Karakteristik Sitoskeleton
Karakteristik Sitoskeleton
Karakteristik Sitoskeleton
Sitoskeleton Cyto = sel, skeleton = rangka adalah kerangka sel yang tersusun dari protein-
protein berbentuk benang-benang halus( filamen) dalam sitoplasma dan membentuk anyaman
atau jala sehingga memberikan kekuatan pada sel.
Gambar. Mikrofilamen
pada mikrovili
Mikrofilamen terkenal karena perannya dalam motilitas sl, terutama sebagai bagian aparatus
kontraktil sel otot. Ribuan filamen aktin tersusun paralel satu sama lain di sepanjang suatu sel
otot, berselang-seling dengan filamen-filamen lebih tebal yang terbuat dari protein yang
disebut miosin (myosin). Seperti dinein yang berinteraksi dengan mikrotulubus, miosin
bekerja sebagai protein motorik berbasis mikrofilamen dengan penjuluran yang berjalan di
sepanjang filamen aktin. Kontraksi sel otot dihasilkan dari filamen aktin dan miosin yang
menggelincir melewati satu sama lain dengan cara ini, sehingga sel memendek. Pada jenis sel
yang lain, filamen aktin berasosisasi dengan miosin dalam versi yang berukuran lebih kecil
dan kalah rumit daripada susunannya pada sel otot. Agregat aktin- miosin ini bertanggung
jawab pada kontraksi lokal sel. Misalnya sabuk mikrofilamen yang berkontraksi membentuk
lekukan penyibakan (cleavage furrow) yang membagi sel hewan yang sedang membelah
menjadi dua sel anak.
Kontraksi lokal yang disebabkan oleh aktin dan miosin juga memainkan peran dalam
pergerakan amoeboid, ketika suatu sel misalnya amoeba, merayap di sepanjang suatu
permukaan dengan cara menjulur dan mengalir ke dalam penjuluran selularyang disebut
pseudopodia (dari kata Yunani pseudes, palsu dan pod, kaki). Pseudopodia menjulur dan
memendek (berkontraksi) melalui perakitan dapat-balik (reversibel) subunit- subunit aktin
menjadi mikrofilamen-mikrofilamen, dan mikrofilamen menjadi jejaring yang mengubah
sitoplasma dari bentuk sol menjadi gel. Menurut model yang diterima luas, filamen-filamen
di dekat ujung sel yang tertinggal di belakang akan berinteraksi dengan miosin, menyebabkan
kontraksi.
Gambar. Mikrofilamen dan motilitas
Pseudopodia menjulur hingga aktin terakit ulang menjadi jejaring. Amoeba bukanlah
satu-satunya sel yang bergerak dengan cara merayap. Banyak sel lain yang mlakukan hal
tersbut dalam tubuh hewan, termasuk beberapa sel darah putih.
Pada sel tumbuhan, interaksi aktin-miosin maupun transformasi sol-gel akibat aktin
dapat terlibat dalam aliran sitoplasmik (cytoplasmic streaming), aliran sirkular sitoplasma
dalam sel. Pergerakan ini, yang sangat banyak dijumpai dalam sel tumbuhan berukuran besar,
mempercepat distribusi materi-materi di dalam sel.
Filamen Intermediat