Laporan Kasus Premkon
Laporan Kasus Premkon
Laporan Kasus Premkon
KASUS
1.1 Identitas
Masuk RS : 01-03-2016
1.2 Anamnesa
Anamnesa Khusus :
1
1.3 Haid
HPHT : 23-07-2015
Siklus : Teratur
Lama : 5 hari
Darah : biasa
Nyeri : tidak
Menarche : 12 tahun
TP : 30-04-2016
1.4 Kontrasepsi
Pasien menggunakan KB jenis IUD sejak tahun 2011 sampai 2015, pasien
tidak melanjutkan KB karena ingin mempunyai anak lagi.
Tensi : 90/60
Nadi : 96 x/m
Respirasi : 20 x/m
Suhu : 36,7o C
2
Pulmo : VBS Ka=Ki, Rh -/-, Wh -/-
Pemeriksaan Luar
TFU/ LP : 27/ 82 cm
Pemeriksaan dalam
Vulva : TAK
Vagina : TAK
Pembukaan : tertutup
Ketuban : sdn
Hematologi
Hematokrit : 24 %
3
Trombosit : 212.000 /mm3
1.9 Diagnosis
1.10 Terapi
- Nifedipin 3x20 mg
- Rawat Konservatif
1.11 Follow Up
4
Hb : 7,2 g/dl - Transfusi sampai Hb
Ht : 17 >8
USG : janin tunggal hidup, letak kepala,
TBBJ 1863, plasenta di corpus posterior
D/ G2P1A0 gravida 30-31 minggu +
prematur kontraksi + anemia + bekas SC 5
tahun yll
4/3/2016 S/ Tidak ada keluhan - Inf RL 500 cc 20
KU : CM Mata : Ca +/+, Si +/+ gtt/m
T : 100/60 Abd : Cembung, lembut - Nifedipin 3x20 mg
N : 96 x/m TFU : 30 cm
R : 20 x/m BJJ : 140 x/m
S : 36,1oC His : -
BAB/BAK : +/+
Hb : 8,3
D/ G2P1A0 gravida 30-31 minggu +
prematur kontraksi + anemia + bekas SC 5
tahun yll
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
minggu hingga 37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Terdapat 3 sub
(WHO), yaitu:
2.2 Epidemiologi
Angka kejadian prematur yang tinggi masih menjadi pusat perhatian dunia
hingga kini. Tingkat kelahiran prematur di Amerika Serikat sekitar 12,3% dari
6
2.3 Faktor Predisposisi
- kehamilan kembar
- hidroamnion
- uterus anomali
- terpapar dietilstilbestrol
- riwayat pielonefritis
- abortus trimester II 1x
7
2.4 Patofisiologi
persalinan prematur masih belum pasti. Ada beberapa teori yang menjelaskan
menjadi lebih peka terhadap ACTH, sehingga sekresi kortisol akan lebih
b. Teori Oksitosin
teori ini menyatakan peranan oksitosin untuk memulai suatu persalinan. Hal
prostaglandin. Tetapi teori ini banyak diangkal karena penigkatan zat oksitosin
8
c. Teori Decidual Activation
factor, sitokin pada cairan amnion, chorion, dan desidua parietalis. Prostaglandin
9
2.5 Diagnosis
a. Gejala awal
- Rasa nyeri/tegang pada perut bawah
- Nyeri pinggang
- Rasa penekanan pada jalan lahir
- Bertambahnya cairan vagina
- Perdarahan/perdarahan bercak/lendir bercampur darah
b. Gejala definitif
- Kontraksi uterus yang teratur ( 1 kali atau lebih dalam 10 menit) kasus
: 1-2 kali dalam 10 menit
- Perubahan serviks seperti :
- Pembukaan serviks 2 cm
- Pendataran
2.6 Penatalaksanaan
KONTRAKSI PREMATUR
Kontraksi umur kehamilan USG
Perubahan serviks
Tirah baring
10
1. Konfirmasi umur kehamilan dengan berbagai cara
2. Penilaian kontraksi uterus (lamanya, intensitasnya, frekuensinya dan
pengaruhnya terhadap pembukaan serviks)
3. Pemantauan tanda-tanda vital ibu
4. Pemantauan DJJ
5. USG
6. Tirah baring (lateral kiri atau semi fowler)
7. Pemberian obat-obat tokolitik
Obat tokolitik adalah obat yang mempunyai pengaruh mengurangi,
meemahkan atau menghilangkan kontraksi rahim.
