Alat Pengukur Sinar Matahari

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

ALAT PENGUKUR SINAR MATAHARI

Alat Pengukur Energi Sinar Matahari [Radiasi Matahari] DT-1307

Sinar Matahari / Energi Tenaga Surya DT-1307 adalah produk Solar Power Meter model
baru. Alat ukur energi surya ini digunakan untuk mengukur kekuatan energi surya ( cahaya
matahari). Alat ukur energi cahaya matahari ini mengukur tenaga surya baik dalam satua Watt
atau BTU secara akurat. Instrumen ini didesain sesuai dengan standar keselamatan dan
keamanan EN61010-1 yang berkaitan dengan alat ukur elektronik.

Alat Pengukur Energi Sinar Matahari ini juga merupakan Alat Pengukur Radiasi Sinar
Matahari yang banyak digunakan dalam penelitian energi tenaga surya, laboratorium, bidang
meteorologi, agrikultur / pertanian dan bidang bidang lainnya. Alat ukur radiasi matahari ini juga
banyak digunakan pada industri pembuatan kaca film untuk mengecek seberapa optimal
kemampuan kaca film hasil produksi mereka dalam menangkal radiasi sinar matahari.

Alat Pengukur Energi Sinar Matahari / Energi Tenaga Surya DT-1307 sangat kompak dalam
desainya dan portable sehingga dapat digunakan dimana saja karena sangat mudah untuk dibawa
kemana mana. Alat ukur digital ini juga dilengkapi dengan box penyimpanan bebas debu untuk
kenyamanan penggunanya.
ALAT PENGUKUR CURAH ANGIN

Penakar Hujan Tipe Manual

Alat penakar hujan manual pada dasarnya hanya berupa container atau ember yang
telah diketahui diameternya. Pengukuran hujan dengan menggunakan alat ukur
manual dilakukan dengan cara air hujan yang tertampung dalam tempat
penampungan air hujan tersebut diukur volumenya setiap interval waktu tertentu
atau setiap satu kejadian hujan. Dengan cara tersebut hanya diperoleh data curah
hujan selama periode tertentu. Alat penakar hujan manual ada dua jenis, yaitu:

1.

ombrometer biasa
Penakar Hujan Ombrometer Biasa
Penakar hujan ini tidak dapat mencatat sendiri (non recording),bentuknya sederhana
terbuat dari seng plat tingginya sekitar 60cm di cat alumunium, ada juga yang
terbuat dari pipa paralon tingginya 100 cm.

Prinsip kerja Ombrometer menggunakan prinsip pembagian antara volume air hujan
yang ditampung dibagi luas mulut penakar. Ombrometer biasa diletakan pada
ketinggian 120-150 cm. Kemudian luas mulut penakar dihitung, volume air hujan yang
tertampung juga dihitung. Cara pengamatan:

Pengamatan dilakukan setiap hari pada pukul 07.00 waktu setempat atau pada
jam-jam tertentu

Letakan gelas penakar di bawak kran dan kran dibuka agar airnya tertampung
ke dalam gelas ukur

Jika curah hujan melebihi 25mm sebelum mencapai skala 25mm kran dapat
ditutup dahulu dan dilakukan pencatatan. Lalu dilanjutkan sampai air dalam baik
habis dan dicatat

Pembacaan curah hujan pada gelas penakar dilakukan tepat pada dasar
menikusnya
Bila dasar menikus tidak tepat pada garis skala, diambil garis skala yang
terdekat dengan menikusnya

Bila dasar menikus tepat pada pertengahan antara dua garis skala, diambil
atau dibaca ke angka ganjil, misal 17,5mm menjadi 17mm, 24,5 mm menjadi 25 mm.

2.

omb. observatorium
Penakar Hujan Ombrometer Observatorium
Penakar hujan tipe observatorium adalah penakar hujan manual yang menggunakan
gelas ukur untuk mengukur air hujan. Penakar hujan (baca: hujan
buatan) ini merupakan penakar hujan yang banyak digunakan di Indonesia dan
merupakan standar di Indonesia. Penakar ombrometer observatorium memiliki
kelebihan, yaitu mudah dipasang, mudah dioprasikan, dan pemeliharaanya juga
relatif mudah.

