POA Program Diare 2015
POA Program Diare 2015
POA Program Diare 2015
( POA)
PROGRAM P2 DIARE
Disusun Oleh :
PUSKESMAS TUNJUNG
TAHUN 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
1.2.1 Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena diare bersama lintas program dan sektor
terkait.
1.2.2 Khusus
1. Tercapainya penurunan angka kesakitan
2. Terlaksananya tatalaksana diare sesuai standar
3. Diketahuinya situasi epidemiologi dan besarnya masalah penyakit diare di masyarakat.
4. Terwujudnya masyarakat yang mengerti, menghayati dan melaksanakan hidup sehat
melalui promosi kesehatan, kegiatan pencegahan sehingga kesakitan dan kematian
karena diare dapat di cegah.
5. Tersusunya rencana kegiatan pengendalian penyakit diare di wilayah kerja puskesmas
Tunjung yang meliputi target,kebutuhan logistic dan pengelolaannya.
BAB II
ANALISA SITUASI
Wilayah kerja puskesmas tunjung terdiri dari 4 (empat) desa yaitu meliputi :
1. Desa Ranulogong,
2. Desa Gedangmas,
3. Desa Tunjung dan
4. Desa Kalipenggung.
Frekuensi Persentase
No. Jenis Pekerjaan
(n) (%)
1. Petani 4155 46.39
2. Buruh Tani 4765 53.20
3. Penggalian/Pertambangan 23 0.25
4. Industri 14 0.16
Jumlah 8957 100
Data Sekunder : Badan Pusat Statistika Propinsi Jawa Timur 2012
2. SD - -
3. SLTP - -
4. SLTA - -
5. Akademi - -
6. D3 - -
7. S1 - -
8. S2 - -
9. S3 - -
Jumlah - -
3. Katolik 0 0
4. Budha 0 0
5. Hindu 0 0
6. Lain-lain 0 0
1. 05 - -
2. 69 - -
3. 1016 - -
4. 17 - -
No. Umur (tahun) Frekuensi Persentase
(n) (%)
5. 1825 - -
6. 2640 - -
7. 4159 - -
8. > 60 - -
Jumlah - -
2.6.1 Ketenagaan
3. Gedangmas 0 1 3
4. Ranulogong 0 1 1
Jumlah 0 3 8
Sumber Data :Data Primer, 2014
b) Keadaan Sarana Prasarana
USILA > 60
10 19
16-19
13-15
02
04
56
7-12
01
6
1-4
0
11 WUS
BL
T A H U N
BUMIL RISTI
IBU NIFAS
BAWAH LIMA TAHUN
15-
BUTEKI
BAWAH TIGA TAHUN
BUMIL
BAWAH DUA TAHUN
10-49 15-49
PDDK
N A M A 39
NO
REMAJA PUTRI
PRA SEKOLAH
DESA
TAH U N
BAY
ANAK
SLTA
SLTP
I VIT. BAYI SD
A
PN BKKB
KIA
M N
4 Kalipenggung 8469 124 527 376 651 266 767 141 28 134 134
J U M LA H 330 1404 690 1734 708 2043 375 75 358 358
Sumber Data : Data Primer, 2014
2.6.8 Data Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar
Tabel 14 Kondisi Rumah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Tunjung Tahun 2013
Jml
Jml
Jml Rumah % Jml Rumah % Rumah Rumah
Rumah
Diperiksa Diperiksa Sehat Sehat Disurvei
Seluruhnya
ABJ
6724 2893 43.02 2543 87.9 2543
Sumber data: Laporan Kesehatan Lingkungan tahun 2013
Tabel 15 Akses Air Bersih Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Tunjung Tahun 2013
Keluarga
Akses Air Bersih % Akses Air Bersih
Diperiksa
Jml
KK
Kemasan
Kemasan
S P S P
Ledeng
Ledeng
Lain
Lain
Jml % P SGL A Jml P SGL A Jml
T H T H
1
56
7043 3212 45.6 56 11 1142 0 0
24
6833 100 0 100 0 0 97 97
0
Data Sekunder: Profil Kesehatan Kabupaten Lumajang Tahun 2008
Jumlah 30 30 23 76.67
Sumber data: Laporan Kesehatan Lingkungan tahun 2013
2.2 GAMBARAN KHUSUS
puskesmas tunjung tahun 2014 sebanyak 24.917 orang, maka dapat dihitung sebagai berikut
Jadi Target penemuan penderita diare di puskesmas Tunjung pada tahun 2014 adalah
966 orang.
2. Cakupan Pelayanan
Tabel 20. Rekapitulasi kasus diare berdasarkan derajat dehidrasi di Puskesmas Tunjung tahun
2014
JUMLAH KASUS
NO BULAN JUMLAH
TD DR/S DB
1 JANUARI 69 8 1 78
2 PEBRUARI 73 7 0 80
3 MARET 73 14 3 90
4 APRIL 51 9 0 60
5 MEI 81 8 0 89
6 JUNI 76 10 1 87
7 JULI 96 13 1 110
8 AGUSTUS 64 13 0 77
9 SEPTEMBER 88 5 1 94
10 OKTOBER 52 14 0 66
11 NOPEMBER 32 12 1 45
12 DESEMBER 40 13 0 53
JUMLAH 795 126 8 929
Sumber : Laporan bulanan P2 Diare tahun2014
Berdasarkan rekapitulasi data diatas jumlah penderita diare yang dilayani di puskesmas
tunjung pada tahun 2014 sebanyak 929 orang..Maka besar cakupan pelayanan :
Maka cakupan pelayanan yang dicapai pada tahun 2014 adalah sebesar 96,17 persen
3. Kualitas Pelayanan
= 795/929 x 100 %
= 85,57 %
= 8/929 x 100%
= 0,86 %
4. Angka Kematian
= 0 / 0 x 100% = 0%
BAB III
KEBIJAKAN
A. Visi dan Misi Indonesia Sehat 2012.
2007.
