Prinsip Kerja PCP Iatmi
Prinsip Kerja PCP Iatmi
Prinsip Kerja PCP Iatmi
Kata Kunci : Simplifikasi kinerja, Optimalisasi Produksi dan aplikasi software computer
ABSTRAK
Progressing Cavity MOINEAU Pump adalah solusi alternatif lifting produksi, disamping metode SRP & ESP yang saat ini
dipakai di struktur SAGO Lapangan Lirik.
Pemilihan type pompa dalam perencanaan PC MOINEAU Pump selalu dikaitkan dengan data sumur seperti : data komplesi
, produksi dan fluida sumur, dimana data tersebut diperlukan sebagai input software WINPETRO untuk menghasilkan beberapa
besaran seperti : laju putaran pompa (Pump Speed), kekuatan angkat pompa serta daya listrik yang dibutuhkan.
Kelebihan di dalam penentuan desain PC MOINEAU Pump memakai software WINPETRO adalah output data telah
memberikan tampilan besarnya daya electric motor yang dibutuhkan, sehingga kemungkinan adanya penggunaan energi listrik yang
berlebihan, dapat di-eleminir.
Persiapan dalam desain awal PC MOINEAU Pump hingga tahap akhir pemasangan telah dilakukan oleh JOB PLP, melalui
pilot pioneer di sumur LS-113, sejak 25-April-99 dan telah memberikan tambahan / gain produksi 27 BOPD. Dengan karakteristik
fluida produksi khas yang dimiliki struktur penghasil SAGO, nampaknya alternatif penggunaan lifting PC MOINEAU Pump layak
dipertimbangkan, dengan mengadopsi software WINPETRO untuk mempercepat perencanaan.
IATMI 2001-62
Aplikasi Software WINPETRO (ver. 2) Dalam Optimalisasi Design PCMoineau Pump Setio Purwanto, Agus Amperianto
Di Struktur SAGO Lapangan LIRIK
4.1. Prinsip Kerja PC MOINEAU Pump hal, diantaranya : rongga antara rotor dan stator, karakteristik
fluida produksi (head rating lebih besar tercapai dengan cairan
Melalui penghubung unit penggerak (drive head) di yang lebih viscous), profile geometris pompa, diameter dan
permukaan dengan sucker rod di lubang sumur, maka rotor eccenticity rotor, komposisi kimia, karakteristik mekanis serta
yang berbentuk single helical dan terangkai bersama sucker ketebalan elastomer. Total Head Rating didefinisikan
rod akan berputar di dalam stator yang merupakan bagian sebagai :
statis / tidak bergerak. Stator berbentuk double threaded
helical yang terbuat dari bahan elastomer dan dihubungkan P = p ( 2 n p 1),
ke permukaan melalui tubing. Pada saat rotor berputar di
dalam stator terjadilah prinsip gerakan cavities, dimana rotor dimana : n p adalah jumlah pitch rotor. (Ps).
