Makalah Biokimia
Makalah Biokimia
Makalah Biokimia
NIM : 06111409012
2. Diah Kartikasari,SPd.,Msi
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kepada Allah SWT, karena atas ridho-Nya lah
makalah biokimia ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam semoga
tetap tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW. Serta para
pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini. Adapun tujuan
dalam penyusunan makalah ini agar dapat menjadi rujukan untuk
mempelajari tentang karbohidrat. Dalam penulisan
makalah ini penulis mencoba semaksimal mungkin dalam
penyusunannya. Namun tidak ada gading yang tak retak, begitupun
dengan makalah ini, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca guna memperbaiki makalah sederhana ini.
Semoga makalah ini dapat menambah ilmu
pengetahuan,wawasan mengenai materi biokimia.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..............................................................................................
2
Daftar Gambar
Daftar Tabel 4
BAB I. 5
PENDAHULUAN.. 5
1.2. Tujuan. 5
1.3. Manfaat 5
BAB II. 6
PEMBAHASAN.. 6
a. Karbohidrat 8
b. Protein. 8
c. Lemak. 9
d. Asam Nukleat 9
e. Enzim.. 9
c. Reaksi enzimatik. 11
2.7. Metabolisme. 11
a. Anabolisme. 11
b. Katabolisme. 11
BAB III. 14
PENUTUP. 14
3.1 Kesimpulan. 14
DAFTAR PUSTAKA.. 15
Biokimia
Perkembangan biokimia
KARBOHIDRAT
Definisi Karbohidrat
KLASIFIKASI KARBOHIDRAT
2.1 Monosakarida
2.3 Polisakarida
h.) Kitin, Dinding sel dari jamur biasanya terdiri atas kitin. Merupakan
sebuah makromolekul yang terdiri atas asetil-glukosamin dan terikat
secara -glukosidin. Betuknya seperti selulosa. Fungsinya sebagai
substansi penunjang pada insekta dan crustacae (kepiting). Dalam hal
ini merupakkan sebuah polisakarida yang mengandung setelah
diuraikan, sebagian sebagai kitobiosa yang terdiri atas kitosamin
(aminomanosa) dan sebagian lagi sebagai asam asetas.
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Asam lemak tidak lain adalah asam alkanoat atau asam karboksilat
dengan rumus kimia R-COOH or R-CO2H. Contoh yang cukup
sederhana misalnya adalah H-COOH yang adalah asam format, H3C-
COOH yang adalahasam asetat, H5C2-COOH yang adalah asam
propionat, H7C3-COOH yang adalah asam butirat dan seterusnya
mengikuti gugus alkil yang mempunyai ikatan valensi tunggal,
sehingga membentuk rumus bangun alkana.
Asam lemak jenuh bersifat lebih stabil (tidak mudah bereaksi) daripada
asam lemak tak jenuh. Ikatan ganda pada asam lemak tak jenuh
mudah bereaksi dengan oksigen (mudah teroksidasi). Karena itu,
dikenal istilahbilangan oksidasi bagi asam lemak.
A. Karakteristik Fisik
Meskipun tubuh manusia lebih mudah dan efisien berasal energi dari
karbohidrat, lemak menyediakan energi lebih potensial per gram,
memungkinkan untuk kapasitas penyimpanan yang lebih besar. Lipid
disimpan dalam jaringan adiposa, yang manusia ingin sebut sebagai
gemuk. Jaringan adiposa juga berfungsi sebagai bantalan pelindung
untuk organ, dan sebuah lapisan isolasi terhadap kehilangan
panas.Ketika lipid yang tertelan, mereka dimetabolisme dalam usus ke
dalam kilomikron. Ini protein-lipid molekul diangkut ke dalam sel oleh
lipoprotein lain untuk pemanfaatan atau penyimpanan, tergantung
pada kebutuhan tubuh. Hati mengatur konsentrasi lipid dalam darah,
dengan tingkat kelebihan mengakibatkan deposisi dalam jaringan
adiposa. Lipid disimpan sebagai trigliserida, yang secara kimiawi terdiri
dari tiga rantai asam lemak.
b.) Transportasi
Lipid yang terlibat dalam transportasi lipid lain lipoprotein, paling
dikenal sebagai LDL, HDL, dan VLDL. Ini lipid molekul protein
mengandung kolesterol, yang mungkin paling terkenal dikenal dalam
hubungannya dengan tingkat LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida
dalam darah sebagai faktor risiko untuk penyakit jantung. Para
lipoprotein dinamai berdasarkan seberapa kompak mereka densitas
rendah (LDL), kepadatan tinggi (HDL), dan kepadatan yang sangat
rendah (VLDL). Untuk mengatasi akumulasi dari lipoprotein lainnya,
HDL bertindak seperti spons, menyerap kelebihan lipid dan kolesterol
dari proses fisiologis.
Oksidasi Lipid
Oksidasi beta adalah proses metabolisme di mana asam lemak dipecah
dalam mitokondria dan / atau dalam peroksisom untuk menghasilkan
asetil-KoA. Untuk sebagian besar, asam lemak dioksidasi oleh suatu
mekanisme yang mirip dengan, tapi tidak identik dengan, pembalikan
dari proses sintesis asam lemak. Artinya, dua-karbon serpihan
dikeluarkan secara berurutan dari ujung karboksil asam setelah
langkah-langkah dehidrogenasi, hidrasi, dan oksidasi untuk
membentuk asam beta-keto, yang terbelah oleh thiolysis. The-asetil
KoA kemudian akhirnya diubah menjadi ATP, CO 2, dan H 2 O
menggunakan siklus asam sitrat dan rantai transpor elektron.
Menghasilkan energi dari oksidasi lengkap dari asam lemak palmitat
adalah 106 ATP. Asam lemak tak jenuh dan aneh-rantai membutuhkan
langkah-langkah enzimatik tambahan untuk degradasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Merupakan asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh kita
sehingga harus ada di dalam makanan yang kita makan.
Merupakan asam amino yang dapat disintesis dari asam amino lain.
Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
H H O
N C C
H R OH
Transaminasi
Merupakan asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh kita
sehingga harus ada di dalam makanan yang kita makan.
Merupakan asam amino yang dapat disintesis dari asam amino lain.
Auksin diproduksi dari asam amino tryptophan terutama oleh daun
muda dan biji yang sedang berkecambah. Auksin terdiri dari: Indole-3-
acetic acic (IAA), Indole-3-butyric acid (IBA), dan -naphthalene acitic
acid (NAA).
Biosintesis alanin
Biosintesis sistein
Sulfur untuk sintesis sistein berasal dari metionin. Kondensasi dari ATP
dan metionin dikatalisis oleh enzim metionin adenosiltransfrease
menghasilkan S-adenosilmetionin (SAM).
