Tata Cara Pengurusan Jenazah
Tata Cara Pengurusan Jenazah
Tata Cara Pengurusan Jenazah
Setiap orang pasti akan mengalami kematian. Mengingat mati harus sering
dilakukan agar setiap diri manusia menyadari bahwa dirinya tidaklah hidup kekal
selamanya didunia sehingga senantiasa mempersiapkan diri dengan beramal shaleh
dan segera bertaubat dari kesalahan dan dosa yang telah diperbuat. Kita harus
mempersiapkan diri dengan bekal yang baik dan diridhai Allah agar dapat menuju
akhirat dengan khusnul khatimah atau akhir hayat yang sebaik-baiknya. Allah
berfirman.
Artinya : Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari
kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia
itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS Ali Imran : 185)
Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum memandikan jenazah, yaitu
sebagai berikut.
1. Siapkan tempat yang layak. Ruang tempat memandikan hendaknya terjaga dari
penglihatan orang yang lalu lalang dan merupakan tempat yang memberikan
kehormatan bagi jenazah.
3. Orang yang berhak memandikan adalah muhrim dari si mayit seperti orang tua,
suami atau isteri, anak, kerabat dekat, atau orang lain yang sejenis.
4. Dalam memandikan jenazah hendaknya mendahulukan anggota-anggota wudhu
dan anggota badan yang sebelah kanan pada waktu mulai menyiramkan air.
Memandikan jenazah disunahkan tiga kali atau lebih. Ketentuan aurat tetap
berlaku pada pemandian jenazah.
Jenazah itu bukan karena mati syahid (mati dalam peperangan membela
agama). Hadis rasulullah SAW menyatakan artinya sebagai berikut: Dari
Jabir, sesungguhnya nabi Muhammad SAW telah memerintahkan terhadap
orang-orang yang gugur dalam perang uhud supaya dikuburkan dengan darah
mereka, tidak dimandikan dan tidak dishalatkan. (HR Bukhari)
Membersihkan kotoran dan najis yang melekat pada anggota badan jenazah
dengan sopan dan lemah lembut
Kotoran yang ada pada kuku-kuku jari tangan dan kaki dibersihkan,
termasuk kotoran yang ada di mulut atau gigi
air ke seluruh badan sampai merata dari atas kepala hingga sampai ke kaki.
Setelah seluruh badan disiram air, kemudian dibersihkan dengan sabun dan
disiram kembali sampai bersih
Hadis nabi Muhammad SAW yang artinya : Dari Ummu Atiyah r.a. nabi
SAW datang kepada kami sewaktu kami memandikan putri beliau, kemudian
beliau bersabda, mandikanlah ia tiga kali atau lima kali atau lebih, kalau kamu
pandang lebih baik dari itu, dengan air serta daun bidara dan basuhlah yang
terakhir dengan dicampur kapur barus.(HR Bukhari dan Muslim). Pada
riwayat lain, mulailah dengan bagian badannya yang kanan dan anggota
wudhu dari jenazah tersebut).
Setelah diwudukan dan terakhir disiram dengan air yang dicampur kapur
barus, daun bidara, wewangian yang lainnya agar berbau harum. Air untuk
memandikan jenazah hendaknya air biasa yang suci dan menyucikan kecuali
dalam keadaan darurat.
1. Kain kafan 3 helai untuk laki-laki dan sesuai dengan ukuran panjang badannya.
Kain kafan 5 helai untuk perempuan dan sesuai ukuran panjang badannya
2. Kapas secukupnya
3. Bubuk cendana
4. Minyak wangi
Cara mengafani
1. Kain kafan untuk mengafani jenazah paling sedikit satu lembar yang dapat
dipergunakan untuk menutupi seluruh tubuh jenazah, baik laki-laki ataupun
wanita. Akan tetapi, jika mampu disunahkan bagi jenazah laki-laki dikafani
dengan tiga lapis atau helai kain tanpa baju dan sorban. Masing-masing lapis
menutupi seluruh tubh jenazah laki-laki. Sebagian ulama berpendapat bahwa
tiga lapis itu terdiri dari izar (kain untuk alas mandi) dan dua lapis yang
menutupi seluruh tubuhnya
2. Cara memakaikan kain kafan untuk jenazah tersebut ialah kain kafan itu
dihamparkan sehelai-sehelai dan ditaburkan harum-haruman seperti kapur
barus dan sebagainya diatas tiap-tiap lapis itu. Jenazah kemudian diletakkan
diatas hamparan kain tersebut. Kedua tangannya diletakkan diatas dadanya
dan tangan kanan berada diatas tangan kiri. Hadis nabi Muhammad SAW yang
artinya : Dari Aisyah r.a bahwa rasulullah SAW dikafani dengan tiga kain putih
bersih yang terbuat dari kapas dan tidak ada didalamnya baju maupun sorban.
(HR Bukhari dan Muslim)
Catatan :
Jika seorang meninggal dunia dalam keadaan sedang ihram, baik ihram haji
atau ihram umrah tidak boleh ditaburi atau diberi wangi-wangian dan tutup
kepala
Menyalatkan Jenazah
Salat jenazah ialah salat yang dikerjakan sebanyak empat kali takbir dalam
rangka mendoakan orang muslim yang sudah meninggal. Jenazah yang disalatkan ini
ialah yang telah dimandikan dan dikafani. Hadis nabi Muhammad SAW
Artinya : Rasulullah SAW bersabda salatkanlah olehmu orang-orang yang meninggal!.
