Kumpulan Buku Sampah
Kumpulan Buku Sampah
Kumpulan Buku Sampah
PENGANTAR
sebagai upaya pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan lingkungan, baik dari segi jumlah
maupun mutunya.
Untuk memperoleh lulusan tenaga kesehatan lingkungan yang mampu, dan terampil
dalam pelaksanaan dan tugas-tugasnya, diperlukan kurikulum yang memadai dan selalu
dikembangkan sesuai kemajuan ilmu dan teknologi serta tuntutan kebutuhan masyarakat.
dan prasarana adalah sebagai sumber belajar untuk mendukung pencapaian kompetensi yang
Buku, sebagai salah satu sarana belajar mengajar mutlak tersedia dalam jumlah dan
kualitas yang memadai, karena buku adalah sumber ilmu, sehingga semakin banyak jumlah
buku yang berkualitas semakin besar peluang peserta didik untuk menambah luas wawasan
didalam bidangnya.
Diketahui bahwa sistem pengelolaan sampah adalah salah satu mata kuliah wajib, dan
merupakan mata kuliah keahlian pada jurusan kesehatan lingkungan, oleh karena itu tuntutan
akan adanya buku yang wajib adalah wajar, lebih-lebih yang berbahasa Indonesia.
Sebagai realisasi dari penugasan dan kewajiban bagi para dosen untuk menyusun
buku, maka tim pengampu mata kuliah penyehatan tanah dan pengelolaan sampah, mencoba
untuk menyusun buku wajib, sesungguhnya buku ini merupakan pengembangan, dan atau
Dengan segalah kerendahan hati disampaikan terima kasih kepada, Bapak kepala
PPSDM , Kementerian Kesehatan R.I. yang telah memberi kepercayaan kepada tim
2
pengampu, dan juga kepada Direktur Politekkes Makassar, serta sejawad Dosen yang telah
Walaupun demikian, buku ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu tetap
Semoga buku yang sederhana ini dapat memberikan harapan, dan bermanfaat bagi
Hormat kami,
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Pengantar Halaman
Daftat Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
PERSAMPAHAN
DAFTAR PUSTAKA
4
5
DAFTAR TABEL
menurut sumbernya.. 48
3.5.4. Tipe, cara kerja dan asplikasi peralatan yang digunakan reduksi
6
3.6.3a. proporsi distribusi gas-gas dan lahan dalam lahan urug selama
3.6.3d. pelapis atau segel lahan urug untuk pengendalian gerkan gas dan lindi 152
3.6.5a. Perhitungan desitas sampah yang telah di padatkan pada lahan urug. 161
3.6.5b. Perhitungan desitas sampah yang telah di padatkan pada lahan urug,
3.6.5c. Karasteristik kinerja peralatan yang di gunakan pada lahan urug. 167
4.2. Contoh daftar bahan buangan yang berbahaya yang bukan bahan radioaktif 175
.
7
DAFTAR GAMBAR
3.3.3d. Korelasi antara kecepatan rata-rata pengangkutan dengan jarak yang ditempuh
seluruh rute. 77
3.6.3a. Bagan unuk penentuan rembesan dari lahan urug dan dar iaquifer atas
BAB I
kehidupan manusia.
menjadi bahan yang siap untuk energi, bahan setengah jadi untuk suatu
LINGKUNGAN
9
DIX, 1981)
Gambar 1.1. menunjukkan bahwa setiap aktivitas manusia menimbulkan
Limbah cair lazim disebut air limbah (air buangan, air kotor), dan
lazim disebut gas buang. dan kemunculannya dilingkungan lazim disebut emisi,
sehingga tidak lazim jika disebut emisi air limbah atau effluen gas buang.
limbah yang dapat digolongkan sebagai sampah. Mudah dipahami, tentu bukan
limbah cair karena tidak benar disebut sampah cair, dan juga bukan limbah gas
(tidak ada sampah gas) sehingga yang dapat digolongkan dalam sampah
adalah limbah padat. Tetapi tidak semua limbah padat ototmatis disebut
sampah.
dibawah ini.
A apt definition of solid wastes matter in the wrong place, inplying that a
material becomes waste only when specific owner ceases to have a use for
10
it. Yesterdays newspaper is waste to the man who bought it, but it could be
benar jika ada istilah sampah cair atau sampah gas. Sebaliknya juga
guna) lahan dan zoning, atau dapat dikatakan sumber sampah berhubungan
klasifikasi yang dapat dikembangkan. Dan salah satu klasifikasi yang biasa
a. Permukiman
b. Pusat-pusat perdagangan
c. Perkotaan (Municipal)
d. Industri (Industrical)
e. Lahan terbuka (Open Areas)
f. Pengolahan limbah (Treatment Plants)
g. Pertanian
Salvato mengklasifikasikan sumber sampah sebagai berikut ini :
a. Permukiman
b. Tempat-tempat umum dan tempat-tempat perdagangan
c. Sarana pelayanan masyarakat (pemerintah)
d. Industri : ringan-berat
e. Pertanian
1.2.1. Permukiman (tempat tinggal/rumah tangga)
11
dihuni oleh satu keluarga/single family) dan suatu bangunan yang dihuni oleh
dibawah ini.
KOTA
PEDESAAN PINGGIR KOTA
KELUARGA TUNGGAL
PERMUKIMAN
Industri
Pengertian berikut ini diberikan sebagai arahan dan bahan untuk suatu
hewani). Persipan, pengolahan makanan dan sisa makanan. Ragam jenis sampah
ini biasa disebut garbage. Karakteristik penting dari jenis sampah ini adalah :
sangat mudah membusuk dan terurai (decompose rapidly), lebih-lebih pada musim
panas atau pada daerah tropis. Dalam kondisi busuk menimbul;kan bu yang
rekayasa dan operasi pengumpulannya. Dalam jumlah besar sampah jenis ini timbul
dari : rumah tangga, rumah sakit lembaga pemasyarakatan, restoran dan caf taria
serta fasilitas yang terkait dengan pemasaran makanan, termasuk pusat grosir dan
Terdapat dua golongan, yaitu sampah kering yang dapat dibakar dan yang
Sampah kering yang mudah terbakar terdiri dari : kertas, karton, plastic, kain, kulit,
tembikar, kaleng-kaleng terbuat dari timah, aluminium, besi dan logam non besi.
Kertas dan
karton
Kaca Plastic
Karet
Logam besi dan
non besi
Sampah kering
(rubbish) Kulit
Tembikar dan
keramik
Kain
Kaleng bekas
(timah/aluminium) Kayu dan mebel
Yang termasuk ragam jenis sampah ini adalah : buangan sisa pembakaran
kayu, batubara, arang dan sisa pembakaran sampah yang mudah terbakar dirumah
pemanasan, masak dan pembakaran sampah. Residu dari pembangkit tenaga tidak
termasuk dalam ragam jenis ini. Abu dan residu biasanya terususun dari benda-
benda yang halus/lembut, serbuk, abu arang, kerah besi, benda-benda kecil sisa
berbagai logam juga ditemukan dalam residu dari incenerator kota (central
incenerator).
construction waste)
Sampah dari kegiatan meratakan gedung dan bangunan lain dengan tanah
diestemasi dan komposisinya sangat bervariasi, terdiri dari : tanah, Lumpur, batu,
batu merah, pipa, alat pemanas, barang-barang elektrik, kayu atap sirap, dll.
Yang tergolong ragam sampah jenis ini adalah hasil penyapuan jalan,
1.3.6. sampah dari instalasi pengolahan air, dan air limbah (treatment plant waste
water)
Padatandan semi padatan dari instalasi pengolahan air, air limbah kota, dan
pengumpulannya tidak atau belum dikelola oleh pengelolah sampah, tetapi dimasa
dengan sampah.
Saat ini pembuangannya belum atau tidak dalam tanggung jawab istansi
(animal manure) menimbulkan masalah yang serius, utamanya yang bersumber dari
radioactive adalah bahan-bahan yang berbahaya dalam waktu cepat atau lambat
Karena sifat-sifat khusus tersebut, sampah ragam ini dibahas tersendiri pada
bab lain.
yang bervariasi sesuai dengan literaturnya, uraian dibawah ini dapat dijadikan
sebagai contoh.
rongsokan kendaraan, pada ragam jenis tersendiri. Dan sampah khusunya ragam
jenis sampah berbahaya, begitu juga ragam jenis sampah industri, sehingga hal ini
balers. Pemisahan juga diperlukan bila, dilakukan daur ulang produk kertas.
sampah.
Informasi dan data komposisi fisik sampah penting untuk pemilihan dan
energi, serta dalam analasis dan rekayasa fasilitas pembuangan. Wujud fisik.
Wujud fisik menyusun sebagian besar sampah kota dan distribusi relatifnya
dapat dilihat pada table 1.4.a. walaupun beberapa komponen dapat diseleksi,
Komponen %
Kertas 2
Plastic 2
Lain-lain 1
Jumlah 100
dsb.
X tohobanoglaus, george solid waste engineering principles and
ekonomi, dan factor-faktor lain. Berdasarkan hal ini, jika didistribusi komponen
sampah, studi khusus perlu dilakukan (jika mungkin) untuk memperoleh distribusi
yang actual/nyata.
biaya yang dikeluarkan, dan data tersebut akhirnya tidak bisa digunakan. Hal ini
khususnya benar berkenaan dengna distribusi data tentang komponen fisik sampah.
Misalnya : jika gelas/kaca tidak didaur ulang, tidak terlalu penting diketahui
proporsinya, kecuali dengan alasan khusus, yaitu untuk mengetahui secara detail
mudah. Menggunakan metoda statistik secara ketat adalah sulit ( tidak mungkin ) di
komposisi fisik
Sampel dapat diambil dari lokasi pembuangan akhir ( disposal site ) yang bebas dari
hembusan angin, tidak ada kegiatan lain yang berhubungan dengan terganggunya
komposisi sampah, misalnya Recovery & Recycling. Untuk sampah yang berasal
dari rumah tangga dapat diambil dari kendaraan pengumpul yang mengangkut
setiap hari.
Pengambilan dalam jumlah besar juga sangat dianjurkan, karena dengan contoh
Kelembaban sampah dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut dibawah ini :
-Kelembaban ( % ) = ( a b ) x 100
Kelembaban sampah kota menurut komposisi komponennya dapat dilihat pada tabel
1.4.c.
Kelembaban ( % )
Komponen
Rentang Khas
- Sampah sisa makan 50 - 80 70
- Kertas 4 - 10 6
- Karton 48 5
- Plastic 1-4 2
- Kain 6 - 15 10
- Karet 1-4 2
- Kulit 8 - 12 10
- potongan-potongan ranting 30 8 60
- kayu 15 - 40 20
- kaca / gelas 1-4 2
- kaleng bekas ( bahan 2-4 3
timah)
- logam non besi 2-4 2
- besi 2-6 3
- tanah, abu, batu bata, dll 6 - 12 8
- sampah kota 15 - 40 20
Contoh : Estimasi kelembaban sampah kota dengan komposisi sesuai table 2.4.b.
dengan perhitungan rumus kelembaban, hasilnya dapat dilihat pada table berikut
dari tanaman
- Kayu 2 20 1.6
- kaca / gelas 8 2 7.8
- kaleng bekas ( dari timah) 6 3 5.8
- logam non besi 1 2 1.0
- Besi 2 3 1.9
- Tanah, abu, batu bata, dll 4 8 3.7
T O TAL 100 78.1
100
Densitas Ib / yd3
Sumber
Rentang Khas
Pemukiman ( dipadatkan )
terbakar
alat pemadatnya )
energy.
Jika sampah akan dimanfaatkan sebagai bahan bakar, empat hal penting
Analisa perkiraan terdekat dari komponen yang mudah terbakar pada sampah
Nilai
Komponen
Rentang Khas
- Kelembaban 15 40 20
- Bahan mudah 40 60 53
5 12 7
menguap 15 - 30 20
- Senyawa carbon
- Kaca , logam, abu
pada table 1.4 b. jika nilai BTU tidak ada, analisa perkiraan terdekat niai BTU
basis ) adalah :
BTU / Ib ( as free dry basis ) =
BTU / Ib ( as discharded ) ( 100 )
100 - % kelembaban
24
Table 1.4 g Persentase unsur-unsur yang terdapat dalam sampah kota yang
Kayu 2 60 6.000
Kaleng-kaleng 6 - 1.800
karakteristik sampah, baik untuk pemanfaatan kembali, seleksi alternatif sarana dan
3. Sampah yang mudah terbakar (combustable) dan yang tidak mudah terbakar
(non combustable)
26
BAB II
bahwa sampah merupakan limbah padat atau semi padat yang timbul bersamaan
sedangkan ragam jenisnya sangat dipengaruhi oleh macam dan tingkat aktivitas
manusia dalam bidang teknologi, sosial, ekonomi dan budaya, letak geografis, tipe
pemukiman, dan lain-lain. Dan diketahui bahwa karakteristik sampah tergantung dari
sumber dan jenisnya (mudah membusuk, mudah terurai dan sebaliknya, beracun
dan berbahaya).
manusia sendiri. Sehingga jika perilaku manusia misalnya dalam persampahan ini
tidak terkendali, lingkungan akan tercemar dan giliran berikutnya akan mengganggu
kesehatan.
3. Damage to plant and animal life (merusak kehidupan flora dan fauna).
2.1.1. Sampah yang sulit/tidak dapat terurai bila dibuang pada suatu lahan akan
bidang resapan air. Struktur tanah yang terganggu seperti itu, tidak dapat
digunakan untuk budidaya tanaman. Sampah yang tergolong ragam jenis ini
misalnya plastik, kaca, logam besi dan non besi, tembikar/keramik dan lain-
lain.
2.1.2. Sampah yang terbuang diselokan/kanal dan badan air sungai akan dapat
dapat menurunkan daya dukung badan air tersebut dan tidak sesuai
peruntukan semula.
2.1.3. Sampah yang mudah membusuk dan mudah terurai karena kandungan
komposisi bahan organik alami yang tinggi, jika terbuang pada suatu lahan
alkohol, dan gas. Proses penguraian ini bisa terjadi pada kondisi aerobik
maupun anaerobik.
bersih, dan berbahaya bagi kesehatan, terutama ibu hamil dan bayi. Pada
meningkatkan BOD dan senyawa nitrogen organik (NH 3, NO2 dan NO3). Bila
dan banjir.
timbulnya kematian flora atau fauna dan kalau terus menerus terjadi akan
2.1.5. Sampah yang terbakar (dilokasi pembuangan akhir), dan dibakar bukan pada
2.1.6. Sampah yang teronggok dipinggir jalan atau sudut-sudut persimpangan jalan
kecelakaan.
fisiknya yang berserakan tidak pada tempatnya, dan timbulnya bau pada proses
pembusukan.
penyakit dan ventor keberapa penyakit misalnya, lalat, kecoa, nyamuk dan
tikus.
Sebagai media tumbuh dan berkembangnya bakteri, parasit dan jamur bisa
terjadi karena sampah itu sendiri misalnya sampah medis dari pelayanan
Diketahui bahwa lalat dan kecoa adalah vektor penularan penyakit infeksi
yang tumbuh dan berkembang biak adalah Aedes Aegypti, yang biasa hidup
Aedes Aegypti adalah vektor penularan penyakit demam berdarah (DHF) dan
Epidemi penyakit pes terjadi pada abad ke 14 di Eropa dan dikenal sebagai
dibanding industri.
menjadi unsur-unsur, yang antara lain unsur dari senyawa organik nitrogen
Dalam air (air tanah dan air permukaan) unsur-unsur tersebut sebagai ion
(anion). Pada kadar yang melebihi baku mutu untuk air minum berbahaya
bagi kesehatan terutama jika dikonsumsi ibu hamil dan anak balita. Sebab
afinitas ion tersebut (NO3) jauh lebih besar dari oksigen. Sehingga jika ion
Penyakit yang khas, timbul dari kondisi ini adalah cyanosis atau lebih dikenal
BAB III
ini sangat rumit/komplek, karena kuantitas yang makin meningkat ragam jenis-
komposisi yang makin bervariasi, keterbatasan sumber dana bagi pelayanan umum
efisiensi yang tinggi dan tertib, aspek-aspek mendasar dan saling berhubungan
Terhadap enam aktivitas yang terorganisir dalam tahapan yang logis dimulai
dari timbulan sampai kepembuangan akhir. Keenam aktivitas tersebut diatas dikenali
WASTE GENERATION
TIMBULAN SAMPAH
STORAGE
PEWADAHAN
COLLECTION
PENGUMPULAN
DISPOSAL
PEMBUANGAN AKHIR
elemen.
evaluasi.
Disebagian besar kota, sistem pengelolaan sampah hanya terdiri dari empat
akhir. Tetapi satu tujuan dari pengelolaan sampah adalah memecahkan kendala
pengawasan pelaksanaannya.
aspek fisik pengelolaan sampah dan memberikan kerangka kerja beberapa aktivitas
yang terkait dengan pengelolaan sampah, sedangkan uraian detailnya akan dibahas
untuk dibuang.
