Laporan Ibp Susu
Laporan Ibp Susu
Laporan Ibp Susu
Disusun Oleh :
Kloter Pertama
Sri Endang Ayu (I1D016004)
Jihan Lailatus Shobah (I1D016014)
Izdihar Hanifa (I1D016024)
Ine Berlian Yustika (I1D016034)
Caitlin Zhefania (I1D016044)
(SUSU)
Disusun Oleh :
Kelompok 4
Jihan Lailatus Shobah (I1D016014)
Ada sebagian orang yang memiliki masalah dalam mencerna laktosa maka
sebaiknya menghindari konsumsi susu sapi karena terdapat laktosa didalamnya.
Alternatif lainnya adalah dengan mengonsumsi susu yang berasal dari nabati yaitu
susu kedelai. Susu ini dihasilkan dari kedelai yang direndam dan diperas. Susu ini
mengandung protein, lemak dan tidak mengandung lemak jenuh. Maka dari itu
susu ini bisa menjadi alternatif bagi yang memiliki intoleran laktosa.
B. Tujuan Praktikum
Susu merupakan bahan makanan utama bagi mahluk yang baru lahir, baik
hewan maupun manusia. Sebagai bahan makanan atau minuman, air susu sapi
mempunyai nilai gizi yang tinggi karena mengandung unsur-unsur kimia yang
dibutuhakan oleh tubuh seperti kalsium, phosphor, vitamin A, vitamin B dan
riboflavin yang tinggi. Komposisinya yang mudah dicerna dengan kandungan
protein, mineral, dan vitamin tinggi, menjadikan susu sebagai sumber makanan
yang fleksibel yang dapat diatur kadar lemak sehingga dapat memenuhi keinginan
dan selera konsumen. Susu didefinisikan sebagai sekresi kelenjar susu binatang
yang menyusui anaknya (mamalia) (Heri dkk, 2015).
No Penyusun Kadar
1. Air 87%
2. Lemak 3,9%
3. Protein 3,5%
4. Laktosa 4,9%
5. Abu (Mineral) 0,7%
(Heri dkk, 2015)
C. Pengolahan Susu
Salah satu jenis keju adalah keju cheddar. Cheddar adalah jenis keju
keras yang memiliki nilai gizi tinggi karena konsentrasi kasein yang
mengandung berbagai tingkat semua asam amino esesial asam, lemak dan
sejumlah kecil nutrisi lain seperti kalsium, natrium, kalium, retinol, ribovlavi,
pyridoxine dan sianokobalamin. Karena konsentrasi yang lebih tinggi nutrisi
itu adalah komponen penting dari diet seimbang. Kualitas keju cheddar
tergantung pada kultur stater, teknologi manufaktur dan komposisi susu
dipengaruhi oleh jenis jewan, individualitas, kesehatan, pakan dan kondisi
cuaca (Murtaza,2016).
BAB III
ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Sentrifus
2. Gelas ukur
3. Timbangan
B. Bahan
1. Susu sapi
2. Susu kedelai
BAB IV
PROSEDUR KERJA
1. Pengendapan protein susu
Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Tabel Hasil Pengamatan
A. Pengendapan protein susu
Susu kedelai
No Perlakuan Pengamatan
1. Susu diukur 25 ml
Susu sapi
No Perlakuan Pengamatan
1. Susu diukur 25 ml
Percobaan 1
No Perlakuan Pengamatan
1. Sebanyak 5 ml susu dimasukan ke Susu kedelai berwarna putih
dalam sentrifus
2. Sentrifus yang berisi susu diputar Tidak ada perubahan
2500 rpm selama 10 menit
3. Susu dituangkan ke dalam gelas Tidak ada perubahan
ukur lalu dibiarkan selama 10
menit
Percobaan 2
No Perlakuan Pengamatan
1. Sebanyak 5 ml susu dimasukan ke Susu sapi berwarna putih
dalam sentrifus
2. Sentrifus yang berisi susu diputar Terdapat 2 lapisan, lapisan atas
2500 rpm selama 10 menit atas ada endapan dan berwarna
putih kekuningan sedangkan
endapan bawah berwarna putih
3. Susu dituangkan ke dalam gelas Terbentuk cream dan berwarna
ukur lalu dibiarkan selama 10 putih pekat
menit
Percobaan 3
No Perlakuan Pengamatan
1. Sebanyak 5 ml susu dimasukan ke Susu kedelai berwarna putih
dalam sentrifus
2. Sentrifus yang berisi susu diputar Tidak ada perubahan
2500 rpm selama 10 menit
Perbedaan berat endapan antara susu sapi dengan susu kedelai adalah
seharusnya susu kedelai banyak endapan karena susu kedelai mengandung protein
yang lebih tinggi daripada susu sapi yaitu pada susu kedelai mengandung 3,5 %
dan pada susu sapi 3,2 % dan percobaan yang kita lakukan tidak sesuai dengan
referensi karena faktor-faktor eskternal seperti saat menyaringan tidak tuntas,
pengukuran yang salah dan lain-lain.
B. Saran
Pada percobaan ini dibutuhkan waktu yang lama jadi sebaiknya alat
perlengkapn untuk percobaan ini harus tersedia semua agar tidak terlalu
memerlukan waktu yang lama.
DAFTAR PUSTAKA
H, Susanty & E, Nurdin 2012, Efek Pemberian Temu Putih (Curcuma zedoaria)
terhadap Kualitas Susu Sapi Perah Penderita Mastitis Subklinis, Jurnal
Peternakan Indonesia, vo. 14, no. 2.
Kusuma, Diana Sari, Santoso, Filiana & Prabawati, Elisabeth Kartika 2013
Characteristics of Soymilk Added with Dragon Fruit and Eggplant Peel Extracts,
Jurnal Tekonologi dan Industri Pangan,vol. 24, no. 1.
Lean, Michael E 2013, Ilmu Pangan Gizi & Kesehatan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Murtaza, Mian Anjun, Huma, Nuzhat, Samen Asya, Saeed Muhammad, Murtaza Mian
Shamas 2014 Mineral and Lactic Acid Contents in Buffalo Milk Cheddar
Cheese; a Comparison with Cow, Jurnal of Food and Nutrition Research, vol. 2,
no.8.
Prasetyanti, Dyah Rumaniar, Budiarti Christina & Wahyu, Dian 2016 Efektifitas Daun
Kersen (Muntinga calabura L.) dalam Menurunkan Jumlah Bakteri dalam Susu
dan Peradangan Pada Ambing Sapi Perah, Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, vol.
XXI, no.3.
Sumarmono, J & Suhartati, F 2012, Yield Dan Komposisi Keju Lunak (Soft Cheese)
Dari Susu Yang Dibuat Dengan Teknik Direct Acidification Menggunakan
Ekstrak Buah Lokal, Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, vol. 1, no. 3.
Warsito, Heri, Riandiani & Nurdyansyah, Fafa 2015, Ilmu Bahan Makanan Dasar, Nuha
Medika, Yogyakarta.
Lampiran 2
1. Pengendapan protein susu