Perbandingan Hukum Adat
Perbandingan Hukum Adat
Perbandingan Hukum Adat
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada banyak istilah yang dipakai untuk menamai hukum lokal: hukum
tradisional, hukum adat, hukum asli, hukum rakyat, dan khusus di Indonesia
pengacara, birokrat dan masyarakat itu sendiri. Hukum ada dan berlakunya
satunya secara sentral sebagai sumber produksi hukum, maka di luar negara
struktural dan sistimatik wujud hukum adalah bersumber dan produksi dari
tempat yang memadahi. Etatis hukum timbul yang didasarkan pada teori
modern dan zaman pra modern. Zaman modern ditandai adanya sistem
Paham ini timbul dari warisan revolusi kaum borjuis dan hegemoni
1
sentralisme hukum (legal centralism), dimaknai hukum sebagai hukum
negara yang berlaku seragam untuk semua pribadi yang berada di wilayah
jurisdiksi negara tersebut. Menurut Max Weber dikutip David Trubrek dan
berlaku seragam, serta dapat berlaku; pertama, dari atas ke bawah (top
(Bodin: 1576; Hobbes: 1651; Austin: 1832) atau, kedua dari bawah ke atas
kaedah normatif yang hirarkis, dari lapisan yang paling bawah dan meningkat
dianggap sebagai kaedah utama (Kelsen: 1949; Hart: 1961). Sistem hukum
yang dipengaruhi ideologi ini, seluruh lapisan kaedah normatif ini baru
disebut grundnorm, yaitu suatu kaedah dasar, nilai dasar yang sudah ada
2
dalam masyarakat, digunakan sebagai kaedah pembenar oleh negara dalam
beberapa sarjana: misalnya oleh Marc Galanter menyebut tidak kurang dari
itu lebih bersifat teritorial daripada personal, dalam arti penerapannya tidak
terikat pada kasta, agama atau ras tertentu; (2) sistemnya diorganisir secara
hirarkis dan birokratis; (3) sistem juga rasional yang artinya, tehnik-tehniknya
tersedia dan (4) disamping itu hukum dinilai dari sudut kegunaannya sebagai
formalnya; (5) hukum itu bisa diubah-ubah dan bukan merupakan sesuatu
[4].
hukum yang sering disebut hukum modern, pada paham yang paling
hukum (etika, moral, agama), sehingga hukum sebagai bebas nilai (value
3
free), yang dipositipkan dalam bentuk peraturan dan yang bersumberkan dari
negara dalam bentuk tertulis. Hukum jenis ini dewasa ini sangat dominan
Hukum adat (customary law) adalah bagian dari hukum, ialah hukum
tradisional yang ada. Kita masih tetap memegang nilai tradisional, walaupun
bersifat dinamis, luwes dan selektif, serta menyesuaikan dengan situasi dan
4
Dengan demikian hukum akan selalu terkait dengan nilai, norma dan
1. Masyarakat
636 menyebutkan:
yang membedakan dengan kelompok lain dan hidup dan diam dalam wilayah
atau daerah tertentu secara tersendiri. Kelompok ini baik sempit maupun
pedoman untuk memenuhi kebutuhan kelompok dalam arti luas. Jadi secara
dalam dan menjadi bagian dari berbagai kelompok dan kesatuan sosial yang
5
anggota organisasi tempat tinggal, anggota organisasi di tempat kerja,
berdimensi sbb:
kewajiban para pelaku dalam suatu sistem interaksi yang terwujud dari
B. Rumusan Masalah
6
Berdasarkan permasalahan tersebut diajukan beberapa pertanyaan berikut :
2. Bagaimana azas, sifat dan corak hukum adat yang ada di Indonesia?
C. Tujuan penulisan
budaya Indonesia.
2. Diketahuinya azas, sifat dan corak hukum adat dihubungkan dengan
hukum nasional.
3. Mengidentifikasi perkembangan hukum adat dari masa ke masa.
4. Mengidentifikasi peranan hukum adat untuk dijadikan referensi di dalam
BAB II
meminjam istilah Spradley dan McCurdy (1975), ialah adanya sikap legal
ethnocentrism, yakni: the tendency to view the law of other cultures through
7
mengambil bentuk sistem hukum barat sebagai dasar dari penelaahan dan
..., hukum modern (dalam hal ini state law) itu perlu, tapi tidaklah cukup untuk
kondisi minimum tersebut, hukum bukan hal penting yang utama. Pusat
kegawatan utama adalah pada campuran antara: sejarah negara yang unik,
aspek kultural, ekonomi, politik serta sumberdaya alam dan manusia; dan
variannya sendiri mengenai isi dari the rule of law (Tamanaha 1998)[7].
hukum adat.
