pengendalian bertujuan untuk menjamin kinerja yang dicapai sesuai dengan
rencana atau tujuan yang telah ditetapkan.
c. Perancangan Pembelajaran
Perancangan pembelajaran merupakan salah satu kompetensi pedagogik yang
harus dimiliki guru, yang akan bermuara pada pelaksanaan pembelajaran.
Perancangan pembelajaran sedikitnya mencakup tiga kegiatan, yaitu identifikasi
kebutuhan, perumusan kompetensi dasar, dan penyusunan program pembelajaran.
6
mempersiapkan materi pembelajaran dalam suatu sistem jaringan komputer yang
dapat diakses oleh peserta didik. Oleh karena itu, seyogianya guru dan calon guru
dibekali dengan berbagai kompetensi yang berkaitan dengan penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi sebagai teknologi pembelajaran.
7
kompetensi yang ingin dicapai, memilih jenis strategi/metode
pembelajaran yang cocok, menentukan langkah-langkah pembelajaran,
dan menentukan cara yang dapat digunakan untuk memotivasi peserta
didik.
2. Mampu merencanakan pengorganisasian bahan pembelajaran, seperti
mampu menjabarkan materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, serta
mampu menyusun bahan pembelajaran secara runtut dan sistematis.
3. Mampu merencanakan penggunakan media dan sumber pengajaran sarana
yang bisa digunakan untuk mempermudah pencapaian kompetensi, dan
lainnya.
4. Mampu merencanakan pengelolaan kelas, seperti mampu menentukan
alokasi waktu belajar mengajar,serta mampu menentukan cara
pengorganisasian siswa agar terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar
mengajar.
5. Mampu merencanakan model penilaian hasil belajar, seperti menentukan
macam-macam bentuk penilaian dan membuat instrument penilaian hasil
belajar.
c. Kemampuan melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, dengan
indikator antara lain:
1. Mampu membuka pelajaran, seperti menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai dan memotivasi siswa, dan mengaitkan materi yang
akan dipelajari dengan materi prasyarat.
2. Mampu mengelola kegiatan belajar mengajar, seperti mampu menjelaskan
materi, menggunakan metode mengajar, memberi contoh yang sesuai
dengan materi, menggunakan media pembelajaran, memberi penguatan,
memberi pertanyaan, dan menekankan hal-hal yang menumbuhkan
kebiasaan positif pada tingkah laku siswa.
3. Mampu berkomunikasi dengan siswa, seperti mampu memberi
kesempatan kepada siswa untuk memahami materi, mengklarifikasi
petunjuk dan penjelasan apabila siswa salah mengerti, memberi
kesempatan kepada siswa untuk bertanya, dan menggunakan bahasa lisan
dan tulisan secara jelas dan benar.
4. Mampu mengorganisasi kelas dan menggunakan waktu dengan baik.
8
5. Mampu melaksanakan penilaian selama proses belajar mengajar
berlangsung dan melaksanakan penilaian pada akhir pelajaran.
6. Mampu menutup pelajaran, seperti menyimpulkan kesimpulan, melakukan
refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa dan
melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau tugas sebagai
bagian remidi / pengayaan.
d. Kemampuan dalam mengevaluasi hasil belajar, dengan indikator antara lain:
1. Mampu merancang dan melaksanakanpenilaian, seperti memahami prinsip
prinsip penilaian, mampu menyusun macam-macam instrumen evaluasi
pembelajaran, mampu melaksanakan evaluasi.
2. Mampu menganalisis hasil penilaian, seperti mampu mengklasifikasikan
hasil penilaian dan menyimpulkan hasil penilaian secara jelas.
3. Mampu memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan kualitas
pembelajaran selanjutnya, seperti mampu memperbaiki soal yang tidak
valid dan mampu mengidentifikasi tingkat variasi hasil belajar.
e. Kemampuan dalam mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya, dengan indikator antara lain:
1. Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan potensi akademik,
seperti menyalurkan potensi akademik peserta didik sesuai dengan
kemampuannya, mampu mengarahkan dan mengembangkan potensi
akademik peserta didik.
2. Mampu memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan potensi non-
akademik, seperti menyalurkan potensi non-akademik peserta didik sesuai
dengan kemampuannya, mampu mengarahkan dan mengembangkan
potensi non-akademik peserta didik.
9
atau kemampuan guru untuk mempersiapkan siswa menjadi anggota masyarakat
yang baik serta kemampuan untuk mendidik dan membimbing masyarakat dalam
menghadapi masa yang akan datang. Selain itu, guru dapat menciptakan kondisi
belajar yang nyaman.
Dapat disimpulkan bahwa berkaitan dengan pelaksanaan proses
pembelajaran, guru di tuntut untuk memiliki kompetensi sosial. Dalam melakukan
pendekatan dengan siswa guru harus memperhatikan bagaimana berkomunikasi
dan berinteraksi dengan siswa. Dengan demikian, guru akan diteladani oleh siswa
(Hasbi, 2012).
Kompetensi sosial ini merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari
masyarakat. Kompetensi ini sekurang-kurangnya meliputi:
1. Berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara santun.
2. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional.
3. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama peserta didik, tenaga
kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua atau wali peserta
didik.
4. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan
norma serta sistem nilai yang berlaku.
5. Menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan.
10
tim, melihat peluang, peran dalam kegiatan kelompok, tanggung jawab sebagai
warga, kepemimpinan, relawan sosial, kedewasaan dalam berelasi, berbagi,
berempati, kepedulian kepada sesama, toleransi, solusi konflik, menerima
perbedaan, kerjasama dan komunikasi. Hal yang terpenting juga bagi seorang
guru yaitu beradaptasi di tempat bertugas. Beradaptasi maksudnya menyesuaikan
diri dengan keadaan lingkungan dalam arti positif, bukan dalam arti mengikuti
keadaan apa adanya, sehingga larut integritas, beradaptasi dalam rangka untuk
melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga terwujud kemajuan bersama.
11
2.4 Kompetensi Kepribadian
Guru sebagai tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar, memiliki
karakteristik kepribadian yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
pengembangan sumber daya manusia. Kepribadian yang mantap dari sosok
seorang guru akan memberikan teladan yang baik terhadap anak didik maupun
masyarakatnya, sehingga guru akan tampil sebagai sosok yang patut ditiru.
Karakteristik kepribadian yang berkaitan dengan keberhasilan guru dalam
menggeluti profesinya adalah meliputi fleksibilitas kognitif dan keterbukaan
psikologis. Fleksibilitas kognitif atau keluwesan ranah cipta merupakan
kemampuan berpikir yang diikuti dengan tindakan secara simultan dan memadai
dalam situasi tertentu. Guru yang fleksibel pada umumnya ditandai dengan
adanya keterbukaan berpikir dan beradaptasi. Selain itu, ia memiliki resistensi
atau daya tahan terhadap ketertutupan ranah cipta yang prematur dalam
pengamatan dan pengenalan.
Gumelar dan Dahyat dalam Gultom (2010:4) merujuk pada pendapat Asian
Institut for Teacher Education, mengemukakan kompetensi pribadi meliputi:
1. Pengetahuan tentang adat istiadat baik sosial maupun agama
2. Pengetahuan tentang budaya dan tradisi
3. Pengetahuan tentang inti demokrasi
4. Pengetahuan tentang estetika
5. Memiliki apresiasi dan kesadaran sosial
6. Memiliki sikap yang benar terhadap pengetahuan dan pekerjaan
7. Setia terhadap harkat dan martabat manusia
12
didik takut, dan ketakutan mengakibatkan kurangnya minat untuk mengikuti
pembelajaran serta rendahnya konsntrasi, karena ketakutan menimbulkan
kekuatiran untuk dimarahi dan hal ini membelokan konsentrasi peserta didik.
d. Berakhlak Mulia
Guru harus berakhlak mulia, karena ia adalah seorang penasehat bagi peserta
didik, bahkan bagi orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus
sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasehati
orang. Banyak guru cenderung menganggap bahwa konseling terlalu banyak
membicarakan klien, seakan-akan berusaha mengatur kehidupan orang, dan oleh
karenanya mereka tidak senang melaksanakan fungsi ini. Padahal menjadi guru
pada tingkat manapun berarti menjadi penasihat dan menjadi orang kepercayaan
13
yang harus berakhlak mulia, kegiatan pembelajaranpun meletakkannya pada
posisi tersebut. Peserta didik senantiasa berhadapan dengan kebutuhan untuk
membuat keputusan, dan dalam prosesnya akan lari kepada gurunya. Makin
efektif guru menangani setiap permasalahan, makin banyak kemungkinan peserta
didik berpaling kepadanya untuk mendapatkan nasihat dan kepercayaan diri.
14
2. Jika guru harus meninggalkan kelas, guru mengaktifkan siswa dengan
melakukan hal-hal produktif terkait dengan mata pelajaran, dan meminta
guru piket atau guru lain untuk mengawasi kelas.
3. Guru memenuhi jam mengajar dan dapat melakukan semua kegiatan lain
di luar jam mengajar berdasarkan ijin dan persetujuan pengelola sekolah.
4. Guru meminta ijin dan memberitahu lebih awal, dengan memberikan
alasan dan bukti yang sah jika tidak menghadiri kegiatan yang telah
direncanakan, termasuk proses pembelajaran di kelas.
5. Guru menyelesaikan semua tugas administrative dan non-pembelajaran
dengan tepat waktu sesuai standar yang ditetapkan. Guru memanfaatkan
waktu luang selain mengajar untuk kegiatan yang produktif terkait dengan
tugasnya.
6. Guru memberikan kontribusi terhadap pengembangan sekolah dan
mempunyai prestasi yang berdampak positif terhadap nama baik sekolah.
7. Guru merasa bangga dengan profesinya sebagai guru.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian teoritis di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran
secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan materi kurikulum
mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi
materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi
keilmuannya.
2. kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan
pembelajaran peserta didik yang meliputi kemampuan mengelola
pembelajaran, pemahaman terhadap peserta didik, perancangan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis,
pemanfaatan teknologi pembelajaran, evaluasi hasil belajar, serta
pengembangan peserta didik.
3. Kompetensi sosial guru berarti kemampuan dan kecakapan seorang guru
dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain .
4. Karakteristik kepribadian yang berkaitan dengan keberhasilan guru dalam
menggeluti profesinya adalah meliputi fleksibilitas kognitif dan
keterbukaan psikologis.
3.2 Saran
Makalah ini disusun hanya berdasarkan beberapa sumber saja. Untuk
menambah informasi dan pengetahuan para pembaca tentang kompetensi yang
harus dimiliki oleh seorang guru, maka penulis menyarankan agar pembaca dapat
mencari dan membaca dari referensi lainnya.
16
DAFTAR PUSTAKA
17