Desyar Ardico Pratama (1402045)
Desyar Ardico Pratama (1402045)
Desyar Ardico Pratama (1402045)
Oleh :
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas rahmad dan hidayah-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini tepat pada waktunya. Serta
tiada henti kami ucapkan salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada
Rasulullah Muhammad SAW teladan bagi seluruh umat manusia.
Kerja praktek penulis yang berada di area Engineering Department South
Sumatera Block (SSB) PT. Medco E&P Indonesia Stasiun Jene dan Stasiun
Rambutan, merupakan syarat untuk memenuhi kurikulum VI. Kerja praktek ini
bertujuan untuk memberikan suatu perbandingan kepada mahasiswa mengenai
gambaran sebenarnya dari suatu pabrik dengan ilmu yang diterima selama kuliah
di perguruan tinggi, sehingga penulis dapat lebih mengetahui kondisi dunua
kerjanya kelak dimasa mendatang.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu penyusunan laporan kerja praktek ini, baik secara
langsung maupun tidak langsung, antara lain :
1. Kepada Allah SWT atas semua nikmat dan karunia-Nya.
2. Orang tua kami yang senantiasa mendoakan serta senantiasa memberi
dukungan moril maupun materi.
3. Amiliza Miarti, ST., M.Si., selaku Direktur Politeknik Akamigas
Palembang.
4. Sri Ardhiany, ST., selaku Ketua Program Studi Teknik Pengolahan Migas.
5. Sulton Amna, ST., MT., selaku pempimbing PKL pada program studi
6. Bapak Yudhistira Hayuatma/ Richard Arnold selaku pembimbing
lapangan.
7. Bapak Rustian dan Kak Boni yang telah membantu dan membimbing kami
dalam membuat laporan.
8. Bapak Erdian Oscario, selaku staff HRD Training PT. Medco E&P
Indonesia yang telah membantu proses administrasi kerja praktek ini.
viii
9. Kak Fahrul, Ega dan Andre selaku alumni Politeknik Akamigas
Palembang yang telah membatu dan membimbing dalam penggumpulan
data.
10. Kak Yadi selaku Kepala Asrama di South Sumatera Block (SSB).
11. Seluruh staff Area Engineering South Sumatera Block (SSB).
12. Rekan-rekan mahasiswa Teknik Pengolahan Migas Politeknik Akamigas
Palembang.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan kerja praktek ini masih terdapat
kekurangan, oleh karena itu penulis memohon maaf apabila ada kekurangan dan
semoga laporan ini dapat bermanfaat memberikan masukan yang berarti bagi kita
semua.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang ........................................................................... 1
1.2. Batasan masalah ........................................................................ 2
1.3. Tujuan kerja praktek ................................................................. 2
1.4. Metode pengumpulan data ......................................................... 2
1.5. Sistematika Penulisan ................................................................. 3
BAB II TINJAUAN UMUM
2.1. Profil dan sejarah perusahaan .................................................... 4
2.2. Unit unit Departmen PT. Medco E&P Indonesia ..................... 11
2.3. Fasilitas Karyawan PT. Medco E&P Indonesia .......................... 12
2.4. Peraturan Kerja PT. Medco E&P Indonesia ............................... 13
2.5. Wilayah Operasi PT. Medco E&P Indonesia .............................. 14
2.6. General Overview South Sumatera Block (SSB) ........................ 14
BAB III TINJAUAN KHUSUS
3.3. Proses Block Diagram Pada Stasiun Jene .................................... 22
3.2. Peralatan yang ada pada stasiun Jene .......................................... 23
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan .................................................................... 30
4.2. Saran ............................................................................. 30
LAMPIRAN ........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1. Logo PT. Medco E&P Indonesia ............................................... 7
Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT. Medco E&P Indonesia. ........................ 10
Gambar 2.3. Wilayah Operasi PT. Medco E&P Indonesia ............................. 15
Gambar 2.4. Peta wilayah South Sumatera Block .......................................... 17
Gambar 2.5. Oil Production South Sumatera Block ....................................... 18
Gambar 2.6. Gas Production South Sumatera Block ...................................... 20
Gambar 3.1. Proses Flow Diagram Stasiun Jene ........................................... 22
Gambar 3.2. Manifold ................................................................................... 24
Gambar 3.3. Separator Test ........................................................................... 25
Gambar 3.4. FWKO ...................................................................................... 26
Gambar 3.5. Scrubber ................................................................................... 28
Gambar 3.6. Storage Tank............................................................................. 29
Gambar 3.7. Skimmer Tank .......................................................................... 29
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1 Jumlah Produksi Rata-rata Minyak ................................................ 20
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Laporan kerja ini dibuat sebagai bukti penulis telah melaksanakan kerja
praktek, dimana isi dari laporan ini terdapat tinjauan umum dan tinjauan khusus
yang diberikan kepada penulis.
