Desyar Ardico Pratama (1402045)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PROSES PENGOLAHAN MINYAK DI STASIUN JENE


SOUTH SUMATERA BLOCK (SSB)

PT. MEDCO E&P INDONESIA


Tanggal 1 s.d 30 September 2016

Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan


Mata Kuliah Praktek Kerja Lapangan Pada Semester VI
Program Studi Teknik Pengolahan Migas

Oleh :

DESYAR ARDICO.P NPM. 14 020 45

PROGRAM STUDI TEKNIK PENGOLAHAN MIGAS


POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas rahmad dan hidayah-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini tepat pada waktunya. Serta
tiada henti kami ucapkan salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada
Rasulullah Muhammad SAW teladan bagi seluruh umat manusia.
Kerja praktek penulis yang berada di area Engineering Department South
Sumatera Block (SSB) PT. Medco E&P Indonesia Stasiun Jene dan Stasiun
Rambutan, merupakan syarat untuk memenuhi kurikulum VI. Kerja praktek ini
bertujuan untuk memberikan suatu perbandingan kepada mahasiswa mengenai
gambaran sebenarnya dari suatu pabrik dengan ilmu yang diterima selama kuliah
di perguruan tinggi, sehingga penulis dapat lebih mengetahui kondisi dunua
kerjanya kelak dimasa mendatang.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu penyusunan laporan kerja praktek ini, baik secara
langsung maupun tidak langsung, antara lain :
1. Kepada Allah SWT atas semua nikmat dan karunia-Nya.
2. Orang tua kami yang senantiasa mendoakan serta senantiasa memberi
dukungan moril maupun materi.
3. Amiliza Miarti, ST., M.Si., selaku Direktur Politeknik Akamigas
Palembang.
4. Sri Ardhiany, ST., selaku Ketua Program Studi Teknik Pengolahan Migas.
5. Sulton Amna, ST., MT., selaku pempimbing PKL pada program studi
6. Bapak Yudhistira Hayuatma/ Richard Arnold selaku pembimbing
lapangan.
7. Bapak Rustian dan Kak Boni yang telah membantu dan membimbing kami
dalam membuat laporan.
8. Bapak Erdian Oscario, selaku staff HRD Training PT. Medco E&P
Indonesia yang telah membantu proses administrasi kerja praktek ini.

viii
9. Kak Fahrul, Ega dan Andre selaku alumni Politeknik Akamigas
Palembang yang telah membatu dan membimbing dalam penggumpulan
data.
10. Kak Yadi selaku Kepala Asrama di South Sumatera Block (SSB).
11. Seluruh staff Area Engineering South Sumatera Block (SSB).
12. Rekan-rekan mahasiswa Teknik Pengolahan Migas Politeknik Akamigas
Palembang.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan kerja praktek ini masih terdapat
kekurangan, oleh karena itu penulis memohon maaf apabila ada kekurangan dan
semoga laporan ini dapat bermanfaat memberikan masukan yang berarti bagi kita
semua.

Plaju, Desember 2016

Penulis

ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang ........................................................................... 1
1.2. Batasan masalah ........................................................................ 2
1.3. Tujuan kerja praktek ................................................................. 2
1.4. Metode pengumpulan data ......................................................... 2
1.5. Sistematika Penulisan ................................................................. 3
BAB II TINJAUAN UMUM
2.1. Profil dan sejarah perusahaan .................................................... 4
2.2. Unit unit Departmen PT. Medco E&P Indonesia ..................... 11
2.3. Fasilitas Karyawan PT. Medco E&P Indonesia .......................... 12
2.4. Peraturan Kerja PT. Medco E&P Indonesia ............................... 13
2.5. Wilayah Operasi PT. Medco E&P Indonesia .............................. 14
2.6. General Overview South Sumatera Block (SSB) ........................ 14
BAB III TINJAUAN KHUSUS
3.3. Proses Block Diagram Pada Stasiun Jene .................................... 22
3.2. Peralatan yang ada pada stasiun Jene .......................................... 23
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan .................................................................... 30
4.2. Saran ............................................................................. 30
LAMPIRAN ........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
Gambar 2.1. Logo PT. Medco E&P Indonesia ............................................... 7
Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT. Medco E&P Indonesia. ........................ 10
Gambar 2.3. Wilayah Operasi PT. Medco E&P Indonesia ............................. 15
Gambar 2.4. Peta wilayah South Sumatera Block .......................................... 17
Gambar 2.5. Oil Production South Sumatera Block ....................................... 18
Gambar 2.6. Gas Production South Sumatera Block ...................................... 20
Gambar 3.1. Proses Flow Diagram Stasiun Jene ........................................... 22
Gambar 3.2. Manifold ................................................................................... 24
Gambar 3.3. Separator Test ........................................................................... 25
Gambar 3.4. FWKO ...................................................................................... 26
Gambar 3.5. Scrubber ................................................................................... 28
Gambar 3.6. Storage Tank............................................................................. 29
Gambar 3.7. Skimmer Tank .......................................................................... 29

xi
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
Tabel 2.1 Jumlah Produksi Rata-rata Minyak ................................................ 20

xii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Praktek Kerja Lapangan adalah salah satu mata kuliah wajib pada program
studi Teknik Pengolahan Migas Politeknik Akamigas Palembang tingkat Ahli
Madya Teknik (Amd.T). Praktek kerja lapangan merupakan mata kuliah yang
dilaksanakan pada saat waktu libur semester dan diharapkan memiliki waktu
periode satu hingga dua bulan. Mahasiswa diharapkan untuk kerja praktek
bertempatkan di field agar langsung dapat mendalami proses yang terjadi dan
peralatan peralatan yang digunakan di lapangan. Harapan dari adanya mata kuliah
kerja praktek ini adalah agar mahasiswa mempraktekan ilmu ilmu yang sudah
mereka peroleh secara teori kedalam kehidupan nyata di lingkungan pekerjaan
yang sebenarnya. Dengan sudah melaksanakan kerja praktek maka diharapkan
mahasiswa lulusan Teknik Pengolahan Migas akan lebih siap untuk menghadapi
dunia kerja. Ilmu yang didapatkan pada kerja praktek juga diharapkan dapat
digunakan untuk beberapa mata kuliah seperti plant desain, distilasi, operasi
teknik kimia ataupun saat penelitian untuk penyusunan tugas akhir pada semester
berikutnya.
Penulis memilih Medco E&P Indonesia sebagai tempat kerja praktek
adalah karena Medco E&P Indonesia merupakan perusahaan Nasional yang
memiliki reputasi yang baik pada skala Nasional dan Internasional. Berdasarkan
hasil pencarian dan membaca laporan kerja praktek angkatan sebelumnya, penulis
merasa bahwa Medco E&P Indonesia merupakan perusahaan yang cocok untuk
kerja praktek. Di Medco E&P Indonesia, penulis dapat mempelajari proses
pengolahan minyak dan gas yang berlangsung di dalam stasiun dan juga dapat
mempelajari berbagai alat proses yang digunakan didalam stasiun. Pengolahan
minyak dan gas terpusat pada proses separasi antara minyak dan gas dengan
bahan-bahan yang tidak diinginkan (impurities dan kotoran) dengan menggunakan
proses separasi tertentu.

