5.2. 31. BRP KARDIOLOGI 2016 07nov2016 PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 31

1

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN


KARDIOLOGI

PRODI PPDS I ILMU PENYAKIT DALAM


FK UNIVERSITAS SEBELAS MARET/
RSUD DR. MOEWARDI
2016

i
KATA PENGANTAR

Ilmu Penyakit Dalam merupakan spesialisasi kedokteran yang memiliki jumlah


spesialis terbanyak dengan lulusannya tersebar di berbagai daerah. Dalam rangka mencapai
derajat kesehatan masyarakat Indonesia yang paripurna diperlukan jumlah spesialis ilmu
penyakit dalam yang memadai dan tersebar merata, kualitas lulusan spesialis pun harus
dipertahankan atau bahkan ditingkatkan sesuai dengan perkembangan Ilmu dan teknologi di
bidang kedokteran dan kesehatan masyarakat.
Standar kompetensi yang disusun tersebut harus diterjemahkan oleh pusat
pendidikan dalam bentuk kurikulum yang di dalamnya mencakup upaya pencapaian
kompetensi pada berbagai tahap pendidikan. Dalam proses pendidikan peserta program
diharapkan tidak hanya dapat menguasai ilmu biomedik, fisiologi, farmakologik, dan
epidemiologi klinik sebagai dasar, namun juga keterampilan klinik dan penelitian. Dalam
rangka memenuhi hal tersebut, Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-I Ilmu Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret telah menyusun Buku Kurikulum
Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 yang didasarkan pada Standar Kompetensi yang
sudah dibuat oleh KIPD dan dalam penyusunannya telah juga memperhatikan berbagai
masukan dari berbagai pihak seperti alumni, organisasi profesi dokter spesialis, dan seminat
serta memperhatikan pula perubahan dan perkembangan pola penyakit di masyarakat
Indonesia. Selain itu adanya perubahan mendasar pada berbagai peraturan seperti adanya
Undang Undang Praktik Kedokteran, Undang Undang Pendidikan Tinggi, dan Undang
Undang Kesehatan juga menjadi pertimbangan dalam penyusunan Buku Kurikulum ini.
Kami berharap, adanya buku BUKU RANCANGAN PENGAJARAN KARDIOLOGI
ini dapat menjadi acuan bagi para staf pengajar dan para peserta program dalam
pelaksanaan pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Dalam di Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret yang pada akhirnya dapat menghasilkan dokter spesialis penyakit
dalam yang kompeten di bidangnya dan dapat berkontribusi pada peningkatan derajat
kesehatan masyarakat Indonesia dan perkembangan ilmu kedokteran.

Ketua Program Studi PPDS I Departemen Ilmu Penyakit Dalam


Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Dr, dr. Sugiarto, SpPD, KEMD, FINASIM

ii
VISI & MISI PROGRAM STUDI PPDS 1 ILMU PENYAKIT DALAM
FK.UNS / RSUD DR.MOEWARDI

VISI

Menjadi Pusat Pendidikan dokter spesialis ilmu penyakit dalam yang mampu menghasilkan
lulusan yang kompeten, unggul dan bereputasi di tingkat nasional dan internasional pada
tahun 2030.

MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan kedokteran spesialis ilmu penyakit dalam secara


professional dan berkualitas untuk menghasilkan lulusan spesialis ilmu penyakit dalam
yang kompeten, profesional, beretika serta relevan terhadap tuntutan nasional dan
internasional.
2. Menyelenggarakan riset klinik berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran
terapan, yang hasilnya dapat diterapkan bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,
khususnya di bidang tropik dan infeksi.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat di bidang kedokteran spesialis ilmu penyakit
dalam yang relevan, akuntabel, bermanfaat dan memberikan solusi pada masalah
kesehatan di masyarakat
4. Menyelenggarakan tatakelola program studi spesialis ilmu penyakit dalam yang
berkualitas dan berbasis good faculty governance
5. Meningkatkan kerjasama dengan berbagai institusi di dalam dan luar negeri dalam
rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai pendukung internasionalisasi
PS ilmu penyakit dalam, Fakultas dan Universitas Sebelas Maret.

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii
VISI DAN MISI................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................................ iv
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Tujuan ............................................................................................................. 1
BAB II. KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK .............................................................. 5
BAB III. SASARAN PEMBELAJARAN .......................................................................... 6
A. Sasaran Pembelajaran Terminal ..................................................................... 6
B. Sasaran Pembelajaran Penunjang ................................................................... 6
BAB IV. DAFTAR TOPIK DAN KOMPETENSI ........................................................... 8
A. Pencapaian Tingkat Kompetensi .................................................................... 8
B. Kemampuan Untuk Tindakan Prosedur ......................................................... 8
BAB V. LINGKUP BAHASAN ........................................................................................ 11
A. Lingkup Bahasan Penyakit Kardiovaskular ................................................. 11
B. Lingkup Bahasan Ketrampilan dan Prosedur Bidang Kardiovaskular ......... 15
C. Rujukan ........................................................................................................ 17
BAB VI. METODE PENGAJARAN................................................................................ 19
A. Kegiatan Ilmiah ............................................................................................ 19
B. Kegiatan Pengelolaan Pasien........................................................................ 19
C. Kegiatan Jaga ............................................................................................... 20
D. Kegiatan Bimbingan..................................................................................... 20
BAB VII. MATRIKS KEGIATAN .................................................................................. 21
BAB VIII. SARANA DAN PRASARANA ...................................................................... 22
A. Staf Pengajar ................................................................................................ 22
B. Fasilitas ......................................................................................................... 22
BAB IX. EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN ......................................................... 23
A. Evaluasi Hasil Pendidikan............................................................................ 23