Data primer
Data primer adalah data aktual yang didapatkan dari alat atau proses yang sedang
berjalan. Untuk data primer ini dapat diperoleh dengan tanya jawab dengan
karyawan departemen Operation yang berada pada control room dan field
operator di Stasiun. Penulis juga dapat mendapatkan data dari pengamatan
langsung pada alat atau obyek yang terdapat di Stasiun.
Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapatkan dari bank data yang terdapat di
perpustakaan yang memiliki hubungan dengan alat proses yang akan dipelajari.
4
5
yang tinggi, menaati perundangan yang berlaku, terpandang dan setara dengan
perusahaan energi yang lain terkemuka.
Visi, Misi dan Value tersebut juga menerangkan bahwa dalam
melaksanakan usahanya, PT. Medco E&P Indonesia senantiasa memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada para pekerja untuk melakukan
eksperimen da inovasi, berusaha menghasilkan produk-produk yang dihargai dan
dinilai tinggi oleh para stakeholders, bekerja dengan penuh kepedulian, tanggung
jawab sosial dan berpegang pada standar etika dan lingkungan tertinggi demi
peningkatan kesejahteraan bersama, baik stakeholders, manajemen, pekerja
maupun masyarakat di sekitar operasinya.
Dalam mewujudkan visi, misi perusahaan PT. Medco E&P Indonesia
memiliki batasan moral dalam bekerja yang disebut dengan tata nilai perusahaan.
Adapun tata nilai yang dimemiliki perusahaan ini adalah kejujuran,
keterbukaan,kepedulian, semangat belajar, semangat inovatif, semangat kerja tim,
dapat diercaya dan diandalkan atau profesional, etis, transparan dan inovatif.
3. Struktur organisasi
PT Medco E&P Indonesia South Sumatera Block (SSB) memiliki struktur
organisasi yang mengacu pada struktur organisasi besar PT Medco E&P
Indonesia. Struktur organisasi ini lebih bersifat horizontal sehingga dalam
pelaksanaannya tidak terlalu banyak melewati tingkatan untuk mencapai tingkatan
operasional sehingga operasi dapat dilakukan lebih cepat dan efektif.
Bentuk organisasi PT Medco E&P Indonesia SSB adalah line and staff
dimana PT Medco E&P Indonesia dipimpin oleh General manager yang dalam
pekerjaan nya dibantu oleh Advisor dan Secretary. Dibawah Advisor
danSecretary terdapat Operation Manager, Safety Health& Environment,
Subsurface Engineering, Surface Engineeringdan Finance Manager. Masing-
masing manager tersebut bertanggung jawab atas beberapa departemen yang
dikepalai oleh seorang Departement Lead. Bagian Production Operation
membawahi kegiatan yang bersifat operasional, seperti : wireline and well testing,
old rimau production and workshop, kaji-semoga production, dan water injection
10
and project. Untuk melihat lebih jelas bagian struktur organisasi PT Medco E&P
Indonesia dapat dilihat pada gambar 2.2
2. Peraturan kerja dengan jam kerja 5-2 yaitu lima hari kerja dan dua hari
libur.
