Sejarah Perkembangan Teknologi Bergerak

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23

SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI BERGERAK

1G 4G

Oleh : Linda Anggraaeni S (41408110105)


Teknik Elektro Universitas MercuBuana.

A. Pendahuluan

Teknologi telekomunikasi merupakan salah satu teknologi yang berkembang


dengan sangat cepat. Mulai dengan berkembangnya pemanfaatan teknologi
VoIP (Voice over Internet Protocol), Teknologi satelit yang memungkinkan
melakukan komuikasi dimana saja,kapan saja dan oleh siapasaja.
Sejalan dengan kemajuan jaman yang sangat pesat saat ini, teknologi
telekomunikasi seluler atau biasa disebut mobile communication (komunikasi
bergerak) banyak diminiati oleh masyarakat. Hal ini terlihat pula dalam
perkembangan teknologi dibidang telekomunikasi yang berkembang pesat
teknologinya dan layanan komunikasi bergerak di dunia (mobile
evolution).Perkembangan teknologi telekomunikasi khususnya di bidang
seluler terjadi dengan sangat pesat dikarenakan kebutuhan untuk
berkomunikasi dan bertukar data dengan cepat,mudah dan mobile.
Mungkin kita masih ingat ketika menggunakan peger sekitar 12 tahun
yang lalu? itulah alat komunikasi bergerak pertama yang sempat populer di
kota kota besar di Indonesia. Teknologi peger dikategorikan dalam kategori
simplex transmission dimana komunikasi hanya bisa dilakukan satu arah dari
operator ke user dan tidak bisa sebaliknya. Sekarang ini teknologi
telekomunikasi bergerak(mobile technology) juga mengalami perkembangan
yang sangat cepat dimulai dengan layanan yang kita kenal 1G sampai
dengan 4G dan bahkan 5G.
Namun pada saat kesempatan ini saya akan membahas teknologi
komunikasi bergerak dari mulai 1G 4G.
B. SISTEM TRANSMISI
Berdasarkan kemampuan menyalurkan informasi, sistem transmisi
dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
System komunikasi symplex (SX) yaitu penyaluran informasi
yang hanya dapat dilakukan satu arah saja. Seperti penyaluran
sinyal televisi, radio.

Blok diagram sistem komunikasi Symplex (SX)

System komunikasi Half Duplex yaitu sistem penyaluran


informasi dua arah tetapi secara bergantian. Seperti :
telekomunikasi data.

Blok Diagram Sistem komunikasi Half Duplex


System komunikasi Full Duplex yaitu penyaluran informasi yang
dapat dilakukan dua arah secara bersamaan. Seperti ;
komunikasi telephone.

Blok Diagram Sistem Komunikasi Full Duplex

Sedangkan media yang digunakan dalam penyaluran suatu informasi sering


disebut media transmisi yang dapat dibagi menjadi :
1. Media transmisi yang berbentuk non-fisik yaitu suatu media transmisi
yang tidak ada wujud fisiknya (media ini adalah udara). Yang digunakan
menyalurkan informasi dalam media ini adalah gelombang radio atau
sering disebut gelombang Elektromagnetik.
2. Media transmisi fisik yaitu suatu media transmisi yang dapat dilihat dan
dapat diukur fisiknya.
Contoh : kabel, serat optik, dsb.

Dan dalam komunikasi selular, media yang digunakan tentu saja media
transmisi udara.

C. EVOLUSI KOMUNIKASI BERGERAK.

Seperti yang telah dijelaskan, perkembangan teknologi atau biasa disebut


evolusi kini makin berkembang dengan cepat, hal ini dapat ditandai dengan
istilah generation yang telah kita ketahui, namun sedikit masyarakat yang
mengetahui awal dari teknologi mobile communication ini sehingga dapat
dikatakan sebagai perkembangan.
1. FIRST GENERATION (1G)

