Pedoman Poli Gigi
Pedoman Poli Gigi
Pedoman Poli Gigi
No.Dokumen :
PEDOMAN No.revisi :
Tanggalterbit :
Halaman :
BAB I
PENDAHULUHAN
A. Latar Belakang
Who pada tahun 2003 telah membuat acuan global goals for oral health 2020, dimana
targetnya adalah meminimalkan dampak dari penyakit mulut dan kraniofacial dengan menekankan
pada upaya promotif dan mengurangi dampak penyakit sistemik yang bermanifestasi dirongga mulut
dengan diagnose dini, pencegahan dan manajemen yang efektif untuk penyakit sistemik
Penyakit gigi dan mulut dapat menjadi risiko penyakit lain,sebagai fokal infeksi misalnya
tonsillitis, faringitis, otitis media, bakteremia,toksemia, bayi timbangan rendah (BBLR), diabetes
mellitus, dan bahkan penyakit jantung. Disamping itu penyakit HIV/AIDS, penyakit-penyakit sistemik
lain juga dapat bermanivestasi didalam mulut
B. Tujuan Pedoman
a. Terselenggaranya pelayanan kesehatan gigi dan mulut dipuskesmas yang aman,
bermanfaat, bermutu, berkesinambungan dan dapat dipertanggung jawabkan
b. Tersediannya standar penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
dipuskesmas
c. Tersediannya standar untuk melaksanakan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian
penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dipuskesmas
C. Ruang Lingkup Pelayanan
a. Prosedur penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dipuskesmas
b. Pembinaan administrasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut dipuskesmas
c. Pengawasan dan pengendalian pelayanan kesehatan gigi dan mulut dipuskesmas
D. Batasan Operasional
a. Puskesmas adalah unit organisasi fungsional yang bertanggung jawab terhadap masalah
kesehatan masyarakat disuatu wilayah kegiatan sebagai pelaksanaan teknis dinas
kesehatan kabupaten dan kota
b. Standar pelayanan adalah prasyarat minimal yang harus dipenuhi untuk mencapai
pelayanan kesehatan yang bermutu
c. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut adalah segala upaya peningkatan kesehatan gigi
dan mulut, pencegah penyakit, pengobatan penyakit gigi serta pemulihan kesehatan gigi
dan mulut yang dilaksanakan atas dasar hubungan antar dokter dan tenaga kesehatan
gigi lainnya dengan individu/masyarakat yang membutuhkannya.
d. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut perorangan adalah pelayanan kesehatan gigi dan
mulut yang bersifat pribadi dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan
pemulihan kesehatan gigi dan mulut perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharan dan
pencegahan penyakit.
e. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut masyarakat adalah pelayanan kesehatan gigi dan
mulut yang bersifat umum dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit.dan pemulihan kesehatan gigi dan mulut
f. Penilaian diri adalah penilaian sendiri oleh penannggung jawab sarana kesehatan
mengenai kinerja pelayanan kesehatan gigi dan mulut
g. Rekam medic adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelyanan lain kepada pasien di sarana
kesehatan
h. Persetujuan tindakan medic adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau
keluarganya yang sah secara hokum, aras dasar penjelasan mengena tindakan medic
yang akan dilakukan terhadap pasien tersebuts
E. Landasan Hukum
Standar pelayanan kesehatan gigi dipuskesmas oleh Direktorat Bina Pelayanan Medik Dasar
Ditjen Bina Pelayanan Medik Depkes RI Tahun 2009.