Biosintesis tirosin
Biosintesis serin
Biosintesis glisin
Jalur utama untuk glisin adalah 1 tahap reaksi yang dikatalisis oleh
serin hidroksimetiltransferase. Reaksi ini melibatkan transfer gugus
hidroksimetil dari serin untuk kofaktor tetrahidrofolat (THF),
menghasilkan glisin dan N5, N10-metilen-THF.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Merupakan asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh kita
sehingga harus ada di dalam makanan yang kita makan.
Merupakan asam amino yang dapat disintesis dari asam amino lain.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Enzim
Satu abad lalu, baru ada beberapa enzim yang dikenal dan kebanyakan
di antaranya mengatalisis reaksi hidrolisis ikatan kovalen. Semua
enzim ini diidentifikasi dengan penambahan akhiran ase pada nama
substansi atau substrat yang dihidrolisisnya. Jadi, lipase menghidrolisis
lemak (Yunani lipos), amilase menghidrolisis pati (Yunani amylon), dan
protease menghidrolisis protein. Meskipun banyak sisa peristilahan ini
masih tetap bertahan sampai sekarang, pemakaiannya sudah terbukti
tidak memadai ketika ditemukan berbagai enzim yang mengatalisis
reaksi yang berbeda terhadap substrat yang sama, misal, oksidasi atau
reduksi terhadap fungsi alcohol suatu gula. Sementara akhiran -ase
tetap digunakan, nama enzim yang ada sekarang ini lebih menekankan
pada tipe reaksi yang dikatalisisnya. Sebagai contoh, enzim
dehidrogenase mengatalisis pengeluaran hidrogen, sementara enzim
transferase mengatalisis reaksi pemindahan gugus. Dengan semakin
banyaknya enzim yang ditemukan, ketidakjelasan juga semakin tak
terelakkan, dan kerap kali tidak jelas enzim mana yang tengah
dibicarakan oleh seorang penyelidik. Untuk mengatasi permasalahan
ini, International Union of Biochemistry (IUB) telah mengadopsi sebuah
sistem yang kompleks tetapi tidak meragukan bagi peristilahan enzim
yang didasarkan pada mekanisme reaksi. Meskipun kejelasan dan
pengurangan keraguan tersebut membuat sistem nomenklatur IUB
dipakai untuk ujian riset, nama yang lebih pendek tetapi kurang begitu
jelas tetap digunakan dalam buku ajar dan laboratorium klinik. Karena
alasan tersebut, sistem IUB hanya disampaikan secara sepintas.
Reksi dan enzim yang mengatalisis reaksi tersebut membentuk enem
kelas, masing-masing mempunyai 4-13 subkelas.
Contoh:
1.Oksidoreduktase
2.Transferase
EC 2.7.1.2 (glukokinase)
3.Hidrolase
4. Bekerja pada ikatan peptida
21.Protease serin
EC 3.4.21.4 (tripsin)
4.Liase
2.Liase karbon-oksigen
1. Hidroliase
5.Isomerase
6.Ligase
Oksidoreduktase
Enzim yang melaksanakan katalis dengan melibatkan reaksi oksidasi
suatu senyawa ataupun reduksi dengan senyawa lain
Transferase
Hidrolase
Lyase
Enzim yang melaksanakan katalis pemusatan ikatan C-C, C-O, C-N dsb,
tanpa melibatkan hidrolisis atau oksidasi reduksi
Isomerase
Ligase
Spesifikasi enzim
Tempat katalitik dari suatu enzim adalah bagian dari tempat
pengikatan . Enzim, seperti antibodi sering bersifat sangat khusus
dalam mengikat senyawa tertentu, karena gugusan asam amino pada
tempat pengikatan hanya cocok untuk senyawa tertentu saja. Dengan
istilah teknis dapat dikatakan bahwa suatu enzim dapat menunjukkan
kekhususan yang tinggi terhadap substratnya. Dengan kata lain,
konsep kekhususan mengandung makna bahwa satu enzim hanya
dapat mengkatalis reaksi dari substrat tertentu saja.
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Jun 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Mengetahui sifat dan fungsi yang dimiliki oleh asam laktat.
Mengetahui reaksi kimia yang terjadi pada asam laktat.
Mengetahui struktur kimia dari asm laktat.
BAB II
BIOKIMIA TENTANG ASAM LAKTAT
Sifat fisika
Asam laktat memiliki berat molekul 90,08 dan Specific gravity 1,249.
Titik didihnya 125-1400C pada 27 kPa sedangkan titik lelehnya adalah
52,7-52,80C. Asam laktat itu sendiri memiliki bentuk liquid dan asam
laktat tidak memiliki warna dan juga aroma. Kelarutan dari asam laktat
yakni larut dalam air, etanol, dietil eter, dan pelarut organik lainya
yang dapat larut dengan air. Akan tetapi asam laktat tidak larut dalam
benzene dan kloroform.
Sifat Kimia
Asam laktat merupakan asam karboksilat dengan rumus molekul
C3H6O3(CH3.CHOH.COOH). Asam laktat memiliki gugus hidroksil
berdekatan dengan gugus asam karboksilat,sehingga membentuk
sebuah alpha hydroxyl acid(AHA).Asam laktat dalam larutan dapat
melepaskan sebuah proton dari gugus asam yang menghasilkan ion
lactate CH3(OH)COO dan memiliki dua isomer optikal yaitu L(+)-lactic
acid dan D(-)_lactic acid.
3.1 Kesimpulan
Dari penulisan makalah ini dapat di simpulakan bahwa asam laktat
termasuk asam organik yang mana proses pembuatanya atau
fermentasinya dapat menggunakan berbagai macam bahan baku.
Sehingga hal ini menyebabkan asam laktat yang dihasilkan akan
memiliki sifat fisik dan kimiawi dan juga penulisan strukturnya juga
bermacam-macam. Asam laktat ini sangat perlu dproduksi dalam
jumlah besar secara kontinyu dikarenakan kebutuhan dunia akan asam
laktat sangatlah besar. Asam laktat memiliki banyak sekali manfaat
dan kegunaanya terutama dalam dunia industri makanan, bahan
pengawet, agent buffer, bahkan asam laktat digunakan dalam dunia
pertanian dalam proses produksi pestisida, herbisida dan juga
fungisida.
Salah satu terapan atau kegunaan daripada asam laktat yang paling
menjanjikan adalah dalam hal sebagai bahan baku pembuatan PLA
(poly lactic acid) yang mempunyai sifat biodegredeble dan
biocompatible sebagai altrnatif pengganti plastik non-biodegredeble
yang dihasilkan dari minyak bumi, batu bara, dan juga gas alam.Asam
laktat di dapat dari proses perubahan glukosa dan juga piruvat yang
saling bereaksi.
DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH PROTEIN
05JUN
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
REAKSI WARNA :
Protein : Biuret
DENATURASI protein :
5. Imunologis : Ig A, D, E, G, M.
Positif : Masuk > keluar contoh anak sedang tumbuh, ibu hamil
ASAM AMINO
- Asam amino esensiil yaitu asam amino yang tidak dapat disintesis
oleh tubuh manusia. tetapi didapatkan dari makanan (tumbuhan dan
hewan)
Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini
terdiri dari 40-350 asam amino. Protein sederhana umumnya hanya
memiliki satu domain. Pada protein yang lebih kompleks, ada
beberapa domainyang terlibat di dalamnya. Hubungan rantai
polipeptida yang berperan di dalamnya akan menimbulkan sebuah
fungsi baru berbeda dengan komponen penyusunnya. Bila
struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah, maka fungsi
biologis masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang.
Inilah yang membedakan struktur domain dengan struktur kuartener.
Pada struktur kuartener, setelah struktur kompleksnya berpisah,
protein tersebut tidak fungsional.
Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel mkahluk
hidup dan virus. Protein memiliki berbagai fungsi seperti :
Pada organisme lain protein memiliki fungsi lain seperti monelin , pada
suatu tanaman yang memiliki rasa manis.
BAB III
PEMBAHASAN
replikasi DNA : sebelum fase mitosis (fase S) dalam siklus sel; kedua
untai induk dipakai sebagai cetakan untuk di replikasi.
DNA polymerase
secara singkat dalam siklus sel : Pada fase G2/M sudah ada 2 copy.
Pada fase G1 persiapan,
Kemudian terjadi proses replikasi. Karena arah DNA anti parallel maka
perlu Leading-strand dan lagging strand. Dari ORI didapatkan 2
replication fork.Ada ORI dan helikase yang membuka pilinan terus
sampai terbentuk replication bubble.
1. ORI
2. Helikase
3. Replication bubble
Chromosome end:
Pada saat sel replikasi maka akan selalu memendek. Sampai pada
suatu titik tertentu yang merupakan signal bagi sel untuk berhenti
membelah. Karena kemampuan sel untuk membelah dibatasi oleh
panjangnya telomerase. Pada saat telomere memendek sampai batas
tertentu maka akan memberikan sinyal bagi sel untuk berhenti
membelah. Sedangkan pada stem sel yang memiliki telomerase, maka
kemampuan membelahnya tidak terbatas karena pada saat telomere
habis maka telomerase akan membentuk telomere baru. Hal ini yang
dimanfaatkan oleh sel kanker karena sel kanker memiliki telomerase
sehingga sel kanker dapat terus membelah. Manusia memiliki
kemampuan replikasi sel yang terbatas karena keterbatasan telomere,
shg bila telomere habis sel akan berhenti membelah.
Pada eukariota, siklus urea (bahasa Inggris: urea cycle, ornithine cycle)
merupakan bagian dari siklus nitrogen, yang meliputi reaksi
konversi amonia menjadi urea. Siklus ini ditemukan pertama kali
oleh Hans Krebs dan Kurt Henseleit pada tahun 1932.
Pada mamalia, siklus urea terjadi di dalam hati, produk urea kemudian
dikirimkan ke organ ginjal untuk diekskresi. Dua jenjang reaksi pada
siklus urea terjadi di dalam mitokondria. Ringkasan reaksi siklus urea
adalah:
Amonia
Urea
Urea merupakan zat diuretik higroskopik dengan menyerap air
dari plasma darah menjadi urin. Kadar urea dalam darah manusia
disebut BUN (bahasa Inggris: Blood Urea Nitrogen). Peningkatan nilai
BUN terjadi padasimtoma uremia dalam kondisi gagal ginjal akut dan
kronis atau kondisi gagal jantung dengan konsekuensitekanan
darah menjadi rendah dan penurunan laju filtrasi pada ginjal. Pada
kasus yang lebih buruk,hemodialisis ditempuh untuk menghilangkan
larutan urea dan produk akhir metabolisme dari dalam darah.
Pada hewan seperti burung dan reptil yang harus mencadangkan air di
dalam tubuhnya, nitrogen diekskresi sebagai asam urat yang
bersenyawa dengan sedikit kandungan air. Sedang pada manusia,
asam urat tidak disintesis dari amonia, melainkan
dari adenina dan guanina yang terdapat pada berbagai nukleotida.
Asam urat biasanya diekskresi dalam jumlah sedikit, melalui urin.
Kadar asam urat dalam darah dapat meningkat pada penderita
gangguan ginjal dan leukimia. Bentuk garam dari asam urat dapat
mengendap menjadi batu ginjalmaupun batu kemih. Pada artritis,
endapan garam dari asam urat terjadi pada tulang rawan yang
terdapat pada persendian.
Jenjang reaksi
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
sintesis protein
Kita tahu bahwa semua proses atau reaksi dalam tubuh kita hampir
tidak terjadi tanpa adanya enzim. Hal itu menunjukkan betapa
pentingnya enzim dalam tubuh kita, dan proses dasar atau awal
pembuatan enzim yang berasal dari proses sintesis protein.
a. Inti sel
tRNA merupakan salah satu jenis RNA yang bertugas untuk mengikat
asam amino dari sitoplasma dan menggabungkannya dengan asam
amino lain pada tahapan sintesis protein.
d. RNA polimerase
Sintesis protein secara garis besar dibagi menjadi dua tahapan utama,
yaitu proses pembuatan molekul mRNA pada inti sel (transkripsi) dan
proses penerjemahan mRNA oleh rRNA serta perangkaian asam amino
di ribosom (translasi).
1. Transkripsi
Transkripsi terjadi di inti sel. Pada tahapa ini, RNA polimerase akan
melekat pada rantai DNA sehingga rantai membuka. Salah satu rantai
DNA yang akan diterjemahkan (DNA template/rantai sense) mulai
mendapatkan basa pasangannya, sehingga tercipta rantai komplemen.
Rantai komplemen inilah yang kemudian akan menjadi mRNA
(messenger RNA).
Note: pada proses pembuatan mRNA, kode A pada rantai sense akan
berkomplemen dengan kode U (urasil), bukan T atau timin seperti pada
DNA.
Note: mRNA terdiri dari dua macam kode, yaitu ekson dan intron.
Ekson adalah kode yang dipakai, sedangkan intron akan dibuang.