Generasi pertama atau 1G merupakan teknologi handphone pertama yang


diperkenalkan pada era 80-an dan masih menggunakan sistem analog.
Generasi pertama ini menggunakan teknik komunikasi yang disebut
Frequency Division Multiple Access (FDMA). Teknik ini memungkinkan untuk
membagi-bagi alokasi frekuensi pada suatu sel untuk digunakan masing-
masing pelanggan di sel tersebut, sehingga setiap pelanggan saat melakukan
pembicaraan memiliki frekuensi sendiri (prinsipnya seperti pada stasiun radio
dimana satu stasiun radio hanya menggunakan satu frekuensi untuk
siarannya). Yang temasuk teknologi 1G ini adalah:
a. AMPS (Advanced Mobile Phone Service) atau IS-136
Teknologi dikembangkan sekitar tahun 1970-an, pertama kali
diperkenalkan di New Jersey dan Chicago pada tahun 1978 dan
dikomesialkan di Amerika Serikat tahun 1983 dan berakhir pada tahun
2000, AMPS menggunakan frekuensi 800 MHz "Cellular" FM band
AMPS cara kerjanya hampir sama dengan IMTS (Improved Mobile
Telephon System).
b. NMT ( Nordic Mobile Telephony)
Teknologi ini berkembang sekitar tahun 1980-an. Kemudian NMT 450
dikembangkan oleh Ericsson dan Nokia tahun 1981 yang beroperasi
pada frekuensi 450 MHz dengan menggunakan FDD (Frequency
division duplex) FDMA. Ada juga NMT-F versi Prancis dari NMT900
diperkenalkan tahun 1986 yang beroperasi pada 900 MHz.
c. HICAP, di Jepang.
HICAP dikembangkan oleh NTT (Nippon Telegraph and Telephone)
bulan Desember 1988, dengan frekuensi carrier 25KHz dan
menggunakan FDMA sebagai jaringan dari NTT mobile solution.
d. TACS (Total Access Communications System)
Teknologi yang dikembangkan Motorola yang hampir sama dengan
AMPS diperkenalkan tahun 1985. Merupakan standar analog yang
dominan dipakai di Eropa yang beroperasi pada frekuensi 900 MHz. Di
Jepang TACS dikenal dengan nama Japanese Total Access
Communication (JTAC). TACS akhirnya tergantikan oleh teknologi
GSM, tetapi khusus di Inggris TACS tergantikan dulu oleh ETACS
tahun 1987 (sama dengan TACS hanya ETACS memakai saluran yang
lebih banyak daripada TACS) sebelum benar-benar tergantikan oleh
GSM.
e. C-450
Muncul tahun 1980-an dan berakhir tahun 1988 , awalnya digunakan
oleh JermanBarat, Portugal dan Afrika Selatan.dengan menggunakan
frekuensi 450 MHz.
f. C-Netz
Menggunakan teknologi yang sama dengan C 450 dan merupakan
penganti teknologi BNetz,diperkenalkan tahun 1981 dan berakhir tahun
1988, di Austria dan Jerman.yang dikenal sebagai Motorphone System
512 yang dioperasikan oleh Vodacom SA.
g. Mobitex.
Dikembangkan oleh Ericsson, berdasarkan standar dari OSI. Di
Amerika Utara, Mobitex beroperasi pada 900 MHz, sedangkan di
Eropa pada 400-450 MHz. Mobitex dipergunakan oleh militer, Polisi,
Pemadam kebakaran dan Jasa Ambulan karena keamanan dan
ketahanan jaringannya dibandingan teknologi selular yang lain.
h. DataTAC
Teknologi ini dikembangan oleh Motorola untuk melayani komunikasi
data. Beroperasi di frekuensi 800 MHz, dengan kecepatan data sampai
19.2 kbit/s.
i. CDPD (Cellular Digital Packet Data)
Teknologi diperkenalkan pada tahun 1992 di Amerika Serikat. CDPD
memberi kemampuan kepada D-AMPS/AMPS untuk komunikasi suara
maupun data menggunakan kanal jaringan sampai kecepatan 19,2
Kbit/s, beroperasi pada frekuensi 800 MHz dan 900 MHz. Mirip dengan
GPRS, sebagai data paket pada jaringan, CDPD dapat menjalankan
aplikasi Internet Protocol (IP) dan dapat bertindak sebagai ekstensi
internet di mana pengguna dapat merasa online terus menerus.
Walaupun demikian, pada awal diperkenalkannya, belum ada aplikasi
mobile internet yang dapat menggunakan teknologi CDPD. Baru pada
Mei 2000 AT&T memperkenalkan layanan PocketNet yang merupakan
aplikasi mobile internet HDML (mirip WAP) yang menggunakan CDPD.

2. SECOND GENERATION (2G)

a. GSM

GSM(Global System for Mobile Communications) mulai menggeser


AMPS diawal tahun 1995, PT.Telkomsel dan PT.Satelido (sekarang
PT.Indosat) adalah dua operator pelopor teknologi GSM di Indonesia.
GSM menggunakan teknologi digital dengan kecepatan rendah-
menengah. Ada beberapa keunggulan menggunakan teknologi digital
dibandingkan dengan analog yaitu :

kapasitas yang besar,

sistem security yang lebih baik dan

layanan yang lebih beragam.

GSM menggunakan teknologi akses gabungan antara FDMA (Frequency


Division Multiple Access) dan TDMA (Time Division Multiple Access) yang
awalnya bekerja pada frekuensi 900 Mhz dan ini merupakan standard
yang pelopori oleh ETSI (The European Telecommunication Standard
Institute) dimana frekuensi yang digunakan dengan lebar pita 25 KHz
Pada band frekuensi 900 Mhz. Pita frekuensi 25 KHz ini kemudian dibagi
menjadi 124 carrier frekuensi yang terdiri dari 200 KHz setiap carrier.
Carrier frekuensi 200 KHz ini kemudian dibagi menjadi 8 time slot dimana
setiap user akan melakukan dan menerima panggilan dalam satu time slot
berdasarkan pengaturan waktu.

Teknologi GSM sampai saat ini paling banyak digunakan di Dunia


dan juga di Indonesia karena salah satu keunggulan dari GSM adalah
kemampuan roaming yang luas sehingga dapat dipakai diberbagai
Negara. Akibatnya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.