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Insidens penyakit kardiovaskular cenderung semakin meningkat jumlahnya.
Duabelas tahun yang lalu penyakit ini hanya menduduki urutan ke tiga sebagai
penyebab kematian di Indonesia (SKRT 1995), sedangkan saat ini telah menduduki
urutan pertama (SKRT 2000). Terdapat kecenderungan prevalensi penyakit jantung
koroner terjadi pada usia yang semakin muda. Dengan demikian masalah kardiovaskular
telah merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia.
Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 (PPDS-1) Ilmu penyakit dalam berupaya
untuk memenuhi kebutuhan tenaga kompeten di bidang Ilmu Penyakit Dalam.
Kardiologi merupakan salah satu cabang ilmu dari Ilmu Penyakit Dalam. Berdasarkan
hal diatas, Peserta PPDS-1 Ilmu Penyakit Dalam harus mengetahui dan mempelajari
diagnosis dan tata laksana penyakit-penyakit kardiovaskuler secara komprehensif.
Modul kardiologi merupakan suatu proses pembelajaran pada PPDS-1 Ilmu
Penyakit Dalam FK UNS / RSUD Dr.Moewardi Tahap II/madya. Tujuan instruksional
umum (TIU) dan Tujuan Instruksional Khusus (TIK) disajikan dalam modul ini agar
narasumber, tutor dan peserta PPDS-1 dapat mengerti secara keseluruhan tentang
konsep dasar mekanisme yang akan didiskusikan.. Pada akhir pembelajaran modul ini,
peserta PPDS-1 harus mampu menjelaskan penyakit-penyakit bidang kardiologi yang
sering dijumpai di masyarakat dan dapat melakukan penatalaksanaan secara
komprehensif. Sebelum membaca modul ini, tutor dan peserta PPDS-1 harus membaca
sasaran pembelajaran, sehingga diharapkan diskusi tidak menyimpang dari tujuan dan
dapat dicapai kompetensi minimal yang diharapkan. Peran narasumber dan tutor dalam
mengarahkan diskusi sangat penting. Modul ini mempunyai bobot 8 SKS dan waktu
yang dialokasikan untuk modul ini adalah 12 minggu. Evaluasidilaksanakanpadasaat
tutorial, ronde,danpenyajiankasus dan dinilai pengetahuan, ketrampilan, dansikap
peserta didik PPDS-1 Ilmu Penyakit Dalam FK UNS.
B. Tujuan
Melalui modul kardiologi dan modul lain yang telah dijalani, peserta didik PPDS-1
IPD setelah selesai menjalani pendidikannya diharapkan dapat mencapai 6 kompetensi
yang harus dimiliki oleh seorang dokter spesialis Ilmu Penyakit Dalam, sebagai berikut:
1
1. Pengetahuan Medik
Kompetensi untuk mengintegrasikan ilmu biomedik, epidemiologi klinik, nutrisi,
farmakologi klinik, ilmu sosial, dan perilaku yang sudah established dan sedang
berkembang, serta aplikasinya dalam pelayanan pasien.
Dalam kompetensi ini, peserta didik diharapkan mampu :
- menunjukkan kemampuan investigasi dan pendekatan penalaran analitik pada
situasi klinik.
- mengetahui dan mempraktekkan ilmu pengetahuan dasar dan penunjang klinik
(biomedik, epidemiologi klinik, nutrisi, farmakologi klinik, ilmu sosial dan
perilaku) sesuai dengan cabang Ilmu Penyakit Dalam.
2. Pelayanan Pasien
Kompetensi untuk memberikan pelayanan pasien yang memuaskan, tepat, dan
efektif untuk mengatasi masalah kesehatan dan promosi kesehatan di bidang IPD.
Dalam kompetensi ini, peserta didik diharapkan mampu :
- Berkomunikasi efektif dan menunjukkan rasa hormat dan melayani ketika
berinteraksi dengan pasien dan keluarga
- Membuat keputusan diagnostik dan intervensi terapi berdasar informasi dan
pilihan pasien , bukti ilmiah terkini dan pendapat klinis.
- Mengembangkan serta melaksanakan rencana pengelolaan pasien
- Memberi nasehat serta mendidik pasien dan keluarga
- Menggunakan teknologi informasi untuk menopang keputusan pelayanan dan
pendidikan pasien
- Menunjukkan keterampilan prosedur medik dan invasif dengan terampil yang
dianggaqp essensial untuk praktik.
- Memenuhi pelayanan kesehatan dengan tujuan mencegah dan menyelesaikan
masalah kesehatan.
- Bekerja dengan profesi pelayanan kesehatan termasuk di luar bidang IPD untuk
memenuhi pelayanan pasien terfokus.
3. Keterampilan Interpersonal dan Komunikasi
Kompetensi dalam melakukan komunikasi dan hubungan antar manusia yang
menghasilkan pertukaran informasi secara efektif dan kerjasama yang baik dengan
pasien dan keluarganya serta perhimpunan profesi.