2. Translasi
Translasi sendiri terdiri dari tiga tahapan, yaitu inisiasi, elongasi dan
terminasi.
a. Inisiasi
Pada saat mRNA sampai di ribosom, proses pertama kali yang terjadi
adalah inisiasi. Yaitu proses pengenalan kodon (pasangan 3 kode: cth.
UAA, AUG), yang dimana sintesis akan dimulai dari kodon pemula
(kodon start) yang merupakan asam amino Metionin, dengan kode
AUG. Setelah kodon ini terbaca, asam amino pertama akan berada
diribosom untuk selanjutnya digabungkan dengan asam amino
selanjutnya.
b. Elongasi
Elongasi merupakan proses kelanjutan dari inisiasi. Pada tahapan ini,
kodon akan terus dibaca dan tRNA akan terus menerus membawa
asam amino ke ribosom sesuai dengan kodon yang ada pada mRNA.
c. Terminasi
I. PENDAHULUAN
Ingat kembali kacang ercis Mendel. Salah satu karakter yang dipelajari
pada kacang ercis adalah panjang batang. Variasi dalam satu gen
tunggal menentukan perbedaan antara varietas (tanaman) kacang
ercis yang tinggi dan yang kerdil. Mendel tidak mengetahui dasar
fisiologis dari perbedaan fenotipik tersebut, namun para ahli tumbuhan
menjelaskan sebagai berikut: Kacang yang kerdil kekurangan hormon
pertumbuhan yang disebut geberrelin, yang merangsanga
pertumbuhan normal pada batang. Kacang yang kerdil jika diberi
hormone giberelin akakn menunjukkan perumbuhan yang normal. Apa
yang menyebabkan kacang yang kerdil tidak dapat mensintesis
hormon giberelin sendiri? Tanaman tersebut ternyata tidak mempunyai
suatu protein penting, yaitu suatu enzim yang diperlukan untuk
sintesis hormon giberelin.
1.2 Tujuan
II. PEMBAHASAN
1.1
C. Terminasi transkripsi
2.6 Translasi
Seperti mRNA dan tipe RNA seluler lain, molekun RNA transfer
ditranskripsi dari cetakan DNA. Pada sel eukariotik, seperti mRNA, tRNA
dibuat di dalam nucleus dan harus diangkut dari nucleus ke sitoplasma,
tempat terjadinya translasi. Baik pada sel prokariotik maupun
eukariotik, tiap molekul tRNA digunakan berulang kali, mengambil
desain asam aminonya dalam sitosol, menyimpan muatan ini di
ribosom, dan meningglkan ribosom untuk mengambil muatan lainnya.
Molekul tRNA terdiri atas untai tunggal RNA yang panjangnya hanya 80
nukleotida. Untai RNA melipat ke belakang terhadap dirinya sendiri
membentuk molekul dengan struktur tiga dimensi yang diperkuat
interaksi antara bagian-bagian yang berbeda dari rantai nukleotida.
Basa-basa nukleotida di daerah tertentu dari untai tRNA membentuk
ikatan hydrogen dengan basa-basa komplementer dari daerah lain.
Berikut meru[akan gambar RNA transfer :
c. Ribosom
1) Inisiasi
2) Elongasi
Pada tahap ini asam amino ditambahkan satu per satu pada asam
amino pertama. Tiap penambahan mengakibatkan partisipasi beberapa
protein yang disebut factor elongasi. Berikut merupakan tahapan atau
siklus elongasi transkripsi:
3) Terminasi
1. Ketika suatu ribosom mencapai suatu kodon terminasi pada untai mRNA,
tempat A pada ribosom itu menerima suatu protein yang disebut factor
pelepas sebagai ganti tRNA.
III. KESIMPULAN
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..............................................................................................
............... i
DAFTAR
ISI.............................................................................................................
.............. ii
BAB I.
PENDAHULUAN.........................................................................................
............ 1
1.1 Latar
Belakang..................................................................................................
.............. 1
1.2 Rumusan
Masalah....................................................................................................
....... 1
1.4 Manfaat......................................................................................
..................................... 2
2.2 Asam
Amino.......................................................................................................
............ 4
2.3 Sintesa
Protein......................................................................................................
.......... 9
2.4 Struktur
Protein......................................................................................................
........ 14
2.5 Klasifikasi
Protein......................................................................................................
..... 15
2.6 Fungsi
Protein......................................................................................................
........... 17
3.1 Kesimpulan.................................................................................
.................................... 22
3.2 Saran..........................................................................................
..................................... 22
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................................
........... 23
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat karunia-Nya
penulis mampu menyelesaikan makalah dengan judul Sintesis Protein.
Penulis
Adi Santoso
(201010220211026)
BAB I
PENDAHULUAN
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian
terbesar tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein,
setengahnya ada di dalam otot, seperlima ada di dalam tulang dan
tulang rawan, sepersepuluhnya ada di dalam kulit, selebihnya ada di
dalam cairan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon,
pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks intraseluler dan sebagainya
adalah protein. Di samping itu asam amino yang membentuk protein
bertindak sebagai prekursor sebagian besar koenzim hormon, asam
nukleat, dan molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan. Protein
memiliki fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain,
yaitu pembangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh
(Almatsier, 2002).
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
2.1 Protein
Molekul protein lebih kompleks dari pada karbohidrat dan lemak dalam
hal berat molekul dan keanekaragaman unit-unit asam amino yang
membentuknya. Berat molekul protein bisa mencapai empat puluh
juta; bandingkan dengan berat molekul glukosa yang besarnya 180.
Jenis protein sangat banyak, mungkin sampai 1010-1012. Ini dapat
dibayangkan bila diketahiu bahwa protein terdiri atas sekian kombinasi
berbagai jenis dan jumlah asam amino. Ada dua puluh jenis asam
amino yang diketahiu sampai sekarang yang terdiri atas sembilan
asam amino esensial (asam amino yang tidak dapat dibuat tubuh dan
harus didatangkan dari makanan) dan sebelas asam amino nonesensial
(Almatsier, 2002).
2.2 Asam Amino
ALANINE (5,82%)
Memperkuat membran sel. Membantu metabolisme glukosa menjadi
energi tubuh.
ARGININE (5,98%)
Penting untuk kesehatan reproduksi pria karena 80% cairan semen
terdiri dari arginine. Membantu detoxifikasi hati pada sirosis hati dan
fatty liver. Membantu meningkatkan sistem imun. Menghambat
pertumbuhan sel tumor dan kanker. Membantu pelepasan hormon
pertumbuhan.
