Pendidikan - Agama - Buddha - Dan - Budi - Pekerti Siswa Kelas 5 SD PDF
Pendidikan - Agama - Buddha - Dan - Budi - Pekerti Siswa Kelas 5 SD PDF
Pendidikan - Agama - Buddha - Dan - Budi - Pekerti Siswa Kelas 5 SD PDF
Dilindungi Undang-undang
MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN
Disklaimer : Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi
Kurikulum 2013. Buku Siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku
ini merupakan dokumen hidup yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dimutakhirkan sesuai dengan
dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan
kualitas buku ini.
Untuk SD Kelas V
ISBN 978-602-1530-07-8 (jilid lengkap)
ISBN 978-602-1530-12-2 (jilid 5)
Cetakan Ke - 1, 2014
Disusun dengan huruf Cambria 12 pt
ii Kelas V SD
Kata Pengantar
Kurikulum 2013 dirancang sebagai kendaraan untuk mengantarkan peserta didik
menuju penguasaan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pendekatan
ini selaras dengan pandangan dalam agama Buddha bahwa belajar tidak hanya untuk
mengetahui dan mengingat (pariyatti), tetapi juga untuk melaksanakan (patipatti),
dan mencapai penembusan (pativedha). Seseorang banyak membaca kitab suci, tetapi
tidak berbuat sesuai dengan ajaran, orang yang lengah itu sama seperti gembala yang
menghitung sapi milik orang lain, ia tidak akan memperolah manfaat kehidupan suci.
(Dhp.19).
Untuk memastikan keseimbangan dan keutuhan ketiga ranah tersebut, pendidikan
agama perlu diberi penekanan khusus terkait dengan pembentukan budi pekerti,
yaitu sikap atau perilaku seseorang dalam hubungannya dengan diri sendiri, keluarga,
masyarakat dan bangsa, serta alam sekitar. Proses pembelajarannya mesti mengantar
mereka dari pengetahuan tentang kebaikan, lalu menimbulkan komitmen terhadap
kebaikan, dan akhirnya benar-benar melakukan kebaikan. Dalam ungkapan Buddha-
nya, Pengetahuan saja tidak akan membuat orang terbebas dari penderitaan, tetapi ia
juga harus melaksanakannya (Sn. 789).
Buku Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti ini ditulis dengan semangat
itu. Pembelajarannya dibagi ke dalam beberapa kegiatan keagamaan yang harus
dilakukan peserta didik dalam usaha memahami pengetahuan agamanya dan
mengaktualisasikannya dalam tindakan nyata dan sikap keseharian, baik dalam bentuk
ibadah ritual maupun ibadah sosial.
Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap
peserta didik dengan ketersediaan kegiatan yang ada pada buku ini. Guru dapat
memperkayanya secara kreatif dengan kegiatan-kegiatan lain, melalui sumber
lingkungan alam, sosial, dan budaya sekitar.
Implementasi terbatas pada tahun ajaran 2013/2014 telah mendapat tanggapan yang
sangat positif dan masukan yang sangat berharga. Pengalaman tersebut dipergunakan
semaksimal mungkin dalam menyiapkan buku untuk implementasi menyeluruh pada
tahun ajaran 2014/2015 dan seterusnya. Walaupun demikian, sebagai edisi pertama,
buku ini sangat terbuka untuk terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Oleh
karena itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran dan masukan
untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi itu, kami
mengucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi
kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun
Indonesia Merdeka (2045).
Mohammad Nuh
Daftar Isi
Pelajaran 12 Kepedulian pada Diri Sendiri dan orang lain .................... 106
iv Kelas V SD
Pelajaran 1
Hukum Kebenaran
Duduk Hening
Tahukah Kamu?
1. ..................................?
2. ..................................?
3. ..................................?
4. ..................................?
5. ..................................?
Ganbar 1
..................................?
..................................?
..................................?
..................................?
..................................?
Gambar 2
2 Kelas V SD
Amati Gambar 3. Kemudian, buatlah pertanyaan untuk memahami gambar!
..................................?
..................................?
..................................?
..................................?
..................................?
Gambar 3
Gambar 4
..................................?
..................................?
..................................?
..................................?
..................................?
Gambar 5
Ajaran Buddha
4 Kelas V SD
Sumber : www.shareaja.com Gambar 6 : Alam semesta
1. Utu Niyama
Utu Niyama adalah hukum alam yang mengatur pergantian musim, cuaca, suhu,
angin, hujan, panas, lapuknya bebatuan, gaya gravitasi bumi, berputarnya bumi
dan planet-planet, dan sebagainya. Dalam ilmu pengetahuan modern, hukum ini
dipelajari dalam ilmu Kimia dan Fisika. Jadi, fenomena alam seperti hujan, panas,
gempa bumi, gunung meletus, pergeseran lempeng bumi, terbentuknya gunung,
dan sebagainya adalah contoh bekerjanya hukum Utu Niyama.
2. Bija Niyama
Bija Niyama adalah hukum alam yang mengatur tentang pertumbuhan,
perkembangbiakan baik tumbuh-tumbuhan maupun makhluk hidup lainnya
termasuk manusia dan binatang. Proses biji yang tumbuh menjadi tumbuh-
tumbuhan, pembentukan janin, serta pertumbuhan sel adalah contoh bekerjanya
hukum ini. Jika kita menanam biji pepaya, akan tumbuh pohon pepaya dan
menghasilkan buah pepaya. Proses buah pepaya dari bunga, menjadi buah hijau,
kemudian menjadi buah yang matang dan manis adalah contoh bekerjanya hukum
ini. Dalam ilmu pengetahuan modern, hukum ini dipelajari sebagai ilmu Botani
dan Biologi.
3. Kamma Niyama
Kamma Niyama adalah hukum alam yang mengatur tentang perbuatan dan akibat
suatu perbuatan. Perbuatan dan akibatnya menentukan nasib manusia. Perbuatan
baik maupun buruk dapat dilakukan melalui pikiran, ucapan, dan anggota tubuh
lainnya. Perbuatan baik menyebabkan nasib baik, sedangkan perbuatan buruk
menyebabkan nasib buruk. Hukum ini juga mengatur tentang tanggung jawab etika.
Oleh karena itu, ada kata-kata yang menyatakan, Jika tidak mau dijauhi teman,
jangan berbuat nakal. Jika ingin disayang teman, harus menyayangi teman. Jika
ingin pintar, harus belajar.
4. Citta Niyama
Citta Niyama adalah hukum yang mengatur tentang cara bekerja pikiran dan
kesadaran makhluk hidup. Keunikan, dan keistimewaan pikiran, seperti
kemampuan membaca pikiran orang lain, mengingat kehidupan yang lampau,
Menjadi orang cerdas memang baik, tetapi harus dilengkapi dengan sikap dan
perilaku yang benar. Banyak orang cerdas tetapi sikap dan perilakunya tidak benar
menyebabkan hidupnya susah. Oleh karena itu, mampu menjadi orang yang cerdas,
santun, dan berperilaku benar sangat penting agar kehidupan kita lebih baik. Sikap
yang demikian disebut sebagai sikap orang bijaksana.
Rangkuman
Alam semesta berproses berdasarkan hukum-hukumnya. Terdapat lima hukum
tertib alam semesta, yaitu Utu Niayama, Bija Niyama, Kamma Niyama, Citta
Niyama, dan Dhamma Niyama.
6 Kelas V SD
Kecakapan Hidup
Setelah kamu menyimak wacana di atas, tulislah hal-hal yang telah kamu mengerti.
Tulis pula hal-hal yang belum kamu mengerti. Tuliskan pada kolom berikut ini!
No Hal-hal yang telah saya mengerti Hal-hal yang belum saya mengerti
Ayo, Bermain
Refleksi.
Tulislah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang kamu miliki setelah selesai
melaksanakan pembelajaran pada Pelajaran 1.
1. Pengetahuan baru yang saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
2. Keterampilan baru yang telah saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
3. Perkembangan sikap yang saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
Renungan
Renungkan isi syair Dhammapada berikut ini. Kemudian, tulislah pesan apa yang
dapat kamu petik dari sabda Buddha tersebut!
Pertanyaan Pelacak:
1. Siapa yang tahu arti renungan dalam Dhammapada tersebut?
2. Apa lambang perbuatan jahat pada renungan tersebut?
3. Apa lambang kebaikan pada renungan Dhammapada di atas?
4. Mengapa perbuatan jahat dilambangkan awan yang gelap?
5. Mengapa perbuatan baik dilambangkan rembulan?
8 Kelas V SD
Penilaian
Aspirasi
Berbuat baik dengan cara hidup selaras dengan hukum alam menjadi inspirasi dalam
kehidupan sosial. Tuliskan aspirasimu berkaitan dengan hal-hal yang dapat kamu
ketahui tentang hukum alam. Kemudian, sampaikan aspirasimu kepada orang tua dan
gurumu untuk ditandatangani. Kembangkan aspirasimu itu dalam kehidupan.
Tahukah Kamu?
10 Kelas V SD
Mengamati Gambar
Sumber : www.dentalroom.web.id
Gambar 2
Ajaran Buddha
2. Sebab Dukkha
Tidak ada satu pun yang terjadi tanpa sebab, demikian juga penderitaan. Contoh-
contoh penderitaan yang dijelaskan pada nomor satu di atas juga dapat diketahui
sebabnya. Apakah kamu bisa menemukan penyebabnya? Ya, misalnya sakit gigi
karena giginya bolong. Gigi bolong karena malas gosok gigi. Sakit kulit bisa karena
malas mandi atau mandinya tidak bersih, dan seterusnya. Lalu, bagaimana halnya
dukkha batin? Apakah dapat ditemukan sebabnya? Tentu, bisa. Untuk itu, simak
cerita singkat berikut ini.
Pada setiap perayaan tahun baru, Adi biasanya mendapat Ang Pau atau hadiah
uang dari kedua orang tuanya. Uang hadiah tersebut biasanya berjumlah banyak.
Setahun kemudian, hari yang ditunggu pun datang, yaitu perayaan tahun baru. Adi
pun mempunyai keinginan berupa harapan mendapatkan uang yang banyak dari
kedua orang tuanya.
Tanpa sepengetahuan Adi, ternyata
usaha orang tuanya sedang mengala-
mi kesulitan sehingga tidak mungkin
memberikan hadiah tahun baru sep-
erti biasanya. Orang tua Adi hanya bisa
memberikan hadiah sedikit. Tentu hal
ini membuat Adi tidak puas sehingga
kecewa dan sedih. Sebaliknya berbeda
dengan Rudi yang tidak pernah ber-
harap mendapatkan ini dan itu dari
orang tuanya, sehingga Rudi pun tidak
pernah merasa kecewa dan sedih ke-
tika orang tuanya tidak mampu mem-
Gambar 4 : Anak sedang bersedih
berikan hadiah yang besar.
12 Kelas V SD
Berdasarkan cerita di atas, Adi sedih dan kecewa sesungguhnya bukan karena
besar kecilnya hadiah uang, tetapi karena Adi mempunyai keinginan mendapatkan
hadiah yang besar dan keinginan itu tidak terpenuhi. Jika Adi tidak berharap, dan
ayahnya hanya mampu memberikan hadiah yang kecil, Adi tidak akan sedih dan
kecewa.
3. Berakhirnya Dukkha
Berakhirnya dukkha terjadi ketika
munculnya kebahagiaan. Buddha
mengajarkan juga, bahwa setiap orang
bisa bahagia. Apakah kamu juga ingin
hidup bahagia? Ya, tentu kita semua
menginginkan hidup yang bahagia.
Akan tetapi, apakah bahagia itu? Secara
umum, orang merasa bahagia ketika
keinginannya terpenuhi. Terpenuhinya
keinginan memang menyenangkan,
Sumber : dokumen pribadi penulis misalnya merayakan ulang tahun
Gambar 5: merayakan ulang tahun bersama bersama orang yang dicintai. Namun
orang tercinta adalah kebahagiaan
memiliki keinginan yang berlebihan
menyebabkan penderitaan.
Berakhirnya dukkha apabila tercapai Nibbana. Kebahagiaan tertinggi dalam agama
Buddha dinamakan Nibbana. Oleh karena itu, Nibbana menjadi tujuan terakhir
umat Buddha. Sebelum meraih kebahagiaan tertinggi, kita juga bisa meraih
kebahagiaan yang lain. Dalam kitab suci Anguttara Nikaya, Buddha menjelaskan
ada empat kebahagiaan yang bisa diraih, yaitu bahagia karena memiliki kekayaan,
bisa menikmati kekayaannya, tidak memiliki hutang, dan memiliki perilaku yang
baik.
Perilaku yang baik sesungguhnya adalah sumber kebahagiaan yang paling penting.
Berperilaku yang baik memungkinkan tiga jenis kebahagiaan lainnya dapat
tercapai. Memiliki uang dan harta, tetapi jika perilakunya buruk, uang dan harta
akan sulit dicapai. Karena bekerja di mana pun dibutuhkan orang-orang yang baik
yang bisa dipercaya. Demikian juga orang yang perilakunya baik akan dipercaya
jika dia memerlukan hutang untuk mengatasi kesulitannya. Jadi, berhutang pun
harus didukung oleh perilaku yang baik.
Rangkuman
Empat Kebenaran Mulia adalah pokok ajaran Buddha yang dibabarkan pada
kotbah-Nya yang pertama kali di Taman Rusa Isipatana kepada Lima Orang Petapa
yang disebut Dhammacakkappavattana Sutta.
Empat kebenaran tersebut dapat diringkas menjadi dua yaitu: 1) penjelasan tentang
kebahagiaan dan cara mencapainya, 2) penjelasan tentang ketidakbahagiaan
dan penyebabnya. Manusia bisa berbahagia jika hidup dijalani dengan benar
dengan melaksanakan Jalan Mulia Berunsur Delapan. Manusia tidak bahagia
selama hidupnya jika dia dikuasai dan menuruti keinginannya yang didasari oleh
kebodohan.
Kecakapan Hidup
14 Kelas V SD
wilayah yang paling parah kerusakannya akibat gempa. Di Bener Meriah, 14 orang tewas
dan ratusan lainnya luka-luka. Lebih dari 100 orang dilarikan ke rumah sakit dan 1.500
rumah hancur di seluruh kabupaten ini. Sekian ratus orang tidur di luar rumah pada
malam hari karena khawatir terjadi gempa susulan. Namun, tenda yang tersedia tidak
mencukupi. Di beberapa kabupaten lain, di Aceh Tengah, 17 orang dilaporkan tewas.
Diberitakan di sebuah masjid di wilayah setempat, runtuh dan menewaskan enam
anak dan 14 orang lainnya terperangkap di dalam masjid. Walaupun tim penyelamat
menggali reruntuhan sepanjang malam 2-3 Juli, tetapi gagal menemukan jenazah anak-
anak tadi. Akibat bencana gempa bumi bukan hanya korban nyawa, korban harta benda,
juga kerusakan rumah warga yang jika dijumlah nilainya bisa ratusan juta rupiah.
