PUISI Guruku Pahlawanku
PUISI Guruku Pahlawanku
PUISI Guruku Pahlawanku
http://idontop.com/puisi-guru.html
CERPEN :
Takdirlah Sutradaranya
Andai kau menyatukan sepasang kasih, tiada luka menyayat lara, tiada puitis mengandung
dusta tiada air mata terbuang percuma, tiada hidup berakhir sia. Tidakkah kau dengar
rengkuhan doa memanggil cinta?
Takdir, kutulis kisahku menyentuh ibamu, berharap kau satukanku dengan kasihku.
Disepertiga malam, masa seakan berhenti. Seakan semua terkesima mendengar munajatku
yang memohon akan cinta.
Kasihku berawal dari perjumpaanku dengan Rahman, kala ia menjadi guru ngajiku.
Rahman istimewa. Ia tuli dari konsonan kata tak bermakna, ia bisu dari ucapan kotor dari
bibirnya, ia lumpuh dari jalan mungkar. Ia hafidz. Ia nyaris sempurna. Namun, penglihatan
diambilNya, agar ia tak terlena oleh kegelimangan dunia fana.
Aku mencintainya.
Suatu hari, Rahman meminagku. Aku bahagia, hingga aku lelah sendiri agar semesta tau
tentang bahagiaku.
Cinta. Aku kalap. Orang tuaku murka hingga menumbuhkan penyakit ginjal dalam diriku.
Jika kita berjodoh, Insyaallah kita akan bertemu sebagai pasangan yang hahal La.
Ingin hati memeluknya. Menangis, bercerita akan hidupku yang rapuh digerogoti asa yang
terlanjur bahagia.
Nyeri menusuk igaku. Tarikan nafas seakan mencekikku. Setelah operasi ginjal tiga hari lalu,
aku siuman.
Aku terseok mengejar waktu membawa Rahman pergi. Menghampiri hujan uang serasa
menjahit kulitku.
Kejam!! Takdir Kemana kau bawa Rahman? Aku ingin kebersamaan, bukan ginjal
Sebuah truk melaju kencang. Aku mematung di tengah jalan. Biar kuakhiri semua disini. Aku
siap. Rodanya melaju semakin dekat. Aku memejamkan mata dan trus itu menembus
tubuhku.
Tubuhku terlihat samar. Terasa ringan terangkat ke udara. Kau tak perlu melakukan itu
Ukhti. suara Rahman lembut, lalu menggandeng tanganku menuju titik terang.
Siti menangis tersedu di atas makam putrinya, Laila. Operasi yang dijalani anaknya gagal.
Penyesalannya adalah anaknya meninggal dalam keadaan kecewa akan cinta yang
ditentangnya. Ia hanya bisa meratap penuh penyesalan.
Maafkan ibu nak. Semoga kau bahagia di surga bersama Rahman doanya.
Seorang saudara sepupu yang tidak bertemu, hampir 28 tahun, yang teringat ia seorang anak
lelaki 5 tahun ditinggal ibu kandungnya, berperut buncit bernama Mimid.
Dan dalam pertemuan itu, Nana sebagai abang sepupu Mimid menanyakan sudah berkeluarga
dan tinggal di mana.
Mimid dengan tersenyum menjawabnya, Bang sebenarnya Mimid sudah berkeluarga, sudah
3 kali beristri, dan saat ini sedang berstatus duda bang, tadi malam semua berantakan.
Nana sedikit kaget, tapi terus saja Mimid diajak bicara tentang hal rumah tangga Mimid yang
berusia 30 tahun, dan Nana 50 tahun.
Oh jadi kemarin sebelum berantakan rumah tanggamu adalah memiliki dua istri, sayang
setelah setahun berlalu, ketahuan kalau kamu sudah nikah dengan wanita lain, maka istrimu
yang di rumah mengetahuinya dan menuntut kamu menceraikannya, sedangkan istri mudamu
diceraikan lebih dahulu karena tuntutan istri tuamu, begitu? Nana berkata kata dengan
seriusnya.
Ya bang, dulu saat Mimid berumah tangga yang pertama bertahan 2 tahun dan bercerai,
sedang dengan yang sekarang berantakan berjalan 8 tahun, dengan yang muda setahun
bang Mimid meneruskan pembicaraan rumah tangganya.
Rencana kamu selanjutnya bagaimana? Nana kembali bertanya.
Besok Mimid bersama bang Pahru dan Bang Didin akan Mimid ajak untuk merujuk ke istri
yang muda, sedang mengandung, kasihan bang, tadinya ia diceraikan atas tuntutan istri yang
tua yang marah sekali, selama setahun dimadu, tapi setelah Mimid ceraikan, malah ia pun
minta diceraiya apa mau dikata dan mungkin besok besok setelah tiba, ia pun akan
kurujuk dan dirubah posisi menjadi istri muda Mimid mengakhiri bicara sambil tertawa.