3. Peraturan kerja dengan jam kerja 14-7 yaitu empat belas hari kerja dan
tujuh hari libur. [4]
2.6. General overview PT. Medco E&P Indonesia South Sumatera Block
(SSB)
Pada masa awal pembagian wilayah kerja pada PT. Medco E&P Indonesia,
South Sumatera Block masih bernama South Sumatera Extention (SSE). South
Sumatera Extention dahulunya masih terdiri dari wilayah kerja yang ada di
Sumatera Selatan dan Provinsi Riau (Lapangan Lirik). Namun, karena kontrak
dari lapangan Lirik telah berakhir beberapa tahun yang lalu, maka South Sumatera
Extention (SSE) berubah nama menjadi South Sumatera Block (SSB). Pembagian
wilayah kerja South Sumatera Block terdiri dari 8 (delapan) Kabupaten-Wilayah
Kerja Pertambangan yang terdiri dari Musi Rawas, Musi Banyuasin, Pali, Muara
Enim, Lahat, Musi Rawas Utara, Empat Lawang, serta Banyuasin, dan 2 (dua)
Kabupaten/Kota-Non Wilayah Kerja Pertambangan yang terdiri dari Ogan Ilir dan
Palembang.
15
South Sumatera Block pada PT. Medco E&P Indonesia, terdiri dari
beberapa lapangan, diantaranya :
A. Lapangan jene
Lapangan Jane terletak di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan,
dikembangkan pada tahun 1986 dan pada masa puncak produksinya menghasilkan
minyak mentah lebih dari 30.000 barrel perhari. Lapangan Jene mempunyai
reservoir yang memanjang ke arah selatan Pada awal produksi ditahun 1986
minyak dapat mengalir secara ilmiah (Natural Flow), setelah 2-3 tahun minyak
yang di produksi mulai berkurang karena penurunan tekanan reservoir. Untuk
mengatasi masalah ini digunakan metode produksi dengan gas lift untuk
16
adanya FWKO (free water knock out) sedangkan stasiun-stasiun lainnya hanya
memurnikan menggunakan separator 2 fase. Minyak dari stasiun lagan dialirkan
ke stasiun rambutan dan selanjutnya dialirkan ke stasiun teras pada stasiun teras
ini juga disuplai dari stasiun koneng lalu dialirkan ke stasiun pengumpul yaitu
stasiun jene. Selain itu ada juga stasiun soka, gunung kembang, dan stasiun pian
mensuplai minyak ke stasiun jene, yang selanjutnya akan dimurnikan lagi pada
stasiun jene menggunakan FWKO (free water knock out). Namun stasiun ibul,
dan stasiun matra langsung dialirkan ke pengabuan booster, karena letak stasiun-
stasiun tersebut lebih dekat ke pengabuan booster dan masing-masing stasiun
tersebut memiliki FWKO (free water knock out) sebagai pemurnian akhir sebelum
dijual ke sales.
Tabel 2.1. Jumlah Produksi Rata-Rata Minyak PT. Medco E&P Indonesia
JUMLAH
TAHUN
PRODUKSI(BOPD)
1997 9.000
1998 22.000
1999 40.000
2000 57.000
2001 72.000
2002 97.000
2003 82.000
21
2004 65.000
2005 43.000
2006 33.000
2007 24.000
2008 20.000
2009 16.000
2010 15.500
2011 14.500
2012 14.000
2013 12.400
2014 12.000
2015 11.000
BAB III
TINJAUAN KHUSUS
Proses pada stasiun jene ini diawali dari sumur sumur yang berada di
wilayah tersebut di alirkan dan dikontrol melalui manifold (flow yang masuk ke
stasiun jene ini adalah 4000 barrel/day). Kemudian fluida di alirkan ke
separator test untuk mengontrol kondisi aliran fluida terhadap masing- masing
sumur yang mengalirkan fluida nya ke stasiun jene ini, komponen yang di tes dari
sumur sumur yaitu flowrate, tempreatur surface, dan indeks produksi, setelah
22
23
melalui proses ini kemudian fluida dialirkan ke scrubber untuk memisahkan fraksi
ringan yang masih berbentuk fluida dikarenakan suhu dan tekanan. Kemudian
output top nya yang berfase gas di alirkan ke flare untuk dibakar dan output
bottom yang berfase liquid di alirkan kembali ke FWKO 109.
Kemudian keluaran bottom dari separator test dan scrubber yang
berbentuk liquid akan di alirkan menuju FWKO 109 dan kemudian digabung juga
dengan liquid dari output bottom dari FWKO 108 yang input nya dari sumur
sumur yang ada di wilayah jene itu sendiri juga di supply dari 3 stasiun, antara
lain stasiun soka, teras, gunung kembang. Kemudian pada FWKO 108 terjadi
proses pemisahan berdasarkan berat jenis/massa menjadi 3 fase, output top
langsung dialirkan menuju flare dan output bottom nya pada sisi pertama yang
berjenis minyak di alirkan menuju FWKO 109 digabung dengan aliran output
buttom scrubber dan separator test untuk pemisahan lebih lanjut.
