Sop Vaksin

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

STANDAR PENYIMPANAN PRODUK RANTAI DINGIN

NO. DOKUMEN REVISI HALAMAN


074/RSUD-FARM/2016
RSUD
0 1/2
KABUPATEN BINTAN

STANDAR PROSEDUR TANGGAL DITETAPKAN OLEH,


OPERASIONAL TERBIT Direktur RSUD Bintan
PENYIMPANAN
PRODUK RANTAI 04 Januari 2016
DINGIN dr. H. Gama AF Isnaeini, MS.c, Sp.A
NIP. 19671017 199703 1 003

PENGERTIAN Proses penyimpanan vaksin dan serum dalam ruangan dengan


suhu terjaga seperti cold room/chiller dan freezer room/freezerdi
gudang farmasi.

MAKSUD DAN TUJUAN Untuk menjaga suhu yang dipersyaratkan yang dilengkapi
dengan sistem auto-defrost yang dilengkapi dengan sistem
pemantauan suhu secara terus menerus.

KEBIJAKAN 1. UU No.36 tahun 2009 tentang kesehatan.


2. PP 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
3. CPOB
PROSEDUR 1. Produk yang diterima harus segera memasukkan ke
dalam tempat penyimpanan sesuia dengan suhu yang
dipersyaratkan, cold room/chiller (suhu 2 derajat C s/d 8
derajat C) untuk menyimpan vaksin (campak, polio,
BCG, DPT,TT,DT, Hepatitis B, DPT-HB) dan serum.
2. Penyimpanan vaksin dalam chiller tidak terlalau padat
sehingga sirkulasi udara dapat dijaga, jarak antara kotak
vaksin sekitar 1-2 cm.
PELAYANAN RESEP NARKOTIKA

RSUD
KABUPATEN BINTAN
NO. DOKUMEN REVISI HALAMAN
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 0 2/3

PROSEDUR 3.
UNIT TERKAIT 1. Poli Gigi
2. PoliUmum
3. Poli Spesialist
4. IGD
5. Rawat Inap
6. Rawat Jalan
REFERENSI 1. Farmakope Indonesia Edisi III
2. Farmakope Indonesia Edisi IV
3. Management Perapotekan
4. Management Farmasi Rumah Sakit
5. Undang- Undang No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
STANDAR PENYIMPANAN PRODUK RANTAI DINGIN

RSUD
KABUPATEN BINTAN
NO. DOKUMEN REVISI HALAMAN
STANDAR PROSEDUR 074/RSUD-FARM/2016

OPERASIONAL 0 2/2

PROSEDUR 3. Harus berjarak minimal 15cm antara chiller dengan


dinding bangunan.
4. Suhu minimal dimonitor 3 (tiga) kali sehari setiap pagi,
siang, dan sore serta harus didokumentasikan.
5. Setiap pengeluaran produk harus dicatat pada kartu stock
masing - masing produk.

UNIT TERKAIT 1. Badan Pemeriksa (PPHP)


2. Penanggung jawab gudang IFRS
3. Petugas gudang

REFERENSI 1. Standar distribusi obat di rumah sakit.


2. Pengelolaan obat dan alkes
3. Pedoman cara pembuatan obat yang baik oleh BPOM

Anda mungkin juga menyukai