Kekurangannya adalah data yang didapat hanya untuk jumlah curah hujan selama
periode 24 jam, beresiko kekurasakan gelas ukur, dan resiko kesalahan pembacaan
dapat terjadi saat membaca permukaan dari tinggi air di gelas ukur sehingga
hasilnya dapat berbeda. Prinsip kerja alat ini adalah:

Saat terjadi hujan (baca: jenis-jenis hujan), air masuk ke dalam corong
penakar.

Air yang masuk ke dalam penakar dialirkan dan terkumpul di dalam tabung
penampung.

Pada jam-jam pengamatan air hujan yang tertampung diukur dengan


menggunakan gelas ukur.

Apabila jumlah curah hujan yang tertampung melebihi kapasitas gelas ukur,
maka pengukuran dilakukan beberapa kali hingga air hujan yang tertampung dapat
terukur semua.
ALAT PENGUKUR KELEMBABAN
1.Higrometer Logam / kertas jenis koil

Hygrometer logam / kertas coil berguna untuk memberikan indikasi cepat dari perubahan
kelembaban, tetapi paling sering digunakan pada perangkat yang sangat murah dan akurasinya
sangat terbatas. Higrometer ini bekerja dengan pencarian melalui unit identik yang banyak
ditampilkan dan menunjukkan perbedaan dalam kelembaban ditunjukkan dari 10% atau lebih.
Dalam perangkat ini, kelembaban diserap oleh strip kertas garam yang diresapi dan melekat pada
sebuah kumparan logam, menyebabkan perubahan bentuk. Perubahan panjang (analog dengan
yang di termometer bimetal) menyebabkan indikasi pada dialnya.
2.Higrometer Elektronik

Higrometer elektronik ini menggunakan Dewpoint yang merupakan temperatur di mana sampel
udara lembab (atau uap air lainnya) berada pada tekanan konstan mencapai saturasi uap air. Pada
temperatur saturasi, pendinginan lebih lanjut hasil dalam larutan air. Higrometer cermin Chilled
dewpoint adalah salah satu instrumen yang paling sering digunakan. Dengan menggunakan cermin
dingin dan mekanisme optoelektronik untuk mendeteksi kondensasi pada permukaan cermin. Suhu
cermin dikendalikan oleh umpan balik higrometer elektronik untuk menjaga keseimbangan dinamis
antara penguapan dan kondensasi pada cermin, sehingga dapat diukur suhu titik embun.

Akurasi 0,2 C dapat dicapai dengan perangkat tersebut, yang berkorelasi di lingkungan sekitarnya
untuk akurasi kelembaban relatif sekitar 0,5%. Perangkat ini perlu sering dibersihkan, dan kalibrasi
berkala untuk mencapai tingkat-tingkat akurasi.

Untuk penggunaan higrometer ini perlu diperhitungkan biaya, ruang, atau kerapuhan relevan, jenis
lain dari sensor elektronik yang digunakan, dengan harga yang lebih rendah dari akurasi. Dalam
sensor kelembaban kapasitif, pengaruh kelembaban pada konstanta dielektrik dari bahan polimer
atau logam oksida diukur. Dengan kalibrasi, sensor ini memiliki akurasi 2% RH dalam kisaran 5-
95% RH. Tanpa kalibrasi, akurasi adalah 2 sampai 3 kali lebih buruk. Sensor kapasitif yang tahan
terhadap efek seperti kondensasi dan suhu tinggi sementara.
ALAT PENGUKUR KECEPATAN ANGIN
a. Anemometer mangkok
sesuai namanya, anemometer mangkok adalah alat pengukur angin kecepatan angin yang terdiri dari 3 atau 4
mangkok yang dipasang pada ujung jari jari berporos. Setiap mangkok pada anemometer menghadap pada
arah melingkar yang sama, sehingga saat tertiup angin mereka akan berputar pada arah yang tetap. Salah
satu mangkok dari anemometer diberi tanda atau ciri tertentu untuk memudahkan hitungan putarannya.
b. Anemometer Termal
Anemometer termal adalah alat pengukur kecepatan angin yang dilengkapi dengan sensor khusus. Sensor ini
bekerja dengan menghitung jumlah kalor yang berpindah pada daerah sekitar sensor. Panas yang berpindah
dianggap atau diinterpretasikan sebagai kecepatan angin. Secara sederhana, prinsip kerja anemometer termal
mengikuti prinsip kerja tabung pilot.

