Contoh Skripsi Bab 2
Contoh Skripsi Bab 2
Contoh Skripsi Bab 2
Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Sipil Itenas | No.x | Vol. Xx
Agustus 2015
ABSTRAK
Pondasi yang menopang beban struktur tidak pernah lepas dari kapasitas daya dukung tanah
dibawahnya. Tanah jenuh sebagian merupakan tanah yang sering ditemui dilapangan, pada
tanah kondisi tersebut terdapat tekanan pori negatif yang meningkatkan kapasitas daya
dukung tanah. hasil analisis ini membuktikan bahwa tidak hanya ukuran dimensi pondasi saja
yang mempengaruhi nilai kapasitas daya dukung tapi kedalaman muka air tanah pun
mempengaruhi kapasitas daya dukung akibat tekanan pori negatif. Tekanan pori negatif
dipengaruhi juga oleh persentase derajat kejenuhan, ketika terjadi infiltrasi air akibat hujan
derajat kejenuhan akan meningkat dan tekanan air pori akan berkurang sehingga konstribusi
dalam kapasitas daya dukung akan berkurang. Tekanan pori negatif dipengaruhi juga oleh
parameter hidraulik tanah seperti permeabilitas tanah, semakin besar permeabilitas suatu
tanah akan semakin kecil pula tekanan pori negatif, sehingga pada tanah dengan
permeabilitas tinggi pengaruh tekanan pori negatif sangat kecil sekali, dibandingkan dengan
tanah permeabilitas rendah.
Kata Kunci : tekanan pori negatif, kapasitas daya dukung, jenuh sebagian
ABSTRACT
Foundation that sustains the load of structure should never be separated from the bearing
capacity of subsoil. Partially saturated soil is often encountered in the field, on the ground
that the conditions are negative pore pressures which increase the soil bearing capacity. The
results of this analysis demonstrate that not only the size dimensions are affecting the
foundation bearing capacity value also the depth of the ground water level affect the
carrying capacity due to negative pore pressures. Negative pore pressure are also influenced
by percentage of degree of saturation, when the infiltration of rain water due to the degree
of saturation increases and pore water pressure will be reduced so that the contribution in
carrying capacity will be reduced. Negative pore pressure are also affected by soil hydraulic
parameters such as soil permeability, the greater the permeability of the soil will be the
smaller is the negative pore pressure, therefore, the effect of soil with high permeability is
small due to influencing the negative pore pressure, compared to the low permeability soil.
Keywords: negative pore pressure, bearing capacity, finite element method, partially
saturated
RekaRacana - 1
Nurcahyana, Agung. Hamdhan, Indra Noer
1. PENDAHULUAN
Pondasi merupakan dasar dari bangunan sipil baik itu jembatan, mau pun gedung. Kekuatan
daya dukung pondasi yang menopang struktur bangunan sipil tidak pernah lepas dari
kekuatan daya dukung tanah dibawahnya. Dilapangan terdapat tiga jenis tanah menurut
kondisinya yaitu, tanah kering (dry soil), tanah jenuh (saturated soil) dan tanah jenuh
sebagian (unsaturated soil / partial saturated soil).
Tanah jenuh sebagian terdiri dari tiga fase elemen yaitu fase udara, fase air dan fase butir
tanah. Hubungan antar fase-fase tersebut pada pori tanah menyebabkan gaya kapiler atau
gaya tarik pada permukaan air pori yang menahan air untuk merembes kedalam tanah
(suction) sehingga menambah kapasitas daya dukung tanah tesebut. Gaya kapiler pada pori
tanah akan meningkat seiring dengan penguapan atau pengeringan pada tanah dan
sebaliknya gaya ini akan berkurang ketika terjadi infiltrasi atau rembesan air kedalam tanah
ketika hujan.
Pondasi bangunan khususnya pondasi dangkal biasanya terletak pada tanah jenuh sebagian
sehingga analisis pada pondasi dangkal sangat dipengaruhi oleh jenis tanah dasar dan
intensitas rembesan air hujan kedalam tanah. Oleh karena itu diperlukan analisis pondasi
pada tanah jenuh sebagian (partially saturated) dengan jenis tanah yang berbeda-beda
dimana setiap jenis tanah memiliki pengaruh yang beragam pada daya dukung dan
deformasi tanah..
2. TINJAUAN PUSTAKA
RekaRacana - 2
Analisis Kapasitas Daya Dukung Pondasi Dangkal Pada Tanah Jenuh Sebagian
- Membagi distribusi tegangan dibawah pondasi menjadi tiga bagian yaitu zona
elastis, zona radial, dan zona geser linier.