Kecepatan akses data pada jaringan GSM sangat kecil yaitu sekitar 9.6
kbps karena pada awalnya hanya dirancang untuk penggunaan suara..

b. CDMA

CDMA One (Code Division Multiple Access) merupakan standard yang


dikeluarkan oleh Telecommunication Industry Association (TIA) yang
menggunakan teknologi Direct Sequence Spread Spectrum(DSSS)
dimana frekuensi radio 25 MHz pada band frekuensi 1800MHz dan dibagi
dalam 42 kanal yang masing-masing kanal terdiri dari 30KHz. Kecepatan
akes data yang bisa didapat dengan teknologi ini adalah sekitar 153.6
kbps.

Dalam CDMA,seluruh user menggunakan frekuensi yang sama dalam


waktu yang sama. Oleh karena itu, CDMA lebih efisien dibandingkan
dengan metoda akses FDMA maupun TDMA. CDMA menggunakan kode
tertentu untuk membedakan user yang satu dengan yang lain.

Pada tahun 2002 teknologi CDMA mulai banyak digunakan di Indonesia.


Teknologi CDMA 2000 1x adalah teknologi yang mangamai
perkembangan yang baik di Indonesia. Berarti baru diperkenalkan sekitar
7 tahun terlambat dibandingkan dengan GSM. GSM dan CDMA
merupakan teknologi digital. Meskipun secara teknologi CDMA 20001x
lebih baik dibandingkan dengan GSM akan tetapi kehadiran CDMA
ternyata tidak membuat pelanggang GSM berpaling ke CDMA. Ada
beberapa keunggulan teknologi CDMA dibandingkan dengan GSM seperti

suara yang lebih jernih

kapasitas yang lebih besar


kemampaun akses data yang lebih tinggi.

Berbeda dengan metode akses TDMA dan FDMA, maka CDMA


menggunakan kode-kode tertentu untuk membedakan setiap user pada
frekuensi yang sama. Karena menggunakan frekuensi yang sama maka
daya yang dipancarkan ke BTS dan juga daya yang diterima harus diatur
sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu user yang lain baik dalam
sel yang sama atau sel yang lain dan ini dapat diwujudkan dengan
menggunakan mekanisme power control.

Ada beberapa operator di Indonesia yang telah mengimplementasikan


teknologi CDMA 20001x ini seperti Telkom yang dikenal dengan Flexi,
Indosat dengan nama StarOne, Mobile 8 dengan nama Fren, Bakrie
telecom dengan nama Esia. Operator CDMA di Indonesia dikategorikan
kedalam kategori FWA (Fixed Wireless Access) sehingga mobilitasnya
sangat terbatas padahal CDMA juga bisa seperti GSM dengan
kemampuan mobilitas penuh.

3. SECOND AND A HALF GENERATION (2.5G and 2,75G)

Untuk istilah 2G dan 3G secara resmi telah didefinisikan, namun untuk


2.5G tidak. Penamaan 2.5G digunakan untuk tujuan pemasaran saja.

Teknologi yang disebut dengan 2.5G adalah teknologi komunikasi yang


merupakan peningkatan dari teknologi 2G terutama dalam platform dasar
GSM yang telah mengalami penyempurnaan, khususnya untuk aplikasi data.
Untuk yang berbasis GSM (TDMA) teknologi 2.5G di implementasikan dalam
GPRS (General Packet Radio Services) dan WiDEN (Wideband Integrated
Dispatch Enhanced Network), sedangkan yang berbasis CDMAone (CDMA)
diimplementasikan dalam CDMA2000-1x Release 0/RTT (1 Times Radio
Transmission Technology) atau IS-2000 (berdasar standar ITU) atau
CDMA2000 (berdasar standar 3GPP2).
Provider 2.5G menyediakan beberapa keuntungan 3G (seperti packet-
switched) dan dapat menggunakan sebagian dari infrastruktur 2G yang ada
dalam jaringan GSM dan CDMA. GPRS adalah teknologi 2.5G yang
digunakan oleh operator GSM. Beberapa protokol, seperti EDGE untuk GSM
dan CDMA2000-1x RTT untuk CDMA, dapat dikualifikasikan sebagai jasa 3G
(sebab mereka mempunyai tingkat transfer data di atas 144 Kbps), namun
kemudian diistilahkan sebagai jasa 2.5G (atau ada pula yang menyebutnya
sebagai 2.75G yang terdengar lebih canggih) sebab mereka beberapa kali
lebih lambat dibanding jasa 3G yang sebenarnya.

a) GPRS (General Packet Radio Services)

Adalah teknologi 2.5G yang disisipkan (overlay) di atas jaringan GSM untuk
menangani komunikasi data pada jaringan. Dengan kata lain dengan
menggunakan handset GPRS, komunikasi data tetap berlangsung di atas
jaringan GSM (dengan GSM masih menangani komunikasi suara dan transfer
data ditangani oleh GPRS). Pengembangan teknologi GPRS di atas GSM
dapat dilakukan secara efektif tanpa menghilangkan infrastruktur lama, yaitu
dengan penambahan beberapa hardware dan upgrade software baru pada
terminal/station dan server GSM. Kecepatan transfer data GPRS dapat
mencapai hingga 160 Kbps. Teknologi GPRS memiliki 3 fitur keunggulan,
yaitu:

1. Always Online. GPRS menghilangkan mekanisme dial kepada


pengguna pada saat ingin mengakses data, sehingga dikatakan GPRS
selalu online karena transfer data dikirim berupa paket dan tidak
bergantung pada waktu koneksi.