berputar secara eksentris membentuk rongga-rongga dan
terpisah 180 satu sama lain mulai dari ujung bawah dan 4.4. Efek tenaga putar / torque
lanjut naik ke atasnya (progressive). Dengan kondisi
perputaran yang terus menerus maka terjadilah proses Secara umum, operasi PC MOINEAU Pump menimbulkan 2
pemindahan cairan / fluida dari sisi bagian bawah ke sisi sisi efek puntiran / tenaga putar, yaitu pada saat pompa
tekan bagian atas. Aliran yang terjadi adalah positive bekerja dan waktu operasi awal / start-up. Pada saat pompa
displacement, non pulsating, dan berbanding langsung dengan bekerja, maka putaran rotor akan memindahkan cairan / fluida
kecepatan putar motor di permukaan. Instalasi lengkap dari satu rongga (cavities) ke rongga lain di atasnya, sehingga
pengoperasian PC MOINEAU Pump dapat dilihat pada hal ini menimbulkan beda tekanan tertentu di sepanjang
Gambar-1. stator. Jumlah energi yang dibutuhkan untuk pergerakan
cavities ini menimbulkan efek putar / puntiran cukup besar
4.2. Kemampuan Pompa / Pump Displacement antara rotor dengan unit penggerak di permukaan, dan
tergantung pada beberapa hal diantaranya : kekuatan hidrolik
Putaran motor di permukaan mengakibatkan efek gerakan pompa (berhubungan dengan head rating) ; kualitas lapisan
rotasi dan eksentris di dalam stator dan terjadilah efek cavitasi chromium rotor ; daya tahan elastomer serta panjang dari
longitudinal, dimana saat satu rongga mengalami pengecilan, pompa. Biasanya Operation Torque dirumuskan sebagai :
maka rongga yang bertentangan akan membesar dengan
kecepatan yang sama sehingga terjadilah aliran fluida yang = 1.63 x V x P x 10 5
x -1
konstan tanpa kejutan-kejutan. Pompa dapat menahan tekanan
karena tersekatnya masing-masing rongga satu sama lainnya dimana adalah effisiensi pompa, dianggap 0.70
dengan terbentuknya seal line antara rotor dan stator di
setiap rongga. Kemampuan tekanan pompa didasarkan atas Starting torque, mempunyai harga yang lebih besar dari
jumlah seal line dan jumlah stage, sehingga bertambahnya Operation Torque, sehingga biasanya diperlukan daya motor
seal line dan stage maka kemampuan pompa akan meningkat, di permukaan yang cukup besar untuk dapat menggerakkan
sesuai kondisi kedalamannya. rangkaian di bawahnya / drive string, dengan tetap
memperhitungkan faktor keselamatan.
Kemampuan kapasitas (displacement) pompa selain
tergantung pada besaran putaran pompa (RPM), juga 4.5. Beban di Thrust Bearing Drive Head
beberapa faktor lain seperti : diameter rotor (cross sectional
diameter / D), Eccentricity rotor (E) dan panjang pitch dari Head rating yang timbul sebagai akibat setting / penempatan
stator (Ps), dan dirumuskan sebagai : pompa, menimbulkan efek tekanan / regangan di drive string.
Kekuatan ini harus mampu ditahan oleh Thrust Bearing yang
Displacement = D x 4 E x Ps x N (RPM) merupakan bagian dari Drive Motor System di permukaan,
dan dirumuskan sebagai :
Pada saat rotor berputar di dalam stator, maka kapasitas aliran
fluida yang masuk ke suction pompa dengan yang keluar dari F b = x P x (2 E + D) 2
discharge pompa tidak akan menimbulkan beda volume yang
4
terlalu besar, sesuai effektifitas dan jumlah seal line / stage di
dimana (2 E + D) didefinisikan sebagai diameter total rotor
sepanjang stator.
merupakan harga/ ukuran karakteristik pompa.
4.3. Tingkat Ketinggian / Head Rating
4.6. Daya Electric Motor (Power at shaft)
Ketinggian / head yang memegang peranan penting dalam
Didefinisikan sebagai jumlah energi yang dibutuhkan untuk
desain PC MOINEAU Pump didefinisikan sebagai tekanan
menggerakkan rangkaian beban (drive string), yang terdiri
total yang diderita oleh pompa untuk mengangkat fluida
atas komposisi rotor assembly, sucker rod dan perlengkapan
sumur dari kolom ketinggian dinamis (dynamic level) tertentu
penggerak. Satuan daya adalah Horse Power (HP) atau lebih
ke atas permukaan/ fasilitas produksi.
dikenal dengan KW (Kilo Watt) besarnya dinyatakan
sebagai :
Total head pressure tersebut terdiri atas : hidrostatik head,
pressure loss yang terjadi di sepanjang tubing, serta tekanan
1 HP = 0,746 KW
kepala sumur (well head pressure).
