Contoh Anggaran Dasar Dan Aturan Rumah T
Contoh Anggaran Dasar Dan Aturan Rumah T
Contoh Anggaran Dasar Dan Aturan Rumah T
BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
BAB II
LANDASAN, AZAS, TUJUAN PRINSIP
Pasal 2
1. Koperasi berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 juga berdasarkan atas azas
kekeluargaan
2. Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya, serta ikut serta membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka terwujudnya masyarakat maju, adil dan
makmur.
Pasal 3
BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN SERTA BIDANG USAHA
Maksud dan Tujuan
Pasal 4
Bidang Usaha
Pasal 5
Pasal 6
BAB IV
KEANGGOTAAN
Anggota Koperasi
Pasal 7
1. Anggota Koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa dari kegiatan
usaha yang diselenggarakan Koperasi
2. Setiap anggota harus tunduk pada ketentuan dalam Anggaran Dasar dan
Aturan Rumah Tangga, Peraturan Khusus dan Keputusan Rapat Anggota
3. Keanggotaan tidak dapat dipindah tangankan kepada siapapun dengan cara
apapun
Pasal 8
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
Yang dapat masuk menjadi anggota luar biasa ialah penduduk Indonesia yang
memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :
Pasal 15
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 18
BAB V
PENGURUS
Pasal 19
1. Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.
2. Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi Pengurus sebagai berikut :
a. mempunyai kemampuan pengetahuan tentang perkoperasian,
kejujuran, loyal dan berdedikasi terhadap koperasi;
b. mempunyai keterampilan kerja dan wawasan usaha serta
semangat kewirausahaan;
c. sudah menjadi anggota Koperasi sekurang-kurangnya 3 (tiga)
tahun kecuali pada saat pendirian koperasi;
d. antara Pengurus tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan
semenda sampai derajat ketiga;
e. belum pernah terbukti melakukan tindak pidana apapun,terlibat
organisasi terlarang seperti diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
3. Pengurus dipilih untuk masa jabatan 4(empat) tahun.
4. Anggota Pengurus yang telah diangkat dicatat dalam Buku Daftar
Pengurus.
5. Anggota Pengurus yang masa jabatannya telah berakhir dapat dipilih
kembali untuk masa jabatan berikutnya, apabila yang bersangkutan
berprestasi bagus dalam mengelola koperasi.
6. Sebelum melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai Pengurus, harus
terlebih dahulu mengucapkan sumpah atau janji didepan Rapat Anggota.
7. Tata cara pemilihan pengangkatan, pemberhentian dan sumpah Pengurus
diatur dan ditetapkan*dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 20
Pasal 21
1. meminjam atau meminjamkan uang atas nama koperasi dengan jumlah tertentu
yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus koperasi;
2. membeli, menjual atau dengan cara lain memperoleh atau melepaskan hak atas
barang bergerak milik koperasi dengan jumlah tertentu, yang ditetapkan dalam
Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus koperasi.
Pasal 22
Pasal 23
1. Pengurus dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa
jabatannya berakhir apabila terbukti :
a. melakukan kecurangan atau penyelewengan yang merugikan
usaha dan keuangan dan nama baik koperasi;
b. tidak mentaati ketentuan Undang-undang Perkoperasian beserta
peraturan dan ketentuan pelaksanaannya, Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan
Rapat Anggota;
c. sikap maupun tindakannya menimbulkan akibat yang merugikan
bagi koperasi khususnya dan gerakan koperasi pada umumnya;
d. melakukan dan terlibat dalam tindak pidana terutama dibidang
ekonomi dan keuangan dan tindak pidana lain yang telah diputus
oleh Pengadilan.
