NOTULEN Pelatihan Pemantauan Pertumbuhan Anak

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

NOTULEN KEGIATAN PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN ANAK

Hari / Tanggal : Senin / 19 Oktober 2015


Waktu : Pkl.07.45 s/d 17.30 WIB
Tempat : Ruang kelas A Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor
Fasilitator : Holil & Juwanda

I. Perkenalan fasilitator ,panitia dan peserta.


Fasilitator,panitia dan peserta menuliskan nama,no hp dan tempat tugas
masing masing kemudian memperkenalkan diri.
II. Pembagian KIT peserta dan memeriksa kelengkapan modul.
III. Pemilihan ketua kelas : Pak Dede Jakaria TPG dari Puskesmas
Haurngombong
IV. Pembahasan modul I.
Modul dibacakan secara bergiliran.
A. Penilaian pertumbuhan anak
Mencakup penimbangan berat badan dan pengukuran panjang badan
atau tinggi badan kemudian dibandingkan dengan standar
pertumbuhan.Tujuannya adalah untuk menentukan apakah anak
tumbuh secara normal atau mempunyai masalah pertumbuhan.
Petugas kesehatan harus membicarakan permasalahan pertumbuhan
anak dengan orangtua.
Anak yang memiliki gangguan gizi harus dirujuk untuk pemeriksaan
lebih lanjut.
Untuk pemantauan pertumbuhan di masyarakat telah dikembangkan
Kartu Menuju Sehat berdasarkan standar pertumbuhan WHO 2005.
Kms dibedakan untuk anak laki laki dan perempuan.

B. Standar pertumbuhan anak WHO 2005


Standar ini berlaku untuk seluruh anak sedunia karena penelitian
menunjukkan anak anak akan tumbuh sama bila kebutuhan gizinya
terpenuhi.
Standar ini menetapkan bayi sedang disusui sebagi standar bayi normal
.
Standar IMT sangat berguna untuk mengukur kegemukan.Standar ini
menghasilkan 6 tahapan motorik kasar yg diharapkan dapat dicapai
oleh anak anak.
Pada KMS dicantumkan 12 tahapan motorik anak.
Pada pelatihan ini hanya menilai pertumbuhan dan tidak menilai
perkembangan anak.

Tujuan pelatihan ini untuk mengajarkan keterampilan petugas kesehatan


dalam menimbang,mengukur dan memberikan penilaian terhadap
pertumbuhan anak.
Peserta diharapkan dapat melakukan penilaian pertumbuhan sesuai
standar.
Alat yang diperlukan untuk menilai pertumbuhan anak : baby
scale,dacin,timbangan injak/bathroom scale,microtoise
Timbangan yang baik yang ketelitiannya 0,1.
Bahan dan metode pembelajaran : diskusi,praktek dan latihan
pengukuran berat badan dan tinggi badan,bermain peran,membaca.
Modul pembelajaran dibahas bersama dengan dipandu oleh
fasilitator.Fasilitator berperan sebagai pemimpin diskusi,menjawab
pertanyaan.

MODUL B
MENGUKUR PERTUMBUHAN ANAK
menjelaskan cara menentukan umur,mengenali tanda
marasmus,kwashiorkor, marasmus kwashiorkor, tanda
kegemukan,menimbang,mengukur PB dan TB serta menentukan IMT
anak.
Tujuan pembelajaran modul B :
- Melakukan pengisian pada buku GPA
- Melakukan pemeriksaan tanda klinis marasmus,kwashiorkor dan
kegemukan
- Melakukan penimbangan BB
- Melakukan pengukuran panjang dan tinggi badan
- Melakukan perawatan peralatan pengukuran
- Menentukan IMT
Buku GPA adalah buku yang berisi kumpulan grafik pertumbuhan anak
dan terdiri dari 8 macam grafik.Buku GPA disimpan di puskesmas dan
digunakan setiap kunjungan.
Praktek Mengisi data pribadi
Praktek pengisian dalam menanyakan alasan kunjungan dan menentukan
umur
Pembahasan lampiran 1 halaman 5 yaitu grafik panjang badan menurut
umur.
Halaman 9,usia 2 s/d 5 tahun.kenapa dibedakan karena mengukurnya
berbeda ,yg usia dibawah dua tahun diukur dengan berbaring.
Grafik ini seharusnya ada di puskesmas dan bukan di posyandu.
Cara menghitung umur anak :
Menggunakan kalkulator umur
Menghitung selisih antara tanggal lahir dengan tanggal kunjungan
Menghitung.menentukan umur anak yang tidak diketahui tanggal lahirnya
- Gunakan kalender lokal
- Tanyakan kapan anak dilahirkan dihubungkan dengan kejadian penting
yang terdekat
- Mencari anak lain yang dilahirkan pada saat bersamaan/berdekatan