2
Dalam kompetensi ini, peserta didik diharapkan mampu :
- Menciptakan dan mempertahankan hubungan terapeutik dokter-pasien secara
beretika
- Menggunakan ketrampilan mendengarkan secara efektif, memberikan dan
melengkapi informasi non-verbal yang efektif, bersifat menjelaskan,
mempertanyakan, dan ketrampilan menulis.
- Bekerja secara efektif dengan orang lain, baik sebagai anggota atau pimpinan tim
pelayanan kesehatan atau kelompok profesional lain.
4. Pembelajaran Berbasis Praktik dan Perbaikan
Kompetensi menginvestigasi dan mengevaluasi praktik pelayanan pasien,
menghargai dan mengasimilasi bukti ilmiah serta memperbaiki praktik pelayanan
pasien.
Dalam kompetensi ini, peserta didik diharapkan mampu :
- Menganalisis pengalaman praktik dan menunjukkan perbaikan berbasis praktik
yang menggunakan metodologi sistematik.
- Menentukan, menghargai, dan mengasimilasi bukti dari penelitian ilmiah yang
terkait masalah pasien.
- Mendapatkan dan menggunakan informasi pada populasi pasien dan populasi
pasien yang lebih luas.
- Menerapkan rancangan penelitian dengan metoda statistik secara benar untuk
studi klinik dalam rangka efektifitas diagnostik dan terapeutik.
- Menggunakan teknologi informasi untuk mengelola, mengakses informasi medik
secara on-line dan menopang pendidikannya.
- Menfasilitasi pemebelajaran mahasiswa dan profesi kesehatan lain
5. Praktik Berbasis Sistem
Kompetensi untuk bersikap peka dan tanggap terhadap keterkaitan antara masalah
yang besar dan sistem pelayanan kesehatan, serta kebisaan menggunakan sumberdaya
secara efektif untuk memenuhi pelayanan optimal.
Dalam kompetensi ini, peserta didik diharapkan mampu :
- Mengetahui pelayanan kesehatan pasien dan praktik profesi mempengaruhi
pelayanan kesehatan profesi lain, organisasi dan masyarakat luas serta sebaliknya,
bagaimana elemen sistem tersebut mempengaruhi praktiknya.
3
- Mengetahui bahwa tipe praktik medik dan sistem pelayanan berbeda-beda
termasuk metoda kontrol biaya pelayanan kesehatan dan alokasi sumberdaya.
- Melakukan praktik pelayanan kesehatan yang cost-effective dengan alokasi
sumberdaya yang tidak kompromi dengan kualitas pelayanan
- Memberi advokasi kualitas pelayanan pasien dan membantu pasien terhadap
kompleksitas sistem
- Mengetahui bagaimana bekerjasama dengan pengelola dan pemberi pelayanan
kesehatan untuk menilai, mengkoordinasi dan memperbaiki pelayanan kesehatan
serta mengetahui aktivitas tersebut berpengaruh terhadap kinerja.
6. Profesionalisme
Kompetensi untuk selalu berkomitmen memikul tanggung jawab profesional,
keterikatan dasar etika, dan kepekaan terhadap berbagai populasi pasien.
Dalam kompetensi ini, peserta didik diharapkan mampu :
- Menunjukkan penghormatan, empati, dan integritas; tanggap dan meletakkan
kepentingan pasien dan masyarakat di atas kepentingan pribadi; bertanggung
jawab kepada pasien, masyarakat dan profesinya; dan berkomitmen dalam
menjalankan tugas dan pengembanagn profesionalnya.
- Menunjukkan komitmen terhadap prinsip etika berkenaan dengan tindakan yang
mencegah atau menjauhkan pelayanan klinik, kerahasiaan pasien, informed
concent, dan berbisnis praktik
- Menunjukkan kepekaan dan tanggap terhadap budaya pasien, usia, jenis kelamin
dan kecacatan.

4
BAB II.

KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Peserta didik yang dapat mengikuti modul kardiologi iniadalah peserta Program
Pendidikan Dokter Spesialis-1 Ilmu Penyakit Dalam FK UNS yang telah melaksanakan
orientasi rumah sakit dan lulus dari materi kuliah dasar umum dan kuliah dasar khusus FK
UNSserta telah menyelesaikan pendidikan tahap I Program Pendidikan Dokter Spesialis-1
Ilmu Penyakit Dalam FK UNS.

5
BAB III.
SASARAN PEMBELAJARAN

A. Sasaran Pembelajaran Terminal


Setelah peserta didik PPDS-1 Ilmu Penyakit Dalam menyelesaikan Modul Kardiologi
ini, bila dihadapkan pada pasien dengan masalah klinik, laboratorik/pemeriksaan
penunjang, dan epidemiologik penyakit kardiovaskular maka peserta didik PPDS-1 Ilmu
Penyakit Dalam tersebut mampu membuat keputusan diagnostik dan intervensi terapi
berdasarkan informasi dan pilihan pasien, bukti ilmiah terkini dan pendapat klinik.
Peserta didik diharapkan mampu menunjukkan ketrampilan prosedur medik dengan
terampil, dan menggunakan teknologi kedokteran dan teknologi informasi yang sesuai
untuk menopang keputusan pelayanan, dengan selalu memperhatikan konsep dan
pertimbangan etik. Selain itu peserta didik diharapkan mampu memberikan nasehat serta
mendidik pasien dan keluarganya dalam hal pencegahan dan rujukan terhadap kasus
kardiovaskular.

B. Sasaran Pembelajaran Penunjang


Secara lebih terinci dapat disebutkan bahwa setelah menyelesaikan Modul Kardiologi
ini, peserta didik PPDS-1 Ilmu Penyakit Dalam mencapai sasaran berikut:
1. Melakukan anamnesis mengenai kelainan sistem kardiovaskular,
2. Melakukan pemeriksaan fisik sistem kardiovaskular rutin,
3. Menetapkan pemeriksaan penunjang tertentu untuk lebih meningkatkan ketepatan
diagnosis kelainan sistem kardiovaskular,
4. Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang kelainan sistem
kardiovaskular,
5. Menetapkan diagnosis serta diagnosis banding berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pada pasien serta menjelaskan
mekanisme yang mendasarinya.
6. Merumuskan masalah kesehatan pasien,
7. Mampu melakukan penatalaksanaan secara paripurna melalui pendekatan
interdisiplin

6
8. Melakukan tatalaksana secara komprehensif kegawat daruratan dalam penyakit
kardiovaskular
9. Menjelaskan komplikasi pada kelainan sistem kardiovaskular serta rencana
penanggulangannya,
10. Menjelaskan prognosis suatu penyakit sistem kardiovaskular beserta alasan yang
mendasarinya,
11. Menjelaskan patofisiologi dan mekanisme suatu kelainan atau keadaan patologik
dalam sistem kardiovaskular,
12. Menjelaskan obat yang digunakan untuk kelainan sistem kardiovaskular, beserta
mekanisme kerjanya (farmakokinetik dan farmakodinamik),indikasi,
kontraindikasi, efek samping, dan interaksi.
13. Mencari informasi tentang lingkup dan materi sistem kardiovaskular melalui sistem
teknologi informasi,
14. Melakukan critical appraisal jurnal dan makalah tentang sistem kardiovaskular,
15. Melakukan analisis etik tentang prosedur, tindakan dan sikap perilaku terhadap
pasien, keluarga, sejawat dan masyarakat serta aspek medikolegal, dalam lingkup
gangguan sistem kardiovaskular, .