- Total tekanan pasif (Pp) terdiri dari tiga komponen pembentuk , yang masing-
masing dapat dihitung sendiri-sendiri, kemudian ketiga komponen tersebut
ditambahkan meskipun permukaan kritis masing-masing komponen tidak sama.
III I III
II II
Zona I adalah bagian yang tertekan ke bawah dan menghasilkan suatu keseimbangan
plastis dalam bentuk zona segitiga dibawaah pondasi dengan sudut, . Gerakan
bagian tanah tersebut mendorong tanah ke samping.
Zona II disebut radial shear zone (zona geser radial) dengan lurva AB dan AC yang bekerja
pada busur spiral logaritma denga pusat ujung pondasi.
Zona III disebut zona pasif Rankine merupakan bidang longsor yang beban geser diatas
bidang horizontalnya tidak ada dan digantikan dengan beban sebesar q.
RekaRacana - 3
Nurcahyana, Agung. Hamdhan, Indra Noer
Gambar 2. Pengaruh infiltrasi dan evaporasi pada tekanan air pori tanah (after
Fredlund,1996).
.(6)
Keterangan :
= tegangan efektif
= tegangan total
ua = tekanan pori udara
uw = tekanan pori air
Dalam persamaan diatas , merupakan bagian dari luasan penampang melintang
yang ditempati oleh air. Untuk tanah kering = 0 dan untuk tanah jenuh air, = 1.
Bishop, Alpan, Blight, dan Donal telah menunjukkan bahwa harga tengah dari
adalah tergantung pada derajat kejenuhan (S) tanah. Tetapi harga tersebut juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti struktur tanah, yang harus diketahui adalah sifat-
sifat ketahanan pergeseran tanah.
RekaRacana - 4
Analisis Kapasitas Daya Dukung Pondasi Dangkal Pada Tanah Jenuh Sebagian
3. ANALISIS DATA
RekaRacana - 5
Nurcahyana, Agung. Hamdhan, Indra Noer
Pembahasan
Kesimpulan
Selesai
Penentuan parameter tanah dilakukan dengan cara coba-coba (trial and error) pada program
Plaxis dengan batasan sifat tanah yang telah ditentukan yaitu tanah lempung kaku (Stiff
Clay) dan pasir padat (Dense Sand) hingga tanah tersebut dapat dihitung dalam software
Plaxis 2D dalam kondisi jenuh sebagian (partially saturated) seperti tercantum pada Tabel 1.
38o 5o
8o 0o
0.3 0.33
Data hujan diambil dari pos hujan terdekat, yaitu pos hujan Cisomang-Purwakarta dan data
hujan yang diperoleh merupakan data curah hujan harian (m/hari). Dari data hujan yang
diperoleh, digunakan data curah hujan harian pada bulan Desember 2014 yang terhitung
dari tanggal 19 sampai dengan tanggal 25, karena dianggap paling variatif seperti
ditunjukkan pada Tabel 2.
RekaRacana - 6
Analisis Kapasitas Daya Dukung Pondasi Dangkal Pada Tanah Jenuh Sebagian
2500
2000
Beban (kN)
1500
Hari ke-1
Hari ke-2
1000
Hari ke-3
Hari ke-4
500 Hari ke-5
Hari ke-6
Hari ke-7
0
0 50 100 150 200 250 300
Penurunan (mm)
Gambar 4. Grafik kapasitas daya dukung pada lempung kaku jenuh sebagian terhadap
intensitas hujan konstan.
Untuk hasil analisis kapasitas daya dukung pondasi pada tanah pasir padat dapat dilihat pada
Gambar 5, pada grafik tersebut terlihat nilai kapasitas daya dukung mengalami penurunan
yang sangat kecil setiap harinya, ini membuktikan bahwa pada tanah pasir suction memiliki
kontribusi yang sangat kecil terhadap peningkatan kapasitas daya dukung.
2500
Batas Toleransi Penurunan 35 mm
2000
Beban (kN)
1500
Hari ke-1
1000 Hari ke-2
Hari ke-3
Hari ke-4
500
Hari ke-5
Hari ke-6
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Penurunan (mm)
Gambar 5. Grafik kapasitas daya dukung pada pasir padat jenuh sebagian terhadap
intensitas hujan konstan.
RekaRacana - 7
Nurcahyana, Agung. Hamdhan, Indra Noer
Gambar 6. Diagram degree of saturation dan suction pada tanah lempung kaku jenuh
sebagian setelah terjadi hujan tiap harinya.