Pertanyaan:
1. Apa masalah pokok pada berita di atas?
2. Tulislah berbagai kemungkinan penyebab terjadinya peristiwa itu.
3. Tulislah alternatif-alternatif jalan keluar sehingga masalah tersebut tidak terjadi di
kemudian hari.
4. Kemukakan solusi terbaik atas peristiwa dalam berita di atas.
5. Pesan moral apa saja yang dapat kamu petik dari peristiwa tersebut?
Ayo, Bermain
Permainan Brainstorming
Contoh:
Ungkapkan pendapat kamu dalam sebuah Mind Map seperti contoh di atas dengan
topik Andi Juara Kelas, kemudian buatlah susunan ceritanya!
Peraturan dasar dalam permainan brainstorming:
1. Semua anggota harus menahan diri, tidak menghakimi ide, pendapat, dan gagasan
yang diajukan oleh anggota lain.
2. Pilih seseorang yang dapat menjadi notulen. Notulen bertugas mencatat semua ide,
pendapat ataupun gagasan yang diajukan, walaupun ide tersebut terdengar aneh.
3. Koordinator atau fasilitator (dalam hal ini bisa guru atau teman sebaya) mendorong
untuk membangun ide, pendapat atau gagasan baru atau tambahan dari ide yang
sudah ada.
4. Guru atau pemimpin kelompok mendorong teman-temannya untuk mengeluarkan
pemikiran yang baru, tidak mengulang ide atau pendapat yang sudah ada.
16 Kelas V SD
Refleksi dan Renungan
Refleksi
Tulislah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang kamu miliki setelah selesai
melaksanakan pembelajaran pada Pelajaran 2.
1. Pengetahuan baru yang saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
2. Keterampilan baru yang telah saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
3. Perkembangan sikap yang saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
Renungan
Renungkan isi syair Dhammapada berikut ini. Kemudian, tulislah pesan apa yang
dapat kamu petik dari sabda Buddha tersebut!
Segala sesuatu yang berkondisi adalah dukkha. Apabila dengan kebijaksanaan
orang dapat melihat hal ini, ia akan merasa jemu dengan penderitaan. Inilah Jalan
yang membawa pada kesucian.
(Dhammapada 278)
Pertanyaan Pelacak:
1. Siapa yang tahu arti renungan dalam Dhammapada tersebut?
2. Apa arti dukkha dalam renungan Dhammapada di atas?
3. Apakah dukkha menyenangkan?
4. Bagaimana cara kita menghadapi dukkha?
5. Mengapa kita harus belajar bijaksana?
Aspirasi
Berbuat baik untuk mengakhiri penderitaan dan meraih kebahagiaan seperti dalam
pembahasan di atas, menjadi inspirasi dalam kehidupan kita. Tuliskan aspirasimu
tentang hal-hal baik yang dapat kamu lakukan. Kemudian, sampaikan aspirasimu kepada
orang tua dan gurumu untuk ditandatangani dan dikembangkan dalam kehidupan.
Menyadari bahaya bersikap malas dan mudah putus asa, aku bertekad:
Aku akan rajin belajar dan pantang putus asa meraih cita-citaku.
18 Kelas V SD
Pelajaran 3
Duduk Hening
Tahukah Kamu?
20 Kelas V SD
Suatu hari, saat hari terakhir tinggal di rumah, ia melihat perubahan pada orang
tuanya. Ia melihat bahwa orang tuanya sebelumnya masih muda, cantik, gagah. Sekarang
mereka menjadi tua, keriput, sakit-sakitan, dan jalannya pun susah sekali serta menjadi
pikun. Ia melihat perubahan pada tubuh jasmani demikian ia pun membayangkan:
Saya telah menjadi seorang bhikkhu beberapa kali selama ini hanya untuk kesenangan
saja, demikian juga ketika tidak menjadi seorang bhikkhu. Saya pun akan mengalami
hal yang sama seperti orang tuaku. Dengan berbuat demi kesenangan berarti alangkah
bodohnya saya selama ini.
Menyadari hal demikian, kemudian ia pun ingin menjadi bhikkhu untuk ketujuh
kalinya. Selama perjalanan, ia pun mengulangi kata-kata semuanya tidak kekal dan
mengalami penderitaan dan semua saling membutuhkan (anicca, dukkha, anatta).
Ia pun dapat meresapi artinya sehingga ia mencapai tingkat kesucian pertama dalam
perjalanan ke vihara.
Setelah tiba di vihara, ia berkata kepada para bhikkhu agar diizinkan diterima
dalam pasamuan Sangha. Para bhikkhu pun menolak dan berkata, Kami tidak dapat
mengizinkanmu lagi menjadi seorang bhikkhu. Kamu berulang kali mencukur rambut
kepalamu sehingga kepalamu seperti sebuah batu yang diasah.
Ia tetap memohon dengan amat sangat agar diizinkan diterima dalam pasamuan
Sangha. Akhirnya, mereka menerimanya menjadi bhikkhu. Dalam beberapa hari,
Bhikkhu Cittahattha mencapai tingkat kesucian tertinggi. Keadaan ini membuat
bhikkhu lain kagum melihat dia dapat tetap tinggal dalam jangka waktu lama di vihara
dan mereka bertanya, Apa sebabnya anda berubah seperti sekarang ini? Beliau
menjawab, Saya pulang ke rumah ketika saya masih memiliki kemelekatan dalam
diri saya, tetapi kemelekatan itu sekarang telah saya lenyapkan. Bhikkhu-bhikkhu
yang tidak percaya kepadanya, menghadap Sang Buddha dan melaporkan hal itu.
Kepada mereka, Sang Buddha berkata, Bhikkhu Cittahattha telah berbicara benar; ia
berpindah-pindah antara rumah dan vihara karena waktu itu pikirannya tidak mantap
dan tidak mengerti Dhamma. Tetapi pada saat ini, Cittahattha telah menjadi seorang
Arahat; ia telah mengatasi kebaikan dan kejahatan.
(Disadur dengan perubahan dari Dhammapada Atthakatha penerbit Vidyasena
Vihara Vidyaloka Sasanaonline 1998-2000).
Pertanyaan:
1. Apakah judul cerita di atas?
2. Siapakah Cittahattha?
3. Di manakah kisah tersebut terjadi?
4. Mengapa Cittahattha keluar masuk menjadi bhikkhu?
5. Bagaimana cara Cittahattha meyakinkan Sangha menerimanya menjadi bhikkhu?
6. Tuliskan satu contoh cara meyakinkan orang lain dan percaya kamu telah berbuat
baik!
7. Nilai-nilai karakter apakah yang dapat kamu tiru pada cerita di atas?
8. Karakter apakah yang tidak boleh kamu tiru pada cerita di atas?
Tugas:
Ceritakan kembali kisah di atas di depan kelas dengan bahasamu sendiri!
22 Kelas V SD
menakutkan atau menyenangkan? Hukum Perubahan bersifat netral dan adil karena
ia berlaku bagi semua, baik yang bersifat positif atau pun negatif. Perubahan ke
arah negatif adalah perubahan yang tidak diinginkan sehingga umumnya ditakuti
oleh semua orang. Sebaliknya, perubahan ke arah positif adalah perubahan yang
diharapkan, dan umumnya semua orang senang. Perubahan negatif misalnya
meskipun motor kamu bagus, keren, dan mahal, tetapi karena tidak dirawat, dijaga,
akan cepat rusak dan tidak laku dijual. Sebaliknya, jika motor yang bagus tersebut
dirawat, dijaga, dan digunakan dengan hati-hati, ketika dijual akan tetap mahal.
Perubahan positif misalnya meskipun kamu pada mulanya bodoh, tetapi kemudian
kamu menyadari kebodohanmu sehingga terus semangat belajar pantang kenal
menyerah, pada akhirnya kamu bisa menjadi anak yang paling pandai. Demikian
juga sebaliknya, meskipun kamu pada mulanya tergolong anak yang pandai, tetapi
karena sombong sehingga malas belajar, pada akhirnya kamu menjadi bodoh dan
banyak kesulitan.
Berdasarkan contoh-contoh tersebut, dapat diketahui bahwa hukum perubahan
adalah sesuatu yang tidak mungkin dihindari. Dengan adanya hukum perubahan,
sedikitnya ada empat manfaat bagi kita, yaitu setiap orang bisa mengubahnya lebih
baik di masa depan, memberi rasa tenang karena tiada kesulitan yang tidak dapat
diatasi, mengikis kesombongan karena tiada guna, dan memberi semangat untuk
terus berbuat baik
Rangkuman
Segala bentuk, wujud, keadaan, baik makhluk hidup ataupun benda mati adalah
tidak kekal dan senantiasa berubah (Anicca). Segala sesuatu yang tidak kekal
bersifat tidak memuaskan dan menimbulkan penderitaan (Dukkha). Segala
sesuatu tersebut tidak ada yang dapat berdiri sendiri karena tidak memiliki inti
yang kekal (Anatta).
Kecakapan Hidup
24 Kelas V SD
Suatu hari, kesehatan Rini terganggu. Dia sakit dan harus dirawat di rumah sakit
selama seminggu. Keadaan ini menyebabkan Rini tidak bisa belajar dan mengikuti
Ulangan Semester sehingga harus mengikuti ulangan susulan. Pada saat pembagian
rapor, prestasi Rini pun di bawah Rita. Meskipun demikian, Rini tidak bersedih karena
dia menyadari segala sesuatu tidak ada yang kekal, demikian juga prestasinya. Rini
sadar keadaannya yang sakit menyebabkan belajarnya tidak optimal. Dia pun bertekad
akan giat belajar lagi ketika sembuh nanti. Rita, sahabat baik Rini, juga tidak menjadi
sombong karena dia menyadari bahwa prestasinya suatu saat bisa saja turun. Rita
pun tak lupa memberi motivasi agar Rini tetap semangat dan menjadi juara seperti
semula.
Pertanyaan:
1. Sifat-sifat baik apakah yang patut kamu contoh dari cerita di atas?
2. Hal-hal apakah yang membuat Rini berprestasi?
3. Bentuk kesadaran apakah yang patut kamu contoh dari Rini dan Rita?
4. Apakah prestasi Rini dan Rita sesuatu yang ajaib? Mengapa?
5. Apa yang menyebabkan Rini dan Rita bersahabat baik?
Ayo, Bermain
Refleksi
Tulislah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang kamu miliki setelah selesai
melaksanakan pembelajaran pada Pelajaran 3.
1. Pengetahuan baru yang saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
2. Keterampilan baru yang telah saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
3. Perkembangan sikap yang saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
Renungan
Renungkan isi syair Dhammapada berikut ini. Kemudian, tulislah pesan apa yang
dapat kamu petik dari sabda Buddha tersebut!
Orang yang pikirannya tidak dikuasai oleh nafsu dan kebencian, yang telah
mengatasi keadaan baik dan buruk, di dalam diri orang yang selalu sadar seperti
itu tidak ada lagi ketakutan.
Dhammapada 39.
Pertanyaan pelacak:
1. Siapa yang tahu arti renungan dalam Dhammapada tersebut?
2. Apa penyebab tidak bijaksana (pandai) dalam syair itu?
3. Mengapa kita harus mengenal ajaran yang benar?
4. Siapa orang-orang yang tidak memiliki rasa takut menurut syair itu?
5. Mengapa orang yang bebas dari kebencian bebas dari rasa takut?
26 Kelas V SD
Penilaian
Berbuat baik untuk mengubah kehidupan yang buruk menjadi baik seperti dalam
pembahasan di atas, menjadi inspirasi dalam kehidupan kita. Tuliskan aspirasimu
tentang hal-hal yang dapat kamu lakukan untuk mengubah nasib kamu lebih baik lagi.
Kemudian, sampaikan aspirasimu kepada orang tua dan gurumu untuk ditandatangani
dan dikembangkan dalam kehidupan.
28 Kelas V SD
Pelajaran 4
Hukum Karma
Duduk Hening
Tahukah Kamu?
30 Kelas V SD
Ibra si Kuda Zebra menjadi sangat jengkel. Dia mencoba berlari lebih cepat lagi.
Tetapi kereta itu tetap lebih cepat dari dia. Tiba-tiba cerobong asap di atas kereta
lokomotif mulai mengeluarkan asap. Asap hitam itu masuk ke hidung dan mata Si Ibra.
Ibra meringis karena marahnya. Terpaksa dia berhenti dan terbatuk-batuk sambil
menggosok-gosok matanya. Yah, sekarang tidak mungkin lagi bisa mengejar kereta
api. Dengan kepala tertunduk, Ibra berjalan pulang ke rumah. Baru sekali ini dia kalah
dan dia marah, jengkel, kecewa. Karena Ibra marah-marah terus selama seminggu,
akibatnya teman-temannya tidak ada yang berani mendekat dan mengajaknya bicara.
Ibra kehilangan teman-teman baiknya.
Pada akhirnya, Ibra tersadar atas sikap dan perilakunya selama ini yang tidak benar.
Setelah menyadari semua itu, akhirnya Ibra menjadi lebih menghargai waktu. Dia pun
kembali ceria, bermain dan bergurau dengan teman-temannya. Ibra sejak saat itu tidak
lagi berkata, Aku punya banyak waktu.
(Disadur dengan perubahan dari buku Kumpulan Dongeng Binatang 1 hlm 23-24
penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2005)
Pertanyaan:
1. Apakah judul cerita di atas?
2. Siapakah Ibra?
3. Di manakah kisah tersebut terjadi?
4. Mengapa Ibra cenderung sombong?
5. Bagaimana cara terbaik mengikis sifat sombong?
6. Nilai-nilai karakter apakah yang dapat kamu tiru pada cerita di atas?
7. Karakter apakah yang tidak boleh kamu tiru pada cerita di atas?
8. Tuliskan pesan-pesan moral dalam cerita di atas.
Tugas:
Ceritakan kembali kisah di atas di depan kelas dengan bahasamu sendiri!
32 Kelas V SD
baca paritta, dicintai para dewa; karena berucap sopan, kita dihargai orang lain. Dengan
berucap baik, kita akan mendapatkan pujian, dihormati, dan dipercaya orang lain.
Perbuatan baik melalui jasmani dapat ter-
jadi jika dilandasi niat atau kehendak yang
baik. Perbuatan baik melalui jasmani misal-
nya mencuci piring sendiri setelah makan,
membantu ibu merapikan tempat tidur, men-
gambil makanan secukupnya dan dihabiskan,
membuang sampah pada tempatnya, memberi
dana, menolong teman yang terjatuh, dan lain
sebagainya. Perbuatan baik akan membawa
kebahagiaan dan kemuliaan seseorang.
Sumber : koleksi penulis
Gambar 4 : Mencucui piring sendiri setelah
makan adalah contoh berbuat baik
Perbuatan yang harus kita kembangkan adalah perbuatan baik. Perbuatan baik
sangat bermanfaat untuk membuat masa depan kita bahagia. Ini ibarat tabungan emas
atau uang yang kita kumpulkan sehari-hari. Ibarat semut yang rajin mengumpulkan
makanan baik di masa sulit maupun di masa banyak makanan. Oleh karena itu, semut
tidak pernah kekurangan makanan. Demikian pula hendaknya kita. Hendaknya kita
rajin menabung mengumpulkan kebaikan sebanyak-banyaknya, baik di kala susah
maupun senang. Tabungan karma baik ini akan sangat menolong di saat kita susah.
