Jurnal Kapasitas Lapang Yola

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH TEKSTUR TANAH YANG BERBEDA TERHADAP GERAK

KAPILARITAS AIR DAN KEMAMPUAN TANAH MENAHAN AIR

Tri Yolani
Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP
Universitas Riau 28293

ABSTRACT
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengetahui kemampuan
tanah mengikat air dan gerak kapilaritas air pada beberapa tekstur tanah. Kegiatan
praktikum ini dilakukan pada Sabtu, 31 Oktober 2015 di Laboratorium
Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau. Adapun parameter pada praktikum ini
yaitu kemampuan tanah mengikat/menahan air dan gerak kapilaritas air.
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa gerak kapilaritas air yang
paling cepat adalah tanah pasir karena pori-porinya besar sehingga daya serapnya
cepat dibandingkan dengan tanah kebun dan tanah pasir bulan yang memiliki
pori-pori lebih kecil. Sedangkan pada percobaan kapasitas lapang, tanah kebun
memiliki kapasitas lapang yang paling besar karena pori-porinya kecil sehingga
air tidak mudah hilang dibandingkan dengan tanah pasir dan tanah pasir bulan
yang memiliki pori-pori besar sehingga air mudah hilang.

Keywords : Kapilaritas Air, Kapasitas Lapang, Jenis Tanah

PENDAHULUAN
Air bergerak di dalam tanah secara horizontal dan vertikal. Pergerakan air
secara horizontal disebut juga pergerakan air lateral. Pergerakan air vertikal dapat
berupa pergerakan air ke bawah yang dipengaruhi oleh gerak gravitasi melalui
infiltrasi dan perkolasi serta pergerakan air ke atas melalui gerak kapilaritas air
tanah yang dipengaruhi oleh porositas tanah dan temperatur tanah. Air tanah yang
berada di bawah zona perakaran tanaman akan mengalir menuju zona perakaran
tanaman disebabkan oleh kemampuan kapiler (cappilary rise) yang dimiliki oleh
tanah. Air akan bergerak dari tanah yang lembab menuju tanah yang lebih kering.
Pada tanah lembab yang jumlah persentase airnya lebih tinggi, gardien
tegangannya lebih besar dan lebih cepat perpindahannya. Pola kapilaritas air tanah
dipengaruhi oleh besarnya pengembangan tegangan dan daya hantar pori-pori
dalam tanah. Nilai efek kapilaritas tidak beraturan pada setiap bagian tanah,
karena ukuran pori-pori yang dilewatinya bersifat acak pula. Pada jenis tanah
yang berbeda akan memberikan pola pergerakan air tanah yang berbeda pula
karena pola pergerakan air tanah yang berupa gerak kapiler ini sangat dipengaruhi
oleh tekstur dari tanah tersebut, oleh karena itu kecepatan pergerakan air vertikal
ke bawah dan pergerakan horizontal di dalam tanah bergerak agak cepat sampai
agak lambat. (Craig, 1991)
Tanah pasir merupakan salah satu substrat bagi pertumbuhan tanaman.
Tanaman memerlukan kondisi tanah tertentu untuk menunjang pertumbuhannya
yang optimum. Kondisi tanah tersebut meliputi faktor kandungan air, udara, unsur
hara dan penyakit. Apabila salah satu faktor tersebut berada dalam kondisi kurang
menguntungkan maka akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tanaman
(Bidwell, 1979). Sifat fisik tanah bergantung pada ukuran partikel-partikelnya.
Partikel diatas 2,0 mm dikelompokkan sebagai kerikil, pasir antara 0,05 mm dan
2,0 mm, geluh atau silt antara 0,002 sampai 0,05 mm dan lempeng atau clay
kurang dari 0,002 mm (Rao, 1994). Berdasarkan ukuran bahan padatan terebut,
tanah digolongkan menjadi 3 partikel yaitu pasir, debu, dan liat. Ketiga partikel
tersebut dinyatakan dalam % bersama sama menyusun tanah dan disebut tekstur
tanah. Tekstur tanah akan mempengaruhi kemampuan tanah dalam menyimpan
dan menyediakan unsur hara bagi tanaman (Islami dan Utomo, 1995). Kapasitas
lapang adalah kemampuan tanah untuk menyerap air. Kapasitas serap air pada
tanah pasir sangat rendah, ini disebabkan karena tanah pasir tersusun atas 70%
partikel tanah berukuran besar (0,02-2mm). Tanah pasir bertekstur kasar, dicirikan
adanya ruang pori besar diantara butirbutirnya. Kondisi ini menyebabkan tanah
menjadi berstruktur lepas dan gembur (Buckman dan Brody, 1982). Tanah yang
terdiri atas partikel besar kurang dapat menahan air. Air dalam tanah akan
berinfiltrasi, bergerak ke bawah melalui rongga tanah. Akibatnya tanaman
kekurangan air dan menjadi layu. Kondisi semacam ini apabila berlangsung terus
menerus dapat mematikan tanaman. ( Maranatha et al.)
Salah satu faktor yang menentukan produktivitas lahan kering adalah
ketersediaan air yang masih mengandalkan curah hujan sebagai sumber air
utamanya. Air merupakan salah satu komponen penting yang dibutuhkan oleh
tanaman baik tanaman tahunan maupun semusim untuk tumbuh, berkembang dan
berproduksi. Sebagian besar kebutuhan air tanaman di ambil dari dalam tanah. Air
yang diserap tanaman adalah air yang berada dalam pori-pori tanah di lapisan
perakaran yang berfungsi sebagai tandon air. Oleh karena itu kemampuan tanah
sebagai tan don air dalam menyuplai air merupakan faktor utama yang
menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman. Dalam banyak kasus,
kemampuan tanah menahan air dianggap setara dengan kadar air kapasitas lapang.
Yang secara umum didefinisikan sebagai "kadar air tanah di lapang patio saat
air drainase karena gravitasi sudah berhenti atau hampir berhenti mengalir
setelah sebelumnya tanah tersebut mengalami jenuh sempurna" . (Dwi putro et
al.)
Menurut Mulyani (2004), tanah sebagai habitat perlu diketahui kapasitas
kemampuannya jika kita hendak melakukan penanaman pada tanah itu. Air
adalah sangat penting untuk kebutuhan hidup manusia, industri, dan pertanian. Air
tanah bersifat dinamis, yang berarti air tanah bergerak secara tetap dari suatu
lokasi ke lokasi lain melalui perlokasi, evaporasi, evapotranspirasi, dan drainase.
Pengertian Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair
pada pipa kapiler. ( Manfarizah, et al.)
Ketersediaan air tanah bagi tumbuhan, terutama tergantung pada jumlah
air yang tersimpan dalam tanah dan hubungannya potensial air tanah. Tanah liat
dan organik memiliki partikel tanah lebih kecil dan pori-pori tanah ukuran kecil
lebih banyak; memiliki sistem kapiler berukuran kecil. Kondisi ini akan
menciptakan tegangan hisap yang besar.kemampuan pori-pori tanah berukuran >
30m dalam menahan airagak lemah sehingga air akan mudah lari mengikuti
hujan. Sementara itu, kemampuan pori-pori tanah yang berukuran < 0,2m dalam
menahan air sangat kuatdi sekeliling partikel-partikel tanah sehingga laju larian
air sangat kecil. Akibatnya, banyak tumbuhan tidak dapat mengambil air dari
pori-pori keciltersebut. Oleh karena itu, hanya air yang tertahan pada pori-pori
antaranya (0,2 30m) saja yang dapat diambil oleh tumbuhan. (Firdaus L.N. et
al. )