Gambar 7. Diagram degree of saturation dan suction pada tanah pasir padat jenuh
sebagian setelah terjadi hujan konstan selama 7 hari.
RekaRacana - 8
Analisis Kapasitas Daya Dukung Pondasi Dangkal Pada Tanah Jenuh Sebagian
10 10
9 9 Dense Sand
8 8
7 7
Stiff Clay
Depth (m)
Depth (m)
6 6
Fase Awal
5 Fase Awal 5 Hari ke-1
Hari ke-1
4 4 Hari ke-2
Hari ke-2
Hari ke-3
3 Hari ke-3 3
Hari ke-4
Hari ke-4 2
2 hari ke-5
Hari ke-5
1 Hari ke-6 1 Hari ke-6
Hari ke-7 Hari ke-7
0 0
0 50 100 0 50 100
Suction (kN/m2) Suction (kN/m2)
Gambar 8 Grafik perubahan matric suction pada saat terjadi hujan konstan selama 7 hari
pada tanah lempung kaku dan pasir padat.
2500
2000
1500
Beban (kN)
Hari ke-1
Hari ke-2
1000 Hari ke-3
Hari ke-4
Hari ke-5
500 Hari ke-6
Hari ke-7
0
0 50 100 150 200 250 300
Penurunan (mm)
Gambar 9. Grafik kapasitas daya dukung pada lempung kaku jenuh sebagian terhadap
intensitas hujan fluktuatif.
RekaRacana - 9
Nurcahyana, Agung. Hamdhan, Indra Noer
Untuk hasil analisis kapasitas daya dukung pondasi pada tanah pasir padat dapat dilihat pada
Gambar 10, pada grafik tersebut terlihat nilai kapasitas daya dukung mengalami penurunan
yang sangat kecil setiap harinya, ini membuktikan bahwa pada tanah pasir suction memiliki
kontribusi yang sangat kecil terhadap peningkatan kapasitas daya dukung. Hal ini juga
disebabkan karena pasir memiliki permeabilitas yang sangat tinggi sehingga air akan cepat
merembes kedalam tanah
2000
Beban (kN)
1500
Hari ke-1
1000 Hari ke-2
Hari ke-3
Hari ke-4
500
Hari ke-5
Hari ke-6
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Penurunan (mm)
Gambar 10. Grafik kapasitas daya dukung pada pasir padat jenuh sebagian terhadap
intensitas hujan fluktuatif.
Gambar 11. Diagram degree of saturation dan suction pada tanah lempung kaku jenuh
sebagian setelah terjadi hujan fluktuatif tiap harinya.
RekaRacana - 10
Analisis Kapasitas Daya Dukung Pondasi Dangkal Pada Tanah Jenuh Sebagian
Gambar 12. Diagram degree of saturation dan suction pada tanah pasir padat jenuh
sebagian setelah terjadi hujan fluktuatif tiap harinya.
10 10
9 9
8 8
7 7
Depth (m)
6
Depth (m)
6
Fase Awal Fase Awal
5 Hari ke-1
5 Hari ke-1
4 Hari ke-2 4 Hari ke-2
Hari ke-3 Hari ke-3
3 3
Hari ke-4 Hari ke-4
2 Hari ke-5 2 Hari ke-5
Hari ke-6
1 Stiff Clay Hari ke-6 1 Dense Sand
Hari ke-7 Hari ke-7
0 0
0 50 100 0 50 100
2
Suction (kN/m ) Degree of saturation (%)
Gambar 8 Grafik perubahan matric suction pada saat terjadi hujan fluktuatif selama 7
hari pada tanah lempung kaku dan pasir padat.
RekaRacana - 11
Nurcahyana, Agung. Hamdhan, Indra Noer
4 KESIMPULAN
DAFTAR RUJUKAN
Abed, A., A .& Vermeer, P., .A. (2006). Foundation Analyses With Unsaturated Soil Model
For Different Suction Profile. Numerical Method in Geotechnical Engieneering-
Schweiger : 547-554.
Bowles, J., E. (1984). Sifat-Sifat Fisis Dan Geoteknis Tanah Edisi Kedua. Erlangga. Jakarta
Das, B., M. (1995). Mekanika Tanah Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
Mitchell, J., K, (1992), Fundamentals of Soil Behavior. University of California Berkeley.
Wesley, L.,D. (2010). Mekanika Tanah Untuk Tanah Endapan dan Residu. Penerbit Andi.
Yogyakarta.
RekaRacana - 12