Yang penting diketahui pada timbulan ini adalah pengenalan tahap, dan tahap
tersebut bervariasi antara individu (tidak sama untuk setiap orang). Oleh karena itu
Misalnya : Bertitik tolak dari segi ekonomi, tempat yang paling baik untuk pemilahan
sampah. Pemilik rumah akan lebih sadar pentingnya pemilahan surat kabar, kaleng
sampah sangat heterogen dan keterbatasan lahan untuk pewadahan. Sampah ini
tidak dapat dibiarkan dalam waktu lama, lebih-lebih di daerah tropis. Karena sifatnya
Pengumpulan (Collection)
pengumpulan menuju lokasi dimana sampah yang ada pada kendaraan pengumpul
dekat, pengangkutan sampah tidak menjadi masalah yang serius. Pada kota kecil,
masalah yang serius. Pada kota besar, pengangkutan ke lokasi pembuangan akhir
biasanya lebih dari 10 mil, pengangkutan mungkin memiliki implikasi ekonomi yang
serius.
kenyataannya kendaraan yang sesuai untuk jarak jauh, tidak ekonomis jika
industri dikelola seperti sampah rumah tangga, beberapa badan usaha memiliki
lokasi lahan pembuangan milik sendiri dengan menggunakan ban berjalan (conveyor
belts) atau dengan water slurry transport. Yang terakhir ini biasa digunakan untuk
( 2 ). Pengangkutan lanjutan, yang pada umumnya dengan jarak yang jauh ke lokasi
pembuangan akhir.
umumya digunakan kendaraan bermotor ( truk ), tetapi juga digunakan kereta api
Pada elemen ini digunakan banyak berbagai teknik, peralatan, dan fasilitas,
secara bersamaan untuk memperbaiki efisiensi elemen fungsional yang lain, dan
mengambil bahan-bahan yang masih bisa digunakan, konversi produk atau energi
bahan yang masih bermanfaat dari sampah yang masih tercampur, untuk dikirim
untuk kaca, flotasi, pemisahan benda lembut, dan unit fasilatas yang digunakan
pada industry logam, mungkin juga digunakan pada elemen ini. Seleksi proses
recovery merupakan fungsi dari biaya kelayakan ekonomi dari pemisahan dengan
nilai jual bahan yang terpilih dari proses. Mengingat harga berfluktuasi sangat tajam
estimasi harga rendah dan tinggi harus diterapkan pada tiap analisis ekonomi.
program bantuan demonstrasi. Beberapa metoda lama diketahui tidak layak dari
diangkut langsung kelokasi, semi padatan ( sludge ) dari pengelolaan air limbah kota
dan pengelolaan air limbah industri, residu insenerator, residu komposting dan
Jadi tata guna lahan adalah penentu utama dalam pemilihan lokasi, rekayasa
lingkungan diperlukan untuk lokasi landfill baru, untuk menghindari dampak negative
Sanitary landfill ( lahan untuk saniter ) modern bikanlah suatu timbunan. Metoda ini
adalah pembuangan sampah pada lahan tanpa terciptanya gangguan atau bahaya
pada lahan yang sesempit mungkin, untuk mengurangi volume sampah sebesar
mungkin dengan memadatkan sampah pada lokasi tersebut dan menutup ( dengan
pengganggu, setelah seluruh area tanah penuh, diberikan lapisan tanah penutup
sedikitnya setebal 60 cm dan diuruj kembali bbila terjadi penurunan sebagai akibat
bahaya dari proses dekomposisi tersebut timbulnya gas metan. Walaupun terbentuk
amat lambat, gas tersebut dapat menumpuk dan olek karenanya harus diberi
ventilasi. Pada lokasi lahan untuk saniter yang luas dapat dicoba menangkap gas
lapangan olah raga, tempat parkIr, taman atau untuk gedung terbuka ( lapangan peti
kemas).
39
Pengenalan sumber dan ragam jenis serta uji komposisi telah dibahas dalam
Laju timbulan sampah ( waste generation rate ) merupakan suatu hal yang dapat
tentang sampah, dibawah ini akan diuraikan hal terkait sebagai berikut :
Contoh :
Satu meter kubik sampah yang longgar berbeda dengan satu meter kubik
dengan satu meter kubik sampah yang telah dipadatkan pada lahan uruk
saniter ( sanitary landfill ). Oleh karena itu jika satuan volume digunakan untuk
pemadatan sampah.
sampah, sebab kuantitas yang akan diangkut biasanya dibatasi oleh peraturan
berat/daya angkut pada suatu jalan ( kelas-kelas jalan raya merupakan batas
Kapasitas container yang harus disediakan atas dasar analisis statistik laju
diuraikan secara terpisah. Untuk dicatat bahwa data timbulan yang sesuai
dicari kebijakan dalam beberapa kasus untuk unit yang sama aktivitasnya
amat lazim unit lambang yang digunakan adalah poud per kapita per hari.
pound per kapita per hari mungkin tidak tepat, khususnya bila kuantitasnya
Akhir-akhir ini laju timbulan sampah daerah perdagangan juga digunakan unit
menambah sedikit manfaat informasi tentang laju timbulan sampah pada daerah
pound/mobil/hari. Begitu juga terhadap industri-industri yang lain. Dan jika data
berbeda.
Dimana pencatatan yang sesuai telah dikembangkan, timbulan sampah dari aktifitas
pertanian saat ini sering diekspresikan dalam bentuk kelipatan tertentu satuan
dengan luas lahan dan hasil panen, adalah sulit sebab sedikit informasi yang dapat
digunakan ( hasilnya kurang akurat, sebab banyak factor yang mungkin berbeda
misalnya pola tanam/pola budidaya ). Untuk contoh-contoh lebih luas lihat J. Salvato
( 19..)hal
Sampah
(1) Metode yang lazim digunakan untuk menaksir laju timbulan sampah
perkapita adalah :
43
yang diukur jarang sekali member refleksi laju timbunan yang benar, sebab
ditaksir/dinilai.
Dalam analisis ini jumlah tiap muatan dan karaktteristik kendaraan dicatat
selam priode waktu tertentu. Bila penimbangan dapat dilakukan. Data berat
dipublikasikan.
Contoh
Dari data berikut ini, estimasikan laju timbulan sampah untuk pemukiman
Penyelesaian :
2. Tentukan unit laju timbulan dengan dasar asumsi setiap rumah tangga
Lb = 0,4536 kg
= 3,0 lb/capita/hari
= 1,36 kg/orang/hari
Komentar :
banyak bahan yang disimpan oleh pemiliknya ? (bahan yang masih bisa
(sense) statistik.
tingginya biaya dan banyak tenaga yang terlibat, sebaiknya metode ini
Pertama
Gambarkan batas-batas sistem unit yang akan diteliti (lihat gambar 4.1.)
Kedua
46
sampahnya.
Ketiga
aktifitas.
Keempat
Contoh Soal :
baku, 5 ton kaleng, 0,5 ton karton dan 0,3 ton lain-lain bahan.
didaur ulang. Karton juga untk kemasan, kecuali 3% rusak dan dibakar
bersama sampah kertas yang lain. 7,5% bahan lain juga dibakar sisanya
Jawaban :
Outflow
(Produk)
Outflow (sampah)
Penyelesaian :
Pertama :
- 5 ton kaleng
Kedua
Ketiga
- Penentuan kuantitas
- Total produksi =
Keempat :
Uraian lebih rinci tentang metode pengukuran laju timbulan sampah berdasarkan
sampah yang dikumpulkan dan sampah yang dibuang adalah sebagai berikut.
pembuangan akhir.
sampah yang dibuang dilokasi pembuangan akhir, bagaimana pun juga adalah
kurang akurat untuk laju timbulan, sebagaimana berbeda dengan yang dikumpulkan,
sebab banyak hilang pada beberapa tahap pola hilangnya / berkurangnya sampah
3. .. ada tempatnya
- Yang di amankan oleh
4. Seluruh sampah yang
petugas pengumpul
dikumpulkan
5. Dikurangi dengan
- Yang diamankan petugas
lokasi pembuangan
50
Dikurangi
dengan.
dibuang
pewadahan atau untuk mencari bahan yang bisa didaur ulang, diperlukan
pengukuran lansung kenyataan timbulan pada sumbernya. Hal ini dapat dilakukan
pada tingkat 1 atau 2. Pernyataan untuk estimasi timbulan sampah rumah tangga
adalah penting untuk memperoleh / mendapatkan sampel setiap hari selama satu
minggu. Dengan asumsi beberapa laju timbulan / orang / hari dan beberapa jumlah
Perlu di ingat bahwa, laju timbulan juga bervariasi menurut tingkat sosial-
ekonomi dan tipe tempat tinggal. Oleh karena itu diperlukan sampel dari setiap
sebagai berikut :
A.2. Menengah
A.3. Tinggi
B.2. Menengah
B.3. Tinggi
C.2. Menengah
C.3. tinggi
Klasifikasi ini merupakan refleksi karakter dari suatu kota dan untuk hal-hal
tertentu diperlukan juga sampel dari daerah slum bustees dan daerah semi kota.
Sampel minimal setiap kelompok : 200 kg. untuk satu kota diperlukan 12 sampel
( minimal ).
Bila suatu kota menggunakan wadah kumunal ( communal containers), akan lebih
baik jika setiap rumah diberikan wadah khusus selama masa sampling ( misak
khususnya dalam hal komunikasi. Dan sebaiknya juga ditinggalkan kaplet untuk
setiap keluarga yang menjadi sampel. Program sampling ini sebaiknya dilakukan
selama del;apan hari kerja (tidak putus-putus) sampah yang terkumpul pada hari
diragukan. Sampah yang terkumpul pada hari kedua sampai hari kedelapan akan
mengumpulkan sampel dari setiap k.k yang terpilih. Setelah terisi sampel, ditutup,
Missal.
Bila rata-rata 21 keluarga = 6 jw, maka seluruhnya = 6 x 100 = 600 jika A.1 adalah
bagian dari 40.000 jiwa kelompok yang bersangkutan. Maka proporsinya = 40.000
=66,7 600
Dari sampel yang telah terkumpul tersebut dapat juga dilakukan analisis komponen
Sampel sebaiknya diambil dari wadah komunal atau dari stasiun pemindahan
pengumpulan setiap hari, dimana setiap sampel sedikitnya 200 Kg atau 500 Liter,
dari daerah yang mewakili kelompok sosial ekonomi dan daerah perdagangan.
53
Densitas sampel dengan metode ini, biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan
densitas sampel yang diambil langsung darui sumbernya sebab densitas sampel
sampah yang ringan (misalnya kertas) dan juga oleh karena pemadatan sampah
dibagian bawah oleh tekanan berat sampah di atasnya, dan yang terakhir oleh debu
yang mengisi sela-sela waktu penumpukan / pengisian pada wadah atau kendaraan
1) Densitas sampah
2) Proporsi bahan yang dapat dimanfaatkan
3) Proporsi bahan-bahan lain
4) Proporsi bahan yang terkait dengan composting
5) Proporsi bahan yang bisa dibakar
6) Tingkat /besarnya ukuran partikel
Diperlukan tiga atau emnpat kali selama satu tahun, agar dapat mewakili variasi
Sedikitnya 12 sampel dan tidak lebih dari 20 setiap sampel sedikitnya 500 liter dan
tidak lebih dari 1000 liter. Sampel hendaknya dapat mewakili daerah perdagangan
dan pasar (sampah rumah tangga dibahas sebelumnya). Jumlah sampel seharusnya
dengan pengumpulan, sampel dapat diambil dari kendaraan yang datang dilokasi
sumber dari sumber yang mana atau dari wadah komunal yang mana.
(1) Sampel harus dianalisis, selambatnya dua jam sejak pengambilan. Untuk
(permukaan meja sortir dibuat dari kawat rang dengan diameter 50 mm).
meja, tetapi bahan-bahan lain diambil dan ditempatkan pada wadah sesuai
proses sortir).
(6) Bila sortir telah selesai, meja digoyangkan agar bahan-bahan yang lebih kecil 50
mm, seluruhnya turun. Sehingga bahan yang tinggal hanya yang mudah
membusuk.
(7) Bahan-bahan yang lebih kecil dari 50 mm, diambil dengan sekop dan diayak
kembali sehingga tinggal yang mudah membusuk (yang tinggal berukuran 10-50
mm).
(8) Bahan-bahan yang berukuran kurang dari 10 mm adalah campuran inert dan
test.
(9) Bahan-bahan yang telah disortis, ditimbang dan diukur volumenya, dan dicatat
Contoh tabel
Komponen
1 2 3 4 Dst Max Min Rata-Rata
Total
Densitas : kg/m3
Asal Sampel
Rates)
Kesejahteraan, pada tahun 1968. Dari hasil survei nasional tentang persampahan,
56
yang mencakup 92,5 juta penduduk sekalipun kuantitas laju timbulan sampah lokal
sekilas tampak perbedaan dengan data Nasional, keduanya sangat sesuai bila
hal yang sama pada data Nasional (US) diperoleh : 18 Ib/capita/hari juga untuk
sampah industri di California kira-kira dua kali lipat dari Nasional, jadi secara
mungkin dapat digunakan. Dari tabel tersebut (4. 1. c.) data sampah pertanian dari
sampah khusus tidak tersajikan, sebab dipengaruhi oleh letak geografis daerah yang
bersangkutan. Laju timbulan sampah industri dan pertanian tertentu dapat dilihat
tabel 4. 1. c.
Jumlah penduduk
Laju timbulan sampah
No Sumber
Ib/orang/hari
(1000)
1. Campuran rumah tangga
46,970 4,05
dan perdagangan
2. Industri 29,330 1,86
3. Reruntuhan gedung dan jasa
23,697 0,66
konstruksi
4. Penyapuan jalan da lorong 35,340 0,25
5. Pepohonan dan pertamanan 25,890 0,18
6. Taman umum dan pantai 17,230 0,16
7. Catoh basin 22,010 0,04
8. Pengolahan air limbah 20,504 0,47
9. Institusi 20,533 0,24
57
total 7,92
Laju Timbulan
No sumber
Ton/Tahun Orang/Hari
1. Kota (municipal) 22,9 x 104 6,5
2. Industri 13,7 X 104 3,9
3. Pertanian 34,9 x 104 9,8
Total 71,5 x 104 20,2
Ib/orang/hari
No sumber
Rentang Khas
1. Kota (municipal) 2,0 5,0 3,5
2. Industri 1,0 3,5 1,9
3. Peruntuhan gedung 0,1 0,8 0,6
4. Kota (yang lain) 0,1 0,6 0,4
Total 6,4
5. Pertanian - -
6. Sampah - -
Ket :
secara luas dari keseluruhan adalah kecil atau tidak bernilai, tetapi dampak dari
beberapa faktor harus dievaluasi terpisah satu dengan yang lain, dalam situasi
tertentu.
58
Letak Geografis
iklim, yang dapat mempengaruhi sejumlah ragam jenis sampah tertentu dan
musim yang lebih panjang (lama) dibandingkan dengan daerah Amerika Selatan,
timbulan sampah kebun (yard) dikumpulkan tidak nya dalam jumlah besar, tetapi
juga sepangjang waktu. Bandingkan dengan Indonesia yang tropis, dimana hanya
rendah dengan dataran tinggi. Mempengaruhi vegetasi baik kerapatan dan atau
keragaman jenisnya. Selanjutnya mempengaruhi pola budi daya tanaman (flora) dan
menurut variasi iklim, dan variasi ini memberikan dampak pada sistem pengolahan
sampah, maka sebaiknya dilakukan studi khusus tentang hal tersebut. Dengan
Sama halnya dengan letak geografis. Karena musim adalah kondisi alam dari
suatu iklim dan iklim merupakan kondisi alami dari letak geografis suatu daerah.
Contoh yang menonjol adalah pola tanam, khusunya bahan pangan sehingga dari
59
suatu musim ke musim berikutnya dapat dilihat adanya siklus produksi bahan
pangan. Hal ini tentu berpengaru terhadap laju timbulan sampah mulai dari budi
Frekuensi Pengumpulan
terbatas, banyak sekali sampah yang dapat dikumpulkan. Pandangan ini tidak bisa
digunakan untuk menyimpulkan bahwa banyak sekali laju timbula sampah sebagai
contoh. Jika pemilik rumah dibatsi satu atau dua wadah sampah (kontainer)
menyimpulkan koran bekas atau bahan-bahan lain digarasi atau ditempat tertentu :
yang dikumpulkan, hal ini tidak jelas apakah hal tersebut mempenngaruhi kuantitas
Karakteristik Penduduk
nyata lebih besar pada rumah tangga orang-orang kaya dibandingkan dengan
( Recycling )
sampah adalah soal lain. Sampai saat ini dari banyak informasi yang ada, tidak ada
Mungkin, faktor yang sangat penting pengaruhnya terhadap laju timbulan sampah
tertentu pada suatu kota, daerah, wilayah dan negara, adalah karena adanya hukum
dan per undanng- undangan : kota, daerah, wilayah dan negara tersebut tentang
Diketahui bahwa hukum dan per undang-undangan adalah landasan pihak untuk
melakukan suatu aktivitas. Didalamnya tertuang dengan jelas hak dan kewajiban
setiap orang dan suatu lembaga tentang apa, mengapa dan bagaimana harus
melakukan suatu aktivitas dengan tertib dan baik. Jika pelaksanaannya tegas dan
adil akan memberikan suatu kondisi yang diinginkan dan sebaliknya mengurangi
Reduksi/ pengurangan secara nyata dalam kuantitas laju timbulan sampah akan
terjadi kapan dan jika ( when and if ) masyarakat mau merubah atas kemauannya
sendiri kebiasaan dan biaya hidup untuk mengutangi beban ekonomi yang terkait
halaman ( bolak-balik ).