BAHAN DAN METODE


Kegiatan praktikum ini dilakukan pada Sabtu, 31 Oktober 2015 di
Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau.
Alat yang digunakan dalam praktikum adalah 3 gelas beaker berukuran
sedang, gelas beaker berukuran kecil, dan kaca yang berbentuk pipa. Sedangkan
bahan yang digunakan adalah tiga jenis tanah yang berbeda, akuades, karet
gelang, kain kasa, dan gabus.
Kegiatan yang dilakukan dalam mengamati gerak kapilaritas air yaitu
menutup salah satu ujung pipa kaca menggunakan kain kasa ( sebagai alas) dan
karet gelang sebagai pengikat kain kasa. Ketiga jenis tanah dimasukkan kedalam
pipa kaca sebanyak 2/3 dari pipa kaca. Pipa kaca dimasukkan ke dalam gelas
beaker yang sudah di isi air menggunakan gabus sebagai penahan pipa kaca agar
tetap tegak. Air yang di isikan pada gelas beaker mencapai dasr pipa. Selanjutnya,
diamati dan diukur gerak air melalui ketiga jenis tanah tersebut setiap 5 menit
selama 30 menit.
Pada percobaan untuk melihat kapasitas lapang pada ketiga jenis tanah,
dimasukkan masing-masing tanah sebanyak 2/3 pipa kaca. Dimasukkan pipa
tersebut kedalam gelas beaker yang kosong menggunakan gabus sebagai penahan
agar pipa tetap tegak. Selanjutnya, dimasukkan air sebanyak 20 ml ke dalam pipa
kaca. Di hitung waktu tetesan pertama air yang jatuh ke dalam gelas beaker pada
masing-masing tanah. Berikutnya setelah tetesan air berhenti, di hitung volume air
yang tertahan pada ketiga jenis tanah dengan mengurangkan jumlah volume air
yang di tuangkan dengan volume air yang jatuh ke dalam gelas beker.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Grafik 1. Ketinggian air kapiler pada tabung ketiga jenis tanah yang berbeda