Nah itu baru lelaki, cuma kamu melalaikan kebaikan, buktinya talak terhadap baik istrimu
yang pertama, terus perkawinan yang kedua dan yang ke Tiganya itu kebaikan ikatan rumah
tangga telah kamu gadaikan dengan rasa kebingungan, marah, dan rindunya dirimu yang
dibuat oleh diri sendiri tuh. Nana mengingatkan
Ya habis bagaimana lagi bang. Mimid membalas sambil tertawa.
Semoga mulai besok dengan rencana kembali rujuk dengan istri termudamu, juga bisa
secepatnya bisa rujuk kembali dengan istri tua yang ke Duamu Mid
Amiiin bang.
Ternyata satu perkara yang paling dibenci oleh kaum istri dalam rumah tangga adalah
Dimadu, dan jika hal ini terjadi terkadang mengakibatkan kehancuran baik jiwa dan raga.
Hal hal seperti Rumah tangga Mimid bisa saja terjadi dengan siapa saja, tapi jika diri kita
masing masing mampu dan mengetahui nilai nilai dari apa yang kita lakukan apakah
kebaikan atau keburukan, mungkin menggadaikan talak demi keinginan dan tuntutan pikiran
akan bisa dihindari, dan nilai nilai rumah tangga tidak menjadikan diri merasa satu
kehancuran rasa.
h-teks-cerpen-singkat-dan.html#
DRAMA
Dialog Drama
Lubis:
Besok hari Minggu kalian pada mau kemana nih? Pasti ada acara jalan-jalan ya?!
Erna:
Nggak tahu tuh.. aku belum punya rencana kemana-kemana.
Jalil:
Kalau aku mau stay dirumah aja. Aku mendingan belajar daripada jalan kesana-kemari
nggak jelas gitu.
Umroh:
Iya, aku juga sama dengan Jalil. Daripada keluyuran nggak jelas kan mending belajar aja
dirumah.
Jali dan Umroh memang berbeda dengan Lubis dan Erna. Jalil dan Umroh adalah sosok
remaja yang rajin belajar dan senantiasa memprioritaskan pendidikan.
Lubis:
Kalian hari Minggu pun masih dipake untuk belajar?! kan selama tujuh hari itu kita hanya
punya satu hari untuk menenangkan diri, ngapain juga mesti dipake untuk belajar.
Erna:
Iya, mereka ini rajin banget sih. Padajal belajar selama enam hari itu kan juga sudah lebih
dari cukup.
Umroh kemudian menjabarkan kepada mereka bedua, betapa pendidikan itu jauh lebih
penting daripada bermain atau keluyuran nggak tentu arah.
Umroh:
Berlibur itu emang perlu sih.. kita pastinya emang merasa jenuh jika setiap hari hanya
belajar dan belajar, tapi kit aharus ingat bahwa dengan banyak belajarlah yang akan
menjadikan kita sebagai anak yang pintar.
Jalil:
Iya, aku setuju dengan kamu, Umroh. Udahlah, aku sih bukannya melarang kalau kalian
mau jalan, tapi maunya aku tuh kalian tetap fokus sama pendidikan. Jangan kebanyakan
keluyuran, sementara pendidikan kalian abaikan.
Erna:
Siapa bilang aku mengabaikan pendidikan. Aku juga belajar kok.. cuman nggak serajin
kalin sih..
Umroh:
Nah itu dia, mulai sekarang kalian harus memberi waktu yang lebih banyak untuk proses
belajar kalian agar nantinya kamu bisa lulus dengan nilai yang membanggakan.
Lubis pun dibuat terenung oleh nasehat temannya itu (betapa mereka ini sangat
mementingkan pendidikan katimbang bermain) bisik Lubis dalam hati.
Ok, aku terima masukan kalian. Sepertinya apa yang kalian sampaikan itu emang benar.
Mulai sekrang aku harus lebih care dengan pendidikan.
Erna:
Iya juga ya.. ngapain aku harus ngebuang banyak waktu untuk tujuan yang nggak jelas
gitu, sementara pendidikan yang harusnya aku beri banyak perhatian malah jadi
terabaikan.
BAHASA INDONESIA
DISUSUN OLEH :
KELAS : X AP.2
I) Exposisi: Reza
: Dodit
: Pak satpam
: Bayu
: Riska
: Sinta
1. Permasalahan
Reza terlambat datang ke sekolah karena pada malam harinya bergadang hingga
tengah malam.
