Asri Hidayati - d16
Asri Hidayati - d16
Asri Hidayati - d16
SOSIALISASI
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (SMK3)
PT TELKOM DIVRE IV JATENG DIY
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya program
studi Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Oleh :
Asri Hidayati
NIM : D1605085
PUBLIC RELATIONS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2008
PERSETUJUAN
Disusun oleh :
Asri Hidayati
D1605085
Pembimbing
Drs.Nuryanto, Msi
NIP.130 675 506
PENGESAHAN
Tugas Akhir ini telah diuji dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir Program
Surakarta
Hari :
Tanggal :
1. Drs.H.Sutopo. JK, MS ( )
( NIP . 131 283 611)
Surakarta
Dekan FISIP
(Bernie S Siegel,M D)
PERSEMBAHAN
Kakakku
Teman-teman seperjuangan
Almamater
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas
Kuliah Kerja Media ini merupakan salah satu proses dalam hidup penulis
yang banyak memberikan pengalaman untuk lebih memahami arti hidup serta siap
menghadapi hari esok di dunia kerja dengan segala rintangan. Adanya persaingan
di dunia kerja menuntut kita untuk lebih berwawasan dan berpengalaman untuk
mendapatkan tempat terbaik sesuai dengan jurusan yang kita ambil di perkuliahan.
Maka dari itu, kualitas mahasiswa dalam mendapatkan gelar kelulusan harus
lapangan kerja. Proses akhir Kuliah Kerja Media ini dapat berjalan lancar atas
peran dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
Kerja Media.
5. Bapak Ibuku tersayang atas suka, duka, dan perjuangan yang tak kan
7. Dwi Prasetyo atas waktu yang sedia hadir di setiap tawa, amarah, dan
penyusunan Tugas Akhir ini masih belum sempurna. Penulis mengharapkan saran
dan kritik yang dapat membangun demi kemajuan. Semoga Tugas Akhir ini dapat
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
HALAMAN MOTTO.............................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN..............................................................................v
KATA PENGANTAR............................................................................................vi
DAFTAR ISI............................................................................................................x
DAFTAR TABEL...................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................4
Divre IV Jateng-DIY.................................................................................45
MEDIA
C. Focus of interest........................................................................................72
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................77
B. Saran...........................................................................................................78
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................79
LAMPIRAN...........................................................................................................80
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perkembangan zaman menuju era globalisasi, PT Telkom tidak lagi menjadi satu-
satunya penyedia jasa telekomunikasi di Indonesia dan secara otomatis tidak lagi
telekomunikasi selain PT Telkom, baik perusahaan yang berasal dari dalam negeri
perusahaan jasa telekomunikasi lainnya yang bersaing secara ketat untuk mampu
maupun internal.
merupakan sebuah sistem, karena dalam organisasi terdiri dari bagian-bagian yang
saling berhubungan dan saling tergantung satu sama lainnya. Selain itu organisasi
dalam jumlah yang besar pula, untuk itu dalam melaksanakan kegiatan
keselamatan dan kesehatan kerja semua pihak internal Telkom yang disebut
resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang
Tidak bisa dipungkiri, setiap unit kerja dalam suatu organisasi perusahaan
digariskan manajemen. Setiap pihak yang terkait dengan PT Telkom mulai dari
Manajer, karyawan, mitra sampai dengan siswa atau mahasiswa yang sedang
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan berhak dan wajib untuk mengetahui segala
Divre IV. Segala informasi terbaru sampai dengan audit harus sampai pada semua
pihak dengan satu pengertian yang sama, sehingga dalam melaksanakan kebijakan
manajemen tidak terdapat suatu kendala yang menghambat. Hal inilah yang
Kesehatan Kerja kepada semua pihak yang terkait di PT Tellkom melalui berbagai
1. Tujuan umum
globalisasi.
2. Tujuan Khusus
dipertanggungjawabkan.
b. Mempelajari bagaimana seorang Public Relations menyampaikan
ataupun negatif.