1
2

Laporan kerja ini dibuat sebagai bukti penulis telah melaksanakan kerja
praktek, dimana isi dari laporan ini terdapat tinjauan umum dan tinjauan khusus
yang diberikan kepada penulis.

1.2. Batasan masalah


Laporan ini akan membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses
pengolahan minyak pada Stasiun Jene. Batasan masalah ini memiliki tujuan untuk
membatasi lingkup penulisan sehingga laporan dapat memiliki isi yang lebih
fokus dan terstruktur.

1.3. Tujuan praktek kerja lapangan


Program praktek kerja lapangan yang dilakukan di Medco E&P Indonesia.
ini memiliki beberapa tujuan. Tujuan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Mahasiswa dapat mengenal dan mengetahui keadaan yang sesungguhnya
dalam dunia kerja di lingkungan perusahaan, khususnya perusahaan yang
bergerak di bidang perminyakan.
b. Menambah wawasan mahasiswa tentang pengembangan teknologi di
industri perminyakan khususnya di lapangan Medco E&P Indonesia.
c. Mengetahui proses-proses pengolahan minyak dan gas di Medco E&P
Indonesia.
d. Mahasiswa mendapat pengalaman tentang pekerjaan-pekerjaan yang
dijalani di perusahaan perminyakan sehingga mahasiswa memiliki
gambaran saat akan terjun ke dunia kerja nantinya.
e. Sebagai salah satu mata kuliah wajib pada semester 6 yang berbobot 4 sks
di Program Studi Teknik Pengolahan Migas Politeknik Akamigas
Palembang.

1.4. Metode pengumpulan data


Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, data-data dan bahan yang ada
diambil dari data-data yang terdapat dari Medco E&P Indonesia pada unit dan
departemen yang ada. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara
berikut ini :
3

Data primer
Data primer adalah data aktual yang didapatkan dari alat atau proses yang sedang
berjalan. Untuk data primer ini dapat diperoleh dengan tanya jawab dengan
karyawan departemen Operation yang berada pada control room dan field
operator di Stasiun. Penulis juga dapat mendapatkan data dari pengamatan
langsung pada alat atau obyek yang terdapat di Stasiun.
Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapatkan dari bank data yang terdapat di
perpustakaan yang memiliki hubungan dengan alat proses yang akan dipelajari.

1.5. Sistematika penulisan


Untuk mempermudah pemahaman tentang isi Laporan Kerja Praktek ini,
maka penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Merupakan bab yang berisi pokok penulisan mengenai latar belakang kerja
praktek, batasan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metode pengumpulan
data, dan sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan umum
Bab ini menjelaskan sejarah, struktur perusahaan dan gambaran secara
umum tentang Medco E&P Indonesia.
Bab III Tinjauan khusus
Bab ini membahas tentang proses-proses pada Dehydration Unit di Stasiun
Rambutan danproses pengolahan minyak di Stasiun Jene.
Bab IV Kesimpulan dan saran
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari laporan ini serta saran yang
diberikan oleh mahasiswa kepada pihak perusahaan.
BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1 Profil dan sejarah perusahaan


PT Medco E&P Indonesia yang sebelumnya bernama PT. Expan
Nusantara adalah bagian dari perusahaan Medco Energi Corporation Tbk. Yang
mengambil alih PT. STANVAC Indonesia yang dimiliki oleh Exxon Mobil Oil
pada akhir tahun 1995.
Perusahaan induk dari PT. STANVAC Indonesia adalah Esson Eastern Inc
(EES), yang berkedudukan di boston, USA dan merupakan anak perusahaan dari
Exxon Corporation. ESSO melakukan usahanya dalam bidang eksplorasi,
produksi minyak dan gas bumi, pengilangan, pengangkutan, dan pemasaran
minyak mentah serta gas alami di Asia dan Australia.
Sejarah PT. STANVAC dimulai pada tahun 1912 ketika standar Oil
Company of New Jersey memulai usahanya untuk mencari minyak bumi di
Indonesia melalui Nederlanche Koninglijke Petroleum Maatschappij (NKPM).
Selanjutnya NKPM berubah namanya menjadi Standard Vaccum Petroleum
Maatschappij (SVPM).
SVPM berhasil menemukan ladang minyak pertamanya di daerah cepu,
Jawa Tengah pada tahun 1913. Penemuan ini dilanjutkan dengan pembangunan
kilang minyak kecil di Cepu, Jawa Tengah pada tahun 1922. Pada tanggal 26
Desember 1922 SVPM berhasil menemukan ladang minyak di daerah Talang
akar, Sumatera Selatan. Ladang minyak ini merupakan lapangan minyak terbesar
yang terdapat di Timur jauh sebelum Perang Dunia II. Sejak saat ini perusahaan
mengalami perkembangan pesat, beberapa sumber minyak di Talang Akar dapat
menghasilkan antara 10.000-20.000 barrel per hari. Pada tahun 1926 SVPM
membangun kilang pengolahan minyak di daerah Sungai Gerong, Palembang
dengan kapasitas 35.000 barrel per hari dan memasang pipa 6 inci yang
menghubungkan pabrik tersebut dengan ladang minyak di daerah Talang Akar.
Pada tahun 1932 SVPM berubah menjadi bagian dari Standard Vaccum Oil
Company (STANVAC). Ketika itu Exxon dan mobil Oil (saat itu bernama Socony

4
5

Vaccum) menghubungkan operasi hulu dan hilir mereka di Timur jauh.