2. An Upgrade to existing networks (GSM and TDMA). Adopsi sistem


GPRS tidak perlu menghilangkan sistem lama karena GPRS
dijalankan di atas infrastruktur yang telah ada.

3. An Integral part of EDGE and WCDMA. GPRS merupakan inti dari


mekanisme pengiriman paket data untuk teknologi 3G selanjutnya.
GPRS dibagi menjadi 3 kelas berdasarkan kemampuannya, yaitu:

1. KelasA
Dapat dihubungkan ke jaringan GPRS dan GSM (suara dan SMS)
pada waktu besamaan penggunannya, perangkat yang mendukung
kelas A masih tersedia sampai saat ini.

2. KelasB
Dapat dihubungkan ke jaringan GPRS dan GSM (suara dan SMS)
tetapi hanya satu yang dapat digunakan pada waktu yang sama.
Ketika layanan GSM (telepon atau SMS) digunakan, maka GPRS
harus menunggu dan akan otomatis aktif kembali setelah layanan
GSM (telepon atau SMS) diakhiri. Kebanyakan perangkat GPRS
termasuk dalam kelas B.

3. KelasC
Untuk menghubungkan layanan GPRS atau GSM (suara dan SMS),
harus dilakukan pengantian layanan secara manual antara kedua aktif
tidak otomatis).

Manfaat dari layanan (hampir sama seperti kelas B hanya pergantian


jaringan yang teknologi GPRS:

1. Client-Server Services yang memungkinkan pengaksesan data yang


tersimpan dalam suatu basisdata. Contoh penerapan aplikasi ini
adalah pengaksesan web melalui browser.

2. Messaging Services yang ditujukan untuk komunikasi antar individu


pengguna dengan memanfaatkan storage server untuk penanganan
pesan sebagai tempat penyimpanan pesan sementara/intermediate
sebelum diterima oleh pengguna. Contoh hasil layanannya yaitu
aplikasi Multimedia Message Service (MMS) yang digunakan untuk
pengiriman data pesan multimedia melalui jaringan GSM dengan
menggunakan telepon seluler.
3. Real-time Conversational Services yang memberikan layanan
komunikasi dua arah kepada pengguna secara real-time. Beberapa
contoh penerapannya adalah pada aplikasi internet dan multimedia
semisal Voice over IP (VoIP) dan video conferencing.

4. Tele-action services yang memberikan layanan dengan pengiriman dan


penerimaan volum data yang sedikit. Contohnya seperti validasi kartu
kredit, transaksi lotere, dan sistem kamera pengawas ruangan.

b) WiDEN (Wideband Integrated Dispatch Enhanced Network)

Adalah teknologi 2.5G yang merupakan pengembangan dari iDEN


(2G) dari sisi software yang dikembangkan oleh Motorola dan
diperkenalkan pada tahun 1993. WiDEN mampu men-transfer data
sampai kecepatan 100 Kbps dan telah digunakan di 20 negara.

c) CDMA2000-1x Release 0/RTT (1 Times Radio Transmission


Technology) atau IS-2000 (berdasar standar ITU) atau CDMA2000
(berdasar standar 3GPP2)

Adalah teknologi 2.5G yang merupakan teknologi pengembangan dari


CDMAone dengan penambahan kemapuan pada layanannya dan
beroperasi di frekuensi 400 MHz, 800 MHz, 900 MHz, 1700 MHz,
1800 MHz, 1900 MHz, dan 2100 MHz (tergantung regulasi frekuensi tiap
negara).

4. THIRD GENERATION (3G)

Teknologi 3G adalah teknologi komunikasi generasi ketiga yang menjadi


standar teknologi telepon bergerak (mobile phone), menggantikan 2.5G. Hal
ini berdasarkan ITU (International Telecommunication Union) dengan standar
IMT-2000.
Jaringan 3G memungkinkan operator jaringan untuk menawarkan jangkauan
yang lebih luas dari fasilitas tingkat lanjut ketika mencapai kapasitas jaringan
yang lebih besar melalui peningkatan efisiensi penggunaan spektrum.
Kemampuannya meliputi komunikasi suara nirkabel dalam jangkauan area
luas (wide-area wireless voice telephony), panggilan video (video calls), dan
jalur data kecepatan tinggi nirkabel (broadband wireless data), dan semuanya
itu berkerja dalam perangkat bergerak (mobile). Fasilitas tambahan juga
meliputi transmisi data HSPA yang mampu untuk mengirim data dengan
kecepatan sampai 14,4 Mbps untuk downlink dan 5,8 Mbps untuk uplink.

