RPP 3.11
RPP 3.11
RPP 3.11
Sekolah : SMA
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Kesetimbangan Ion dan pH Larutan Garam
Alokasi Waktu : 2 45 menit (1 Pertemuan)
A. Kompetensi Inti
Kompetensi sikap:
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
D. Materi Pembelajaran
2. Reaksi Pelarutan Garam
3. Garam yang Bersifat Asam dan Garam yang Bersifat Basa
4. pH Larutan Garam
F. Media Pembelajaran
Media/Alat : Lembar Kerja, Papan Tulis/White Board, LCD, alat Lab
G. Sumber Belajar
1. Buku Kimia Kelas XI, Kementerian dan Kebudayaan Tahun 2013.
2. Internet.
3. Buku/ sumber lain yang relevan.
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 45 menit)
IPK :
1) Terampil dalam melakukan pengujian sifat senyawa garam
Pertemuan 2 (2 x 45 menit)
IPK
1) Menjelaskan pengertian hidrolisis garam dan jenis-jenis garam yang terhidrolisis dalam air.
2) Menuliskan reaksi-reaksi garam yang terhidrolisis.
Pendahuluan
1) Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai;
2) Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
3) Melalui tanya jawab membahas kembali tentang hidrolisis garam dalam air;
4) Merekam (memperhatikan dan menulis ungkapan yang dikemukakan peserta didik di
papan tulis), memberikan sedikit ulasan;
5) Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai berkaitan perhitungan reaksi
hidrolisis garam;
6) Menyampaikan garis besar cakupan materi perhitungan reaksi hidrolisis garam;
7) Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat
membahas materi perhitungan reaksi hidrolisis garam.
Kegiatan Inti
Stimulation (memberi stimulus)
1) Siswa mengamati pH larutan garam yang dapat terhidrolisis di dalam air.
Problem Statement (mengidentifikasi masalah)
2) Peserta didik menentukan sifat larutan garam
3) Peserta didik menuliskan reaksi-reaksi garam yang terhidrolisis di dalam air.
Data Collecting (mengumpulkan data)
4) Kemudian muncul pertanyaan dari siswa.
(1) Mengapa larutan garam ada yang bersifat asam, basa, atau netral?
(2) Larutan apa sajakah yang dapat terhidrolisis di dalam air?
Data Processing (mengolah data);
5) Siswa mengenal sifat dan reaksi larutan garam yang terhidrolisis.
6) Siswa menuliskan reaksi hidrolisis dari garam saat dilarutkan dalam air.
Verification (memverifikasi);
Generalization (menyimpulkan);
7) Siswa menyimpulkan sifat dan reaksi larutan garam yang dapat terhidrolisis di dalam air.
Kegiatan Penutup
1) Guru memberikan tes tertulis. Soal-soal tes tertulis yang diberikan merupakan evaluasi
dari materi yang telah dipelajari siswa.
Peremuan 3 (2 x 45 menit)
IPK
1) Menjabarkan perhitungan Kh, [H+], dan [OH] larutan garam.
2) Menentukan pH larutan garam yang terhidrolisis.
Pendahuluan
1) Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai;
2) Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
3) Melalui tanya jawab membahas kembali tentang perhitungan Kh, [H+], dan [OH] larutan
garam;
4) Merekam (memperhatikan dan menulis ungkapan yang dikemukakan peserta didik di
papan tulis), memberikan sedikit ulasan;
5) Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai berkaitan perhitungan Kh, [H+],
dan [OH] larutan garam;
6) Menyampaikan garis besar cakupan materi perhitungan Kh, [H+], dan [OH] larutan garam;
7) Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat
membahas materi perhitungan Kh, [H+], dan [OH] larutan garam.
Kegiatan Inti
Memberi stimulus
a) Siswa mengamati hubungan antara tetapan hidrolisis (Kh), konsentrasi H+ dan OH- larutan garam.
Mengidentifikasi masalah
b) Siswa mempelajari perhitungan [OH] dan Kh larutan garam yang bersifat basa; perhitungan [H+]
dan Kh larutan garam yang bersifat asam; serta perhitungan [H+] dan Kh larutan garam yang berasal
dari asam lemah dan basa lemah.
c) Kemudian muncul pertanyaan dari siswa,
(1) Bagaimanakah cara menentukan pH larutan garam yang bersifat asam dan basa kuat?