Kontraksi otot rahim bisa dihambat melalui perangsangan reseptor
adreenergik, misalnya Ritodrin, Terbutalin, Isoksuprine.
Indikasi : mencegah persalinan kurang bulan
Kontra indikasi : solusio plasenta, infeksi intrauterin, febris yang
tidak diketahui sebabnya, penyakit jantung, pertumbuhan janin terhambat,
hipertensi dalam kehalan, penyakit paru-paru, hipertiroid, diabetes
mellitus.
Kriteria pemberian obat tokolitik
Umur kehamilan 24-34 minggu, pemberian tokolitik diluar usia
kehamilan tersebut harus atas izin konsulen
Minimal terdapat 2 kontraksi dalam 15 menit dengan pemeriksaan
CTG
Adanya pengaruh kontraksi rahim yang jelas terhadap serviks
(pendataran)
Pembukaan serviks kurang dari 3 cm
Tidak ada kontraindikasi pemberian obat-obat adrenergik agonis
Pemeriksaan khusus : urin, GDS, EKG, hematokrit, leukosit, foto toraks,
USG
Jenis obat, dosis dan cara pemberian :
- Salbutamol : diberikan dosis 10 mg dalam larutan NaCl atau
RL. Dimulai dengan infus 10 tetes/menit, bila kontraksi masih ada
tingatkan tetesan infus 10 tetes/menit setiap 30 menit sampai kontraksi
11
berhenti atau nadi ibu melebihi 120x/menit. Bila kontraksi berhenti,
tetesan tersebut dipertahankan sampai jam setelah kontraksi berakhir.
Sebagai dosis jaga diberikan salbutamol per oral 3x4 mg per hari
selama 7 hari.
- Isoksuprin : diberikan per infus dengan kecepatan 0,25-0,5
mg/menit (1,5-3 cc/menit) bisa dinaikkan 1 mg/menit. Dua jam
setelah kontraksi menghilang, dilanjutkan dengan pemberian 10 mg/3-
6 jam secara IM selama 12-24 jam kemudian dianjurkan dengan
pemberian 10-20 mg tablet setiap 6 jam selama 3 hari.
- Nifedipin : Diberikan dengan dosis 3x20 mg per oral per hari
sampai kontraksi berhenti. Perhatikan tekanan darah untuk mencegah
keadaan hipotensi.
- Terbutalin : 250 g secara IV dilanjutkan dengan pemberian
per infus 10 g/menit. Pengobatan dipertahankan sampai 8 jam,
kemudian dilanjutkan dean pemberian subkutan 250 g setiap jam
selama 24 jam. Pengobatan dilanjutkan secara oral dengan dosis 2,5
g/4-6 jam.
INDIKASI
KONTRA INDIKASI
12
8. Pemberian obat untuk pematangan paru janin, diberikan pada semua
wanita hamil 24-34 minggu yaitu deksamethason 6 mg tiap 12 jam (IM)
sampai 4 dosis atau Betametason 12 mg (IM) sampai 2 dosis dengan
interval 24 jam.
9. Pemberian MgSO4 untuk proteksi otak janin, loading dose 4 gram MgSO4
(10 cc MgSO4 40%) dilarutkan dalam 100 cc ringer laktat diberikan
selama 15-20 menit. Setelah habis loading dose dilanjutkan dengan dosis
rumatan 8 gram dilarutkan dalam 500 cc RL. Tetesan 20 gtt/ menit selama
4 jam
13
BAB III
PEMBAHASAN
Pasien pernah melahirkan 1 kali dan ini merupakan kehamilan ke-2, serta
pasien menyangkal pernah mengalami abortus (G2P1A0)
Pasien merasa hamil 8 bulan, gerakan janin terasa 4 bulan yang lalu,
HPHT 23 Juli 2015, TFU 30 cm (Gravida 30-31 minggu)
Mulas dirasakan semakin sering dan bertambah kuat, belum ada tanda-
tanda in partu. Usia kehamilan 29 - 30 minggu, pemeriksaan luar His: 1-2
kali/10 menit, lama his 20 detik. Pemeriksaan Dalam : Pembukaan tidak
ada. (Prematur Kontraksi)
5 tahun yang lalu pasien melahirkan anak pertama dengan SC (bekas SC 5
tahun yang lalu)
Dari hasil Laboratorium Hb pasien sebesar 6,9 g/dl (Anemia)
pasien ini telah sesuai dengan standar prosedur yang ada. Penderita telah
menerima Nifedipin 3x20 mg dan Deksametson 2x1 amp. Penderita juga telah
14
DAFTAR PUSTAKA
15