Kemudian selanjutnya pada FWKO 109 output top nya di alirkan menuju
flare dan buttom pada sisi satunya di alirkan menuju storage tank dan bottom
pada sisi keduanya di alirkan menuju skimmer tank bersamaan dengan output
bottom dari FWKO 108 yang berjenis air.
Minyak yang tertampung dalam storage tank stasiun jene ini akan di
pompakan menuju ke pengabuan booster, pompa yang di gunakan untuk
mengalirkan minyak tersebut menggunakan pompa jenis reciprocating, kemudian
pada skimmer tank yang menampung air dan memisahkan sedikit liquid berjenis
minyak dengan sistem prinsip densitas fluida. Minyak yang terikut kedalam
skimmer tank akan overflow karena prinsip densitas dan ditampung pada kolam
PIT untuk dialirkan menuju FWKO 108 kembali sedangkan air nya akan di
alirkan menuju water injection well (WIW). Air yang di inject pada water
injection well 2000 barrel/day. Fungsi dari water injection well ini sendiri
adalah untuk menjaga tekanan pada resevoir.
1. Manifold
Merupakan susunan dari pipa dan kerangan (valve) yang diatur
sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai terminal untuk mengatur aliran
minyak & gas menuju tempat yang diinginkan. Gambaran lebih jelas dari
manifold dapat dilihat pada gambar 3.2.
Manifold dilengkapi dengan:
Header (Test, Production dan Blowdown)
Sampling Point
Pressure Gauge
Sensor / Pilot
2. Separator test
Separator test adalah separator 2 fase yang digunakan untuk mengetest
suatu sumur produksi. Prinsip kerjanya yaitu sama seperti separator 2 fase
biasanya. Gambaran lebih jelas dari separator test dapat dilihat pada gambar 3.3.
Fungsi dari separator test ini sendiri antara lain untuk mengetahui :
a. Produksi indeks
b. Flow rate (oil, water, gas)
c. Temperature di surface.
3. FWKO
Free Water Knock Out (FWKO) merupakan separator 3 phase yang
ditujukan untuk memisahkan air bebas (free water) dari minyak. FWKO dipasang
pada aliran cairan sesudah separator awal yang memisahkan gas dari aliran
minyak, sehingga tekanan operasi di FWKO tidak tinggi (tekanan FWKO 108
adalah 34 psi sedangkan FWKO 109 adalah 28 psi). Selain itu, kapasitas
pemisahan gasnya pun tidak besar. Umumnya FWKO merupakan bejana tekan
horizontal. Performa pemisahan FKWO biasanya diukur berdasarkan kandungan
air dalam minyak. Gambaran lebih jelas dari FWKO dapat dilihat pada gambar
3.4.
4. Scrubber
Prinsip kerja Scrubber terbagi atas dua bagian penting yaitu proses yang
terjadi terhadap parikel serta proses yang terjadi terhadap gas. Pada kondisi ini dry
scrubber tidak memiliki dampak terhadap proses pengendalian gas dikarenakan
karakteristiknya difokuskan hanya untuk pengendali partikel padatan. Pada dry
scrubber prinsip kerja srubber adalah dengan mengendalikan aliran gas yang
mengandung partikel padat atau langsung memfiltrasi aliran gas.
