08.SOP Penatalaksanaan Ikterus Baru
08.SOP Penatalaksanaan Ikterus Baru
08.SOP Penatalaksanaan Ikterus Baru
A. KETENTUAN DASAR
NO DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
1.1. UU No 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran 1.1. Pendidikan, minimal D III Bidan/Perawat
1.2. UU No 23 Tahun 1992 tentang kesehatan, pasal 1.2. Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi);
53 menyebutkan beberapa hak pasien, yakni hak 1.3. Memiliki SIK (Surat Izin Kerja)
atas informasi 1.4. Memiliki Kemampuan komunikasi yang
baik dan efektif
1.3. UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, pada
1.5. Memiliki Jiwa Bertanggung Jawab,
pasal 4-8 disebutkan setiap orang berhak atas Komitmen, dan Integritas
kesehatan; akses atas sumber daya; pelayanan 1.6. Memahami dan menguasai Penggunaan
kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau alat MTBS
1.4. UU No. 28 tahun 2009 tentang pajak daerah dan 1.7. Memiliki Kecermatan dan Ketelitian;
retribusi daerah 1.8. Memiliki Etika Profesi
1.5. Permenkes RI No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat 1.9. Menguasai Peraturan dan Undang
Kesehatan Masyarakat Undang yang berkaitan dengan Pelayanan
1 1.6. Permenkes RI No.25 Tahun 2014 tentang upaya Kesehatan
kesehatan anak.
DISAHKAN OLEH :
1.7. Permenkes RI No 70 Tahun 2013 tentang
Manajemen Terpadu Balita Sakit Berbasis KEPALA UPTD PUSKESMAS
DTP MAMPU PONED CIBEUREUM
Masyarakat
KOTA TASIKMALAYA JAWA BARAT
1.8. Permenkes RI No. 1464/MENKES/PER/X/2010
tentang Izin dan penyelenggaraan praktek
1.9. Perda No. 10 tahun 2012 tentang retribusi daerah
1. INTERNAL
Standar Operasional Prosedur sebagai Pedoman atas Tahapan yang dibakukan untuk
memberikan pelayanan yang aman sesuai standar dalam Lingkup Pelayanan di UPTD
Puskesmas DTP Mampu Poned Cibeureum Kota Tasikmalaya.
2. EKSTERNAL
Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas Penyelenggaraan Pemberian Pelayanan pada
Penatalaksan Ikterus pada Neonatus di UPTD PUSKESMAS MAMPU PONED
CIBEUREUM, untuk memeriksa dan mengklasifikasikan Ikterus.
C. RUANG LINGKUP :
Tindakan dimulai dari anamnesa, pemeriksaan fisik, tindakan, sampai dengan penilaian
klasifikasi ikterus.
bilirubin serum normal 0,3 1 mg/dl. Ikterus neonatorum dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu ikterus fisiologis dan ikterus patologis.
E. PROSES KERJA
1. Uraian Umum
Ikterus adalah Perubahan warna kulit atau selaput mata menjadi kekuningan. Sebagian
besar (80 %) Ikterus merupakan akibat penumpukan bilirubin (merupakan hasil
pemecahan sel darah merah, sebagian lainnya karena ketidak cocokan golongan darah
ibu dan bayi. Peningkatan kadar bilirubin dapat diakibatkan oleh pembentukan yang
berlebih atau ada gangguan pengeluarannya.
Ikterus pada bayi baru lahir dapat merupakan bentuk fisiologik dan fatologik. Yang
bersifat fatologik dikenal sebagai Hiperbilirubinemia yang dapat mengakibatkan gangguan
susunan saraf pusat (Kern Ikterus) atau kematian.
2. Persiapan
Persiapan Alat
1. Stetoscop
2. senter atau pen light
3. respiratori rate
4. Termometer
5. Timbangan Berat Badan
Pelaksanaan
1. Petugas menerima pasien dengan ramah
2. Petugas melakukan anamnesa :
- Tanyakan berapa umur anak?
- Tanyakan apakah bayi kuning?
Jika YA, pada umur berapa timbul kuning?
- Tanyakan, Apakah warna tinja bayi pucat?
3. Petugas melakukan cuci tangan.
4. Petugas melakukan pemeriksaan :
- Lihat adakah kuning pada bayi.
- Tentukan sampai di daerah manakah warna kuning pada bagian badan
bayi.
5. Petugas menentukan klasifikasi Ikterus
TANDA/GEJALA KLASIFIKASI
Timbul kuning pada hari pertama IKTERUS BERAT
F. REFERENSI
Modul 5 Manajemen Terpadu Bayi Muda Umur Kurang Dari 2 Bulan.Departemen
Kesehatan Republik Indonesia,Jakarta,2009.
G. FORM TERKAIT
1. Register MTBM (Dinas kesehatan)
2. Formulir Rujukan (PKMCBR/P.01/F.05/BPU)
3. Formulir tatalaksana balita sakit umur 2-5 tahun (Dinas kesehatan)
4. Formulir Resep (Dinas kesehatan)
5. Formulir Pemeriksaan Laboratorium (PKMCBR/P.01/F.01/Lab)
6. Formulir inform Concent (PKMCBR/P.01/F.03/IGD)