ITU mendefisikan 3G sebagai teknologi yang:

1. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 144 Kbps pada pengguna


yang bergerak dengan kecepatan 100 km/jam.

2. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 384 Kbps pada pengguna


yang berjalan kaki.

3. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 2 Mbps pada pengguna


diam (stasioner).

Teknologi 3G diperkenalkan pada awalnya adalah untuk tujuan sebagai


berikut:

1. Menambah efisiensi dan kapasitas jaringan.

2. Menambah kemampuan jelajah (roaming).

3. Untuk mencapai kecepatan transfer data yang lebih tinggi.

4. Peningkatan kualitas layanan (QoS atau Quality of Service).

5. Mendukung kebutuhan internet bergerak (mobile internet).

Frekuensi yang digunakan oleh teknologi 3G, yaitu:


1. Frekuensi penerimaan (downlink) 1920-1980 MHz

2. Frekuensi pengiriman (uplink) 2110-2170 MHz

Yang termasuk teknologi 3G:

a) EDGE (Enhanced Data Rates for GSM Evolution) atau E-GPRS


(Enhanced-General Packet Radio Services)

Adalah teknologi 3G yang merupakan salah satu standar untuk wireless data
yang diimplementasikan pada jaringan selular GSM. Diperkenalkan pertama
kali pada tahun 2003 dan merupakan tahapan lanjutan dalam evolusi menuju
mobile multimedia communication.

EDGE awalnya disebut teknologi 2.75G. Namun sejak pertengahan tahun


2000, platform teknologi Internasional GERAN (GSM EDGE Radio Access
Network) telah mengadopsi seluruh spesifikasi 3GPP (yang salah satunya
adalah kecepatan transfer data sama dengan 3G) sehingga menjadikan
teknologi EDGE masuk dalam kelompok teknologi generasi ketiga UMTS 3G.

Dengan EDGE, operator selular dapat memberikan layanan komunikasi data


dengan kecepatan Iebih tinggi dibanding GPRS, di mana GPRS hanya
mampu melakukan pengiriman data dengan kecepatan sekitar 25 Kbps.
Begitu juga bila dibandingkan platform lain, kemampuan EDGE mencapai 3-4
kali kecepatan akses jalur kabel telepon (biasanya sekitar 30-40 Kbps) dan
hampir 2 kali lipat kecepatan CDMA2000-1x yang hanya sekitar 70-80 Kbps.
Kecepatan transfer data EDGE bahkan dapat mencapai kecepatan hingga
236,8 Kbps dengan menggunakan 4 timeslots dan 473,6 Kbps dengan
menggunakan 8 timeslots.

Layanan berbasis teknologi EDGE berkemampuan memberikan berbagai


aplikasi layanan generasi ketiga, yakni: high quality audio streaming, video
streaming, online gaming, high speed download, high speed network
connection, push to talk, dan lain-lain. Hingga bulan November 2006, EDGE
telah diterapkan 156 jaringan operator GSM di 92 negara dan akan terus
berkembang menjadi 213 jaringan operator GSM di 118 negara.
b) W-CDMA (Wideband-Coded Division Multiple Access) atau
UMTS (Universal Mobile Telecommunication System)

Adalah teknologi 3G yang dikembangkan di Eropa dan mualai diperkenalkan


pada tahun 2004. Standarisasi dari UMTS ini dilakukan oleh ETSI (European
Telecommunication Standard Institution), selain itu ITU-T (Intertational
Telecommunications Union Telecommunication Standardisation Sector)
mengerjakan sistem yang sama dinamakan IMT 2000 (International Mobile
Telecommunation System 2000). Kedua badan standarisasi ini dapat
melakukan kerjasama sehingga terbentuk satu sistem untuk masa yang akan
datang.

UMTS dirancang sehingga dapat menyediakan bandwith sebesar 2 Mbps.


Layanan yang dapat diberikan UMTS diupayakan dapat memenuhi
permintaan pemakai dimanapun berada, artinya UMTS diharapkan dapat
melayani area yang seluas mungkin, jika tidak ada sel UMTS pada suatu
daerah, maka dapat di-route-kan melalui satelit.

UMTS dapat digunakan oleh perkantoran, rumah dan kendaraan. Layanan


yang sama dapat diberikan untuk pemakai indoors dan outdoors, public
areas, dan private areas, urban, dan rural.

Frekuensi radio yang dialokasikan untuk UMTS adalah 1885-2025 MHz dan
2110-2200 MHz. Pita tersebut akan digunakan oleh sel yang kecil (pico cell)
sehingga dapat memberikan kapasitas yang besar pada UMTS. Multiple
access yang digunakan dapat mengalokasikan bandwith secara dinamis
sesuai dengan kebutuhan pelanggan. RACE (Research and Technology
Development in Advanced Communications Technologies in Europe) telah
mengembangkan dua jenis multiple access yakni CDMA dan TDMA, dari
keduanya ini belum diputuskan yang akan digunakan.