- Kalau semua orang mau dengan kesadarannya sendiri, untuk hal tersebut
Jadi gaya hidup sederhana dengan hemat sangat membantu meringankan beban
pengelolaan sampah.
Pewadahan adalah elemen kedua dari enam elemen fungsional sistem pengolahan
sampah. Karena elemen ini secara nyata dapat berpengaruh terhadap kesehatan
Aktivitas pada elemen ini meliputi (1) diskripsi tentang aspek kesehatan masyarakat
khusus pada sumber timbulan sampah kota dan lebih khusus adalah sampah
pemukiman ( Residential ).
Walaupun ragam jenis ( types ) rumah tempat tinggal ( kediaman ) dan gedung
dapat diklasifikasikan / penggolongan ragam jenis dalam buku ini didasarkan pada
Tiga klasifikasi yang selalu digunakan dan diadopsi untuk buku ini adalah : bertingkat
rendah (lowrise) untuk rumah itnggal dibawah empat lantai, menengah empat
62
sampai tujuh lantai dan tinggi (high rise) untuk rumah tingagl yang lebih dari tujuh
lantai.
family attached), keluarga tunggal kopel (single family attached), dan keluarga
karenanya, didiskusikan dengan tempat pada pokok bahasan ini. Diskusi utama
tentang processing diberikan pada akhir pokok halaman ini dan tentang sampah
dibandingkan dengan seluruh timbulan sampah yang ada, tetapi sangat penting,
Keprihatinan
sampah. Jelas sekali pagnadilan yang sangat efektif terhadap tikus dan lalat adalah
dengan upaya sanitasi yang tepat (proper sanitation). Upaya sanitasi khusus untuk
63
wadah sampah, dan secara berkala. Bahan-bahan yag mudah membusuk dibuang
(biaya kurang 8 hari untuk daerah sub tropis dan kurang 3 hari untuk daerah tropis).
dipandang yang dapat terjadi apabila tidak diperhatikan dan tidak diperliharanya
bau untuk sementara isi wadah dapat disemprot (sementara untuk menunggu
petugas pengumpul). Untuk menjaga estetika, wadah harus selalu dicuci dan
sebelum pengumpulan.
aktivitas membawa wadah sampai ke tempat dimana sampah diambil oleh petugas
yang bertanggung jawab, alat bambu dan fasilitas yang biasa digunakan dapat
Sebagaimana dapat dilahat pada tabel 4.2 pemilik atau penyewa bertanggung
strorage caontainer yang telah ditetapkan dalam atau sekitar kediamannya. House
sama dengan pada rumah hunian bertingkat rendah atau berbagai variasi dari
keduanya. Metode yang digunakan tergantung dari usia dan lokasi gedungnya. Pada
apartemen tua, masih biasa dilakukan oleh penyewa dengan cara menempatkan
wadah sampah yang terisi didepan pintunya dan petugas pengumpul mengambilnya
Pada apartemen bertingkat tinggi biasanya menggunkan satu atau lebih metode-
1. sampah diambil oleh petugas pemeliharaan gedung, mulai dari lantai teratas
2. wadah sampah terisi, dibawah oleh penyewa kebasement atau sevice area.
dengan melalui pipa luncur (verticah chutes) yang tersedia pada setiaplantai.
Bila grinder dapur digunakan, sampah sisa makanan dan bahan-bahan yang bisa
dimasukkan pada grinder, turun melalui sistim saluran air limbah. Koran bekas
mungkin dibundel dan dikeluarkan untuk dimabil oleh petugas pamulung (salvage
handlers) atau petugas pelayanan sampha kota, atau bawah oleh penyewa (dalam
atau memproses yang telah dikupulkan diservice area. Bila peraltan dan fasilitas
tersambung dengan pipa luncur (chutes), petugas residu dan insenerator atau
umumnya 24 inchi). Setiap pipa lucur sampah dilengkapi dengan pintu intake (intake
door) dan engsel samping atau engsel dasar yag ditempatkan pada setiap lantai.
Alat pengatur aliran udara (draff balffes) pintu otomatis (door locks), sprinkler (alat
pentiram air yang berfungsi otomatis bila ada kebakaran), sistem desinfeksi,
konstruksi kedapo udara, ventilasi atap adalah sejumlah perlengkapan yang harus
hadirnya bau sangat tergantung dari ketepatan operasional pada kedua sisten
penuh wadah tersebut dipendahkan melelui service elevator, jika hanya ada satu
dikosongkan (1) kewadahan yang lebih besar, (2) kompaktor yang dihubungkan
dengan temapt wadah, (3) kopaktor tetap ang mampu memadatkan samaph dalam
bentuk bal atau kedalam wadah anng dirancang khusus, (4) pada peralatan
kantong goni, jika karung goni telah terisi ujung-ujungnya dikitakan dan dibawa
2) Letak wadah
4) Metode pengumpulan
untuk peletakan wadah tersebut. Banyak tipe dan kapasitas wadah sampah
pada umumnya digunakan untuk pewadahan setempat (lihat pada tabel 4.2).
aplikasi yang khas dan pembatasan wadah sampah dapat dilihat pada tabel
4.2.
rendah-tunggal, secara manual wadah harus ringan, dapat diangkat dengan mudah
oleh seorang petugas pengumpul, sebab wadah sampah yang berisi penuh terlalu
berat. Pada umumnya, batas maksimum berat antara 40 65 lb. Logam valkanis
atau plastik sebesar 30 galon ternyata cukup murah untuk wadah sampah pada
Pemilihan jenis bahan wadah sampah tergantung dari selera pemilik rumah. Golam
galvanis cenderung cendrung bising bila dikosongkan, pada saatnya akan rusak,
karena rakitannya terlepas (petrinya lepas), wadah plastik tidak bising, tetapi rumah
retak jika terkena sinar matahari dan pada suhu yang amat dingin. Ada wadah
plastik yang tahan lama tetapi harganya amat mahal. Wadah darurat dan sekali
pakai (temporary and disposable) umumnya jika digunakan, jika pelayanan model
cru dilakukan.
69
Pada lokasi dimana kendaraan pengumpul datang untuk mengambilnya. Tas kertas,
kotak kardus, tas plastik, kotak kayu biasa digunakan wadah sampah yang darurat
ruwet dalam pemuatannya. Kertas dan kardus mudah hancur/rusak bila terkena air,
jika cuaca amat panas, wadah plastik mudah robek pada saat petugas pengumpul
sudah biasa. Semua tipe yang tebal dan berbagai tingkat kualitas sudah tersedia.
Lagipula, disebagian besar wilayah telah diserahkan kepada pemilik rumah untuk
bermanfaat, misalnya gelas, logam atau jika sampah tersebut dibakar pada
incenerator, liner harus dirobek dulu pada tahap prosesing. Jadi walaupun
penggunaannya menguntungka bagi pemilik rumah, liner mungkin tidak ideal dari
2) Wadah besar ang dapat diangkat atau yang tidak bisa diangkat (fixed)
Kalau komplek apartement tersebut berdekatan satu dengan yang lain, wadah
sampah diletakkan pada lokasi yang dijangkau oleh tiap-tiap apartement. Walaupun
parakteknya sangat umum digunakan satu atau lebih wadah besar untuk beberapa
apartemen.
Biasanya wadah diletakkan pada area tertutup, yang mudah terjangkau, dekat
jalan raya. Dibanyak lokasi wadahnya dilengkapi dengan pengail atau roda agar
mudah digerakkan pada waktu pengosongan pada kendaraan pengumpul atau pada
Pewadahan pada apartemen menengah dan tinggi jika pipa luncur sampah
tua biasanya tidak tersedia pipa luncur, sampah disimpan diwadah yang disimpan
pada suatu tempat antara pengumpulan. Yang sangat umum digunakan adalah :
2) Enclosed storage container atau kantong sekali pakai yang dihubungkan dengan
kompaktor tetap.
compaction mechanism).
fasilitas dan ruang yang tersedia. Biasanya open-top cntainer besar yang
penggunaan Ground levelbin tidak dianjurkan bikal satu rumah dengan yang lain
dan nyaman (convement) oleh mereka. Bisa juga dilengkapi dengan pagar kayu, tapi
bila hal ini dilakukan harus diawasi dengan tepat agar tidak menimbulkan kondisi
dengan rancangan baru, telah dilengkapi dengan service area khusus untuk tujuan
ini. Karena pada umumnya container bukan milik aktivitas dan perdagangan atau
industri yang bersangkutan, peletakan dan tipe container harus dibuat kerjasama
swasta.
1. Reduksi Volume
Tabel 4.2.4 pengoperasian dan fasilits yang khas intuk prosesing setempat,
menurut sumbernya
Prosesing yang pada umumnya dilakukan dapat dilihat pada tabel 4.2.4.
Grinding
penyajian) tidak bisa digunakan untuk sisa tulang atau bahan yang besar.
cocok untuk diangkut melalui sistim jaringan air limbah. Karena bertambah banyak
bahan organik pada saluran air limbah, maka beban kerja beberapa fasilitas menjadi
dikumpulkan. Begitu juga terhadap perbedaan dalam satuan berat. Dalam hal
pengambilan, sebab bahan-bahan yang mudah membusuk tidak ada lagi pada
wadah sampah.
Sorting
Sorting atau pemilahan dengan tangan dari kertas, kaleng oli dan minuman
adalah satu hal yang sangat positif untuk memperoleh bahan-bahan yang masih
bisa dimanfaatkan.
Bahan-bahan yang telah disortir disimpan dalam wadah terpisah. Masalah besar ang
dihadapi oleh pemilik rumah adalah apa yang harus diperbuat selama bahan-bahan
Btu/pound dari sisa sampah, jika 90% kardus dan 60% kertas, direcovery dirumah.
Jawaban :
1. dari tabel 2.4.2c, kandungan energi total dari 100 pound sampah
476.230 Btu.
= 25.200 Btu
= 3,6 lb
= 172.800 Btu
= 24 lb
= 278.230 Btu
= 72,4 lb
72, 4 lb
Komentar :
75
direduksi per pound energi dari sampah aslinya diperkirakan 20% jika sampah
dibakar untuk konversi tenaga kelayakan ekonomi operasi recovery harus dievaluasi
Pemadatan (Comapction)
memungkinkan pengurangan volume sampah lebih dari 70% hanya bisa digunakan
contoh berikut :
Contoh
Jawaban
1. buat tabel perhitungan atas data tabel 23.C dan tabel .......
Keterangan
1 lb 0,4536 = kg
Ff 3 0,02833 = m 3
20 lb/ff 3
= x 100
12,4 ff3
77
= 69 persen
j= x 100
15,09 ff3
Komentar
Contoh
yang telah dipadatkan dirumah harus dihancurkan lagi sebelum sorting, juga
makanan, sehingga pengambilan bahan kertas atau bahan lain jadi kurang
layak.
Komposting
mengurangi volume dan perubahan komposisi fisik sampah, sementara pada saat
yang sama sangat berguna sebagai hasil samping. Variasi pelaksanaan metode
komposting, tergantung pada ketersediaan ruang dan sampah yang dapat dijadikan
sampah. Dalamskala luas masalah terhadap system pengolahan sampah dari segi
yang harus ditanganni, tidak berarti. Uraian lengkap tentang komposting dibahas
Pembakaran (Incineration)
dibakar dalam tempat pembakaran (biasanya pada alat pemanas ruangan) dan
dilihat pada gambar 4.2.4. Rancangan vicinerator kecil baik outdoor maupun indoor
telah ditingkatkan.
dekat pada dasarnya yang lebih besar dan rumit dibuat dari batu merah yang keras
(refractory-brick) dan dilengkapi dengan panggangan besi baja dan cerobong asap
kecil.
Beberapa incinerator dalam rumah (indoor) dilengkapi dengan alat bantu sebagai
sumber bahan bakar. Penempilan indoor incinerator yang lebih baik lagi sama
dengan alat rumah tangga yang lain, misalnya pemanas air (water heater) pengaruh
tergantung pada metode yang digunakan dalam pembuangan akhir sampah kota.
79
rancangan khusus, atau prosedur operasinya harus diatur. Jika seandainya metode
70
60
50
40
30
1968 1970 1972 1974 1976 1978
Gambar 4.2.4. pengaruh larangan pembakaran sampah dibelakang rumah dengan
tinggi
Pada prinsipnya sama dengan prosesing pada apartemen yang bertingkat rendh dan
rumah tunggal terpisah atau kopel. Yang biasa dilakukan termasuk, pemadatan,
Pemadatan
Unit pemadatan biasanya dipasang pada dasar pipa luncur (chutes). Sampah yang
jatuh dari chutes mengaktifkan alat pemadat (kompaktor) melalui cell photo elektrik
80
dapat berbentuk kubus, atau dalam bentuk lain, dan secara otomatis ditempatkan
pada kontener atau kantong kertas. Fasilitas ini ada yang semi otomatis dan ada
berkisar antara 20-60% atau lebih kecil dari volume asalnya. Pemadatan akan tepat
guna jika metode pembuangan sampahnya dengan metode lahan uruk (lanfill). Jika
diambil/dimanfaatkan.
Berdasrkan hal-hal tersebut diatas, maka perlu diperytimbangkan pada saat kapan
Pembakaran (Incinerator)
berat sebesar25 % atau kurang, incinerator secara nyata dapat mengurangi beban
Pada tipe flue fed sampah dimasukkan dalam incinerator melalui pintu yang
ada pada setiap lantai kedalam corong (flue) yang erbuat dari beton sampai di
dasar, terbuka langsung diatas tungku bakar (lihat gambar 4.2.4b). Pada chute fed
81
sampah diisikan melalui kooper door yang ada pada setiap lantai dikumpulkan
ketungku bakar.
Perajangan dan pembuburan adalah salah satu alternative yang dapat digunakan
tanpa penambhan air volume sampah terlihat seolah-olah meningkat. Salah satu
macam system pembuburan dapat dilihat pada gambar 4.2.4c. sampah dari setiap
lantai dibuang kedalam chute yang selanjutnya dibuang dalam tangki pembuburan.
Dalam tangkipembuburan ditambahkan air dan dijaga sedemikian rupa pada batas
yang sesuai sampah dirajang gigi-gigi pada impeller yang terletak pada dasar tangki
sampah yang tidak dapat dirajang, misalnya kaca dan logam, dibuang pada ruang
pengumpul setelah terjadi reduksi ukurannya. Bubur pulp (pulp slury) melewati
sizing ring (cincin ukuran), jika ukurannya lebih besar dari cincin akan dikeluarkan
dari pulper. Bubur pulp selanjutnya dialirkan ke dewatering press dan diambil oleh
helical screw diperas airnya dan pulp setengah kering dialirkan kedalam kontener.
Walaupun system ini bekerja dengan baik dan volume sampah dapat dikurangi,
tapi biasanya mahal. Biasanya digunakan dalam skala kecil, yaitu untuk
pengolahan air limbah. Oleh karena itu penggunaannya mungkin dilarang jika
Dalam banyak hal, outside prosesing pada fasilitas perdagangan dan industri, sama
Kapasitas Dimensi
Tipe
Unit Range Khas Unit spesifikasi
KECIL
200 x 26
Kontainer, plastik/logam GOL 20-40 30 in H
200 x 26
Barnel ; plastik, abu minimum, fiber GOL 20-65 30 in H
15W x
Tas Kertas pakai standar GOL 20-55 30 in 12d x 43H
Tahan bocor GOL 20-55 30 in SDA
Anti bocor GOL 20-55 30 in SDA
18w x 15d
Tas plasti sekali pakai x 4OH
SEDANG
17W x
kontener yd 4 42d x 65H
(4 yd)
BESAR
Kontener
ft. 8W x
Open Top, roll-off yd v 6H x 20L
ft.8W x 6H
Dengan kompaktor tetap yd 20-40 v x 18L
ft.8W x 6H
Dilengkapi dengan kompaktor otomatis yd 20-40 v x 22L
ft.8W x
kontaner, trailer mounted yd 20-50 v 12H x 20L
Open Top yd v
83
ft.8W x
Enclosed dilengkapi dng kompaktor otomatis yd 20-40 v 12H x 24L
H= L =
Ket : D = diameter, tinggi Panjang
d=
W = Lebar Dalam
-v = ukuran bervariasi menurut karakter istik sampah dan kondisi lokal.
