Perhitungan Konstruksi Ciletuh

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

PERHITUNGAN KONSTRUKSI

(LINING PRA CETAK)

3.1. Data Konstruksi.


Dinding dengan konstruksi beton bertulang dengan kemiringan 1 :1 (45), yang
diperkuat dengan rusuk balok beton bertulang, seperti diperlihatkan pada
gambar dibawah.

Potongan Dinding

3.2. Perhitungan Stabilitas

Stabilitas diperhitungkan terhadap tekanan tanah aktif yang ditimbun dan


dipadatkan dibelakang dinding.
Secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut :

q [kg/m1]

Pq 2,8 m
h2
h1 Pa
Pw
h3

kp.t.h
ka.w.h1 ka.t.h2 ka.q

Gambar 3.3 : Skema pembebanan pada Dinding (H = 2,8 m).


Tekanan pasif akibat adanya endapan lumpur dan air sungai didepan dinding
diabaikan.

Data parameter tanah:


t = 1800 kg/m3
= 30 (urugan tanah dan batu karang bukit pada keadaan dipadatkan)
h1 = 6,00 m
h2 = 8,00 m
h3 = 2,00 m
Beban merata dibelakang dinding diperhitungankan terhadap adanya beban
alat berat dan beban guna sebesar, q = 2000 kg/m2
Sedangkan muka air tanah diasumsikan sedalam 2,00 m.

3.2.1. Perhitungan Tekanan Tanah.

1 Sin
Koef. tekanan tanah aktif, ka =
1 Sin
1 Sin30
ka = 0,333
1 Sin30

Gaya-gaya horisontal pada kedalaman H = 2,8 m.

a. Akibat beban merata (Pq).


Pq = ka.q.h2
= 0,333 x 2000 x 2,8 = 5328 kg.

b. Akibat takanan tanah aktif (Pa).


Pa = 1/2xka. t.h22
= x 0,333 x 1800 x 2,82 = 19.181 kg.
c. Akibat takanan air tanah (Pw).
Pw = ka. w.h12
= x 1 x 1000 x 62 = 18000,00 kg.

d. Total tekanan Horisontal:


H = Pq + Pa + Pw
= 5.328 + 19.181 + 18.000 = 42509 kg.

e. Total Momen Horisontal


MH = Pq.zq + Pa.za + Pw.zw
= 5328x4 + 19181x8/3 + 18000x6/3
= 21312 + 51149 + 36.000 = 108461 kgm.

Gaya-gaya horisontal pada kedalaman H = 2,8 m.

q [kg/m1]

h2 Pq
Pa 2,8 m
h1 Pw

h3

kp.t.h
ka.w.h1 ka.t.h2 ka.q

Gambar 3.4: Skema pembebanan pada Dinding Sayap Udik Bendung H = 8 m.

a. Akibat beban merata (Pq).


Pq = ka.q.h2
= 0,333 x 2.000 x 2,8 = 2.664,0 kg.
b. Akibat takanan tanah aktif (Pa).
Pa = 1/2xka. t.h22
= x 0,333 x 1.800 x 2,8 2 = 4.795,2 kg.
c. Akibat takanan air tanah (Pw).
Pw = ka. w.h12
= x 1 x 1.000 x 22 = 2.000,0 kg.
d. Total tekanan Horisontal:
H = Pq + Pa + Pw
= 2.664,0 + 4.795,2 + 2.000 = 9.459,2 kg.
e. Total Momen Horisontal
MH = Pq.zq + Pa.za + Pw.zw
= 2664x2 + 4795,2x4/3 + 2000x2/3
= 5328 + 6393,6 + 1.333,3 = 13.054,9 kgm.

3.3. Kontrol stabilitas konstruksi.


Kontrol Stabilitas konstruksi hanya ditinjau terhadap kekuatan struktur rangka
beton bertulang dinding penahan tanah sebagai elemen konstruksi kantilever
yang terjepit monolit didasar dinding
Dengan anggapan/asumsi bahwa konstruksi dianggap kaku, dan seluruh beban
horisontal termasuk momen (MH) yang timbul ditahan oleh rangka beton
bertulang dan pondasi tiang pancang, maka kontrol keamanan geser, guling
tidak perlu dikontrol.

Selanjutnya kontrol keamanan konstruksi diperhitungkan pada kakuatan beton


bertulang dan pondasi tiang pancang, dan akan dihitung dalam perhitungan
struktur beton bertulang pada sub bab dibawah.

3.3.1. Perhitungan Penulangan Pelat Dinding.

Dinding diperhitungkan menerima gaya akibat tekanan tanah dengan


bertumpu pada balok diseluruh tepinya, dimana beban terbesar akan
terjadi pada tumpuan dibagian bawah pada kedalaman h.

Beban terbagi rata akibat tekanan tanah pada kedalam h (lihat gambar
3.4) :

a. Akibat beban merata (Pq).