STANVAC secara berangsur-angsur mengembangkan daerah operasi yang
membentang dari Afrika Timur sampai Selandia Baru, dan meliputi pula seluruh
wilayah Asia Tengah dan Asia Tenggara.
Pada tahun 1929 STANVAC berhasil menemukan lapangan minyak di
daerah Lirik dan Sago di Riau. Ketika pecah Perang Dunia II, STANVAC
menutupi lapangan minyaknya yang ada di daerah Sumatera Selatan. Lapangan
minyak ini baru dibuka kembali dan diperbaiki pada tahun 1947.
Pada tahun 1953 STANVAC berhasil menandatangani kesepakaan kerja
bersama (CLA-Coleective Labour Agreement) dengan serikat Buruh
Perminyakan. Kesepakatan kerja ini merupakan yang pertama di dunia
perindustrian di Indonesia pada tahun 1958 PT. STANVAC menandatangani
kontrak kerja bersama dengan PT. Pusri untuk memasok gas berbagai bahan baku
pembuatan pupuk. Suplai gas untuk PT. Pusri di Palembang ini mulai tahun 1963.
Pada tahun 1962 induk organisasi PT. STANVAC di manca negara dilebur
dan assetnya dibagi menjado dua, yaitu Exxon dan Mobil Oil. PT. STANVAC
Indonesia merupakan satu diantara sebagai perusahaan yang berada di bawah
kepemilikan bersama.
Pada tahun 1963 PT. STANVAC Indonesia menandatangani kontrak
Karyadengan pemerintahan RI yang diwakili oleh Pertamina. Dengan
menandatangani kontrak karya ini maka kegiatan pemasaran minyak di dalam
negeri diserahkan seluruhnya ke Pertamina sebagai pelaksana kontrak karya. Pada
waktu yang sama PT. STANVAC Indonesia mendapatkan izin untuk mengadakan
eksplorasi di blok Kampar, Riau.
Pada tahun 1985 PT. STANVAC Indonesia mengembangkan Lapangan
Tabuan di Sumatera Selatan yang merupakan lapangan produksi PSC pertama
yang dikelola oleh PT. STANVAC Indonesia. Pada tahun ini juga PT. STANVAC
Indonesia berhasil menemukan lapangan minyak di jene di wilayah South
Sumatera Extension yang merupakan sukses terbesar semenjak menemukan
lapangan minyak Talang Akar. Pada tahun 1958 PT. STANVAC Indonesia
menandatangani dua kontrak Production Sharing Contract (PSC) atau Join
6

Operating Arrangement dengan Pertamina untuk wilayah Blok Musi Kelingi di


Sumatera Selatan dan Blok Gundih di Jawa Tengah dan di Jawa Timur yang
dilakukan dengan melanjutkan survey seismic yang terbesar di Blok Rimau Musi
Kelingi dan Gundih. Dari hasil survey kedua wilayah tersebut memiliki prospek
ekonomis.
Pada tahun 1992 PT. Meta Epsi Drilling yang kemudian menjadi PT.
Medco Energi Corporation Tbk. (MEC) melakukan ekspansi usaha pada bidang
eksplorasi/produksi minyak dan gas bumi dengan mengambil alih wilayah kerja
Tesoro (TIPCO dan TIPC) di Sanga-sanga, Samboja dan Tarakan Kalimantan
Timur. MEC kemudian mendirikan dua perusahaan untuk mengelola wilayah keja
tersebut, yaitu PT. Etaksatria Petrasangsa untuk mengelola wilayah kerja
Technical Assistance Contract (TAC) dan PT. Ekssita Panatranagri untuk
mengelola wilayah kerja Production Sharing Contract (PSC). Kedua perusahaan
ini kemudian dikenal sebagai PT. Expan Kalimantan.
Pada tahun 1995 PT. Medco Energi Corporation Tbk, mengambil alih
seluruh saham PT. STANVAC Indonesia. Dengan Pengambil alihan ini MEC
mengganti nama PT. STANVAC Indonesia menjadi PT. Expan Sumatera yang
kemudian berhasil menemukan cadangan migas yang besar di lapangan Kaji-
Semoga, yang terletak di Kabupaten Muba, Sumatera Selatan. Penemuan
lapangan minyak ini dilanjutkan dengan pembangunan stasiun pengumpul minyak
di lapangan Kaji-Semoga yang diresmikan pada tahun 1997. Pembangunan
stasiun dilengkapi pula dengan membangun stasiun Booster di Tempirai,
Pengabuan dan Serdang, untuk meningkatkan pengiriman minyak ke Kilang
Plaju.
Pada tahun 2002 PT. Expan Sumatera dan PT. Expan Kalimantan
digabung menjadi PT. Expan Nusantara. Sejak saat itu pula orientasi perusahaan
berubah dari Nasional berubah menjadi Internasional.
Sejak 19 April 2004, PT. Expan Nusantara memiliki nama baru yaitu PT.
Medco E&P Indonesia. Bidang usaha Medco Energi termasuk dalam bidang
eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi, industri hilir (produksi LPG,
distribusi bahan bakar disel), dan pembangkit tenaga listrik. Saat ini medco
7

beroperasi di 15wilayah kerja minyak dan gas di Indonesia yang tersebar di


Sumatera, kalimantan, Sulawesi dan Papua, serta 1 wilayah kerja di Oman, 1
wilayah kerja minyak dan gas di Libya, 1 wilayah dan gas di Tunisia, 2 wilayah
kerja minyak dan gas di yaman, dan 12 wilayah kerja di Amerika Serikat. [1]
1. Arti logo PT. Medco E&P Indonesia
Logo PT. Medco E&P Indonesia memiliki arti tersendiri untuk melihat
lebih lanjut dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1. Logo PT. Medco E&P Indonesia. [2]


CINCIN BIRU
Representasi grafis bumi, yang terlihat sebagai planet berwarna biru dari ruang
angkasa
HURUF M
Melambangkan Medco beserta tantangan dan aspirasinya untuk membangun
dunia yang lebih baik (building a better world)
HURUF E / SIGMA
- menggambarkan inovasi yang terus bertambah sekaligus salah satu nilai
MedcoEnergi
- di luar cincin biru menggambarkan limitless opportunities yang terdapat dalam
bisnis energi.
8