G. Alokasi Anggaran Tahun 2014 dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang untuk Puskesmas
Tunjung.
PERUMUSAN MASALAH
non SPM Puskesmas Tunjung selama tahun 2014. Program yang target pencapaiannya
rendah (di bawah target) diasumsikan bahwa program tersebut bermasalah dan perlu
2. Kurangnya pemahaman
petugas tentang MTBS
dicari pemecahan masalahnya. Pemprioritasan masalah dilakukan karena sumber daya yang
dimiliki oleh Puskesmas terbatas. Adapun metode yang digunakan untuk memprioritaskan
masalah adalah metode Pair Comparison dengan faktor pembanding USG, antara satu
digunakan tiga pertanyaan pokok untuk mengidentifikasi masalah mana yang menjadi
prioritas, yaitu:
1. Urgency. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah
sampai ke tingkat keputusan dan tersusunnya rencana tindakan serta berapa banyak
waktu yang tersedia bagi manajemen untuk dapat melaksanakan proses pemecahan
masalah ini.
komponen lain dari system organisasi, yang diperkirakan akan mengganggu kinerja
keterkaitan dengan kepentingan banyak orang di banyak tempat, terutama bila dilihat
dari variabel (4W + 1H)-nya, akan menumbuhkan masalah-masalah baru yang lebih
Jumlah pilihan terbanyak itulah yang menjadi masalah prioritas dengan keterwakilan
program.
adalah :
Tabel 25 Prioritas Masalah P2 Diare di Puskesmas Tunjung Tahun 2015
Program No. Masalah Kesenjangan
No. Akar
P2 ISP Penyebab Masalah
Diare Alternatif
1. Rendahnya cakupan Pemecahan
pelayanan Masalah kegiatan tahun 2014
Pencapaian
1 Kurangnya pemahaman petugas 1. Pelatihan/Refresing
diare sebesar 88,14% dari tentang tatalaksana
sebanyak 929 penderita dari target
tentang MTBS MTBS
target 100% di wilayah 1054 penderita
2 Kurangnya Puskesmas
pengetahuan Tunjung tahun
1. Melaksanakan penyuluhan kesehatan di
2014
masyarakat tentang diare setiap kegiatan seperti di posyandu, PSN,
sekolah, dan Ponpes
3 Kurangnya ketersediaan 1. Penyediaan dan distribusi
logistik obat dan cairan obat yang cukup 4.2
untuk penyelesaian akar masalah dan ide-ide yang terkumpul didiskusikan lagi tentang
masalah dan alternatif pemecahan masalah yang dapat diterapkan sebagai berikut :
1. Rendahnya cakupan pelayanan diare sebesar 88,14 persen dari target 100 persen di
puskesmas tunjung tahun 2014. Berikut ini adalah tabel akar masalah.
Metode yang dilakukan untuk prioritas pemecahan masalah adalah metode penyusunan
skala prioritas untuk menilai dan menganalisis alternatif pemecahan masalah yang layak
sama dengan melakukan prioritas masalah dan penyebab masalah. Namun yang berbeda
adalah kriteria yang digunakan dalam matriks. Kriteria yang mungkin dapat digunakan
menyelesaikan masalah.
dengan kriteria:
a) Kriteria efektivitas:
b) Kriteria efisiensi:
pelayanan penyakit diare. Berikut ini adalah prioritas pemecahan masalah yang
terpilih yaitu:
BAB V
TUJUAN
PRIORITAS KEGIATAN
Pemilihan prioritas ini dilakukan dengan cara memunculkan kegiatan yang sesuai dengan
prioritas pemecahan masalah yang ada. Kegiatan tersebut diharapkan mampu menyelesaikan
masalah terpilih sehingga kinerja Puskesmas lebih optimal. Berikut ini adalah prioritas kegiatan
1. Rendahnya cakupan pelayanan penyakit diare sebesar 88,14 persen dari target 100
persen
INDIKATOR KINERJA
BAB VIII
BIAYA DAN ANGGARAN
Sumber anggaran
BAB IX
PENUTUP
Cakupan pelayanan diare di Puskesmas Tunjung tahun 2014 masih kurang dari target hal
ini mungkin dapat disebabkan karena masyarakat telah mampu mengobati penyakit diare itu
sendiri, keterbatasan jangkauan pelayanan akibat luasnya wilayah yang dilayani, kurang
lengkapnya laporan dan umpan balik dari petugas maupun masyarakat itu sendiri.
Kami menyadari bahwa didalam pelayanan maupun penulisan masih terdapat kekurangan.Maka
kami butuh saran dan kritik membangun dari pembaca dan rekan-rekan sekalian sehingga ke
depan dapat lebih baik.