7
BAB IV.
DAFTAR TOPIK DAN KOMPETENSI

A. Pencapaian Tingkat Kompetensi


1. Dapat mengetahui dan mengingat materi
2. Dapat memahami dan mengerti materi
3. Dapat menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan merumuskan
4. Mampu mendiagnosis dan merujuk
5. Mampu mendiagnosis, memberi terapi sementara dan merujuk
6. Mampu mendiagnosis dan memberi terapi paripurna
7. Mampu mendiagnosis, terapi dan rawat bersama
B. Kemampuan untuk tindakan prosedur
1. Melihat
2. Mengerjakan untuk kasus sederhana
3. Mengerjakan dan mengajarkan kasus sulit
Secara umum peserta didik Program Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
akan melalui 3 tahap pendidikan. Modul Kardiologi ini terdapat dalam tahap 2 Program
Pendidikan Dokter Spesialis-1 llmu Penyakit Dalam. Kompetensi Pendidikan Tiap Tahap
akan dijelaskan sebagai berikut :
a) Kompetensi Tahap 1
- Mampu melakukan anamnesi, pemeriksaan fisik, menginterpretasikan hasil
pemeriksaan penunjang dan menetapkan diagnosis secara benar.
- Menatalaksana pasien dengan supervisi peserta PPDS Tahap 2, Tahap 3 (Chief
Ruangan/Bangsal), dan Supervisor /Konsultan (DPJP).
- Pencapainan tingkat kompetensi umumnya A3, B2, C1.
b) Kompetensi Tahap 2
- Mampu melakukan kompetesni tahap 1
- Mampu menatalaksana semua kasus dengan pengawasan peserta PPDS Tahap
3, dan atau Supervisor/Konsultan Divisi
- Mampu membuat dan menjawab konsultasi medik di bawah bimbingan peserta
PPDS Tahap 3, dan atau Supervisor/Konsultan Divisi.
- Pencapaian tingkat kompetensi umumnya A3,B3,C2

8
c) Kompetensi Tahap 3
- Mampu melaksanakan kompetesni tahap 1 dan tahap 2
- Mampu membuat dan menjawab semua konsul secara mandiri dengan
persetujuan supervisor/konsultan
- Mampu mendiagnosis dan memberi terapi paripurna termasuk kasus-kasus
kedaruratan medik dan perawatan pasien kritis
- Mampu melakukan kegiatan manjerial dan pengajaran
- Pencapaian tingkat kompetensi umumnya A3,B4, C2
Kolegium Ilmu Penyakit Dalam (KIPD) Indonesia telah menyusun standar
kompetensi akhir pendidikan Dokter Spesialis-1 Ilmu Penyakit Dalam. Untuk bidang
kardiologi berikut kami paparkan daftar penyakit dan daftar prosedur yang harus
dikuasai.
Daftar Penyakit Penyakit Pembuluh Darah Perifer :
No Penyakit Target Kompetensi
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
1 Gagal Jantung A2, B2 A3, B3 A3, B4
- Gagal jantung akut dan kronik
- Gagal jantung sistolik dan
Diastolik
2 Demam Rematik dan Penyakit A2, B2 A3, B2 A3, B3
Jantung Katup
- Penyakit Jantung Rematik
- Aortic stenosis
- Aortic Insufisiensi
- Mitral regurgitasi
- Mitral stenosis
3 Penyakit Jantung akibat anemia A2, B2 A3, B2 A3, B3
4 Penyakit Jantung Hipertensi A2, B2 A3, B2 A3, B3
5 Penyakit Jantung Tiroid A2, B2 A3, B2 A3, B3
6 Penyakit Jantung Atherosklerotik A2, B2 A3, B2 A3, B3
- Angina pectoris stabil
- Sindrom koroner akut

9
No Penyakit Target Kompetensi
7 Cor Pulmonale A2, B2 A3, B2 A3, B3
8 Gangguan Irama Jantung A2, B2 A3, B3 A3, B4
- Atrial Fibrilasi (AF)
- Ventrikel Takikardi (VT)
- Block
- Taki & Bradi-aritmia
9 Perikarditis A2, B2 A3, B3 A3, B4
10 Endokarditis A2, B2 A3, B3 A3, B4
11 Kardiomiopati A2, B2 A3, B2 A3, B3
12 Penyakit Jantung Bawaan A2, B1 A2, B2 A3, B2
- ASD (Atrial Septal Defect)
- VSD (Ventricular Septal Defect)
- PDA (Patent Ductus Arteriosus)
13 Penyakit Jantung pada Kehamilan A2, B2 A3, B2 A3, B3
14 Penyakit pembuluh darah perifer A2, B2 A3, B2 A3, B3
Catatan : Peserta didik PPDS yang mengikuti modul Kardiologi adalah PPDS Tahap 2
sehingga wajib mencapai kompetensi tahap 2.

Daftar Prosedur
No Ketrampilan/Prosedur Target Kompetensi
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
1 EKG C2 C3 C3
2 Basic Life Support C2 C3 C3
3 Advanced Cardiac Life Support C2 C3 C3
4 Treadmill C1 C2 C3
5 Ekokardiografi C1 C2 C2
6 Angiografi koroner C1 C1 C1
7 Perikardiosintesis C1 C1 C1
8 Pacu Jantung Sementara C1 C1 C1
Catatan : Peserta didik PPDS yang mengikuti modul Kardiologi adalah PPDS Tahap 2
sehingga wajib mencapai kompetensi tahap 2.

10
BAB V
LINGKUP BAHASAN

Rincian Lingkup Bahasan, Pokok Bahasan, dan Subpokok Bahasan.