CYSTINE (0,67%)
Membantu kesehatan pankreas. Menstabilkan gula darah dan
metabolisme karbohidrat. Mengurangi gejala alergi makanan dan
intoleransi. Penting untuk pembentukan kulit, terutama penyembuhan
luka bakar dan luka operasi. Membantu penyembuhan kelainan
pernafasan seperti bronchitis. Meningkatkan aktifitas sel darah putih
melawan penyakit.
GLYCINE (3,50%)
Meningkatkan energi dan penggunaan oksigen di dalam sel. Penting
untuk kesehatan sistem syaraf pusat. Penting untuk menjaga
kesehatan kelenjar prostat. Mencegah serangan epilepsi dan pernah
dipakai untuk mengobati depresi. Diperlukan sistem imun untuk
mensintesa asam amino non esensial.
HISTIDINE (1,08%)
Memperkuat hubungan antar syaraf khususnya syaraf organ
pendengaran. Telah dipakai untuk memulihkan beberapa kasus
ketulian. Perlu untuk perbaikan jaringan. Perlu dalam pengobatan
alergi, rheumatoid arthritis, anemia. Perlu untuk pembentukan sel
darah merah dan sel darah putih.
PROLINE (2,97%)
Sebagai bahan dasar glutamic acid. Bersama lycine dan vitamin C akan
membentuk jaringan kolagen yang penting untuk menjaga kecantikan
kulit. Memperkuat persendian, tendon, tulang rawan dan otot jantung.
SERINE (4,00%)
Membantu pembentukan lemak pelindung serabut syaraf
(myelinsheaths). Penting dalam metabolisme lemak dan asam lemak,
pertumbuhan otot dan kesehatan sistem imun. Membantu produksi
antibodi dan immunoglobulin.
TYROSINE (4,60%)
Memperlambat penuaan sel. Menekan pusat lapar di hipotalamus.
Membantu produksi melanin. Penting untuk fungsi kelenjar adrenal,
tiroid dan pituitary. Penting untuk pengobatan depresi, alergi dan sakit
kepala. Kekurangan menyebabkan hypothyroidism dengan gejala
lemah, lelah, kulit kasar, pembengkakan pada tangan, kaki, dan muka,
tidak tahan dingin, suara kasar, daya ingat dan pendengaran menurun
serta kejang otot.
ORNITHINE (**)
Membantu pelepasan hormon pertumbuhan yang memetabolisir lemak
tubuh yang berlebihan jika digabung dengan arginine dan carnitine.
Penting untuk fungsi sistem imun dan fungsi hati yang sehat. Penting
untuk detoxifikasi amonia dan membantu proses penyembuhan.
TAURINE (**)
Menjaga kesehatan otot jantung, sel darah putih, otot rangka dan
sistem syaraf pusat. Komponen penting dari cairan empedu yang
penting untuk pencernaan lemak, absorbsi vitamin larut dalam
lemak (A, D, E, K). Menjaga kadar kolesterol darah. Kekurangan
menyebabkan ansietas, epilepsi, hiperaktif dan fungsi otak yang buruk.
Disintesa dari asam amino cysteine.
CYSTEINE (**)
Dibentuk dari asam amino methionine dengan bantuan vitamin B6.
Merupakan bahan dasar glutathione yaitu salah satu antioksidan
terbaik yang bekerja optimum bila bersama vitamin E dan selenium.
Melindungi sel dari zat-zat berbahaya, efek radiasi. Melindungi hati dan
otak dari alkohol dan rokok. Penting dalam pengobatan bronchitis,
emphysema, TBC, dan rheumatoid arthritis. Mudah berubah menjadi
cystine.
CITRULLINE (**)
Menghasilkan energi. Meningkatkan sistem imunitas. Dimetabolisir
menjadi arginine. Penting dalam detoxifikasi amonia yang merusak sel-
sel sehat.
1. ISOLEUCINE (4,13%)
2. LEUCINE (5,80%)
3. LYCINE (4,00%)
4. METHIONINE (2,17%)
5. PHENYLALANINE(3,95%)
Diperlukan oleh kelenjar tiroid untuk menghasilkan tiroksin
yang akan mencegah penyakit gondok. Dipakai untuk mengatasi
depresi juga untuk mengurangi rasa sakit akibat migrain, menstruasi
dan arthritis. Menghasilkan norepinephrine otak yang membantu daya
ingat dan daya hafal. Mengurangi obesitas.
6. THREONINE (4,17%)
Meningkatkan kemampuan usus dan proses pencernaan.
Mempertahankan keseimbangan protein. Penting dalam pembentukan
kolagen dan elastin. Membantu hati, jantung, sistem syaraf pusat, otot-
otot rangka dengan fungsi lipotropic. Mencegah serangan epilepsi.
7. TRYPTOPHANE (1,13%)
Meningkatkan penggunaan dari vitamin B kompleks.
Meningkatkan kesehatan syaraf. Menstabilkan emosi. Meningkatkan
rasa ketenangan dan mencegah insomnia (membantu anak yang
hiperaktif). Meningkatkan pelepasan hormon pertumbuhan yang
penting dalam membakar lemak untuk mencegah obesitas dan baik
untuk jantung.
8. VALINE (6,00%)
Memacu kemampuan mental. Memacu koordinasi otot.
Membantu perbaikan jaringan yang rusak. Menjaga keseimbangan
nitrogen.
Kandungan protein pada ikan relatif cukup besar, sekitar 15-25% setiap
100 gram. Selain itu, kandungan protein ikan terdiri dari berbagai asam
amino yang hampir seluruhnya di butuhkan oleh manusia.
RNA duta merupakan RNA yang dibuat oleh proses yang dinamakan
dengan transkripsi pada inti sel. Peranan mRNA adalah membawa
informasi genetik yang ada pada DNA menuju ribosom. Informasi yang
terdapat pada mRNA berupa kodon yang tersusun secara triplet,
misalkan UCA, UCU, atau AAG. Kodon tersebut dibuat triplet atau tiga-
tiga karena 4 pangkat 3 hasilnya 64, yang kombinasi hurufnya diatas
20.
Ribosomal RNA inilah yang sering kita namakan sebagai ribosom. rRNA
merupakan organel yang tersusun atas subunit besar dan subunit kecil.
Ribosom terdapat di sitoplasma sebagai ribosom bebas atau terikat
pada Retikulum endoplasma. Pada saat sintesis protein berlangsung,
ribosom biasanya membentuk polisom atau poliribosom. Polisom
bukanlah gabungan beberapa ribosom, melainkan hanya beberapa
ribosom yang membaca satu rantai mRNA secara bersamaan sehingga
tampak seperti berkelompok-kelompok. Poliribosom biasanya ada 4
atau 5 ribosom yang membaca pada satu rantai mRNA yang sama.