Karena itu, banyaklah berbuat baik agar masa depan kita menjadi bahagia.
Perbuatan yang harus kita hindari adalah perbuatan buruk. Perbuatan buruk akan
merusak masa depan kita. Ini ibarat orang yang makan makanan yang enak tetapi tidak
sehat. Makanan yang enak dan tidak sehat tidak dapat dirasakan langsung akibatnya.
Ia akan dirasakan kelak dalam jangka waktu yang lama. Demikian juga perbuatan
buruk. Perbuatan buruk yang dilakukan biasanya sangat menyenangkan dan akibatnya
pun tidak dirasakan segera. Contohnya adalah malas belajar. Malas belajar umumnya
sangat menyenangkan bagi sebagian orang, karena ia merasa terbebas dari beban
untuk sesaat. Tetapi akibat buruk dari kemalasan akan dirasakan kelak dikemudian
hari. Akibat malas belajar maka dia tidak memiliki pengetahuan atau menjadi bodoh
sehingga menghadapi ujian tidak bisa menjawab soa-soal ujian atau ulangan, dan
mengakibatkan nilainya hancur. Demikian seterusnya buah penderitaan akibat malas
menjadi berantai, dan berkepanjangan.
Tidak semua perbuatan dapat disebut
karma karena hanya perbuatan yang didasari
niat atau kehendak saja yang dapat disebut
karma. Jadi jika suatu perbuatan terjadi tanpa
disengaja atau tanpa disadari maka tidak
akan menimbulkan akibat apapun. Misalnya
perbuatan yang terjadi saat tidur yang dikenal
dengan istilah mengigau seperti ngomong
sendiri, berjalan-jalan dan lain-lain.
Rangkumann
Hukum Karma adalah konsep ajaran Buddha yang menjelaskan tentang sebab
dan akibat perbuatan. Tidak semua perbuatan dapat disebut karma karena hanya
perbuatan yang dilandasi oleh niat saja yang disebut karma. Perbuatan yang
sengaja dilakukan ada dua, yaitu perbuatan baik dan perbuatan buruk. Perbuatan
dapat disebut sebagai karma baik jika dilakukan dengan dilandasi niat yang baik,
sedangkan perbuatan disebut sebagai karma buruk jika dilandasi oleh niat yang
buruk. Perbuatan baik maupun buruk dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu
melalui pikiran, ucapan, dan jasmani.
Kecakapan Hidup
34 Kelas V SD
Setiap pagi, setelah membersihkan wajah, gadis kecil itu pergi ke pelataran parkir
di sebuah kantor dengan membawa sebuah ember dan beberapa kain yang sudah
lusuh. Setelah sampai di sana, ia menyapa seorang satpam yang menjaga kantor
tersebut dan melemparkan senyum manis. Satpam tersebut membalas senyuman dan
membiarkannya masuk. Kemudian, si Gadis segera menghampiri barisan mobil-mobil
mewah dan meletakkan embernya. Ia membasahi sepotong kain dan dengan cekatan
membersihkan semua badan mobil sampai mengkilap. Ia membersihkan mobil-mobil
tersebut dengan hati-hati agar tidak membuat goresan. Semua mobil yang ada di sana
ia bersihkan sampai siang hari.
Kemudian, ia langsung pulang meletakkan embernya dan pergi ke sebuah rumah kecil
untuk mengambil sekeranjang kue. Lalu ia pergi ke sebuah sekolah di sekitar daerah
tersebut untuk menjajakan kue-kue yang ia bawa hingga sore hari. Setelah kue-kue itu
habis terjual, ia segera kembali ke pelataran parkir yang setiap pagi di kunjunginya.
Ia menunggu para pemilik mobil keluar dari kantor dan menyapa mereka dengan
senyuman.
Para pemilik mobil sudah tahu bahwa mobil mereka selalu dibersihkan setiap
pagi oleh gadis cilik tersebut. Mereka selalu menyiapkan uang seribu rupiah untuk
diberikan kepada gadis manis yang sudah membersihkan mobil mereka. Setelah
mendapatkan uang, ia segera pergi mengembalikan keranjang kue dan membayar
hasil penjualan hari itu. Kemudian pemiliknya memberikannya uang lima ribu rupiah.
Gadis cilik itu segera pergi ke sebuah rumah makan sederhana untuk membeli tiga
bungkus nasi. Dalam perjalanan pulang, ia mampir ke sudut jalan dan memberikan
sebungkus nasi kepada seorang pengemis tua yang sudah tidak mampu berdiri.
Kemudian, ia pulang ke rumah untuk menikmati dua nasi bungkus bersama ibunya.
Pada hari minggu, tidak ada kantor dan sekolah yang buka. Biasanya ia pergi ke sebuah
vihara kecil bersama ibunya dengan menggunakan pakaian terbaik yang ia miliki.
Mereka mengikuti kebaktian dan mendanakan seluruh sisa uang yang didapatkan oleh
gadis kecil itu selama enam hari. Setelah kebaktian selesai dan para umat sudah pulang,
si Gadis Kecil dan ibunya bersama-sama pengurus vihara membersihkan vihara tersebut
hingga malam hari dan kemudian kembali ke rumah mereka di bawah jembatan.
Begitulah kehidupan yang dijalani si Gadis Kecil bersama ibunya. Tindakan yang ia
lakukan memang kelihatan bukan hal yang besar. Uang yang ia danakan tidak seberapa.
Pakaian yang ia pakai pun hanya pakaian lusuh yang bersih. Sebungkus nasi yang setiap
hari ia berikan kepada pengemis pun bisa kita beli dan kita danakan kepada pengemis.
Tapi apakah kita telah melakukannya?
Setiap pagi ia melemparkan senyum kepada orang-orang di kantor tersebut sehingga
mereka yang punya banyak masalah pun bisa terhibur sejenak dengan membalas
senyuman gadis kecil itu. Uang yang ia danakan meskipun hanya beberapa ribu,
tetapi merupakan seluruh uang yang ia miliki. Pakaian lusuh yang ia pakai ke vihara
merupakan pakaian tersopan yang ia miliki. Sebungkus nasi yang selalu ia danakan
kepada pengemis merupakan hasil keringatnya setiap hari. Meskipun apa yang ia
lakukan kelihatan sepele, tetapi memberikan hasil yang besar bagi orang lain.
Saat ini banyak orang memiliki harta yang lebih daripada harta yang gadis kecil itu
miliki. Renungkanlah kebaikan apa saja yang sudah kita lakukan selama ini. Apakah
dengan kelebihan yang saat ini kita miliki kita mampu berbuat seperti yang dilakukan
gadis itu? Menjadi boddhisattva di zaman sekarang tidak perlu muluk-muluk. Kita
Pertanyaan:
1. Kecakapan hidup apa yang dimiliki Si Gadis Kecil?
2. Mengapa Si Gadis Kecil disebut sebagai Boddhisattva?
3. Menurut kamu apa yang seharusnya kita tiru dari keteladanan Si Gadis Kecil?
4. Maukah kamu mengembangkan jiwa Bodhisattva? Bagaimana caranya?
5. Tuliskan kecakapan-kecakapan hidup yang pernah kamu lakukan untuk menolong
orang lain.
Ayo, Bermain
36 Kelas V SD
Refleksi dan Renungan
Refleksi
Tulislah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang kamu miliki setelah selesai
melaksanakan pembelajaran pada Pelajaran 4.
1. Pengetahuan baru yang saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
2. Keterampilan baru yang telah saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
3. Perkembangan sikap yang saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
Renungan
Renungkan isi syair Dhammapada berikut ini. Kemudian, tulislah pesan apa yang
dapat kamu petik dari sabda Buddha ini.
Seseorang yang menghukum mereka yang tidak bersalah, akan segera
memperoleh salah satu di antara sepuluh keadaan yaitu mengalami penderitaan
hebat, kecelakaan, luka berat, sakit berat, atau bahkan hilang ingatan. Ditindak
oleh raja, atau mendapat tuduhan yang berat, atau kehilangan sanak saudara,
atau harta kekayaannya habis. Rumahnya musnah terbakar; dan setelah
tubuhnya hancur, akan terlahir kembali di alam neraka.
Dhammapada 137, 138, 139, 140.
Pertanyaan pelacak:
1. Siapa yang tahu arti renungan dalam Dhammapada tersebut?
2. Apa penyebab kondisi-kondisi buruk sesuai syair tersebut?
3. Mengapa kita harus selalu berbuat baik?
4. Siapa orang-orang yang akan terlahir dalam kondisi buruk?
5. Mengapa berbuat buruk pada orang yang baik dan tidak bersalah akibatnya berat?
Aspirasi
Berbuat banyak kebaikan untuk masa depan yang cerah seperti dalam pembahasan
di atas menjadi inspirasi kita. Dengan pemahaman yang benar tentang konsep Hukum
Karma ini, tuliskan aspirasimu di buku tugas. Kemudian, sampaikan aspirasimu kepada
orang tua dan gurumu untuk ditandatangani dan dikembangkan dalam kehidupan.
38 Kelas V SD
Pelajaran 5
Duduk Hening
Tahukah Kamu?
Kehidupan itu memiliki tiga waktu, yaitu masa lalu, masa kini, dan
masa yang akan datang. Masa lalu seseorang sangat menentukan
masa kini, dan masa kini akan menentukan masa yang akan datang.
Berdasarkan tiga kategori waktu tersebut, kita dapat menyakini
adanya kelahiran kita di masa lalu, dan kelahiran di masa yang akan
datang. Ini artinya kehidupan kita bukan hanya yang sekarang ini
saja, tetapi juga kita pernah hidup di masa lalu, pun di masa yang
akan datang. Kelahiran berulang ini disebut Punarbhava.
Kisah Kalayakkhini
Dhammapada I, 5
Alkisah ada sepasang suami istri
yang tidak kunjung dikaruniai anak.
Sang istri karena takut diceraikan oleh
suaminya, ia menganjurkan suaminya
untuk menikah lagi dengan wanita lain
yang dipilih olehnya sendiri. Suaminya
menyetujui dan tak berapa lama kemu-
dian istri kedua itu mengandung.
Ketika istri pertama mengetahui
bahwa istri kedua hamil, ia menjadi
tidak senang. Dikirimkannya makanan
yang telah diberi racun sehingga istri
kedua itu keguguran. Demikian pula
pada kehamilan yang kedua. Pada
kehamilannya yang ketiga, istri kedua
itu tidak memberi tahu kepada istri
pertama. Karena kondisi fisiknya
kehamilan itu diketahui juga oleh istri
pertama. Berbagai cara dicoba oleh istri
pertama agar kandungan istri kedua itu
gugur lagi. Akibat perbuatan itu
akhirnya istri kedua pun meninggal
Gambar 1 : Kisah kelahiran berulang Kalayakkhini dunia pada saat persalinan. Sebelum
meninggal, wanita malang itu dengan
hati yang dipenuhi kebencian bersumpah untuk membalas dendam kepada istri
pertama. Sejak saat itu permusuhan pun dimulai.
Pada kelahiran berikutnya, istri pertama dan istri kedua terlahir sebagai seekor ayam
betina dan seekor kucing. Keduanya selalu bermusuhan, kucing selalu memakan telur-
telur ayam betina sehingga ayam pun dendam. Setelah mati, sang ayam lahir sebagai
seekor macan tutul dan sang kucing lahir sebagai seekor rusa betina. Sang macan selalu
makan anak rusa setiap kali sang rusa betina melahirkan. Akhirnya, pada waktu zaman
Buddha, istri pertama terlahir sebagai seorang wanita perumah tangga di Kota Savatthi
dan istri kedua lahir sebagai peri yang bernama Kali.
Suatu ketika sang peri (Kalayakkhini) terlihat sedang mengejar-ngejar wanita terse-
but dengan bayinya. Ketika wanita itu mendengar bahwa Buddha sedang membabar-
kan Dhamma di Vihara Jetavana, ia berlari ke sana dan meletakkan bayinya di kaki
Buddha sambil memohon perlindungan. Adapun peri tertahan di depan pintu vihara
oleh dewa penjaga vihara. Akhirnya, peri diperkenankan masuk, dan kedua wanita itu
diberi nasihat oleh Buddha.
Buddha pun menceritakan asal mula permusuhan mereka pada kehidupan yang
lampau. Mereka telah dipertemukan untuk melihat bahwa kebencian hanya dapat
menyebabkan kebencian yang makin berlarut-larut, tetapi kebencian akan berakhir
40 Kelas V SD
melalui persahabatan, kasih sayang, saling pengertian, dan niat baik. Kemudian Buddha
mengucapkan Dhammapada syair 5 berikut ini:
Kebencian tak akan pernah berakhir apabila dibalas dengan kebencian. Tetapi,
kebencian akan berakhir bila dibalas dengan tidak membenci. Inilah satu hukum abadi.
Kedua wanita itu akhirnya menyadari kesalahan mereka, keduanya berdamai,
dan permusuhan itu berakhir. Buddha kemudian meminta kepada wanita itu untuk
menyerahkan anaknya untuk digendong peri. Takut akan keselamatan anaknya, wanita
itu ragu-ragu. Tetapi, karena keyakinannya yang kuat terhadap Buddha, ia segera
menyerahkan anaknya kepada peri. Peri menerima anak itu dengan hangat. Anak itu
dicium dan dibelainya dengan penuh kasih sayang, bagaikan anaknya sendiri. Setelah
puas, anak itu pun dikembalikan ke ibunya. Demikianlah, pada akhirnya mereka berdua
hidup rukun dan saling mengasihi.
Pertanyaan:
1. Apakah judul cerita di atas?
2. Siapakah Kalayakkhini?
3. Di manakah kisah tersebut disampaikan?
4. Mengapa kedua wanita itu saling bermusuhan?
5. Bagiamana cara Buddha mengakhiri permusuhan kedua wanita itu?
6. Tuliskan satu contoh cara membalas kebencian dengan cinta kasih!
7. Nilai-nilai karakter apakah yang dapat kamu tiru pada cerita di atas?
8. Karakter apakah yang tidak boleh kamu tiru pada cerita di atas?
Tugas:
Ceritakan kembali kisah di atas di depan kelas dengan bahasamu sendiri!
Ajaran Buddha
Tumimbal Lahir
Ajaran tumimbal lahir dapat kita baca dalam Mahasaccaka Sutta Majjhima Nikaya
36 pada saat Buddha mencapai pencerahan sebagai berikut.
Aku mengingat kembali kehidupan-kehidupanku yang lampau, yaitu satu kelahiran,
dua, tiga, empat, lima, sepuluh, dua puluh, seratus kelahiran, seribu kelahiran, seratus
ribu kelahiran..demikianlah aku mengingat kembali kehidupan-kehidupanku yang
lampau, terperinci berserta ciri-cirinya. Inilah pengetahuan sejati pertama yang kucapai
pada malam jaga pertama ..