2. Visi, misi, value (tata nilai) PT. Medco E&P Indonesia


Berikut ini adalah visi, misi, value (tata nilai) yang menjadi pedoman
kegiatan PT. Medco E&P Indonesia :
1. Visi
Menjadi perusahaan pilihan.
2. Misi
Mencari dan mengembangkan secara inovatif sumber daya energi untuk
meningkatkan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan (Stakeholders)
sejalan dengan standar etika dan standar lingkungan tertinggi.
3. Value (tata nilai)
a. Profesional
Kompeten dalam bidangnya.
Memiliki semangat juara.
Meningkatkan kemampuan diri setiap saat.
Mengetahui batas kemampuan.
b. Etis.
Membangun budaya untuk selalu ingin maju.
Menjalankan bisnis denga adil dan dengan integritas.
Menerapkan standar etika tertinggi setiap saat.
Mengerti dan menaati kebijaksanaan perusahaan mengenai good
coorprerate governance (pengelolaan perusahaan yang baik).
c. Terbuka.
Mendorong informalitas dan keterbukaan dalam berkomunikasi.
Membangun rasa saling percaya.
d. Inovatif.
Senatiasa mencari terobosan demi tercapainya hasil atau proses
yang lebih baik, lebih aman, lebih cepat dan lebih murah.
Visi, Misi dan Value yang telah disebutkan di atas menunjukan bahwa PT.
Medco E&P Indonesia bertekat untuk diakui oleh masyarakat dunia sebagai
perusahaan terhormat, memegang teguh etika bisnis dan nilai moral (Universal)
9

yang tinggi, menaati perundangan yang berlaku, terpandang dan setara dengan
perusahaan energi yang lain terkemuka.
Visi, Misi dan Value tersebut juga menerangkan bahwa dalam
melaksanakan usahanya, PT. Medco E&P Indonesia senantiasa memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada para pekerja untuk melakukan
eksperimen da inovasi, berusaha menghasilkan produk-produk yang dihargai dan
dinilai tinggi oleh para stakeholders, bekerja dengan penuh kepedulian, tanggung
jawab sosial dan berpegang pada standar etika dan lingkungan tertinggi demi
peningkatan kesejahteraan bersama, baik stakeholders, manajemen, pekerja
maupun masyarakat di sekitar operasinya.
Dalam mewujudkan visi, misi perusahaan PT. Medco E&P Indonesia
memiliki batasan moral dalam bekerja yang disebut dengan tata nilai perusahaan.
Adapun tata nilai yang dimemiliki perusahaan ini adalah kejujuran,
keterbukaan,kepedulian, semangat belajar, semangat inovatif, semangat kerja tim,
dapat diercaya dan diandalkan atau profesional, etis, transparan dan inovatif.

3. Struktur organisasi
PT Medco E&P Indonesia South Sumatera Block (SSB) memiliki struktur
organisasi yang mengacu pada struktur organisasi besar PT Medco E&P
Indonesia. Struktur organisasi ini lebih bersifat horizontal sehingga dalam
pelaksanaannya tidak terlalu banyak melewati tingkatan untuk mencapai tingkatan
operasional sehingga operasi dapat dilakukan lebih cepat dan efektif.
Bentuk organisasi PT Medco E&P Indonesia SSB adalah line and staff
dimana PT Medco E&P Indonesia dipimpin oleh General manager yang dalam
pekerjaan nya dibantu oleh Advisor dan Secretary. Dibawah Advisor
danSecretary terdapat Operation Manager, Safety Health& Environment,
Subsurface Engineering, Surface Engineeringdan Finance Manager. Masing-
masing manager tersebut bertanggung jawab atas beberapa departemen yang
dikepalai oleh seorang Departement Lead. Bagian Production Operation
membawahi kegiatan yang bersifat operasional, seperti : wireline and well testing,
old rimau production and workshop, kaji-semoga production, dan water injection
10

and project. Untuk melihat lebih jelas bagian struktur organisasi PT Medco E&P
Indonesia dapat dilihat pada gambar 2.2

Gambar 2.2. Struktur organisasi PT. Medco E&P Indonesia. [3]


11

2.2. Unit-unit departement PT. Medco E&P Indonesia

PT Medco E&P Indonesia Sumatera Selatan memiliki 12 departement di


mana sebagian berperan bagi Area Sumatera Selatan berikut ini adalah unit-unit di
PT Medco E&P Indonesia Sumatera Selatan :
1. Transport and construction departement
Merupakan departemen yang bertanggung jawab atas konstruksi dan fabrikasi
pengembangan fasilitas maupun penambahan fasilitas baru. Juga bertanggung
jawab dalam pengendalian transportasi di wilayah kerja.
2. Drilling departement
Merupakan departemen yang bertanggung jawab atas kegiatan pengeboran
sumur-sumur minyak bumi.
3. Exploration departement
Merupakan departmen yang bertanggung jawab mencari Lokasi sumber
minyak baru mulai dari kordinat hingga aktualnya di daerah Sumatera Selatan.
4. Finance departement
Merupakan departemen yang bertanggung jawab mengurus keuangan PT.
Medco E&P Indonesia.
5. Logistic department
Merupakan departement yang bertanggung jawab pengadaan barang dan jasa
serta pengadaan atau penyimpanan barang-barang untuk keperluan operasi di
seluruh wilayah kerja PT. Medco E&P Indonesia.
6. Human resources departement
Human Resources Departent merupakan departemen yang mengurus,
membuat dan memutuskan kontrak antara perusahaan dengan pekerja
termasuk mengatur pemenuhan hak-hak pekerja.
7. Maintenance departement
Merupakan departemen yang bertangung jawab atas operasi dan pemeliharaan
fasilitas mesin-mesin penunjang operasi produksi (genset, kompressor, dan
pompa) serta melakukan pemeliharaan kelistrikan dan jaringannya.
12

8. Medical (rotating doctors) departement


Merupakan departemen yang berisikan dokter-dokter profesional yang
bertugas secara rotasi berkaitan perawatan-perawatan kesehatan.
9. Public affair and security departement
Merupakan departemen yang bertugas mengatur hubungan ke Humas dan
pihak-pihak lain seperti pemerintahan daerah, masyarakat setempat, maupun
media masa.Jugamerupakan departemen yang bertanggung jawab atas
keamanan operasi di Sumatera Selatan.
10. Production and pipeline departement
Merupakan departemen yang bertanggung jawab atas operasi Produksi dan
merupakan departemen yang bertanggung jawab atas aliran minyak melalui
pipa dari kaji ke titik penjualan.
11. Safety healthy and enviroment (SHE) departement
Merupakan departemen yang bertanggung jawab atas Safety atau keselamatan
kerja, pemeliharaan lingkungan, dan konservasi energi. Dengan demikian
departemen inilah yang berwenang merumuskan program K3.
12. Well meintenance departement
Merupakan deparatemen yang bertanggung jawab atas pemeliharaan sumur-
sumur maupun rig service (pemeliharaan sumur minyak yang tersumbat agar
alirannya kembali lancar).

