Makalah Kehamilan Disertai Penyakit

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kehamilan adalah suatu fenomena fisiologis yang dimulai dengan


pembuahan dan diakhiri dengan proses persalinan (Mansjoer, 2001). Selama
masa kehamilan, ibu dan janin adalah unit fungsi yang tak terpisahkan.
Selama kehamilan normal, saluran cerna dan organ-organ penunjangnya
mengalami perubahan, baik secara anatomis maupun fungsional, yang dapat
mengubah secara bermakna kriteria untuk diagnosis dan terapi untuk
beberapa penyakit.
Jika seorang wanita mengidap penyakit bawaan atau penyakit
tertentu yang cukup serius, harus waspada dan berhati-hati dalam
menghadapi kehamilan. Dengan perawatan dan pengobatan yang teratur,
umumnya kehamilan dapat berjalan dengan lancar. Walaupun demikian,
risiko munculnya sesuatu yang tidak diinginkan dapat saja terjadi. Beberapa
penyakit perlu mendapat perhatian khusus jika diidap oleh wanita hamil.

B. TUJUAN PENULISAN

a. Untuk mengetahui pengaruh penyakit jantung pada wanita hamil


b. Untuk mengetahui pengaruh penyakit diabetes mellitus pada wanita hamil
c. Untuk mengetahui pengaruh penyakit system pernafasan wanita hamil
d. Untuk mengetahui pengaruh penyakit pencernaan pada wanita hamil
e. Untuk mengetahui pengaruh hematologi pada wanita hamil
f. Untuk mengetahui pengaruh penyakit perkemihan pada wanita hamil

1
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. PENYAKIT JANTUNG

Kehamilan dan penyakit jantung akan saling mempengaruhi pada


individu yang bersangkutan. Kehamilan akan memberatkan penyakit jantung.
Sebaliknya, penyakit jantung akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembanganjanin dalam kandungan, lain halnya pada kehamilan dengan
jantung yang normal.
Etiologi
a. Penyakit jantung akibat demam reumatik (terbanyak di Indonesia)
Sebagian besar penyakit jantung pada kehamilan disebabkan oleh demam
rematik. Diagnosis demam rematik pada kehamilan sering sulit, bila berpatokan
pada criteria Jones sebagai dasar untuk diagnosis demam rematik aktif.
Manifestasi yang terbanyak adalah poliartritis migrant serta karditis.
Perubahan kehamilan yang menyulitkan diagnosis demam rematik adalah nyeri
sendi pada wanita hamil mungkin oleh karena sikap tubuh yang memikul beban
yang lebih besar sehubungan dengan kehamilannya serta meningkatnya laju endap
darah dan jumlah leukosit.
Bila terjadi demam rematik pada kehamilan, maka prognosisnya akan
buruk. Adanya aktivitas demam rematik dapat diduga bila terdapat:
Suhu subfebris dengan takikardi yang lebih cepat dari semestinya
Leukositosis dan laju endap darah yang tetap tinggi
Terdengar desir jantung yang berubah-ubah sifatnya maupun tempatnya

2
b. Penyakit jantung kongenital (terbanyak di Amerika)
Biasanya kelainan jantung bawaan oleh penderita sebelum kehamilan, akan
tetapi kadang-kadang dikenal oleh dokter pada pemeriksaan fisik waktu hamil.
Dalam usia reproduksi dapat dijumpai koarktatio aortae, duktus arteriosus Botalli
persistens, defek septum serambi dan bilik, serta stenosis pulmonalis. Penderita
tetralogi Fallot biasanya tidak sampai mencapai usia dewasa kecuali apabila
penyakit jantungnya dioperasi.
Pada umunya penderita kelainan jantung bawaan tidak mengalami kesulitan
dalam kehamilan asal penderita tidak sianosis dan tidak menunjukkan gejala-
gejala lain di luar kehamilan.
Penyakit jantung bawaan dibagi atas :
golongan sianotik (right to left shunt)
golongan asianotik (left to right shunt)

c. Penyakit jantung hipertensi


Penyakit jantung hipertensi sering dijumpai pada kehamilan, terutama pada
golongan usia lanjut dan sulit diatasi. Apapun dasar penyakit ini, hipertensi
esensial, penyakit ginjal atau koaktasio aorta, kehamilan akan mendapat
komplikasi toksemia pada 1/3 jumlah kasus disertai mortalitas yang tinggi pada
ibu maupun janin. Tujuan utama pengobatan penyakit jantung hipertensi adalah
mencegah terjadinya gagal jantung. Pengobatan ditujukan kepada penurunan
tekanan darah dan control terhadap cairan dan elektrolit.