Aku melihat makhluk-makhluk mati dan lahir kembali, yang hina dan yang mulia,
yang cantik dan yang buruk, yang bahagia dan yang malang. Aku melihat bagaimana
makhluk-makhluk itu melanjutkan kehidupannya sesuai dengan perbuatan-
perbuatannya. Inilah pengetahuan sejati kedua yang kucapai pada malam jaga kedua
..
42 Kelas V SD
di dunia. Jika bukan kumpulan perbuatannya (karma) di kehidupan lampau, tidak
mungkin ia dapat sepandai itu. Kenyataannya siapa pun dapat pandai jika berjuang
dan belajar terlebih dahulu. Ada yang berjuang dan belajar slama bertahun-tahun
bahkan dalam berbagai macam kehidupan. Tidak ada orang yang pandai dengan
mendadak atau tanpa sebab sama sekali.
Kecakapan Hidup
Contoh:
Tujuan saya belajar Agama Buddha minggu ini adalah: Memahami kebenaran tentang
kelahiran berulang
Agar tujuan saya tercapai, saya telah menyusun aktivitas selama seminggu dalam
tabel berikut ini:
Kegiatan untuk mencapai
No Hari, tanggal Pelaksanaan Keterangan
tujuan
1 Senin, ..... Membaca buku pelajaran Sudah/Belum
2 Selasa, ...... Meringkas bacaan Sudah/Belum
3 Rabu, ..... Mencatat kata-kata yang Sudah/Belum
sulit
44 Kelas V SD
4 Kamis, ..... Membuat pertanyaan untuk Sudah/Belum
ditanyakan kepada teman,
guru, maupun orang tua
5 Jumat, ..... Membaca cerita tentang Sudah/Belum
kelahiran kembali
6 Sabtu, ..... Nonton film tentang Sudah/Belum
kelahiran kembali
7 Minggu, ..... Pergi ke vihara dan bertanya Sudah/Belum
tentang kelahiran kembali
kepada kakak pembina
Ayo, Bermain
Refleksi.
Tulislah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang kamu miliki setelah selesai
melaksanakan pembelajaran pada Pelajaran 5.
1. Pengetahuan baru yang saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
2. Keterampilan baru yang telah saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
3. Perkembangan sikap yang saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
Renungan
Renungkan isi syair Dhammapada berikut ini. Kemudian tulislah pesan apa
yang dapat kamu petik dari sabda Buddha tersebut!
Orang yang arif tidak akan berbuat jahat demi kepentingan sendiri ataupun
orang lain; ia tidak akan memperoleh kekayaan, pangkat atau keberhasilan
dengan cara yang tidak benar. Orang seperti itulah yang sebenarnya luhur,
bijaksana, dan berbudi.
Dhammapada 84.
Pertanyaan pelacak:
1. Siapa yang tahu arti renungan dalam Dhammapada tersebut?
2. Apa sebabnya orang disebut arif?
3. Mengapa kita harus belajar menjadi orang berbudi?
4. Siapa orang-orang yang dapat disebut luhur, bijaksana, dan berbudi?
5. Apa akibatnya jika memperoleh kekayaan dengan cara-cara yang tidak benar?
46 Kelas V SD
Penilaian
Aspirasi
Berbuat baik untuk kelahiran yang akan datang, menjadi inspirasi dalam kehidupan
ini. Tuliskan aspirasimu tentang hal-hal yang dapat kamu lakukan untuk kelahiran
yang akan datang lebih baik. Kemudian sampaikan aspirasimu kepada orang tua dan
gurumu untuk ditandatangani dan dikembangkan dalam kehidupan.
Duduk Hening
Tahukah Kamu?
48 Kelas V SD
Agar paham tentang kebenaran Jalan Mulia Berunsur Delapan, berikut ini disajikan
kisah tentang akibat bila tidak memiliki pengetahuan yang benar.
Pertanyaan:
1. Apakah judul cerita di atas?
2. Siapakah Edak dan Egel?
3. Di manakah kisah tersebut terjadi?
4. Mengapa kedua binatang itu ketakutan?
5. Bagiamana cara terbaik menghilangkan rasa takut?
6. Tuliskan tigsa contoh cara agar kamu bisa bahagia?
7. Nilai-nilai karakter apakah yang dapat kamu tiru pada cerita di atas?
8. Karakter apakah yang tidak boleh kamu tiru pada cerita di atas?
Tugas:
Ceritakan kembali kisah di atas di depan kelas dengan bahasamu sendiri!
Ajaran Buddha
50 Kelas V SD
a. Pengertian Benar
Pengertian benar adalah mengerti
sebagaimana apa adanya. Bagi seorang
pelajar, pengertian benar adalah tahu
tentang tugas dan kewajiban sebagai
pelajar. Tugas pokok seorang pelajar
adalah belajar, maka kewajiban seorang
pelajar adalah belajar. Jika seorang
pelajar sibuk bermain game, nonton TV,
sampai lupa tugas dan kewajibannya
berarti belum memiliki pengertian
benar. Karena itu pengertian benar
Gambar 3 : siswa yang tahu akan tugas- harus terus dikembangkan.
nya sebagai pelajar
b. Pikiran Benar
Pikiran benar adalah pikiran yang penuh
kebajikan. Pikiran yang penuh cinta
kasih, bebas dari rasa egois. Pikiran
yang selalu diliputi keinginan untuk
selalu rajin, jujur, penuh semangat,
berani bertanggung jawab, menghargai
perbedaan dan pikiran positif lainnya
juga termasuk dalam pikiran benar.
Pikiran benar sangat penting karena
dengan pikiran benar maka ucapan dan
perbuatan yang dilakukan pun akan
Gambar 4 : siswa yang berpikir ingin
ikut benar.
membantu ayah dan ibu.
c. Ucapan Benar
Ucapan benar adalah ucapan yang
berguna dan disampaikan secara
sopan dan santun serta tepat
waktu. Ucapan harus dilakukan
dengan sopan dan santun agar tidak
menyakiti hati orang lain. Ucapan
yang berguna misalnya berdiskusi
tentang cara-cara merayakan Waisak
yang baik dan benar. Sebaliknya
ucapan yang tidak berguna termasuk
sebagai ucapan yang tidak benar,
misalnya bergunjing membicarakan Gambar 5 : siswa yang sedang menghibur
kejelekan orang lain, membual dan temannya yang tidak naik kelas
sejenisnya.
52 Kelas V SD
latihan, ia mudah dilakukan. Oleh karena itu, agar tidak terjebak pada perbuatan
buruk, kita harus terus melatih diri berbuat banyak kebajikan. Inilah daya upaya
yang benar untuk memperbaiki diri agar hidup kita lebih baik di masa depan.
g. Perhatian Benar
Perhatian benar artinya selalu sadar dan
waspada tentang apa yang kita pikirkan,
ucapkan, dan lakukan. Perhatian
benar sangat diperlukan dalam segala
kegiatan. Misalnya dalam belajar
membaca. Ketika membaca tanpa
disertai perhatian yang benar, maka apa
yang dibaca menjadi keliru. Demikian
juga ketika mendengar, mendengarkan
penjelasan guru tanpa perhatian akan
berakibat ketidaktahuan informasi.
Demikian juga ketika mengendarai Gambar 9 : siswa yang sedang menyimak
kendaraan, berjalan, maupun aktivitas penjelasan guru
lainnya bila tidak disertai perhatian
yang benar maka akan berakibat buruk. Menyadari pentingnya perhatian benar
ini, sudah selayaknyalah kita terus menjaga perhatian benar ini dalam segala
aktivitas yang kita lakukan.
h. Konsentrasi Benar
Konsentrasi benar berarti menjaga
pikiran untuk bisa berkonsentrasi.
Pikiran yang penuh konsentrasi adalah
pikiran yang penuh perhatian dan dijaga
dengan usaha yang benar. Kosentrasi
yang baik dan benar membuat kita
lebih mudah memahami segala sesuatu.
Konsentrasi benar membuat kita lebih
damai karena kita dapat terhindar dari
perilaku yang salah.
Rangkuman
Mempraktikan Jalan
Kerjakan tabel Mempraktikkan Jalan berikut ini dengan memberi tanda centang
pada kolom pilihan Selalu, Sering, Kadang-kadang, atau Tidak Pernah sesuai
keadaan kamu yang sebenarnya.
Jawaban
No Pertanyaan
Selalu Sering Kadang Tidak
1 Apakah kamu mengerti
tugas dan kewajiban
kamu sebagai pelajar dan
melaksanakannya?
2 Apakah kamu sudah bisa
membedakan benar dan
salah, serta baik dan
buruk?
3 Apakah kamu sudah
berlatih berbicara yang
benar, jujur, dan sopan?
4 Apakah kamu sudah
berbuat baik?
5 Apakah kamu mencapai
prestasi dengan cara-cara
yang benar?
6 Apakah kamu selalu
berusaha menjadi anak
yang baik?
7 Apakah kamu sudah
memperhatikan dengan
saksama ketika melakukan
sesuatu?
8 Apakah kamu sudah
berlatih meditasi?
Jika jawaban kamu masih banyak Tidak atau Kadang, kamu harus terus berlatih
memperbaiki diri. Jika jawaban kamu sudah banyak Selalu atau Sering selamat,
kamu telah berhasil Mempraktikkan Jalan. Kembangkan terus agar kamu tetap hidup
bahagia.
54 Kelas V SD
Ayo, Bermain
Huruf Misterius
Permainan Huruf Misterius adalah permainan untuk menguji ketelitian dan kejelian
kamu. Permainan ini juga untuk menguji kemampuan menyusun sesuatu yang baru
berdasarkan pengalaman yang kamu miliki. Perhatikan petunjuk permainannya.
Temukan huruf yang tepat dalam tabel di bawah ini dengan membaca kode kombinasi
angka dan huruf pada soal.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
A C F F H H O A V Y
B H E Z D L Q Z W X
C W W F W F I W W W
D P F N F Q Z F F F
E X X W X T W X B X
F Z Z Z G W P Z W Z
G Q F X W Z X F Q U
H F K Z P X Z M X W
I V Z S X R W Q Z Z
1. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
D1 B2 D3 F4 B2 I5 E5 C6 A7 D3 E8 B2 D3 A7 I5
2. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
G9 A1 A7 H4 A7 D3 B2 D3 A7 I5
3. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
D1 B2 I5 E8 G9 A7 E5 A7 D3 E8 A7 C6 H2
4. ... ... ... ... ... ... ... ...
H7 B2 B4 C6 E5 A7 I3 C6
Refleksi
Tulislah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang kamu miliki setelah selesai
melaksanakan pembelajaran pada Pelajaran 6.
1. Pengetahuan baru yang saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
2. Keterampilan baru yang telah saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
3. Perkembangan sikap yang saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
Renungan
Renungkan isi syair Dhammapada berikut ini. Kemudian, tulislah pesan apa yang
dapat kamu petik dari sabda Buddha tersebut!
Hendaklah ia menjaga ucapan dan mengendalikan pikiran dengan baik serta
tidak melakukan perbuatan jahat melalui jasmani. Hendaklah ia memikirkan
tiga saluran perbuatan ini, memenangkan Jalan yang telah dibabarkan oleh
Para Suci.
Dhammapada 281
Pertanyaan pelacak:
1. Siapa yang tahu arti renungan dalam Dhammapada tersebut?
2. Apa sebabnya orang dianjurkan menjaga ucapan dan mengendalikan pikiran?
3. Apa yang dimaksud menjaga ucapan?
4. Siapa orang-orang yang dapat mencapai Jalan?
5. Apa akibatnya jika hidup tidak sesuai Jalan?
56 Kelas V SD
Penilaian
Aspirasi
Setelah kamu mempelajari tentang konsep Jalan Mulia Berunsur Delapan ini,
tuliskan aspirasimu di buku tugas. Kemudian sampaikan aspirasimu kepada orang tua
dan gurumu untuk ditandatangani dan dinilai.
4. Hukum yang mengatur tertib bekerjanya pikiran dalam agama Buddha adalah ....
a. Uttu Niyama c. Dhamma Niyama
b. Citta Niayama d. Bija Niyama
9. Ketika ingin memiliki sepeda baru, tetapi orang tua tidak bisa membeli, biasanya
muncul kesedihan. Penyebab kesedihan dalam hal ini sesungguhnya adalah ....
a. ingin beli sepeda c. tidak mampu beli
b. sepedanya mahal d. belum bisa naik sepeda
10. Agar tidak muncul banyak kekecewaan jalan terbaik adalah dengan cara....
a. mengurangi keinginan c. menghilangkan keinginan
b. menghitung keinginan d. menjumlah keinginan
11. Kita tidak bisa menyalahkan orang ketika berbuat salah selamanya, karena ....
a. bisa berubah baik c. dilarang agama
b. berakibat masuk neraka d. dilarang negara
58 Kelas V SD
12. Kisah Cittahattha adalah contoh perubahan berupa ....
a. baik menjadi buruk c. buruk menjadi baik
b. cantik menjadi jelek d. jelek menjadi cantik
13. Setiap orang mempunyai kesempatan untuk menjadi baik atau buruk, ini
dimungkinkan karena adanya hukum ....
a. karma c. anatta
b. anicca d. niyama
14. Setiap orang saling membutuhkan, saling bergantung satu sama lain. Ini adalah
fakta tentang hukum ....
a. karma c. anatta
b. anicca d. niyama
15. Tidak ada yang perlu disombongkan ketika kita berhasil meraih prestasi, karena....
a. prestasi tidak dapat diraih tanpa bantuan orang lain
b. prestasi adalah pemberian yang maha kuasa
c. prestasi adalah hasil kerja keras dan keuletan pribadi
d. prestasi adalah keberhasilan yang biasa saja
16. Ajaran Buddha yang menjelaskan tentang sebab akibat perbuatan adalah ....
a. Lima Niyama c. Tiga Ciri Keberadaan
b. Hukum Karma d. Empat Kebenaran Mulia
19. Pikiran yang damai dapat terwujud jika pikiran tersebut dipenuhi ....
a. cinta kasih c. pilih kasih
b. kerinduan d. harapan
20. Kecanduan game adalah karma buruk yang akan menimbulkan sifat ....
a. pemarah c. jengeng
b. pemalas d. egois
21. Manusia dapat terlahir di alam binatang bila perbuatannya selalu didasari oleh ....
a. kebodohan c. kebencian
b. keserakahan d. iri hati
22. Terlahir sebagai manusia yang pendek umur akibat kehidupan lalu suka melakukan
....
a. pencurian c. bohong
b. ucapan kasar d. pembunuhan
25. Terlahir di surga menjadi dewa, karena berhasil melaksanakan ... dengan baik.
a. Sila ` c. Samadhi
b. Dana d. Metta
27. Mata pencaharian yang sesuai dengan ajaran Buddha adalah ....
a. dagang racun c. menjual pakaian
b. menjual daging d. menjual senjata
28. Siswa Buddha yang baik belajar melaksanakan daya upaya benar untuk menjadi
....
a. orang kaya c. orang berguna
b. terkenal d. dihormati
29. Meskipun memiliki pembantu, kita dapat berbuat benar setelah bangun tidur
dengan cara ....
a. mencuci piring c. merapikan tempat tidur
b. membantu ibu di dapur d. memakai baju sendiri
30. Uang saku yang diberikan orang tua kita, agar menjadi berkah sebaiknya ....
a. dibelikan mainan kesukaan c. mentraktir teman-teman
b. didanakan semua d. ditabung dan didanakan
60 Kelas V SD
9. Apa sikap terbaik ketika sedang memetik karma buruk?
10. Mengapa tanpa sengaja menginjak semut dan mati tidak disebut karma?
11. Apa alasan kita percaya hukum kelahiran kembali?
12. Dimana makhluk-mahkluk dapat terlahir kembali?
13. Tuliskan tiga contoh ucapan benar!
14. Tuliskan tiga contoh perhatian yang benar!
15. Bagaimana cara agar dapat meraih prestasi dengan benar?
Duduk Hening
Tahukah Kamu?