TINJAUAN PUSTAKA
bidang komunikasi yang tumbuh dan berkembang sangat cepat hingga saat ini.
bidang, terutama di bidang industri, bisnis, perusahaan bahkan akhr-akhir ini juga
pendiriannya dan sebagainya, baik secara individual maupun kelompok. Hal inilah
public relations (sering juga disebut dengan istilah purel) merupakan kebutuhan
dan berlangsung, sifat-sifat manusia yang terlibat, terutama publik yang menjadi
Ciri hakiki dari komunikasi dalam publik relations adalah komunikasi yang
pengertian Public Relations. Menurut hasil survey yang telah diadakan oleh
majalah Public Relations News di Amerika Serikat pada tahun 1947, dua ribu
orang terkemuka dalam bidang Public Relations telah menyatakan definisi mereka
tentang Public Relations. Satu sama lain berbeda pendapat, sebab masing-masing
mempunyai dasar pandangan dan pemikiran sendiri-sendiri. Dari dua ribu definisi
yang terkumpul, tiga diantaranya terpilih menjadi definisi terbaik. Pilihan yang
dilakukan oleh sebuah panitia yang beranggotakan para Public Relations itu jatuh
pada (Griswold, 1948 : 4) salah satunya yaitu definisi dari W. Emerson Reck,
and actions to the best interest of those individual and groups whose
kepentingan orang atau golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh
pelayanan dan sikap itu adalah untuk menjamin adanya pengertian dan
batasan PR yaitu :
the public interest and plans excutes a program action to earn public
mengemukakan bahwa :
serta pendapat dari publiknya itu kepada lembaga tadi, dalam usaha yang jujur
Dari definisi Cultip dan Center itu tergambar adanya ciri khas dari Public
Relations, yaitu suatu kegiatan timbal balik antara lembaga dengan publiknya.
Tidak saja melakukan kegiatan kepada publiknya yang ada di luar lembaga, tetapi
pengertian demikian kita bisa mengetahui adanya sifat komunikasi dua arah dalam
timbal baliknya itu bukan hanya memberi, tetapi juga menerima. Jadi, untuk
berkomunikasi dengan publiknya akan menimbulkan dua jalur penghubung
karena itu Public Relations harus diartikan jamak dan Public Relations juga
Setelah mengetahui definisi dari PR, lebih lanjut akan dibahas mengenai
fungsi yang dimilikinya, menurut pakar Humas Internasional, Cutlip & Centre and
berikut :
pikiran dan perasaan seseorang secara langsung kepada orang lain dengan
1. Komunikasi Verbal
2. Komunikasi nonverbal
dua yaitu :
golongan, jujur dan bijaksana ; sebab tiap anggota mulai dari pemimpin
sampai dengan pesuruh merupakan bagian dari keseluruhan badan itu ( Oemi
Abdurrachman, 1986, 37 ).
Kegiatan hubungan internal yang dilakukan oleh seorang Public
144-149 ).
2. Eksternal Public Relations
sebagainya.
luas yakni semua media massa; jadi selain surat kabar dan majalah,
juga kantor berita, siaran radio, siaran televisi, film, balai iklan dan
hubungan melalui kontak formal antara lain konfrensi pers, wisata pers
DESKRIPSI LEMBAGA
Seluruh deskripsi dalam BAB III ini berasal dari file yang diberikan oleh
awal mulanya diselenggarakan oleh swasta. Bahkan sampai tahun 1905 tercatat 38
perusahaan telakomunikasi yang pada tahun 1960 diambil alih oleh pemerintah
dalam Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Pos dan Telekomunikasi).
perusahaan Negara Pos dan Giro ( PN Pos dan Giro) dan perusahaan Negara
maupun luar negeri. Tentang hubungan Telekomunikasi luar negeri pada saat itu
masih berstatus perusahaan asing, yakni dari American Cable & Radio
Negara Bagian Delaware AS. Tahun 1980 saham Indosat kemudian dibeli oleh
Pemerintah Indonesia.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa Telekomunikasi untuk umum,
1991 maka bentuk perusahaan umum dialihkan menjadi Perseroan Terbatas (PT),
Sebagai pengganti WITEL, bisnis bidang utama dikelola tujuh Divisi Regional
berikut :
1. Divisi Regional I, untuk daerah Sumatera.
Istimewa Yogyakarta.
seperti yang sekarang ini diterapkan PT Telkom pada waktu itu belum dibentuk
Divre berlaku sebagai kantor pusat Telkom dalam suatu regional tertentu yang
secara menyeluruh.