(HR Ibnu Majjah)
1. Posisi kepala jenazah berada di sebelah kanan, imam menghadap ke arah kepala
jenazah bila jenazah tersebut laki-laki dan menghadap ke arah perut bagi
jenazah perempuan. Makmum akan lebih baik bila dapat diusahakan lebih dari
satu saf. Saf bagi makmum perempuan berada di belakang saf laki-laki.
2. Syarat orang yang dapat melaksanakan salat jenazah adalah menutup aurat,
suci dari hadas besar dan hadas kecil, bersih badan pakaian dan tempat dari
najis, serta mneghadap kiblat
4. Letak jenazah berada di depan orang yang menyalatkan, kecuali pada salat gaib
Niat
Mendoakan jenazah
Memberi salam
Artinya : Aku berniat salat atas jenazah ini empat takbir fardu kifayah sebagai
imam/makmum karena Allah SWT
1. Kemudian tahbiratul ihram yang pertama dan setelah takbir pertama itu
selanjutnya membaca surat Al Fatihah
2. Takbir yang kedua dan setelah takbir yang kedua membaca salawat atas nabi
Muhammad SAW
3. Takbir yang ketiga dan setelah takbir yang ketiga membaca doa jenazah. Bacaan
doa bagi jenazah adalah sebagai berikut
Artinya : YA Allah, ampunilah ia, kasihanilah ia, sejahterakanlah ia, maafkanlah
kesalahannya, hormatilah kedalam tangannya, luaskan lah tempat tinggalnya,
bersihkanlah ia dengan air es dan embum, bersihkanlah ia dari dosasebagai mana
kain putih yang dibersihkan dari kotoran, gantilah rumahnya dengan rumahnya
yang dulu, dan gantilah keluarganya dengan yang lebih baik daripada
keluarganya yang dahulu, dan perihalalah dia dari huru-hara kubur dan siksa api
neraka.
Catatan :
Doa yang dibaca setelah takbir ketiga dan keempat disesuaikna dengan jenis
jenazahnya yaitu :
1.
1. apabila jenazahnya wanita, maka damir ( )hu diganti dengan kata ha()
2. apabila jenazahnya dua orang, maka setiap damir kata hu( )diganti
dengan huma ()
atau()
1. Takbir yang keempat, setelah takbir keempat membaca doa sebagai berikut
Artinya : Ya Allah, janganlah engkau rugikan kami dari mendapatkan pahalanya dan
janganlah engkau beri kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia
(HR Hakim)
1. Memperbanyak saf, jika jumnlah jemaah yang menyalatkan jenazah itu sedikit,
lebih baik mereka dibagi tiga saf. Apabila jemaah salat jenazah itu terdiri dari
empat orang, lebih baik dijadikan dua saf, masing-masing saf dua orang dan
makruh juika dijadikan tiga saf karena ada saf yang hanya terdiri dari satu
orang
Menguburkan Jenazah
1. Tanah yang telah ditentukan sebagai kuburan digali dan dibuatkan liang lahat
sepanjang badan jenazah. Dalamnya tanah dibuat kira-kira setinggi orang
ditambah setengah lengan dan lebarnya kira kira satu meter, didasar lubangya
dibuat miring lebih dalam kearah kiblat. Maksudnya adalah agar jasad tersebut
tidak mudah dibongkar binatang
1. Memberi bantuan kepada keluarga yang terkena musibah, baik bantuan moral
maupun materiil untuk mengurangi bebankesulitan dan kesedihannya.
2. Jika orang yang mendapat musibah termasuk orang yang dekat dengan kita,
hendaknya kita menghibur mereka agar tidak berlarut-larut dalam duka dan
menganjurka kesabaran karena semua manusia pasti akan mengalaminya.
3. Mengikuti salat jenazah dan mendoakannya agar mendapat ampunan dari Allah
SWT dari segala dosanya
4. Ikut mengantarkan jenazah ke tempat pemakaman untuk menyaksikan
penguburannya
Bersabda Rasulullah SAW yang artinya : Dari Abdullah bin Jafar r.a ia
berkata, ketika datang berita atau kabar meninggalnya jafar karena terbunuh
nabi SAW telah bersabda, buatkanlah makam untuk keluarga jafar karena
sesungguhnya mereka sedang mengalami kesusahan (kekalutan). (HR Lima ahli
hadis kecuali Nasai)
Ziarah Kubur
Ziarah ku bur bertujuan mengingat kematian serta hari akhirat tempat menusia
akan mendapat balasan yang sesuai amal perbuatannya di dunia. Ziarah kubur sangat
dianjurkan. Akan tetapi, apabila ziarah kubur ditujukan untuk mendapat berkah,
minta doa restu, atau wangsit maka hal tersebut tidak dibolehkan (diharamkan)
Ziarah kubur juga memiliki tata krama sebagaimana petunjuk yang diajarkan
rasulullah yakni sebagai berikut.