BAB II
B. Dokumen Terkait
a. Stuktur organisasi
b. Program pelayanan kesehatan gigi dan mulut
c. Standar prosedur operasional
d. Pengobatan gigi dan mulut termasuk dalam basic six (termasuk upaya kesehatan wajib)
upaya kesehatan pengembangan mencakup UKGS,dan UKGMDS
BAB III
A. Kompetensi
a. Dokter Gigi
1. Pelayanan kesehatan oleh dokter gigi yang sudah memiliki surat tanda registrasi dan
surat izin kerja
2. Mampu melaksanakan pelayanan medik dasar sesuai kompetensi dan
kewenangannya
3. Mampu melaksanakan pencegahan penyakit gigi dan mulut
4. Mampu mengkoordinasi dan mengelola program kesehatan gigi dan mulut diwilayah
kerja puskesmas
b. Perawat Gigi
1. Pelayanan kesehatan oleh perawat gigi yang sudah memiliki surat tanda registrasi
dan surat izin kerja
2. Mampu melaksanakan asuhan keperawatan gigi dan mulut, promotif, dan prepentif
3. Mampu melaksanakan asistensi dokter sesuai kompentensi dan kewenangannya
B. Jumlah Tenaga
a. Dokter gigi 1 orang
b. Perawat gigi 2 orang
c. Perawat gigi magang 1 orang
C. Uraian Tugas
a. Dokter Gigi
1. Melaksanakan dan member upaya pelayanan kesehatan gigi dan mulut dengan
penuh tanggugng jawab sesuai kompetensi dan kewenaganya
2. Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut sesuai dengan standar prosedur
operasional, tata kerja dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pimpinan
puskesmas
3. Membuat rekam medic gigi dan mulut yang baik dan lengkap serta dapat
dipertanggung jawabkan
4. Melaksanakan upaya pelayanan kesehatan gigi dan mulut sesuai dengan standar
profesi dan mematuhi peraturan perundangan yang berlaku
5. Melaksanakan dan meningkatakan mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut
b. Perawat Gigi
1. Melaksanakan dan member upaya pelayanan asuhan keperawtan gigi dan mulut
dengan penuh tanggugng jawab sesuai kompetensi dan kewenaganya
2. Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut sesuai dengan standar prosedur
operasional, tata kerja dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pimpinan puskesmas
3. Membuat catatan-catatan yang perlu dalam rekam medic gigi dan mulut yang baik dan
lengkap serta dapat dipertanggung jawabkan
4. Melaksanakan upaya pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut sesuai dengan
standar profesi dan mematuhi peraturan perundangan yang berlaku
5. Melaksanakan dan menjaga keselamatan klinik pelayanan kesehatan gigi dan mulut
meliputi keamanan dan kebersihan alat dan ruangan serta pencegahan pencemaran
lingkungan
E. Dokumen Terkait
a. Daftar tenaga
b. STR dan SIK
c. Pelatihan yang pernah diikuti
BAB IV
A. Jenis Pelayanan
Pedoman untuk menetapkan batasan kewenanangan dan kompetensi melakukan upaya
pelayanan kesehatan gigi dan mulut dipuskesmas:
I. Jenis Pelayanan
a. Pelayanan kedarutan gigi yaitu upaya menghilangkan rasa sakit, dan penanganan
trauma sebelum pasien dirujuk
b. Pelayanan pencegahan yaitu penyuluhan dan pendidikan kesehatan gigi pada
kelom pok tertentu
c. Pelayanan perorangan yaitu pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, konseling
perora ngan,dan pembersihan karang gigi
d. Pelayanan medik dasar yaitu extraksi gigi tanpa komplikasi, restorasi tempat,
perawatan saraf gigi, dan perawatan penyakit/kelainan jaringan mulut
e. Pelayanan rujuk yaitu pencatatan dan pelaporan informasi yang lengkap berupa
indentitas pasien, waktu, hasil anamnesis, hasil pemeriksaan fisik, diangnosis RKA,
pengobatan dan catatan dan pelaporan
C. Dokumen Tekait
a. Kartu status
b. Informed coment
c. Formulir rujuk
d. Pedoman UKGS dan UKGMD
D. Denan Ruang Poli Gigi
DENTAL
PINTU MEJA
UNIT
KERJA
Disposafe
Standar ini digunakan sebagai pedoman untuk menyiapkan saranadan prasarana dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas.