Dari kedua rantai DNA, hanya salah satu rantai yang akan
diterjemahkan menjadi mRNA. Rantai DNA yang diterjemahkan menjadi
protein dinamakan dengan rantai sense atau DNA template atau DNA
cetakan, sedangkan rantai pasangannya dinamakan DNA antisense.
Dari DNA template inilah mRNA akan membentuk rantai berpasangan
dengan basa-basa yang ada pada DNA sense.
Inisiasi
Hasil dari proses sintesis protein adalah rantai primer protein (rantai
polipeptida) yang masih belum fungsional. Untuk menjadi fungsional,
protein harus dimodifikasi di badan golgi sesuai kebutuhan sel.
Secara teoritik dari 21 asam amino yang ada di alam dapat dibentuk
protein dengan jenis yang tidak terbatas. Namun diperkirakan hanya
sekitar 2000 jenis protein yang terdapat di alam. Para ahli pangan
sangat tertarik pada protein, karena struktur dan sifatnya yang dapat
diamankan untuk berbagai keperluan.
Struktur Primer
Struktur tersier
Struktur kuartener
A. Berdasarkan Komponen
Protein Bersahaja.
Merupakan campuran yang terdiri atas asam mino.
Protein Kompleks.
Selain terdiri atas asam amino juga terdapat komponen lain (unsur
logam, gugus posfat, dll).
Protein.
Merupakan ikatan antara intermediet produk sebagai hasil hidrolisa
parsial dari protein native.
B. Berdasarkan Sumber.
Protein Hewani.
Berasal dari binatang, contoh : daging, susu, dll.
Protein Nabati.
Berasal dari tumbuhan, contoh : jagung.
Asam amino yang mengandung satu gugus asam dan satu gugus
amino. Asam amino netral terdiri atas asam amino alifatik (rantai
cabang terdiri atas hidrokarbon), asam amino dengan rantai cabang
hidroksil, asam amino dengan rantai cabang aromatik dan asam amino
dengan rantai cabang yang mengandung sulfur.
Contoh :
Sebagai enzim
Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu
senyawa makromolekul spesifik yang disebut enzim, dari reaksi yang
sangat sederhana seperti reaksi transportasi karbon dioksida sampai
yang sangat rumit seperti replikasi kromosom. Protein besar
peranannya terhadap perubahan-perubahan kimia dalam sistem
biologis.
Penunjang mekanis
Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya
kolagen, suatu protein berbentuk bulat panjang dan mudah
membentuk serabut. Pertahanan tubuh atau imunisasi Pertahanan
tubuh biasanya dalam bentuk antibodi, yaitu suatu protein khusus
yang dapat mengenal dan menempel atau mengikat benda-benda
asing yang masuk ke dalam tubuh seperti virus, bakteri, dan sel- sel
asing lain.
Pengendalian pertumbuhan
Protein ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri) yang dapat
mempengaruhi fungsi bagian-bagian DNA yang mengatur sifat dan
karakter bahan.
v Kwasiorkor.
Gejalanya:
- pertumbuhan terhambat.
- Otot-otot berkurang dan lemah.
- Edema.
- Muka bulat seperti bulan (moonface)
- Gangguan psikimotor.
Ciri khas dari kwashiorkor yaitu terjadinya edema di perut, kaki dan
tangan. Kehadiran kwashiorkor erat kaitannya dengan albumin serum.
Pada kwashiorkor gambaran klinik anak sangat berbeda. Berat badan
tidak terlalu rendah, bahkan dapat tertutup oleh adanya udema,
sehingga penurunan berat badan relatif tidak terlalu jauh, tetapi bila
pengobatan odema menghilang, maka berat badan yang rendah akan
mulai menampakkan diri. Biasanya berat badan tersebut tidak sampai
dibawah 60 % dari berat badan standar bagi umur yang sesuai.
Ciri-ciri :
Rambut halus, jarang, dan pirang kemerahan kusam.
v Marasmus.
Gejalanya :
Pertumbuhan terhambat.
Upaya Penanggulangan.
1.1 Kesimpulan
Saran
Winarno, F.G. 2002. Kimia Pangan Dan Gizi. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan harus dicerna agar menjadi molekul-molekul sederhana yang
siap diserap dari saluran pencernaan ke dalam sistem sirkulasi untuk
didistribusikan ke dalam sel. Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal
(mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang
berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi,
menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan
yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh. (Pearce
Evelin C. 2009)
Selama dalam proses pencernaan, makanan dihancurkan menjadi zat-zat
sederhana yang dapat di serap dan digunakan sel jaringan tubuh. Berbagai
perubahan sifat makanan terjadi karena kerja berbagai enzim yang terkandung
dalam cairan pencern. Setiap jenis zat ini mempunyai tugas khusus menyaring dan
bekerja atas satu jenis makanan dan tidak mempunyai pengaruh terhadap jenis
lainnya. (Abadi. 2010)
Proses pencernaan dimulai ketika makanan masuk ke dalam organ
pencernaan dan berakhir sampai sisa-sisa zat makanan dikeluarkan dari organ
pencernaan melalui proses defekasi. Makanan masuk melalui rongga oral (mulut).
Langkah awal adalah proses mestikasi (mengunyah). Terjadi proses pemotongan,
perobekan, penggilingan, dan pencampuran makanan yang dilakukan oleh gigi.
(Pearce Evelin C. 2009)
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam
dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa
yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari
manis, asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung
dan lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau. (Pearce Evelin C. 2009)
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Dengan adanya makalah ini dapat membantu mahasiswa dalam memahami
dan mengerti tentang Fisiologi Sistem Pencernaan.
2. Tujuan Khusus Mahasiswa dapat memahami dan mengerti tentang Fisiologi
Sistem Pencernaan.
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Institusi Pendidikan
Dengan adanya makalah ini dapat menambah bahan untuk pembelajaran
2. Bagi Mahasiswa
Dengan adanya makalah ini, dapat membantu mahasiswa dalam memahami
Fisiologi Sistem Pencernaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Mulut
Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada
hewan. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal
dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus. (Abadi. 2010)
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam
dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa
yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari
manis, asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung
dan lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau. (Pearce Evelin C. 2009)
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh
gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah
dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari
makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.
Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah
protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara
sadar dan berlanjut secara otomatis. (Abadi. 2010)
b. Tenggorokan ( Faring)
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal
dari bahasa yunani yaitu Pharynk. Didalam lengkung faring terdapat tonsil
( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan
merupakan pertahanan terhadap infeksi. (Drs. Irianto Kus. 2004)
c. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui
sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan
berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. (Drs.H.