Divisi Regional) dan pusat keuntungan (untuk Divisi Network) serta mempunyai
00/1995 tanggal 20 Oktober 195, terjadi perubahan status yang semula sebagai
usaha Telkom murni menjadi status usaha bersama dengan sistem kerja sama
Indonesia (MGTI). Sejak saat itu pula beberapa Divisi Regional dalam
3. Divisi Regional IV, untuk daerah Jawa Tengah & Daerah Istimewa
Yogyakarta
swasta. Kelima konsorium swasta yang terlibat dalam pelaksanaan KSO ini.
mengembangkan dan mengelola divisi regional PT Telkom, untuk dan atas nama
PT Telkom. Mitra KSO untuk masing-masing wilayah pada awal perjanjian KSO
adalah :
Tabel 1 : Mitra KSO
Masa KSO ditetapkan selama 15 tahun dan pada akhir masa KSO seluruh
sarana/jaringan baru dan semua pekerjaan yang sedang berjalan harus dialihkan
kepada PT Telkom. Dari 5 juta SST yang harus dibangun selama repelita VI, 2
juta SST dilaksanakan oleh mitra KSO. Program KSO ini sebenarnya adalah
alih teknologi, mengingat salah satu mitra KSO adalah perusahaan global
pengoperasian perangkat yang ada dan Distributed Telkom Revenue (DTR) dari
bagian keuntungan pengoperasian. Ketiga, dari sisi mitra KSO, mereka akan
mendapat profit berupa DTR yang mencukupi untuk pengembalian investasi yang
mereka tanamkan. Dari sisi pelanggan, mereka diharapkan akan mendapat
pelayanan berkelas dunia karena KSO dikelola oleh perusahaan berkelas dunia.
Pola KSO ini pada mulanya berjalan cukup baik namun krisis ekonomi
kemitraan ini. Para mitra KSO mempunyai beban utang yang membengkak akibat
melemahnya rupiah terhadap mata uang asing. Selain itu persoalan lain datang
dampak yang positif malah cenderung merugikan Telkom. Alih teknologi yang
Telkom memutuskan untuk membeli (buy out) beberapa mitra KSO. Divisi KSO
yang sudah di buy out PT Telkom sampai semester I tahun 2003 adalah Divre I
Sumatra dan Divre VI Kalimantan, sedangkan Divre III Jawa Barat di buy out
Kelemahan KSO selama ini terletak pada pola kerjasama yang temporer
dan kaku. Hal ini akan mengakibatkan terbatasnya minat mitra KSO untuk
melakukan investasi lain yang diperlukan, karena kontrak yang mereka miliki
mempunyai batas waktu tertentu. KSO yang kaku juga akan menyulitkan PT
Divisi Regional IV Jateng dan DIY merupakan salah satu unit bisnis PT.
persegi dengan densitas telepon 2,39 per 100 penduduk pada tahun 2004.
kota dan kabupaten Solo, Sukoharjo, Boyolali, Cepu, Blora, Jepara, Klaten,
TELKOM
Wired Access.
dipresentasikan oleh UCC yang berada dalam area Telkom Divre Iv.
melalui account manager yang selanjutnya dikelola oleh ESC, dan untuk
b. Dealers
c. Distributor
d. Partners
a) Visi Perusahaan
Korporasi, yaitu:
Masuk Surga
bahwa setiap insani Divre IV suatu saat pasti mati dan mempunyai
perhatian customer.
bisnis informasi dan komunikasi yang secara konkrit diwujudkan dalam bentuk
keragaman produk jasa. Semua layanan yang disajikan hanya POTS (Plain
Internet, Services).