Dalam prosedur pemilihan HP Motor yang diperlukan
Pump Head Rating diartikan sebagai jumlah cavitasi yang
sebagai unit penggerak PCP, biasanya dipakai Pump
terbentuk di sepanjang rotor dan stator. Head Rating yang
Performance Charts sesuai besaran laju produksi yang
merupakan efek terjadinya cavitasi tergantung pada beberapa
IATMI 2001-62
Aplikasi Software WINPETRO (ver. 2) Dalam Optimalisasi Design PCMoineau Pump Setio Purwanto, Agus Amperianto
Di Struktur SAGO Lapangan LIRIK
diharapkan dan perkiraan letak kedalaman pompa yang General Purpose, Oil & Heat Resistant dan Silicons. Untuk
dinayatakan sebagai Total Head Rating. aplikasi di struktur SAGO lapangan Lirik, kategori Oil
Resistant General Purpose dengan klasifikasi Nitrile
Dengan memilih performance charts masing-masing type Elastomers (NBR) paling banyak dipakai, karena sesuai
pompa, dan kemudian memotongkan garis sejajar sumbu-x / karakeristik standard temperature yaitu tahan sampai dengan
absis terhadap laju produksi / flow-rate serta head rating, temperatur mencapai 100 C.
maka besarnya putaran pompa (RPM) dan daya minimum
electric motor / power at shaft dapat ditentukan dengan Beberapa formula lain yang biasa dikenal dalam aplikasi
menarik garis paralel sumbu-y / ordinat (Gambar-2). Perminyakan selain Nitrile (NBR) adalah Hydrogenated
Nitrile (HNBR) ; atau Fluorinated elastomers (Viton / FKM)
Penentuan daya motor listrik dan kecepatan putaran pompa dan beberapa komposisi lain dengan desain temperatur
(RPM) sebagai penggerak shaft assembly/ drive string, operasi lebih tinggi seperti : Perfluoro elastomers / FFKM
melalui pemrosesan data memakai software WINPETRO ASTM code.
menghasilkan informasi yang lebih cepat dan akurat
(dibandingkan secara grafis), yang berguna bagi perencanaan 4.9. Winpetro
PCP berikutnya.
Desain / perencanaan PC MOINEAU Pump untuk
4.7. Pemilihan Elastomers optimalisasi produksi, meliputi hal-hal seperti : kecepatan
pompa ; ukuran rod yang dipakai ; pengaruh operational
Elastomer (rubber stator) adalah jantung kelangsungan/ torque maupun minimum power motor yang dibutuhkan, yang
kontinuitas produksi sumur lifting PC MOINEAU Pump, dapat di-akses langsung melalui software WINPETRO.
sehingga memerlukan pemahaman yang baik terhadap (Gambar-3)
komposisi kimia dan fisika bahan pembuat elastomers.
Kualitas pemilihan bahan elastomers memungkinkan Input data memerlukan tingkat akurasi yang tinggi sesuai
perencanaan pompa PCP lebih optimal dengan komposisi parameter operasi di lapangan, agar pemilihan type pompa
yang sesuai / pas antara rotor dengan stator sehingga tidak dan ukuran rod yang akan dipakai dapat ditentukan dengan
timbul kebocoran antara rongga seals dan stages saat terjadi cepat. Tampilan besarnya daya electric motor yang
pergerakan cavities. Beberapa hal yang harus dibutuhkan (sebagai output / result software), akan mampu
dipertimbangkan dalam pemilihan elastomers disesuaikan meng-eleminir kemungkinan penggunaan daya / energi listrik
karakteristik fluida produksi adalah : Oil Specific Gravity ; yang berlebihan sehingga lebih menguntungkan secara
Kadar air sumur ; pengaruh adanya gas di lubang sumur serta ekonomis ditinjau dari sisi jumlah daya lisitrik terpakai.