Tipe kontener, penggunaan khasnya, dan kelemahannya dalam pewadahan
Tipe Kecil
Penggunaan khasnya :
homes), jalanan pad ataman, taman (park), fasilitas perdagangan kecil dan terisoler,
Kelemahannya
Container rusak sewaktu lembur, menurnnya penampilan dan kapasitas, cukup berat
Penggunaan khasnya
tersendiri atau sebagai pelapis dalam container, untuk apartemen bertingkat rendah
dan sedang.
Kelemahannya
Penyimpan kantongnya mahal, mudah dicabi-cabik oleh anjing atau hewan lain,
sampah.
penggunannya
daerah dperdagangan, pada apartemen (bertingkat rendah, sedang dan tinggi) dan
daerah industri.
Kelemahannya
Tipe sedang
Container
Penggunaannya
Sumber denga volume sedang, juga yang bukly (besar). Peletakkannya agar
Kelamahannya
Tipe besar
Penggunaannya
Daerah perdagangan dengan volume tinggi, sampah bulky pada daerah industri,
Kelemahannya
Modal awalnya mahal, terhadap salju sama dengan diatas (open - top)
Penggunaannya
Kelemahannya
Modal awal mahal, jika terlalu banyak sampah yang dipadatkan maka sulit
FAKTOR EVALUASI
diprediksi.
setempat.
tidak diinginkan?
an bising.
sulit dan kompleks, sebab timbulan sampah dari daerah permuikiman, industri
perdagangan industri juga jalan jalan raya, taman - taman dan lahan
selalu timbul. Saat ini menjadi lebih serius / kritis mengingat biaya tinggi dari
yaitu :
2. Tipe tipe sistem dan peralatan yang saat ini digunakan, juga yang terkait
pengumpulan.
pelayanan pengumpulan.
diangkut.
3. Setout Setback.
4. Setout.
5. Bacyard carry.
90
Type pelayanan
No Pertimbangan Setout-
Curb Alley Setout Backyard
Setback
Membutuhkan kerja sama
dengaan pemilik rumah
1 - Membawa kontainer isi Ya Fakultatif Tidak Tidak Tidak
- Membawa kontainer Ya Fakultatif Tidak Ya Tidak
kosong
Membutuhkan kerjasama Ya Tidak Tidak Ya Tidak
2 dengan pemilik rumah
dalam hal jadwal
Rendahnya estetika
3 - Ceceran dan masalahnya Tinggi Tinggi
- Container viabel Ya Tidak Tidak ya Tidak
4 Menarik untuk pemulung Ya Besar sekali Tidak Tidak
5 Cenderung terganggu Ya Ya Tidak Ya Tidak
Rata rata jumlah tenaga 1-3 13 3-7 1 -5 35
6 kerja yang dibutuhkan untuk
efisiensi
7 Waktu tenaga Rendah Rendah besar sedang sedang
Ratio terjadinya luka pada Rendah Rendah tinggi sedang tinggi
8 saat mengangkat dan
membawa
9 Pengaduan kesalahan Rendah Rendah tinggi sedang tinggi
- membutuhkan Membutuhka
lorong dimana n kernet
kendaraan untuk
dapat berputar, menggelin-
cenderung dingkan
10 Pertimbangan khusus
kurang menuju barel /
blok traffic. karung goni
Penurunan nilai atau tong,
kendaraan dan lebih dengan
kontainer tinggi mobil
91
Bila suatu kota dalam penataannya terdapat gang / lorong atau yang
kendaraan pengumpul.
tenaga yang digunakan, yaitu manual atau mekanik. Metoda metoda yang
pengumpul
atau kontainer karung goni (terpal) untuk menampung isi kontainer kecil,
tinggi), satu petugas mengangkat kontainer, petugas yang lain siap diatas truk
dibawah.
bantu untuk mengosongkan kontainer. Untuk hal yang terakhir ini tentu tidak
kendaraan kecil (sabelit) yang dilengkapi dengan kontainer besar. Pada saat
dilakukan oleh petugas dengan kontainer gendong (tote container) dari lantai
ke lantai.
digunakan kontainer besar baik yang tetap / permanen maupun yang dapat
ekonominya.
sampah ang telah dipadatkan dan diangkut dalam jarak melebihi batas
ekonomi.
Terdapat tiga tipe utama dalam sistem kontener angkut yaitu : (1) Hoist
truck, (2) Tilt frame container, dan (3) Trash trailer. Data spesifikasi
hal self loadingnya, namun sistem ini hanya cocok untuk hal hal
keuntungan ekonomi.
semua jenis sampah dan sampah kering (rubbsh) dari lokasi dimana
96
kontener besar cocok digunakan untuk tilt frame. Kontener open - top
station).
contruction wastes).
jenis sampah. Sistem ini bervariasi menurut ragam jenis dan kuantitas
sampah yang akan ditangani juga jumlah lokasi timbulan sampah. Dua
compactor) digunakan.
besar / kontener.
kendaraan pengumpul.
Aktivitas pemindahan
ekonomis bila
Kebutuhan tenaga
berbahaya.
Sebelum saling hubungan dari sistem pengumpulan dapat dibuat model yang
efektif, komponen tugas tugas operasi untuk sistem kontener tetap, dapat
1. Pengambilan
2. Pengangkutan
3. At site
4. Off route
102
1 2 3 n
perjalanan
ke
kontener
berikutnya Kendaraan
Kendaraan dari kembali ke
pangkalan pangkalan
Pengangkutan
kontener isi
Pengangkutan
kembali kontener
kosong ke
tempat asalnya
Meletakkan kontener
Lokasi kosong dari lokasi
kontener sebelumnya
1 2 3 n
Mengambi
l kontener
isi
Truk dengan
kontener asli dari
pangkalan mulai
kerja
Mengangkut
kontener dari
lokasi
Mengangkut
kontener kosong
dari lokasi 1 ke
lokasi 2
Kendaraan pengumpul
kosong dari pangkalan mulai
hari kerja
Route
pengumpulan
Perjalanan kendaraan
kosong untuk mulai pada
rute pengumpulan
berikutnya atau kembali ke Perjalanan kendaraan
pangkalan penuh isi ke lokasi
Stasiun pemindahan, pembuangan akhir
stasiun prosesing atau (LPA)
LPA
Gambar : 3.3.3b skema tahapan operasi sistem kkontener tetap
Pengambilan (Pickup)
Waktu yang digunakan untuk mengambil kontener isi dan waktu ang
pertama dan akhir dimana isi dari kontener yang terakhir telah dimuat.
Haul (Mengangkut)
Pengertian istilah haul juga tergantung tipe dari sistem yang digunakan.
dibuang dan kontener kosong sudah dimuat dalam truk, ditambah waktu
lokasi pembuangan akhir, dimulai setelah kontener terakhir pada rute ang
truk datang pada kontener pertama yang akan diangkut pada rute
106
berikutnya. Ini tidak termasuk dengan waktu yang dibutuhkan pada saat
Att - Site
Unit operasi att - site (s) ditujukan terhadap waktu yang dibutuhkan pada
saat dilokasi pembuangan akhir dan termasuk waktu yang dibutuhkan untuk
Off - Route
Unit operasi off - route (w), termasuk seluruh waktu yang dibutuhkan dalam
yang terkait dengan off route, adalah beberapa saat ang sesungguhnya
dibutuhkan dalam off route mungkin dapat dibagi menjadi dua kategori,
Termasuk : 1. Waktu yang dibutuhkan untuk melapor datang dipagi hari dan
kendaraan.
makan siang dari jadwal yang seharusnya) dan waktu waktu yang dibutuhkan
Waktu yang dibutuhkan untuk setiap trip (rit), yang juga bisa diartikan
aktivitas off - route, dapat dilihat pada persamaan dibawah ini : (4.3.3a)
akhir) untuk sistem kontener angkut adalah relatif tetap, waktu pengangkutan
tergantung dari kecepatan pengangkutan dan jarak LPA. Dari analisis ini,
h = a + bx
Subtitusi persamaan 4.3.3b, waktu setiap rit dapat dinyatakan sebagai berikut
: (4.3.3c)
waktu
pengambilan h / rit
kosong, h / rit
kontener,
h / rit
109
40
Kecepatan konstanta
pengangkutan
30
Max a b
mil/jam jam/rit jam/mil
20 x 55 0.016 0.018
Y = 45 0.022 0.022
a + bx 35 0.034 0.029
10 25 0.040 0.040
15 0.067 0.067
5 10 15
Gambar : 3.3.3c kolerasi antara kecepatan rata rata pengangkutan dengan jarak
yang ditempuh seluruh rute.
Untuk menghiting pengambilan per rit, jika waktu rata rata perjalanan antar
Nd = (1 - w) H / (Phcs + s + a + bx)........(4.3.3.c)
Dimana :
untuk berbagai tipe pelayanan HCS dapat dilihat pada gambar 4.3.3.a dan
Pengumpulan WAKTU
Kendaraan Metode Ratio Pengambilan Pengosong At site
Muat Pemadata & an kontener
n pengembalian (jam/kont) (Jam/rit)
kontener
(jam/rit)
Sistem kontener
angkut Mech - 0.067 0.053
Hoist truck Mech - 0.40 0.127
Tilt frame Mech 2.0 4.0 0.40 0.133
Tilt frame
Sistem kontener tetap Mech 2.0 2.5 0.50 0.10
Kompaktor Man 2.0 -2.5 - 0.10
Kompaktor
Faktor off route dalam persamaan 4.3.3. berkisar dari 0.10 sampai 0.25 :
faktor 0.15 adalah mewakili sebagian besar operasi. Dalam beberapa hal,
khususnya pada jarak yang jauh, waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan
jauh dan ke pangkalan kendaraan, (dispatch station) saat mulai dan akhir
hari/jam kerja dikurangi dari panjangnya hari kerja dalam persamaa 4.3.3.
jika hal ini dilakukan, juga perlu diangkat untuk menyesuaikan faktor off
route.
111
persamaan berikut.
Nw = Vw / (cf).....................(4.3.3.g)
sebagai fraksi dari kontener yang dipakai oleh sampah, karena faktor ini
kemaknaanna adalah satu atau lebih dari kontener akan > penuh dari
112
biasanya. Jika nilai Nw dibulatkan keatas, satu atau lebih kontener tidak akan
Jadi, untuk Dw/5 nilainya 0.7, 1.2, dan 3.7, jumlah kendaraan akan sama
Contoh soal
pulang untuk LPA yang jaraknya 11.0 mil (lihat tabel 4.3.3).
113
Jawaban
Y =
a + b
= h = a + bx
x = 0. a = 0.80 jam/rit
4. cari waktu pengangkutan pergi pulang, jika lokasi LPA berjarak 11.0 mil.
114
Waktu pengangkutan = h = a + bx
=0.52 jam/rit
Terdapat dua kategori, yaitu proses pemuatan secara mekanik dan munual.
terdapat hanya satu perbedaan antara Sistem Kontener Angkut dan Sistem
Kontener Tetap, yaitu yang berhubungan dengan pengambilan (pick up). Untuk
sebagai berikut
di bawah ini.
Istilah (np - 1), perhitungan dari kenyataan bahwa jumlah waktu yang diperlukan
dikurangi satu, sebagai mana halnya pada Hcs, jika waktu yang dibutuhkan dalam
pengangkutan pergi-pulang.
langsung dengan kapasitas kendaraan pengumpul dan ratio pemadatan yang dapat
Ct = Vr / (cp) .. (4.3.3.j)
r = ratio pemadatan
berikut ini
Nw = Vw / (Vr) (4.3.3.k)
Waktu yang dibutuhkan untuk setiap minggu dapat dinyatakaan sebagai berikut :
*
) = menurut perhitungan , hanya memuat sebagian pada rit terakhir ,
Dalam aplikasinya jangan lakukan pembulatan jumlah rit hitung dan muatan
partikel jangan dikosongkan Pada akhir jam kerja,ukuran truk yang akan digunakan
Asumsikan dua atau tiga ukuran truk yang sesuai dan hitung waktu yang
dibutuhkan untuk setiap ukuran, dengan persamaan 4.3.31. Ukuran truk yang
kebutuhan tenaga dengan satu kolektor adalah 2,2 kolektor hari / minggu,gunakan
satu lagi yang lebih besar akan terseleksi karena dalam operasi pada umumnya
Jadi, dengan menghitung kebutuhan waktu dan tenaga untuk berbagai ukuran
Dimana jumlah rit yang dibulatkan dilakukan tiap hari,kombinasi ritasi yang
tepat per hari dan ukuran kendaraan dapat ditentukan dengan menggunakan
Untuk menentukan volume truk yang dibutuhkan, subsitusi dua atau tiga nialai Nd
yang bebeda dalam persamaan 4.3.3k dan tentukan waktu pengambilan yang
volume truk yang dibutuhkan untuk setiap nilai Nd. Dari ukuran truk yang layak
/sesuai, diselesaikan satu yang sangat mendekati, nilai yang telah dihitung. Jika
117
ukuran truk yang layak lebih kecil dari nilai yang dibutuhkan, hitung waktu nyata per
Bila kebutuhan tenaga untuk tiap kombinasi ukuran truk dan jumlah ritasi perhari
telah diketahui, kombinasi biaya efektivitas yang terbaik dapat dipilih. Sebagai
kendaraan pengumpul yang lebih besar dan buat 2 rit/hari (walaupun kadang-
kendaraan pengumpul yang besar dan buat 2 rit/hari, dengan menggunakan semua
Bila ukuran truk telah ditetapkan, dan jumlah integral rit harus dibuat tiap hari, lama
jam kerja yang diperlukan dapat diestiminasikan dengan persamaan 4.3.3, dan
4.3.3.
Analisis dan perbandingan antara system kontener angkut dan system kontener
digunakan, dimana biaya mingguan dan HCS tidak melebihi dari system kontener
tetap. Asumsi bahwa satu kolektor pengemudi akan digunakan pada masing-masing
0,22 jam/mil
Jawaban :
satu minggu
Nw = 56 rit/minggu
Tw = 56 rit/minggu
c. Gunakan persamaan 4.3.3d untuk estimasi waktu pengambilan untuk SKA
Phcs = pc + uc + dbc
= pc + uc +a + b x
= 0,033 jam/rit + 0,033 jam/rit + 0,060 jam/rit + (0,067 mil/jam) (0,1
mil/rit)
= 0,133 jam/rit
d. Estimasikan kebutuhan waktu per minggu sebagai fungsi dari jarak
pergi-pulang biaya operasi = [(15 jam) (8 jam/hari) (1,70 + (0,181 mil) (x))]
hari/minggu
119
e. Tentukan biaya operasi per minggu sebagai fungsi dari jarak pengangkutan
pergi pulang.
Biaya operasi = (15 / jam ) (8 jam / hari ) x [ 0,99 + (0,016/mil) (x) ] hari
minggu.
400 / minggu + [ 204 + 21,7 mil (x) ] dolar/minggu (19,8 mil) (x) =
264,8
system
(dolar)
1000 SKT
800
600
400
200
0 mil
5 10 15
Gambar 433. Biaya mingguan vs jarak pengangkutan pergi pulang (untuk contoh
soal)
Komentar
SKT ternyata jarak pengangkutan pergi-pulang untuk SKA, kurang kompetitiv untuk
Jika H, adalah jam kerja per hari dan jumlah ritasi perhari diketahui atau tetap
4.3.3.k, karena semua factor yang lain diketahui atau dapat diasumsikan. Bila waktu
Np = 60 Pscs n/tp(4.3.3.0).
Dimana :
n = jumlah kolektor
Menurut data, hasil pengamatan lapangan untuk pengumpulan dua orang dapat
dilihat pada gambar 4.3.3. waktu pengambilan (tp) per lokasi dapat dicari jalan
Dimana :
Persamaan tersebut diatas, khas untuk tipe-tipe persamaan yang mengacau kepada
Bila pelayanan curb, dibuat satu kali perminggu, data pada tabel 4.3.3mungkin
dapat dipakai untuk estimasi kebutuhan tenaga. Jika truck konvensional digunakan
untuk curb collection, waktu pengambilan per pelayanan dapat dilihat pada tabel
4.3.3..ditingkatkan 5 10%.
Grafik
Rata jmh kontener tau box per Waktu pengambilan kolektor menit/
12 0,50 0,60
terbatas
433 terhadap data dalam tabel tersebut diatas dapat dihitung dengan kenyataan
bahwa, bila dua atau tiga orang tenaga digunakan, ukuran dari kumpulannya
cenderung menjadi lebih besar, walaupun persamaan 433. Dan data pada waktu
bervariasi.
Contoh.
sisanya pelayanan akan diberikan dua kontener pada tepi jalan (curb-side).
