Kegiatan Peledakan Di Pt. Freeport Indonesia
Kegiatan Peledakan Di Pt. Freeport Indonesia
Kegiatan Peledakan Di Pt. Freeport Indonesia
I. LATAR BELAKANG
Kemajuan teknologi di zaman sekarang sangat bergantung kepada sumber
daya manusia yang menjadi pelaksananya. Banyak teknologi baru yang
diterapkan pada industri pertambangan dalam upaya meningkatkan produksi.
Terkadang teknologi baru tersebut langsung ditransfer kepada pihak
perusahaan tanpa melibatkan dunia akademis, yaitu : universitas, institut dan
sekolah tinggi yang ada. Sehingga dirasakan perlu dibangun suatu kerja sama
yang lebih erat antara perusahaan pertambangan dengan pihak universitas.
Program Studi Pertambangan Universitas Islam Bandung menyikapi
persoalan tersebut dengan menetapkan tugas akhir sebagai upaya pemecahan.
sehingga Mata Kuliah Tugas Akhir (TTA 400) menjadi syarat mutlak
kelulusan dalam meraih gelar sarjana teknik. Selain itu diharapkan sarjana yang
dihasilkan mempunyai kualitas yang tinggi.
Peralatan bor untuk produksi dalam tambang bawah tanah dapat dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu :
Gambar 3.6
Hand Held Drill
Pola pemboran untuk lubang bukaan tambang bawah tanah ada bermacam
macam, antara lain adalah (Gambar 3.7) :
1. Burn cut
2. Wedge / V - cut
3. Pyramid cut
4. Drag cut.
Waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan pemboran dalam 1 (satu) hari adalah :
Oleh karena itu batuan akan lebih sukar untuk diledakkan dan perlu dibuat bidang bebas
kedua, yang merupakan arah peledakan selanjutnya.
Dalam pembuatan terowongan bidang bebas kedua diperoleh dengan membuat
Cut pada permukaan terowongan. Macam macam cut yang dipergunakan
untuk membuat terowongan adalah :
- Parallel hole cut
- V cut
- Fan cut
- dll.
Setelah bukaan ( cut ) terbentuk maka stoping ke arah cut dimulai. Lubang
kontur ( contour holes ) yang terdiri atas : lubang atap ( roof holes ), lubang
dinding ( wall holes ), dan lubang lantai ( floor holes ) dibuat agak
diserongkan keluar dari kontur ( look out ), sehingga terowongan yang dihasilkan
sesuai dengan perencanaan.
Cut yang biasa digunakan dalam pembuatan terowongan adalah circular cut atau
large hole cut atau parallel hole cut untuk pemboran horizontal tegak lurus pada
permukaan batuan.
Dalam perencanaan pembuatan suatu cut, parameter yang harus diperhatikan
adalah :
- diameter lubang kosong
- burden
- charge concentration
1. Rangkaian seri
Pada rangkaian seri ini arus dari sumber tenaga hanya melalui satu jalan,
jumlah arus yang melalui setiap detonator adalah sama. Rangkaian seri
sangat cocok untuk meledakkan jumlah detonator yang tidak banyak,
disarankan maksimum 50 buah atau tahanannya 100 ohm (Gambar 3.9) .
- + - + - + - + - +
+
+ - + - + - + - + -
- + - + - + - + - +
-
+ - + - + - + - + -
Gambar 3.9
Rangkaian Seri
2. Rangkaian Paralel
Pada rangkaian parallel setiap cabang hanya berisi satu detonator,
supaya distribusi arus lebih merata maka penyambungan parallel diatur
secara reverse hook up (Gambar 3.10).
+
+ + + + +
- - - - -
-
Gambar 3.10
Rangkaian Paralel
+ + + + + +
- - - - -
+ + + + +
- - - - - -
Gambar 3.11
Rangkaian Paralel - Seri
4. Rangkaian Seri parallel
Dalam hubungan seri parallel masing masing sambungan seri
digabungkan lagi dengan hubungan parallel dengan sambungan seri
yang lain. Rangkaian ini sering digunakan bila jumlah total detonator listrik
yang akan diledakkan melebihi 50 buah. Tiap seri sebaiknya terbatas
hanya 40 detonator atau tahanan maksimum 100 ohm (Gambar 3.12).
- + - + - + - + - + +
- + - + - + - + - +
- + - + - + - + - +
- + - + - + - + - +
-
Gambar 3.12
Rangkaian Seri - Paralel
Square Pattern
Pada umumnya square pattern digunakan dengan kombinasi V delay
pattern. Peledakan dengan detonator delay seorang blaster dapat
membagi ledakan menjadi beberapa bagian yang lebih kecil tiap
ledakkannya. Dengan detonator delay dapat memberikan penundaan
diantara lubang tembak yang mendekat. Keuntungan yang diperoleh :
-. Mengurangi getaran
-. Mengurangi over break dan fly rock
-. Memperkecil fragmentasi.
Fragmentasi yang bagus akan diperoleh bila saat peledakan dari masing
masing kolom isian (charge) ada cukup waktu untuk setelah ada free
face tambahan.
Rectangular Pattern
Rectangular pattern biasanya dibuat dengan sistem straggered pattern
untuk mendapatkan distribusi bahan peledak dengan baik. Cara ini juga
sering dipakai untuk memotong over burden dimana lemparan optimum
diperlukan. Bila getaran menjadi batasan, pemboran diperbanyak dan tiap
barisnya juga dipasang delay detonator yang lebih banyak.
Gambar 3.13
Dimensi Peledakan Bawah Tanah
V. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup tugas akhir yang akan dilaksanakan meliputi penentuan
rencana peledakan berdasarkan :
1. Powder factor.
2. Jenis bahan peledak.
3. Metode peledakan.
VI. TEMPAT DAN WAKTU
Tugas akhir ini akan dilaksanakan PT Antam Unit Pertambangan Emas
Pongkor Jawa Barat.
Waktu pelaksanaan tugas akhir selama 3 bulan, yaitu dimulai bulan
September s.d. November 2004, dengan perincian kegiatan sebagai berikut :
Tabel Rencana Kegiatan TA 400
Program Studi Pertambangan Universitas Islam Bandung Jl. Taman Sari No 1 022 4203368 (Hunting)
VII. PERMOHONAN FASILITAS
Untuk mendukung terlaksananya dan kelancaran kegiatan tugas akhir ini,
maka saya mengharapkan sekiranya dari pihak perusahaan menyediakan
fasilitas berupa :
1. Peralatan penunjang kegiatan tugas akhir.
2. Perlengkapan keselamatan
3. Akomodasi
4. dll.
VIII. PESERTA
Adapun data peserta kegiatan Tugas Akhir di PT. FREEPORT INDONESIA
ini adalah sebagai berikut :
Nama : WAHYU FIRMAN HIDAYAT
NPM : 10070100005
Prog. Studi : Teknik Pertambangan
Universitas : Universitas Islam Bandung (Unisba).
IX. PENUTUP
Demikian proposal ini saya ajukan, besar harapan saya akan bantuan
semua pihak di PT. FREEPORT INDONESIA demi kelancaran serta suksesnya
pelaksanaan Tugas Akhir yang akan saya laksanakan.
Program Studi Pertambangan Universitas Islam Bandung Jl. Taman Sari No 1 022 4203368 (Hunting)
LEMBAR PENGESAHAN
Diajukan Oleh :
DIKI WANDANI
100.70.1.99.124