2.3. Fasilitas karyawan


Stasiun Soka sebagai stasiun proses sekaligus pengumpul minyak dan gas
pusat di South Sumatera Block (SSB) memiliki luas 50.000 m dan dilengkapi
dengan area luas yang disebut camp. Camp meliputi bangunan-bangunan sebagai
berikut :
1. Bangunan-bangunan perkantoran.
2. Dua buah ruangan pertemuan
3. Bengkel kerja mekanik
4. Gudang besar logistic
5. Area parkir yang sangat luas.
13

6. Sembilan buah tempat tinggal dan sebuah klinik.


7. Masjid.
8. Kantin.
9. Ruangan TV umum
10. Sarana olahraga (basket, voli, tennis, badminton, tennis meja, sepakbola, dan
fitness).

2.4. Peraturan kerja


PT Medco E&P Indonesia menerapkan beberapa disiplin kerja yang
bertujuan untuk keselamatan kerja bagi para pegawai dan pekerja baik di lapangan
ataupun di kantor. Adapun salah satu displin kerja yang diterapakan oleh pihak PT
Medco E&P Indonesia yaitu dengan selalu mengingatkan para pekerja untuk
memakai alat pelindung diri (APD) seperti helmet, sepatu safety, ear plug, safety
glases, and safety gloves. Adapun kebijakan-kebijakan umur dari PT Medco E&P
Indonesia terhadap para karyawan yang berkerja antara lain :
1. Keselamatan adalah hal yang paling utama.
2. Semua kegiatan perusahaan selalu diusahakan agar dampak negatif terhadap
lingkungan hidup sekecil mungkin.
3. Semua kecelakaan dapat dihindari.
4. Perusahaan akan senatiasa mematuhi Undang-Undang dan peraturan
pemerintahan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja serta pelestarian
daya dukung terhadap lingkungan hidup.
5. Pelatihan (training) para personil (karyawan dan kontraktor) harus senantiasa
dilakukan untuk dapat mendukung dengan maksimal kebijakan ini.
6. Tanggung jawab utama demi tercapainya tujuan tersebut terletak pada
linemenagement.
Peraturan kerja yang berlaku di PT Medco E&P Indonesia sesuai dengan
yang tertulis pada kontrak kerja karyawan. Adapun peraturan kerja yang berlaku,
yaitu :
1. Peraturan kerja dengan jam kerja 10-5 yaitu sepuluh hari kerja dan lima
hari libur.
14

2. Peraturan kerja dengan jam kerja 5-2 yaitu lima hari kerja dan dua hari
libur.
3. Peraturan kerja dengan jam kerja 14-7 yaitu empat belas hari kerja dan
tujuh hari libur. [4]

2.5. Wilayah/area operasi PT. Medco E&P Indonesia di Sumatera Selatan


Wilayah operasi PT Medco E&P Indonesia di Sumatera Selatan terbagi
menjadi 3 wilayah. Yang pertama adalah Rimau Block atau yang sering disebut
dengan nama East Area, yang terdiri dari lapangan Kaji-Semoga, Langkap,
Kerang, Tabuan, West iliran dan Rimbabat. Yang kedua adalah South Sumatera
Block atau yang sering disebut West Area, yang terdiri dari Lapangan Jene, Ibul,
Soka, Pian, Teras, Rambutan, Lagan ,Koneng dan Gunung Kembang serta yang
ketiga adalah Lematang Block.
Berikut adalah peta gambaran wilayah operasi PT.Medco Indonesia di
Sumatera Selatan yang terdiri dari South Sumatera Block (SSB), Rimau Asset dan
Lematang Block dapat dilihat di Gambar 2.3.

2.6. General overview PT. Medco E&P Indonesia South Sumatera Block
(SSB)
Pada masa awal pembagian wilayah kerja pada PT. Medco E&P Indonesia,
South Sumatera Block masih bernama South Sumatera Extention (SSE). South
Sumatera Extention dahulunya masih terdiri dari wilayah kerja yang ada di
Sumatera Selatan dan Provinsi Riau (Lapangan Lirik). Namun, karena kontrak
dari lapangan Lirik telah berakhir beberapa tahun yang lalu, maka South Sumatera
Extention (SSE) berubah nama menjadi South Sumatera Block (SSB). Pembagian
wilayah kerja South Sumatera Block terdiri dari 8 (delapan) Kabupaten-Wilayah
Kerja Pertambangan yang terdiri dari Musi Rawas, Musi Banyuasin, Pali, Muara
Enim, Lahat, Musi Rawas Utara, Empat Lawang, serta Banyuasin, dan 2 (dua)
Kabupaten/Kota-Non Wilayah Kerja Pertambangan yang terdiri dari Ogan Ilir dan
Palembang.
15

Gambar 2.3. Wilayah lokasi operasi. [5]

South Sumatera Block pada PT. Medco E&P Indonesia, terdiri dari
beberapa lapangan, diantaranya :
A. Lapangan jene
Lapangan Jane terletak di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan,
dikembangkan pada tahun 1986 dan pada masa puncak produksinya menghasilkan
minyak mentah lebih dari 30.000 barrel perhari. Lapangan Jene mempunyai
reservoir yang memanjang ke arah selatan Pada awal produksi ditahun 1986
minyak dapat mengalir secara ilmiah (Natural Flow), setelah 2-3 tahun minyak
yang di produksi mulai berkurang karena penurunan tekanan reservoir. Untuk
mengatasi masalah ini digunakan metode produksi dengan gas lift untuk
16