Leading infocom player in Indonesia mengandung pengertian bahwa Divre
Indonesia.
Sukses PKAP
b) Misi Perusahaan
6. Efisiensi biaya
2. Budaya Perusahaan
Di dalam The Telkom Way 135 terkandung beberapa unsur yang secara
senantiasa diteguhkan oleh setiap insan Telkom dalam hati bahwa dengan
a. Customer Value
Merupakan manfaat bersih yang diperoleh pelanggan dari produk atau jasa
c. Competent People
b. Simplify
c. Involve Everyone
d. Quality Is My Job
b. Maskot Perusahaan
serta dirumuskan dengan dirangsang oleh berbagai inspirasi dari perusahaan lain
dan berbagai tantangan dari luar. Dengan akar yang kuat dan kesadaran kolektif
organisasi, diharapkan THE TELKOM WAY 135 dapat cepat tertanam dalam
maka akan tercipta pengendalian kultural yang efektif terhadap cara merasa, cara
3. Slogan, Logo, dan Maskot PT. TELKOM Divre IV Jateng dan DIY
Makna Logo
Makna Slogan
Gambar 2 : Slogan
mencakup :
Slogan ini merupakan asumsi dasar dan keyakinan yang senantiasa harus
Makna Maskot
Gambar 3 : Maskot
Maskot Be Bee
Mahkota Kemenangan
dinantikan oleh setiap pelanggan dan pengguna jasa Infokom (informasi dan
pelayanan TELKOM untuk memberikan layanan dan produk yang terbaik kepada
masyarakat.
terdiri dari:
a. Telepon adalah layanan telekomunikasi melalui suara yang dihubungkan
dengan transmisi baik kabel, radio ataupun satelit. Jasa telepon yang
1) Lokal
1) Fitur Lacak
2) Fitur Sandinada
4) Fitur Nadasela
5) Fitur Trimitra
didalam satu gedung kantor tanpa melalui operator. Dalam hal ini
langsung point to point tanpa melalui trunk miliki Telkom. Jasa Japati
terdiri dari:
2. Premium Call
3. Vote Call
4. Kartu Ponpin adalah kartu prabayar yang dapat digunakan untuk menelepon
dari pesawat telepon manapun baik telepon rumah maupun telepon umum
yang berlogo dapat digunakan untuk Ponpin tanpa dikenai beban biaya pulsa
lagi.
5. Telkom Teleconference adalah sarana komunikasi melalui telepon yang
melibatkan peserta mulai dari 5 sampai 30 orang dalam waktu yang sama
antara lain:
a. Pasang Baru
b. Mutasi
d. Pengaduan Fastel
8. Pelayanan Informasi
i. Telkom Memo adalah fasilitas perekam pesan yang masuk pada saat
telepon tidak diangkat karena sedang rusak, sedang dipakai atau tidak
dapat didengar dari mana saja dengan menghubungi nomor akses sandi
pengaman (password).
telepon.
diinginkan pelanggan.
l. ROSS (Rincian Telepon SLJJ Swalayan) adalah fasilitas layanan untuk
yang berbeda.
r. Phonogram (165)
t. Domestic operator direct call (horoscop, shio, tips, musik, cerita anak,
9. Telkom Flexi
a. Flexi Combo
b. Flexi Classy
c. Flexi Trendy
d. Flexi Home
daerah operasional Jateng - DIY dipimpin oleh seorang General manager yang
1. Berdasarkan Kedudukannya
dalam satu departemen di struktur Organisasi yang baru sejak adanya kerja sama
Communication
a. Bidang Internal
mencapai performa yang tinggi, efisiensi biaya dan mempunyai fokus kepada
adalah:
karyawan
tingkatan
pihak manajemen dengan staf atau sebaliknya. Dan juga bertanggung jawab
menjamin seluruh informasi yang berkaitan dengan visi, misi, tujuan, sasaran,
komunikasi
Communication.