Beberapa jumlah kontener dapat dikumpulkan per hari. Saat ini dilakukan 300
Jawab
433
Waktu Pengumpulan
= [ (0,72 + 0,18 (22) + 0,014 (100) ] menit/pel x (300 pelayanan)
= (0,72 + 0,36 + 1,40) (300)
= 744 menit
2. Tentukan jumlah keseluruh lokasi pengambilan (Tp) yang dapat dilayani jika
pelayanan)
Komentar
Perlu dicatat bahwa, bahwa perhitungan wakru pengumpulan (744 menit melampaui
Dalam perakteknya kolektor pengambilan per rit diketahui, ukuran yang tepat untuk
Jika jumlah lokasi pengambilan per rit diketahui, ukuran yang tepat untuk kendaraan
V = Vp Np/r(4.3.3.a)
Dimana :
r = ratio pemadatan
jika jumlah lokasi pengambilan tiap rit diketahui, kebutuhan tenaga mingguan dapat
dengan perkalian sisi kanan persamaan tersebut dengan n; jumlah kolektor jumlah
Nw = TbF/Np.(4.3.3.r)
Dimana :
tenaga, telah diketahui, bahwa pengumpulan 2x/minggu adalah sebesar 0,9 dan
pengosongan kontener, hampr sama antara yang isi penuh dengan yang isi
Contoh :
rumah . Asumsikan bahwa pengumpulan akan dilakukan dengan dua orang tenaga
50% lorong
Jawab :
433...
H = Nd ( Pscs + s+ a + bx ) ( 1 w ) .
Pscs = ( 1 w ) H / Nd-( s + a + bx )
= 3,01 jam/rit .
persamaan 433..
Np = 60 Pcsc n/tp
= 205 lokasi/rit
V = VpNp/r
= 20,1 yd3/rit
Nw = Tp F/Np
= 4,88 rit/minggu
Dw = n [ ( Nw ) Pscs + tw ( s +a + bx ) ] / [( 1 w ) H ]
hari/minggu . 2
= 2,45 hari/minggu.
Komentar
Dalam banyak kasus , sebagia besar data yang digunakan dalam contoh ini harus
diketahui oleh perancang dan kehilangan informasi dapat ditentukan dengan cara
lain dan mudah yaitu dari studi lapangan terbatas atau diestimasikan dari data yang
disajikan dalam pokok bahasan ini. Juga harus dicatat bahwa asumsi kunci dalam
contoh ini adalah : dua rit yang akan dilakukan setiap hari .
kontener / tetap ( SKT ) tersebut diatas antara berbagi variasi komponen system
yang harus dikumpulkan untuk evaluasi tiap system dengan tepat. Terapkan dari
harus direncanakan agar seluruh tenaga kerja dan peralatan yang digunakan
proses coba-coba ( trial and error ).Tidak ada suatu rumus pasti yang dapat
harus diketahui.
4. Didaerah berbukit, rute harus dimulai pada daerah yang tertinggi dan
6. timbulan sampah pada lokasi yang ramai / padat lalu lintas, seharusnya
Jadwal
oleh bagian teknis dan urusan kendaraan/transportasi. Jadwal setiap rute, harus
dapat menunjukkan lokasi dan urutan pelayanan setiap lokasi pengambilan, harus
dari enam elemen fungsional dalam sistem pengelolaan sampah. Tidak semua
Empat hal pokok yang akan diuraikan lebih lanjut adalah sebagai berikut ;
132
Perlu dicatat, bahwa stasiun pemindahan mungkin berada pada satu lokasi
dengan stasiun prosesing atau pada lokasi yang terpisah. Sebaliknya stasiun
prosesing, mungkin satu lokasi dengan stasiun pemindahan atau satu lokasi dengan
( 1 ). Adanya tempat pembuangan sampah yang terbuka ( dumps ) yang tidak resmi
( 2 ). Letak tempat pembuangan sampah yang relatif jauh dari rute pengumpulan
( lebih dari 15 km ).
15 m3 ).
suatyu titik yang tidak memberi harapan bahwa pengangkutan. DIsamping itu
cra ini diperlukan bila letak pembuangan akhir dan tempat pemprosesan
terpencil dan tidak dapat dicapai secara langsung melalui jalan raya.
Pada waktu harga bahan baker masih rendah serta biay-biay yang lain belum
setinggi saat ini, pelaksanaan pemindahan sampah seperti ini tidak dilaksanakna,
biaya ongkos kerja, ongkos operasional dan harga bahan baker, adanya stasiun
Namun demikian cara ini akan menjadi lebih murah bila volume sampah yanh
saat di kota-kota besar di Indonesia nantinya akan menggunakan cara ini karena
jarak akan jauh. ( sangat mungkin diluar batas administrasi wilayah kota yang
bersangkutan, mislanya untuk kta jakrta, LPA nya di Bekasi atau Tangerang ).
pembuangan akhir atau pemprosesan yang letaknya terpencil sehingga melalui jalan
134
kereta api atau kapal. Demikian juga bila di angkut melalui jalur pipa, perlu
1) Stasium pemindahan kecil yaitu yang berkapasitas kurang dari 100 ton/hari
3) Stasium pemindahan besar yaitu yang berkapasitas lebih darei 500 ton/hari.
yang harus dipertimbangkan dalam rancang stasium pemindahan adalah (1) Tipe
pengangkutannya yaitu :
trailer dapat di angkat, atau trailer terletak dilandasan yang posisinya di bawah
langsung. Isi dari kendaraan pengumpul di kosongkan pada landasan jika trailer
akan didsi.
Agar lebih jelas tahapan proses pengisian tersebut adalah sebagai berikut :
Pertama
Kendaraan yang dating di stasium pemindahan ditimbang dan dicatat oleh juru
Kedua
deretan pembongkaran ini bila lebih dari dua / tiga), untuk pembongkaran
muatannya.
Ketiga
ketahui berapa berat sampah yang dibuang, (berat kkendaraan engan isinya di
Keempat
Kelima
Trailer siap muat, pengaturan dan pemadatan sampah pada trailer dilakukan dengan
clamshell, setelah penuh atau sampah berat maximum yang diperbolehkan, diberi
tanda oleh ju7ru timbang, selanjutnya berangkat menuju lokasi pembuangan akhir.
lokasinya. Misalnya, konystruksi bongkar muatnya apakah perlu diberi atap atau
terhadaplingkungan.
dilengkapi dengan kompaktor tetap dan kontener buka atas (open-top container).
Sampah yang layak dipadatkan kekompaktor, sedangkan yang tidak layak (bulty
items) seperti bekas kulkas, bekas mebel, dan lain-lain, langsung diasukkan ke open
top container. Tipe sejenis tapi penggunaannya bersifat umum. (biasa disebut
beberapa lokasi pembuangan akhir (lokasi pembuangan akhir biasa saja lebih dari
satu).
daerah pedesaan (rural) dan di daerah rekreasi. Dirancang untuk system kontener
(simplicity), tidak pada tempatnya, jika digunakan peralatan mekanik yang rumit.
137
Jumlah kontener yang disediakan tergantung dari laju timbulan sampah dan
kontener tiga kali di atas landasan bongkar muat (unloading area platform)
Pada tipe ini, sampah dari kendaraan pengumpul di bongkar muatannya dan
diisikan dalam bak penampung (storage pit) ataun pada landasa pembongkaran
instansi pengumpul sampah, spesifikasi truk dan waktu bopngkar. Kemudian juru
timbang mengatur truk masuk melalui pintu utama stasium pemindahan (stasium
Selanjutnya truk menuju bak penampung (stroge pit) yang terletak dibawah posisi
yang terletak pada sisi lain dari bak penampungan. Dua keranjang angkut
(articulated-type hoist) ditempatkan pada sisi lain pada hopper, digunakan untuk
bawahnya. (peletakan trailer ini di lengkapi dengan alat timbang). Bila alat timbang
kepad pengemudi truk untuk keluar dari area pemuatan dan jarring-jaring kawat
pengangkutan (trailer). Pada saat truk menuju keluar, kendaraan ditimbang kembali
dan tanda masuk diserahkan kembali pada juru timbang. Hasil penimbangan ini
ditentukan berapa harus dibayar untuk pelayanan yang telah diberikan (discharge
ranting dan barang-barang yang besar(bulky, kulkas, mebel dll) diangkut kestasium
oleh juru timbang, apakah terdapat bahan-bahan yang masih bias dimanfaatkan, jika
Perlu diketahui, bahwa sampah dari masyarakat umum juga harus bayar
kontan dan diberi tanda terima lunas. Tapi jika dalam kendaraan pengumpul tersebut
keuntungan yang akan diperoleh. Pemisahan bak penampung tersebut diatas hanya
kendaraan yang besar(dari general public) dan kendaraan yang lebih kecil (dari
commercial custumer). Dan nilai tambah yang diperoleh hanya untuk menjaga
efisiensi system.
waktu yang lama untuk membongkar muatannya. Perhitugn biaya operasi jangan
hanya didasari oleh jumlah tertinggi kemampuan muat harian. Sebaiknya didasari
dengan suatu hasil analisa ekonomi. Misalnya untuk semua tipe stasiumm
pemindahan, biaya tahunan dari stasium pemindahan yang besar dan banyaknya
(working haurs) dengan menggunakan stasium pemindahan yang ebih kecil dan
sampah, kapasitas ini juga bervariasi sesuai dengan tipe alat Bantu yang digunakan
stasiun. Pada tipe pengisian tidak langsung, satu atau lebih traktor dibutuhkan untuk
muatan. Pada beberapa stasiun over head clamshell crane digunakan untuk
biayanya atas dasar berat sampah yang dibongkar/muat. Jika timbangan digunakan
berarti juga diperlukan fasilitas gedung, kantor dan peralatannya, tilpun, pengeras
cabang dari instalasi pengumpulan sampah, lebih banyak dan komplek, fasilitas
yang harus disediakan. Fasilitas untuk kantor kepala cabang, ruang makan siang,
ruang rapat kantor, ruang ganti (locker), kamar mandi dan toilet harus disediakan.
Persyaratan sanitasi
tahan api.
penghalang lain harus tersedia. Bagaianapun tipe stasiun pemindah, model dan
kertas.
Jalan terbaik untuk memelihara seluruh aspek sanitasi dari stasiun pemindah
sampah harus dimabil secara atau tidak membiarkannya lebih dari satu atau dua
jam. over head water sprays (penyemprot air yang berposisi diatas)biasanya
digunakan untuk menurunkan debu-debum yang beterbangan pada area stasiun tipe
pengisian tidak langsung untuk mencegah, inhalasi debu, tenaga kerja harus
142
Kendaraan bermotor, kereta api dan alat transpotasi air (laut), sampai saat
masih digunakan untuk pengangkutan sampah, pneumatic dan hidraulik system juga
telah digunakan. Masih ada system yang lain, tetapi belum banyak yang teruji.
Kendaraan bermotor
Jika lokasi pembuangan akhir dapat dicapai oleh kendaraan bermotor, yang
sangat lazim untuk digunakanuntuk mengakut sampah dari stasiun pemindah adalah
: trailer, semi trailer dan kompaktor. Semua tipe kendaraan dapat digunakan untuk
3. kendaraan harus di rancang untuk lalu lintas jalan raya (highway traffic)
andalkan.
Sampai saat ini, open.top dan semi trailer dan semi trailer masih di gunakan
sebagai trailer pertama atau kedua dalam satu rangkaian / kombinasi traktor trailer ;
di tunjukkan terhadap berat tekanan gander dan berat keselurahan dengan muatan,
trailer biasanya di desain lebih beser dari batas resmaio atau kosong dan lebih besar
sebagai berikut :
diapramas dan moving flpur , moving flour , merupakan adaptasi dari peralatan yang
biasa di gunakan untuk jasa komstruksi yaitiu trailer yang di gunakan unutk
mengankut krikil dan aspal. Moving flour biasanya memiliki dua atau lebih ruanagan
yang dapat di perluas ke daerah luasnya. Ka;au satu ruangan tidak di operasikan
moving flour tidak dapat mencengah terbongkarna sebab system ini akan berfungsi
dengan menyisakan ruangan pada saat beroperasi. Pengertian ini penting dalam
hubunganya dengan reabilitas system. Keuntungan lain dari trailer jenis ini adalah
cepatnya waktu berputar ( biasanya antara 6-10 menit) yang dapat di capai di lokasi
beberapa model (desain) bagian belakang trailer di buat lebih besar untuk
operasi pembonkaran. Trailer se macam ini juga di lengkapi dengan suatu alat
144
(drum) sehingga cairan tersebut dapat di kosongkan juga pafa lokasi pembuangan
akhir.
tipe puul of , di mana sampah di keluarkan dari truk dengan menarik dinding atau
penggunaan atau kabel saling yang di tempatkan di depan, kerugian penggun aan
perlengkapan tambahan alat Bantu dan tenaga kerja untuk membongkar di lokasi
di bukitkan kemasnpunya sangat efektif dan efisien adalah landasan rabah hidraulik
gendangannya dari traktor trailer satu lagi terpisah didasarkan pada landasan yang
rebah kedua, bagian belakang trailer di buka, kemudian unit tersebut di miringkang,
sampah jatuh secara gravitasi ke area pembuangan , setelah kosong. Truk traktor
dan semi trailer kembali pada posisi semula. Trakotr trailer di pindahkan / di
K O M P A K T OR
dapat juga untuk mengelurkan sampah yang telah di padatkan dari kontener.
merebahkan sehingga sampah keluar dari kontener secara gravitasi. Jika sampah di
pergunakan untuk mengosongkan isi kontener . alat yang sangat umu8m di gunakan
adalah dinding pemisah yang dapat bergerak dengan cara di tarik dengan kabel.
Kendaraan-kendaraan lain
Hampir semua kendaraan dapat di gunakan pada suatau saat atau waktu
yang lain untuk mengankut sampah . kendaraan atau alat angkut tersebut adalah
sebagai berikut :
Kereta api
perbaharui untuk mengem bangkan kembali kkereta api untuk pengankutan sampah
khususnya ke daerah ang jauh terpencil di ,mana pengankutan melalui jalan raya
suslit di lakukan dan sekarang dengan jaringan kereta tersedia dan di mana kereta
apinya milik pribadi atau lahan yang berdekatan untuk menimbun memungkinkan
(layak)
Tarnsportasi air
146
Kapal barkas, tongkan g dan kapal khusus di masa lalu telah di gunakan
Satu masalah besar di temui / di hadapi jika kapal laut di gunakan untuk
mengankut sampah adalah suatu hal yang tidak mungkin mengerahkan ka[pal-kapal
tersebut selama terjadi angiun rebut atau selama terjadi gelombang besar. Dalam
kondisi tersebut di atas harus di simpan dan fasilitas penampungan harusdi bangun.
Udara bertekanan tinggi atau rendah dan kondisi hampa dan udara,
keduanya adalah suatu sistem yang dapat di gunakan untuk pengankutan sampah.
Yang sangat umum yang dapat di gunakan ungtuk pengankutan sampah dari
apartement yang dapat penghuninya atau dari aktivitas perdagangan atau lokasi
Dari segi desain dan operasionalnya, sistim penumatik lebih rumit dari sistim
hydroulik, sebab kompleknya klep-klep pengendali dan mekanisme alat Bantu yang
Oleh karena biaya instalasi setiap sistim sangat tinggi, harus dilakukan studi
kelayakan biaya yang cermat sebelum digunakan pada suatu fasilitas baru.
Konsep tentang penggunaan air sebagai alat transportasi bukanlah hal baru,
Satu masalah besar dari penggunaan sistim ini adalah air atau air limbah yag
digunkan harus diolah.konsentrasi/kadar organic kuat dalam air limbah lebih tinggi
disbanding dengan air limbah domestic yang lain. Praktis pada daerah dimana
Sistim transportasi lain yang telah dianjurkan termasuk berbagai tipe conreyor, air-
chusion dan rubber-tired trolley dan gondola magnetic bawah tanah, tapi system-
sistem terakhir tersebut tidak pernah digunakan dalam operasi pengakutan sampah.
2. dengan mudah dijangkau dari jalan raya arteri, sedekat mungkin dengan
transportasi penunjang
adalah minimum
pengawasan/pengendalian.
untuk konversi produk tertentu serta untuk konversi energi. Karena banyak teknik
yang dapat digunakan dalam prosesing khususnya yang terkait dengan pemafaatan
bahan dan energi, perubahan terus menerus terjadi sehubungan dengan criteria
disalinnya.
Berikut ini akan dibahas tentang tujuan utama prosesing, lima tknik prosesing
dari kelima teknik tersebut, dua dari ang pertama (pamadatan dan
sistim pengolahan sampah tergantung dari tujuan yang ingin dicapai, sebagaiman
Kija sampah diangkut dengan system hdraulik atau pneumatic, sampah harus
tergantung dari seluruh kompenen dari sistim pengelolaan sampah dan juga
jawabkan dari segi pemasaran dan jumlah yang cukup letak untuk dilakukan
pemisahan.
kaca logam besi, aluminium danlogam non besi yang lain. Mengingant dari seluruh
(tergantung dari kondisi pasar). Beberapa teknik pemisahan yang dapat digunakan
2. pyrolisa untuk memproduksi gas sintetik atau untuk bahan baker cair
Rangkaian proses dan teknik akan dibahas lebih rinci dalam pokok bahasan
tersendiri.
daya guna (usia pakei) lahan tanah penutup. Kertas ang akan di daur ulang, di
151
penggunaannya.