Pq = ka.q. = 0,333 x 2.000 = 666,0 kg/m.
b. Akibat takanan tanah aktif (Pa).
Pa = ka. t.h2 = 0,333 x 1.800 x 4 = 2.397,6 kg/m.
c. Akibat takanan air tanah (Pw).
Pw = ka. w.h1 = 1 x 1.000 x 2 = 1.000,0 kg.
d. Total beban merata di kedalam h :
P = Pq + Pa + Pw = 4.063,6 kg/m.
Momen yang terjadi pada pelat dinding di tumpuan balok vertikal:
Mt = 1/10 x q x l2 = 1/11 x 4063,6 x 2,02 = 1625,44 kgm.
Ml = 1/11 x q x l2 = 1/10 x 4063,6 x 2,02 = 1477,67 kgm.

2,0

2,8

q (kg/m)

Gambar 3.8: Pembebanan pada segmen dinding Guidewall.

Dengan metoda perhitungan lentur n , penulangan dinding dapat


dihitung sebagai berikut :
Data konstruksi :
- Tebal pelat dinding, ht = 20 cm.
- Tebal selimut beton, d = 3 cm.
- Tebal efektif, h d = 17 cm.
- Mutu Beton = K225
- Mutu Baja = U24.
- Momen maksimum = 1625,44 kgm.

Tegangan ijin beton:


- Tegangan karakteristik, bk' = 225,00 kg/cm2
- Tegangan ijin tekan beton, b' = 75,00 kg/cm2
- Tegangan ijin tarik beton, b = 7,20 kg/cm2
- Tegangan ijin geser beton, b = 8,10 kg/cm2
- Tegangan ijin geser beton, bm = 20,25 kg/cm2

Tegangan ijin baja:


- Tegangan rencana, au' = 2080,00 kg/cm2
- Tegangan ijin baja, a'a = 1400,00 kg/cm2
Angka ekivalensi, n = 21

h 17
Ca = = = 3.443
nM 21x162544
b. a 100 x1400

Dipakai tulangan simetris :


=1
Dari tabel lentur n diperoleh : = 2.279
= 3.390
n = 0.09492
0.09492
A = bh = x 100 x 17 = 7.68 cm2
21
A = .A = 1 x 7,68 = 7.68 cm2
Abagi = 20%A = 0.2 x 7,68 = 1.54 cm2

Dipakai tulangan pokok rangkap : 12 mm 15 cm.


Tulangan bagi : 12 mm 20 cm.
Dipasang pada penulangan arah X dan arah Y.

Gambar Penulangan dinding

3.3.2. Perhitungan Penulangan Balok Dinding Segmen Bagian Atas.

Gaya-gaya yang diterima dinding didistribusikan ke rusuk-rusuk (balok)


yang membentuk rangka dinding.
Ditinjau balok yang paling berat menahan beban, yaitu balok vertikal
yang menumpu pada kepala tiang pancang.

Beban yang dipikul meliputi satu pias dinding selebar 2 meter, yang
mendapat beban tekanan tanah.
PH1 = 9.459,2 kg.
Gv1 = 9.048,0 kgm.

H Gv1

PH1 M

Tiang
pancang

Gambar 3.10: Skema Pembebanan pada Balok Rangka Dinding Bagian Atas.

Momen maksimun ditumpuan :


M = PH1 x h Gv1 x l
= 9.459,2 x 6/3 + 9.048,0 x 3 = - 8225.6 kgm.

Dengan metoda perhitungan lentur n , penulangan dinding dapat


dihitung sebagai berikut :
Data konstruksi :
- Lebar balok, b = 30 cm.
- Tinggi balok, ht = 50 cm.
- Tebal selimut beton, d = 5 cm.
- Tinggi efektif, h d = 45 cm.
- Mutu Beton = K225
- Mutu Baja = U24.
- Momen maksimum = 13.054,9 kgm.

Tegangan ijin beton:


- Tegangan karakteristik, bk' = 225,00 kg/cm2
- Tegangan ijin tekan beton, b' = 75,00 kg/cm2
- Tegangan ijin tarik beton, b = 7,20 kg/cm2
- Tegangan ijin geser beton, b = 8,10 kg/cm2
- Tegangan ijin geser beton, bm = 20,25 kg/cm2
- Tegangan ijin geser pon, bp = 9,75 kg/cm2

Tegangan ijin baja:


- Tegangan rencana, au' = 2080,00 kg/cm2
- Tegangan ijin baja, a'a = 1400,00 kg/cm2
Angka ekivalensi, n = 21
h 45
Ca = = = 2.219
nM 21x822560
b. a 30 x1400

Dipakai tulangan simetris :

=1

Dari tabel lentur n diperoleh : = 1.597


= 2.158
n = 0.2246
0.2246
A=A= bh = x 30 x 45 = 14.43 cm2
21
Amin= 0,25%A = 0,0025x30x45 = 3.37 cm2
Tegangan geser :
s = Q/bz
= 9.459,2/(30x2/3x45)
= 10.51 kg/cm2 > Teg. Geser ijin (perlu tulangan geser).

Dipakai sengkang : 10 mm 20 cm.


Tegangan yang dapat dipikul :
A . (2 x0.78) x1400
s = s a= = 3.64 kg/cm2
a s .b 20 x30
Tegangan geser sisa : s = 10.51 3.64 = 6.87 kg/cm2 < teg. Ijin.

Anda mungkin juga menyukai