NOTULEN Pelatihan Pemantauan Pertumbuhan Anak
NOTULEN Pelatihan Pemantauan Pertumbuhan Anak
NOTULEN Pelatihan Pemantauan Pertumbuhan Anak
MODUL B
MENGUKUR PERTUMBUHAN ANAK
menjelaskan cara menentukan umur,mengenali tanda
marasmus,kwashiorkor, marasmus kwashiorkor, tanda
kegemukan,menimbang,mengukur PB dan TB serta menentukan IMT
anak.
Tujuan pembelajaran modul B :
- Melakukan pengisian pada buku GPA
- Melakukan pemeriksaan tanda klinis marasmus,kwashiorkor dan
kegemukan
- Melakukan penimbangan BB
- Melakukan pengukuran panjang dan tinggi badan
- Melakukan perawatan peralatan pengukuran
- Menentukan IMT
Buku GPA adalah buku yang berisi kumpulan grafik pertumbuhan anak
dan terdiri dari 8 macam grafik.Buku GPA disimpan di puskesmas dan
digunakan setiap kunjungan.
Praktek Mengisi data pribadi
Praktek pengisian dalam menanyakan alasan kunjungan dan menentukan
umur
Pembahasan lampiran 1 halaman 5 yaitu grafik panjang badan menurut
umur.
Halaman 9,usia 2 s/d 5 tahun.kenapa dibedakan karena mengukurnya
berbeda ,yg usia dibawah dua tahun diukur dengan berbaring.
Grafik ini seharusnya ada di puskesmas dan bukan di posyandu.
Cara menghitung umur anak :
Menggunakan kalkulator umur
Menghitung selisih antara tanggal lahir dengan tanggal kunjungan
Menghitung.menentukan umur anak yang tidak diketahui tanggal lahirnya
- Gunakan kalender lokal
- Tanyakan kapan anak dilahirkan dihubungkan dengan kejadian penting
yang terdekat
- Mencari anak lain yang dilahirkan pada saat bersamaan/berdekatan
Mengukur tinggi badan dengan microtoise : tarik alat sampai tanda garis
merah berada diangka nol,kemudian alat dipasang dengan paku supaya
kuat dan dinding harus rata.
Pemutaran video cara pengukuran berat badan dan tinggi badan.
Notulis,
Seconingsih,AMG
NOTULEN KEGIATAN PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN ANAK
Hari / Tanggal : Selasa / 20 Oktober 2015
Waktu : Pkl.07.45 s/d 17.30 WIB
Tempat : Ruang kelas A Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor
Fasilitator : Holil & Juwanda
MODUL C
Ploting hasil pengukuran di GPA.
Masing masing peserta membaca modul C .
Peserta mengerjakan latihan bersama.
Kronis adalah terjadi karena periode yang lama,dengan indikator TB menurut
umur,saat hamil kurang gizi,bayi tidak asi eksklusif
Akut indikatornya BB/TB.Anak yang beratnya kurang bisa karena dia pendek
Anak yang kurus kalo ditimbang BB nya kurang karena tinggi.
BB/u mungkin dia kurus mungkin juga dia pendek.
Peserta berlatih membaca GPA dan mengomentari setiap kasus.
Pembahasan Tabel Indikator Status Gizi Z score
Peserta mengerjakan Latihan dalam melakukan ploting hasil pengukuran
di GPA
Slide menunjukkan bahwa kita tidak boleh menentukan status gizi
berdasarkan penilaian mata saja.
Peserta membaca Menentukan pertumbuhan berdasarkan grafik
pertumbuhan.
TB/U Kronis atau masa lalu
BB/U bisa karena akut bisa karena kronis
BB/TB Akut
Jika menurut BB/U dikatakan kurang maka harus diperhatikan pula
BB/Tbnya.
Interpretasi
Kecenderungan :
- Memotong menjauhi median kecenderungan bermasalah
- Grafik meningkat atau menurun tajam
- Walaupun grafiknya mendatar,khusus untuk IMT/U merupakan
pertanda baik karena mendekati median.
Kalo anak berat badannya berlebih,jangan beratnya yang dikurangi
tapinaikkan tinggi badannya.
Kebanyakan pertumbuhan anak anak Indonesia awalnya bagus tapi
kemudian semakin bertambah usia tinggi badannya menjadi pendek
MODUL D
Peserta mengerjakan latihan
Untuk melakukan konseling kita harus tahu penyebabnya.
Bila anak gizi kurang bisa karena pola asuh (tidak memberikan asi
eksklusif atau memberikan snack sebelum waktunya makan) dan
kurangnya ketersediaan pangan di keluarga.
Anak yg harus dirujuk ke RS adalah anak yang dibawah -3,
Kalo anak tumbuhnya baik,diberi pujian dan diberitahu makanan untuk
selanjutnya.
Membahas latihan bersama
Pembahasan Makanan lokal
Mitos makanan untuk anak contohnya, jangan makan ceker karena
tulisannya jadi jelek, jangan makan telur karena bisa bisulan.
100 mg asi = 76 kal
Yang harus ada dalam konseling adalah Tanya,Puji,Nasihat,Cek
pemahaman
Ada 8 langkah untuk menentukan Kurang gizi untuk membantu petugas
dalam menggali permasalahan
Bermain Peran
Dini sebagai Petugas kesehatan dan Aan sebagai Ibu Emilia.
Penyebab masalah kurang gizi pada emilia adalah pola asuh,asupan
makanan,ekonomi,lingkungan,penyakit berulang.Dari penyebab
tersebut,faktor langsung adalah asupan makanan dan penyakit
berulang.
Notulis,
Seconingsih,AMG
NOTULEN KEGIATAN PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN ANAK
Hari / Tanggal : Kamis / 22 Oktober 2015
Waktu : Pkl.07.45 s/d 17.30 WIB
Tempat : Ruang kelas A Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor
Dan ruang selasar hotel tempat praktek
Fasilitator : Holil & Juwanda
Teknik konseling :
1. keterampilan mendengarkan dan mempelajari
2. Bangun kepercayaan dan beri dukungan
Notulis,
Seconingsih,AMG
NOTULEN KEGIATAN PELATIHAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN ANAK
Hari / Tanggal : Jumat / 23 Oktober 2015
Waktu : Pkl.07.45 s/d 16.00 WIB
Tempat : Ruang kelas A Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor
Dan Puskesmas rawat inap Tanjungsari
Fasilitator : Holil & Juwanda
Panitia : Seconingsih & Tati
1. Praktek konseling kepada balita bermasalah hasil pengukuran pada hari rabu. Setiap
peserta memberikan konseling sesuai permasalahan anak.
2. Pembahasan praktek konseling
3. Post Test
4. Rencana tindak lanjut, setiap puskesmas mempresentasikan hasil rencana tindak
lanjutnya.
5. Penutupan