temperatur reservoir. Sedangkan sifat kimia fluida produksi
yang harus diperhitungkan adalah : Abrasive particles (sand 5. HASIL DAN DISKUSI
content) ; kandungan senyawa aromatic, adanya gas carbon
dioxide (CO2) dan hydrogen sulfide (H2S). Beberapa hal yang mempengaruhi dalam faktor keberhasilan
perencanaan PC MOINEAU Pump adalah jenis reservoir ;
Perubahan mechanical properties elastomers akan terjadi ulah produksi sumur ; sifat fisik fluida produksi ; kondisi
sebagai akibat dari : Swelling material (kondisi mengembang) lubang sumur ; fasilitas produksi di permukaan ; serta
; Hardening (hilang kekenyalan) dan Softening (melunak / kemungkinan problem operasi (seperti : pasir, paraffin, scale,
lembek / kerusakan seal elastomers). maupun korosi). Untuk perencanaan yang tepat, maka data-
data yang dibutuhkan sebagai input software WINPETRO
Ada 4 kategori formulasi elastomer yang sangat dikenal harus terinformasikan secara jelas dan akurat.
dalam perencanaan PCP yaitu : Minyak berat dengan standard
API lebih kecil dari (< 18 API) / very abrasive oils ; Minyak 5.1. Perencanaan PCP
dengan viscositas menengah hingga berat dan kurang / agak
abrasive pada temperatur kerja di bawah 100 C ; Minyak Penentuan design pompa dan pemilihan type elastomer sesuai
ringan dengan sedikit / kurang senyawa aromatic dan unsur karakteristik fluida produksi dilakukan sesuai flow-chart.
carbon dioxide ; serta Minyak extra viscous dengan (Lampiran-1), dan diikuti langkah-langkah :
temperatur alir lebih dari 160 C.
1. 1. Dari Production Data Sheet yang telah diisi, masukkan
Agar diperoleh gambaran kinerja pompa PCP yang maksimal parameter operasi produksi seperti : Productivity Index
terhadap life-time, maka dilakukan prosedur kontrol dan test (PI) sumur kandidat, data-data komplesi (perforasi, total
kekuatan bahan pembuat elsatomers, melalui Bench Test / kedalaman dan rencana setting / penempatan kedalaman
Swelling Test. pompa), data ketinggian cairan sumur (static & dynamic
fluid level), data produksi (flow-rate, kadar air dan GLR /
Selain itu, pengalaman lapangan merupakan hal yang tidak GOR), data sifat fisik fluida produksi (SG dan viscositas
dapat diabaikan di dalam pemilihan elastomers. minyak), Bubble Point Pressure, temperature reservoir,
serta pemakaian tubing.
4.8. Kriteria bahan elastomers 2. Tentukan type pompa yang akan dipakai, disesuaikan
kapasitas produksi (dihitung berdasarkan data
Dalam industri Perminyakan, pembuatan elastomers Productivity Index).
diklasifikasikan sebagai komposisi bahan kimia tahan panas 3. Klasifikasikan pompa PC MOINEAU Pump yang
dan tahan sifat minyak, yang terbagi ke dalam 6 kategori yaitu didesign dalam 2 kategori yaitu type TP dan ML, dengan
: Non Oil Resistant General Purpose, Non Oil Resistant kecepatan putaran maksimum adalah 500 RPM. Type TP
Medium Heat, Oil Resistant Low temperature, Oil Resistant didesign untuk laju produksi hingga 4.000 BFPD dengan
IATMI 2001-62
Aplikasi Software WINPETRO (ver. 2) Dalam Optimalisasi Design PCMoineau Pump Setio Purwanto, Agus Amperianto
Di Struktur SAGO Lapangan LIRIK
kombinasi stator thread ukuran series 4. Sedangkan type significant dalam upaya peningkatan produksi struktur SAGO
ML untuk laju produksi di atas 4.000 BFPD. (sesuai (JOB PLP).
Tabel Klasifikasi Range Pompa PC MOINEAU Pump)
4. Tentukan besarnya laju putaran pompa berdasarkan output Ditingkatkannya metode PCP sebagai solusi alternatif lifting
/ result proses data software WINPETRO, dengan produksi di Lapangan Lirik (selain 2 metode lainnya yaitu
memperhatikan pengaruh pressure dropped, friction ESP dan SRP), didasari beberapa pertimbangan yaitu
torque, hydraulic stretch, submergence pompa dan head
rating. 1. Kemungkinan terjadinya internal slippage pada pompa
5. Setelah diperoleh besarnya daya listrik minimum (dalam PCP jauh lebih kecil, sehingga effisiensi pompa lebih
HP) untuk mengangkat / memutar drive string, maka tinggi dibandingkan ESP atau SRP, terutama untuk fluida
angka ini dipakai sebagai parameter besarnya daya terproduksi dengan viscositas 8 10 CP.