A. Fasilitas.
1. Ukuran Ruangan 4 x 4 untuk satu dental unit
2. Setiap ruangan mempunyai ventilasi,penerangan /pencayahan yang cukup.
3. Tersedia air mengalir, listrik , pengolahan limbah dan sanitasi yang baik.
4. Dapat diakses oleh pasien berkebutuhan khusus (cacat, lansia dll)
B. Peralatan
1. Alat bantupendidikan/penyuluhan
2. Peralatan & Bahan untuk kegiatan luar gedung Puskesmas (Mobile Dental Kit)
3. Peralatan & Bahan untuk kegiatan dalam gedung Puskesmas(KlinikGigi danMulut)
6. Kompresor 1 buah
21. scaler berbagai type (kuret, hoe, sickle, chisel,wing shape) Masing-masing 1 set
27.
Peralatan Periodontal
29. Periodontal probe 1 buah
Umum
1. Kursi : 4 buah
2. Meja
3. Lemari
4. Bak cuci
5. Lap/handuk
7. AC
8. septi Box
C. Dokumen Terkait
1. Inventarisasi alat
2. Catatan bahan habis pakai
PENILAIAN KINERJA
Standar ini digunakan sebagai pedoman untuk mengukur kinerja dalam kegiatan pembinaan,
pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas
agar sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
A. pengukuran kinerja
1. Pengukuran dapat dilakukan secara internal oleh sarana kesehatan itu sendiri maupun
secara eksternal oleh intitusi terkait sesuai dengan kewenangannya.
2. Cara pengukuran
3. Metode yang digunakan dapat dilakukan melaui penilaian diri yaitu mengukur tentang
apa yang dilakukan telah memenuhi standar atau pedoman yang ditetapkan dan survei
kepuasan pasien ( Format Penilaian Kinerja Puskesmas).
4. Instrumen yang digunakan adalah daftar tilik pelayanan kesehatangigi da mulut dan
survei kepuasan pelanggan.
5. Proses Pengukuran dilaksanakan dalam konteks dimana penemuan-penemuannya
dapat digunakan sebagai cara yang positif untuk meningkatkan kinerja.
6. Hasil pengukuran adalah jumlah kriteria yang terpenuhi dibagi jumlah kriteria yang
diamati (Standar yang ditetapkan) x 100%
7. Apabila ditemukan adanya ketidak sesuaian antara apa yang terjadi dengan
standar/pedoman yang telah ditetapkan,perlu dilakukan pengamatan secara cermat
apa penyebanya.
8. penilaian dapat dilakukan secara berkala sehingga peningkatan mutu yang terjadi di
sarana kesehatan tersebut dapat diketahui dengan cara membandingkan dengan hasil
sebelumnya.
B.Perbaikan Berkelanjutan
Peningkatan mutu dilaksanakan sejalan dengan hasil yang ditemukan dari penilaian diri. Bila
dari hasil penilaian tersebut ditemukan adanya ketidaksesuaian antara apa yang dilaksanakan
oleh sarana kesehatan dan faktor penyebabnya dapat dikenali, maka pelaksana penilai dapat
memberikan intervensi yang ditujukan untuk peningkatan tanggung jawab maupun
pengetahuan dan keterampilan pelaksana.
1. bentuk intervesi yang dapat dilakukan oleh sarana kesehatan itu sendiri (internal) antara
lain :
a. Perbaikan perencanaan dan pengorganisasian.
b. Pembangunan sarana dan pengadaan peralatan.
c. Penyediaan Ketenagaan.
d. peningkatan pengetahuan dan keterampilan pelaksana.
2. Bentuk intervensi ini dapat dilakukan oleh pihak luar (eksternal) adalah dalam bentuk
pembinaan leh Institusi terkait sesuai dengan kewenangannya antara lain :
c. Departemen Kesehatan