mengangkat minyak ke permukaan dan pemeliharaan tekanan reservoir dengan


water injection untuk mempertahankan umur produksi.
B. Lapangan soka
Lapangan soka terletak di Kabupaten Musi Rawas yang merupakan sumur
baru yang beroprasi pada tahun 1990-an yang dieksplorasi oleh PT. Medco E&P
Indonesia, untuk meningkatkan jumlah produksi dan memperluas wilayah kerja
dari perusahaan. Lapangan Soka merupakan lapangan penghasil minyak yang
cukup besar. Pada puncak produksinya, lapangan Soka dapat memprodksi minyak
hingga 5000 BOPD. Namun, saat ini dikarenakan telah terjadinya penurunan
produksi, maka produksi rata-rata lapangan Soka per hari berkisar 800 BOPD.
Untuk melihat peta gambaran wilayah di daerah South Sumatera Block lebih
rinci dapat dilihat pada gambar 2.4.
C. Lapangan pian, teras, rambutan, lagan, dan gunung kembang
Lapangan Pian, Teras, Gunung Kembang terletak di Kabupaten Musi
Rawas, Lagan terletak di Kabupaten Lahat dan Rambutan di Kabupaten Muara
Enim. Lapangan tersebut merupakan penghasil gas yang memasok kebutuhan
minyak dan gas. Pasokan gas terakhir rata-rata 45 MMSCFD.

Gambaran umum stasiun jene


Salah satu kegiatan operasioinal yang dilakukan oleh perusahaan Medco
E&P Indonesia khusussnya dalam pengolahan gas alam ialah berada di kawasan
South Sumatera Block (SSB) yang terdiri dari beberapa stasiun yaitu
ibul,soka,jene,rambutan,gunung kembang,matra,koneng,lagan dan teras. Stasiun
Jene merupakan stasiun proses sekaligus stasiun pengumpul minyak di kawasan
South Sumatera Block (SSB) dimana fluida yang masuk dari stasiun jene ini
disuplai dari sumur dan stasiun South Sumatera Block (SSB),yang dimana sumur
itu sendiri terdiri dari 60 sumur Jene, 5 sumur Pian, 1 sumur Panglero dan 1
sumur Sembatu. Selain itu juga fluida stasiun jene disuplai dari 3 stasiun yang ada
di kawasan South Sumatera Block (SSB) stasiun itu antara lain, stasiun soka, teras,
dan gunung kembang.
17

Gambar 2.4. Peta wilayah south sumatera block (SSB). [6]

Lay Out Oil Production South Sumatera Block


South Sumatera Block (SSB) memiliki 22 producting field, 12 field station,
2 booster, dan 1 sales point. Pada production oil di South Sumatera Block ini
terpusat pada stasiun jene, karena stasiun jene merupakan stasiun pengumpul
sekaligus stasiun prosses di bagian South Sumatera Block, yang dapat dilihat pada
gambar 2.5.
Production field merupakan sumur-sumur minyak lapangan baik yang
berproduksi maupun sudah shuttdown yang ada pada tiap stasiun. Pada South
Sumatera Block ini memiliki 22 production field antara lain : kungku, gunung
kembang, soka, fariz, reno, koneng, serdang, lagan, lika, meta, rambutan, matra,
teras, kembar, nau, buka, pian, hijau, jene, sembatu, panglero dan ibul.
18

Gambar 2.5. Oil production SSB

Field Station merupakan stasiun pemprosses minyak yang dihasilkan dari


sumur lapangan yang terdapat pada tiap-tiap stasiun. Pada South Sumatera Block
ini sendiri memiliki 12 field station antara lain : gunung kembang, soka, koneng,
lagan, lika, meta, rambutan, matra, teras, pian, jene, dan ibul.
Dikarenakan dari stasiun pengumpul minyak ke sales point itu 192 km
(efisiensi pompa tidak dapat mencapai jarak jauh) maka dibuatlah booster sebagai
penambahan energi. Booster pada kawasan South Sumatera Block ada 2, yaitu :
pengabuan booster dan serdang booster. Dan untuk produksi minyak yang ada di
kawasan South Sumatera Block ini semuanya akan dialirkan ke km 3 Plaju
sebagai sales point.
Lay Out oil production di kawasan South Sumatera Block ini terpusat pada
stasiun jene. Namun tidak semua stasiun langsung dialiran ke stasiun jene,
melainkan dialirkan bertahap ke stasiun-stasiun terdekat. Hal ini dikarenakan dari
stasiun-stasiun tersebut ke stasiun pengumpul itu lumayan jauh maka dibutuhkan
energi yang lebih besar dan juga lebih memurnikan kembali produk yang
dihasilkan. Perbedaan stasiun jene dan stasiun-stasiun lainnya yaitu distasiun jene
19

adanya FWKO (free water knock out) sedangkan stasiun-stasiun lainnya hanya
memurnikan menggunakan separator 2 fase. Minyak dari stasiun lagan dialirkan
ke stasiun rambutan dan selanjutnya dialirkan ke stasiun teras pada stasiun teras
ini juga disuplai dari stasiun koneng lalu dialirkan ke stasiun pengumpul yaitu
stasiun jene. Selain itu ada juga stasiun soka, gunung kembang, dan stasiun pian
mensuplai minyak ke stasiun jene, yang selanjutnya akan dimurnikan lagi pada
stasiun jene menggunakan FWKO (free water knock out). Namun stasiun ibul,
dan stasiun matra langsung dialirkan ke pengabuan booster, karena letak stasiun-
stasiun tersebut lebih dekat ke pengabuan booster dan masing-masing stasiun
tersebut memiliki FWKO (free water knock out) sebagai pemurnian akhir sebelum
dijual ke sales.

Lay Out Gas Production South Sumatera Block


South Sumatera Block (SSB) memiliki 18 producting field, 8 field station,
dan 4 sales point. Pada production gas di South Sumatera Block ini berpusat pada
stasiun rambutan, karena stasiun rambutan merupakan stasiun pengumpul
sekaligus stasiun prosses di bagian South Sumatera Block yang akan langsung
dialirkan ke seles point, yang dapat dilihat pada gambar 2.6.
Production field merupakan sumur-sumur gas lapangan baik yang
berproduksi maupun sudah shuttdown yang ada pada tiap stasiun. Jenis sumur
yang ada pada kawasan South Sumatera Block ini ada 2 tipe, yaitu : natural flow,
dan artificial lift. Pada kawasn South Sumatera Block ini memiliki 18 production
field antara lain : kungku, gunung kembang, soka, fariz, reno, koneng, serdang,
lagan, rambutan, teras, kembar, nau, buka, pian, hijau, jene, sembatu, dan
panglero. Field Station merupakan stasiun pemprosses gas yang dihasilkan dari
sumur lapangan yang terdapat pada tiap-tiap stasiun. Pada South Sumatera Block
ini sendiri memiliki 8 field station antara lain : gunung kembang, soka, koneng,
lagan, rambutan, teras, pian, dan jene. Pada produksi gas dikawasan South
Sumatera Block ini akan disuplai ke 4 seles point antara lain: indralaya, borang,
kramasan, dan pusri.
20

Gambar 2.6. Gas production SSB.