b. Bidang Eksternal
Manager dan pihak luar. Selain itu juga harus memiliki komitmen untuk terus
dan hubungan yang baik dengan interaksi timbal balik kepada semua staffnya,
termasuk marketing dan Customer Service, pers dalam negeri maupun luar
negeri, kantor perusahaan dan unit KSO lain dalam rangka membangun citra
Pemasaran adalah:
rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya
Jumlah kecelakaan kerja per tahun dan Laporan Kecelakaan Kerja tahun
2007
2007 = 0%
Hasil Temuan Internal Audit & menindak lanjuti hasil pre audit. Tingkat
perundangan K3.
untuk menciptakan suatu system keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja
dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja
penyakit akibat kerja, serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.
Kerja:
lebih besar).
diperusahaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) telah melaksanakan audit dari Tim
IV meraih penghargaan Golden Flag (bendera emas) dan Zero Accident Award
sertifikat sertifikat
Kerja
Waktu, Keamanan, dan Moral, Kebijakan Mutu tersebut perlu ditinjau kembali
Visi, Misi dan Budaya Kerja (KD.05/2005 tentang Etika Bisnis), sehingga
kebijakan mutu di tingkat unit bisnis (DIVRE) harus menyatu dengan Etika Bisnis
Kebijakan Mutu
Kesehatan Kerja (SMK3) digunakan sebagai alat pemandu bagi penetapan dan
pelaksanaan tinjauan Sasaran Mutu DIVRE IV, serta pemandu arah bagi seluruh
Kebijakan Mutu DIVRE IV telah sesuai dengan Visi, Misi, Kebijakan strategik
memiliki komitmen yang tinggi dalam upaya peningkatan kualitas produk, proses-
Pengukuran
dan
Evaluasi Penerapan
SMK3
TELKOM Kantor DIVRE IV JATENG DIY telah membentuk suatu tim Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3). Tugas pokok tim ini adalah
Kerja
kesehatan kerja.
K3 berhasil diterapkan dan dikembangkan. Setiap tenaga kerja dan orang lain
yang berada ditempat kerja harus berperan serta dalam menjaga dan
tertulis yang ditandatangani oleh pengusaha dan atau pengurus yang memuat
keselamatan dan kesehatan kerja, kerangka dan program kerja yang mencakup
kegiatan perusahaan secara menyeluruh yang bersifat umum dan atau operasional.
antara pengurus dan wakil tenaga kerja yang kemudian harus dijelaskan dan
keselamatan dan kesehatan kerja bersifat dinamik dan selalu ditinjau ulang dalam
4. Menyediakan prosedur dan instruksi tertulis untuk menjamin sistem kerja yang
aman.
6. Membangun komitmen dan partisipasi seluruh karyawan, Mitra Kerja dan Unit
Kerja maupun orang lain yang berada di tempat kerja dan di lingkungan kerja
2. Perencanaan
dapat diukur. Perencanaan harus memuat tujuan, sasaran dan indikator kinerja
serta hasil pelaksanaan tinjauan awal terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.
produk, barang dan jasa harus dipertimbangkan pada saat merumuskan rencana
untuk memenuhi kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk itu harus
lainnya yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan
a. Dapat diukur.
c. Sasaran Pencapaian
harus dikonsultasikan dengan wakil tenaga kerja, Ahli K3, P2K3 dan pihak-pihak
lain yang terkait. Tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan ditinjau kembali secara
diukur sebagai dasar penilaian kinerja keselamatan dan kesahatan kerja yang
Manajemen K3.
2.5 Perencanaan Awal dan Perencanaan Kegiatan yang Sedang Berlangsung.
b. Menetapkan sarana dan jangka waktu untuk pencapaian tujuan dan sasaran.
3. Penerapan
dan dana yang memadai sesuai Sistem Manajemen K3 yang diterapkan. Dalam
sebagai berikut:
a. Menyediakan sumber daya yang memadai sesuai dengan ukuran dan kebutuhan.
dibutuhkan.
d. Membuat peraturan untuk mendapatkan pendapat dan saran dari para ahli.
secara aktif.