Beberapa cara yang digunakan untuk mengendalikan aliran gas
diantaranya dengan mengubah sifat aliran gas tersebut dari aliran laminar menjadi
aliran turbular, hal ini akan berakibat terhadap kecepatan aliran partikel padat
yang teoritisnya partikel padat yang terdapat pada gas akan mengalami
dampak impacition atau bantingan lebih besar dibandingkan yang dialami gas itu
sendiri. Cara lainnya yaitu dengan mematahkan aliran gas, partikel akan
mengalami impaction berupa benturan secara langsung pada bagian bagian
pembatas. Cara paling sederhana adalah dengan memfiltrasi langsung aliran gas,
dimana partikel padat akan tertinggal pada media filtrasi. Efisiensi pengumpulan
partikel pada wet scrubber lebih baik dibandingkan dry scrubber, karena wet
scrubber mampu menangkap partikel dengan ukuran yang lebih kecil serta
mampu mengikat emisi dalam bentuk gas. Pada wet scrubber prinsip kerjanya
adalah dengan mengalirkan fluida cair pada aliran gas, sehingga gas yang
mengalir akan difiltrasi oleh fluida cair tersebut. Beberapa cara yang ada pada wet
scrubber untuk sistem distribusi fluida cair diantaranya adalah dengan
proses atomizing, proses ini mengatomisasi fluida cair menjadi partikel-partikel
yang didistribusikan dalam jumlah banyak sehingga sistem filtrasi terjadi secara
merata. Terdapat 3 tipe berdasarkan arah aliran gas dan air yang bersiklus
yaitu countercurrent, crosscurrent, dan cocurrent. Cara lain adalah dengan
mengalirkan gas melalui genangan fluida cair, dengan proses ini partikel akan
melekat dan mengendap pada genangan air. Gambaran lebih jelas dari scrubber
dapat dilihat pada gambar 3.5.
28
5. Storage tank
Tangki timbun (storage tank) adalah tempat yang digunakan untuk
menyimpan produk minyak sebelum didistribusikan kepada konsumen. Tangki
timbun ini biasanya berukuran sagat besar dan digunakan untuk tekanan rendah.
Didalam suatu stasiun memiliki desain yang berbeda berdasarkan fungsinya atau
jenis fluida yang ditampungnya. Untuk jenis tangki berdasarkan atapnya
diantaranya adalah fix roof, flouting roof. Tangki fix roof digunakan untuk
menampung minyak jenis liquid dan mempunyai tekanan yang rendah. Tengki ini
menggunakan alat bantu pompa untuk mengisi dan mendistribusikannya.
Sebagian besar stasiun di kawasan South Sumatera Block (SSB) menggunakan
tangki fix roof, salah satu stasiun yang menggunakannya adalah Stasiun Jene.
(untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 3.6.)
6. Skimmer tank
Skimmer tank adalah suatu tanki penampung sisa hasil proses pemisahan
dari FWKO yang presentasi fasa nya maksimum air, dari kandungan air yang
lebih banyak ini pun tidak menutup kemungkinan masih terdapat kandungan
minyak sisa hasil proses pemisahan.
29
Sistem kerja dari skimmer tank ini yaitu dengan teori berat jenis fluida,
komponen yang terdapat dalam skimmer tank dapat memisahkan fraksi air dan
minyak berdasarkan berat jenisnya, dengan cara overflow, kemudian air yang
tertampung akan di injeksikan ke sumur untuk menjaga tekanan pada resevoar
sumur dan minyak yang overflow pada sisi lain tanki di alirkan menuju ke FWKO
kembali. Untuk gambaran lebih jelas dapat dilihat pada gambar 3.7.
4.1 Kesimpulan
Selama melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan di PT. Medco E&P
Indonesia kawasan South Sumatera Block (SSB), stasiun jene. Penulis dapat
menyimpulkan bahwa :
1. Crude oil yang diprosses pada stasiun jene adalah 4000 barrel/day
menghasilkan minyak 2000 barrel/day sedangkan air dan impuirities
lainnya akan dibuang antara lain. Gas serta zat padatan akan disaring
melalui scrubber lalu dibakar melalui flare. Dibakar ini sendiri
dikarenakan gas diarea stasiun jene tekanannya sudah rendah dan banyak
mengandung sulfur, sedangkan air akan di inject ke water injection well
untuk menjanga tekanan resevoir.
2. Stasiun Jene merupakan stasiun proses sekaligus stasiun pengumpul
minyak yang ada di kawasan South Sumatera Block (SSB) sebelum di
pompakan ke sales point. Perbedaan stasiun jene dengan stasiun-stasiun
lainnya adalah adanya peralatan FWKO, berfungsi untuk pemurnian
minyak sebelum dijual ke sales serta memisahkan antara minyak, air, dan
gas.
4.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan penulis melalui laporan ini, yaitu
peralatan-peralatan yang sudah tidak digunakan sebaiknya dipindahkan ke tempat
lain agar kelihatannya lebih steril.
30
DAFTAR PUSTAKA