W-CDMA sudah di implentasikan di Jepang, Eropa, dan Asia, dan akan


dikembangkan di 55 negara pada tahun 2006. Frekuensi UMTS berbagai
daerah:
1. Asia dan Eropa (umumnya) pada frekuensi 2100 MHz (downlink) dan
1900 MHz (uplink)

2. Amerika Serikat (oleh operator AT&T Mobility) pada frekuensi


1900 MHz/850 MHz.

3. Amerika pada frekuensi 2100 MHz (downlink) 1700 MHz (uplink).

4. Eropa pada frekuensi 900 MHz.

5. Australia dan Jepang pada frekuensi 800 MHz.

c) CDMA2000-1x EV/DV (Evolution/Data/Voice) dan CDMA2000-1x


EV-DO (Data Only/Data Optimized) atau IS-856

Adalah teknologi 3G yang didukung oleh komunitas CDMA Amerika Utara,


dipimpin oleh CDG (CDMA Development Group). CDMA2000-1x EV
(Evolution) dan CDMA2000-1x EV-DO ini merupakan pengembangan dari
teknologi CDMA2000-1x Release 0/RTT atau CDMA2000 (2.5G). Pada
awalnya CDMA2000-1x EV-DO (Revision 0) hanya bisa mengirim data
sampai 2,4 Mbps, tetapi kemudian berkembang sehingga CDMA2000-1x-EV-
DO (data only) memiliki kecepatan seperti tabel di bawah.

Tabel Pembagian Kecepatan CDMA2000-1x

Kecepatan Aplikasi yang Didukung

CDMA2000-1x
EV-DO Revision 2,45-3,1 Mbps Video conference
A (T-1 speeds)

CDMA2000-1x
Rata-rata 300 Kbps,
EV-DO Revision Transmisi data
maksimal 73,5 Mbps
B

CDMA2000-1x Rata-rata 300 Kbps, Integrasi layanan suara dan


layanan multimedia data paket
EV-DV maksimal 3,09 Mbps berkecepatan tinggi secara
simultan

Voice over IP (VoIP),


Maksimal 280 Mbps multimedia, broadband,
CDMA2000-1x pada kondisi puncak, informasi, entertainment, jasa
EV-DO Revision 275 Mbps elekronik komersial, dan
C atau UMB downstream, 75 Mbps mendukung penuh jaringan
(Ultra Mobile upstream (sehingga jasa wireless pada lingkungan
Broadband) dapat dikategorikan mobile (sehingga sama dengan
dalam 4G) jaringan Wi-Fi, WiMAX, dan
UWB)

d) TD-CDMA (Time Division Code Division Multiple Access) atau


UMTS-TDD (Universal Mobile Telecommunication System-Time
Division Duplexing) di Eropa

Adalah teknologi jaringan data 3G yang dibangun pada jaringan telepon


selular standar UMTS/WCDMA di mana keduanya baik UMTS/WCDMA
maupun TD-CDMA/UMTS-TDD tidak saling mendukung dikarenakan
perbedaan cara kerja, desain, teknologi dan frekuensi yang dipakai. Di Eropa
frekuensi yang dipakai UMTS-TDD ada pada 2010-2020 MHz yang dapat
mentransfer data pada kecepatan 16 Mbps (saat kecepatan maksimum
downlink dan uplink).

e) GAN (Generic Access Network) atau UMA (Unlicensed Mobile


Access)

Adalah teknologi 3G yang bertujuan agar sistem telekomunikasi dapat


roaming dan dapat menangani jaringan LAN (WLAN) dan WAN dalam telepon
selular secara bersamaan (diadopsi oleh 3GPP).

f) HSPA (High-Speed Packet Access)


Adalah teknologi 3G yang merupakan teknologi dari penyatuan protokol
teknologi mobile sebelumnya, sehingga memperluas dan menambah
kemampuan (terutama dari sisi kecepatan transfer data) dari protokol UMTS
yang telah ada sebelumnya. Karena adanya perbedaan kemapuan (downlink
dan uplink) tersebut HSPA dibagi menjadi 2 standar, yaitu:

1. HSDPA (High Speed Downlink Packet Access)


Merupakan standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan
transfer downlink-nya (dari jaringan ke handset), dimana HSDPA dapat
mencapai kecepatan downlink 7.2 Mbps dan secara teori dapat
ditinggkatkan sampai kecepatan 14.4 Mbps dengan maksimum uplink
384 kbps. HSDPA selain dapat digunakan oleh handphone tetapi dapat
pula digunakan oleh Notebook untuk mengakses data dengan
kecepatan tinggi.

2. HSUPA (High Speed Uplink Packet Access)


Merupakan standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan
transfer uplink-nya (dari handset ke jaringan), dimana HSUPA dapat
mencapai kecepatan uplink secara teori sampai kecepatan 5.76 Mbps,
tetapi HSUPA ini tidak implentasikan (dikomersialkan) dan handset-nya
tidak dibuat.

g) HSPA+ (HSPA Evolution)

Adalah teknologi 3G yang dikembangankan dari HSPA. Teknologi ini memiliki


kecepatan transfer data sampai 42 Mbps pada downlink dan 11 Mbps pada
uplink.

h) FOMA (Freedom of Mobile Multimedia Access)

Adalah teknologi 3G pertama di dunia yang mengimplentasikan WCDMA.