Peralatan pemadatan
di golongkan dalam dua golongan yaitu : tetap dan dapat di pindahkan . kompaktor
tetap adalah golongan kompaktor yang dalam prosesnya, sampah yang akan di
mekanikal, contoh yang tergolong jenis ini adalah sebaiknya peralatan yang di
gunakan untuk meratakan dan memedatkan sampah pada lokasi pembuangan akhir
pindahkan.
berikut :
pada kendaraan pengankutan (2) dalam kontener baja yang dapat di pindahkan
secara manual (3) da;lam ruang yang di rancang khusus , dapat memadatkan
sampah dalam bentuik tertentu (kubus atau lempengan) sebelum di keluarkan atau
di buang, atau (4) dalam satu ruangan di mana sampah di padatkan dalam bentuk
sebagai berikut :
padatkan
V1
Di mana :
Ratio pemadatan = vi
Vf
dapat dilihat pada grafik 3.5 oleh karena kenyataan antar hubungan tersebut
dapat dilihat bahwa pengurangan volume dapat mencapai lebih 80% dibutuhkan
ini penting dalam analisis ( ekonomi ) antara ratio pemadatan dan biaya
Faktor penting lain yang harus dipertimbangkan adalah densitas akhir dari
sampah yang telah dipadatkan. Beberapa kurva dari sampah rumah tangga yang
tidak diproses dapat dilihat pada gambar 4.5. nilai densitas yang digunakan
kondisis yang sama, densistanya mungkin 35% lebih besar dari sampah yang
dikemukakan pada uraian terdahulu, bahwa pebakaran terbuka pada tahun tujuh
dari sampah sisa makanan. Sejak akhir abad ini, pembakaran adalah metoda
kimiawi. Walaupun proses kimia yang lain seperti pyrolisa hyrolisa dan konversi
sampah.
dan untuk memproduksi tenaga, pembahasan ini dibatasi untuk aplikasi volume
perlu dibahas khusus dan mendalam , pembahasan ini hanya bersifat sebagai
pengendali pencemran udara dan (4) beberapa hal penting untuk pertimbangan
Pada beberapa incinerator baru dirancang untuk operasi pada temperature yang
cukup tinggi untuk memeproduksi bahan cair sebelum didinginkan, yang mungkin
dapat mereduksi volume sampai < 5%. Walaupun teknologi incinerator telah
teknologi yang ada dan yang dikembangkan., pertanyaan dari segi ekonomi,
aprtemen, took, industri , rumah sakit dan institusi yang lain.Disain incinerator
berikut :
156
Pertama
dan bak penampungan adalah fungsi dari jumlah truk yang harus membongkar
dengan ratio sampah yang diterimah dan ratio pembakaran. Kapasitas bak
penampung adalah sejumlah rata-rata volume sampah yang diterima setiap hari.
Kedua
Sampah yang ada pada bak penampung diisikan kedalam Charging hopper
Ketiga
Travelling grate, Peprocation grate, rocking grate dan barrel grate ( Cara kerjanya
Keempat
Pada tahap inilah pembakaran sampah dimulai . Diketahui bahwa , agar terjadi
udara ini dilakukan dengan forced-draft fan untuk aliran udar udara dibawah
layak baker, turun dari pemanggang .Karena sebagian besar sampah organic
tidak stabil pada kondisi panas, berbagai gas keluar dalam proses pembakaran
menuju tungku baker denagn suhu sekitar 14000f. Gas dan partikel partikel
masuk kedalam Cobustion chamber dan terbakar pada suhu diatas 16000f bau
Kelima
baku mutu udara setempat. Untuk mengamankan aliran udara yang hilang
melalui alat pengendalian pencemaran udara , juga utuk mensuplai udara pada
incinerator itu sendiri diperlukan inducep draf fan dan juga mungkin dengan
Keenam
Produk akhir dari proses pembakaran adalah udara bersih yang dibuang melalui
cerobong asap. Abu dan bahan-bahan yang tidak terbakar dari pemanggang
dibersihkan denan Sluice way (pintu air ). Residu dari bak penampungan
residu diangkut kelokasi pembuangan akhir atau kestasin prosesing. Dan abu
yang dibersihkan dengan sluice way dan dari alat pengendalian udara bersih ,
terhadap emisi gas dan bau. Biasanya ukuran partikel yang ada dalam emisi
sebagian besar incenerator bervariasi antara < 5 - 120 m . sekitar 1/3 dari
dilihat pada tabel 4.5.3a. Dan karakteristik berbagai fasilitas dan peralatan
pengendalai, emisi dapat disimak dalam uraian sebagai berikut dibawah ini.
1. Settling Chamer
2. Baffled Collector
160
Penyakit dapat dibuat dari pasanan batu bata atau logam yang dapat dioperasi
3. Scrubber
Abu yang berterbangan dijepit dengan tirai air terikat dan selanjutnya turun,
inceneratornya.
4. Cyclone Separator
5. Electrostatic Precipitator
Partikel abu yang berterbangan dihisap dan diikat oleh elektroda. Partikel-
6. Fabric Filter
Gas-gas yang keluar dari proses pembakaran disaring dengan filter bags
panas yang dihasilkan ; jumlah residu tergantung pada kondisi asal sampah yang
dibakar.
1. Timbangan
3. Derek (crane)
4. Charging Hopper
Terbuat dari logam atau pasangan batu, digunakan untuk memasukkan sampah
kepenampung (grate).
5. furnace grates
6. combustion chamber
8. Auxillary heat
Biasanya termasuk fasilitas untuk menangani residu, suplai udara dan exhaust
sampah yang dikumpulkan dalam suatu ukuran/ potongan yang lebih kecil.
Tujuannya adalah untuk memperoleh produk akhir yang seragam dan berkurangnya
ukuran dibandingkan dengan ukuran aslinya. ini penting untuk dicacat, bahwa
reduksi ukuran belum/ tidak pasti berimplikasi terhadap reduksi volume. Dalam
situasi tertentu seluruh volume bahan setelah dilakukan reduksi ukuran mungkin
lebih besar dari volume asalnya. Dalam praktek, istilah shredding, grinding dan
Reduksi ukuan merupakan faktor penting tidak hanya dalam desain dan
operasi sistem pengelolaan sampah, tetapi juga dalam pemanfaatan kembali bahan
dan untuk konversi energi. Misalnya beberapa bentuk reduksi ukuran diperlukan
untuk pengangkutan, sampah dengan media cair/air. Untuk mencapai densitas yang
tinggi pada tekanan pemadatan yang rendah, sampah dicincang lebih dulu
sebelum dipadatkan. Pembuangan sampah yang telah dicincang pada lahan area
163
tanpa menggunakan penutup galian, adalah nilai penting lainnya dari operasi reduksi
ukuran.
sampah kota, tidak idial sebagai bahan baker. Sebagaimana dengan pencicangan
kering atau basah, diikuti dengan pemisahan, bahan-bahan organik dalam sampah
dapat dirubah kedalam suatu campuran yang relatif homogen dalam ukuran nilai
Tipe peralatan yang telah digunakan untuk reduksi ukuran dan atau
Tabel 4.5.4 Tipe, cara kerja dan aplikasi peralatan yang digunakan reduksi-
termasuk ;
bisnis yang timbul, persyaratan pencemaran udara (khususnya debu) dan air.
yang telah terpilih pada saat prosesing . Pemisahan dapat dilakukan secara
peralatan yang termasuk dalam mekanikel adalah air separator ( alat pemisah
pembuangan akhir jumlah dan jenis bahan /komponen yang diambil /disotir ,
tergantung dari lokasi dan pasar untuk menjual , kembali . Komponen yang
barang besar yang masih bernilai pada stasium pemindahan atau lokasi
pembuatan akhir.
166
Sering digunakan untuk sampah yang telah dicincang, adalah belt Type
yang tidak ada medan magnetnya, logam- logam tersebut jatuh dengan
sendirinya, dan logam non besi lain yang terperangkap dengan logam yang
ada pada belt juga jatu. Selanjutnya logam logam didorong kembali ke
belt oleh magnet yang ketiga dan diletakkan ke conpeyor yang lain kedalam
kontener penampung.
recovery yang besar. Jika single drum dipasang pada akhir conveyor, lintasan
bahan non besi dan juga memperbaiki pengambilan bahan-bahan besi untuk
antara. Sebagian besar logam non besi jatuh pada conveyoryang terletak
antara drum pemisahan kedua dapat lebih kecil dan dapat diletakkan dekat
bahan.
dengan yang lain, ukuran (besarnya ukuran bahan besi akan direduksi,
Penyaringan ( Screening )
menurut ukuran yang dikehendaki (bisa dua atau lebih) dengan berbagai
ringan dan fraksi yang berat. Tipe saringan yang digunakan, beberapa
Peralatan Penyaringan
169
memisahkan kaca dan bahan-bahan yang terkait dari sampah yang telah
saringan. Fraksi yang halus/tajam, terdiri dari kaleng aliminium dan sebagian
pencincang awal dan selanjutnya ke pemisah udara yang lain, dimana fraksi
memisahkan kertas/karton.
bahan dalam sampah yang akan disaring antara lain ; ukuran partikel,
Uwu
Fwf
Dimana
(Recovery) (Rejection)
u (1 - Wu)
F (1-Wf)
Fwu F(1 Wf )
Dua persamaan di atas juga dapat digunakan untuk menentukan proporsi recovery
tertentu dari limbah baik cair ataupun padat. Aplikasi dua persamaan tersebut di
pada saringan drum putar (rotary screen) untuk mendapatkan kaca sebelum
pencincangan.
2. Berat kaca yang lolos (weight glass in screen underflow) = 7,2 ton / jam.
Jawab :
173
1. Tentukan berat fraksi kaca dari masukan sampah (feed to the screen). Dari tabe1
4.2...,
berat kaca
Wf =
berat seluruh sampel
100 Ib x 0,08
=
100 Ib
= 0, 08.
berat kaca
Wu =
7,2 ton/jam
100 ton/jam
= 0,72
174
Uwu
Fwf
10 x 0,72
100 x 0.08
= 90 %
Uwu u (1 Wu )
efektifitas = [1 ]
Fwu F ( 1 Wf )
= 0,87
Uraian tentang teknik pemisahan yang lain dalam pokok bahasan ini. Lebih bersifat
sebagai pengantar dari teknik yang dimaksud untuk mengetahui hal-hal yang khusus
175
dan mendalam. Informasinya dapat diperoleh dari sumber yang layak, misalnya dari
pencatatan dari instalasi yang berskala, lengkap pabrik yang membuat peralatan
Inertial Separation
Prinsip kerja alat ini adalah berat gravitasi atau gerak peluru (relyon ballistic).
kelompok partikel fraksi ringan (organik) dan kelompok fraksi berat (anorganik)
Tiga macam peralatan yang biasa digunakan adalah Ballistic, secarator dan
Flotation (pengapungan)
bahan besi, ditenggelamkan dalam tangki (yang khusus diperuntukkannya) berisi air
. Potongan-potongan kaca, batu. Batu merak dan plastik yang berat, tenggelam
pada dasar tangki selanjutnya dikeluarkan dengan belt scaper untuk diproses lebih
lanjut.
Bahan-bahan organik
bahan lain yang mengapung dijaring / diangkat dari permukaan air. Bahan-bahan
menangkap bahan-bahan organik yang ringan dan bahan-bahan organik yang halus.
Metoda konveksi adalah. satu metoda yang paling umum digunakan dalam
metoda konveksi dapat dilihat pada tabel 4.4.6. Karena rotary-drum telah digunakan
dengan efektif untuk pengeringan sampah. tipe pengering ini yang akan dibahas
lebih lanjut.
dryer) terbuat dari tabung silender yang berputar. diameternya membesar ramping
dikeringkan lewat di dalamnya dan gas kering dialir kan serentak (lihat gambar
4.4.6). Sewaktu d rum berputar bahan yang akan dikeringkan diangkut terus
menerus dari sisi bagian pengisi ke bagian akhir tebung dengan gerak angkat (lifting
action) dari sirip / simpai/ dalam (internal flights). Sewaktu bahan jatuh pada
temperatur
177
yang akan
dikeringkan..
airnya.
Akhir dari pelepasan (panas) alat pengering diatur pas dengan mesin yang
digunakan oleh exhauster untuk menghalau uap air yang termuat dalam gas-gas ke
1. ciri-ciri bahan yang akan dikeringkan, seperti pengisian dan dilepaskannya dari
alat pengering
lokal, masukan energi yang dibutuhkan dapat diestimasikan dengan nilai sekitar
1550 Btu/1b, air yang diuapkan. Untuk hal ini dapat dilihat pada contoh berikut.
Tentukan jumlah air yang herus dikeluarkan setiap 1 ton sampah yang
Jawaban :
1. tentukan persen (%) kelembaban awal dari sampah syang dicincang, dengan
persamaan :
a b
Kelembaban (%) = x 100
a
Dimana :
a b
25 = 2.000 lb (100)
2. tentukan persen (%) kelembaban yang harus ada pada sampah yang dicincang
Ws
10 = 1.500 Ws (100)
3. tentukan jumlah air yang dikeluarkan dari setiap ton masukan sampah pada
pengering.
4. tentukan energi yang dibutuhkan untuk pengeringan dengan asumsi bahwa 1850
air limbah kota dengan jumlah penduduk besar adalah : kebutuhan lahan untuk
lokasi pengeringan, lagoon atau tidak cukup praktisnya penyebaran lahan atau
untuk mengurangi volume cairan. Segerah setelah dikurangi airnya sludge dapat
Centrifugasi dan filtrasi adalah dua metode-metode yang sekarang sangat umum
(decanting) dan horisontal telah digunakan untuk mengeluarkan air sludge. Walaau
seludge yang keras (10 sampai 50%), sejumlah masalah telah ditemui. Dua yang
tersebut
Metode filterasi yang sangat umum digunakan adalah vacum filterasi dan
pressure filterasi.
dan terhadap residu sampah yang telah diproses, dimanfaatkan kembali sebagai
Hanya ada dua pilihan untuk hal tersebut diatas, yaitu; dibuang pada dasar laut.
metode ini tidak layak, sebab suatu bahan yang dibuang di atmosfir akhhirnya timbul
dibumi atau dalam laut dengan berbagai fenomena alam dan salah satu fenomena
sampai tahun 1993, namun sekarang telah dilarang. Beberapa industri masih ada
dibuang di laut, tetapi bagai manapun dan baru-baru ini konsep tentang dasar laut
(Khusus).
ditanah dalam bentuk sanitory landfill (lahan-urug saniter), dapat diterima dan sangat
181
ekonomis. Istilah sanitory landfill, yang untuk kelajutannya digunakan istilah lahan
urug saniter, adalah ; suatu metode pembuangan sampah, yang prinsip operasinya :
timbun-ratakan dan atau padatkan-timbun dengan tanah penutup harian (setiap hari,
setiap akhir jam kerja). Bila sampai pada kepada batas akhir yang ditentukan,
Open dumping (penimbungan terbuka), juga salah satu metode yang terkenal
disamping metode lahan urug saniter dan masih digunakan dibeberapa negara,
Kondisi negatif yang dapat dari metode penimbunan terbuka adalah : estetika
sebagai tempat bersarang dan berkembang biak vektor dan binatang pengganggu
yang lain (lalat, nyamuk, tikus, dan lain-lain), rawan kebakaran, pencemaran
Keuntungan Kerugian
tersebut meliputi
3. Reaksi-reaksi yang terjadi pada lahan yang urug saniter (yang sedang
1. ketersediaan lahan
3. jarak pengangkutan
184
5. kondisi klimatologi
menyaring tapak yang tidak cocok, metode-metode survey pendahuluan dan seleksi
akhir, biasanya berlandaskan pada hasil survey pendahuluan, hasil dari rekayasa
disain studi kelayakan biaya dan hasil study analisis dampak lingkungan
ketersediaan lahan
dalam seleksi lahan potensial yang dapat digunakan sebagai tapak, adalah
penting untuk memastikan kecukupan lahan yang tersedia. Walupun tidak ada suatu
aturan yang pasti tentang area yang di butuhkan, diperlukan sekali memiliki lahan
yang cukup untuk operasi sedikitnya 10 tahun. Periode yang lebih singkat, operasi
penutup akhir.
pendahuluaan, kurva yang disajikan pada gambar 4.6.1. dapat digunakan sdebagai
Estimasi luas lahan untuk lahan urug saniter sampah kota dengan penduduk 31.000.
penyelesaian
185
2. cari luas lahan yang dibutuhkan dengan menggunakan kurva, gambar 4.6.1.
Komentar
Kebutuhan luas lahan yang nyata, akan lebih besar dari perhitungan, sebab
dibutuhkan tambahan lahan untuk persiapan tapak. Jalan akses, sarana akses, dan
lain-lain. Biasanya tambahan ini bervariasi dari 20-40%. Pendekatan yang lebih teliti,
Dalam study awal tantang lahan yang potensial dapat digunakan untuk tapak
lahan urug. Adalah penting untuk proyeksi tingkat aktivitas prosesing dan atau
dampak pada kuantitas dan kondisi dari residu bahan-bahan tersebut untuk dibuang.