2. Komplikasi
Dodit teman sekelas reza yang juga datang terlambat mengajaknya bolos masuk
jam pelajaran pertama
3. Catatan I
Reza dan Dodit kepergok oleh Bu Riska ketika akan pergi ke kantin untuk bolos
4. Catatan II
Bu Riska membawa mereka ke guru matematika yaitu Bu Sinta, dan mereka pun
memberikan hukuman push up kepada Reza dan Dodit agar ada efek jera
5. Kesimpulan
Reza dan Dodit menyadari kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulangi
perbuatannya lagi
3. Karakter
Protagonis: Reza
Antagonis: Dodit
Tritagonis: Bu Rizka (guru BP)
Figuran: Bayu, Pak Satpam, Sinta
4. Latar
a. Tempat/Depan kantin, depan kelas
b. Waktu/ Kejadian pagi hari
c. Sosial
Reza datang ke sekolah terlambat karena semalam bermain game online hingga larut
malam.
Naskah Drama
Disuatu pagi hari sekitar jam 07.30. Suasana sekolah sudah mulai sepi karena semua
siswa sudah masuk kelas, pintu gerbang sekolah pun hampir di tutup.
Reza : pak satpam tunggu (sahut reza sambil berlari menuju pintu gerbang)
Pak satpam : kamu? Jam berapa ini, jam segini baru dateng
Reza : maaf Pak, saya kesiangan, tolong bukakan pintu nya pak, please!!!!
Tiba-tiba datang temen sekelas reza yaitu dodit yang pada pagi itu juga datang
terlambat
Dodit : tunggu.....(melambaikan tangan kearah pak satpam sambil berlari)
Pak satpam : kamu juga datang terlambat, ngga punya jam apa di rumah
Dodit : maaf pak, ijinin kami masuk pak, sekali ini aja, please!!!
Reza dan dodit pun sedikit memelas agar bisa di beri ijin masuk oleh pak satpam
Pak satpam : ya udah, masuk, tapi awas jangan di ulangi lagi, nanti saya di tegur kepala
sekolah
Siap pak...(sahut mereka berdua)
Di tengah perjalanan masuk kelas yang terletak di lantai dua, mereka berdua sedikit
melakukan pembicaraan, Dodit sambil berjalan santai sedangkan reza sedikit tergesa-
gesa sambil berjalan cepat, tiba-tiba Dodit merencanakan sesuatu agar tidak masuk
kelas jam pertama.
Sumber http://www.jatikom.com/2016/03/contoh-naskah-drama-untuk-6-
orang.html#ixzz4VQHw7bFY
Follow us: jatikom on Facebook
Kartu ATM
Sekarang pakai kartu ATM kalian!, perintah Bu Nisa, guru Agama kami.
ATM itu singkatan dari Aku Tidak Menyontek. Untuk mendapat kartu itu kita harus
mematuhi sebuah peraturan, yaitu tidak menyontek. Kartu ATM dipakai saat ulangan dan saat
latihan. Tapi, aku tidak mempunyai kartu ATM, karena aku orangnya tidak pintar dan malas
belajar.
Akhirnya, ulangan pun dimulai. Aku mengerjakan soal-soal itu. Tapi, nomor 1, 3, 4, 7 dan 9,
aku kesulitan. Kulihat ke sampingku untuk bertanya. Sayangnya ia memakai kartu ATM.
Kulihat ke arah lain. Mereka juga memakai kartu ATM. Bu Nisa tersenyum melihatku.
Akhirnya, aku pun bertanya ke Varia dengan mengancam kalau tidak jawab, ia tidak akan
boleh pulang denganku. Tapi, ia menunjukkan kartu ATMnya. Aku mulai merasa kesal. Aku
pun menjawab soal itu dengan asal-asal.
Saat Pulang
Aku langsung berlari ke mobil Ayah. Aku biarkan Varia mencariku. Biarin aja dia mencariku.
Siapa suruh ia tidak memberiku jawaban. Aku pun memasuki mobil Ayah. Kak Fani, kakak
perempuanku, sudah berada di dalam mobil.
Varia mana, Len?, tanya Ayah. Mana aku tahu, ucapku sambil melihat ke arah Ayah.
Kita tunggu aja, ya, kata Ayah.
Aku benci mendengar Ayah berkata begitu. Kulihat Varia membuka pintu mobil dengan muka
pucat dan penuh dengan keringat.
Kamu kenapa tinggalin aku, Len?, tanya Varia. Siapa suruh tadi kamu begitu, ucapku
dengan suara sedikit kasar. Varia, kamu pakai kartu ATM juga?, tanya Kak Fani. Iya,
Kak, jawab Varia. Kakak juga ada, kata Kak Fani sambil menunjukkan kartu ATMnya.
Kartu ATM itu apa?, tanya Ayah.
Kak Fani dan Varia menjelaskan kartu ATM kepada Ayah. Aku hanya terduduk diam
memandangi jendela. Setelah selesai menjelaskan, Ayah pun mengerti.
Wah Helen ada?, tanya Ayah. Nggak ada, Yah, jawabku menundukkan kepalaku.
Kamu tahu, gak, Len? Kalau ikut ATM, kita akan dapat kelebihan, loh, kata Varia sambil
menyodorkan sebuah kertas. Wah Aku mau ikut, Var. Besok aku daftar, deh sama Pak
Stanlius. Kamu temeni aku, ya, Var, ucapku tersenyum setelah membaca kertas itu. Ok,
kata Varia.
http://www.materikelas.com/2016/08/5-contoh-teks-cerpen-singkat-dan.html#
Arti Sebuah Kejujuran
Dalam suasana belajar mengajar di dalam kelas dan sedang dilaksanakan ulangan secara
mendadak. Pengumpulan tugas harus dilakukan segera.
Pak Guru : Anakanak, silakan dikumpulkan tugas karya tulis minggu kemarin.
Firman : karya tulis dikumpulkan berdasarkan tema atau berdasarkan kelompok saja pak?
Pak Guru : berdasarkan kelompok saja..ayo segera ketua kelas dikumpulkan tugas
karya tulis teman temannya
(kemudian ketua kelas berjalan keliling mengumpulkan tugas karya tulis teman-
temannya)
Guru : Karena ini merupakan tugas perorangan yang dikerjakan secara berkelompok,
maka penilian akan dilakukan berdasarkan isi dari karya tulis dan keragan tema serta isi
tulisan dalam satu kelompok.
Pak Guru : Ayo kalau sudah selesai mengumpulkan tugas, masukkan buku kalian semua
kedalam tas. Saya akan memeberikan ulangan mendadak.
Yohan : Apa? ulangan apa lagi pak? baru saja kemarin sudah diadakan ulangan!
Yani : baik pak (sambil berjalan membagikan kertas Suasana ruang kelas berubah
menjadi berisik karena setiap siswa mengeluh tentang diadakannya ulangan mendadak
itu)
Pak Guru : pada ulangan kali ini, saya ingin kalian menulis ulang tentang inti dari karya
tulis yang kalian buat. Tulis garis besarnya saja beserta poin-poin terpenting
kesimpulannya. Waktu yang saya berikan untuk mengerjakan ulangan ini yaitu 25 menit,
dan dimulai dari sekarang
(kemudian suasana kelas terasa hening dan para siswa sedang sibuk mengerjakan tugas.
Sementara itu, pak guru sibuk memeriksa tugas karya tulis yang tadi dikumpulkan. Pk
guru kemudian menemukan sebuah keanehan pada tugas karya tulis milik Firman dimana
isinya sama persis dengan karya tulis milik Yohan. Setelah 25 menit berlalu, kertas
ulangan lalu dikumpulkan)
Pak Guru : baiklah silakan kalian istirahat. Tolong Firman and Yohan tetap disini, saya
mau bicara
(semua siswa keluar ruang kelas kecuali Firman dan Yohan)
Pak Guru : saya minta kalian berdua jujur kepada saya. Kenapa isi tugas karya tulis
kalian bisa sama persis, bahkan untuk titik dan komanya sekalipun.
Pak Guru : Lalu, bagaimana dengan ulangan tadi. Mengapa isi dari jawaban ulangan
kalian tidak sama dengan isi karya tulis kalian? bisa menjelaskan ke saya?
Pak Guru : baiklah kalau kalian tidak mau mengaku, saya anggap kalian tidak
mengerjakan tugas karya tulis dan tidak mengikuti ulangan tadi
Yohan : maaf pak. Kalau saya jujur, apakah kalau saya berkata jujur maka saya akan
memaafkan saya?
Guru : saya lebih menghargai sebuah kejujuran daripada harus melihat anak didik saya
melakukan hal yang tidak jujur.
Yohan : saya mendapatkan materi untuk tugas karya tulis dari internet pak. Saya
langsung meng-copy dan tidak saya baca lagi. Makanya ulangan tadi tidak sama dengan
isi karya tulis saya
Pak Guru : trus kamu Firman, ada yang bisa dijelaskan ke saya?
Firman : saya minta tolong adik saya mengerjakan tugas karya tulis itu pak. Dan
kelihatannya dia mencari sumber dari internet. Maaf pak. Saya berjanji tidak akan
mengulanginya kembali.
Pak Guru : Baiklah kalau begitu. Tugas karya tulis dan ulangan kalian saya kembalikan.
kalian diharuskan untuk membuat karya tulis lagi dan dikumpulkan dalam waktu 3 hari.
Setelah itu, kalian harus mengikuti ulangan susulan yang materinya akan saya
beritahukan nanti.