Hukum adat yang tumbuh dari cita-cita dan alam pikiran masyarakat
azasnya, yaitu:
8
Hukum adat berbeda dengan hukum bersumberkan Romawi atau Eropa
sehingga hukum adat mempunyai fungsi social atau keadilan social. Sifat
daripada individu);
2. Contant atau Tunai perbuatan hukum dalam hukum adat sah bila
dan plastis :
masyarakat,
3. Plastis/Fleksibel, kelenturan hukum adat sesuai kebutuhan dan
kemauan masyarakat.
ketiga ciri dapat ditemukan dalam hukum yang berlaku dalam masyarakat
agraris atau pra industri, tidak hanya di Asia tetapi juga di Eropa dan
9
hukum adat bukan khas Indonesia, namun dapat ditemukan juga di berbagai
berfikir yang tertentu oleh karena itu unsur-unsur hukum adat adalah:
hidup.
4. Hukum adat mempunyai sifat visual, artinya- hubungan-hubungan
Sifat dan corak hukum adat tersebut timbul dan menyatu dalam
dan corak masyaraktnya. Oleh karena itu pola pikir dan paradigma berfikir
10
BAB III
11
diambil penguasa adat dalam
masyarakatnya.
Indonesia
tertentu
semangat kebangsaan
12
3 Perkembangan selanjutnya Hukum Nasional
yang ada
13
Sumbangsih Hukum adat bagi pembentukan hukum nasional, adalah
14
BAB IV
Perkembangan hukum adat dapat dilacak dalam beberapa hal antara lain:
sejak sekitar tahun 1500 SM sampai dengan 300 SM. Kedatangan mereka di
malaio (melayu tua) dan gelombang kedua disebut deutro malaio (melayu
pengaruhi oleh lima jenis zat kesaktian, yaitu paduan kesaktian, bahwa
kesaktian, bahwa didalam diri manusia itu ada jiwa semangat; sang hyang
ada manusia yang dapat berhubungan dengan yang gaib. (M. Yamin, 1960:
63-83).
15
2) Zaman Sriwijaya
sebagainya. di antara prasasti zaman sriwijaya dari abad ke-8 dan abad ke-
3) Zaman Mataram I
Sampai abad ke-10 jawa barat masih tetap berada di bawah pengaruh
untuk bersatu dan memisah dari pengaruh sriwijaya. Disekitar tahun 907
putera mahkota balitung diangkat menjadi raja mataram I (rakai Mataram I).
16
yang di bantu oleh empat menteri dan membawahi 28 daerah kabupaten.
4) Zaman Majapahit
Dari kitab puisi Negara kartagama (1365) dan kitab prosa pararaton
(1481) dapat kita ketahui betapa raja kertajaya, raja Kediri yang terakhir
dus puteri melayu ialah dara petak dan dara jingga. Pada tahun 1280 raja
berhasil, kemudian pada tahun 1289 datang lagi utusan cina, bukan diterima
dan terus menghilangnya gajah mada, maka para raja penggantinya yang
majapahit dimasa hayam wuruk dan gajah mada. Negara terus merosot
17
demak dan mataram II. Menurunnya kerajaan maja pahit dikarenakan
masuknya pengaruh Islam sejak akhir abad ke-14 dan permulaan abad ke-
15 secara damai di bawah pimpinan para wali, Maulana Malik Ibrahim yang
disebelah timur Samudera Pasai, yang didirikan pedagang Arab yang kawin
dengan puteri marah perlak dan melahirkan sulta perlak yang pertama, yaitu
Sayid Abdul Aziz dengan gelar alaidin syah (1161-1186). Setelah berdirinya
kesultanan perlak selama 83 tahun, maka pada tahun 1243 kesultanan ini
dari bumi malaka tidak berhasil. Kemudia sultan iskandar muda wafat dalam
18
diperhatikan bahwa wafatnya iskandar tsani dikarenakan kelicikan
Termasuk dalam zaman ini ada empat kerajaan Islam di jawa yang ada
kaitannya yaitu kerajaan demak, pajang, mataram II, dan banten. Keempat
kerajaan ini dilaksanakan berdasarkan hukum Islam dan hukum adat, serta
kekuasaan kerajaan pada waktu itu ialah raden patah dimana ia wafat pada
tahun 1518 dan digantikan oleh puteranya adipati unus yang menjadi bupati
Kemudian lambat laun yang berlaku adalah penyelesaian perkara padu dan
agama islam di jawa barat perubahan mana bertambah sejak sultan agung
19
kedudukan amangkurat I digantikan oleh puteranya Adipati Anom sebagai
dengan sunan gunung jati, dapat menundukkan sunda kelapa pada tahun
sangat dipengaruhi oleh hukum dan peradilan menurut system dari masa
kekuasaan raden inten berakhir (1856) untuk urusan agama berlaku hukum
islam dan untuk urusan umum berlaku kitab kutara adat lampung.