Sebagai misal jika 50% kertas harus didaur ulang, berat bahan tersebut yang
186
dibuang dan kebutuhan luas lahan harus dikurangi juga penting untuk diketahui
Jarak pengangkutan
desain dan operasi sistem pengelolaan sampah. Walaupun jarak minimum yang
meliputi rute pengumpulan, pola lalu lintas lokal, karakteristik rute ke dan dari lokasi
pembuangan akhir.
Kondisi iklim lokal juga harus dipertimbangkan, dalam seleksi tapak lahan
urug yang akan digunakan. Dibeberapa lokasi jangkauan ke tapak, dipengaruhi oleh
musim dingin (untuk daerah sub tropis). Pada saat udara sangat dingin, tanah
Serupa dengan hal tersebut didaerah tropis pada saat musim hujan. Angin dan pola
diadakan. Bentuk khusus bentuk khusus pagar tergantung kondisi lokal. Idealnya,
Air permukaan
Kondisi geologi dan hydrologi mungkin merupakan faktor yang sangat penting
dalam menentukan kelayakan lingkungan area untuk tapak (site) lahan urug. Data
yang diusulkan dan untuk menetapkan apa yang harus dilakukan, auntuk menjamin
bahwa pergerakan lindi atau gas-gas dari lahan urug, tidak akan
dangkal atau akuifer. Dalam study pendahuluan tentang alternatif tapak, mungkin
dapat digunakan peta hasil surfey geologi dari instansi yang terkait.
sungguh harus diberikan terhadap operasinya, jika ingin tercipta kondisi lingkungan
yang dapat diterima berkenaan dengan, bising, bau, debu dan pengendalian vektor.
Satu dari banak keuntungan lahan urug adalah; jika sudah selesai, area lahan
urug yang cukup besar, akan dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Karena
penggunaan akhir berpengaruh terhadap desain dan operasi lahan urug perihal
Sebagai misal, jika besar atau luas; seperti pergudangan akan dibangun lokasi
tempat berpijak harus disediakan dan penyediaan dana untuk itu. Jika lahan urug
telah selesai akan digunakan untuk pertamanan lapangan golf, program penanaman
pohon harus dimulai sejak awal dan dilanjutkan sampai awal dan dilanjutkan sampai
diklasifikasikan sebagai :
rendah/kemiringan terjal)
metode ini digunakan jika medan tidak cocok untuk digali, dimana sampah
lapisan tipis yang bervariasi dari 40-70 cm. Setiap lapisan didapatkan dan
seterusnya sampai tingkat kepadatan dari ketinggian lapisan yang diharapkan (6-
10 kali) pada setiap hari kerja. Dan pada saat itu juga dilakukan penimbunan
bahan penutup (biasanya tanah) setebal 6-12 inci. Panjang medan urug
Lebarnya (medan urug bervariasi dari 8-20 kaki, juga tergantung dari medan dan
disebut batas-batas yang diharapkan biasanya disebut LIFT jumlah lift ini
Jika kumlah bahan lapisan penutup relatif sedikit dan tersedia pada tapak
lahan urug (setempat) variasi metode medan urug dapat digunakan (ramp
methods) dalam metode ini pelaksanaan operasi harian sama dengan metode
medan urug, tetapi bahan lapisan penutup harian diambil setempat dengan jalan
biaya adalah masalah yang terkait dengan kelayakan memperoleh bahan lapisan
ekonomi.
Idealnya metode ini dilakukan pada tapak lahan urug dimana tersedia lapisan
penutup dengan kedalam yang sesuai dan tinggi muka air dekat depan permukaan
tanah. Biasanya sampah ditempatkan pada parit yang panjangnya antara 100-
400 kaki dalam : 3-6 kaki dan lebar antara : 15-25 kaki. Proses operasi dimulai
dengan menggali sebuah parit tersebut dalam bentuk tanggul. Selanjutnya sampah
antara 18-24 inci) dan dipadatkan. Panjang parit yang digunakan setiap hari, harus
diperhitungkan tinggi lapisan yang ingin dicapai pada setiap hari operasi. Juga harus
Pada suatu lokasi, dimana terdapat lahan yang lebih randah dari daerah
Jurang, ngarai, bekas galian yang kering (dry borrowpit) dan bekas penggalian
tambang, semuanya dapat digunakan sebagai tapak lahan urug dengan metode
depresi. Teknik penempatan dan pemadatan sampah pada lahan urug depresi
pengurungan pada lantai dasar selesai, dimulai lagi untuk lift berikutnya, sampai
pada mulut jurang. Operasi semacam ini dapat mencegah mengumpulnya air
dibelakang lahan urug. Sampah biasanya ditimbun pada dasar jurang/ngari dan
didorong kembali kebagian yang lebih tinggi dengan slope/kemiringan sekitar 2-1.
dipadatkan sekitar 1.200 lb/yd 3. selaras dengan tingginya densitas dalam porsi
Tampak lahan urug pada bekas penambangan selalu lebih rendah dari
tapak pada jurang/ngarai, pengurangan dilakukan dengan banyak lift (multiple lift)
penambahan sebagai tapak lahan urug, adalah cukup tersedianya bahan lapisan
penututup masing masing lift dan lapisan penututup akhir dan juga bahan urugan
disekitar tapak ang telah mwncapai ketinggian yang diharapkan. Karena adanya
191
penurunan permukaan, biasanya urugan dibuat lebih tinggi dari ketinggian asalnya
Rawa rawa, daerah pasang surut, kolam dan bekas galian penambahan
adalah suatu tempat yang biasa juga digunakan untuk tempat lahan urug. Karena
masalah yang terkait dengan pencemaran air tanah setempat, menimbulkan baud
an stabilitas structural sehingga disain lahan urug pada daerah basah memerlukan
perhatian khusus.
Perhatian khusus tersebut ditujukan terhadap penggerakan lindi dan gas gas dari
cell ang telah selesai. Upaa yang harus dilakukan adalah mengeringkan tapak dan
melapisi dasarnya dengan tanah liat atau bahan pelapis lain yang tapak/cocok. Jika
pelapis tanah liat yang digunakaahann drainase harus dilakukan terus menerus
sampai tapak lahan urug mencapai ketinggian yang dapay menyebabkan
retak/rusaknya pelapis tanah liat. Sedangkan untuk gas gas, dengan cara yang
asama pada lahan kering, yaitu dengan membuat fasilitas ventilasi.
Tahap pertama
Berlangsung dalam kondisi aerob : persediaan oksigen berasal dari
oksigen yang terperangkap sewaktu proses/operasi pengurungan.
Reaksi berlangsung relative cepat, membentuk carbon dioksida (CO 2) dan air.
Disertai dengan timbulnya panas dan dpertumbuhan organisme pengurai.
Temperature naik sekitar 17 oC lebih tinggi dari temperature udara luar.
Sebagian dari carbon dioksida larut dalam air membentuk asam lemah,
ang kemudian dapat melarutkan mineral-mineral lainnya.
Persamaan reaksi sederhana dekomposisi aerob adalah sebagai berikut :
Tahap Kedua
Pada tahap ini oksigen sudah terpakai habis untuk dekomposisi tahap
pertama (aerob). Organisme aerob mati diganti dengan pertumbuhan
organisme anaerob. Molekul-molekul besar yang ada dalam sampah organic
dihancurkan menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana. Temasuk
hydrogen, ammonia, carbon dioksida berkisar dari 50% sampai 90% dari
timbulan gas-gas. Persamaan reaksi sederhana timbulnya asam organic
adalah sebagai berikut :
Asam organic masuk kedalam media air dan kemudian dapat berdifusi
melalui tanah urung.
Carbon dioksida larut dalam air tanah, membuat air sedikit asam.
194
Mikroba decomposer yang berperan dalam tahap ini adalah mikroba fakultatif
an-aerob.
Tahap Ketiga
Pada tahap ini dekomposisi berlangsung dalam kondisi an-aerob,
carbon dioksida, hdrogen dan asam organic, digunakan oleh mikroorganisme
pengurai membentuk gas methan dan produk-produk lainnya. Mikroba
tersebut memerlukan kondisi tertentu untuk pertumbuhannya, antara lain : air
(lebih banyak lebih baik), temperature di atas 10 oC sampai 16 oC, tanpa
okksigen dan bahan bahan beracun, perbandingan karbon dan nitrogen
yang tepat dan pH mendekati normal (netral).
Produksi gas selama dekomposisi ini berdekomposisi 50% carbon
dioksida dan 50% gas methan. Total produksi gas methan tergantung dari
komposisi sampahnya, namun secara teoritis, diperkirakan terbentuk 0,50 m 3
gas methan dari setiap kilo gram sampah.
Persamaan reaksi sederhana produksi gas methan adalah sebagai berikut :
Sebenarnya telah diuraikan di tas bahwa banyak gas gas yang timbul
selama terjadi proses dekomposisi. Dan dua diantaranya sangat penting
adalah carbon dioksidaa dan gas methan, sebagai produk dekomposisi an-
aerobik. Carbon dioksida proporsinya sangat tinggi pada periode awal proses
dekomposisi (an-aerobik).
Berat molekul dan densitas gas gas tersebut dapat dilihat pada table 4.6.3.
di bawah ini :
Densitas
NO G AS Rumus B. M.
G/l 1b / ft
1 Udara - - 1,2928 0,0808
2 Ammonia NH3 17,03 0,7708 0,0482
3 Carbon Dioksida CO2 44,00 1,9768 0,1235
4 Carbon Monoksida CO 28,00 1,2501 0,1781
5 Hydrogen H2 2,016 0,0848 0,0056
6 Hidrogen Sulfida H2S 34,08 1,5392 0,0961
7 Methan CH4 16,03 0,7167 0,0448
8 Nitrogen N2 28,02 1,2507 0,0782
9 Oksigen O2 32,00 1,4289 0,0892
S
196
Volume mg/l
NO Parameter
Rentang Biasa
1 Bod5 2.000 30.000 10.000
2 Total Carbon Organic 1.500 20.000 6.000
3 Cod 3.000 45.000 18.000
4 Total Padatan Terendapkan 200 1.000 500
5 Nitrogen Organik 10 600 200
6 Nitrogen Ammoniak 10 800 200
7 Nitrat 5 40 25
8 Total Phosphor 1 70 30
9 Orortho Phosphor 1 50 20
10 Alkalinitas, Sbg. Caco3 1.000 10.000 3.000
11 Ph 5,3 8,5 6
12 Kesadahan Total, Sebagai 300 10.000 3.500
13 Caco3 200 3.000 1.000
198
Pada umumnya kuantitas lindi adalah fungsi dari jumlah air sekitar
urug yang berasal dari luar. Dalam kenyataannya jika lahan urug
dilaksanakan dengan tepat, kuantitas produksi lindi dapat difeliminasi.
Jika sludge air limbah ditambahkan dalam sampah pada lahan urug
untuk meningkatkan jumlah produksi methan, pengendapan lindi harus
dilaksankan. Dalam hal tertentu fasilitas pengolahan lindi juga dibutuhkan.
75 pemadatan min
50
25
0
1 2 3 4 5
199
Dalam kondisi ideal, timbulan dari gas gas dari lahan urug
seharusnya dialirkan ke atmosfir (dalam urug besar) dikumpulkan untuk
produksi energi. Lindi seharusnya ditahan atau dikeluarkan untuk diolah.
Saying sekali kondisi demikian hanya ditemukan pada sedikit lahan urug ang
modern, dan oleh karenanya pergerakan gas gas dan lindi dari lahan urug
adalah aspek penting dalam system pengelaan asampah.
Pada umumnya lebih dari 90% volume gas dari carbon dioksida. Jika
methan ada di udara dengan konsentrasi 5 15 %, akan mudah meledak.
Tetapi larena saat pada itu tidak ada oksigen dalam lahan urug, maka tidak
ada bahaya, bahwa lahan urug akan meledak. Walaupun sebagian besar gas
methan keluar ke atmosfir, gas methan dan gas karbon diosida dapat ditemui
oada jarak lebih dari 400 kaki dari tepi lahan urug dengan konsenterasi lebih
dari 60%.
200
Jika kalsium karbonat ada dalam struktur tanah asam karbonat akan bereaksi
dengannya membentuk kalsium karbonat terlarut, sebagaimana reaksi di
bawah ini :
H2O + CO2
Kelarutan gas-gas (sebagai mana tabel 4.6.3) dalam air, terlihat dalam tabel
4.6.3c, konsentrasi yang sesuai gas-gas tersebut dalam larutan dapat dihitung
dengan hukum henry.
Cs = Ks P
Dimana : Cs = konsentrasi penjenuhan gas dalam air ml/l
Ks = koefesien absorbpsi, ml/l
P = tekanan parsial gas dalam phase gas, dinyatakan sebagai fraksi.
Menggunakan hukum Hanry, harus di ingat temperature dan tekanan standar,
yaitu 0o dan 760 mmHg, volume modal beberapa gas adalah 22,412 mg/g. mol atau
359 tt3/lb mol.
Tabel 4.6.3c : koefisien absorpsi untuk gas-gas dalam lahan urug saniter
Temperatur 0C
No Gas Rumus B.M
0 10 20
1 Udara - - 29,84 22,84 18,68
Karbon
2 CO2 44,00 1713 1194 876,00
dioksida
Kamrbon
3 CO 28,00 35,4 28,2 23,20
monoksida
4 Hydrogen H2 2,016 21,5 19,6 18,20
Hydrogen
5 H2S 34,08 4670 3399 2582,00
sulfide
6 Methan CH4 18,03 55,6 41,8 33,10
202
Asumsikan bahwa komposisi gas, 50 % karbon dioksida dan 50 % methan dan gas-
Penyelesaian
1. menentukan tekanan parsial karbion dioksida dengan koreksi tekanan uap air
(760 9,21 )
tekanan persial Co2 = 0,50
760 mmHg
= 0,49
2. menentukan CS, menggunakan nilai Ks, sebagainmana dalam tabel 463 c dan p
= 0,49
Cs = KsP
= 585,1 ml/l
= 1,149 mg/l
203
= 1,15 kg/m3
dapat dikendalikan dengan instalasi sanitasi yang terbuat dari bahan-bahan yang
sangat permiable dari tabah disekitarnya. Biasanya ventilasi terbuat dari kerikil.
Ventilasi antar cell. Tergantung dari cell sampah, tetapi pada umumnya bervariasi
anatara 60 samapi 200 kaki. Ketebalan lapisan kerikil segharusnya sedemikian rupa
sehingga akan tetap berlanjut walaupun mungkin terjadi perbedaan tinggi karena
(barrier vents) atau sumur ventilasi dapat juga digunakan untuk mengendalikan
gerak samping dari gas-gas. Sumur ventilasi selalu digunakan, tersambung dengan
ventilasi permukaan.
dan dalam hal ini dianjurkan bahwa sumur menembus cell yang teratas. Tinggi
pembakar bervariasi dari 10 sampai 20 kaki diatas urugan jadi. Pembakar dapat
dinyalakan dengan tangan atau dengan penyalaan otomatiss. Yang terakhir ini
membuat instalasi pipa berlubang-lubang diatas lapisan vertikal pada dasar lahan
urug. Jika gas tidak dapat dialirkan lateral, mungkin perlu dibuatt sumur-sumur gas
Pergerakan gas dalam lahan urug melalui formasi tanah sekitarnya dapat
dikenddalikan dengan membuat pennghalang yang terbuat dari bahan yang lebih
impermiable dari tanahnya. Beberapa pelapis lahan urug yang tersedia untuk
kepentingan ini dapat dilihat pada tabel 463. d. Diantara semua yang ada tersebut,
yang sangat umum digunakan adalah taanah liat yang didapatkan. Ketebalannya
bervariasi menurut tipe tanah liat dan tingkat pengendalian yang dibutuhkan :
ketebalan berkisar dari 6 samapai 48 inci. Jika digunakan tanah liat . harus
rusakya tanah liat tersebut. Metode lain yang juga eektif adalah, pertama-tama
dilapisi tanah liat dan kemudian menutupnya dengan parit selebar satu atau lebih.
Instalasi penghalang impermiable ini penting, khususnya bagi lahan urug yang akan
dan lindi
PELAPISAN/SEGEL
Keterangan
Klasifikasi Tipe-Tipe Yang Mewakili
205
Dalam Kondisi normal, lindi terdapat pada dasar lahan urug. Dari situlah
Laju rembesan lindi dari dasar lahan urug dapat diestimasikan dengan hokum
dh
Q = - KA
dl
Dimana :
206
K = koefisien permiabilitas
Tanda minus dalam hokum darey, merupakan suatu kenyataan bahwa kehilangan
Dimana :
pada temperature 600F dalam gallon perhari melalui media yang memiliki
perhari ft2 atau feet perhari. Konversi antar factor tersebut dilakukan dengan : 7.48
Untuk estimasi rembesan lindi dari lahan urug, digunakan hokum daray
tanah sesuai tempat dimana akan diambil, dapat digolongkan yaitu air tanah yang
berada pada uquifer permukaan dan equifer bawah (ground water in surface aquifer
and bed rock aquifer). Sehingga kalu pada keduanya dibuat sumur akan terdapat
dua piezometric muka air yang berbeda. Cell lahan urug biasanya ditempatkan pada
Pertama
Laju (kecepatan) aliran rembesan lindi dari dasr lahan urug kedalam air tanah
aquifer permukaan.