3.1.2 Integrasi.
pihak dalam perusahaan didorong untuk berperan serta dalam penerapan dan
harus:
tanggung jawab dan tanggung gugat keselamatan dan kesehatan kerja dan
pengunjung.
c. Dapat memberikan reaksi secara cepat dan tepat terhadap kondisi yang
kesehatan kerja melalui konsultasi dan dengan melibatkan tenaga kerja maupun
Sistem Manajemen K3, sehingga semua pihak merasa ikut memiliki dan
merasakan hasilnya.
ditentukan oleh kompetensi kerja dan pelatihan dari setiap tenaga kerja di
3.2.1 Komunikasi
Komunikasi dua arah yang efektif dan pelaporan rutin merupakan sumber
sesuai bagi tenaga kerja dan semua pihak yang terkait dapat digunakan untuk
3.2.2 Pelaporan
ditingkatkan.
3.2.3 Pendokumentasian
dan harus dibuat sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Proses dan prosedur
apabila diperlukan. Perusahaan harus dengan jelas menentukan jenis dokumen dan
dan kesehatan kerja dan evaluasi terhadap sistem dan kinerja keselamatan dan
kesehatan kerja.
a. Dokumen dapat diidentifikasi sesuai dengan uraian tugas dan tanggung jawab
di perusahaan.
b. Dokumen ditinjau ulang secara berkala dan, jika diperlukan, dapat direvisi.
c. Dokumen sebelum diterbitkan harus lebih dahulu disetujui oleh personel yang
berwenang.
d. Dokumen versi terbaru harus tersedia di tempat kerja yang dianggap perlu.
tingkat risiko yang merupakan tolak ukur kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
kegiatan, produk barang dan jasa yang dapat menimbulkan risiko kecelakaan kerja
yang tinggi. Hal ini dapat dicapai dengan mendokumentasikan dan menerapkan
kebijakan standar bagi tempat kerja, perancangan pabrik dan bahan, prosedur dan
instruksi kerja untuk mengatur dan mengendalikan kegiatan produk barang dan
jasa.
rekayasa harus dimulai sejak tahap perancangan dan perencanaan. Setiap tahap
prosedur penilaian dan pengendalian risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja..
Prosedur dan instruksi kerja yang terdokumentasi pada saat dibuat harus
Rancangan dan tinjauan ulang prosedur hanya dapat dibuat oleh personel yang
harus ditinjau ulang secara berkala terutama jika terjadi perubahan peralatan,
3.3.7 Pembelian
pencegahan risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Sistem pembelian harus
menjamin agar produk barang dan jasa serta mitra kerja perusahaan memenuhi
Pada saat barang dan jasa diterima di tempat kerja, perusahaan harus
menjelaskan kepada semua pihak yang akan menggunakan barang dan jasa
atau bencana, yang diuji secara berkala untuk mengetahui keandalan pada saat
oleh personel yang memiliki kompetensi kerja, dan untuk instalasi yang
berwenang.
a. Penyediaan fasilitas P3K dengan jumlah yang cukup dan sesuai sampai
untuk secara cepat mengembalikan pada kondisi yang normal dan membantu
pengujian dan pemantauan yang berkaitan dengan tujuan dan sasaran keselamatan
dan kesehatan kerja. Frukuensi inspeksi dan pengujian harus sesuai dengan
obyeknya.