A. Lingkup Bahasan Penyakit Kardiovaskuler
No Lingkup Bahasan Pokok Bahasan Subpokok Bahasan
1 Gagal Jantung 5.1. Gagal jantung akut Definisi gagal jantung
& kronik Etiologi gagal jantung
5.2. Gagal jantung Patogenesis & Patofisiologi
Manifestasi klinis
sistolik & Diastolik
Pemeriksaan penunjang (EKG, X-
ray, Echocardiografi, NT pro-
BNP, dll)
Diagnosis/diagnosis banding
Tatalaksana nonfarmakologis
Tatalaksana Farmakologis: Obat-
obat gagal jantung
Komplikasi
Prognosis
2 Demam Rematik 2.1. Demam rematik Epidemiologi
(DR) dan Penyakit akut Etiologi
Jantung Katup 2.2. Penyakit jantung Patogenesis dan patofisiologi
Manifestasi klinis
(Valvular heart katup
Kriteria diagnosis
diseases) Katup mitral Pemeriksaan penunjang
Katup trikuspid Tatalaksana farmakologis dan non
Katup aorta farmakologis
Katup pulmoner Komplikasi
Prognosis
Prevensi dan rehabilitasi
3. Penyakit jantung 3.1. Penyakit Jantung Patogenesis dan patofisiologi
akibat penyakit Anemia Manifestasi klinis
sistemik 3.2 Cor pulmonal Pemeriksaan penunjang
Diagnosis/diagnosis banding
3.3. Penyakit Jantung
Tata laksana farmakologis dan
Tiroid nonfarmakologis
3.4. Kardiomiopati Komplikasi
Diabetik Prognosis
Prevensi dan rehabilitasi
4 Hipertensi dan 4.1. Hipertensi Patogenesis dan patofisiologi
Penyakit Jantung Klasifikasi hipertensi: JNCVII,
Hipertensi (Topik JNC VIII, ESH
Faktor risiko
Hipertensi dibahas
Epidemiologi
lebih lanjut dalam Komplikasi
modul Ginjal dan Prinsip tatalaksana
Obat-obat antihipertensi
11
No Lingkup Bahasan Pokok Bahasan Subpokok Bahasan
Hipertensi)
4.2. Penyakit jantung Patogenesis dan patofisiologi
hipertensi Manifestasi klinis
Pemeriksaan penunjang
Diagnosis/diagnosis banding
Tatalaksana
Komplikasi
Prognosis
5 Penyakit jantung 5.1. Angina pektoris Membedakan nyeri dada karena
Atherosklerotik / stabil kardiak dan non kardiak
Penyakit Jantung Epidemiologi PJK
Faktor risiko PJK
koroner (PJK)
Patogenesis dan patofisiologi
Manifestasi klinis
Pemeriksaan penunjang (EKG,
Biomarker Kardiak, Treadmill
stress test, Angiografi koroner,
Miokard viability test)
Tatalaksana non farmakologi
Tatalaksana farmakologis: obat
antiangina, antiplatelet,
antikoagulan, revaskularisasi
koroner)
Prognosis dan stratifikasi risiko
Prevensi dan rehabilitasi
5.2. Sindrom Koroner Definisi sindrom koroner akut
Akut ( Unstable (UAP, STEMI, NSTEMI)
Angina Pectoris, Epidemiologi
Faktor risiko
STEMI, NSTEMI)
Patogenesis dan patofisiologi
Manifestasi klinis
Pemeriksaan penunjang : EKG,
biomarker kardiak (CKMB,
Troponin), Echocardiografi,
Angiografi koroner
Tatalaksana non farmakologi
Tatalaksana farmakologis: obat
antiangina, antiplatelet,
antikoagulan, dan revaskularisasi
(trombolitik atau primary PCI)
Komplikasi
Prognosisdan stratifikasi risiko :
TIMI Risk Score, Killip Class
Prevensi dan rehabilitasi
6. Gangguan Irama 6.1. Takiaritmia Patogenesis dan patofisiologi
Jantung Takikardi Manifestasi klinis
supraventrikel Gambaran EKG
(SVT) : Atrial Diagnosis/diagnosis banding
12
No Lingkup Bahasan Pokok Bahasan Subpokok Bahasan
Fibrilasi (AF), Tata laksana gawat darurat sesuai
Atrial Flutter, alur manajemen ACLS
AVNRT, dll Tata laksana farmakologis : Obat-
Takikardi obat antiaritmia, antikoagulan
ventrikel (VT), Stratifikasi skoring pemeberian
fibrilasi ventrikel antikoagulan ada AF :
(VF) CHA2DS2VASC
6.2. Bradiaritmia Tatalaksana invasif : Pacu Jantung
Bradikardi Permanen (PPM), ICD
Sick Sinus
(implantable cardiac defibrilator),
Radiofrekuensi ablasi
Syndrome
Komplikasi
AV Block
Prognosis dan startifikasi risiko
Disosiasi AV Prevensi dan rehabilitasi
7 Perikarditis 7.1. Perikarditis akut Epidemiologi
7.2. Perikarditis kronik Etiologi
7.3. Efusi perikard & Patogenesis dan patofisiologi
Manifestasi klinis
tamponade kardiak
Kriteria diagnosis
7.4. Perikarditis Pemeriksaan penunjang
konstriktive Tatalaksana farmakologis dan non
farmakologis
Komplikasi
Prognosis
Prevensi dan rehabilitasi
8 Endokarditis 8.1. Infektiv Epidemiologi
endokarditis Etiologi
8.2. Prostetic valve Patogenesis dan patofisiologi
Manifestasi klinis
endokarditis
Kriteria diagnosis (Duke
Criteria
Pemeriksaan penunjang
Tatalaksana farmakologis dan non
farmakologis
Komplikasi
Prognosis
Prevensi dan Profilaksis
9 Kardiomiopati 9.1. Dilated Epidemiologi
Cardiomyopathy Etiologi
9.2. Hipertropic Patogenesis dan patofisiologi
Manifestasi klinis
Cardiomyopathy
Kriteria diagnosis
9.3. Restrictive Pemeriksaan penunjang
Cardiomyopathy Tatalaksana farmakologis dan non
farmakologis
Komplikasi
Prognosis
Prevensi dan rehabilitasi
13
No Lingkup Bahasan Pokok Bahasan Subpokok Bahasan
10 Penyakit Jantung 10.1. ASD (Atrial Epidemiologi
Etiologi
Bawaan Septal Defect)
Patogenesis dan patofisiologi
10.2. VSD (Ventricular Manifestasi klinis
Kriteria diagnosis
Septal Defect)
Pemeriksaan penunjang
10.3. PDA (Patent Tatalaksana farmakologis dan non
farmakologis
Ductus
Komplikasi
Arteriosus) Prognosis
Prevensi dan rehabilitasi
11 Penyakit Jantung 11.1. Hipertensi pada Epidemiologi
Patogenesis dan patofisiologi
pada Kehamilan kehamilan, pre-
Klasifikasi risiko maternal
eklamsia berdasar WHO risk classifdication
Manifestasi klinis
11.2. Kondisi bidang
Penegakan diagnosis
kardiovaskular Pemeriksaan penunjang
Tatalaksana farmakologis dan non
dimana pasien
farmakologis
kontraindikasi Obat-obatan yang diperbolehkan
dikonsumsi selama hamil dan
untuk hamil
menyusui
11.3. Penyakit katup Komplikasi
Prognosis
jantung pada
Prevensi dan rehabilitasi
kehamilan
11.4. Kardiomiopati
peripartum
11.5. Aritmia pada
kehamilan
12 Penyakit pembuluh 12.1. Acute limb Epidemiologi
Etiologi
darah perifer ischemia
Patogenesis dan patofisiologi
12.2. Chronic Critical Manifestasi klinis
Diagnosis dan diagnosis banding
Limb Ischemia
Pemeriksaan penunjang
Tatalaksana farmakologis dan non
farmakologis
Komplikasi
Prognosis
Prevensi dan rehabilitasi