Kedua
Kecepatan aliran air tanah dari aquifer permukaan kedalam bed rock aquifer.
Dalam msalah pertama, laju aliran lindi kedalam air tanah permukaan,
dihitung dengan mengasumsikan bahwa bahan ( tanah ) dibawah dasar lahan urung
sampai pada tinggi muka air ( water-table ) adalah jenuh dan lindi keluar dari dasar
lahan urug. Dalam kondisi ini penggunan hukum Darly adalah sbb :
hi (ft)
li (ft)
Jika diasumsikan bahwa aliran yang terjadi = 1 ft2, maka 0 (gal/hari/ft2) (ft2).
= nilai K x ft2
Contoh :
Bahan-bahan
Dengan
Permiabilitas
sedang
210
Lapisan
mengikat L2
dengan
permiabilitas
sedang
Aquilfer
batuan
dasar
Gambar 4.6.3 Bagan untuk penetuan rembesan dari lahan urug dan dari aquifer atas
ke aquifer bawah
Jika lapisan atas bahan (tanah) sebagaimana gambar 4.6.3 diatas, adalah
tanah liat yang berpasir, laju rembesan = 0,12 gal/hari/unit area. (liat tabel 4.6.3c).
diperkirakan dan nilai tersebut akan digunakan untuk tujuan-tujuan disain. Dalam
kondisi normal, laju rembesan nyata (aktual) akan lebih rendah dari nilai dan hasil
perhitungan tersebut, sebab kolom tanah dibawah lahan urug tidak akan dijenuhkan.
Dalam masalah kedua, laju aliran air tanah permukaan/atas kedalam air tanah
bawah, adalah
H2 (ft)
211
Pada saat lindi merembes menembus dasar lahan urug, beberapa bahan
dari karakteristik tanah, khususnya kandungan tanah liatnya. Oleh karena potensial
resiko yang disebabkan rembesan lindi kedalam air tanah, jalan terbaik yang bisa
menampung lindi, sebab kelembaban awal harus nyata lebih tinggi dari normal (50
beberapa sistem pemanfaatan gas, lindi dikumpulkan dan dialirakan kembali keatas
lahan urug dan dimasukkan kembali melalui pipa yang dihubungi (perforated lines)
yang diletakkan pada parit drainase. Biasanya laju produksi gas jauh lebih besa
infiltrasi air permukaan, yang merupakan kontributor seluruh jumlah volume lindi.
kemiringan yang tepat ( 1 sampai 2 %) dan pengaliran yang sesuai infiltrasi air
Dengan pengendalian infiltrasi air permukaan yang tepat, mungkin tidak lagi
Kebutuhan lahan
Faktor Keterangan
DISAIN :
2. Disain & Konstuksi cell sampah Akan bervariasi, tergantung apa kah
ada pemanfaatan gas : setiap hari
harus terbentuk satu cell ; max
kedalam cell : 10 kaki ; urug dengan
lapisan penutup harian setebal 6
214
160
10. Pengendalian ceceran Gunakan pagar yang bisa
dipindahkan-pindahkan pada medan
pembongkaran ; ceceran harus
segera diambil sesuai kebutuhan
OPERASI :
Densitas akhir sampah yang dibuang pada lahan urug bervariasi sesuai
dengan model operasinya. Tingkat pemadatan tiap komponen fisik sampah dan
sampah dapat dilihat pada tabel 4.6.5a. Faktor reduksi volume didapat dari
pemadatan normal dan pemadatan pada lahan urug. Penggunaan data yang
Tentukan densitas sampah pada lahan urug yang telah dipadatkan, yang
Penyelesaian :
1000 lb x 27 ft / yd
Densitas setelah =
dipadatkan 28,6 ft
Komentar :
proses pembusukan. Walaupun itu adalah benar, bahwa akan terjadi tambahan
volume, jarang jika sekiranya volume tersebut harus digunakan untuk tambahan
lahan urug
jumlah luas kahan urug yang dibutuhkan. Jumlah pengurangan tersebut tergantung
dari komponen yang akan diambil / dimanfaatkan dan jumlah residunya (sisanya).
urug)
50 % kertas dan 80 % kaca dan kaleng timah diambil dari sampah yang dibuang.
Penyelesaian :
1. Siapkan tabel seperti tabel 4. 6. 5a, tapi tanpa kolom kuantitas komponen dan
Komentar :
Dalam kasus ini dimana densitas terpadatnya dihitung berubah nyata sebagai
hasil program pemanfaatan bahan. Kebutuhan luas lahan jua dapat dikurangi
dengan ratio densitas terpadatkan. Perubahan besar dalam nili densitas tidak akan
teramati dengan pemanfaatan bahan, kalau fraksi sampah yang besar tercampur
diatas)
Jenis Sampah
Pengetahuan tentang jenis sampah penting dalam disain dan tata letak suatu
Sampah berbahaya, tidak dapat dikelola bersama sampah kota pada suatu
lahan urug. Lahan urug untuk sampah berbahaya, memerlukan penanganan khusus
sebelum digunakan. Dan hal ini tentu berpengaruh terhadap disain dan tata
letaknya, alat pelindung diri bagi tenaga kerjanya, pembiayaannya, dan lain-lain.
digunakan untuk tanggul kolam stabilisasi. Pada umumnya tidak mungkin untuk
potensial rembesan ini penting dalam kaitannya dengan perlindungan air tanah.
(1) uji struktur lapisan tanah permukaan (top soil). (2) uji perkolasi dan (3)
urug, jika mungkin pengeboran dilakukan sampai pada lapisan kedap air (bed rock /
batuan dasar).
Informasi hasil uji tersebut diatas dapat digunakan untuk (1) menentukan arah
aliran air pada lapisan tanah dibawah lahan urug. (2) untuk menentukan, apakah air
tanah bawah (bedrock aquifer) berhubungan langsung dengan lahan urug, dan (3)
sistem drainase pada medan lahan urug, seperti seluruh pengering untuk air hujan,
gorong-gorong, selokan / parit, dan pengering bawah tanah, saat memulai dan
selama operasi pengurungan sedang berjalan. Pada umumnya juga perlu dibuat
Untuk menjamin limpahan air hujan dipermukaan lahan urug, sehingga tidak
terjadi genangan, lapisan tanah penutup akhir harus dirancang dengan kemiringan
(slope) sekitar 1 2 %. Kalau lapisan penutup relative kedap air, misalnya tanah liat,
kemiringan dapat kurang dari 1 2 %. Jika diasumsikan bahwa (1) lapisan tanah
penutup dijenuhkan (2) lapisan tipis air dipermukaan dikendalikan dan (3) air dapat
222
mengalir dibawah lapisan penutup, selanjutnya jumlah teoritas air dapat masuk
kelahan urug per unit area dalam periode waktu 24 jam untuk berbagai jenis bahan
jumlah air yang masuk kelahan urug akan tergantung pada kondisi hydrologi lokal,
karakteristik bahan lapisan penutup, kemiringan lapisan penutup akhir dan apakah
ditahan pepohonan. Menggunakan rumus yang rasional untuk estimasi air limpasan,
(2) Memotong air tanah tinggi (atas/dangkal) sebelum mencapai lahan urug.
(3) Menyamakan lapisan impermeabel atau bahan pelapis (segel) yang lain.
Tentukan ketebalan lapisan pnutup tanah liat yang harus ditempatkan pada
dasar lahan urug, jika kecepatan aliran rembesan dibatasi sekitar 0,05 gsl/hari/unit
area. Asumsikan tinggi muka air tanah terletak pada dasar lahan urug dan tinggi lindi
Penyelesaian :
223
dh
q KA / \
d1
: 2,0 + Lc :
: Lc :
2,5 Lc = 2,0 + L
Komentar
Perhitungan serupa, dapat digunakan bila tanah liat digunakan untuk mencegah
masuknya air tanah atas dkelahan urug, seperti pada kasusu pada lahan urug
Tata letak tapak dan pengembangan jadwal kerja operasi adalah hal utama dari
Dalam perencanaan tata letak tapaklahan urug, harus ditentukan lokasinya untuk
1. jalan masuk
3. timbangan
6. medan pengurugan
7. penanaman pohon.
Jadwal kerja-operasi
(1). tahapan waktu kedatangan kendaraan pengumpul. (2). lalu lintas pada tapak
angindan kondisi iklim yang lain. (5) pelayanan umum dan komersial sebagai misal
karena truk berat/besar datang lebih awal pada pagi hari, mungkin perlu untuk
melarang pelayanan masuk tapak pada akhir pagi., juga, karena kendala musim
Segera setelah rencana umum tapak lahan urug disusun, selanjutnya perlu
memilih metode penempatan yang akan digunakan dan didesain tiap sel sampah.
Metode yang khas pengurugan akan tergantung pada karakteristik dari tapak,
seperti jumlah lapisan tanah penutup yang tersedia, seperti topografi dan hydrologi
setempat dan geologi. Untuk menaksir rencana pembangunan yang akan datang,
diperlukan persiapan perencanaan yang rinci dari susunan tiap sel sampah.
Kebutuhan peralatan
225
Tipe, ukuran, dan jumlah perlatan yang akan tergantung pada besarnya lahan
dan traktor dengan roda karet, scaper, kompaktor dragline dan motor grader.
Diantara alat-alat tersebut, crawler dan traktor ban karet yang paling sering
digunakan untuk keperluan semua operasi dalam urug saniter, termasuk : perataan,
mengangkut lapisan tanah penutup. Pemilihan antara krawler dan tractor roda karet,
Jumlah dan ukuran peralatan, yang utama harus didasarkan pada besarnya
Tabel 4.6.5. Karakteristik kinerja peralatan yang digunakan pada lahan urug.
2. kompaktor E E P G E NA
3. scraper NA NA G E NA E
Keterangan :
- Trash blade
yd)
1 Scraper, - Bullclam
Drawler yd)
atau traktor
roda karet
1 Scraper, - Bullclam
truk tangki
air
1 Scraper, - Bullclam
steel whell
road
grader dan
truk tangki
air
BAB IV
pengertian. Namun demikian bila diambil inti dan tujuannya serta prinsipnya sama.
potensi berbahaya bagi kesehatan manusia maupun mahluk hidup lainnya, sebab :
1. bahan buangan tersebut tidak dapat diturunkan bahan berbahayanya atau tetap
lingkungan yang ada didalam. Klasifikasi sampah berbahaya, didasarkan atas dasar
Singkatan
1 2 3
Konsentrasi maksimum yang KTD/MPC - Tingkat radivisotope
adanya radioaktif
dengan perbedaan-
229
perbedaan radimuclei
biomagnifikasi kehidupan
mikroorganisme yang
mendapatkan akumulasi
tingkat konsentrasi
lingkungan kesehatan.
bahan radioaktif (2) bahan-bahan kimia (3) sampah biologi (4) sampah yang
a. Bahan Radioaktif
sebenarnya masih mengeluarkan radiasi terus untuk jangka waktu yang relatif
waktu berlakunya terus suatu radiasi dari sumber radioaktif, digunakan istilah
HALF LIFES. HALF LIFE : dari suatu bahan radioaktif adalah waktu yang
231
itu pengurusan dan pengawasan sampah radioaktif perlu diatur secara nasional
maupun internasional.
b. Bahan Kimia
SUMBER SAMPAH
V Tidak
ya
Apakah sampah menyebabkan
biokonsentrasi
ya
Apakah sampah itu mempunyai
phytotoksitas IL 50 1.000 mg/l
ya
V Tidak
Sampah-sampah yang Sampah
lain berbahaya
C. Sampah biologis
Sumber utama sampah biologik yang dibuang dan sangat berbahaya bagi
kehidupan adalah bahan buangan dari rumah sakit, laboratorium, dari tempat-tempat
penelitian biologik. Yang menjadi sistem khas dari pada sampah biologik adalah
adalah : jaringan-jaringan tumor dan kanker yang diambil dari tubuh makhluk hidup
dengan jalan operasi, juga dengan alat-alat operasi yang digunakan sehingga
Termasuk pula pada golongan ini adalah bahan-bahan buangan atau hasil
Sebagian besar sampah berbahaya juga dikenal sebagai limbah kimia. Tetapi
Bayhan ini mungkin berbentuk cair , gas maupun padat, tetapi hamper
kebanyakan berbentuk cairan. Contoh yang khas dari bahan ini adalah organic
persenyawaan bahan kimia beracun table VIII. 3 adalah bahn yang mudah terbakar.
Bahan ini biasanya merupakan bahan meriam atau senjata peledak lainnya,
Termasuk pula dalam golongan ini adalah industri-industri gas. Bahan ini diperlukan
bahan kimia yang berbahaya, ahnaya karena diperlukan penanganan lebih khusus
pula. Bahan buangan ini dapat berbentuk gas cair maupun padat.
kekendaraan yang lebih besar pada stasiun pemindahan sama dengan pengelolaan
sampah kota, dapat diterapkan juga untuk pebngolahan sampah berbhaya. Tetapi
pengumpul dan sluge atau yang dapat dibongkar tanpa dikeluarkan dari kontener ,
dan dari tahap penanganan bahn distasiun pemindahan. Misalnya fasilitas korsif
pemnafaatan bahan yang masih bias digunakan kembali ndan(2) untuk menyiapkan
sampah untuk dibuang. Prosesing dapat dilakuakn pada sumbernya atau diluar.
dan biologis. Berbagai proses untuk setiap kategotri sampah dapat dilihat pada table
digunakan dalam situasi yang kompleks /rumit, sangat sangat diperlukan ahli kimia.
Tergantung datri kondisi awal sampah. Diperlukan juga spesialis, lain seperti ahli
diangkut ke incinerator.
Tergantung dari jenis sampah yang akan diolah satu atau lebihproses-proses
berikut digunakan netralisasi (asam, basa), presipitasi logam berat dari proses
tanah dan atau dibuang langsung pada bahan urug. Efeknya dialirkann dalam kolam
dijual.
karakteristik sampah yang akan diolah. Tanoa pengetahuan tersebut, tidak mungkin
Sampah Berbahaya
Fungsi
Operasi/proses Jenis Sampah Ujud Benda
Kerjanya
I. PHYSICAL TREATMENT
1. Aerasi Se 1,2,3,4 L
2. Pengambilan Amonia VR, Se 1,2,3,4 L
3. Serapan Karbon VR, Se 1,3,4,5 L, G
4. Kontrifugasi VR, Se 1,2,3,4,5 L
5. Dianalisa Vr, Se 1,2,3,4 L
6. Distilasi VR, Se 1,2,3,4,5 L
7. Elektrodialisa VR, Se 1,2,3,4.6 L
8. Kapsulisasi St 1,2,3,4,6 L, S
9. Penguapan Vr, Se 1,2,5 L
10. Penyaringan VR, Se 1,2,3,4,5 L, G
11. Osmosis VR, Se 1,2,3,4,6 L
12. Pengendapan VR, Se 1,2,3,4,5 L
13. Penebalan Se 1,2,3,4 L
14. Penyaringan Uap VR, Se 1,2,3,4 L
15. Flokulasi VR, Se 1,2,3,4,5 L
16. Flotasi VR, Se 1,2,3,4,5 L
II. CENICAL TRETMEN
1. Calcination VR 1,2,5 L
2. Pertukaran Ion VR, Se,De 1,2,3,4,5 L
3. Netralisasi VR, Se 1,2,3,4 L
4. Oxidasi VR, Se 1,2,3,4 L
5. Presipitasi Vr, Se 1,2,3,4,5 L
6. Reduksi VR, Se 1,2 L
7. Extraksi Larutan VR, Se 1,2,3,4,5 L
8. Serapan St 1,2,3,4,5 L
III. THERMA TREATMENT
1. Pembakaran VR, De 3,5,6,7,8 S, L, G
2. Pyrolisa VR, De 3,4,6 S, L, G
IV. BIOLOGIKAL TREATMENT
1. Aclivated Sludge De 3 L
238
2. Lgoon Aerasi De 3 L
3. Pengurangan Anaerobic De 3 L
4. Penyaringan Anaerobic De 3 L
5. Trickling Filter De 3 L
6. Kolam Stabilisasi De 3 L
Tanpa memperhatikan wujud bendanya (padat, cair dan gas), sebagian besar
(lihat table 5.9). kecuali laut, tetapi pembuangan dilaut akhir-akhir ini dilarang keras.
2) Melarutkan kembali bahan padat, diikuti dengan timbulnya lindi dan perlokasi
3) Melarutkan sampah berbahaya oleh lindi yang asam, diikuti dengan perlokasi
4) Potensial terjadinya reaksi yang tidak diharapkan dalam lahan urug, yang
sangat cermat dan penuh kehati-hatian. Pada umumnya, tapak pembuanagn akhir
sampah berbahaya terpisah dari tapak pembuangan akhir sampah kota. Pada
DAFTAR PUSTAKA
- Avery N. Wells and Marc E. Crooks, Solid Waste Landfill Design Manual,
Canada, 2003.