20
5). Kerajaan dan Persekutuan Adat Lainnya
besar kitan perundangan asli tersebut kita ketahui setelah adanya penemuan
diri tiap pribumi. Karena belum terbiasa dengan hukum barat yang telah
menjelaskan berlakunya hukum adat terdapat pada Pasal 131 ayat (2) huruf
artinya bagi orang eropa pada asasnya hukum perdata yang berlaku di
pada Pasal 131 ayat (2) huruf b yang menjelaskan hukum yang berlaku bagi
21
golongan Indonesia asli atau pribumi dan golongan timur asing, yang pada
intinya menjelaskan bagi golongan pribumi dan timur asing berlaku hukum
tersendiri dari golongan itu, yang bukan hukum adat bukan pula hukum
perkara ketika itu adalah aturan-aturan dalam bentuk plakat dan ketetapan-
dilihat juga hukum belanda kuno dan hukum romawi. Yang bertindak sebagai
atau perintah untuk mengkodifikasikan hukum bagi pribumi dan timur asing.
22
d. Hukum Adat di zaman Jepang
agustus 1945 jepang terpaksa menyerah kepada sekutu akibat bom atom
mana berarti Indonesia diduduki jepang hanya selama tiga tahun lima bulan
lima hari. Selama pemerintahan jepang pada umumnya yang berlaku adalah
berbaik hati, terlihat bendera merah putih telah dapat berkibar di samping
Wediodeningrat.
tentang hukum adat di Indonesia, yaitu pada Pasal 3 UU No.1 Tahun 1942
hukum dan UU dari pemerintah yang dahulu tetap diakui sah buat sementara
waktu saja, asal tidak bertentangan dengan peraturan militer. Arti dari Pasal
tersebut adalah hukum adat yang diatur pada saat masa penjajahan Jepang
sama ketika pada masa Hindia Belanda, tetapi harus sesuai dengan
dasar yuridis berlakunya hukum adat pada masa penjajahan Jepang hanya
23
e. Hukum Adat di zaman pasca kemerdekaan
oleh karena kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan penjajahan di
atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan
dipimpin Soekarno dan Moh. Hatta dengan ke-16 orang anggotanya, ketika
tersebut tidak digunakan istilah Pancasila dan hukum adat, namun dari
pembukaan UUD 1945 itu dapat diketahui adanya unsur-unsur pancasila dan
tentang hukum adat yang tidak berbeda dengan pendapat van Hollenhoven.
24
dinyatakan berlaku pada tanggal 6 februari 1950. Di dalam konstitusi RIS
mengenai hukum adat antara lain,pasal 144 (1) aturan-aturan hukum adat
1950 (Ln. 50-56) telah berlaku UUDS, yang mengambil alih ketentuan-
ketentuan tersebut.
Pada konstituante dalam masa UUDS 1950 tidak dapat menyelesaikan tugas
pembubaran konstituante, UUD 1945 berlaku lagi dan tidak berlakunya lagi
UUD 1945 yang berbunyi Segala badan negara dan peraturan yang masih
berlaku selama belum diadakan yang baru menurut UUD ini menjelaskan
lebih jelas, maka dasar hukum sebelumnya yang tetap digunakan untuk
Pada Pasal 104 ayat (1) UUDS 1950 pun juga terdapat penjelasan
25
perkara hukuman menyebut aturan-aturan Undang-Undang dan aturan-
aturan hukum adat yang dijadikan dasar hukuman itu. Terdapat juga pada
Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945 pasca dekrit presiden 5 Juli 1959 Ranah
Pancasila, yakni yang sidatnya berakar pada kepribadian bangsa dan Pasal
17 ayat (2) yang menjelaskan bahwa berlakunya hukum tertulis dan hukum
tidak tertulis.
pada Pasal 18B ayat (2), hukum adat dihargai dan diakui oleh negara, Pasal
26
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
lebih tepatnya pada Pasal 5 yang berbunyi Hukum agraria yang berlaku
atas bumi, air dan ruang angkasa ialah hukum adat, sepanjang tidak
merupakan hukum tertua yang telah dimiliki Indonesia dan juga karena
budaya, suku, dan ras, dan dengan hukum adat, maka segala kepentingan
masyarakat adat dapat diayomi olehnya, untuk Indonesia yang lebih baik.
27
B. SARAN
norma dan adat istiadat yang positif, tetapi dalam kondisi yang sangat
hukum adat.
28
DAFTAR PUSTAKA
2006 hal 21
2003,23,24
April 2001,
29
7. Hukum dan Kemajemukan Budaya: Sumbangan Karangan Untuk
Jakarta, 1983, hal 14, lihat juga Abdulrahman ,SH :Hukum Adat
1984, 17.
Rayat, Jakarta
30
16. Dr. Khundzalifah Dimyati, SH, M.Hum: Teoritisasi Hukum: Studi
31
[1]Keebet von Benda-Beckmann: Pluraisme Hukum, Sebuah Sketsa
2003,23,24
32