B. Lingkup Bahasan Ketrampilan dan Prosedur bidang Kardiovaskuler

14
No Lingkup Bahasan Pokok Bahasan Subpokok Bahasan
1 Ketrampilan diagnostik Pemeriksaan fisik Pemeriksaan tekanan darah
fisik umum - Ukur tekanan darah pada
ektremitas atas (lengan
atas kanan dan kiri)
- Ukur tekanan darah pada
ektremitas bawah (pada
pasien hipertensi)
- Test tilt (perubahan
orthostatik)
Pemeriksaan Nadi
- Frekuensi nadi
- Pulsus paradoksus
- Bising karotis
- Irregularitas pulsus arterial
- Pulsus water hammer
- Pulsus tardus dan parvus
- Pulsus magnus dan celler
- Pulsus defisit (pada
fibrilasi atrial)
Pemeriksaan vena leher Pemeriksaan tekanan vena
sentral dengan inspeksi leher
(JVP)
Refleks hepatojugular
Pemeriksaan jantung Inspeksi dan palpasi
- Inspeksi prekordium dan
impuls jantung
- Deteksi pembesaran
jantung dengan perkusi
- Palpasi ukuran,
karakteristik impuls
apeks kordis
- Palpasi getaran stenosis
aorta
Suara Jantung
- S1, S2
- splitting S2 normal dan
abnormal
- Gallop S3
- Gallop S4
- Pericardial friction rub
Klik
- Klik katup mitral
- Klik ejeksi
- Klik pre sistolik
Murmur sistolik
- Regurgitasi trikuspid

15
No Lingkup Bahasan Pokok Bahasan Subpokok Bahasan
- Manuver Rivera
Carvallo
- Insufisiensi mitral
- Stenosis pulmonal
- Defek septum ventrikel
- Stenosis aorta
Murmur diastolik
- Stenosis mitral
- Regurgitasi pulmonal
- Regurgitasi aorta
Pemeriksaan vaskular / Auskultasi arteri karotis,
ekstremitas femoral
Palpasi arteri karotis, femoral
Palpasi pulsus perifer :
a.poplitea, a.dorsalis pedis,
a.tibialis posterior,
a.brakhialis, a.radialis
Sianosis
Edema
Clubbing
Splinter hemoragis
2 Elektrokardiografi 1.1 Karakteristik Gambaran EKG normal dan
(EKG) EKG normal interpretasinya (Irama,
1.2 Gambaran EKG frekuensi,Aksis, PR interval,
QT interval, gelombang P,
pada abnormalitas
kompleks QRS, Segmen ST,
atrium dan gelombang T)
1.3 Gambaran EKG Kriteria diagnostik gambaran
pada abnormalitas EKG pada RAE (right atrial
ventrikel enlargement)
1.4 Ventrikular blok Kriteria diagnostik gambaran
1.5 Ventrikular pre- EKG pada LAE (left atrial
enlargement)
eksitasi
Kriteria diagnostik gambaran
1.6 Gambaran EKG EKG RVH dan LVH
pada iskemia dan Kriteria diagnostik gambaran
injury miokard EKG AV Block, RBBB,
1.7 EKG pada kondisi LBBB, WPW
medis lain Gambaran EKG pola iskemia,
injury dan nekrosis miokard
EKG pada kondisi
hipokalemia, hiperkalemia,
hipokalsemia, dll
3 Basic Life Support Algoritme bantuan Primary survey
hidup dasar Airway, Breathing,
Circulation
Resusitasi Jantung Paru (RJP)