Cara penggunaan buku GPA


Catatan kunjungan merupakan bagian yang selalu digunakan.Bagian
pentingnya adalah grafik pertumbuhan anak.Rekomendasi ttg pemberian
makanan anak ada pada hal 13 dan nasihatnya ada di halaman 14.
Latihan menghitung umur dan cara mengisi grafik pertumbuhan
Belajar mengisi grafik pertumbuhan dan menggunakan lampiran.
Pemeriksaan Tanda klinis Marasmus,kwashiorkor dan kegemukan
Tanda marasmus :
Tulang rusuk menonjol
Tulang balut kulit
Tanda KWASHIORKOR :
Ada Edema pada kedua punggung kaki,kalo hanya satu saja yg oedema
bisa jadi karena hal lain misalnya infeksi dan bukan kwashiorkor
Wajah bulat / moon face
Edema pada kedua punggung kaki
Pada saat pencatatan / ploting berat badan harus diberi catatan tentang
oedemanya.
Membaca Modul B halaman 13 s.d 31 dan mengerjakan latihan halaman
32.
Untuk anak usia >24 bulan menggunakan tinggi badan,jika karena kondisi
tertentu diukur sambil berbaring maka dilakukan koreksi.
Jenis timbangan yang disarankan untuk anak adalah dacin.
Cara mempersiapkan penimbangan :
Pakaian seminimal mungkin
Perhatikan diapers,sebaiknya dilepas terutama yg sudah digunakan
lama.
Jika anak rewel,bisa digendong ibunya dengan ditimbang di timbangan
digital.Timbang dulu ibunya,catat.kemudian timbang ibu dengan
menggendong anak.
Menimbang anak dengan dacin,harus benar benar seimbang.
Menimbang anak dengan timbangan berdiri
Pada saat anak berbaring/tidur,anak tampak lebih tinggi dan selisih
dengan posisi berdiri adalah 0,7 cm.
Diatas 2 tahun,diukur dengan berbaring,maka tinggi badannya adalah
panjang badan dikurangi 0,7 cm.
Dibawah dua tahun,kemudian diukur dengan bediri maka tinggi
badannya adalah tinggi badan ditambah 0,7 cm.
Kenapa dibawah dua tahun harus diukur dengan berbaring?karena sudah
baku standarnya anak dibawah dua tahun,grafiknya menggunakan
panjang badan.
Cara mengukur Tinggi Badan
Untuk bagian yang tetap/tidak bergeser ,untuk posisi kepala.Asisten
berada dibelakang kepala anak dan memegang kepala anak.Tangan kiri
pengukur memegang kaki anak dan tangan kanan pengukur menggeser
Alat ukur sehingga pas di telapak kaki anak,kemudian baca hasil.
Mengukur berat badan dengan menggunakan timbangan digital.Harus
menunggu nol,dan posisinya menentukan apakah menggunakan alas
atau kena angin dari ac.

Mengukur tinggi badan dengan microtoise : tarik alat sampai tanda garis
merah berada diangka nol,kemudian alat dipasang dengan paku supaya
kuat dan dinding harus rata.
Pemutaran video cara pengukuran berat badan dan tinggi badan.