2. Dalam hal salah seorang anggota Pengurus berhenti sebelum masa
jabatan berakhir, Rapat Pengurus dengan dihadiri Wakil Pengawas dapat
mengangkat penggantinya dengan cara :
Pasal 24
Pasal 25
Pasal 26
BAB VI
PENGAWAS
Pasal 27
Pasal 28
Pasal 29
Hak dan kewajiban Pengawas adalah :
Pasal 30
Pasal 31
BAB VI I
RAPAT ANGGOTA
Pasal 32
Pasal 33
Rapat anggota menetapkan :
Pasal 34
Pasal 36
Segala keputusan Rapat Anggota dicatat dalam sebuah Buku Daftar Berita Acara
Rapat Anggota dan ditandatangani oleh Ketua Rapat dan Sekretaris Rapat.
Pasal 37
Pasal 38
1. Selain Rapat Anggota, Koperasi dapat melakukan Rapat Anggota Luar Biasa.
2. Rapat Anggota luar Biasa dapat diadakan apabila situasi dan kondisi Koperasi
dalam keadaan luar biasa dan tidak bisa menunggu diselenggarakan Rapat
Anggota.
3. Keadaan luar biasa dalam ayat (2) pasal ini adalah :
a. apabila Koperasi berjalan tidak sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga;
b. apabila perubahan Anggaran Dasar harus diadakan berhubung ketentuan
undang-undang atau peraturan-peraturan/ketentuan-ketentuan
pelaksanaannya;
c. apabila keadaan Negara atau karena peraturan-peraturan/ketentuan-
ketentuan Penguasa Pusat maupun setempat tidak memungkinkan untuk
mengadakan Rapat Anggota.
4. Rapat Anggota Luar Biasa dapat diadakan :
a. atas permintaan tertulis 1/10 dari jumlah anggota;
b. atas kehendak Pengurus.
5. Rapat Anggota Luar Biasa diadakan atas permintaan anggota apabila anggota
menilai bahwa Pengurus telah melakukan kegiatan yang bertentangan dengan
kepentingan Koperasi dan menimbulkan kerugian terhadap Koperasi.
6. Rapat Anggota Luar Biasa diadakan atas kehendak Pengurus untuk
kepentingan pengembangan Koperasi.
7. Rapat Anggota Luar Biasa mempunyai wewenang yang sama dengan
wewenang Rapat Anggota sebagaimana dimaksud dalam pasal 18.
8. Rapat Anggota Luar Biasa sah bila dihadiri 20% dari jumlah anggota
Koperasi.
BAB VIII
PENGELOLAAN
Bagian Pertama
Pengurus
Pasal 39
1. Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.
2. Pengurus merupakan pemegang kuasa Rapat Anggota.
3. Susunan dan nama anggota Pengurus dicatat dalam buku daftar pengurus.
4. Susunan Pengurus sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-
banyaknya 7
(tujuh) orang.
5. Setiap anggota Pengurus tidak diperbolehkan merangkap sebagai Pengawas.
6. Pengurus koperasi tidak boleh merangkap sebagai Pengurus Koperasi lain
yang sejenis.
Pasal 40
1. Masa jabatan pengurus 3 (tiga) tahun, terhitung sejak tanggal menerima tugas
dan jabatan sebagai Pengurus, yang dibuktikan dengan Berita Acara dan
berakhir pada tanggal penyerahan tugas dan jabatan sebagai Pengurus kepada
Pengurus yang terpilih yang dibuktikan dengan Berita Acara.
2. Anggota Pengurus yang telah habis masa jabatannya dapat dipilih kembali
maksimal 2 (dua) periode berturut-turut.
3. Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi anggota Pengurus adalah
sebagai berikut :
a. anggota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8;
b. setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945;
c. mempunyai sifat kejujuran dan keterampilan kerja;
BAB IX
PEMBUBARAN
Pasal 41
Pasal 42
BAB X
SANKSI
Pasal 44
BAB XI
SISA HASIL USAHA
Pasal 45
1. Sisa hasil usaha merupakan pendapatan yang diperoleh dalam satu tahun
buku dikurangi dengan biaya dapat dipertanggungjawabkan, penyusutan,
kewajiban lainnya termasuk pajak dan zakat yang harus dibayarkan
dalam tahun buku yang bersangkutan.
2. Sisa Basil Usaha yang diperoleh dibagikan untuk:
a. cadangan;
b. anggota sesuai transaksi dan simpanannya;
c. pendidikan;
d. insentif untuk Pengurus;
e. insentif untuk Manager dan karyawan.
3. Pembagian Sisa Basil Usaha dan pendapatan Koperasi terdiri atas 3
(tiga) bagian:
a. untuk cadangan;
b. untuk anggota menurut perbandingan jasanya, dalam usaha
Koperasi untuk memperoleh pendapatan perusahaan;
c. untuk anggota menurut perbandingan simpanannya dengan
ketentuan tidak melebihi suku bunga yang -
berlaku pada Bank-bank Pemerintah;
d. untuk dana Pengurus dan Pengawas;
e. untuk Kesejahteraan Pengelola Usaha dan Karyawan Koperasi;
f. untuk dana Pendidikan Koperasi;
g. untuk dana Sosial.
5. Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk
Pihak bukan Anggota dibagi sebagai-berikut :
a. untuk cadangan;
b. untuk anggota;
c. untuk dana Pengurus dan Pengawas;
d. untuk dana pengelola dan karyawan;
e. untuk dana Pendidikan Koperasi;
f. untuk dana Sosial.
6. Bagian dari Pendapatan Koperasi yang diperoleh dari pendapatan non
operasional dipergunakan sebagai berikut :
a. untuk cadangan;
b. untuk anggota menurut perbandingan simpanannya;
c. c.untuk dana Pendidikan Koperasi;
d. untuk dana Sosial.
7. Penggunaan dana-dana Pendidikan dan Dana Sosial diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga dan atau diputuskan dalam Rapat Anggota
Tahunan.
8. Pembagian dan prosentase sebagaimana dimaksud ayat (4), (5) dan ayat
(6) ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga -dan diputuskan oleh
Rapat Anggota.
Pasal 46
1. Bagian Sisa Hasil Usaha untuk anggota dapat diberikan secara langsung
atau dimasukkan dalam simpanan atau tabungan anggota yang
bersangkutan sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota.
Pasal 47
BAB XII
SIMPANAN ANGGOTA
Pasal 48
1. Setiap anggota harus membayar simpanan pokok secara tunai pada saat
masuk menjadi anggota.
2. Setiap anggota diwajibkan untuk membayar simpanan wajib -atau modal
penyertaan yang diperhitungkan sebagai modal dasar yang besarnya
ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga atau Keputusan Rapat
Anggota.
3. Simpanan pokok, simpanan wajib dan modal penyertaan yang-disetor
kedalam modal-dasar koperasi tidak diambil selama seseorang masih
menjadi anggota.
Pasal 49
BAB XIII
MODAL KOPERASI
Pasal 50
BAB XIV
PEMBUKUAN KOPERASI
Pasal 51
BAB XV
KESEJAHTERAAN / SOSIAL
Pasal 52
BAB XVI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 53
Ketentuan yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur
dengan peraturan khusus atau peraturan lainnya atas persetujuan Rapat Anggota.
BAB XVIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 54
1. Anggaran Rumah Tangga Koperasi ini disetujui/ disahkan oleh Rapat Anggota/
Rapat Anggota Tahunan Koperasi.
2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal disahkan/ ditetapkan untuk dapat
dijadikan pedoman kerja dalam menjalankan kegiatan Koperasi.
AD / ART
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH
TANGGA
KOPERASI JASA TRANSPORTASI MAJU JAYA
BADAN HUKUM NO : 366 / BH / XIV.9 / 2015
TANGGAL : 1 SEPTEMBER 2015
ALAMAT : DUSUN GENDINGAN RT 009/ RW 011
DESA DEPOK KECAMATAN TOROH
KABUPATEN GROBOGAN
SOP / SOM
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN
DAN STANDART OPERASIONAL MANAJEMEN