Perubahan tersebut disebabkan oleh :


a) Hipervolemia: dimulai sejak kehamilan 8 minggu dan mencapai puncaknya
pada 28-32 minggu lalu menetap
b) Jantung dan diafragma terdorong ke atas oleh karena pembesaran rahim.
Dalam kehamilan :
1. Denyut jantung dan nadi: meningkat
2. Pukulan jantung: meningkat
3. Tekanan darah: menurun sedikit.

3
Maka dapat dipahami bahwa kehamilan dapat memperbesar penyakit
jantungbahkan dapat menyebabkan payah jantung (dekompensasi kordis).
Frekuensi penyakit jantung dalam kehamilan berkisar antara 1-4%.
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit jantung, saat-saat yang berbahaya
bagipenderita adalah :
Pada kehamilan 32-36 minggu, dimana volume darah mencapai
puncaknya(hipervolumia).
Pada kala II, dimana wanita mengerahkan tenaga untuk mengedan dan
memerlukan kerja jantung yang berat.
Pada Pasca persalinan, dimana darah dari ruang intervilus plasenta yang
sudah lahir, sekarang masuk ke dalam sirkulasi darah ibu.
Pada masa nifas, karena ada kemungkinan infeksi
Penyebab
Akibat penyakit jantung dalam kehamilan, terjadi peningkatan denyut
jantung pada ibu hamil dan semakin lama jantung akan mengalami kelelahan.
Akhirnya pengiriman oksigen dan zat makanan dari ibu ke janin melalui ari-ari
menjadi terganggu dan jumlah oksigen yang diterima janin semakin lama akan
berkurang. Janin mengalami gangguan pertumbuhan serta kekurangan oksigen.
Sebagai akibat lanjut ibu hamil berpotensi mengalami keguguran, kelahiran
prematur (kelahiran sebelum cukup bulan), lahir dengan Apgar rendah atau lahir
meninggal, dan kematian janin dalam rahim(KJDR). Terutama bila selama
kehamilannya sang ibu tidak mendapat penanganan pemeriksaan kehamilan dan
pengobatan dengan tepat.

Tanda Gejala
Berikut tanda dan gejala penyakit jantung :
a.mudah lelah
b.nafas terengah-engah
c.ortopnea(pernafasan sesak ,kecuali dalam posisi tegak)
d.batuk malam hari
e.hemoptisis
f.sinkop

4
g.nyeri dada
h.riwayat keluarga

Pelaksanaan
a. Memberikan pengertian kepada ibu hamil untuk melaksanakan pengawasan
antenatal yang teratur.
b. Kerjasama dengan ahli penyakit dalam atau kardiolog
c. Pencegahan terhadap kenaikan berat badan dan retensi air yang berlebihan. Jika
terdapat anemia, harus diobati.
d. Timbulnya hipertensi atau hipotensi akan memberatkan kerja jantung, hal ini
harus diobati.
e. Bila terjadi keluhan yang agak berat, seperti sesak napas, infeksi saluran
pernapasan, dan sianosis, penderita harus dirawat di rumah sakit.
f. Skema kunjungan antenatal: setiap 2 minggu menjelang kehamilan 28 minggu
dan 1 kali seminggu setelahnya.
g. Harus cukup istirahat, cukup tidur, diet rendah garam, dan pembatasan jumlah
cairan.

Pengobatan khusus bergantung pada kelas penyakit :


a. Kelas I
Tidak memerlukan pengobatan tambahan.
b. Kelas II
Biasanya tidak memerlukan terapi tambahan. Mengurangi kerja fisik terutama
antara kehamilan 28-36 minggu.
c. Kelas III
Memerlukan digitalisasi atau obat lainnya. Sebaiknya dirawat di rumah sakit sejak
kehamilan 28-30 minggu.
d. Kelas IV
Harus dirawat di rumah sakit dan diberikan pengobatan, bekerjasama dengan
kardiolog.

5
Prognosis
a. Bagi ibu
Bergantung pada beratnya penyakit, umur dan penyulit-penyulit lain.
Pengawasan pengobatan, pimpinan persalinan, dan kerjasama dengan penderita
serta kepatuhan dalam mentaati larangan, ikut menentukan prognosis.
Angka kematian maternal secara keseluruhan : 1-5% Angka kematian maternal
bagi penderita berat : 15%
b. Bagi bayi
Bila penyakit jantung tidak terlalu berat, tidak begitu mempengaruhi kematian
perinatal. Namun pada penyakit yang berat, prognosis akan buruk karena akan
terjadi gawat janin.

6
B. PENYAKIT DIABETES MELLITUS

Diabetes mellitus pada kehamilan adalah intoleransi karbohidrat ringan


(toleransi glukosa terganggu) maupun berat (DM), terjadi atau diketahui
pertama kali saat kehamilan berlangsung. Definisi ini mencakup pasien yang
sudah mengidap DM (tetapi belum terdeteksi) yang baru diketahui saat
kehamilan ini dan yang benar-benar menderita DM akibat hamil.
Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolisme endokrin dan
karbohidrat yang menunjang pemasokan makanan bagi janin serta persiapan
untuk menyusui. Glukosa dapat berdifusi secara tetap melalui plasenta
kepada janin sehingga kadarnya dalam darah janin hampir menyerupai kadar
darah ibu. Insulin ibu tidak dapat mencapai janin sehingga kadar gula ibu
yang mempengaruhi kadar pada janin. Pengendalian kadar gula terutama

7
dipengaruhi oleh insulin, disamping beberapa hormon lain : estrogen, steroid
dan plasenta laktogen. Akibat lambatnya resopsi makanan maka terjadi
hiperglikemi yang relatif lama dan ini menuntut kebutuhan insulin.

Diagnosis :
Deteksi dini sangat diperlukan agar penderita DM dapat dikelola sebaik-
baiknya. Terutama dilakukan pada ibu dengan factor resiko berupa beberapa
kali keguguran, riwayat pernah melahirkan anak mati tanpa sebab, riwayat
melahirkan bayi dengan cacat bawaan, melahirkan bayi lebih dari 4000 gr,
riwayat PE dan polyhidramnion.
Juga terdapat riwayat ibu : umur ibu > 30 tahun, riwayat DM dalam keluarga,
riwayat DM pada kehamilan sebelumnya, obesitas, riwayat BBL > 4500 gr
dan infeksi saluran kemih berulang selama hamil.

Klasifikasi :
Tidak tergantung insulin (TTI), Non Insulin Dependent diabetes mellitus
(NIDDN) yaitu kasus yang tidak memerlukan insulin dalam pengendalian
kadar gula darah.
Tergantung insulin (TI), Insulin dependent Diabetes Melitus yaitu kasus yan
memerlukan insulin dalam mengembalikan kadar gula darah.
Komplikasi :
Komplikasi maternal : infeksi saluran kemih, hydramnion, hipertensi
kronik, PE, kematian ibu.
Komplikasi fetal : abortus spontan, kelainan congenital, insufisiensi
plasenta, makrosomia, kematian intra uterin.
Komplikasi Neonatal : prematuritas, kematian intra uterin, kematian
neonatal, trauma lahir, hipoglikemia, hipomegnesemia, hipokalsemia,
hiperbilirubinemia, syndroma gawat nafas, polisitemia.
Penatalaksanaan :
Prinsipnya adalah mencapai sasaran normoglikemia, yaitu kadar
glukosa darah puasa < 105 mg/dl, 2 jam sesudah makan < 120 mg/dl, dan
kadar HbA1c<6%. Selain itu juga menjaga agar tidak ada episode

8
hipoglikemia, tidak ada ketonuria, dan pertumbuhan fetus normal. Pantau
kadar glukosa darah minimal 2 kali seminggu dan kadar Hb glikosila. Ajarka
pasien memantau gula darah sendiri di rumah dan anjurkan untuk kontrol 2-
4 minggu sekali bahkan lebih sering lagi saat mendekati persalinan. Obat
hipoglikemik oral tidak dapat dipakai saat hamil dan menyusui mengingat
efek teratogenitas dan dikeluarkan melalui ASI, kenaikan BB pada trimester I
diusahakan sebesar 1-2,5 kg dan selanjutnya 0,5 kg /minggu, total kenaikan
BB sekitar 10-12 kg.
Penatalaksanaan Obstetric :
Pantau ibu dan janin dengan mengukur TFU, mendengarkan DJJ, dan
secara khusus memakai USG dan KTG. Lakukan penilaian setiap akhir minggu
sejak usia kehamilan 36 minggu. Adanya makrosomia pertumbuhan janin
terhambat dan gawat janin merupakan indikasi SC. Janin sehat dapat
dilahirkan pada umur kehamilan cukup waktu (40-42 minggu) dengan
persalinan biasa.
Ibu hamil dengan DM tidak perlu dirawat bila keadaan diabetesnya
terkendali baik, namun harus selalu diperhatikan gerak janin (normalnya
>20 kali/12 jam). Bila diperlukan terminasi kehamilan, lakukan
amniosentesis dahulu untuk memastikan kematangan janin (bila UK <38
minggu). Kehamilan dengan DM yang berkomplikasi harus dirawat sejak UK
34 minggu dan baisanya memerlukan insulin.

C. PENYAKIT SISTEM PERNAFASAN

Pada umumnya penyakit paru-paru tidak mempengaruhi kehamilan,


persalinan dan nifas, walaupun kehamilan menyebabkan sedikit perubahan
pada system pernapasan, karena uterus yang membesar dapat mendorong
diafragma dan paru-paru keatas serta sisa-sisa udara dalam paru-paru
kurang, namun penyakit tersebut tidak selalu meenjadi lebih parah. Ada 3
jenis penyakit paru-paru yang perlu perhatian dalam kehamilan yaitu TBC,
asma bronchial, pneumonia, bronchitis dan influenza.

9
1. TUBERKULOSIS PARU-PARU

Diagnosa
Dalam anamneses Ibu mengatakan pernah berobat penyakit paru-
paru

Keluhan dan gejala-gejala :


Batuk menahun, batuk darah, dan kurus kering.
Pemeriksaan fisis-diagnostik :
Pada paru-paru dijumpai adanya kelainan bunyi pernapasan.

Penanganan :
Ibu hamil dengan proses aktif, hendaknya jangan dicampurkan
dengan wanita hamil lainnya.
Pengobatan harus selalu bekerja sama dengan ahli paru-paru
TBC paru-paru tidak merupakan indikasi abortus buatan dan
terminasi kehamilan

10
2. ASMA

Penyakit asma dan kehamilan kadang-kadang bertambah berat. Dalam


batas yang wajar asma tidak banyak pengaruhnya terhadap persalinan.
Penyakit asma yang berat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim melalui gangguan pertukaran o2 dan co2.
3. PENYAKIT PNEUMONIA

Penyakit radang paru-paru pneumonia dapat terjadi dalam kehamilan ,


persalinan atau nifas. Pneumonia saat kehamilan memberikan gejala panas
badan tinggi, gangguan pernapasan mengganggu pertukaran o2 dan co2
sehingga membahayakan pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
rahim sampai terjadi keguguran dan persalinan premature.
4. BRONCHITIS DAN INFLUENZA
Bronchitis dan influenza pada kehamilan dijumpai ringan sehingga tidak
membahayakan jiwa ibu maupun janin. Dengan pengobatan biasa sebagian
besar sembuh sehingga kehamilan dapat berlangsungdengan baik.

11
D. PENYAKIT SISTEM PENCERNAAN

1. MULUT
Hipersalivasi
Pada saat meludah, air liur keluar lebih banyak dari biasa, sering disertai mual dan
muntah. Setelah trimester I, biasa akan hilang dengan sendirinya. Tidak
membahayakan kehamilan.
Glugivitis dan epulis
Gusi lunak, membengkak, dan hiperemis. Karena gusi itu mudah berdarah
terutama sewaktu menggosok gigi.
Karies gigi
Gigi yang rusak pada waktu hamil akan memburuk karena nafsu makan
berkurang, mual, dan muntah sehingga kalsium menjadi berkurang.

2. ESOFAGUS DAN LAMBUNG


Pirosus
Wanita mengeluh sakit dan pedih diulu hati atau nyeri dada. Hal ini disebabkan
regurgitasi isi lambung yang asam ke bagian bawah esofagus. Keluhan ini akan
menghilang secara berangsur-angsur dengan kehamilan yang bertambah tua.
Esofagitis erosive
Wanita hamil dengan sering mual muntah sehingga terjadi erosi pada lambung.
Gejalanya pedih dan nyeri sewaktu menelan, pirosis dan kadang-kadang dengan
hematomesis.
Varises esophagus
Varises esofagus dijumpai pada sirosis hepatitis dan pada kehamilan menjadilebih
berat bahkan bisa pecah dan terjadi pendarahan karena hipervolemia dan
hipertensi portal.

12
Gastritis
Keluhan kehamilan muda sering disangka gastritis karena memang gejalanya
hampir sama yaitu nyeri ulu hati, mual, muntah, anoreksia, dan menjadi kurus.
pendisitis
Walaupun apendisitis akut dapat terjadi dalam kehamilan dan gejalanya
membinggungkan dengan gejala abdomen akut obstetric.
Hemoroid (wasir)
Pemekaran pembuluh darah direktum tersebut haemoroid. Wasir yang sudah ada
dapat menjadi lebih besar karena kehamilan, pada waktu depekasi terasa nyeri dan
luka serta mengeluarkan darah

E. PENYAKIT SISTEM HEMATOLOGI

Dalam kehamilan, jumlah darah bertambah (hiperemia) karena itu terjadi


pengenceran darah, karena sel-sel darah tidak sebanding bertambahnya dengan
plasma darah.
Perbandingan pertambahan tersebut adalah :
Plasma darah bertambah 30%
Sel-sel darah bertambah 18%
Hemoglobin bertambah 19%

1. ANEMIA
Penyebab anemia umumnya antara lain :
Kurang gizi (malnutrisi)
Kurang zat besi
Malabsorpsi
Kehilangan darah yang banyak, persalinan yang lalu, haid dan lain-lain.
Penyakit-penyakit kronik: paru-paru, cacing usus, malaria dll
Pengaruh anemia terhadap kehamilan :
Keguguran

13
Partus prematurus
Inesia uteri dan partus lama, ibu lemah
Atonia uteri dan perdarahan
Syok
Dll

2. LEUKEMIA

Leukemia dalam kehamilan tidak begitu saling mempengaruhi. Namun pada


wanita leukemia, bila hamil harus memeriksakan diri secara teratur dan lebih
sering karena ancaman kehamilan dan jiwanya tetap ada. Terhadap hasil konsepsi
dapat terjadi abortus dan prematurus.
Pencegahan:
Wanita yang leukemia apabila yang kronik sebaiknya jangan hamil
Dianjurkan memakai kontrasepsi atau dilakukan tubektomi

3. HEMOSTATIS DAN KELAINAN PEMBEKUAN DARAH

Hemostatis adalah terhentinya aliran darah dari pembuluh darah yang terluka.
Ada 3 faktor proses hemostatis
Factor ekstra vascular yaitu factor jaringan seperti kulit, otot, subkutis, dan
jaringan lain.
Factor vaskuler yaitu dinding pembuluh darah
Factor intravaskuler yaitu zat yang terdapat dalam pembuluh darah trombosit,
fibrinogen, dan sebagainya.

F. PENYAKIT SISTEM PERKEMIHAN

14
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadi proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan
oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air
dan dikeluarkan berupa urin (air kemih). Infeksi saluran kemih adalah bila
pada pemeriksaan urin, ditemukan bakteri yang jumlahnya lebih dari 10.000
per ml. Urin yang diperiksa harus bersih, segar dan dari aliran tengah atau
diambil denagn fungsi suprasimpisis. Ditemukan bakteri yang jumlahnya
lebih dari 10.000 per ml disebut dengan istilah bakteriuria.
Macam-macam infeksi saluran kemih :
1) BAKTERI URIA TANPA GEJALA (ASIMPTOMATIK)

Frekuensi bakteriuria tanpa gejala kira-kira 2-10 %, dan dipengaruhi oleh


paritas, ras, sosioekonomi wanita hamil tersebut. Beberapa peneliti
mendapatkan adanya hubungan kejadian bakteriuria ini dengan peningkatan
kejadian anemia dalam kehamilan, persalinan premature, gangguan
pertumbuhan janin, dan preeclampsia. Oleh karena itu pada wanita hamil
dengan bakteriuria harus diobati dengan seksama sampai air kemih bebas
dari bakteri yang dibuktikan dengan pemeriksaan beberapa kali. Pengobatan
dapat dilakukan dengan pemberian sulfonamide, ampisilin, atau
nitrofurantoin.

2) BAKTERIURIA DENGAN GEJALA (SIMPTOMATIK)


Sistitis
Sistitis adalah peradangan kandung kemih tanpa disertai radang bagian atas
saluran kemih. SIstitis ini sering dijumpai dalam kehamilan dan nifas,
penyebab utama adalah E. coli,dapat pula oleh kuman-kuman yang lain.
o Faktor predisposisi
Uretra wanita yang pendek, sistokel, adanya sisa air kemih yang tertinggal,
disamping penggunaan kateter yang sering dipakai dalam usaha
mengeluarkan air kemih dalam pemeriksaan ginekologik atau persalinan.
o Gejala-gejala

15
Kencing sakit terutama pada akhir berkemih
Meningkatnya frekuensi berkemih dan kadang-kadang disertai nyeri di
bagian atas simfisis
Perasaan ingin berkemih yang tidak dapat ditahan
Air kemih kadang-kadang tersa panas
Suhu badan mungkin normal atu meningkat
Nyeri di daerah suprasimfisis
o Pengobatan : Dapat diobati dengan sulfonamide, ampisilin, eritromisin.

Pielonefritis akuta
Pielonefritis akuta merupakan salah satu komplikasi yang sering dijumpai
dalam kehamilan, dan frekuensinya kira-kira 2%, terutama pada kehamilan
terakhir dan permulaan masa nifas.Penyebab utam adalah E.coli, dan dapat
pula oleh kuman-kuman lain seperti stafilokokkus aureus, baasillis proteus,
dan pseudomonas aeruginosa.

o Gejala-gejala
Penyakit biasa timbul mendadak
Wanita yang sebelumnya merasa sakit sedikit pada kandung kemih
Tiba-tiba menggigil
Badan panas
Rasa nyeri dipunggung terutama sebealh kanan
Nafsu makan berkurang, mual, muntah-muntah, dan kadang-kadang diare
o Pengobatan
Penderita harus dirawat, istirahat berbaring, dan diberikan cukup cairan dan
antibiotika seperti ampisilin atau sulfonamide, sampai tes kepekaan kuman
ada, kamudian antibiotika disesuaikan dengan hasiltes kepekaan tersebut.

Glomerulonefritis akuta

16
Glomerulonefritis akuta jarang dijumpai pada wanita hamil. Penyakit ini
dapat timbul setiap saat dalam kehamilan, dan pnderita nefritis dapat
menjadi hamil.biasanya disebakan oleh streptococcus beta -haemolyticus
jenis A.glomerulonefritis akuta mmpunyai pngaruh tidak baik terhadap hasil
konsepsi,terutama yang d sertai tkanan darah yang sangat tinggi dan
insufisiensi ginjal ,dapat menyebabkan abortus.partus prematururus dan
kematian janin.
o Pengobatan
Istirahat baring sama dengan diluar kehamilan
Diet yang sempurna dan rendah garam,
Pengendalian hepertensi srta kesimbangan cairan dan elktrolit

Glomeruloneferitis kronika
Ialah pnyakit yang sudah di derita oleh ibu hamil beberapa tahun
sebelumnya karena itu pada pemeriksaan khamilan pertama dapat dijumpai
proteinuria,sedimen yang tidak normal dan hepertensi.

o Gejala-gejala
Terdapat proteinuria
Kelainan sedimen dan hipertensi
Edema di muka
Anemia

Sindroma nefrotik
Sindroma nefrotik dahulu di kenal dengan nama nefrosis ialah suatu
kumpulan gejala yang terdiri atas udem ,proteinuria (> dari 5 gram
sehari),hipoalbuminemia dan hiperkolestrolmia.penyakit-penyakit yang
dapat menyertai sindroma nefrotik ialah glomerulo-nefritis kronika (paling
sering),lupus eritematosus, diabetes militus, amiloidosis, sifilis dan
thrombosis vena renalis.

17
Gagal ginjal mendadak
Gagal ginjal mendadak dalam kehamilan adalah komplikasi yang sangat
gawat dalam kehamilan dan nifas,karena dapat menimbulkan kematian,atau
kerusakan fungsi ginjal yang tidak bisa sembuh lagi.pnderita yang mengalami
gagal ginjal mendadak ini sring di jumpai pada kehamilan muda 12-18
minggu,dan kehamilan yang telah cukup bulan.
o Gejala-gejala
Sepsis
adanya tanda-tanda oliguri mendadak dan asothemia
pembekuan darah intra paskuler
o Pengobatan
Penderita di beri infus atau trnfusi darah
Di perhatikan kesembangan elektrolit dan cairan
Lakukan hemodialisis bila ada tanda-tanda.

Ginjal polikistik
Polikistik merupakan kelainan bawaan (herditer).kehamilan umumnya tidak
mmpengaruhi perkembangan pembentukan Ginjal kista pada ginjal,begitu
pula sebaliknya.akan tetapi bila fungsi ginjal kurang baik ,maka kehamilan
akan memperberat atau merusak fungsinya .sebaliknya wanita yang telah
mempunyai klainan sebaiknya tidak hamil karena kemungkinan timbul
komplikasi akibat kehamilan yang sangat tinggi.

Tuberklosis ginjal
Jarang di jumpai wanita hamil dengan tubrklosis ginjal ,walaupun dalam
literatur di sebutkan ada.kehamilan akan mmpengaruhi TBC ginjal trsebut
bila tidak di obati.TBC pada ginjal dapat hamil terus ,asal fungsi ginjalnya
baik. Terapi TBC ginjal sama dengan trapi TBC organ-organ lain. Untuk
mmbuat diagnose TBC ginjal diperlukan pemeriksaan laboratorium khusus.

18
Kehamilan Pasca Nefrektomi
Pada pendrita yang mempunyai satu ginjal karna kelainan congenital atau
pasca nefrktomi, dapat atau boleh hamil sampai aterm asal fungsi ginjalnya
normal. Perlu pemeriksaan fungsi ginjal sebelum hamil dan selama
kehamilan serta diawasi dengan baik, karena kemungkinan timbulnya infeksi
saluran kemih. Persalinan dapat berlangsung pervaginam kecuali dalam
keadaan-keadaan tertentu.

Kehamilan Pasca Transplantasi Ginjal


Sampai akhir ini masih terdapat laporan tentang kehamilan sampai cukup
bulan, setelah wanita yang mengalami transplantasi ginjal. Proknosisnya
cukup baik, bila ginjal yang diimplantasikan tersebut berasal dari donor yang
hidup. Namun bila ginjal yang ditransplantasikan tersbut berasal dari ginjal
donor yang telah meninggal (kadaver), maka kemungkinan akan terjadi
kerusakan atau fungsi ginjal akan memburuk setelah 1 tahun, sehingga pada
wanita tersebut harus dilakukan dialisis terus menerus untuk
mempertahankan kehidupannya.Wanita yang menginginkan hamil setelah
dapat transplantasi ginjal, haruslah diawasi ketat oleh Spesialis Obstetri dan
Spesialis Penyakit Ginjal.
Adapun kriteria yang harus dipenuhi oleh seorang wanita yang telah
mendapat transplantasi ginjal, untuk diperbolehkan hamil antara lain sbb:
1. Kesehatan penderita dalam keadaan baik dalam waktu 1-2 tahun setelah
mendapat transplantasi ginjal.
2. tidak ada kontra indikasi obstetri untuk hamil
3. Tidak ada proteinuria
4. Tidak ada tanda-tanda penolakan graft
5. Fungsi ginjal harus baik ,dngan hasil pmeriksaan laboratorium didapat
kadar kreattinin darah antara0,8-2 mg/ml
6. Tidak ada tanda-tanda bendungan,yabg di buktikan dengan pemeriksaan
urogram
7. Tidak ada tanda-tanda hipertensi
8. Mendapat terapi

19
BAB III
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

Beberapa penyakit perlu mendapat perhatian khusus jika diidap oleh


wanita hamil antara lain :

1. Penyakit Jantung
Kehamilan dan penyakit jantung akan saling mempengaruhi pada
individu yang bersangkutan. Kehamilan akan memberatkan penyakit jantung.
Sebaliknya, penyakit jantung akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembanganjanin dalam kandungan, lain halnya pada kehamilan dengan
jantung yang normal. Tubuh dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan

20
sistem jantung dan pembuluh darah. Jika seorang wanita hamil mengidap
penyakit jantung akan terjadi perubahan-perubahan berikut:
Meningkatnya volume jantung, yang dimulai sejak kehamilan 8 minggu dan
mencapai puncaknya pada kehamilan 32 minggu, lain menetap. Kondisi ini
bertujuan untuk mencukupi kebutuhan tubuh ibu dan janin yang
dikandungnya.
Jantung dan diafragma (sekat rongga dada) terdorong ke atas karena
pembesaran rahim.
Dengan demikian. cukup jelas bahwa kehamilan dapat memperberat
penyakit jantung. Kemungkinan timbulnya payah jantung (dekompensasi
cordis) pun dapat terjadi. Keluhan-keluhan yang sering muncul adalah:
Cepat merasa lelah
Jantung berdebar-debar
Sesak napas, kadang-kadang disertai kebiruan di sekitar mulut (sionosis)
Bengkak pada tungkai atau terasa berat pada kehamilan muda.

2. Penyakit Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus pada kehamilan adalah intoleransi karbohidrat ringan


(toleransi glukosa terganggu) maupun berat (DM), terjadi atau diketahui
pertama kali saat kehamilan berlangsung. Definisi ini mencakup pasien yang
sudah mengidap DM (tetapi belum terdeteksi) yang baru diketahui saat
kehamilan ini dan yang benar-benar menderita DM akibat hamil.

3. Penyakit Pernafasan

Pada umumnya penyakit paru-paru tidak mempengaruhi kehamilan,


persalinan dan nifas, walaupun kehamilan menyebabkan sedikit perubahan
pada system pernapasan, karena uterus yang membesar dapat mendorong
diafragma dan paru-paru keatas serta sisa-sisa udara dalam paru-paru

21
kurang, namun penyakit tersebut tidak selalu meenjadi lebih parah. Ada 3
jenis penyakit paru-paru yang perlu perhatian dalam kehamilan yaitu TBC,
asma bronchial, pneumonia, bronchitis dan influenza.

4. Penyakit Pencernaan

Penyakit pencernaan pada wanita hamil dapat terjadi di mulut, esofagus


dan lambung. Penyakit yang diderita ibu hamil di mulut antara lain :
Hipersalivasi
Glugivitis dan epulis
Karies gigi
Sedangkan penyakit yang diderita ibu hamil di esophagus dan lambung
antara lain :
Pirosus
Esofagitis erosive
Varises esophagus
Gastritis
Apendisitis
Hemoroid (wasir)

5. Penyakit Hematologi

Dalam kehamilan, jumlah darah bertambah (hiperemia) karena itu terjadi


pengenceran darah, karena sel-sel darah tidak sebanding bertambahnya dengan
plasma darah.
Perbandingan pertambahan tersebut adalah :
Plasma darah bertambah 30%
Sel-sel darah bertambah 18%
Hemoglobin bertambah 19%

Adapun penyakit hematologi yang dapat diderita oleh ibu hamil yaitu :

22
ANEMIA
Penyebab anemia umumnya antara lain :
Kurang gizi (malnutrisi)
Kurang zat besi
Malabsorpsi
Kehilangan darah yang banyak, persalinan yang lalu, haid dan lain-lain.
Penyakit-penyakit kronik: paru-paru, cacing usus, malaria dll
Pengaruh anemia terhadap kehamilan :
Keguguran
Partus prematurus
Inesia uteri dan partus lama, ibu lemah
Atonia uteri dan perdarahan
Syok
Dll

LEUKEMIA

Leukemia dalam kehamilan tidak begitu saling mempengaruhi. Namun pada


wanita leukemia, bila hamil harus memeriksakan diri secara teratur dan lebih
sering karena ancaman kehamilan dan jiwanya tetap ada. Terhadap hasil konsepsi
dapat terjadi abortus dan prematurus.

HEMOSTATIS DAN KELAINAN PEMBEKUAN DARAH

Hemostatis adalah terhentinya aliran darah dari pembuluh darah yang terluka.
Ada 3 faktor proses hemostatis
Factor ekstra vascular yaitu factor jaringan seperti kulit, otot, subkutis, dan
jaringan lain.
Factor vaskuler yaitu dinding pembuluh darah

23
Factor intravaskuler yaitu zat yang terdapat dalam pembuluh darah trombosit,
fibrinogen, dan sebagainya.

6. Penyakit Sistem Perkemihan

Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadi proses


penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan
oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air
dan dikeluarkan berupa urin (air kemih). Infeksi saluran kemih adalah bila
pada pemeriksaan urin, ditemukan bakteri yang jumlahnya lebih dari 10.000
per ml. Urin yang diperiksa harus bersih, segar dan dari aliran tengah atau
diambil denagn fungsi suprasimpisis. Ditemukan bakteri yang jumlahnya
lebih dari 10.000 per ml disebut dengan istilah bakteriuria.
Macam-macam infeksi saluran kemih :
BAKTERI URIA TANPA GEJALA (ASIMPTOMATIK)
BAKTERIURIA DENGAN GEJALA (SIMPTOMATIK)
Sistitis
Pielonefritis akuta
Glomerulonefritis akuta
Glomeruloneferitis kronika
Sindroma nefrotik
Gagal ginjal mendadak
Ginjal polikistik
Tuberklosis ginjal
Kehamilan Pasca Nefrektomi
Kehamilan Pasca Transplantasi Ginjal

B. SARAN

1. Bagi Institusi

24
Diharapkan agar dapat memberi masukan berupa kritik dan saran yang
bersifat membangun tentang kehamilan disertai penyakit

2. Bagi Mahasiswa DIII Kebidanan


Diharapkan agar lebih mengembangkan wawasan dan ilmu pengetahuan
tentang kehamilan disertai penyakit

3. Bagi Pembaca
Diharapkan untuk petugas kesehatan agar meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

http://annisa-rahmy.blogspot.com/2010/05/kebidanan.html
http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2010/10/15/gangguan-
sistem-perkemihan-terhadap-ibu-hamil/
http://nyangko.wordpress.com/2011/09/19/penyakit-penyakit-yang-dapat-
mempengaruhi-kehamilan/
Rukiah, Ai Yeyeh S.Si.T, Asuhan Kebidanan IV (Patologi
Kebidanan), Jakarta: Trans Info Media, 2010.
Prawirohardjo, Sarwono, Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal , Jakarta : PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo, 2009

25
http://www.g-excess.com/4570/kehamilan-disertai-penyakit-jantung-
dalam-kehamilan/
http://www.g-excess.com/4573/kehamilan-disertai-penyakit-diabetes-
melitus-dalam-kehamilan/

26

Anda mungkin juga menyukai