62 Kelas V SD
Simaklah kisah berikut ini dengan baik
Anak Desa yang Pintar
Sari seorang anak desa. Dia tinggal
di sebuah desa terpencil yang jauh
dari kota. Desa tempat tinggal Sari
dikelilingi oleh pesawahan, dan
hutan tempat orang-orang desa
mencari kayu bakar. Sebuah sungai
berair jernih mengalir di pinggir
sawah. Sungai itu tempat Sari dan
orang-orang desa mencuci piring,
pakaian. dan juga tempat mandi
yang menyegarkan. Ikan-ikan kecil
terlihat berenang dengan lincah di
Gambar 1 : Anak desa yang rajin bersekolah
dalam air. Sari dan teman-temannya
sering berusaha menangkap ikan-ikan itu. Tapi ikan-ikan itu sangat gesit menghindar.
Sulit untuk ditangkap.
Di desa Sari belum ada sekolah. Oleh karena itu, Sari bersekolah di desa tetangga.
Jarak tempat tinggal Sari dengan sekolahnya sejauh dua kilometer. Setiap hari Sari dan
anak-anak lain dari desanya berjalan kaki menuju sekolah. Mereka harus melewati
hutan kecil dan pematang sawah agar sampai di sekolah. Bila musim hujan tiba Sari
dan teman-temannya berpayung daun pisang menuju sekolah. Sepatu dan kaus kaki
harus dilepas dan dimasukkan ke dalam kantong plastik agar tidak basah. Walau turun
hujan, Sari dan kawan-kawannya tetap semangat ke sekolah
Setiba di sekolah, mereka masuk ke kelas masing-masing. Sari masuk ke kelas
lima. Gedung sekolah Sari sudah mulai lapuk. Atapnya banyak yang bocor. Meja dan
bangkunya reyot dan banyak coret-coretan. Lantainya pecah-pecah. Debu mengendap
di sela-sela pecahan lantai. Saat angin bertiup, debu itu terangkat dan terbang ke udara.
Kalau masuk ke dalam hidung, akan menyebabkan bersin-bersin.
Suatu hari Pak Budi mengumumkan bahwa akan diadakan lomba Cerdas Tangkas
antar-SD di kecamatan. Guru-guru akan memilih murid yang paling pintar dari anak
kelas lima dan kelas enam untuk mengikuti Cerdas Tangkas itu. Murid yang terpilih
harus mempersiapkan diri. Mereka harus lebih banyak belajar dan berlatih mengerjakan
soal. Lomba Cerdas Tangkas itu akan diadakan dua bulan lagi. Untuk itu, siswa yang
terpilih nanti harus mempersiapkan diri dengan baik.
Percuma kita mengikuti Cerdas Tangkas itu. Kita pasti tak akan bisa menang, kata
Jono saat jam istirahat. Jono, Sari, dan kawan-kawannya sedang mencari ubi di bekas
ladang dekat sekolah. Ubi itu akan mereka bakar. Jono dan banyak temannya adalah
anak orang miskin. Mereka tidak punya uang jajan. Makanya untuk mengganjal perut,
mereka mencari ubi.
Kenapa kau bilang begitu, Jon? tanya Arwin.
Ya, jelas kita tidak akan sanggup mengalahkan sekolah lain. Gedung sekolah mereka
bagus, buku-bukunya lengkap. Banyak dari mereka anak orang kaya. Mereka pintar-
pintar. Melihat mereka saja kita sudah minder duluan, jelas Jono. Kawan-kawannya
mengangguk menyetujui pendapat Jono.
64 Kelas V SD
Pertanyaan:
1. Apa lomba yang diikuti oleh anak-anak SD?
2. Mengapa mereka sempat minder?
3. Siapa yang memberi semangat mereka?
4. Apa yang membuat mereka bisa menjadi juara?
5. Bagaimana perasaan anak-anak saat diumumkan oleh kepala sekolah?
6. Nilai-nilai karakter apakah yang dapat kamu tiru pada cerita di atas?
Tugas:
Ceritakan kembali kisah di atas dengan bahasamu sendiri.
Ajaran Buddha
66 Kelas V SD
permohonan ingin menjalani kehidupan
suci sesuai caranya. Permohonan
tersebut diterima dengan baik. Jika
ajaran-ajaran ini dipraktikkan dengan
sungguh-sungguh dengan tekun, akan
memungkinkan dalam waktu singkat
menguasai kekuatan batin luar biasa
(abhinn). Bila mengikuti cara dan
pandangan guru (cariya-vda) akan
hidup berbahagia. Dengan cerdas dan
Sumber: www.paasurrey.wordpress.com
ulet Petapa Siddharta tidak membuang-
Gambar 4 : Petapa Siddhata berguru dengan Uddaka
buang waktu untuk mempelajari ajaran-
Ramaputra
ajaran dan mempraktikkan latihan
sehingga dalam waktu singkat Petapa
Siddharta mampu mengerti dengan jelas ajaran Uddakka Ramaputta. Hal ini diakui
oleh Uddakka dan siswa-siswa lainnya.
Petapa Siddharta mendekati Udaka si pemimpin aliran dan bertanya, O Sahabat,
sampai sejauh manakah ayahmu, Rma guru besar, mengatakan mengenai
penembusan ajarannya oleh dirinya? Uddakka menjawab bahwa ayahnya telah
mencapai Jhna tingkat tinggi yang disebut tingkat pencerapan pun bukan
tidak pencerapan (Nevasannvsannyatana Jhna). Petapa Siddharta berkata,
Sahabat, Aku juga telah mencapai tingkat tersebut dan berdiam di sana penuh
kebahagiaan.
Sebagai seorang mulia yang telah bebas dari noda batin iri hati (iss) dan sifat egois
(micchariya), Uddakka Ramaputta telah menyaksikan sendiri bahwa ada seorang
petapa yang sangat cerdas seperti Petapa Siddharta, sehingga Uddakka berkata,
Keuntungan besar bagi kami, memiliki Sahabat seperti Anda! Akhirnya, Uddakka
Ramaputta menyerahkan seluruh kelompok aliran tersebut kepada Petapa
Siddharta dan mengangkat-Nya sebagai guru bagi kelompoknya.
Pencapaian meditasi tingkat tinggi yang disebut tahap pencerapan pun dilihat
dengan jelas oleh Petapa Siddharta bahwa hal ini masih berada dalam lingkaran
penderitaan. Pencapaian ini tidak dapat mengakhiri lingkaran penderitaan dari usia
tua, sakit, dan kematian. Akhirnya, Beliau pun meninggalkan Uddakka Ramaputta
karena pencapaiannya hanyalah sebatas di alam duniawi yang belum terbebaskan
dari bahaya kelahiran, usia tua, dan kematian.
Rangkuman
Petapa Siddharta (disebut juga Petapa Gotama) berguru kepada Alara Kalama
dan Uddakka Ramaputta. Karena cerdas dan tekun dalam belajar, dalam waktu
singkat sudah dapat menyamai kepandaian gurunya dan dapat menyerap ajaran
tentang cara meditasi tinggi. Meskipun demikian karena apa yang dipelajari dan
dicapainya belum bisa mengatasi usia tua, sakit dan mati, Beliau pun meninggalkan
kedua gurunya tersebut.
Tugas:
1. Simak jawaban teman atau gurumu dan catat pada lembar kerjamu!
2. Tulislah pengalaman hidupmu di buku tugasmu untuk diberitahukan kepada orang
tua dan gurumu untuk dinilai!
Kegiatan
Catatlah hal-hal yang utama berhubungan dengan masa berguru Petapa Siddharta
dengan Alara Kalama!
1. Sikap Petapa Siddharta terhadap gurunya
2. Sikap Alara Kalama ketika Petapa Siddharta mengerti ajarannya
3. Pengakuan para siswa Alara Kalama dengan pencapaian Petapa Siddharta
4. Perasan Alara Kalama setelah ditinggalkan Petapa Siddharta:
5. Sikap kamu bila sudah mengerti pelajaran yang diberikan gurumu.
68 Kelas V SD
1
2
1
3 4
2
Refleksi
Tulislah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang kamu miliki setelah selesai
melaksanakan pembelajaran pada Pelajaran 7.
1. Pengetahuan baru yang saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
2. Keterampilan baru yang telah saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
3. Perkembangan sikap yang saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
Renungkan isi syair Dhammapada berikut ini. Kemudian, tulislah pesan apa
yang dapat kamu petik dari sabda Buddha tersebut!
Jangan bergaul dengan orang jahat, jangan bergaul dengan orang berbudi
rendah; tetapi bergaullah dengan sahabat yang baik, bergaullah dengan orang
yang berbudi luhur.
(Dhammapada78)
Pertanyaan Pelacak.
1. Siapa yang tahu arti renungan dalam Dhammapada tersebut?
2. Apa yang dimaksud orang berbudi rendah dalam renungan Dhammapada di atas?
3. Apa ciri-ciri orang baik dan orang jahat dalam agama Buddha?
4. Mengapa harus bergaul dengan orang berbudi luhur?
5. Apa akibat dari bergaul dengan orang jahat?
Penilaian
Jawablah dengan benar!
1. Apa yang dicapai Petapa Siddharta saat berguru dengan Alara Kalama dan Uddakka
Ramaputta?
2. Tuliskan 2 hal yang dialami jika kamu berguru dengan orang yang bijaksana!
3. Jelaskan, mengapa Petapa Siddharta meninggalkan Alara Kalama!
4. Apa manfaat kamu mempelajari kisah perjalanan Petapa Siddharta berguru kepada
Alara Kalama?
5. Mengapa Petapa Siddharta tidak mau menggantikan gurunya?
6. Mengapa Petapa Siddharta tidak mau menggantikan Uddakka Ramaputta?
7. Mengapa Petapa Siddharta harus meninggalkan para guru-gurunya?
8. Mengapa seseorang yang sudah mencapai kemampuan abhinna belum mencapai
nibbana?
Aspirasi
Setelah kamu mempelajari tentang masa Petapa Siddharta berguru ini, tuliskan
aspirasimu tentang hal-hal yang dapat kamu lakukan di buku tugas. Kemudian sampaikan
aspirasimu kepada orang tua dan gurumu untuk ditandatangani dan dinilai.
Menyadari bahwa tiada keberhasilan tanpa giat belajar dan bekerja, dihadapan
Buddha aku bertekad: Semoga aku dapat rajin dan disiplin menuntut ilmu.
70 Kelas V SD
Pelajaran 8
Duduk Hening
Tahukah Kamu?
Pertanyaan:
1. Gambar 1 di atas melukiskan apa?
2. Gambar 2 di atas melukiskan tentang apa?
3. Bagaimana pengaruhnya terhadap kebiasaan orang yang hidup di lingkungan
seperti ini?
4. Apa yang sedang mereka lakukan?
5. Pada Gambar 1, dapatkah hal tersebut terjadi pada kehidupan sekarang?
6. Apa pengaruh lingkungan sekitarmu terhadap perkembangan dirimu sendiri?
7. Diantara kedua gambar tersebut, manakah yang baik menurut kamu?
8. Jika kedua gambar di atas salah jika dilakukan dalam kehidupan sekarang, cara
bagaimana yang baik untuk mencapai pencerahan hidup?
72 Kelas V SD
Ajaran Buddha
74 Kelas V SD
Ketiga:
Kalau sekiranya sepotong kayu kering diletakkan di tanah yang kering dan seorang
membawa sepotong kayu lain (yang biasa digunakan untuk membuat api dengan
menggosok-gosoknya) dan ia pikir: Aku ingin membuat api, aku ingin mendapatkan
hawa panas. Maka, orang ini pasti dapat membuat api dari kayu yang kering itu.
Begitu pula para petapa dan brahmana yang tidak terikat kepada kesenangan
nafsu-nafsu indra dan batinnya juga tidak terikat lagi, petapa dan brahmana itu
berada dalam keadaan yang baik sekali untuk memperoleh Penerangan Agung.
Setelah merenungkan tiga perumpamaan tersebut Petapa Siddharta mengambil
keputusan untuk mengakhiri puasa. Sehabis mandi di sungai dan ingin kembali ke
gubuknya, Petapa Siddharta terjatuh pingsan di pinggir sungai. Waktu siuman, Ia
sudah tidak bisa lagi berdiri. Untung pada waktu itu lewat seorang penggembala
kambing bernama Nanda yang melihatnya sedang tergeletak kehabisan tenaga
di tepi sungai. Dengan cepat ia memberikan susu kambing sehingga dengan
perlahan-lahan tenaga Petapa Siddharta pulih kembali dan Ia dapat melanjutkan
perjalanannya ke gubuk tempat Ia bertapa. Sejak hari itu, Petapa Siddharta diberi
makan air tajin (air rebusan beras yang agak kental) untuk mengembalikan
kekuatan dan kesehatannya. Dalam waktu yang tidak lama, Petapa Siddharta sudah
dapat makan makanan yang lain sehingga kesehatannya pulih kembali.
Rangkuman
Petapa Siddharta bertapa dengan cara menyiksa diri ternyata belum mendapatkan
apa yang dicita-citakan. Justru dengan cara demikian, Petapa Siddharta hampir
saja menemui ajalnya. Akhirnya melalui perenungan yang mendalam yang
terinspirasi dari nyanyian serombongan penari ronggeng, Petapa Siddharta
mengambil keputusan untuk mengakhiri cara bertapa menyiksa diri. Petapa
Siddharta bertapa dengan jalan tengah, yaitu dengan tetap makan untuk menjaga
kondisi kesehatan tubuh.
Kecakapan Hidup
Kehidupan ini tidak bisa dijalani dengan keras, tetapi harus dijalani dengan tidak
berlebihan (jalan tengah). Jasmani sebagai penopang jiwa perlu dijaga kesehatannya.