Tabel 2.1. Jumlah Produksi Rata-Rata Minyak PT. Medco E&P Indonesia

JUMLAH
TAHUN
PRODUKSI(BOPD)

1997 9.000

1998 22.000

1999 40.000

2000 57.000

2001 72.000

2002 97.000

2003 82.000
21

2004 65.000

2005 43.000

2006 33.000

2007 24.000

2008 20.000

2009 16.000

2010 15.500

2011 14.500

2012 14.000

2013 12.400

2014 12.000

2015 11.000
BAB III
TINJAUAN KHUSUS

3.1. Proses flow diagram pada stasiun jene


Pada proses stasiun jene ini terdapat sistem pengolahan berdasarkan berat
jenis, berat massa, penampungan, pengaliran dan pengaturan volume agar terjaga
kondisi operasinya, sampai di dapat hasil yang di inginkan pada penampungan
baik produk maupun zat pengotor lainya. Proses flow diagram pada stasiun jene
dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1. Prosses flow diagram stasiun jene

Proses pada stasiun jene ini diawali dari sumur sumur yang berada di
wilayah tersebut di alirkan dan dikontrol melalui manifold (flow yang masuk ke
stasiun jene ini adalah 4000 barrel/day). Kemudian fluida di alirkan ke
separator test untuk mengontrol kondisi aliran fluida terhadap masing- masing
sumur yang mengalirkan fluida nya ke stasiun jene ini, komponen yang di tes dari
sumur sumur yaitu flowrate, tempreatur surface, dan indeks produksi, setelah

22
23

melalui proses ini kemudian fluida dialirkan ke scrubber untuk memisahkan fraksi
ringan yang masih berbentuk fluida dikarenakan suhu dan tekanan. Kemudian
output top nya yang berfase gas di alirkan ke flare untuk dibakar dan output
bottom yang berfase liquid di alirkan kembali ke FWKO 109.
Kemudian keluaran bottom dari separator test dan scrubber yang
berbentuk liquid akan di alirkan menuju FWKO 109 dan kemudian digabung juga
dengan liquid dari output bottom dari FWKO 108 yang input nya dari sumur
sumur yang ada di wilayah jene itu sendiri juga di supply dari 3 stasiun, antara
lain stasiun soka, teras, gunung kembang. Kemudian pada FWKO 108 terjadi
proses pemisahan berdasarkan berat jenis/massa menjadi 3 fase, output top
langsung dialirkan menuju flare dan output bottom nya pada sisi pertama yang
berjenis minyak di alirkan menuju FWKO 109 digabung dengan aliran output
buttom scrubber dan separator test untuk pemisahan lebih lanjut.
Kemudian selanjutnya pada FWKO 109 output top nya di alirkan menuju
flare dan buttom pada sisi satunya di alirkan menuju storage tank dan bottom
pada sisi keduanya di alirkan menuju skimmer tank bersamaan dengan output
bottom dari FWKO 108 yang berjenis air.
Minyak yang tertampung dalam storage tank stasiun jene ini akan di
pompakan menuju ke pengabuan booster, pompa yang di gunakan untuk
mengalirkan minyak tersebut menggunakan pompa jenis reciprocating, kemudian
pada skimmer tank yang menampung air dan memisahkan sedikit liquid berjenis
minyak dengan sistem prinsip densitas fluida. Minyak yang terikut kedalam
skimmer tank akan overflow karena prinsip densitas dan ditampung pada kolam
PIT untuk dialirkan menuju FWKO 108 kembali sedangkan air nya akan di
alirkan menuju water injection well (WIW). Air yang di inject pada water
injection well 2000 barrel/day. Fungsi dari water injection well ini sendiri
adalah untuk menjaga tekanan pada resevoir.

3.2. Peralatan yang ada di stasiun jene


Selain pengumpul minyak dari stasiun-stasiun di SSB stasiun jene
merupakan stasiun pemproses atau pemurnian minyak sebelum dijual ke sales.
24

Peralatan-peralatan yang terdapat pada stasiun jene antara lain : manifold,


separator test, free water knock out (FWKO), scrubber, storage tank, skimmer
tank, dan flare.

1. Manifold
Merupakan susunan dari pipa dan kerangan (valve) yang diatur
sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai terminal untuk mengatur aliran
minyak & gas menuju tempat yang diinginkan. Gambaran lebih jelas dari
manifold dapat dilihat pada gambar 3.2.
Manifold dilengkapi dengan:
Header (Test, Production dan Blowdown)
Sampling Point
Pressure Gauge
Sensor / Pilot

Gambar 3.2. Manifold


25

2. Separator test
Separator test adalah separator 2 fase yang digunakan untuk mengetest
suatu sumur produksi. Prinsip kerjanya yaitu sama seperti separator 2 fase
biasanya. Gambaran lebih jelas dari separator test dapat dilihat pada gambar 3.3.
Fungsi dari separator test ini sendiri antara lain untuk mengetahui :
a. Produksi indeks
b. Flow rate (oil, water, gas)
c. Temperature di surface.

Gambar 3.3. Separator test


26

3. FWKO
Free Water Knock Out (FWKO) merupakan separator 3 phase yang
ditujukan untuk memisahkan air bebas (free water) dari minyak. FWKO dipasang
pada aliran cairan sesudah separator awal yang memisahkan gas dari aliran
minyak, sehingga tekanan operasi di FWKO tidak tinggi (tekanan FWKO 108
adalah 34 psi sedangkan FWKO 109 adalah 28 psi). Selain itu, kapasitas
pemisahan gasnya pun tidak besar. Umumnya FWKO merupakan bejana tekan
horizontal. Performa pemisahan FKWO biasanya diukur berdasarkan kandungan
air dalam minyak. Gambaran lebih jelas dari FWKO dapat dilihat pada gambar
3.4.

