Bab 4 Pembahasan

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

BAB 4

PEMBAHASAN

Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang telah dilakukan pada kasus diatas
masih mempunyai bagian-bagian yang belum lengkap seperti konsep asuhan
kebidanan bayi baru lahir, hal tersebut diatas dapat ditinau pada beberapa pengkajian
dan planning yang diberikan dengan konsep yang seharusnya yaitu:
1. Pada pengkajian data subjektif, terdapat kesesuaian antara data subjektif kasus
dengan teori.
2. Pada pengkajian data objektif terdapat kesesuaian antara prosedur
pemeriksaan fisik bayi baru lahir secara teori dan pemeriksaan fisik pada kasus,
tetapi pada kasus tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium, hal ini dikarenakan
tidak ada indikasi kuat untuk dilakukan tes laboratorium mengingat bayi dalam
keadaan normal. Selain itu. bukan wewenang bidan di BPS (bidan praktek swasta)
untuk melakukan cek laboratorium, kecuali Hb Sahli untuk orang dewasa.
Sehingga pada kasus-kasus tertentu pada bayi baru lahir yang membutuhkan cek
laboratorium, bayi baru lahir harus dirujuk ke fasilitas yang lebih lengkap, untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih memadai.
3. Pada Asessment kasus tidak terdapat diagnosa aktual dan masalah pada bayi
baru lahir karena bayi baru lahir dalam keadaan normal
4. Pada Planning masih ada implementasi rencan asuhan yang belum dilakukan
secara sempurna seperti:
- Tidak terjadi bounding attachmen secara dini dan pemberian ASI
dini. Hal ini disebabkan karena ibu menolak akibat kelelahan sehabis
persalinan terlebih persalinan pada malam hari sehingga ibu dan bayi belum
rawat gabung dan ingit istirahat. Bounding attachment dan menyusu dini perlu
dilakukan karena mengingat pentingnya manfaat proses menyusu dini dan
bounding attachment segera setelah lahir untuk menurunkan stres bayi pasca
melalui proses persalinan. Disamping itu kontak kulit dengan kulit juga
membuat bayi lebih tenang sehingga didapat pola tidur yang lebih baik.
Dengan demikian, berat badan bayi cepat meningkat. Bagi ibu, IMD dapat

31
mengoptimalkan pengeluaran hormone oksitosin, prolaktin dan secara
psikologis dapat menguatkan ikatan batin antara ibu dan bayi.
- Menurut Varney et al (2007) Observasi tanda-tanda vital setelah bayi
melewati 2 jam pertama kelahirannya harus dilakukan setiap 4 jam karena
bayi masih dalam masa transisi dan kemungkinan terjadi perubahan pola
pernafasan dan perubahan ekstrim suhu dapat terjadi. Pada kasus terdapat
ketidaksesuaian yakni pemeriksaan ulang tanda-tanda vital lebih dari 4 jam.
Hal ini disebabkan karena pada BPS ini observasi tanda-tanda vital pada bayi
baru lahir dilakukan setiap pergantian dinas (setiap 8 jam) terkecuali jika ada
bayi yang membutuhkan perhatian seperti bayi hipertermia atau hipotermia.
- Menurut Varney et al (2007) pada bayi baru lahir segera diberikan
vaksin hepatitis B sebanyak 0,5 ml pada paha kanan dan vaksin hepatitis B
dapat diberikan saat usia 0 7 hari (Buku Asuhan Persalinan Normal,
2007) .Pada kasus tidak dilakukan vaksin hepatitis B segera pada bayi baru
lahir, tetapi pemberian vaksin tersebut diberikan pada kunjungan bayi
selanjutnya yaitu saat usia bayi kurang dari 1 minggu. Hal ini disebabkan
karena faktor sosial yaitu pertimbangan biaya administrasi persalinan yang
akan bertambah. Disamping itu, pemberian imunisasi saat kunjungan
berikutnya akan merangsang ibu datang kembali sehingga bidan dapat
mengevaluasi kembali keadaan bayi baru lahir dan keadaan ibu sehabis
melahirkan dan bagaimana interaksi antara ibu dan bayi.

32

Anda mungkin juga menyukai