Isu Mutakhir Dan Seminar Gizi Pertemuan 11 Dan 12
Isu Mutakhir Dan Seminar Gizi Pertemuan 11 Dan 12
Isu Mutakhir Dan Seminar Gizi Pertemuan 11 Dan 12
Kriteria Fortifikan
Penelitian mengenai Fortifikasi untuk
Mengatasi Masalah Anemia Gizi Besi
Berbasis Pangan Lokal
Pengembangan biskuit singkong yang difortifikasi
zat besi
Pengembangan produk keripik singkong jagung
yang difortifikasi zat besi
Pengembangan produk tempe yang difortifikasi zat
besi
Pengembang produk susu fermentasi dengan
probiotik lokal plantarum Dad 13 yang difortifikasi
zat besi
Pengembangan biskuit singkong
yang difortifikasi zat besi
Menteri Kesehatan mengeluarkan SK Menteri
Kesehatan No. 632/MENKES/SK/VI/1998 tentang
Fotifikasi Tepung Terigu, sedangkan SNI nya diatur
dalam SK Menteri Perindustrian dan Perdagangan
No. 323/MPP/MPP/Kep/11/2001 guna menangani
masalah anemia gizi besi di Indonesia.
Namun, permasalahannya tepung terugu yang
diproduksi berasal dari gandum yang diperoleh
melalui impor.
Lanjutan (1) ..........
Singkong dipilih menjadi bahan pembuatan biskuit dalam
penelitian ini karena produksi singkong sekitar 13.312.119
ton/tahun dan menjadi makanan pokok ketiga setelah nasi
dan jagung.
Beberapa bentuk pengolahan singkong sebagai makanan
pokok diberbagai daerah misalnya: rasi (Jabar), tiwul
(Gunung Kidul, DIY), nasi oyek (Banyumas, Jateng), aruk
butiran (Babel), mie lethek (Bantul, DIY), dan ilul
(Nunukan, Kaltim).
Namun, singkong merupakan pangan sumber kalori, kaya
akan karbohidrat, tetapi minim akan zat besi.
Lanjutan (2) ..........
Perbandingan Komposisi Singkong, Tepung
Singkong, dan Tepung Terigu (Per 100 gram)
Lanjutan (3) ..........
Singkong diolah menjadi biskuit berbahan dasar tepung
singkong untuk menyesuaikan makanan yang disukai anak-
anak.
Subjek penelitian ini adalah anak SD (kelas 4 dan 5) di
Bantul dengan kadar Hb <12 gr/dL
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efikasi
pemberian fortifikan (FeSO4 dan NaFeEDTA) pada
biskuit berbahan dasar tepung singkong dibandingkan
dengan biskuit berbahan dasar tepung terigu yang
difortifikasi zat besi di pasaran.
Lanjutan (4) ..........
Kadar Hb pada Masing-masing Kelompok
Intervensi
Hasil penelitian membuktikan bahwa biskuit berbahan dasa
tepung singkong yang difortifikasi dengan NaFeEDTA
paling efektif dalam meningkatkan kadar Hb
Pengembangan produk keripik
singkong jagung yang difortifikasi
zat besi dan zink
Keripik dipilih dalam penelitian ini sebagai bentuk olahan
singkong dan jagung karena anak-anak menyukai keripik.
Fortifikan yang digunakan adalah NaFeEDTA dan ZnSO4.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui daya terima
keripik ini (keripik tepung singkong-jagung fortifikasi
NaFeEDTA dan ZnSO4 dengan 2 variasi, yaitu 30 ppm dan
50 ppm) dibandingkan dengan keripik berbahan dasar
tepung terigu dan keripik tepung singkong-jagung tanpa
fortifikan.
Lanjutan (1) ..........
Ket: Ay=Ayah, Ib=ibu, P=Pendek, N=Normal, Ayah Pendek< 160 cm, Ibu Pendek<150 cm
Prevalensi Balita Pendek
Menurut TB Ayah & StatEkon RT
Ayah & Ibu Ayah Pendek Ayah Normal Ayah & Ibu
Pendek Ibu Normal Ibu Pendek Normal
Hubungan Pendidikan KK
dengan Status Ekonomi RT
Hubungan Pendidikan KK
dengan Pekerjaan Utama KK
Hubungan Pekerjaan Utama KK
dengan Status Ekonomi RT