16
No Lingkup Bahasan Pokok Bahasan Subpokok Bahasan
4 Advanced Cardiac Life 4.1. algoritme Tatalaksana algoritme VT/VF
Support Pulseless arrest pulseless
4.2 Algoritme Tatalaksana algoritme asistol
/PEA
takikardi
Tatalaksana algoritme
4.3 Algoritme sindrom Bradikardi
koroner akut Tatalaksana algoritme
(SKA) takikardi
4.4 Algoritme Tatalaksana algoritme SKA
bradikardi Obat-obatan dalam ACLS
DJ Shock
Kardiovesi
5 Treadmill Treadmill stress test Indikasi
Kontraindikasi (absolut dan
relatif)
Standard Bruce & modified
Bruce
Interpretasi test (Duke
treadmill score)
Stratifikasi risiko
6 Ekokardiografi Ekokardiografi Indikasi ekokardiografi
Dapat membaca hasil
echocardiografi
7 Angiografi koroner Angiografi koroner Indikasi angiografi koroner
pada pasien stable CAD
Persiapan sebelum tindakan
angiografi koroner
Indikasi revaskularisasi PCI
pada kondisi akut (SKA)
8 Perikardiosintesis Perikardiosintesis Indikasi perikardiosintesis
9 Pacu Jantung Pacu Jantung Indikasi pemasangan pacu
Sementara Sementara jantung sementara

C. RUJUKAN
1. Wajib :

a) Harrison TR, Fauci AS (Eds). Harrisons Principles of Internal Medicine. 16th ed,
New York: McGraw Hill; 2005.
b) Libby P, Bonow RO, Mann DL, Zipes DP (Eds). Braunwalds Heart Disease. A
Textbook of Cardiovascular Medicine. 8th ed, vol2, Philadelphia: WB Saunders
Co; 2008
c) Aru W Sudoyo, dkk (Ed). Buku Ajar Ilmu Penyakit dalam edisi 6. Interna
Publishing. 2014

17
2. Tambahan:

a) Douglas G, Nicol F, Robertson C. MacLeod's Clinical Examination: With Student


Consult Online Access. 12th ed, Churchill, Livingstone: Elsevier; 2005.
b) Perloff JK. Physical Examination of the Heart and Circulation. 3rd ed. Philadelphia:
WB Saunders Co; 2000.
c) Markum, Nurhay A, Daldiyono H dkk. Penuntun anamnesis dan pemeriksaanfisis.
1st ed, Jakarta: PIP; 2000
d) Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman tata laksana
penyakit kardiovaskular di Indonesia. 1st ed. Jakarta: PERKI; 2003
e) Goldman MJ. Principles of Clinical Electrocardiography. 12th ed. Los Altos: Lange
Medical Publications; 1986.
f) Khan MG. Rapid ECG Interpretation. 2nd ed. Philadelphia: WB Saunders Co; 2003.
g) European Society of Cardiology. Guidelines on Acute and Chronic Heart failure.
ESC. 2012
h) ACC/AHA. Guideline for the management of patient with valvukar heart disease.
ACC/AHA. 2014
i) European Society of Cardiology. Guidelines for the management of acute
myocardial infarction in patient presenting wit ST-segment elevation. ESC. 2012
j) European Society of Cardiology. Guidelines for the management of acute coronary
syndrome (ACS) in patients without persistent ST-segment elevation. ESC. 2011
k) European Society of Cardiology. Guidelines on the management of valvular heart
disease. ESC. 2012
l) European Society of Cardiology. Guidelines for the management of Atrial
Fibrilation. ESC. 2012
m) European Society of Cardiology. Guidelines on Acute the management of
cardiovascular disease during pregnancy. ESC. 2011
n) ACC/AHA. ACLS Pocket book. ACC/AHA. 2010

BAB VI
METODE PENGAJARAN
18
Proses pembelajaran dang pengajaran pendidikan dokter spesialis penyakit dalam FK
UNS/ RSDM dalam modul kardiologi ini dilakukan melalui berbagai macam kegiatan
pendidikan dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh Kolegium
Ilmu Penyakit Dalam Indonesia.
Proses pembelajaran dan pengajaran tersebut dilaksanakan dalam bentuk :
1. Kegiatan Ilmiah
2. Kegiatan Pengelolaan Pasien
3. Kegiatan Dokter Jaga
4. Kegiatan Bimbingan
A. Kegiatan Ilmiah
Kegiatan ilmiah merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik secara formal
selama menjalani modul kardiologi ini dalam rangka memperoleh kompetensi,
pengetahuan, ketrampilan dan sikap profesional.
Selama menjalani modul kardiologi, semua peserta PPDS diwajibkan mengikuti dan
melakukan kegiatan ilmiah, dengan cara :
1. Mencari dan menelusuri sumber kepustakaan baik dari buku ajar, jurnal, konsensus /
guideline maupun makalah dalam bidang kardiovaskuler
2. Mengikuti kegiatan ilmiah departemen penyakit dalam maupun divisi kardiologi,
yang meliputi : laporan jaga, diskusi kasus, penyajian kasus, penyajian sari pustaka
3. Mengikuti kegiatan lain yang berkaitan dengan modul kardiologi : simposium,
kongres (lokal, nasional bahkan internasional) dalam bidang kardiovaskuler
B. Kegiatan Pengelolaan Pasien
Kegiatan pengelolaan pasien merupakan kegiatan pendidikan yang langsung
berhadapan dengan pasien yang meliputi pendekatan diagnosis dan penatalaksanaan
yang komprehensif. Kegiatan ini terdiri atas :
1. Kegiatan dokter di ruang rawat inap
2. Kegiatan dokter di ICCU, HCU,dan IGD
3. Kegiatan dokter di poliklinik rawat jalan kardiologi

C. Kegiatan Jaga

19
Kegiatan jaga nerupakan proses pembelajaran untuk mempraktekkan ilmu yang
dipelajari. Dalam aktivitas ini peserta didik dilatih untuk menerapkan kemapuan
pengelolaan komprehensif purna waktu untuk berbagai kasus elektif dan darurat. PPDS
dilatih untuk memperoleh kemampuan kepemimpinan, kerjasama, komunikasi (dengan
pasien, sejawat, atasan, dan bawahan). Kegiatan jaga ini dilakukan di : Bangsal rawat
inap, HCU, ICCU dan IGD RSUD Dr.Moewardi Surakarta.
D. Kegiatan Bimbingan
Selama mengikuti modul kardiologi ini, peserta didik PPDS-1 IPD tahap 2
mendapatkan bimbingan dari Supervisor/Konsultan (DPJP) dan PPDS tahap 3 (chief
residen). Kegiatan bimbingan ini dapat berupa : Bed side Teaching, Ronde besar, Ronde
divisi kardiologi, Diskusi kasus sulit.