sebelumnya dan bukti sumber bahaya yang didapatkan ditempat kerja. Hasil audit
BAB IV
PELAKSANAAN DAN FOCUS OF INTEREST
1. Pelaksana
NIM : D1605085
2. Pelaksanaan
Kerja Media sesuai dengan hari dan jam kerja karyawan, yaitu Senin-
Kamis dimulai pukul 07.30 WIB s.d 17.00 WIB. Sedangkan pada hari
Adapun kegiatan yang penulis lakukan selama Kuliah Kerja Media adalah
sebagai berikut :
penulis lakukan selama Kuliah Kerja Media. Langkah yang diambil dalam
kompetitor dari media cetak, baik lokal maupun nasional. Dalam hal ini
a. Suara Merdeka
b. Kompas
c. Bisnis Indonesia
d. Wawasan
e. Jawa Pos
f. Kedaulatan Rakyat
g. Solo Pos
h. Suara Pembaharuan
i. Rakyat Merdeka
j. Suara Karya
k. Republika
l. Tempo
m. Seputar Indonesia
seorang praktisi Public Relations juga harus mengamati dari segi eksternal
kompetitor tersebut.
5. Membuat Surat
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan riset yang terdiri dari dua jenis yaitu
ditolak atau diterima, membuat surat pernyataan untuk peserta yang akan
mulai magang, serta membuat surat keterangan untuk peserta yang sudah
menyelesaikan magangnya. Kemudian penulis meminta tanda tangan ke
Telkom dan masyarakat (publik). Pada tahap trakhir evaluasi, ditarik suatu
koreksi.
diberi tugas untuk meliput Sosialisasi Upload New Info Portal yang
kemudian dibuat straight news sehingga semua karyawan dapat
Divre IV
Telkom Divre IV pada tanggal 20 Februari 2008 di ruang Flexi lantai tiga
karyawan.
mencari komunitas dan daftar pondok pesantren yang ada di Jateng dan
DIY guna keperluan mencari target dalam promosi Speedy dan Flexi,
telepon dibatasi dengan sekali telpon hanya boleh menanyakan lima nomor
pondok pesantren.
dalam keadaan sibuk. Saling berbagi ilmu dan koreksi pengertian yang
kemampuan yang penulis miliki, namun dalam proses Kuliah Kerja Media
tersebut, penulis menyadari ada beberapa kendala yang menghambat
Media.
C. Focus of interest
kegiatan untuk dijadikan fokus dan diamati yang digunakan untuk pembuatan
Tujuan Sosialisasi :
kantor Divre IV. Sosialisasi diadakan pada tanggal 10 Desember 2007 di Aula
Borobudur PT Telkom Divre IV dibantu oleh Jajaran SAS (Security and Safety).
2. Komunikasi Verbal
a. Media on line/intranet
b. Papan Pengumuman
c. Spanduk
d. X-Banner
berukuran besar yang berisi definisi, maksud dan tujuan, dasar hukum,
Kerja (SMK3) agar semua pihak yang sedang berada di kantor Divre IV
e. Pin
Pin ini biasanya dipasang di baju atau di tali tanda pengenal karyawan.
Kerja.
f. Intercom
sangat efektif karena dapat langsung sampai kepada karyawan dan bila ada
karyawan yang tidak mendengar informasi maka akan diberitahu oleh
karyawan lainnya.
3. Komunikasi Nonverbal
diantaranya yaitu :
o Safety sign :
Gambar 5
o Ruang B3 ( Bahan, Berbahaya, Beracun )
Gambar 6
o Emergency sign
Gambar 7
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama kuliah dalam praktek
salah satu sistem yang sangat dibutuhkan oleh semua karyawan dan pihak
tugas mereka.
dengan media internal PT Telkom. Hal ini merupakan salah satu wujud Public
Relations dalam menjalin internal relations melalui peran peyampaian
informasi.
B. Saran
yang lebih maksimal dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi PT Telkom
Divre IV Jateng dan DIY khususnya Divisi Komunikasi dan Fakultas Ilmu Sosial
Anggoro, Linggar. 2002. Teori & Profesi Kehumasan. Jakarta : Bumi Aksara
Coulson, Colin dan Thomas. 2002. Public Relations-Pedoman Praktis Untuk PR.
Jefkins, Frank Alih Bahasa: Haris Munandar. 1995. Public Relations, edisi
Effendy, Onong Uchyana. 1993. Human Relations dan Public Relations. Bandung
: Mandar Maju
www.telkom.co.id
www.portal.telkom.co.id.