Bila jasmani sehat, kuat, dan segar, usaha untuk mencapai tujuan akan lebih baik
dan mudah. Demikian juga batin atau pikiran perlu dijaga untuk menopang jasmani
sehingga dapat berpikir sehat.
Setelah mempelajari dan memahami kisah Petapa Siddharta menyiksa diri:
1. majulah ke depan kelas. Ceritakan apa yang kamu pahami;
2. tulislah pengalaman hidupmu di buku tugasmu untuk diberitahukan kepada orang
tua dan gurumu untuk dinilai!
Ayo Bernyanyi
76 Kelas V SD
Refleksi dan Renungan
Refleksi
Tulislah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang kamu miliki setelah selesai
melaksanakan pembelajaran pada Pelajaran 8.
1. Pengetahuan baru yang saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
2. Keterampilan baru yang telah saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
3. Perkembangan sikap yang saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
Renungan
Renungkan isi syair Dhammapada berikut ini. Kemudian tulislah pesan apa yang
dapat kamu petik dari sabda Buddha tersebut!
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali
pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat
menaklukkan dirinya sendiri.
Dhammapada 103
Pertanyaan Pelacak:
1. Apa arti renungan dalam Dhammapada tersebut?
2. Apa yang dimaksud musuh dalam renungan Dhammapada di atas?
3. Apa yang dimaksud dari musuh terbesar adalah diri sendiri?
Aspirasi
Kamu telah mempelajari tentang masa Petapa Siddharta menyiksa diri hingga
menyadari kesalahan-Nya. Bahwa pencerahan bukan datang dari orang besar atau
berkedudukan, tetapi rakyat jelata juga mampu memberikan pencerahan dalam
bentuk pengalaman hidup. Tuntunan bukan dilihat dari orang yang menuntunnya,
tetapi lihat dahulu baik-buruk dilihat dari isi wejangan itu sekalipun datang dari orang
kecil. Tuliskan aspirasimu hal-hal yang dapat kamu lakukan di buku tugas. Kemudian,
sampaikan aspirasimu kepada orang tua dan gurumu untuk ditandatangani dan
dinilai.
Menyadari bahwa tiada perjuangan yang sia-sia, dihadapan Buddha aku bertekad:
Semoga aku dapat menjalankan tugas dan kewajibanku dengan baik.
78 Kelas V SD
Pelajaran 9
Duduk Hening
Tahukah Kamu?
Ajaran Buddha
2. Saat tidur ada sebuah tanaman bernama Tiriya tumbuh dari pusarnya,
membesar menjulang tinggi dan menyentuh angkasa.
Ini diartikan bahwa adalah Jalan Utama Beruas Delapan
untuk mencapai Penerangan Sempurna
Gambar 3 : Bodhisattva
mimpi perutnya tumbuh
tanaman
80 Kelas V SD
3. Banyak cacing putih berkepala hitam merayap naik ke lututnya dan meliputinya.
Ini diartikan di kelak kemudian hari banyak para perumah
tangga berjubah putih yang datang untuk berlindung
kepada Tathagatha menjadi pengikut-Nya.
Gambar 4 : Boddhisattva
diliputi cacing
4. Empat burung yang berbeda warna datang dari empat penjuru dan menjatuhkan
diri di kakinya serta menjadi putih sama sekali. Mereka
adalah keempat kasta yang meninggalkan hidup
berkeluarga untuk melaksanakan ajaran Tathagata dan
mencapai pembebasan abadi. Artinya, suatu saat nanti
Buddha mengajarkan Dhamma kepada siapa saja tanpa
memandang kasta atau golongan. Siapa saja boleh dan
bisa mempelajari Dhamma hingga mencapai Pencerahan
Agung.
Gambar 5 : Boddhisattva
diliputi burung-burung
5. Beliau berjalan di gunung yang penuh dengan kotoran binatang (pupuk) tanpa
terkotori olehnya. Itulah Tathagata, yang menerima
sesuatu yang dibutuhkan, tetapi menikmatinya tanpa
melekat pada hal-hal itu.
Gambar 6 Petapa
Siddharta berjalan di atas
pegunungan
82 Kelas V SD
oleh orang yang berkelakuan baik kalau nanti tiba saatnya mesti mati?
Mendengar penjelasan Sujata itu, Petapa Siddharta menjawab:
Kau sudah mengajar kepada orang yang seharusnya menjadi gurumu. Dalam
penjelasanmu yang sederhana itu terdapat sari kebajikan yang lebih nyata dari
kebajikan yang tinggi: meskipun engkau tidak belajar apa-apa namun engkau tahu
jalan kebenaran dan menyebar keharumanmu ke seluruh pelosok. Sebagaimana
engkau sudah mendapat kepuasan, semoga Aku pun mendapatkan apa yang Aku
cari. Aku, yang engkau pandang sebagai seorang dewa, minta didoakan supaya Aku
dapat berhasil melaksanakan cita-cita-Ku.
Semoga Tuanku berhasil mencapai cita-cita Tuanku sebagaimana aku mencapai
cita-citaku.
Petapa Siddharta kemudian melanjutkan perjalanannya dengan membawa
mangkuk kosong. Ia menuju ke tepi Sungai Neranjara dalam perjalanannya ke Gaya.
Tiba di tepi sungai, Petapa Siddharta melempar mangkuknya ke tengah sungai
dengan berkata:
Kalau memang waktunya sudah tiba, mangkuk ini akan mengalir melawan arus
dan bukan mengikuti arus.
Satu keajaiban terjadi karena mangkuk itu ternyata mengalir melawan arus.
C. Godaan Mara
Setelah pertemuan-Nya dengan Sujata, Petapa Siddharta meneruskan
perjalanannya di Gaya. Ia memilih tempat untuk bermeditasi di bawah pohon
Bodhi kemudian mempersiapkan tempat duduk di sebelah timur pohon itu dengan
rumput kering yang diterima dari pemotong rumput bernama Sotthiya. Di tempat
itulah, Petapa Siddharta duduk bermeditasi dengan wajah menghadap ke timur
dengan tekad yang bulat. Ia kemudian berkata dalam hati:
Dengan disaksikan oleh bumi, meskipun kulitku, urat-uratku, dan tulang-
tulangku akan musnah dan darahku habis menguap, aku bertekad untuk tidak
bangun dari tempat ini sebelum memperoleh Penerangan Agung dan mencapai
Nibbana.
Kemudian, Petapa Siddharta melakukan meditasi Anapanasati, yaitu meditasi
dengan menggunakan objek keluar dan masuknya napas. Tidak seberapa lama
pikiran-pikiran yang tidak baik
mengganggu batinnya, seperti
keinginan kepada benda-benda
duniawi; tidak menyukai penghidupan
suci yang bersih dan baik, perasaan
lapar dan haus yang luar biasa;
keinginan yang sangat dan melekat
kepada benda-benda; malas dan tidak
suka mengerjakan apa-apa; takut
terhadap jin-jin, hantu-hantu jahat;
keragu-raguan, kebodohan, keras
Sumber : www.tjoaputra.com kepala, keserakahan; keinginan untuk
Gambar 8 : Petapa Siddharta digoda Mara
84 Kelas V SD
Setelah berhasil mengalahkan Mara, Petapa Siddharta memperoleh kebijaksanaan-
kebijaksanaan, sebagai berikut.
Waktu Jenis Kebijaksanaan
Pukul 18.00-22.00 (Waktu Kebijaksanaan untuk dapat
melihat dengan terang kelahiran-
Jaga Pertama) kelahirannya yang lampau
(Pubbeni-vasanussatinana).
Pukul 22.00-02.00 (Waktu Kebijaksanaan untuk dapat
Jaga Kedua) melihat dengan terang kematian
dan tumimbal lahir makhluk-
makhluk sesuai dengan karmanya
Pukul 02.00-04.00 (Waktu
(Cutupapatanana).
Jaga Ketiga) Kebijaksanaan untuk dapat
menyingkirkan secara menyeluruh
semua kotoran batin yang halus
sekali (Asavakkhayana).
Dengan demikian, Ia mengerti sebab dari semua keburukan dan juga mengerti cara
untuk menghilangkannya. Ia telah menjadi orang yang paling bijaksana dalam dunia
yang dapat menjawab pertanyaan yang disampaikan kepadanya. Sekarang Ia dapat
menjawab cara untuk mengakhiri penderitaan, kesedihan, usia tua, dan kematian.
Batinnya menjadi tenang sekali dan penuh kedamaian karena sekarang Ia mengerti
semua persoalan hidup dan menjadi Buddha.
Rangkuman
- Sebelum tidur sebaiknya berdoalah agar bisa tidur dengan nyenyak dan
bermimpi indah dan semoga semua makhluk berbahagia
- Pangeran Siddharta bermimpi tentang lima hal yang merupakan tanda-
tanda akan diraihnya Penerangan Sempurna oleh Boddhisattva Siddharta
- Tekad dan upaya yang dilakukan oleh Petapa Siddharta dalam usaha
mencapai kebuddhaan melalui proses yang panjang dengan berbagai
godaan Mara
- Mara datang dengan berbagai bentuk yang menakutkan, dengan senjata
yang beraneka ragam.
- Semua usaha Mara sia-sia. Pada akhirnya, Beliau mencapai pencerahan
dan menjadi manusia suci yang telah terbebas dari segala nafsu. (mencapai
Penerangan Sempurna).
Meraih Sukses
Tercapainya kebuddhaan oleh Petapa Siddharta adalah sebuah kesuksesan besar
bagi-Nya. Melalui perjuangan yang panjang dan penuh tantangan, Beliau mampu lewati
dan akhirnya sukses. Berdasarkan inspirasi sukses yang dicapai Petapa Siddharta,
jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dan presentasikan di depan kelas.
1. Apa definisi sukses menurut kamu?
2. Apa impian kesuksesan kalian?
3. Bagaimana tahap-tahap yang harus kamu lakukan untuk meraih sukses?
4. Godaan-godaan apa yang selalu menghambat kamu untuk meraih sukses?
5. Apa yang kamu lakukan dalam menghadapi godaan?
6. Nilai-nilai apa yang harus kamu pegang untuk meraih sukses?
7. Apa yang kamu lakukan setelah meraih sukses?
Ayo, Bernyanyi
Anak-anak, setelah Petapa Siddharta bebas dari Mara dan meperoleh Pencerahan
Agung sehingga memekikkan kemenangan-Nya atas segala godaan.
Mari bersama-sama menyanyikan lagu Pekik Kemenangan
Pekik Kemenangan
86 Kelas V SD
Refleksi dan Renungan
Refleksi
Tulislah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang kamu miliki setelah selesai
melaksanakan pembelajaran pada Pelajaran 9.
1. Pengetahuan baru yang saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
2. Keterampilan baru yang telah saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
3. Perkembangan sikap yang saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
Renungan
Renungkan isi syair Dhammapada berikut ini. Kemudian, tulislah pesan apa yang
dapat kamu petik dari sabda Buddha tersebut!
Berbahagialah mereka yang bisa merasa puas.Berbahagialah mereka yang
dapat mendengar dan melihat kesunyataan. Berbahagialah mereka yang
bersimpati kepada makhluk-makhluk lain di dunia ini. Berbahagialah yang
hidup di dunia dengan tidak melekat pada apa pun dan mengatasi hawa nafsu.
Lenyapnya Sang Aku merupakah berkah tertinggi.
Pertanyaan pelacak:
1. Siapa yang tahu arti renungan di atas?
2. Apa sebabnya dikatakan bahwa mereka yang bahagia adalah yang merasa puas?
3. Apa yang dimaksud mampu mendengar dan melihat kesunyataan?
4. Siapa orang-orang yang berbahagia pada syair di atas?
5. Apa akibatnya jika hidup melekat pada sang Aku?
Aspirasi
88 Kelas V SD
Pelajaran 10
Berdana
Duduk Hening
Tahukah Kamu?
Sumber : www.dhammavijja.web.id
Sumber : www. dhammavijja.web.id Gambar 2 : Memberi sumbangan kepada
Gambar 1 : Cara memberi dana pengemis
Pertanyaan:
1. Apa yang kamu tahu dari Gambar 1?
2. Apa yang terjadi pada Gambar 2?
3. Apakah kamu sering melihat seperti Gambar 2?
4. Apa yang kamu rasakan dan lakukan bila melihat kejadian pada Gambar 2?
5. Mengapa terjadi begitu?
Ajaran Buddha
A. Pengertian Dana
Secara umum, dana adalah memberikan sesuatu untuk membantu orang lain yang
memerlukan. Perbuatan demikian sering disebut beramal. Dana adalah pemberian
yang tulus ikhlas untuk menolong orang lain. Artinya, memberikan pertolongan
tanpa pamrih baik berupa materi, tenaga, yang tidak dipaksakan dengan harapan
setelah berdana akan mendapat pahala.
Pengertian berdana yang diajarkan Buddha Gotama adalah merupakan cara untuk
menunjang menyembuhkan penyakit batin manusia yang disebut keserakahan
(lobha). Pengertian dana dalam agama Buddha bukan hanya berbentuk materi,
tetapi bisa pula berupa bantuan, pengorbanan, dan pemberian maaf. Dianjurkan
umat manusia untuk banyak berdana karena untuk mengimbangi karma buruknya
yang sekarang sedang berbuah. Jadi kita salah jika mengatakan bahwa orang
miskin tidak perlu berdana. Perlu diketahui bahwa nilai serta manfaat suatu dana
tidak hanya ditentukan oleh besar kecilnya dana itu saja, tetapi juga ditentukan
oleh kesungguhan hati atau kehendak kita pada saat akan berdana (pubba cetana),
sewaktu berdana (munca cetana), dan saat sesudah berdana (apara cetana), serta
90 Kelas V SD
faktor-faktor lainnya lagi. Jika ketiga tahapan tersebut kita lakukan dengan hati
yang bahagia, akan makin besar pulalah nilai dana tersebut. Sebaliknya, jika kita
lakukan dengan penyesalan, nilai dari dana itu pun akan berkurang.
B. Macam-Macam Dana
Menurut bentuk yang didanakan, dana terbagi menjadi 4 bagian, seperti berikut.
1. Amisa Dana
Artinya berdana berupa benda (barang) atau materi. Contoh: berdana uang,
pakaian, makanan, obat-obatan, dan lain-lain.
2. Dhamma Dana
Artinya memberi bantuan ilmu pengeta-
huan baik tentang ajaran Buddha mau-
pun ilmu pengetahuan yang lain. Contoh:
seorang bhikkhu mengajarkan tentang
ajaran Buddha, seorang guru yang mem-
beri ilmu pengetahuan bahasa, Matemati-
ka, IPA, IPS, 0lahraga, Kesenian, dan ilmu-
ilmu lain kepada siswa-siswanya, orang
tua mengajar anak-anaknya tentang ket-
Gambar 3 : guru yang sedang mengajar erampilan hidup.