FOMA merupakan penamaan layanan 3G oleh operator NTT DoCoMo di
Jepang.

i) HSOPA (High Speed OFDM Packet Access)


Adalah teknologi 3G yang dikembangankan dari UMTS terutama pada
teknologi antena yang menggunakan OFDM (Orthogonal Frequency Division
Multiplexing) dan MIMO (Multiple-Input Multiple-Output). HSOPA dikenal juga
sebagai Super 3G dapat men-transfer data sampai kecepatan 100 Mbps
untuk downlink dan 50 Mbps untuk uplink.

j) TD-SCDMA (Time Division Synchronous Code Division Multiple


Access)

Adalah teknologi 3G yang masih dikembangkan Cina oleh CATT (Chinese


Academy of Telecommunications Technology), Datang, dan Siemens AG atas
proposal dari grup CWTS (China Wireless Telecommunication Standards)
kepada ITU pada tahun 1999. Teknologi yang dikembangkan untuk
menghilangkan ketergantungan pada teknologi barat, tetapi kurang banyak
diminati para operator di Asia dikarenakan memerlukan peralatan yang benar-
benar baru dan tidak bisa menggunakan teknologi sebelumnya (CDMA2000-
1x). TD-SCDMA menggunakan frekuensi 2010-2025 MHz, dengan kecepatan
transfer data dari 9,6 Kbps sampai 2048 Kbps.

Tabel Kelebihan dan Kekurangan Teknologi 3G, 3.5G, 3.75G

Kelebihan Kekurangan

Memiliki kecepatan transfer data cepat


(144 Kbps-2 Mbps); 2 Mbps untuk
Memerlukan kontrol daya ideal
lokal/indoor/slow-moving access;
384 Kbps untuk wide area access

Belum mencukupinya
Layanan data broadband seperti internet,
kecepatan transfer data dalam
video conference, video streaming, video
melayani layanan multimedia
on demand, music on demand, games on
yang memerlukan kecepatan
demand
yang mumpuni
Kualitas suara yang lebih bagus

Keamanan yang terjamin

Support beberapa koneksi secara


simultan (pengguna dapat browse internet
bersamaan dengan melalukan panggilan)

Infrastruktur bersama dapat mensupport


banyak operator di lokasi yang sama

Interkoneksi ke other mobile dan fixed


users

Roaming nasional dan internasional

Bisa menangani packet-and circuit-


switched service termasuk internet (IP)
dan video conference, juga high data rate
communication services dan asymetric
data transmission

Efiensi spektrum yang bagus, sehingga


dapat menggunakan secara maksimum
bandwidth yang terbatas

Support untuk multiple cell layer

Co-existance and interconnection dengan


satellite-based services

Mekanisme billing yang baru tergantung


dari volume data, kualitas service, dan
waktu

5. THIRD AND A HALF GENERATION (3,5G and 3,75G)


Teknologi 3.5G atau disebut juga Beyond 3G adalah peningkatan dari
teknologi 3G, terutama dalam peningkatan kecepatan transfer data yang lebih
dari teknologi 3G (diatas 2 Mbps) sehingga dapat melayani komunikasi
multimedia seperti akses internet dan video sharing. Yang termasuk dalam
teknologi ini adalah:

a) HSDPA (High Speed Downlink Packet Access)

Adalah teknologi 3.5G yang merupakan Evolusi WCDMA dari Ericsson.


HSDPA merupakan protokol tambahan pada sistem WCDMA (Wideband
CDMA) yang mampu mentransmisikan data berkecepatan tinggi.

HSDPA fase pertama berkapasitas 4,1 Mbps. Kemudian menyusul fase


kedua berkapasitas 11 Mbps dan kapsitas maksimal downlink peak data rate
hingga mencapai 14 Mbps.

Kecepatan jaringan HSDPA di lingkungan perumahan dapat


melakukan download data berkecepatan 3,7 Mbps. Seorang yang sedang
berkendaraan di jalan tol berkecepatan 100 km/jam dapat mengakses internet
berkecepatan 1,2 Mbps. Sementara itu, pengguna di lingkungan perkantoran
yang padat tetap masih dapat menikmati streaming video meskipun hanya
memperoleh 300 Kbps.

Kelebihan HSDPA adalah mengurangi keterlambatan (delay) dan


memberikan respon yang lebih cepat saat pengguna menggunakan aplikasi
interaktif seperti mobile office atau akses internet kecepatan tinggi, yang
dapat disertai pula dengan fasilitas gaming atau download audio dan video.
Kelebihan lain HSDPA, meningkatkan kapasitas sistim tanpa
memerlukan spektrum frekuensi tambahan, sehingga pasti akan mengurangi
biaya layanan mobile data secara signifikan.

b) WiBro (Wireless Broadband)


Adalah teknologi 3.5G yang dikembangkan Samsung bersama dengan ETRI
(Electronics and Technology Research Institute) dan telah mendapat sertifikat
dari WiMAX Forum. WiBro merupakan bagian dari kebijakan bidang teknologi
informasi Korea Selatan yang dikenal dengan kebijakan 839. WiBro mampu
mengirim data dengan kecepatan hingga 50 Mbps. Kecepatan transfer data
itu mampu mengungguli kecepatan platform HSDPA yang kecepatannya
sampai 14 Mbps.