Notulis,

Seconingsih,AMG
NOTULEN KEGIATAN PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN ANAK
Hari / Tanggal : Selasa / 20 Oktober 2015
Waktu : Pkl.07.45 s/d 17.30 WIB
Tempat : Ruang kelas A Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor
Fasilitator : Holil & Juwanda

Review hari kedua


1.Sri wendari : rujukan deskriptif/gambaran.Standar bagaimana seharusnya
anak tumbuh dari 0 bulan
2. Dini : Pengisian GPA,Cara menentukan umur,cara mengukur panjang
badan,tinggi badan,berat badan.Cara menggunakan alat ukur dengan baik dan
benar.
Perhitungan IMT dengan tabel dan hitung.
Latihan Menghitung umur dan menghitung IMT.Masing masing peserta
mengerjakan 1 soal yang diberikan oleh fasilitator.Hasil penilaian dari
latihan soal semua peserta bisa mengerjakan dengan baik dan benar.
Mengukur itu tidak mudah.
Menayangkan slide sebanyak 30 slide,contoh pengukuran kemudian
dikomentari oleh peserta.Peserta dapat menilai baik atau tidaknya cara
mengukur dan posisi pengukur dan asisten.

MODUL C
Ploting hasil pengukuran di GPA.
Masing masing peserta membaca modul C .
Peserta mengerjakan latihan bersama.
Kronis adalah terjadi karena periode yang lama,dengan indikator TB menurut
umur,saat hamil kurang gizi,bayi tidak asi eksklusif
Akut indikatornya BB/TB.Anak yang beratnya kurang bisa karena dia pendek
Anak yang kurus kalo ditimbang BB nya kurang karena tinggi.
BB/u mungkin dia kurus mungkin juga dia pendek.
Peserta berlatih membaca GPA dan mengomentari setiap kasus.
Pembahasan Tabel Indikator Status Gizi Z score
Peserta mengerjakan Latihan dalam melakukan ploting hasil pengukuran
di GPA
Slide menunjukkan bahwa kita tidak boleh menentukan status gizi
berdasarkan penilaian mata saja.
Peserta membaca Menentukan pertumbuhan berdasarkan grafik
pertumbuhan.
TB/U Kronis atau masa lalu
BB/U bisa karena akut bisa karena kronis
BB/TB Akut
Jika menurut BB/U dikatakan kurang maka harus diperhatikan pula
BB/Tbnya.
Interpretasi
Kecenderungan :
- Memotong menjauhi median kecenderungan bermasalah
- Grafik meningkat atau menurun tajam
- Walaupun grafiknya mendatar,khusus untuk IMT/U merupakan
pertanda baik karena mendekati median.
Kalo anak berat badannya berlebih,jangan beratnya yang dikurangi
tapinaikkan tinggi badannya.
Kebanyakan pertumbuhan anak anak Indonesia awalnya bagus tapi
kemudian semakin bertambah usia tinggi badannya menjadi pendek

NOTULEN KEGIATAN PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN ANAK


Hari / Tanggal : Rabu / 21 Oktober 2015
Waktu : Pkl.07.45 s/d 17.30 WIB
Tempat : Ruang kelas A Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor
Fasilitator : Holil & Juwanda

I. Review hari ketiga


Pada BB/U,Sumbu x pada GPA adalah Umur,Y nya BB
Pada IMT/U,sumbu x pada GPA adalah Umur,Y adalah IMT
Panjang badan 65,3 menjadi 65
Panjang badan 65,8 menjadi 66
Ploting anak dengan oedema,diberi catatan tentang kondisi oedemanya.
Jika ploting tepat pada garis z score,maka dianggap masuk kategori yang
lebih ringan.
Menyebutkan status gizi kepada ibu balita harus dengan bahasa yang halus
seperti misalnya kalo sangat kurang,maka dikatakan berat
badan anak lebih ringan dari anak seusianya.
Kategori z score berdasarkan BB/U : lihat catatan apabila diatas 1 sampai
3.
Kategori z score berdasarkan BB/PB atau BB/TB : lihat
kecenderungan,kalo berada diatas 2 artinya gemuk.Kalo diatas 3 z score
sangat gemuk.Kalo dmedian artinya masih dalam batas normal sampai -1 z
scrore.Dibawa -2 kurus dan dibawah -3 sangat kurus.

II.PRAKTEK PENGUKURAN BERAT DAN TINGGI/PANJANG BADAN


ANAK
Satu peserta memegang satu orang anak.Ada 10 balita yang akan diukur
berat dan tinggi / panjang badannya dari Puskesmas rawat inap
Tanjungsari.
Anak diukur Berat dan panjang/tinggi badannya
Peserta mengumpulkan data anak
Peserta melakukan penilaian pertumbuhan anak berdasarkan indikator
BB/U,BB/PB atau BB/TB,TB/U atau PB/U dan IMT/U
Hasil penilaian didiskusikan bersama ( hasil terlampir )
Balita yang memiliki permasalahan pertumbuhan akan diberikan konseling
pada hari Jumat ,tanggal 23 Oktober 2015 di puskesmas rawat inap
Tanjungsari.

