Makalah Budaya Organisasi
Makalah Budaya Organisasi
Makalah Budaya Organisasi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik,
adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda
budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa
budaya itu dipelajari.
Dalam konteks yang lebih luas pengkajian tema budaya organisasi ini
harus senantiasa dikaitkan dengan aspek-aspek lainnya dari perilaku organisasi
yang menurut Sweeney & McFarlin (2002: 4) berkaitan dengan bagaimana dan
mengapa orang-orang bertindak, berpikir, dan merasa dalam suatu organisasi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Nilai, dapat diartikan sebagai sesuatu yang menjadi acuan ideal bagi
individu-individu dalam berperilaku/bertindak. Nilai merupakan konsepsi-
konsepsi yang ada dalam alam pikiran masyarakat/organisasi mengenai hal-hal
yang dianggap berarti dalam hidup (Koentjaraningrat, 1974). Dalam konteks
nilai budaya organisasi, hal ini berarti pedoman atau kepercayaan yang
1
dijadikan acuan dalam menjalankan tugas organisasi. Nilai budaya organisasi
terkait dengan masalah pencapaian suatu organisasi, termasuk ke dalam nilai
adalah ideologi, cita-cita, keyakinan. Namun di satu sisi, sebagaimana
diungkapkan Robbins (2002), budaya juga dapat menjadi salah satu faktor
penghambat dalam menghadapi berbagai perubahan. Dinyatakannya pula
bahwa budaya organisasi pada hakikatnya merupakan system makna bersama
atau dengan kata lain berkaitan dengan masalah nilai-nilai yang dianut bersama.
Sistem makna bersama ini, bila dicermati secara lebih seksama merupakan
seperangkat karakteristik utama yang dihargai oleh organisasi.
1
Keagresifan
Karakteristik ini berkaitan dengan sejauh mana individu-individu dalam
organisasi memiliki keagresifan dan sikap kompetitif.
Kemantapan
Karakteristik ini berkaitan dengan sejauh mana kegiatan organisasi yang
melibatkan invidu-individu di dalamnya mempertahankan status quo
dibandingkan dengan pertumbuhan.
1
C. Tingkatan Budaya Organisasi
1. Artefak
Artefak merupakan aspek-aspek budaya yang terlihat. Artefak lisan,
perilaku, dan fisik dalam manifestasi nyata dari budaya organisasi.
2. Nilai-nilai yang mendukung
Nilai adalah dasar titik berangka evaluasi yag dipergunakan anggota
organisasi untuk menilai organisasi, perbuatan, situasi dan hal-hal lain yag
ada dalam organisasi
3. Asumsi dasar
Adalah keyakinan yang dimiliki anggota organisasi tentang diri mereka
sendiri, tentang orang lain dan hubungan mereka dengan orang lain serta
hakekat organisasi mereka.
1. Artefak
Artefak merupakan aspek-aspek budaya yang terlihat. Artefak lisan,
perilaku, dan fisik dalam manifestasi nyata dari budaya organisasi
2. Perspektif
Perspektif adalah aturan-aturan dan norma yag dapat diaplikasikan dalam
konteks tertentu, misalnya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi, cara anggota organisasi mendefinisikan situasi-siatuasi yang
muncul. Biasanya anggota menyadari perspektif ini.
3. Nilai
Nilai ini lebih abstrak dibanding perspektif, walaupun sering diungkap
dalam filsafat organisasi dalam menjalankan misinya.
1
4. Asumsi
Asumsi ini seringkali tidak disadari lebih dalam dari artefak, perspektif dan
nilai.
D. Fungsi Budaya Organisasi
3. Sebagai sumber
7. Sebagai warisan
10. Sebagai proses yang menjadikan bangsa kongruen dengan negara sehingga
terbentuk nation state
1
Kebiasaan pada saat ini, tradisi, dan cara-cara umum untuk
melaksanakan pekerjaan kebanyakan berasal dari apa yang telah dilaksanakan
sebelumnya dan tingkat keberhasilan dari usaha-usaha yang telah dilakukan. Ini
membawa kita kepada sumber utama dari budaya sebuah organisasi yaitu para
pendirinya
2. Apa yang telah dipelajari oleh para anggota pertama organisasi, yang
dipekerjakan oleh pendiri
1. Seseorang (biasanya pendiri) datang dengan ide atau gagasan tentang sebuah
usaha baru
1
1. seleksi pegawai yang obyektif
DAFTAR PUSTAKA
1
http://mahalapie.files.wordpress.com/2012/03/bab-12-budaya-organisasi.ppt
http://www.sarjanaku.com/2012/07/pengertian-budaya-organisasi-
definisi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._MANAJEMEN_FPEB/19720715200
3121-CHAIRUL_FURQON/Artikel-Organizational_Culture.pdf