Syaifudin.AMK. 2006)
d. Lambung
Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang
keledai. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot
berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan
normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam
kerongkongan.(Drs. Irianto Kus. 2004)
Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik
untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung
menghasilkan 3 zat penting :
1). Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap
kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah
kepada terbentuknya tukak lambung.
2). Asam klorida (HCl)
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh
pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan
sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.
(Drs. Irianto Kus. 2004)
3). Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)
e. Usus halus (usus kecil)
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang
terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh
darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding
usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu
melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga
melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak. (Drs.H.
Syaifudin.AMK. 2006)
f. Usus besar
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi
mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di
dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.
Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta
antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar.
Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air,
dan terjadilah diare. (Drs. Irianto Kus. 2004)
Organ pencernaan yang terakhir adalah usus besar yang terdiri dari kolon,
sekum, apendiks, dan rektum. Dalam keadaan normal kolon menerima 500 ml
kimus dari usus halus setiap hari. Isi usus yang disalurkan ke kolon terdiri dari
residu makanan yang tidak dapat dicerna, komponen empedu yang tidak diserap,
dan sisa cairan. Zat-zat yang tersisa untuk dieliminasi merupakan feses. Fungsi
utama usus besar adalah untuk menyimpan feses sebelum defekasi. (Drs.H.
Syaifudin.AMK. 2006)
Feses akan dikeluarkan oleh refleks defekasi yang disebabkan oleh sfingter
anus internus (terdiri dari otot polos) untuk melemas dan rektum serta kolon
sigmoid untuk berkontraksi lebih kuat. Apabila sfingter anus eksternus (terdiri
dari otot rangka) juga melemas maka akan terjadi defekasi. Peregangan awal di
dinding rektum menimbulkan rasa ingin buang air besar. Ketika terjaid defekasi
biasanya dibantu oleh mengejan volunter yang melibatkan kontraksi simultan
otot-otot abdomen dan ekspirasi paksa dengan glotis dalam posisi tertutup
sehingga meningkatkan tekanan intra-abdomen yang membantu pengeluaran
feses. (Abadi. 2010)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
CAIRAN TUBUH
Air (H20) merupakan komponen utama yang paling banyak terdapat di dalam
tubuh manusia. Sekitar 60% dari total berat badan orang dewasa terdiri dari air.
Namun bergantung kepada kandungan lemak & otot yang terdapat di dalam tubuh,
nilai persentase ini dapat bervariasi antara 50-70% dari total berat badan orang
dewasa. Oleh karena itu maka tubuh yang terlatih & terbiasa berolahraga seperti
tubuh seorang atlet biasanya akan mengandung lebih banyak air jika dibandingkan
tubuh non atlet. Di dalam tubuh, sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling tinggi
antara lain adalah sel-sel otot dan organ-organ pada rongga badan, seperti paru-paru
atau jantung, sedangkan sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling rendah adalah
sel-sel jaringan seperti tulang atau gigi. Konsumsi cairan yang ideal untuk memenuhi
kebutuhan harian bagi tubuh manusia adalah mengkonsumsi 1 ml air untuk setiap 1
kkal konsumsi energi tubuh atau dapat juga diketahui berdasarkan estimasi total
jumlah air yang keluar dari dalam tubuh. Secara rata-rata tubuh orang dewasa akan
kehilangan 2.5L cairan per harinya. Sekitar 1.5L cairan tubuh keluar melalui urin, 500
ml melalui keluarnya keringat, 400 ml keluar dalam bentuk uap air melalui proses
respirasi (pernafasan) dan 100 ml keluar bersama dengan feces (tinja). Sehingga
berdasarkan estimasi ini, konsumsi antara 8-10 gelas (1 gelas=240 ml) biasanya
dijadikan sebagai pedoman dalam pemenuhan kebutuhan cairan per- harinya.
Cairan tubuh (bahasa Inggris: interstitial fluid, tissue fluid, interstitium) adalah
cairan suspensi sel di dalam tubuh makhluk multiselular seperti manusia atau hewan
yang memiliki fungsi fisiologis tertentu. Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan
partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan
dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena
(IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit
berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam
seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu
dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang
lainnya.
Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dan cairan
ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di dalam sel di seluruh
tubuh, sedangkan cairan ekstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri
dari tiga kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan cairan
transeluler. Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler,
cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel, sedangkan cairan traseluler
adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan
sekresi saluran cerna.
Perpindahan cairan dan elektrolit tubuh terjadi dalam tiga fase yaitu :
a.Fase I :
Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan nutrisi dan
oksigen diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal.
b.Fase II :
Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan sel
c.Fase III :
Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan interstitial masuk ke
dalam sel.
b. Komposisi dan Fungsi Cairan Tubuh
Lebih kurang 60% berat badan orang dewasa pada umumnya terdiri dari cairan (air
dan elektrolit). Rata-rata seseorang memerlukan sekitar 11 liter cairan tubuh untuk
nutrisi sel dan pembuangan residu jaringan tubuh. Zat terlarut yang ada dalam cairan
tubuh terdiri dari elektrolit dan nonelektrolit. Non elektrolit adalah zat terlarut yang
tidak terurai dalam larutan dan tidak bermuatan listrik, seperti : protein, urea,
glukosa, oksigen, karbon dioksida dan asam-asam organik. Sedangkan elektrolit tubuh
mencakup natrium (Na+), kalium (K+), Kalsium (Ca++), magnesium (Mg++), Klorida
(Cl-), bikarbonat (HCO3-), fosfat (HPO42-), sulfat (SO42-). Garam mineral ketika
berada dalam bentuk cairan sel, baik seluruhnya maupun sebagian berbentuk ion
elektron, yaitu kation dan anion. Kation dibentuk oleh metal (Na+, K+, Ca2+, Mg2+,
dll.), sedangkan anion dibentuk oleh residu asam (Cl-, HCO-3, SO2-4, H2PO-4). Ion
amonium (NH+4) termasuk kation, sedangkan asam organik dan protein adalah anion.
3. Diet
Diet tinggi natrium akan berfungsi meretensi urine, demikian juga sebaliknya.
4. Obat-Obatan
Seperti steroid, diuretik.
5. Stress
Mempengaruhi metabolisme sel, meningkatkan gula darah, meningkatkan osmotik dan
ADH akan meningkatkan sehingga urine menurun
6. Sakit
Seperti bahan bakar, dalam keadaan sakit jelas mengeluarkan air yang banyak, seperti
gagal ginjal.
Pada orang dewasa kira-kira 40 % baerat badannya atau 2/3 dari TBW-nya berada di
dalam sel (cairan intraseluler/ICF), sisanya atau 1/3 dari TBW atau 20 % dari berat
badannya berada di luar sel (ekstraseluler) yaig terbagi dalam 15 % cairan interstitial,
5 % cairan intavaskuler dan 1-2 % transeluler.