20
BAB VII.
MATRIKS KEGIATAN

Total Jam S K S
Metode pembelajaran
Pembelajaran (Modul 12 Minggu)

Jurnal reading, book reading 24 jam (2 24/16 = 1,5 sks


jam/minggu )
Bed side teaching, ronde 36 jam (3 36/32 = 1,1 sks
bangsal/ ICCU jam/minggu )
Kegiatan pelayanan di poliklinik 360 jam (5 jam/hari, 6 360/64 = 5,6 sks
kardiologi dan bangsal hari)
kardiologi, ICCU
Total Jam Kegiatan Akademik 420 jam Total = 8,2 sks
kegiatan
Terstruktur dan Kegiatan
pelayanan

21
BAB VIII
SARANA DAN PRASARANA

A. Staf Pengajar
Staf pengajar adalah yang karena keahliannya diberi wewenang untuk membimbing,
mendidik dan menilai peserta didik. Kualifikasi staf pengajar terdiri dari :
1. Guru besar
2. Doktor/PhD
3. Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Kardiologi
4. Dokter Spesialis Penyakit Dalam
5. Dokter Spesialis lain yang terkait

Daftar Nama Staf Pengajar Kardiologi


1. Prof Dr dr M Fathoni SpJP(K), FIHA
2. Dr.dr. Trisulo Wasyanto, SpJP(K), FIHA, FAPSC, FAsCC
3. Dr. Niniek Purwaningtyas, SpJP(K), FIHA
4. Dr. M.Triadhy Nugraha Y,SpJP(K), FIHA
5. dr. Heru Sulastomo, SpJP FIHA
6. Prof. Dr. dr. H.M. Bambang Purwanto, SpPD, KGH, FINASIM
7. dr. Wachid Putranto, SpPD- FINASIM
8. dr. Agung Susanto, SpPD-FINASIM
9. dr.Ratih TKD, Sp.PD

B. Fasilitas
Fasilitas pendidikan dalam modul kardiologi ini terdiri atas :
1. Pelayanan berbasis rumah sakit (RS Dr Moewardi Surakarta)
a) Ruang rawat inap Penyakit Dalam
b) Ruang rawat inap Kardiologi
c) IGD
d) HCU
e) ICCU
f) Poliklinik kardiologi

22
2. Ruang kuliah
3. Perpustakaan
4. Audio-visual

23
BAB IX

EVALUASI

A. Evaluasi Hasil Pendidikan


1. Evaluasi Hasil Pendidikan (EHP) Perorangan
Ditentukan berdasarkan hasil dan proses pendidikan peserta PPDS-1 IPD.Evaluasi
dilaksanakan pada saat tutorial, ronde, dan penyajian kasus. Kemampuan akhir yang
dievaluasi ialah pencapaian profesional performance (kemampuan profesional) yang
dipilah menjadi 3 domain, yaitu : P Pengetahuan (knowledge), K- Ketrampilan
(skill), dan S- Sikap (attitude).

2. Kriteria awal untuk mengikuti EHP


a) Kehadiran 80%
b) Mengikuti evaluasi Pre-test dan Post-test dalambentuk MCQ dan MEQ yang
dilakukanpadaminggu I danminggu XII
c) Mengikuti evaluasi Mini Cex yang dilakukan di minggu IV, VIII, dan X
d) Nilai Batas Lulus (NBL) Pre test, post test, Mini Cex dan CBD adalah 70.

3. Instrumen Evaluasi Hasil Pendidikan


Instrumen evaluasi hasil pendidikan yang digunakan adalah :

Bentuk Sifat Instrumen Frekuensi Bobot


Ujian Pemeriksaan Formatif Mini Cex 3 25%
Fisik dan
Anamnesis
Ujian Pasien Sumatif Case Based Discussion 3 50%
Pre test & Post Sumatif MCQ & MEQ 2 25%
Tes
Log Book Formatif Log Book 1 -

24
4. Kriteria kelulusan pada modul kardiologi
a) Nilai modul kardiologi ditetapkan berdasarkan perhitungan bobot masing-masing
komponen instrumen EHP
b) Penilaian :

HURUF ANGKA SKALA


A 4,00 > 90
A- 3,70 80 89
B+ 3,30 75 79
B 3,00 70 74
B- 2,70 67 69
C+ 2,30 64 66
C 2,00 60 63
D 1,00 50 59
E 0,00 < 50

Batas Nilai Kelulusan > 70


c) Konversi nilai :
1) Sangat Baik : 80 100
2) Baik : 70-79
3) Cukup : 60-69
4) Kurang : 40-59
5) Gagal : < 39

d) Kriteria kelulusan modul kardiologi adalah nilai perhitungan akhir berdasarkan


pembobotan di atas secara keseluruhan minimal 70 (B)
e) Pada akhir rotasi modul kardiologi, peserta PPDS diwajibkan mengumpulkan
Logbook yang berisi daftar pasien dan kegiatan selama modul kardiologi
berlangsung

5. Evaluasi Program Pendidikan (EPP)


a) Evaluasi Program
Ditargetkan 90% PPDS-1 IPD lulus dengan nilai minimal B dengan indeks
prestasi rata-rata 3.0
b) Evaluasi Proses Program

25
Semua kegiatan berlangsung sesuai waktu dan rencana. Perubahan jadwal,
waktu dan kegiatan tidak lebih dari 10 %.

26