Electric Motor Drive Head di permukaan. 2. Dibandingkan metode SRP, maka sifat aliran lifting PCP
yaitu non pulsating dan kontinyu, maka kemungkinan
Laju putaran pompa sebagai output software WINPETRO terjadinya problem gas lock/ gas pounding dapat
dipengaruhi oleh jenis fluida produksi dan ukuran pompa dihindarkan.
yang dipergunakan. Ouput laju putaran pompa telah 3. Perawatan fasilitas sub surface (khususnya stator) lifting
mempertimbangkan beberapa hal seperti : sifat kekentalan PCP, dapat dilakukan tanpa mencabut rangkaian tubing
minyak serta abrasivitas cairan terproduksi. string, yaitu dengan cara sirkulasi melalui pipa produksi
setelah rotor diangkat keluar dari stator.
5.2. Evaluasi hasil pemasangan PC MOINEAU Pump.
5.3. Analisa pendapatan dan biaya
Dalam contoh aplikasi software WINPETRO untuk design
awal PC MOINEAU Pump di sumur LS-113, dengan Berdasarkan studi dan pengalaman instalasi PCP pada
memasukkan data-data seperti disebutkan dalam langkah- beberapa sumur produksi struktur SAGO, dengan
langkah di atas, memberikan hasil sbb : mengasumsi perbandingan sistem pengangkatan antara PCP
dengan ESP, dapat diperkirakan besarnya pendapatan /
Kecepatan putaran pompa diperlukan 314 RPM. revenue tiap-tiap sumur yang tergantung pada kemampuan
Pressure dropped sepanjang tubing adalah 11 psi dan ulah produksi sumur secara individual, seperti dapat
Kebutuhan electric power untuk memutar shaft assembly dilihat pada Tabel-1 .
& drive string adalah 24,3 HP atau 17,9 KW
6. KESIMPULAN DAN SARAN
Beberapa hal yang mempengaruhi life-time PC MOINEAU
Pump adalah : Salah satu perencanaan PC MOINEAU Pump memakai
software WINPETRO diikuti pemasangan / instalasi di sumur
- Adanya gas CO2 dari fluida terproduksi menyebabkan LS-113 sejak tgl. 25-April-99 telah memberikan kontribusi
terjadinya migrasi molekul makro dalam komponen sifat gain produksi sebesar 27 BOPD. Dari pengalaman lapangan
fisik minyak sehingga mengakibatkan swelling. tersebut dapat disimpulkan bahwa :
- Adanya gas H2S menyebabkan material elastomers
mengeras, ataupun menyusut hingga suatu saat pecah/ 1. Perencanaan sistem PC MOINEAU Pump yang baik
crack, sehingga memperpendek umur pompa/ adalah mengakomodir seluruh aspek produksi terkait
memperburuk kinerja pompa. dalam design awal software WINPETRO, mengingat
- Adanya GLR (gas liquid ratio) fluida terproduksi yang parameter tersebut mempengaruhi kinerja operasi PCP,
terlalu besar, mengakibatkan effisiensi volumetris / seperti : Jenis reservoir, ulah produksi sumur, laju
displacement pompa berkurang. produksi, kadar air, GLR / GOR, sifat fisik fluida
- Adanya gas H2S dan CO2 menyebabkan terjadinya terproduksi (viscositas, SG minyak) serta kondisi lubang
kerusakan rotor akibat goresan pada pelapis chromium sumur dan fasilitas permukaan.
rotor secara terus menerus/ kontinyu selama operasi PCP. 2. Effisiensi volumetris pompa PCP selalu lebih dari 90 %
dengan konsumsi daya listrik relatif hemat dibandingkan
Dalam studi kasus di sumur LS-113 (lapangan SAGO kapasitas lifting ESP, sehingga penghematan energi
Lirik), yang memiliki data sifat fisik minyak 35 deg of API secara langsung akan mampu mengurangi beban listrik
dan 98 % kadar air, dengan temperatur reservoir 170 F atau keseluruhan di Power Plant (Power Generation).