Gambar 3.4. FWKO


27

4. Scrubber
Prinsip kerja Scrubber terbagi atas dua bagian penting yaitu proses yang
terjadi terhadap parikel serta proses yang terjadi terhadap gas. Pada kondisi ini dry
scrubber tidak memiliki dampak terhadap proses pengendalian gas dikarenakan
karakteristiknya difokuskan hanya untuk pengendali partikel padatan. Pada dry
scrubber prinsip kerja srubber adalah dengan mengendalikan aliran gas yang
mengandung partikel padat atau langsung memfiltrasi aliran gas.
Beberapa cara yang digunakan untuk mengendalikan aliran gas
diantaranya dengan mengubah sifat aliran gas tersebut dari aliran laminar menjadi
aliran turbular, hal ini akan berakibat terhadap kecepatan aliran partikel padat
yang teoritisnya partikel padat yang terdapat pada gas akan mengalami
dampak impacition atau bantingan lebih besar dibandingkan yang dialami gas itu
sendiri. Cara lainnya yaitu dengan mematahkan aliran gas, partikel akan
mengalami impaction berupa benturan secara langsung pada bagian bagian
pembatas. Cara paling sederhana adalah dengan memfiltrasi langsung aliran gas,
dimana partikel padat akan tertinggal pada media filtrasi. Efisiensi pengumpulan
partikel pada wet scrubber lebih baik dibandingkan dry scrubber, karena wet
scrubber mampu menangkap partikel dengan ukuran yang lebih kecil serta
mampu mengikat emisi dalam bentuk gas. Pada wet scrubber prinsip kerjanya
adalah dengan mengalirkan fluida cair pada aliran gas, sehingga gas yang
mengalir akan difiltrasi oleh fluida cair tersebut. Beberapa cara yang ada pada wet
scrubber untuk sistem distribusi fluida cair diantaranya adalah dengan
proses atomizing, proses ini mengatomisasi fluida cair menjadi partikel-partikel
yang didistribusikan dalam jumlah banyak sehingga sistem filtrasi terjadi secara
merata. Terdapat 3 tipe berdasarkan arah aliran gas dan air yang bersiklus
yaitu countercurrent, crosscurrent, dan cocurrent. Cara lain adalah dengan
mengalirkan gas melalui genangan fluida cair, dengan proses ini partikel akan
melekat dan mengendap pada genangan air. Gambaran lebih jelas dari scrubber
dapat dilihat pada gambar 3.5.
28

Gambar 3.5. Scrubber

5. Storage tank
Tangki timbun (storage tank) adalah tempat yang digunakan untuk
menyimpan produk minyak sebelum didistribusikan kepada konsumen. Tangki
timbun ini biasanya berukuran sagat besar dan digunakan untuk tekanan rendah.
Didalam suatu stasiun memiliki desain yang berbeda berdasarkan fungsinya atau
jenis fluida yang ditampungnya. Untuk jenis tangki berdasarkan atapnya
diantaranya adalah fix roof, flouting roof. Tangki fix roof digunakan untuk
menampung minyak jenis liquid dan mempunyai tekanan yang rendah. Tengki ini
menggunakan alat bantu pompa untuk mengisi dan mendistribusikannya.
Sebagian besar stasiun di kawasan South Sumatera Block (SSB) menggunakan
tangki fix roof, salah satu stasiun yang menggunakannya adalah Stasiun Jene.
(untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 3.6.)

6. Skimmer tank
Skimmer tank adalah suatu tanki penampung sisa hasil proses pemisahan
dari FWKO yang presentasi fasa nya maksimum air, dari kandungan air yang
lebih banyak ini pun tidak menutup kemungkinan masih terdapat kandungan
minyak sisa hasil proses pemisahan.
29

Gambar 3.6.Storage tank

Sistem kerja dari skimmer tank ini yaitu dengan teori berat jenis fluida,
komponen yang terdapat dalam skimmer tank dapat memisahkan fraksi air dan
minyak berdasarkan berat jenisnya, dengan cara overflow, kemudian air yang
tertampung akan di injeksikan ke sumur untuk menjaga tekanan pada resevoar
sumur dan minyak yang overflow pada sisi lain tanki di alirkan menuju ke FWKO
kembali. Untuk gambaran lebih jelas dapat dilihat pada gambar 3.7.

Gambar 3.7. Skimmer tank


BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Selama melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan di PT. Medco E&P
Indonesia kawasan South Sumatera Block (SSB), stasiun jene. Penulis dapat
menyimpulkan bahwa :
1. Crude oil yang diprosses pada stasiun jene adalah 4000 barrel/day
menghasilkan minyak 2000 barrel/day sedangkan air dan impuirities
lainnya akan dibuang antara lain. Gas serta zat padatan akan disaring
melalui scrubber lalu dibakar melalui flare. Dibakar ini sendiri
dikarenakan gas diarea stasiun jene tekanannya sudah rendah dan banyak
mengandung sulfur, sedangkan air akan di inject ke water injection well
untuk menjanga tekanan resevoir.
2. Stasiun Jene merupakan stasiun proses sekaligus stasiun pengumpul
minyak yang ada di kawasan South Sumatera Block (SSB) sebelum di
pompakan ke sales point. Perbedaan stasiun jene dengan stasiun-stasiun
lainnya adalah adanya peralatan FWKO, berfungsi untuk pemurnian
minyak sebelum dijual ke sales serta memisahkan antara minyak, air, dan
gas.

4.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan penulis melalui laporan ini, yaitu
peralatan-peralatan yang sudah tidak digunakan sebaiknya dipindahkan ke tempat
lain agar kelihatannya lebih steril.

30
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2012). Prosses Station Jene. PT. Medco E&P Indonesia.


Anonim. (2011). Struktur Organisasi PT. Medco E&P Indonesia. PT. Medco
E&P Indonesia.
Anonim. (2012). Surface Facilitie Engineering. PT. Medco E&P Indonesia.
Buku Pedoman Pelaksanaan dan Penulisan Proposal serta Laporan Praktek Kerja
Lapangan (PKL). 2010. Plaju : Politeknik Akamigas Palembang.
Data Produksi PT. Medco E&P Indonesia South Sumatera Block.
Saka, dkk. (2006). Laporan Kerja Praktek. Politeknik Akamigas Palembang.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/Chapter%20II.pdf. Diakses tanggal 10
November 2016 Pukul 20.20.
https://www.google.co.id/maps/place/PT+MEDCO+E+P+INDONESIA+SSE/.
Diakses tanggal 10 November 2016 Pukul 20.00.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai