Minipro Hipetensi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tekanan darah (hipertensi) adalah kekuatan darah untuk melawan tekanan
dinding arteri ketika darah tersebut melewatinya. Hasil penelitian WHO
menunjukka hampir setengah dari kasus serangan jantung dipacu oleh tekanan
darah tinggi. Dua pertiga penderita hipertensi hidup di Negara miskin dan
berkembang, berdasarkan data WHO dari 50% penderita hipertensi yang
diketahui hanya 25% yang mendapat pengobatan, dan hanya 12,5% yang diobati
dengan baik. Tiap tahunnya, 7 juta orang diseluruh dunia meninggal akibat
hipertensi. Tahun 2000 saja hampir 1 milyar penduduk dunia menderita
hipertensi. Prevelensi hipertensi di Indonesia yang didapat melalui pengukuran
pada umur diatas 18 tahun sebesar 25,8%, tertinggi di bangka belitung (30,9%),
diikuti kalimantan selatan (30,8%) Kalimantan timur (29,6%) dan jawa barat
(29,4%) secara khusus di provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2011 jumlah kasus
hipertensi berada pada peringkat kedua dari sepuluh penyakit menonjol dengan
jumlah 20.202 kasus. Data dari Puskesmas Bahu Manado menyebutkan bahwa
dalam kurun waktu Juni 2017 sampai dengan September 2017 terdapat sebanyak
207 pasien penderita Hipertensi. Salah satu usaha yang dilakukan untuk
meningkatkan pemahaman tentang hipertensi yaitu dengan dilakukan penyuluhan
kesehatan. Penyuluhan merupakan suatu upaya yang direncanakan untuk
menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja
sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang
diharapkan untuk meningkatkan status kesehatan, mencegah timbulnya penyakit,
mempertahankan derajat kesehatan, memaksimalkan fungsi dan peran penderita
selama sakit, dan membantu penderita dan keluarga mengatasi masalah kesehatan.
Kurangnya pengetahuan akan mempengaruhi pasien hipertensi untuk dapat
mengatasi kekambuhan atau melakukan pencegahan agar tidak terjadi komplikasi.
Sehingga pengetahuan serta sikap tentang hipertensi merupakan suatu hal yang

1
sangat penting untuk dimiliki, agar bisa menanggulangi penyakit hipertensi itu
sendiri. Dalam hal ini penyuluhan kesehatan sangatlah penting bagi masyarakat
penderita hipertensi agar lebih memahami tentang penyakit tersebut dan dapat
merubah pola hidupnya demi tercapainya hidup sehat. menyatakan bahwa
pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan
lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
Pengetahuan seharusnya dimiliki oleh pasien karena pasien adalah orang yang
paling bertanggung jawab terhadap terkontrolnya tekanan darah. Berdasarkan
konsep tersebut, faktor pengetahuan tentang hipertensi kemungkinan mempunyai
hubungan dengan terkontrolnya tekanan darah. Seorang perawat diharapkan dapat
membantu berperan serta memberikan informasi dan mengawasi penderita
hipertensi untuk mengatasi masalah kesehatan dimasyarakat Gaya hidup adalah
pola hidup seseorang didunia yang diekspresikan dalam aktifitas, minat dan
opininya. Banyak penyakit akibat gaya hidup yang berhubungan erat dengan
kebiasaan hidup yang salah sedangkan untuk mencapai kondisi fisik dan psikis
tetap prima dibutuhkan serangkaian kebiasaan maupun gaya hidup yang sehat.
Gaya hidup berpengaruh pada bentuk perilaku atau kebiasaan seseorang dalam
merespon kesehatan fisik dan psikis, lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi.
Gaya hidup sehat dilakukan dengan tujuan agar hidup lebih panjang dan
menghindari berbagai macam penyakit. Gaya hidup sehat merupakan suatu
perilaku kesehatan yang merupakan suatu respon seseorang terhadap rangsangan
dari luar untuk menjaga kesehatan secara utuh. Perilaku dibentuk oleh tiga aspek
penting, yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan tiap individu.Penelitian
sebelumnya yang dilakukan menunjukkan adanya perubahan pengetahuan dan
sikap tentang penyakit hipertensi sebelum dan sesudah diberi penyuluhan.

1.2 Rumusan Masalah


- Bagaimana pengetahuan masyarakat tentang hipertensi di desa ?
- Bagaimana pola hidup masyarakat di desa yang mempengaruhi penyakit
hipertensi ?
- Bagaimana pemahaman masyarakat untuk mengontrol tekanan darah?

2
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
- Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat di puskesmas
Syamtalira Bayu
- Puskesmas Syamtalira Bayu terutama para masyarakat dan kader
kesehatan dapat menajalankan pola hidup sehat agar terhindar dari
penyakit hipertensi

1.3.2 Tujuan Khusus


- Memahami pengetahuan hipertensi
- Memahami jenis-jenis hipertensi
- Mengetahui penyebab hipertensi
- Mengetahui tanda dan gejala hipertensi
- Mengetahui komplikasi hipertensi
- Memahami pengobatan dan pencegahan hipertensi
- Memahami makanan yang dianjurkan dan yang perlu dihindari
- Bagaimana definisi hipertensi ?
- b. Bagaimana mengukur tekanan darah ?
- c. Menjelaskan penyebab hipertensi ?
- d. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi ?
- e. Menjelaskan akibat dari hipertensi ?
- f. Bagaimana pencegahan hipertensi ?
- g. Menjelaskan pengobatan hipertensi ?
-

1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat bagi Penulis
- Berperan serta dalam upaya deteksi dan intervensi tentang hipertensi
- Mengaplikasikan pengetahuan mengenai pencegahan hipertensi
- Melaksanakan mini project dalam rangka program internship dokter
Indonesia

3
1.4.2 Manfaat bagi Puskesmas
- Menambah pemahaman dan keterampilan para tenaga kesehatan
puskesmas mengenai karakteristik dan deteksi hipertensi
- Bertambahnya pemahaman dan keterampilan para tenaga kesehatan
puskesmas mengenai deteksi dan intervensi hipertensi dan untuk
mendukung upaya pemantauan kesehatan dan pengendalian tekanan darah

1.4.3 Manfaat bagi Masyarakat


- Masyarakat terfasilitasi dalam program deteksi dan intervensi hipertensi
- Program deteksi dan intervensi untuk hipertensi juga diharapkan dapat
mencegah komplikasi lanjut hipertensi.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Defini Hipertensi


Menurut World Health Organization (WHO) 2014, di seluruh dunia
diperkirakan hipertensi menyebabkan 7,5 juta kematian dari 12,8% total seluruh
kematian.1 Hipertensi adalah naiknya tekanan darah melebihi batas normal.
Tekanan darah normal menurut Joint National Committee (JNC) 7 adalah apabila
tekanan sistolik < 120 mmHg dan tekanan diastolik < 80 mmHg.2 Tekanan darah
naik dapat disebabkan terjadinya peningkatan kecepatan denyut jantung,
peningkatan resistensi (tahanan) dari pembuluh darah tepi dan peningkatan
volume aliran darah.Berbagai macam faktor dapat memicu terjadinya hipertensi,
meskipun sebagian besar (90%) penyebab dari hipertensi itu sendiri tidak
diketahui atau dikenal dengan hipertensi esensial.3 Adapunfaktor-faktor risiko
hipertensi adalah umur, riwayat keluarga, konsumsi makanan asin, konsumsi
lemak jenuh, penggunaan jelantah, kurang aktifitas fisik, obesitas dan penggunaan
pil keluarga berencana (KB).
Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan penduduk dunia. Penyakit ini
sering disebut sebagai silent killer karena dapat menyebabkan kematian tanpa
menimbulkan gejala lebih dahulu.Data Riskesdas 2007 mencatat prevalensi
hipertensi di Indonesia adalah 31, 7 %.5 Sementara prevalensi hipertensi di Aceh
mencapai 30,2 %, dan prevalensi tertinggi ditemukan di Kabupaten Bener Meriah
yaitu sebesar 46,1 %, dimana prevalensinya melebihi angka Nasional. Masyarakat
Aceh terkenal dengan kebiasaan makannya berupa hidangan khas, seperti kuah
beulangong, kuah leumak, sie reuboh, bu minyeuk sira, boh itek masen, ikan asin,
kari kambing dan bebek. Adapun jenis cemilan lain yang sering dikonsumsi juga
banyak mengandung gula, santan dan minyak, seperti kolak, timphan, gorengan
dan lain-lain. Gaya hidup masyarakat dengan pola konsumsi lemak seperti di
masyarakat Aceh merupakan salah satu faktor resiko terjadinya hipertensi dan
hiperkolesterol. Kebiasaan makan yang tidak memperhatikan risiko terhadap

5
kesehatan tetapi mengenyangkan masih terjadi dalam kehidupan penduduk miskin
dikarenakankekurangan ekonomi sehingga menjadi penghambat dalam memenuhi
asupan gizi sesuai yang dianjurkan. Mengingat data tentang hipertensi yang
terjadi pada masyarakat miskin di Aceh belum ada, maka penelitian ini dilakukan.
Berdasarkan informasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Banda Aceh tahun
2012, populasi penduduk miskin paling banyak terdapat di Kecamatan Ulee
Kareng Kota Banda Aceh, yaitu sebanyak 3.622 jiwa orang. Dari Keterangan
Camat Ulee Kareng, penduduk miskin paling banyak berada di Desa Ceurih.
Berdasarkan keterangan tersebut, maka penelitian ini dilakukan di desa tersebut.
Penelitian ini diharapkan dapat mengungkap karakteristik penderita hipertensi
pada masyarakat miskin yang ada di Desa Ceurih
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang
lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih
rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah ditulis
sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg,
dibaca seratus dua puluh per delapan puluh. Sejalan dengan bertambahnya usia,
hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah, tekanan sistolik terus
meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai
usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun
drastis.

2.2 Pengukuran Tekanan Darah

Tekanan darah ditulis dengan dua angka, dalam bilangan satuan mmHg
(millimeter air raksa) pada alat tekanan darah/ tensi meter, yaitu sistolik dan
diastolik. Sistolik adalah angka yang tertinggi ialah tekanan darah pada waktu
jantung sedang menguncup atau sedang melakukan kontraksi. Diastolik adalah
angka yang terendah pada waktu jantung mengembang berada di dalam akhir
relaksasi. Misalnya tekanan darah 120/ 80 mmHG artinya tekanan sistolik 120 dan
tekanan diastolik 80 mmHg.

Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh :

a. Kekuatan kuncup jantung yang mendesak isi bilik kiri untuk memasukkan
darah ke dalam batang pembuluh nadi.

6
b. Tahanan dalam pembuluh nadi terhadap mengalirnya darah.

c. Saraf otonom yang terdiri dari sistem simpatikus dan para simpatikus.

2.2.1 Tekanan darah normal

Tekanan darah setiap orang bervariasi setiap hari, tergantung pada keadaan
dan dipengaruhi oleh aktivitas seseorang, jadi tekanan darah normalpun
bervariasi. Orang dewasa bila tekanan darah menunjukkan angka 140/ 90 mmHg
ke atas dianggap tidak normal. Ada anggapan tekanan darah rendah kurang baik,
hal tersebut kurang tepat. Sebab data statistik menunjukkan bahwa orang dengan
tekanan darah rendah mempunyai umur yang sama dengan yang disebut normal.
Yang terbaik adalah menjaga tekanan darah agar normal dan anggapan bahwa
semakin bertambah usia tekanan darah lebih tinggi tidak menjadi masalah, adalah
anggapan yang perlu diluruskan, karena berdasarkan data statistik orang tua yang
tekanan darahnya berkisar di normal, kecenderungan mendapat gangguan stroke
rendah. Periksa tekanan darah secara teratur minimal 6 bulan sekali atau setiap
kali ke dokter/ fasilitas kesehatan.

Di kenal 2 klasifikasi hipertensi (berdasarkan penyebabnya) yaitu :

a. Hipertensi primer (hipertensi idiophatik), dimana penyebabnya tidak


diketahui dengan pasti. Dikatakan juga bahwa hipertensi ini adalah dampak dari
gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan.

b. Hipertensi secundary, adalah hipertensi yang terjadi akibat dari penyakit dari
penyakit lain misalnya kelainan pada ginjal atau keruskanan dari sistem hormon.

WHO mengklasifikasikan hipertensi berdasarkan ada tidaknya kelainan pada


organ tubuh lain, yaitu :

a. Hipertensi tanpa kelainan pada organ tubuh lain.

b. Hipertensi dengan pembesaran jantung.

c. Hipertensi dengan kelainan pada organ lain di samping jantung.

7
Klasifikasi hipertensi berdasarkan tingginya tekanan darah yaitu :

a. Hipertensi borderline : tekanan darah antara 140/90 mmHg dan 160/95


mmHg.

b. Hipertensi ringan : tekanan darah antara 160/95 mmHg dan 200/110 mmHg.

c. Hipertensi moderate : tekanan darah antara 200/110 mmHg dan 230/120


mmHg.

d. Hipertensi berat : tekanan darah antara 230/120 mmHg dan 280/140 mmHg.

2.3 Penyebab Hipertensi

Ada 2 macam hipertensi, yaitu esensial dan sekunder.

a. Hipertensi esensial adalah hipertensi yang sebagian besar tidak diketahui


penyebabnya. Ada 10-16% orang dewasa mengidap takanan darah tinggi.

b. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang diketahui sebab-sebabnya.


Hipertesnsi jenis ini hanya sebagian kecil, yakni hanya sekitar 10%.

2.3.1 Beberapa penyebab hipertensi, antara lain :

1. Keturunan

Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Jika seseorang memiliki orang tua atau saudara
yang memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan
darah tinggi lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah
tinggi lebih tinggi pada kembar identik daripada yang kembar tidak identik.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk
masalah tekanan darah tinggi.

2. Usia

Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia
seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat
mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat muda akan sama ketika Anda

8
bertambah tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar jangan melewati batas
atas yang normal.

3. Garam

Faktor ini bisa dikendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan
cepat pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita
hipertensi ringan, orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.

4. Kolesterol

Faktor ini bisa dikendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam darah Anda,
dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini
dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan
meningkat. Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin.

5. Obesitas/Kegemukan

Faktor ini bisa dikendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen
berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah
tinggi.

6. Stres

Faktor ini bisa dikendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat
memicu tekanan darah tinggi.

7. Rokok

Faktor ini bisa dikendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah
menjadi tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan
jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika
memiliki tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang
akan memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.

9
8. Kafein

Faktor ini dikendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman
cola bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.

9. Alkohol

Faktor ini bisa dikendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan juga


menyebabkan tekanan darah tinggi.

10. Kurang Olahraga

Faktor ini bisa dikendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan
tekanan darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu menurunkan
tekanan darah tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga yang berat jika
Anda menderita tekanan darah tinggi.

2.4 Tanda dan Gejala Hipertensi

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala, meskipun


secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya
berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sebenarnya tidak ada ).

Gejala-gejala hipertensi, antara lain :

a. Sebagian besar tidak ada gejala.

b. Sakit pada bagian belakang kepala.

c. Leher terasa kaku.

d. Kelelahan.

e. Mual.

f. Sesak napas.

g. Gelisah.

h. Muntah.

10
i. Mudah tersinggung.

j. Sukar tidur.

k. Pandangan jadi kabur karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan
ginjal

Keluhan tersebut tidak selalu akan dialami oleh seorang penderita


hipertensi. Sering juga seseorang dengan keluhan sakit belakang kepala, mudah
tersinggung dan sukar tidur, ketika diukur tekanan darahnya menunjukkan angka
tekanan darah yang normal. Satu-satunya cara untuk mengetahui ada tidaknya
hipertensi hanya dengan mengukur tekanan darah.

2.5 Akibat-akibat hipertensi

Komplikasi/bahaya yang dapat ditimbulkan pada penyakit hipertensi :

1. Pada mata : penyempitan pembuluh darah pada mata karena penumpukan


kolesterol dapat mengakibatkan retinopati, dan efek yang ditimbulkan pandangan
mata kabur.

2. Pada jantung : jika terjadi vasokonstriksi vaskuler pada jantung yang lama
dapat menyebabkan sakit lemah pada jantung, sehingga timbul rasa sakit dan
bahkan menyebabkan kematian yang mendadak.

3. Pada ginjal : suplai darah vaskuler pada ginjal turun menyebabkan terjadi
penumpukan produk sampah yang berlebihan dan bisa menyebabkan sakit pada
ginjal.

4. Pada otak : jika aliran darah pada otak berkurang dan suplai O2 berkurang
bisa menyebabkan pusing. Jika penyempitan pembuluh darah sudah parah
mengakibatkan pecahnya pembuluh darah pada otak (stroke).

11
2.6 Pencegahan Hipertensi

Resiko seseorang untuk mendapatkan hipertensi (kecuali yang esensial), dapat


dikurangi dengan cara :

a. Memeriksa tekanan darah secara teratur.

b. Menjaga berat badan ideal.

c. Mengurangi konsumsi garam.

d. Jangan merokok.

e. Berolahraga secara teratur.

f. Hidup secara teratur.

g. Mengurangi stress.

h. Jangan terburu-buru.

i. Menghindari makanan berlemak.

Pencegahan Primer :

Tidur yang cukup, antara 6-8 jam per hari.

Kurangi makanan berkolesterol tinggi dan perbanyak aktifitas fisik untuk


mengurangi berat badan.

Kurangi konsumsi alkohol.

Konsumsi minyak ikan.

Suplai kalsium, meskipun hanya menurunkan sedikit tekanan darah tapi


kalsium juga cukup membantu.

Pencegahan Sekunder

Pola makanam yamg sehat.

Mengurangi garam dan natrium di diet anda.

12
Fisik aktif.

Mengurangi Akohol intake.

Berhenti merokok.

Pencegahan Tersier

Pengontrolan darah secara rutin.

Olahraga dengan teratur dan di sesuaikan dengan kondisi tubuh.

2.7 Pengobatan Hipertensi

Pengobatan hipertensi yang paling baik adalah :

a. Selalu mengontrol tekanan darah secara teratur dengan memeriksakan diri ke


dokter.

b. Selalu minum obat teratur meskipun tanpa keluhan.

c. Mengurangi konsumsi garam.

d. Perbanyak konsumsi sayur dan buah.

e. Mematuhi nasihat dokter.

Selain obat-obatan yang diijinkan oleh dokter,ada cara lain yang tradisisonal yaitu
dengan :

1. Dua buah belimbing diparut kemudian diperas airnya sehingga menjadi satu
gelas belimbing dan diminum setiap pagi.

2. Daun salam 4 lembar + 2 gelas air direbus sampai menjadi 1 gelas, minum 2
gelas/hari.

3. Makan 2 buah ketimun / hari atau dibuat jus

13
Cara membuat jus mentimun :

d. kg buah mentimun dicuci bersih

e. Dikupas kulitnya kemudian diparut

f. Saring airnya menggunakan penyaring/kain bersih

g. Diminum setiap hari 1 kg untuk 2 kali minum pagi dan sore hari

14
BAB III

KESIMPULAN

Penyakit Hipertensi merupakan suatu masalah kesehatan masyarakat yang mana


dapat dihadapi baik itu dibeberapa negara yang ada didunia maupun di Indonesia.
Cara mengatur diet untuk penderita hipertensi adalah dengan memperbaiki rasa
tawar dengan menambah gula merah/putih, bawang (merah/putih), jahe, kencur
dan bumbu lain yang tidak asin atau mengandung sedikit garam natrium.
Makanan dapat ditumis untuk memperbaiki rasa. Membubuhkan garam saat diatas
meja makan dapat dilakukan untuk menghindari penggunaan garam yang
berlebih. Dianjurkan untuk selalu menggunakan garam beryodium dan
penggunaan garam jangan lebih dari 1 sendok teh per hari.

15
BAB V
DISKUSI

Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan tenaga kesehatan di


Puskesmas Syamtalira Bayu dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan
perilaku masyarakat Syamtalira Bayu khususnya desa Pulo Blang Trieng dalam
penatalaksanaa dan pencegahan hipertensi dengan standar kesehatan adalah
sebagai berikut :
pengertian hipertensi penyebab hipertensi klasifikasi hipertensi tanda dan
gejala hipertensi komplikasi hipertensi cara mengatasi dan mencegah
hipertensi
1. Memberikan informasi tentang pengertian hipertensi sesuai ketetapan
standar kesehatan.
2. Memberikan informasi tentang penyebab, klasifikasi hipertensi, tanda dan
gejala hipertensi, komplikasi hipertensi,
3. Secara rutin memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya
mengontrol tekanan darah
4. Rutin melakukan pemantauan kepada masyarakat yang beresiko hipertensi
dan memberitahukan pola hidup yang baik oleh puskesmas.

Pada penelitian ini, tingkat pengetahuan masyarakat dan perilaku


masyarakat dinilai setelah intervensi. Masyarakat sudah mengetahui pengertian
hipertensi, penyebab hipertensi, tanda dan gejala, komplikasi, dan pencegahan
hipertensi.
Dari hasil penelitian, mayoritas masyarakat melakukan perubahan perilaku
terhadap penggunaan air bersih. Masyarakat yang awalnya menggunakan air
sumur yang berwarna dan berbau dan tidak memenuhi standar kesehatan untuk
keperluan konsumsi dan keperluan lainnya seperti mandi sudah mulai merubah
perilakunya dengan cara membuat tempat penyaringan air sesuai dengan edukasi
yang sebelumnya telah diberikan. Sehingga air yang digunakan masyarakat saat
ini sudah dapat dikatagorikan sebagai air yang memenuhi standar kesehatan. Hal
ini disebabkan karena masyarakat sudah mendapatkan pengetahuan bagaimana air
bersih yang memenuhi standar kesehatan dan bagaimana cara mengolah air yang

16
kurang bersih menjadi air bersih yang sesuai standar kesehatan. Masyarakat
dengan pengetahuan dan perilaku penggunaan air bersih yang buruk hampir
seluruhnya tidak mengetahui bagaimana yang dikatakan air bersih dan bagaimana
cara mengolah air menjadi bersih sesuai dengan standar kesehatan.

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Tingkat pengetahuan masyarakat desa Punti tentang penggunaan air bersih


sebelum intervensi, diketahui sebanyak orang () mempunyai pengetahuan baik,
orang () mempunyai pengetahuan sedang dan sebanyak orang () mempunyai
pengetahuan kurang baik

Setelah menapatkan, tingkat pengetahuan masyarakat desa Punti tentang


penggunaan air bersih mengalami peningkatan dibandingkan sebelum intervensi
yaitu, sebanyak orang () mempunyaikelakuan baik, dan orang mempunyai
pengetahuan yang sedang.

Dari hasil evaluasi setelah kegiatan edukasi penggunaan air bersih dan
edukasi pengelolaan air menjadi air bersih didapatkan perubahan perilaku
masyarakat terhadap pengolahan air. Dari 6 sampel yang diambil secara acak dari
total 256 sampel maka didapatkan hasil 5 orang () sudah melakukan pengolahan
air dengan menggunakan saringan air dan 1 orang () belum melakukan
pengolahan air dengan menggunakan saringan. Dari data tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa ada perubahan perilaku kearah yang lebih baik.

6.2 Saran

Untuk masyarakat:

17
1. Agar menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan cara
menggunakan air bersih
2. Agar mengajak masyarakat lain yang belum menggunakan air bersih untuk
dapat menggunakan air bersih yang sesuai dengan standar kesehatan.

Untuk Puskesmas :

1. Senantiasa memberikan / mensosialisasikan tentang penggunaan air bersih


yang sesuai dengan standar kesehatan di setiap desa yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Syamtalira Bayu secara berkala.
2. Meningkatkan promosi kesehatan tentang penggunaan air bersih di desa
melalui spanduk dan poster.

Untuk Dinas Kesehatan:

1. Melakukan survey langsung ke desa-desa agar mengetahui kendala yang


dihadapi masyarakat dalam penggunaan air bersih dan pengolahan air
menjadi air bersih.

Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh. Hasil penelitian


diharapkan dapat menjadi informasi deskriptif bagi pemegang program
bidang kesehatan khususnya penyakit tidak menular.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Desa Ceurih Kecamatan Ulee Kareng Kota


Banda Aceh selama 8 bulan, yang dimulai pada bulan April - November

2012. Desain penelitian cross sectional study dan jenis penelitian


deskriptif analitik. Populasi adalah seluruh masyarakat miskin yang ada di
Desa Ceurih Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh. Sampel adalah

18
masyarakat miskin yang sesuai dengan kriteria inklusi yang meliputi;

(a) umur lebih dari 18 tahun, (b) status menetap saat pengumpulan
data dilakukan, (c) orang miskin sesuai kriteria Badan Pusat Statistik (BPS)
dan (d) bersedia berpartisipasi dalam penelitian. Berdasarkan informasi dari
BPS Kota Banda Aceh, terdapat 1.097 penduduk miskin di Kecamatan Ulee

Kareng. Dikarenakan pemilihan sampel tidak bisa menggunakan


simple random sampling akibat besarnya jumlah populasi, maka jumlah
sampel minimal yang sudah didapatkan dikalikan dengan faktor koreksi
(deff) sebesar 2, sehingga diperoleh jumlah sampel sebesar 166 orang.
Pengambilan sampel dilakukan

secara purposive berdasarkan keterangan dari pihak Kecamatan Ulee

Kareng, selanjutnya mendatangi responden yang ada di desa


terbanyak penduduk miskinnya secara langsung sampai mencapai jumlah
yang telah ditentukan.

Responden dengan kategori miskin dinilai berdasarkan acuan BPS


yang terkait pada pengeluaran penduduk untuk bahan makanan dan bahan
non pangan dimana penghasilan

66

perbulan sekitar Rp. 360.000,00 dan per hari sekitar Rp. 12.000,00.9

19
Pengumpulan data dilakukan oleh tim peneliti dari Loka Litbang Biomedis
Aceh dan petugas Puskesmas Ulee Kareng Kota Banda Aceh dengan

memberikan penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan.


Meminta kesediaan calon responden untuk berpartisipasi dalam penelitian,
penandatanganan informed consent, melakukan penimbangan berat badan,
pengukuran tinggi badan, pengukuran tekanan darah dengan menggunakan
tensimeter air raksa dan stetoskop dengan standar mengacu pada Joint
National Committee (JNC-7) .

Dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol total dengan rapid test easy

touch dan melakukan wawancara terhadap responden untuk


mengetahui karakteristik responden, berupa jenis kelamin, umur, pendidikan,
indeks massa tubuh (IMT), pola makan, (makanan berlemak) dan kolesterol
total. Data dianalisa menggunakan software stata 12 dengan analisis regresi
Cox.10 untuk mendapatkan faktor resiko relatif (RR), confident interval (CI)
95% dan tingkat kemaknaan (P) untuk analisis bivariat diambil nilai < 0,25
sedangkan untuk analisis Multivariat dengan nilai < 0,05.

HASIL

Dari total 166 responden yang diperiksa dan diwawancarai, diketahui


bahwa yang menderita hipertensi berjumlah 43 orang (25,90%) dan yang
tidak menderita hipertensi sebanyak 123 orang (74,10%). Hasil

analisis bivariat didapatkan karakteristik masyarakat miskin yang


bermakna terhadap kejadian hipertensi

adalah jenis kelamin, umur, pendidikan, indeks massa tubuh (IMT),


pola makan, (makanan berlemak) dan kolesterol total, seperti
serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang

20
optimal.3

Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan pada tanggal 10 Mei dan 22 Mei


2017 di desa Kaye Panyang Kecamatan Syamtalira Bayu Kabupaten Aceh
Utara.

3.3 Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan dengan:
a. Data Primer
Diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden
menggunakan kartu deteksi dini tumbuh kembang anak dan KPSP, yang
langsung ditanyakan kepada responden tentang poin-poin pertanyaan yang ada
dalam kartu deteksi dini tumbuh kembang anak dan KPSP.

b. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari Puskesmas Syamtalira Bayu, yaitu data
mengenai profil komunitas umum, data geografis dan data demografis.

21
DAFTAR PUSTAKA

1. Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan


Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan
Dasar. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI, 2006.
2. Depkes RI. Pedoman Kerja Puskesmas Mengacu Indonesia Sehat 2010.
Jakarta, 2003.

22
3. Rusmil, Kusnandi. 2006. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: DepKes RI.
4. Departemen Kesehatan RI. 2009. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi,
dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Departemen Kesehatan : Jakarta
5. Djauhar Ismail. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak. Diundur dari:
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/1956041219830
11ATANG_SETIAWAN/PERKEMBANGAN_ABK/DETEKSI_DINI_TUMB
UH_KEMBANG_ANAK.pdf diakses pada tanggal 10 Mei 2017
6. Soejatdmiko. 2008. Deteksi Dini Gangguan Tumbuh Kembang Balita, Sari
Pediatri, Vol 1 No. 3
7. Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara. Profil Kesehatan Dinas Kesehatan
Kabupaten Aceh Utara 2016.
8. Puskesmas Syamtalira Bayu. Profil Puskesmas Syamtalira Bayu Tahun 2016.
9. Soedjatmiko. Deteksi Dini Gangguan Tumbuh Kembang Balita. Diunduh dari:
http://www.idai.or.id/saripediatri/pdfile/3-3-12.pdf diakses pada tanggal 10 mei
2017.
10. Riset Kesehatan Dasar 2007. Pedoman pengukuran dan Pemeriksaan. Badan
Litbang dan Pengembangan Kesehatan RI Departemen Kesehatan, Jakarta
2007.
11. http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/retrieve/6658

23

Anda mungkin juga menyukai