Jambu. Tinjauan Pustaka Jambu Biji

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Jambu Biji Merah

1. Definisi jambu biji merah

Nama ilmiah jambu biji adalah psidium guajava. Psidium berasal

dari bahasa yunani yaitu psidium yang berarti delima, guajava berasal

dari nama yang diberikan oleh orang spanyol. Adapun taksonomi tanaman

jambu biji diklasifikasikan sebagai berikut.

Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Myrtales

Family : Myrtaceae

Genus : Psidium

Spesies : Psidium guajava Linn.

Jambu biji merah merupakan tanaman perdu bercabang banyak,

tingginya dapat mencapai 3 10 m. Umumnya umur tanaman jambu biji

hingga sekitar 30 40 tahun. Tanaman yang berasal dari biji relatif

berumur lebih panjang dibandingkan hasil cangkokan atau okulasi.

Namun, tanaman yang berasal dari okulasi memiliki postur lebih pendek
dan bercabang lebih banyak. Tanaman ini sudah mampu berbuah saat

berumur sekitar 2-3 bulan meskipun ditanam dari biji.

Batang jambu biji merah memiliki ciri khusus, diantaranya berkayu keras,

liat, tidak mudah patah, kuat dan padat. Kulit kayu tanaman jambu biji

merah halus dan mudah terkelupas. Pada fase tertentu tanaman mengalami

pergantian atau peremajaan kulit. Batang dan cabang-cabangnya

mempunyai kulit berwarna coklat atau coklat keabu-abuan.

Daun jambu biji merah berbentuk bulat panjang, bulat langsing, atau bulat

oval dengan ujung tumpul atau lancip. Warna daunnya beragam seperti

hijau tua, hijau muda, merah tua, dan hijau berbelang kuning. Permukaan

daun ada yang halus mengkilap dan hijau berbelang kuning. Tata letak

daun saling berhadapan dan tumbuh tunggal. Panjang helai daun sekitar 5-

15 cm dan lebar 3-6 cm, sementara panjang tangkai daun berkisar 3-7 mm.

Tanaman jambu biji dapat berbuah dan berbunga sepanjang tahun. Bunga

keluar di ketiak daun. Kelopak dan mahkota masing-masing terdiri dari 5

helai. Benang sari banyak dengan tangkai sari berwarna putih. Bunganya

ada yang sempurna (hemaprodit) sehingga pembuahannya akan terbentuk

jika terjadi penyerbukan. Ada pula yang tanpa penyerbukan (partenokarpi)

sehingga terbentuk buah jambu biji tanpa biji. Jumlah bunga disetiap

tangkai antara 1-3 bunga.

Buah jambu biji merah berbentuk bulat atau bulat lonjong dengan kulit

buah berwarna hijau saat muda dan berubah kuning muda mengkilap

setelah matang. Untuk jenis tertentu, kulit buah berwarna hijau berbelang
kuning saat muda dan berubah menjadi kuning belang-belang saat matang.

Ada pula yang berkulit merah saat muda dan merah tua saat tua. Warna

daging buah pada umumnya putih biasa, putih susu, merah muda, merah

menyala, serta merah tua. Aroma buah biasanya harum saat buah matang.

Biji jambu biji pada umumnya cukup banyak, meskipun ada beberapa

jenis buah yang berbiji sedikit bahkan tanpa biji. Umumnya, buah jambu

yang berbiji berbentuk lebih sempurna dan simetris,sesuai karakter

jenisnya. Sementara bentuk buah jambu tanpa biji relative tidak beraturan.

Buah jambu tanpa biji tersebut terbentuk tanpa penyerbukan.

Tanaman jambu biji berakar tunggang, perakarannya lateral, berserabut

cukup banyak dan tumbuh relatif cepat. Perakaran jambu biji cukup kuat

dan penyerapan unsur haranya cukup efektif sehingga mampu berbuah

sepanjang tahun.

2. Jenis Jambu biji

Indonesia memiliki banyak koleksi jenis tanaman jambu biji atau

dikenal dengan koleksi plasma nutfah jambu biji. Ada beberapa jenis atau

varietas jambu biji yang banyak dikenal masyarakat antara lain sebagai

berikut :

a. Jambu biji kecil

Jambu biji kecil atau jambu biji menir adalah salah satu jenis jambu

yang unik dan menarik. Tanaman ini biasanya ditanam dipot karena

penampilannya yang unik dan indah.


b. Jambu biji sukun

Jambu biji sukun cukup digemari banyak perkebunan karna

merupakan salah satu jenis jambu tanpa biji. Namun, ada jenis jambu

biji sukun yang berbiji. Jambu biji sukun tanpa biji atau berbiji

termasuk buah unggul dan cocok dikembangkan dalam perkebunan

skala besar.

c. Jambu biji Bangkok

Jambu biji bangkok mulai populer pada tahun1980. Jambu beraroma

harum ini berasal dari Bangkok,Thailand. Buahnya berukuran besar

dengan bobot sekitar 500-1200 gram per buah. Daging buah

tebal,berwarna putih dan bijinya sedikit. Kulit buah berwarna hijau

muda mengkilap bila sudah matang. Rasa daging buah manis serta

enak dengan tekstur keras dan renyah. Rasa manis disebabkan kadar

gulanya yang mencapai 28.10 %. Jenis tanaman jambu biji bangkok

termasuk pendek dan berbuah sangat lebat. Jambu ini sudah banyak

tersebar di Indonesia. Jambu Bangkok baik dikebunkan secara

komersial karna termasuk jenis jambu biji unggul. Selain dikonsumsi

dalam keadaan segar atau sebagai buah meja , jambu bangkok dapat

diolah menjadi sirup.

d. Jambu biji Australia

Jambu biji Australia memiliki ciri yang unik,yaitu batang, daun,

maupun buahnya berwarna merah tua. Jambu biji ini berasal dari
Australia. Jambu biji ini hanya cocok dijadikan tanaman buah dalam

pot (tanaman hias).

e. Jambu biji brasil

Jambu biji brasil termasuk unik dan langka karena memiliki ukuran

buah yang kecil dan berwarna kemerahan setelah matang. Jambu ini

berasal dari brasil sehingga dinamakan jambu brasil. Tanaman ini

sangat baik untuk dijadikan tanaman buah dalam pot atau tanaman

hias karena penampilan buahnya menarik.

f. Jambu biji merah getas

Jambu biji merah getas merupakan hasil temuan Lembaga Penelitian

Getas, Salatiga, Jawa Tengah pada tahun 1980-an. Jambu biji ini

merupakan hasil silangan antara jambu pasar minggu yang berdaging

merah dengan jambu biji bangkok. Jambu biji merah getas memiliki

keunggulan antara lain daging buahnya merah menyala atau merah

cerah, tebal, berasa manis, harum dan segar.

Ukuran buahnya cukup besar dengan ukuran 400 gram per buah.

Jambu ini banyak diminati karena selain rasanya lebih enak,ternyata

dapat meningkatkan trombosit darah pada penderita demam berdarah.

g. Jambu biji susu

Jambu biji susu berasal dari pasar minggu. Jambu ini banyak ditanam

oleh masyarakat. Selain untuk dikonsumsi segar,buah jambu biji susu

memiliki potensi untuk diolah menjadi sari buah, sirup, nectar, selai,

jeli dan dodol.


h. Jambu biji Bangkok epal

Jambu Bangkok epal atau epal biji banyak dikenal di Malaysia. Bobot

buah hanya 400 g per buah. Permukaan kulit buahnya halus, rata dan

licin. Warna buah saat matang hijau kekuning-kuningan. Jambu

Bangkok epal termasuk jenis unggul dan sangat baik untuk

dikembangkan.

i. Jambu biji pasar minggu

Jambu biji pasar minggu adalah jenis unggul karena hasil seleksi

kultivar jambu biji kebun rakyat pada tahun 1920-1930. Bobot buah

jambu ini sekitar 150-200 g per buah. Bentuk buahnya agak lonjong

seperti alpukat. Daging buahnya merah, berasa manis, bertekstur

lembut dan beraroma harum. Kulit buahnya tipis dan berwarna hijau

kekuning-kuningan dengan permukaan halus pada saat matang.

Sampai saat ini jambu jenis ini banyak dibudidayakan oleh

masyarakat.(Parimin,SP,2008)

3. Manfaat jambu Biji

a. Daun dapat digunakan untuk pengobatan diare akut dan kronis, perut

kembung pada bayi dan anak, kadar kolesterol darah meninggi, haid

tidak lancar, sering buang air kecil (anyang anyangan), luka berdarah

dan sariawan.

b. Buah dapat digunakan untuk pengobatan kencing manis (Diabetes

mellitus), menurunkan kadar Kolesterol darah dan sembelit.


c. Ranting muda dapat digunakan untuk pengobatan keputihan

(leukorea).

d. Akar dapat digunakan untuk pengobatan disentri.

(http://berbagi.blogdetik.com/index.php/archives/

B. Glukosa

1. Pengertian Glukosa

Glukosa adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan

sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan

salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami

(D-glukosa) disebut juga dekstrosa. Glukosa merupakan sumber tenaga

kerja yang terdapat dimana-mana dalam biologi. Glukosa dapat dibentuk

dari formaldehid pada keadaan abiotik. Hal yang paling penting bagi

organisme tingkat atas adalah kecenderungan glukosa, dibandingkan

dengan gula heksosa lainnya, yang tidak mudah bereaksi secara non

spesifik dengan gugus amino suatu protein. Reaksi ini (glikolisis)

mereduksi atau bahkan merusak fungsi berbagai enzim.