MODUL D
Peserta mengerjakan latihan
Untuk melakukan konseling kita harus tahu penyebabnya.
Bila anak gizi kurang bisa karena pola asuh (tidak memberikan asi
eksklusif atau memberikan snack sebelum waktunya makan) dan
kurangnya ketersediaan pangan di keluarga.
Anak yg harus dirujuk ke RS adalah anak yang dibawah -3,
Kalo anak tumbuhnya baik,diberi pujian dan diberitahu makanan untuk
selanjutnya.
Membahas latihan bersama
Pembahasan Makanan lokal
Mitos makanan untuk anak contohnya, jangan makan ceker karena
tulisannya jadi jelek, jangan makan telur karena bisa bisulan.
100 mg asi = 76 kal
Yang harus ada dalam konseling adalah Tanya,Puji,Nasihat,Cek
pemahaman
Ada 8 langkah untuk menentukan Kurang gizi untuk membantu petugas
dalam menggali permasalahan

Bermain Peran
Dini sebagai Petugas kesehatan dan Aan sebagai Ibu Emilia.
Penyebab masalah kurang gizi pada emilia adalah pola asuh,asupan
makanan,ekonomi,lingkungan,penyakit berulang.Dari penyebab
tersebut,faktor langsung adalah asupan makanan dan penyakit
berulang.

Notulis,

Seconingsih,AMG
NOTULEN KEGIATAN PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN ANAK
Hari / Tanggal : Kamis / 22 Oktober 2015
Waktu : Pkl.07.45 s/d 17.30 WIB
Tempat : Ruang kelas A Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor
Dan ruang selasar hotel tempat praktek
Fasilitator : Holil & Juwanda

Review hari keempat


Persiapan praktek membuat formula makanan padat gizi,peserta dibagi
menjadi tiga kelompok.setiap kelompok membuat dua resep makanan padat
gizi.
Pembagian resep makanan padat gizi :
1. Kelompok 1 : Bubur preda dan makanan formula tempe
2. Kelompok 2 : Nasi goreng campur dan bubur campur
3. Kelompok 3 : Formula kentang dan formula ayam dan tempe
Praktek mengolah bahan makanan menjadi makanan formula padat gizi
Menimbang berat matang makanan padat gizi
Menghitung nilai kepadatan energy dan protein makanan padat gizi setelah
diolah
Setiap kelompok menghidangkan dan menjelaskan hasil praktek pengolahan
makanan padat gizi
Fasilitator memfasilitasi kegiatan diskusi kelompok untuk membahas hasil.
Ada 6 resep yang akan dipraktekkan oleh peserta.

Merujuk anak dengan masalah pertumbuhan yang serius


1. Sangat kurus
2. Ada tanda klinis marasmus
3. Ada tanda klinis kwashiorkor
4. Edema pada kedua punggung kaki
5. Rujuk anak yang sangat gemuk untuk penilaian medis dan
perawatan

Teknik konseling :
1. keterampilan mendengarkan dan mempelajari
2. Bangun kepercayaan dan beri dukungan

Berlatih membuat naskah konseling


Peserta mempraktekkan naskah konseling yang telah dibuat kemudian
didiskusikan bersama dengan fasilitator.

Notulis,

Seconingsih,AMG
NOTULEN KEGIATAN PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN ANAK
Hari / Tanggal : Jumat / 23 Oktober 2015
Waktu : Pkl.07.45 s/d 16.00 WIB
Tempat : Ruang kelas A Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor
Dan Puskesmas rawat inap Tanjungsari
Fasilitator : Holil & Juwanda
Panitia : Seconingsih & Tati

1. Praktek konseling kepada balita bermasalah hasil pengukuran pada hari rabu. Setiap
peserta memberikan konseling sesuai permasalahan anak.
2. Pembahasan praktek konseling
3. Post Test
4. Rencana tindak lanjut, setiap puskesmas mempresentasikan hasil rencana tindak
lanjutnya.
5. Penutupan

Anda mungkin juga menyukai