ALAT PENGUKUR TEKANAN UDARA


a. Barometer air raksa
Barometer yang digunakan oleh Torricelli termasuk barometer air raksa. Pada barometer air raksa
terdapat skala yang menunjukkan tekanan udara dalam cmHg.
b. Barometer air
Barometer air pertama kali dibuat oleh Otto Von Genricke. Prinsip kerja barometer ini sama
dengan barometer air raksa, perbedaannya terletak pada zat cair pengisi barometer, yaitu air.

Oleh karena massa jenis air lebih ringan dibanding air raksa maka panjang tabung barometer air
lebih panjang dibandingkan tabung barometer air raksa.

Massa jenis air adalah 1.000 kg/m3 sehingga tinggi tabung yang diperlukan untuk mengukur
tekanan udara sebesar 1 atm = 76 cmHg = 100.000 Pascal adalah:

ALAT PENGUKUR SUHU

1. termometer Klinis
Termometer klinis disebut juga termometer demam. Termometer ini digunakan
oleh dokter untuk mengukur suhu tubuh pasien. Pada keadaan sehat, suhu
tubuh manusia sekitar 37 C. Tetapi pada saat demam, suhu tubuh dapat
melebihi angka tersebut, bahkan bisa mencapai angka 40.
Skala pada termometer klinis hanya dari 35 C hingga 43 C. Hal ini sesuai dengan
suhu tubuh manusia, suhu tubuh tidak mungkin di bawah 35 C dan melebihi 43
C.
2. Termometer Six-Bellani
Termometer Six-Bellani disebut pula termometer maksimum-minimum.
Termometer ini dapat mencatat suhu tertinggi dan suhu terendah dalam jangka
waktu tertentu. Termometer ini mempunya 2 cairan, yaitu alkohol dan raksa
dalam satu termometer.

KESEHATAN, KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA

Pengertian Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Kerja


1 Keamanan Kerja
Pengertian keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat,
alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-
cara melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja bersasaran segala tempat kerja, baik didarat,
didalam tanah, dipermukaan air, didalam air, maupun diudara. Tempat-tempat demikian tersebar
pada segenap kegiatan ekonomi, seperti pertanian, industri, pertambangan, perhubungan,
pekerjaan umum, jasa dan lain-lain. Salah satu aspek penting sasaran keselamatan kerja
mengingat resiko bahanya adalah penerapan teknologi, terutama teknologi yang lebih maju dan
mutakhir. Keselamatan kerja adalah tugas semua orang yang bekerja. Keselamatan kerja adalah
dari, oleh, untuk setiap tenaga kerja serta orang lainnya dan juga masyarakat pada umumnya.
Keamanan kerja adalah unsur-unsur penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang
aman, baik berupa materil maupun nonmateril.
Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai berikut.
1. Baju kerja
2. Helm
3. Kaca mata
4. Sarung tangan
5. Sepatu
Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai berikut.
1. Buku petunjuk penggunaan alat
2. Rambu-rambu dan isyarat bahaya.
3. Himbauan-himbauan
4. Petugas keamanan
Tujuan Keselamatan Kerja :
Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja.
Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan effisien.
Menjamin proses produksi berjalan secara aman
2. Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja adalah suatu kondisi kesehatan yang bertujuan agar masyarakat pekerja
memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik jasmani, rohani, maupun sosial, dengan
usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang disebabkan
oleh pekerjaan dan lingkungan kerja maupun penyakit umum.
Kesehatan dalam ruang lingkup kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja tidak hanya
diartikan sebagai suatu keadaan bebas dari penyakit. Menurut Undang-Undang Pokok Kesehatan
RI No. 9 Tahun 1960, BAB I pasal 2, keadaan sehat diartikan sebagai kesempurnaan keadaan
jasmani, rohani, dan kemasyarakatan.

3. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai keadaan terhindar dari bahaya selama melakukan
pekerjaan. Dengan kata lain keselamatan kerja merupakan salah sau faktor yang harus dilakukan
selama bekerja. Tidak ada seorang pun didunia ini yang menginginkan terjadinya kecelakaan.
Keselamatan kerja sangat bergantung .pada jenis, bentuk, dan lingkungan dimana pekerjaan itu
dilaksanakan.
Unsur-unsur penunjang keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
a. Adanya unsur-unsur keamanan dan kesehatan kerja yang telah dijelaskan diatas.
b. Adanya kesadaran dalam menjaga keamanan dan kesehatan kerja.
c. Teliti dalam bekerja
d. Melaksanakan Prosedur kerja dengan memperhatikan keamanan dan kesehatan kerja.
Keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses
pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan
(Sumamur).Sasaran Segala tempat kerja (darat, di dalam tanah, permukaan dan dalam air, udara)
:
Industri
Pertanian
Purtambangan
Perhubungan
Pekerjaan umum
Jas
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja
adalah upaya perlindungan bagi tenaga kerja agar selalu dalam keadaan sehat dan selamat selama
bekerja di tempat kerja. Tempat kerja adalah ruang tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap,
atau sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan usaha dan tempat terdapatnya sumber-sumber
bahaya.
Undang-undang Keselamatan Kerja
UU Keselamatan Kerja yang digunakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja,
menjamin suatu proses produksi berjalan teratur dan sesuai rencana, dan mengatur agar proses
produksi berjalan teratur dan sesuai rencana, dan mengatur agar proses produksi tidak merugikan
semua pihak. Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan keselamatan dalam
melakukan pekerjaannya untuk kesejahteraan dan meningkatkan produksi serta produktivitas
nasional.
UU Keselamatan Kerja yang berlaku di Indonesia sekarang adalah UU Keselamatan
Kerja (UUKK) No. 1 tahun 1970. Undang-undang ini merupakan undang-undang pokok yang
memuat aturan-aturan dasar atau ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan kerja di segala
macam tempat kerja yang berada di wilayah kekuasaan hukum NKRI.
Dasar hukum UU No. 1 tahun 1970 adalah UUD 1945 pasal 27 (2) dan UU No. 14
tahun 1969. Pasal 27 (2) menyatakan bahwa: Tiap-tiap warganegara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Ini berarti setiap warga negara berhak hidup layak
dengan pekerjaan yang upahnya cukup dan tidak menimbulkan kecelakaan/ penyakit. UU No. 14
tahun 1969 menyebutkan bahwa tenaga kerja merupakan modal utama serta pelaksana dari
pembangunan.
Ruang lingkup pemberlakuan UUKK dibatasi oleh adanya 3 unsur yang harus dipenuhi secara
kumulatif terhadap tempat kerja.
Tiga unsur yang harus dipenuhi adalah:
1. Tempat kerja di mana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha.
2. Adanya tenaga kerja, dan
3. Ada bahaya di tempat kerja.
UUKK bersifat preventif, artinya dengan berlakunya undang-undang ini, diharapkan
kecelakaan kerja dapat dicegah. Inilah perbedaan prinsipil yang membedakan dengan undang-
undang yang berlaku sebelumnya. UUKK bertujuan untuk mencegah, mengurangi dan menjamin
tenaga kerja dan orang lain ditempat kerja untuk mendapatkan perlindungan, sumber produksi
dapat dipakai dan digunakan secara aefisien, dan proses produksi berjalan lancar.
Memahami Prosedur yang Berkaitan dengan Keamanan
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (SOP, Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan. Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan kesalamatan kerja. Fungsi
utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya kecelakaan kerja dan
mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja. Pedoman dari ILO (International Labour
Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja sangat penting untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja. Pedoman itu antara lain:
a. Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari pekerjaan dan
lingkungan kerja.
b. Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c. Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik, mental, maupun sosial para pekerja.
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm, masker, kacamata,
atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya.

Anda mungkin juga menyukai