Peranan utama glukosa adalah metabolisme karbohidrat.

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang

menyediakan kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram. Disisi lain

glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme

lipid. Karena pada system saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan

ini sangat tergantung pada glukosa. Glukosa diserap ke dalam peredaran

darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian


langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju ke

hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen (pati hewan) dan sel

lemak, yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber

energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat

dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat menjadi

sumber energi cadangan, lemak tak pernah secara langsung dikonversi

menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari

pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya

menjadi glukosa.

Glukosa merupakan aldehida (mengandung gugus CHO). Lima

karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang disebut cincin

piranosa, bentuk paling stabil untuk aldosa berkarbon enam. Dalam

cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksida dan

hydrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat pada karbon keenam di

luar cincin yang lebih reaktif, yang proporsinya 0,0026 % pada pH 7.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Glukosa)

2. Nama dan Struktur

Nama Umum : Gula ( Glukosa )

Nama Kimia : D-glukosa

Rumus Empiris : C6H12O6, BM : 180,18


Struktur :

(wikipedia; org/wiki/berkas.glucose_Haworth.png ( -D-glukopinosa).

3. Fungsi Glukosa

Glukosa merupakan sumber tenaga yang banyak terdapat dalam

bahan makanan. Glukosa dapat dibentuk dari formaldehid pada keadaan

abiotik. Hal yang paling penting bagi organisme tingkat atas adalah

kecenderungan glukosa, dibandingakan dengan gula heksosa lainnya, yang

tidak mudah bereaksi secara non spesifik dengan gugus amino suatu

protein. Reaksi ini (glikolisis) mereduksi atau bahkan merusak fungsi

berbagai enzim(http://id.wikipedia.org/wiki/Glukosa).

Gula terdapat dalam dua enantiomer (isomer cermin), D-glukosa

dan L-glukosa, tapi pada organisme, yang ditemukan hanya isomer D-

isomer. Glukosa mempunyai banyak hubungannya dengan berbagai fungsi

yang melibatkan respirasi, melalui serangkaian reaksi terkatalisis enzim,

glukosa teroksidasi hingga akhirnya membentuk karbon dioksida dan air,

menghasilkan energi, terutama dalam bentuk ATP. Sebelum digunakan,

glukosa dipecah dari polisakarida(http://id.wikipedia.org/wiki/Glukosa).


4. Sumber Glukosa

Sumber glukosa sebagian besar berasal dari sumber tenaga bagi

hewan dan tumbuhan. Karena itu glukosa sering disebut gula. Rendahnya

laju glikosilasi ini dikarenakan glukosa yang kebanyakan berada dalam

isomer siklik yang kurang reaktif. Meskipun begitu, komplikasi akut

seperti diabetes, kebutaan, gagal ginjal, dan kerusakan saraf periferal

(peripheral neuropathy), kemungkinan disebabkan oleh glikosilasi

protein.

C. Penetapan kadar glukosa

Penetapan kadar glukosa dapat dilakukan dengan dua cara yaitu analisa

kualitatif dan analisa kuantitatif.

a. Analisa kualitatif

1) Uji Molish

1 ml larutan sampel + 2 tetes larutan naftol + 1 ml H2SO4 p lewat

dinding tabung cicin ungu.

2) Uji Benedict

1 ml sampel + camp CuSO4, Na-Sitrat, Na2CO3 Cu2O endapan

merah bata.

3) Uji Barfoed

1 ml sampel + camp CuSO4 dan CH3COOH Cu2O endapan

merah bata.
4) Uji Seliwanoff

KH (ketosa) + HCl furfural + resorsinol warna merah.

KH (aldosa) + H2SO4 furfural + resorsinol negative.

5) Uji Iodin

Larutan asam yang diasamkan dengan HCl + larutan iodine

warna tetap.

b. Analisa Kuantitatif

1) Metode Polarografi

Prinsip : karbohidrat mempunyai sifat dapat memutar bidang

cahaya terpolirisasi ke kanan (+) atau ke kiri (-) karena adanya

atau C asimetris. Setiap gula mempunyai sudut putaran khas yang

berbeda-beda.

2) Metode Luff Schoorl

Prinsip : Gugus aldehid dalam karbohidrat dioksidasi oleh garam

Cu (komplek) menjadi gugus karboksil. Kelebihan Cu ditetapkan

secara yodometri.

Reaksi :

O O
RC + CuO CU2O + R C
H merah bata OH
CuO + H2SO4 CuSO4 + H2O + CO2

CuSO4 + 2KI Cu2I2 + K2SO4

Cu2I2 CuI2 + I2

I2 + 2Na2S2O3 2NaI + Na2S4O6

Anda mungkin juga menyukai