Kecepatan Gerak Kapilaritas Air pada Tekstur


Tanah Yang berbeda
4
Ketinggian Tanah

2 tanah pasir
tanah kebun
1
tanah pasir bulan
0
<5 10 25
Menit ke
Berdasarkan hasil pengamatan dapat terlihat bahwa ketinggian tanah pda
masing-masing pipa adalah sama yaitu 3,5 cm. Gerak air kapiler pada pipa yang
berisi tanah yang berbeda akan berbeda pula. Pada tanah pasir kapiler air dengan
cepat mencapai titik teratas dari tanah pasir itu sendiri. Hal ini di buktikan dengan
tanah pasir basah semua kurang dari 5 menit. Hal ini disebabkan karena tanah
pasir memiliki pori besar dan tidak memiliki kandungan liatnya sehingga tanah
pasir lebih cepat menyerap air.
Berbeda dengan tanah kebun yang memiliki pori lebih kecil sehingga
gerak air/ daya serapnya kecil atau lambat. Hal ini berdasarkan hasil pengamatan,
tanah kebun basah semua ketika setelah 10 menit. Jauh lebih lambat dibandingkan
dengan tanah pasir.
Tanah pasir bulan tidak jauh berbeda teksturnya dengan tanah kebun tetapi
pori-porinya lebih besar dibandingkan kebun. Seharusnya tanah pasir bulan lebih
cepat menyerap air dibandingkan tanah kebun. Tetapi berdasarkan hasil
pengamatan kami, tanah pasir lebih lambat menyerap air yaitu pada menit ke 25,
hal ini kemungkinan disebabkan oleh jumlah tanah yang berbeda. Karena waktu
percobaan tanah pasir bulan ini semua tanahnya di dalam pipa tidak merata
basahnya. Ada bagian yang cepat menyerap air dan sebagian yang lain masih
lambat menyerap air. Hal ini disebabkan karena kepadatan tanah dalam pipa
berbeda, ada yang padat dan ada yang renggang atau kurang padat. Kesalahan
kami mungkin mengamati gerak air pada bagian padat dari tanah pasir itu di
dalam pipa.

Tabel 2. Kadar air tanah pada kapasitas lapang ketiga jenis tanah yang berbeda
Tanah pasir Tanah kebun Tanah pasir bulan
Volume air Volume air Volume air
Waktu tetes 1 Waktu tetes 1 Waktu tetes 1
tertahan tertahan tertahan
( menit.detik) ( menit.detik) ( menit.detik)
(ml) (ml) (ml)
01.24 12,5 02.04 14,0 ml 00.22 12,5

Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahawa kemampuan ketiga


jenis tanah dalam mengikat air berbeda. Kemampuan mengikat air atau menahan
air dalam tanah atau yang kita kenal kapasitas lapang sangat bergantung pada
tekstur tanah itu sendiri. Jika tekstur tanahnya kasar maka kemampuan mengikat
air akan sedikit. Hal ini disebabkan karena pori-pori pada tanah yang memiliki
tekstur tanah yang kasar adalah besar, sehingga apabila dicurahkan air kedalam
nya maka air tersebut akan mudah hilang melalui pori-pori yang lebih besar tadi.
Hal ini terbukti dari hasil pengamatan tanah pasir dan tanah pasir bulan memiliki
kapasitas lapang yang sedikit di bandingkan dengan tanah kebun, yaitu hanya
12,5 ml.
Berbeda halnya dengan tanah kebun yang memiliki tekstur lebih halus.
Tekstur yang halus cenderung memiliki pori-pori tanah yang kecil, sehingga
ketika diberikan/ dicurah air ke dalam tanah tersebut, air tidak mudah hilang
karena pori-pori yang dilalui air kecil. Hal ini terbukti pada hasil pengamatan,
tanah kebun memiliki kapasitas lapang sebanyak 14,0 ml.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa gerak kapilaritas
air yang paling cepat adalah tanah pasir karena pori-porinya besar sehingga daya
serapnya cepat dibandingkan dengan tanah kebun dan tanah pasir bulan yang
memiliki pori-pori lebih kecil. Sedangkan pada percobaan kapasitas lapang, tanah
kebun memiliki kapasitas lapang yang paling besar karena pori-porinya kecil
sehingga air tidak mudah hilang dibandingkan dengan tanah pasir dan tanah pasir
bulan yang memiliki pori-pori besar sehingga air mudah hilang.

DAFTAR PUSTAKA

Baskoro , Dwi Putro Tejo dan Suria Darma Tarigan. Karakteristik Kelembaban
Tanah Pada Beberapa Jenis Tanah.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=86572&val=246&t
itle.pdf ( 5 November 2015)
Craig, Houston. 1991. Kapilaritas Air (Ilmu Tanah). Gajah Mada University
Press, Yogyakarta.
L.N., Firdaus, Sri Wulandari, Yusnida Bey. 2006. Fisiologi Tumbuhan.
Pekanbaru: Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Riau.
Manfarizah, Syamaun, Siti Nurhaliza. Karakteristik Sifat Fisika Tanah di
University Farm Stasiun Bener Meriah.
http://jurnal.unsyiah.ac.id/agrista/article/viewfile/685/669 (3 November
2015)
Sinulingga, Maranatha dan Sri Darmanti. Kemampuan Mengikat Air oleh Tanah
Pasir yang Diperlakukan dengan Tepung Rumput Laut Gracilaria
verrucosa. http://core.ac.uk/download/pdf/11706901 ( 3 November
2015)

Anda mungkin juga menyukai