3. Abhaya Dana
Artinya berdana dengan memaafkan, yaitu berupa ampunan (pemberian
maaf) dan tidak membenci. Juga dalam hal ini termasuk memberikan rasa
aman kepada makhluk lain dari mara bahaya. Contoh, memaafkan teman yang
bersalah kepada kita; membebaskan makhluk lain yang sedang menderita,
misalnya menolong anjing yang sedang kejepit kayu, dan lain-lain. Berdana
dengan cara memberi rasa aman kepada makhluk lain dapat dilakukan dengan
berbagai cara, misalnya dengan tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berbuat
asusila, tidak berbohong, dan tidak mabuk-mabukan.
4. Mahati Dana
Mahati dana adalah dana dalam bentuk pengorbanan atas kesenangan sendiri,
bahkan mengorbankan jiwa dan raga. Dana mengorbankan diri sendiri . Contoh:
Anton sedang bermain layang-layang. Tiba-tiba ibunya memanggilnya. Anton
dimintai tolong untuk membelikan garam di warung. Anton yang sedang asyik
bermain bersama teman-temannya harus merelakan kesenangannya itu untuk
membantu ibunya yang kerepotan sedang memasak. Contoh lain, Pangeran
Siddharta rela mengorbankan kesenangannya demi kebahagiaan semua
makhluk. Semua kesenangan duniawi, keindahan, kesejahteraan, kemasyuran,
semua ditinggalkan.
Berdana dengan pengertian seperti di atas tidaklah salah. Namun, jika kita
menginginkan berdana yang berkualitas, yang bermutu, sedikit demi sedikit saat
berdana, kita harus mengubah pikiran dari berdana dengan pamrih menjadi latihan
melepas. Latihan berdana dengan baik dan benar tersebut termasuk latihan yang
tidak mudah. Saat melepas, kita berusaha bebas dari kemelekatan terhadap apa
yang kita danakan. Dengan pengertian melepas, kita mampu memberikan hal-hal
yang terbaik yang kita miliki untuk didanakan.
Pahala dana sering dibatasi pada kehidupan bahagia
di alam surga. Sesungguhnya, pahala dana tidak
hanya mengacu pada kehidupan mendatang saja,
tetapi juga mencakup kehidupan sekarang ini. Ada
beberapa manfaat yang dapat kita ambil kalau kita
banyak berdana dalam kehidupan kita sekarang ini.
Manfaat yang dapat kita petik, yaitu: mengurangi
sifat serakah (lobha), berlatih melepaskan sesuatu
milik kita dengan wajar, melatih diri agar tidak
terlalu melekat pada sesuatu. Dalam kehidupan
yang akan datang, kita nanti terlahirkan kembali
Gambar 5 : siswa yang rajin berdana di alam yang menyenangkan, kita akan mendapat
dan terlahir di sorga
berkah atas perbuatan baik kita. Dalam Anumodana
Gatha, disebutkan bahwa dana dapat memberikan manfaat, yaitu ayu vanno
sukham balam yang artinya mendapat berkah usia panjang, wajah tampan/cantik,
bahagia, dan kuat.
Besar kecilnya pahala dari dana yang dilakukan sangat dipengaruhi oleh banyak
faktor. Ia tidak dapat dilihat dan diukur hanya dari besarnya harga barang yang
dipersembahkan. Faktor-faktor yang memengaruhi pahala berdana secara umum
ada dua yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern artinya keadaan batin si
pemberi dana ketika berdana dilakukan dengan pengertian benar, keyakinan
yang mantap, kehendak yang tulus, perasaan ikhlas, cinta dan kasih sayang,
simpati. Faktor ekstern artinya pengaruh dari luar, dalam hal ini berkaitan dengan
beberapa hal misalnya bentuk dana itu sendiri apakah halal, bermanfaat, bersih,
membahayakan atau tidak, waktu memberi apakah tepat atau tidak, orang yang
diberi apakah berkualitas atau tidak.
92 Kelas V SD
Rangkuman
Kecakapan Hidup
Ayo, Bermain
Suatu ketika, Cinta akan berdonor darah ke PMI. Ayo, bantu Cinta menuju PMI, ya!
Rumah Cinta
94 Kelas V SD
Untuk menuju ke PMI, Cinta melalui jalan apa saja ya?
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
Refleksi
Tulislah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang kamu miliki setelah selesai
melaksanakan pembelajaran pada Pelajaran 10.
1. Pengetahuan baru yang saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
2. Keterampilan baru yang telah saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
3. Perkembangan sikap yang saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
Renungkan isi syair Dhammapada berikut ini. Kemudian, tulislah pesan apa
yang dapat kamu petik dari sabda Buddha tersebut!
Jangan meremehkan kebajikan walaupun kecil, dengan berkata: Perbuatan
bajik tidak akan membawa akibat. Bagaikan sebuah tempayan akan terisi penuh
oleh air yang dijatuhkan setetes demi setetes, demikian pula orang bijaksana
sedikit demi sedikit memenuhi dirinya dengan kebajikan.
Dhammapada 122, 281
Pertanyaan pelacak:
1. Siapa yang tahu arti renungan dalam Dhammapada tersebut?
2. Apa sebabnya kita tidak boleh meremehkan perbuatan baik meskipun kecil?
3. Apa yang dimaksud setetes demi setetes dalam syair di atas?
4. Siapa orang-orang bijaksana dalam syair itu?
5. Apa akibatnya jika hidup meremehkan perbuatan baik?
Penilaian
I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Dana dalam agama Buddha diartikan ....
a. kemurahan hati c. harta benda
b. uang d. biaya
2. Berdana melatih diri untuk menjadi ....
a. terpuji
c. murah hati
b. terkenal d. terhormat
3. Dana materi yang masih pantas diberikan adalah ....
a. baju bekas layak pakai c. botol bekas
b. makanan siswa d. pensil bekas
4. Membantu teman keluar dari kesulitan mengerjakan PR adalah dana ....
a. materi c. tenaga
b. memaafkan d. pengetahuan
5. Melindungi adik dari bahaya adalah contoh dana ....
a. amisedana c. abhaya dana
b. mahatidana d. dhammadana
96 Kelas V SD
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jelas dan benar!
1. Apa yang dimaksud berdana yang benar?
2. Mengapa kita harus belajar berdana?
3. Bagaimana cara melakukan dana yang baik?
4. Bagaimana cara melakukan abhaya dana?
5. Bagaimana cara melakukan dhammadana bagi seorang pelajar?
Aspirasi
Indahnya Berdana
Duduk Hening
Tahukah Kamu?
98 Kelas V SD
Amati gambar di bawah ini. Kemudian, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
Sumber : www. alifbraja.wordpress.com
Gambar 2 : Buddha menolong orang sakit
Sumber : www.lifestyle.kompasiana.com
Gambar 1 : Kasih sayang anak kepada orang tua
Ajaran Buddha
A. Cara-Cara Berdana
Dalam Anguttara Nikaya Vol. III, 48 Bud-
dha bersabda:
Oh, para bhikhu, kelima hal ini adalah
dana dari seorang yang baik. Apakah keli-
ma hal itu ? Ia berdana dengan keyakinan ;
ia berdana dengan hormat; ia berdana te-
pat pada waktunya; dengan hati ikhlas;
dan ia berdana tanpa merugikan dirinya
sendiri ataupun pihak lain.
Sumber : www.wurajhan-eka.blogspot.com
Gambar. 3 : Umat memberi dana kepada bhikkhu
Berdana hendaknya selalu diingat faktor-faktor ini agar kita memperoleh buah
karma yang terbaik mutunya. Cara-cara yang memengaruhi hasil berdana adalah
seperti berikut.
100 Kelas V SD
dan sebagainya yang semuanya itu dilakukan dengan hati yang tulus dan tanpa
pamrih. Pemberian dana yang tulus akan membuahkan hasil yang sangat besar.
Di dalam Dakkhina Vibhanga Sutta, Sang Buddha menyebutkan bahwa nilai suatu
dana bergantung juga dengan kelakuan dari orang yang menerima dana maupun yang
memberi dana. Dilihat dari nilai dan mutu atau kebergunaan barang yang didanakan,
suatu dana dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut.
a) Berdana barang yang sudah buruk, yang dirinya sudah tidak mau memakainya
lagi
b) Berdana barang yang baik sebaik diri sendiri memakainya
c) Berdana barang yang lebih baik daripada yang kita pakai sendiri
Dalam Sapurissa Dana 8 dijelaskan tentang 8 macam berdana materi yang baik.
Kedelapan hal tersebut adalah sebagai berikut.
1. Berdana barang yang bersih (halal), yang benar-benar merupakan hasil jerih
payah kita sendiri (Sucim deti).
2. Berdana barang yang baik dan masih bisa dipakai (Panitam deti).
3. Berdana barang yang tepat pada kondisinya, misalnya berdana buku-buku
pelajaran yang memang sedang mereka butuhkan (Kalena deti).
4. Berdana barang yang layak, misalnya kalau kita berdana kepada bhikkhu Sang-
ha, berupa empat kebutuhan pokok bhikkhu (Kapiyyam deti).
5. Berdana barang yang bijaksana, berdana kepada yang memang benar membu-
tuhkan seperti korban bencana alam dan lain-lain (Vicceya deti ).
6. Berdana barang secara tetap, misalnya menjadi penyokong vihara, rumah ya-
tim piatu, dan lain-lain (Abhinham deti).
7. Berdana barang dengan pikiran tenang dan tanpa pamrih (Dadam cittam pasa
deti).
8. Setelah berdana, batin merasa tenang. Bila berdana tanpa pamrih dan melihat
orang yang menerima dana itu berbahagia, kita pun ikut berbahagia (Datva at-
tamano deti).
C. Tempat Berdana
Dana patut diberikan kepada siapa saja
yang memerlukan. Namun, selain hal
tersebut, dikenal pula tentang adanya la-
pangan yang subur untuk menanam jasa.
Artinya, bila yang kita berikan dana
adalah merupakan lapangan yang subur
untuk menanam jasa, dana tersebut
dapat memberikan hasil yang besar bagi
yang berdana.
Sumber : www. melayuonline.com
Gambar 4 : umat berdana kebutuhan
pokok bhikkhu
Rangkuman
102 Kelas V SD
Kecakapan Hidup
Tulislah sepuluh perbuatan mulia (berdana) yang pernah kamu lakukan dalam ke-
hidupan sehari-hari. Kemudian, sampaikan kepada orang tuamu untuk ditandatangani
sebelum diserahkan kepada guru!
1. ..........................................................................................................................................................
2. ..........................................................................................................................................................
3. ..........................................................................................................................................................
4. ..........................................................................................................................................................
5. ..........................................................................................................................................................
6. ..........................................................................................................................................................
7. ..........................................................................................................................................................
8. ..........................................................................................................................................................
9. ..........................................................................................................................................................
10. ..........................................................................................................................................................
Jangan berbuat jahat, perbanyak berbuat baik, sucikan hati dan pikiran,
itulah ajaran para Buddha
Ayo, Bermain
Refleksi
Tulislah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang kamu miliki setelah selesai
melaksanakan pembelajaran pada Pelajaran 11.
1. Pengetahuan baru yang saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
2. Keterampilan baru yang telah saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
3. Perkembangan sikap yang saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
Renungan
Renungkan isi syair Dhammapada berikut ini, kemudian tulislah pesan apa yang
dapat kamu petik dari sabda Buddha tersebut!
Meskipun dari jauh, orang baik akan terlihat bersinar bagaikan puncak
Pegunungan Himalaya. Tetapi, meskipun dekat, orang jahat tidak akan terlihat,
bagaikan anak panah yang dilepaskan pada malam hari.
Dhammapada 304
Pertanyaan pelacak:
1. Siapa yang tahu arti ranungan dalam Dhammapada tersebut?
2. Apa sebabnya orang baik diibaratkan seperti sinar?
3. Apa yang dimaksud sebagai orang baik dalam topik ini?
4. Siapa yang dimaksud orang-orang jahat dalam syair itu?
5. Apa akibatnya jika hidup tidak pernah berbuat baik?
104 Kelas V SD
Penilaian
Aspirasi
Tahukah Kamu?
Peduli pada orang lain adalah salah satu bentuk praktik dana.
Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mengembangkan diri
agar kebajikan kita makin berkualitas. Peduli pada makhluk
lain sesungguhnya bentuk kepedulian pada diri sendiri.
Mengapa? Mari kita simak materi pembelajaran berikut ini.
106 Kelas V SD
Amati gambar di bawah ini dan jawablah pertanyaan-pertanyaan dengan benar!
Ajaran Buddha
Berdana Suatu Bentuk Kepedulian
A. Peduli pada Dirinya Sendiri
Salah satu syarat dana yang baik adalah bila diberikan tidak membahayakan atau
tidak menimbulkan masalah bagi si pemberi ataupun bagi si penerima. Dengan
demikian, si pemberi juga harus memperhatikan kemampuan atau kondisi dirinya.
Memberi pertolongan/bantuan kepada orang lain harus tetap juga memperhatikan
diri sendiri, baik dari sisi materi maupun mental. Kepedulian kepada diri sendiri
dapat dilakukan antara lain seperti berikut.
1) Menjaga kesehatan batin/pikiran
2) Menjaga kesehatan tubuh/fisik
108 Kelas V SD
3) Olahraga yang Teratur
Berolahraga setiap pagi sangat penting
untuk menjaga kesehatan badan. Waktu
berolahraga tidak perlu terlalu lama, 15
menit pun cukup, tetapi dilakukan secara
rutin setiap hari. Jika dilakukan setiap
hari, tubuh kita akan selalu sehat. Jika
badan sehat, jiwa akan sehat. Berolah-
raga bersama di sekolah adalah cara lati-
han yang baik karena sudah terjadwal.
Sumber : www.zoanapantau.com
Gambar 4 : Anak sedang berolahraga
4) Menjaga Kerbersihan
Menjaga kebersihan sangat penting
karena bersih pangkal sehat. Menjaga
kebersihan mulai dari diri sendiri sampai
lingkungan. Pembiasaan pola hidup
bersih dapat menumbuhkan sikap positif
akan pentingnya kesehatan. Mulailah
membiasakan hidup sehat berawal
dari diri sendiri. Melakukan kebiasaan
disertai tanggung jawab, disiplin, dan
kesantunan. Menjaga kesehatan diri
Sumber : www.zosdn3-pkp.sch.id sendiri berawal dari merawat diri; antara
Gambar 5 : anak sedang membersihkan
kamar mandi lain dengan menjaga kebersihan badan,
pakaian, tempat tidur, kamar mandi, dan
seterusnya.
5) Selalu Berdoa/Beribadah
Sehat itu milik orang-orang yang
selalu menjaga batin dan pikiran
positif, di samping membuat pikiran
terkonsentrasi baik, penuh cinta kasih.
Berdoa (sembahyang) dapat disebut
telah melakukan perbuatan baik (kusala
karma) baik berdoa untuk diri sendiri
maupun untuk makhluk lain.