80 C serta indeks kemampuan sumur 32,79 BPD/psi, 3. Apabila tersedia peralatan Variable Speed Drive, maka
swelling test menunjukkan bahwa elastomers dipilih dari kecepatan putaran pompa masih dapat diperbesar di
bahan standard Nitrile (NBR) dengan kondisi swelling + 1,6 sumur LS-113, agar sesuai dengan kapasitas produksi ,
% dalam 14 hari produksi (Gambar-4&5) memberikan hasil dan pergerakan cairan dinamis, melalui sistem pengaturan
yang baik. Dari pengamatan produksi sejak PC MOINEAU instrumentasi di permukaan.
Pump pertama kali di-installed di sumur LS-113 pada tgl. 25- 4. Perencanaan, pemilihan dan pemeliharaan pompa PCP
Apr-99, effisiensi pompa meningkat secara gradual dan jauh lebih mudah debandingkan dengan lifting ESP atau
mencapai kondisi konstan setelah 14 hari berproduksi, SRP/ THM, yang memerlukan persiapan instalasi dan
sehingga hal ini sesuai proses Bench / Swelling test (standard ruang yang lebih besar dibandingkan PCP, sehingga biaya
ISO CD 15136) yang biasa dilakukan sebelum pompa PCP di- pemeliharaan pompa PCP jauh lebih murah dan
install ke dalam sumur. Hingga sekarang, studi sumur LS-113 menguntungkan.
memberikan volumetrik effisiensi pompa tercapai di atas 90 5. Dari sisi biaya untuk perawatan sumur , maka sistem
% dengan tambahan / kontribusi gain produksi yang cukup penggantian perlengkapan bawah tanah pompa PCP
(rotor ataupun sucker rod + accesories) dapat
IATMI 2001-62
Aplikasi Software WINPETRO (ver. 2) Dalam Optimalisasi Design PCMoineau Pump Setio Purwanto, Agus Amperianto
Di Struktur SAGO Lapangan LIRIK
UCAPAN TERIMAKASIH
DAFTAR PUSTAKA
Gambar-1
Instalasi PC MOINEAU Pump
IATMI 2001-62
Aplikasi Software WINPETRO (ver. 2) Dalam Optimalisasi Design PCMoineau Pump Setio Purwanto, Agus Amperianto
Di Struktur SAGO Lapangan LIRIK
10%
swelling in %
8%
6%
4%
2%
0%
0 100 200 300 400 500 600 700
Time in hours
Gambar-4
Swelling Test Elastomers Terhadap Waktu
Gambar-2
Contoh Performance Chart type 300 TP-1800.
Total Flow terhadap waktu
3000
2500
2000
bpd
1500
1000
500
0
9
99
99
99
/9
1/
8/
5/
/4
/1
/1
/2
12
12
12
12
Gambar-5
Kondisi Swelling Elastomers Sumur LS-113 Terhadap Waktu
Dan Gross Produksi
Gambar-3
Aplikasi Software WINPETRO di LS-113
IATMI 2001-62
Aplikasi Software WINPETRO (ver. 2) Dalam Optimalisasi Design PCMoineau Pump Setio Purwanto, Agus Amperianto
Di Struktur SAGO Lapangan LIRIK
IATMI 2001-62
Aplikasi Software WINPETRO (ver. 2) Dalam Optimalisasi Design PCMoineau Pump Setio Purwanto, Agus Amperianto
Di Struktur SAGO Lapangan LIRIK
Tabel-1
Perbandingan Sistem Lifting ESP dengan PCP Dan Tinjauan Pendapatan / Recover Sumur LS-113
IATMI 2001-62