Paru-paru
Melalui ekhalasi paru-paru mengeluarkan air sebanyak +300L setiap hari pada orang
dewasa. Pada kondisi yang abnormal seperti hiperpnea atau batuk yang terus-menerus
akan memperbanyak kehilangan air; ventilasi mekanik dengan air yang berlebihan
menurunkan kehilangan air ini.
Kelenjar pituitary
Hipotalamus menghasilkan suatu substansi yaitu ADH yang disebut juga hormon
penyimpan air, karena fungsinya mempertahankan tekanan osmotik sel dengan
mengendalikan retensi atau ekskresi air oleh ginjal dan dengan mengatur volume
darah.
Kelenjar adrenal
Aldosteron yang dihasilkan/disekresi oleh korteks adrenal (zona glomerolus).
Peningkatan aldosteron ini mengakibatkan retensi natrium sehingga air juga ditahan,
kehilangan kalor. Sedangkan apabila aldosteron kurang maka air akan banyak keluar
karena natrium hilang. Kortisol juga menyebabkan retensi natrium.
Kelenjar paratiroid
Mengatur keseimbangan kalsium dan fosfat melalui hormon paratiroid (PTH). Sehingga
dengan PTH dapat mereabsorbsi tulang, absorbsi kalsium dari usus dan reabsorbsi
kalsium dari ginjal.
4- Kulit
Air sangat penting untuk mengatur struktur dan fungsi kulit. Kecukupan air dalam
tubuh berguna untuk menjaga kelembaban, kelembutan, dan elastisitas kulit akibat
pengaruh suhu udara dari luar tubuh.
5- Pencernaan
Peran air dalam proses pencernaan untuk mengangkut nutrisi dan oksigen melalui
darah untuk segera dikirim ke sel-sel tubuh. Konsumsi air yang cukup akan membantu
kerja sistem pencernaan di dalam usus besar karena gerakan usus menjadi lebih
lancar, sehingga feses pun keluar dengan lancar.
6- Pernafasan
Paru-paru memerlukan air untuk pernafasan karena paru-paru harus basah dalam
bekerja memasukkan oksigen ke sel tubuh dan memompa karbondioksida keluar
tubuh. Hal ini dapat dilihat apabila kita menghembuskan nafas ke kaca, maka akan
terlihat cairan berupa embun dari nafas yang dihembuskan pada kaca.
8- Pemulihan penyakit
Air mendukung proses pemulihan ketika sakit karena asupan air yang memadai
berfungsi untuk menggantikan cairan tubuh yang terbuang.
Gejala Dehidrasi
Berikut ini adalah berbagai gejala dehidrasi sesuai tingkatannya :
1. Dehidrasi ringan
-Muka memerah
-Rasa sangat haus
-Kulit kering dan pecah-pecah
-Volume urine berkurang dengan warna lebih gelap dari biasanya
-Pusing dan lemah
-Kram otot terutama pada kaki dan tangan
-Kelenjar air mata berkurang kelembabannya
-Sering mengantuk
-Mulut dan lidah kering dan air liur berkurang
2. Dehidrasi sedang
-Tekanan darah menurun
-Pingsan
-Kontraksi kuat pada otot lengan, kaki, perut, dan punggung
-Kejang
-Perut kembung
-Gagal jantung
-Ubun-ubun cekung
-Denyut nadi cepat dan lemah
3. Dehidrasi Berat
-Kesadaran berkurang
-Tidak buang air kecil
-Tangan dan kaki menjadi dingin dan lembab
-Denyut nadi semakin cepat dan lemah hingga tidak teraba
-Tekanan darah menurun drastis hingga tidak dapat diukur
-Ujung kuku, mulut, dan lidah berwarna kebiruan.
- Air berion
Air berion tidak hanya menghilangkan dahaga melainkan juga berfungsi sebagai
sumber energi seperti halnya karbohidrat, lipid, dan protein. Air berion bekerja sebagai
perantara dalam reaksi-reaksi biokimia dan berperan dalam proses metabolisme tubuh
sehingga dapat mengembalikan kesegaran otot tubuh setelah beraktivitas
mengeluarkan keringat dengan cepat.
- Jus buah
Selain rasanya nikmat dan segar, jus buah mengandung beragam vitamin dan mineral
yang menyehatkan. Menurut penelitian, jus jambu biji mengandung vitamin C
sebanyak 3-6 kali lebih tinggi dibandingkan jus jeruk, 10 kali lebih tinggi dibandingkan
pepaya, dan 10-30 kali lebih tinggi dibanding pisang. Namun, atlet kurang disarankan
meminum jus buah saat berolahraga karena cairan padatnya tidak mudah terserap
tubuh.
Diffusi dan osmosis adalah mekanisme transportasi pasif. Hampir semua zat berpindah
dengan mekanisme transportasi pasif. Diffusi sederhana adalah perpindahan partikel-
partikel dalam segala arah melalui larutan atau gas. Beberapa faktor yang
mempengaruhi mudah tidaknya difusi zat terlarut menembus membran kapiler dan sel
yaitu :
Permebelitas membran kapiler dan sel
Konsenterasi
Potensial listrik
Perbedaan tekanan.
Osmosis adalah proses difusi dari air yang disebabkan oleh perbedaan konsentrasi.
Difusi air terjadi pada daerah dengan konsenterasi zat terlarut yang rendah ke daerah
dengan konsenterasi zat terlarut yang tinggi.
Perpindahan zat terlarut melalui sebuah membrane sel yang melawan perbedaan
konsentrasi dan atau muatan listrik disebut transportasi aktif. Transportasi aktif
berbeda dengan transportasi pasif karena memerlukan energi dalam bentuk adenosin
trifosfat (ATP). Salah satu contonya adalah transportasi pompa kalium dan natrium.
Natrium tidak berperan penting dalam perpindahan air di dalam bagian plasma dan
bagian cairan interstisial karena konsentrasi natrium hampir sama pada kedua bagian
itu. Distribusi air dalam kedua bagian itu diatur oleh tekanan hidrostatik yang
dihasilkan oleh darah kapiler, terutama akibat oleh pemompaan oleh jantung dan
tekanan osmotik koloid yang terutama disebabkan oleh albumin serum. Proses
perpindahan cairan dari kapiler ke ruang interstisial disebut ultrafilterisasi. Contoh lain
proses filterisasi adalah pada glomerolus ginjal.
Meskipun keadaan di atas merupakan proses pertukaran dan pergantian yang terus
menerus namun komposisi dan volume cairan relatif stabil, suatu keadaan yang
disebut keseimbangan dinamis atau homeostatis.