6. FORTH GENERATION (4G)

Teknologi 4G (juga dikenal sebagai Beyond 3G) adalah istilah dalam


teknologi komunikasi yang digunakan untuk menjelaskan evolusi berikutnya
dalam dunia komunikasi nirkabel. Menurut kelompok kerja 4G (4G working
groups), infrastruktur dan terminal yang digunakan 4G akan mempunyai
hampir semua standar yang telah diterapkan dari 2G sampai 3G. Sistem 4G
juga akan bertindak sebagai platform terbuka di mana inovasi yang baru
dapat berkembang. Teknologi 4G akan mampu untuk menyediakan Internet
Protocol (IP) yang komperhensif di mana suara, data dan streamed
multimedia dapat diberikan kepada para pengguna kapan saja, di mana
saja, dan pada kecepatan transmisi data yang lebih tinggi dibanding generasi
yang sebelumnya.

Banyak perusahaan sudah mendefinisikan sendiri arti mengenai 4G


untuk menyatakan bahwa mereka telah memiliki 4G, seperti percobaan
peluncuran WiMAX, bahkan ada pula perusahaan lain yang mengatakan
sudah membuat sistem prototipe yang disebut 4G. Walaupun mungkin
beberapa teknologi yang didemonstrasikan sekarang ini dapat menjadi bagian
dari 4G, sampai standar 4G telah didefinisikan, mustahil untuk perusahaan
apapun sekarang ini dalam menyediakan kepastian solusi nirkabel yang bisa
disebut jaringan seluler 4G yang tepat sesuai dengan standar internasional
untuk 4G. Hal-hal seperti itulah yang mengacaukan statemen tentang
keberadaan layanan 4G sehingga cenderung membingungkan investor dan
analis industri nirkabel. Sebagian dari standar baku yang menyiapkan jalan
bagi teknologi 4G meliputi:

a) UMTS Revision 8 atau 3GPP LTE (Third Generation Partnership


Project Long Term Evolution)

Adalah teknologi 4G yang masih dalam tahap pengembangan oleh 3GPP


(Third Generation Partnership Project). Teknologi ini direncanakan untuk
memiliki kecepatan rata-rata download 100 Mbps dan kecepatan rata-rata
upload 50 Mbps, sehingga mendukung semua jaringan berbasis Internet
Protocol (IP).

b) WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access)

Adalah teknologi 4G yang mempunyai kemampuan transfer data jarak jauh


secara nirkabel, juga point to point access untuk mendukung penuh akses
telepon bergerak (mobile phone), sehingga dapat menjadi alternatif dari
jaringan broadband dengan kabel dan DSL. Dalam aplikasinya WiMAX
menggunakan frekuensi mulai dari 3,3 GHz, 3,5 GHz, 2,3 GHz, 2,5 GHz, atau
5 GHz (tergantung regulasi frekuensi tiap negara). WiMAX secara teori dapat
mengirim data sampai kecepatan 70 Mbps dalam jarak 48 Km, namun dalam
prateknya WiMAX hanya mampu untuk mengirim data pada kecepatan
10 Mbps dalam jarak 10 Km untuk daerah bebas gangguan (pinggir kota) dan
10 Mbps dalam jarak 2 Km untuk daerah urban (perkotaan).

c) UMB (Ultra Mobile Broadband) atau CDMA2000-1x EV-DO


Revision C

Tabel Kelebihan Teknologi 4G


Kelebihan

Mendukung service multimedia interaktif, telekonfrensi, wireless intenet

Bandwidth yang besar untuk mendukung multimedia service

Bit rates lebih besar dari 3G

Global mobility (skalabilitas untuk jaringan mobile), service portability, low-


cost service (biaya yang murah sampai 100 Mbps)

Sepenuhnya untuk jaringan packet-switched

Jaringan keamanan data yang kuat

D. KESIMPULAN DAN PENUTUP

Teknologi telekomunikasi sudah berkembang dengan sangat pesat bila


dibandingkan dulu dengan sekarang. Yang pada awalnya hanya dapat
berbicara satu arah (simplex), kemudian berkembang menjadi dua arah
(duplex). Begitu pula dengan fasilitas yang ditawarkan dalam telekomunikasi
bertambah dari yang awalnya hanya percakapan suara, sekarang sudah
mampu mengirim pesan singkat, internet, serta masih banyak aplikasi yang
dapat dilakukan dengan teknologi sekarang. Tentu hal tersebut juga didukung
oleh kecepatan transfer pada setiap generasi yang terus bertambah untuk
mempermudah serta mempercepat komunikasi pada jaman sekarang.

Anda mungkin juga menyukai