Gambar 6 : anak sedang berdoa
Jika teman atau saudara sakit dan tempatnya jauh, tidak sempat untuk menjenguknya,
kita bisa melakukan dengan cara mendoakannya. Jika teman kita sakit dan kita bisa
menjenguknya, berilah nasihat yang baik agar menjaga kesehatannya. Nasihati yang
baik agar tetap menjaga kesehatan dengan pikiran yang sehat pula. Sebab jika pikiran
sehat, jasmani pun akan berangsur-angsur sehat. Seperti sabda Buddha dalam Samyutta
Nikaya III,2,
Meskipun tubuhku sakit, pikiranku tidaklah sakit. Inilah cara engkau seharusnya
melatih diri.
110 Kelas V SD
Rangkuman
Kecakapan Hidup
Umur Panjang
Karena Menyelamatkan Semut
Pada suatu ketika, terdapatlah seorang biksu tua yang dengan melalui latihan tekun
telah memiliki kekuatan istimewa yang memungkinkannya meneropong masa depan.
Ia memiliki seorang murid bakal bhikkhu (Samanera) kecil yang berumur delapan
tahun. Suatu hari, sang biksu menatap wajah si bocah dan melihat bahwa si bocah akan
meninggal dunia dalam waktu tujuh hari lagi. Disedihkan oleh kenyataan tersebut,
ia lalu memberitahu si bocah untuk berlibur dan pergi mengunjungi orang tuanya.
Nikmati waktumu! Tak usah buru-buru kembali, kata sang biksu. Ia merasa si bocah
seharusnya memang berada bersama keluarganya saat dia meninggal dunia.
Tujuh hari kemudian, mengherankan baginya, sang biksu melihat si bocah kembali
mendaki gunung. Ketika dia tiba, sang biksu dengan serius menatap wajahnya dan
melihat si bocah sekarang akan hidup hingga menjadi tua renta. Katakan padaku
segala yang terjadi pada saat kamu pergi kata sang biksu. Si bocah mulai menceritakan
perjalanannya saat turun dari gunung. Dia bercerita tentang para penduduk desa dan
kota yang dilaluinya, tentang sungai-sungai yang diarunginya, dan gunung-gunung
yang didaki. Lantas dia bercerita tentang bagaimana pada suatu hari dia tiba di sebuah
sungai yang sedang banjir. Dia ingat, saat dia sedang mencoba menyeberangi sungai
yang deras itu, ada sebuah koloni semut yang terjebak di sebuah pulau kecil yang
terbentuk oleh sungai yang banjir tersebut. Tergerak oleh belas kasih kepada makhluk-
makhluk yang malang itu, dia mengambil sebatang ranting dari sebatang pohon dan
meletakkannya melintasi sungai hingga menyentuh pulau kecil tersebut. Selama para
semut melintasi jembatan ranting itu, dia terus memegang ranting tersebut erat-erat
sampai yakin betul bahwa semua semut telah berhasil menyeberang ke tanah yang
kering, Aku mengerti, kata sang biksu tua kepada dirinya sendiri, Itulah sebabnya
mengapa umurnya telah bertambah panjang,
Tugas:
Mari kita meneladani perbuatan yang dilakukan si biksu kecil. Kerjakan tugas berikut
ini!
Tuliskan perbuatan buruk yang pernah kamu lakukan pada makhluk lain:
1. ............................................................................................................................................................
2. ............................................................................................................................................................
3. ............................................................................................................................................................
4. ............................................................................................................................................................
5. ............................................................................................................................................................
Tuliskan perbuatan baik yang pernah kamu lakukan pada makhluk lain:
6. ............................................................................................................................................................
7. ............................................................................................................................................................
8. ............................................................................................................................................................
9. ............................................................................................................................................................
10. ............................................................................................................................................................
112 Kelas V SD
Ayo, Bermain
Bermain Morse
Morse adalah kode rahasia untuk berkomunikasi. Kamu dapat menggunakan kode
tersebut baik secara tertulis, dengan menggunakan bunyi maupun cahaya. Terdapat
dua kombinasi, yaitu simbol titik (.) dan strip (-). Lihat gambar:
Tulislah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang kamu miliki setelah selesai
melaksanakan pembelajaran pada Pelajaran 12.
1. Pengetahuan baru yang saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
2. Keterampilan baru yang telah saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
3. Perkembangan sikap yang saya miliki:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________
Renungkan isi syair Dhammapada berikut ini. Kemudian, tulislah pesan apa
yang dapat kamu petik dari sabda Buddha tersebut!
Kesehatan adalah keuntungan paling besar. Kepuasan adalah kekayaan yang
paling berharga. Kepercayaan adalah saudara yang paling baik. Nibbana adalah
kebahagiaan tertinggi.
Dhammapada 204
Pertanyaan pelacak:
1. Siapa yang tahu arti renungan dalam Dhammapada tersebut?
2. Apa sebabnya kita harus menjaga kesehatan?
3. Apa yang dimaksud kesehatan adalah keuntungan paling besar?
4. Mengapa dikatakan bahwa kepuasan adalah kekayaan yang paling berharga?
5. Mengapa kepercayaan disebut sebagai saudara yang paling baik?
Penilaian
Jawablah soal-soal di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan pengertian dana secara umum dan menurut agama Buddha!
2. Apakah merawat orang tua dapat dikategorikan dana?
3. Siapa saja yang berhak menerima persembahan dana? Sebutkan!
4. Bagaimana cara merawat batin?
5. Bagaimana cara merawat kesehatan tubuh?
6. Peduli kepada orang lain itu penting. Tetapi, peduli pada diri sendiri lebih penting. Apa
manfaat peduli pada diri sendiri?
7. Bagaimana cara kamu menjalin kepedulian pada orang lain?
8. Teman mainmu sakit. Bagaimana cara kamu menolongnya?
Aspirasi
Perbuatan baik dengan memberi bantuan kepada orang lain seperti dalam
pembahasan di atas, menjadi aspirasi dalam kehidupan sosial. Tuliskan aspirasimu
tentang hal-hal yang dapat kamu ketahui tentang makna berdana. Kemudian, sampaikan
aspirasimu kepada orang tua dan gurumu untuk ditandatangani dan dikembangkan
dalam kehidupan.
114 Kelas V SD
Ulangan Semester 2
4. Mara menggoda dan merayu Petapa Agung dengan tarian erotis dalam bentuk .
a. wanita cantik c. raksasa
b. penari ronggeng d. bidadari sorga
8. Raja Bimbisara berjanji akan memberikan separuh ... kepada Petapa Siddharta
a. Hartanya c. Kerajaannya
b. Kekuasaannya d. Selirnya
10. Berdana yang benar adalah dilakukan dengan hati yang ....
a. suci c. riang
b. tenang d. tulus
12. Memberi dana, sesungguhnya bermanfaat untuk melatih diri menjadi ....
a. kaya c. welas asih
b. terpuji d. terhormat
13. Dana berupa makanan sehat tepat untuk diberikan kepada orang yang ....
a. kelaparan c. kedinginan
b. kesakitan d. ketakutan
14. Setelah memberikan dana kepada orang lain, harapan yang terbaik adalah ....
a. kembalinya balasan c. mendapat bantuan
b. datangnya pujian d. semoga ia berbahagi
15. Orang yang mengira Siddharta sebagai dewa pohon, dan kemudian ia berdana
kepada-Nya adalah ....
a. Kisa Gotami c. Dewi Maya
b. Sujata d. Prajapati
16. Saat adik sedang sakit yang harus dilakukan adalah ....
a. nonton televisi c. minta makanan enak
b. teratur minum obat d. minta dilayani
17. Anita sedang sakit. Ia tidak bisa melakukan apa-apa. Anita sebaiknya ....
a. tidur-tiduran saja c. berwajah murung
b. menangis sedih d. menyemangati diri
20. Perbuatan menyelamatkan semut dari bahaya kematian adalah jenis dana ....
a. Amisadana c. Dhammadana
b. Atidana d. Mahatidana
116 Kelas V SD
II. Isilah titik-titik berikut ini dengan jelas dan benar!
1. Buddha mengajarkan bahwa jika seseorang merawat orang sakit sama dengan
merawat .
2. Mara menakuti Petapa Siddharta dengan membentuk dirinya berupa ....
3. Mimpi agung Bodisattva tentang banyak burung yang berdatangan dari empat
penjuru menandakan kelak ....
4. Pikiran yang dapat menjaga tubuh agar tetap sehat.
5. Barang-barang yang dapat diberikan untuk membantu korban bencana banjir
antara lain....
6. Lucky baru saja membeli kue yang lezat. Di jalan, ia bertemu dengan seorang
gelandangan yang kelaparan. Tindakan yang dapat dilakukan Lucky adalah ....
7. Sikap yang baik setelah seseorang telah berbuat baik kepada kita adalah ....
8. Wina dan mamanya membeli dua karung beras. Sesampainya di rumah, mereka
mendengar bahwa telah terjadi tanah longsor di desa dekat tempat tinggal mereka.
Bentuk dana yang dapat diberikan Wina dan mamanya kepada para korban adalah
....
9. Lima pertapa sahabat Petapa Siddharta meninggalkan-Nya karena .
10. Guru Petapa Siddharta yang berasal dari suku Kalama adalah .
118 Kelas V SD
handoko.blogspot.com
http://kmbui.ui.ac.id
http://travelplusindonesia.blogspot.com
kabartop.com
mottobiker.wordpress.com
stchtrn.wordpress.com
www.ciputranews.com
www.indonesiaoptimis.com
www.dentalroom.web.id
www.iyaa.com
www.shareaja.com
120 Kelas V SD
Bija Niyama, tatanan alam berkenaan dengan tumbuh kembang makhluk-makhluk
Bimbisara, raja kerajaan Magadha yang merupakan pendukung terbesar bagi
perkembangan ajaran Buddha pada zamannya.
Bodhisattva, makhluk hidup yang mengabdikan dirinya untuk menyempurnakan
Paramita dengan berbuat baik sebanyak-banyaknya demi mencapai cita-cita yaitu
menjadi Sammasambuddha.
Brahmana, golongan masyarakat atau strata sosial kemasyarakatan di India yang
umumnya mengurus masalah-masalah spiritual keagamaan.
Cakkavudha, nama senjata berbentuk cakra yang digunakan mara untuk meneror
Petapa Siddharta.
Chanda, sifat baik yang patut dipuji artinya keinginan yang baik.
Citta Niyama, tatanan alam berkenaan dengan cara kerja pikiran.
Cittahattha, nama siswa Buddha yang keluar masuk menjadi bhikkhu lebih dari 6 kali
yang kahirnya menyadari kekurangannya dan berhasil menjadi Arahat.
Cutupapatanana, kemempuan untuk melihat kelahiran dan kematian makhluk-
makhluk lain.
Dakkhina Vibhanga Sutta, bagian dari Majjhima Nikaya III 4. 12.
Dana, pemberian bantuan yang bertujuan untuk meringankan beban orang lain yang
sednag membutuhkan pertolongan sekaligus mengembangkan praktik kebajikan.
Daya Upaya Benar, dalam teks Pali dikenal dengan istilah Samm Vyama yang biasa
diartikan sebagai daya upaya benar berkatian dengan pikiran
Dhamma Dana, pemberian bantuan berupa ilmu pengetahuan dan juga kebenaran
Dhamma Niyama, tatanan alam berkenaan dengan kebenaran-kebenaan luar biasa
dan istimewa.
Dhammaccakkappavattana Sutta, nama kotbah Buddha yang pertama kali kepada
lima siswa-Nya.
Dhammapada Atthakatha, kitab komentar, tafsir, terhadap sabda-sabda Buddha
disertai cerita-cerita yang melatarbelakangi timbulnya syair tersebut.
Dhammapada, bagian dari kitab Tipitaka yang berisi ungkapan-ungkapan Buddha
dalam bentuk syair berkaitan dengan peristiwa-peristiwa tertentu.
Dukkha, secara harfiah diartikan penderitaan. Dalam ajaran Buddha memiliki makna
yang lebih luas yaitu berkaitan dengan segala sesuatu yang berubah, dan tidak bisa
berdiri sendiri.
Duniawi, segala sesuatu mengenai dunia; bersifat dunia (tidak kekal dsb).
Etika, nilai baik buruk, benar dan salah berkaitan dengan perbuatan manusia.
Gaya, nama tempat petapa Siddharta mencapai Penerangan Sempurna.
122 Kelas V SD
Merefleksikan diri, kemampuan melihat gambaran tentang dirinya sendiri setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu.
Micchariya, sifat buruk yang secara harfiah artinya egois
Mimpi Agung, adalah sebutan tentang mimpi yang dialami Petapa Siddharta sebelum
mencapai Penerangan Sempurna, disebut agung karena mimpi ini merupakan pertanda
akan dicapainya penerangan sempurna.
Nanda, nama seorang penggembala kambing yang memberi susu kepada petapa
Siddharta saat beliau pingsan setelah melakukan tapa yang sangat ekstrim.
Neranjara, nama sungai tempat Petapa Siddharta melempar mangkuknya, dimana
mangkuk mengalir melawan arus yang menandakan akan dicapianya pecerahan.
Nevasannvsannyatana Jhna, keadaan batin yang berada pada tingkat meditasi
Jhana 8 secara harfiah artinya keadaan pencerapan pun bukan tidak pencerapan.
Nibbana, istilah dalam bahasa Pali yang merupakan tujuan tertinggi praktik ajaran
Buddha. Nama lain bagi lenyapnya sebab penderitaan, terbebas dari penderitaan,
kebahagiaan abadi, lenyapnya hawa nafsu.Kebahagiaan tertinggi dan permanen.
Nirwana, istilah lain Nibbana dalam bahasa sansekerta.
Niyama-dipani, kitab komentar yang disusun oleh siswa-siswa Buddha berkenaan
dengan hukum-hukum alam semesta.
Panca Niyama, lima tatanan atau tertib alam semesta
Panna, bijaksana yaitu kemampuan menentukan, memilih, baik dalam berpikir,
berucap dan berperilaku yang tepat, dan benar.
Paramita, luhur, sempurna yang merujuk pada kebajikan yang dilakukan oleh
Bodhisattva Siddharta dalam rangka mencapai kebuddhaan.
Pasamuan Sangha, perkumpulan, persatuan, komunitas para bhikkhu yang bertugas
melestarikan ajaran Buddha.
Pencaharian Benar, dalam teks Pali dikenal dengan istilah Samm Ajiva yang biasa
diartikan sebagai mata pencaharian, atau pekerjaan yang benar
Penerangan Agung, istilah yang menggambarkan tentang pengetahuan yang istimewa
berkaitan dengan hidup dan kehidupan, pemahaman yang utuh tentang empat fakta
kehidupan yaitu dukkha, sebab dukkha, akhir dukkha, dan jalan menuju berakhirnya
dukkha.
Pengertian benar, dalam teks Pali dikenal dengan istilah Samm Ditthi yang sering
diartikan sebagai Pandangan Benar.
Perbuatan Benar, dalam teks Pali dikenal dengan istilah Samm Kammanta yang biasa
diartikan sebagai perbuatan benar
Perhatian Benar, dalam teks Pali dikenal dengan istilah Samm Sati yang biasa
diartikan sebagai perhatian benar