(2) Bagaimanakah cara menentukan pH larutan garam yang bersifat asam dan basa lemah?
Mengumpulkan data
d) Siswa menghitung dan mencari jawabannya dari soal perhitungan [OH] dan Kh larutan garam yang
bersifat basa; perhitungan [H+] dan Kh larutan garam yang bersifat asam; serta perhitungan [H+] dan
Kh larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah yang telah diberikan.
e) Siswa mengerjakan Uji Kompetensi 8.2 halaman 201 Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Kimia
2
Mengolah data
f) Siswa memahami perhitungan [OH] dan Kh larutan garam yang bersifat basa; perhitungan [H+] dan
Kh larutan garam yang bersifat asam; serta perhitungan [H+] dan Kh larutan garam yang berasal dari
asam lemah dan basa lemah.
Memverifikasi
g) Siswa
Menyimpulkan
h) Siswa menyimpulkan jawaban dari Uji Kompetensi 8.2.
Penutup
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes
tertulis kembali.
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum) diberikan
materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan
- Siwa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
Berbagai macam reaksi kimia tanpa kita sadari begitu akrab dengan kehidupan kita,
diantaranya adalah:
1. Pernahkah Anda melihat besi maupun seng berkarat?
2. Benda perhiasan yang disepuh kembali karena warnanya yang pudar?
3. Energi listrik yang ditimbulkan oleh aki kendaran bermotor?
4. Atau yang lebih sederhana ketika kita mengupas buah apel, beberapa saat akan terjadi
perubahan warna. Mengapa hal itu bisa terjadi?
Semua kejadian atau peristiwa di atas merupakan contoh dari reaksi oksidasi atau reduksi
yang akrab kita sebut sebagai reaksi redoks.
Sesuai dengan perkembangannya, ada tiga konsep untuk menjelaskan reaksi oksidasi
reduksi (redoks). Konsep tersebut adalah sebagai berikut:
1. Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen.
2. Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron.
3. Konsep redoks berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi.
Berikut penjelasan sederhana untuk ketiga konsep reaksi oksidasi reduksi (redoks) di atas.
1. Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen.
Berdasarkan konsep pertama:
a. Oksidasi adalah peristiwa pengikatan oksigen
Adapun contoh yang terkait dengan reaksi oksidasi berdasarkan konsep ini adalah
sebagai berikut:
1) Perkaratan logam besi
Reaksi perkaratan logam besi:
4Fe(s) + 3O2(g) 2Fe2O3(s) [karat besi]
2) Pembakaran bahan bakar (misalnya gas metana, minyak tanah, LPG, solar)
Reaksi pembakaran gas metana (CH4): akan menghasilkan gas karbon dioksida dan
uap air.
CH4(g) + O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)
3) Oksidasi glukosa (C6H12O6) dalam tubuh (respirasi). Di dalam tubuh, glukosa di
pecah menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti carbon dioksida dan air.
C6H12O6(aq) + 6O2(g) 6CO2(g) + 6H2O(l)
4) Oksidasi tembaga Cu, belarang S, dan belerang dioksida SO2:
Cu(s) + O2(g) CuO(s)
S(s) + O2(g) SO2(g)
SO2(g) + O2(g) SO3(g)
5) Buah apel maupun pisang setelah dikupas akan berubah warna menjadi
kecoklatan
6) Minyak makan yang disimpan terlalu lama dan dalam kondisi terbuka akan
menyebabkan bau tengik hasil dari pengikatan oksigen (teroksidasi)
7) Menurut Anda, contoh apa lagi yang terkait dengan peristiwa oksidasi berdasarkan
konsep pertama? Silakan tambahkan di sini !!
Zat yang mengikat oksigen kita sebut sebagai reduktor/pereduksi.
Berdasarkan contoh-contoh reaksi oksidasi di atas, maka reduktor untuk reaksi: 1)
Besi Fe; 2) Metana CH4; 3) Glukosa C6H12O6; 4) Cu, S, SO2
b. Reduksi adalah peristiwa pelepasan oksigen (kebalikan dari reaksi oksidasi)
Adapun contoh yang terkait dengan reaksi reduksi berdasarkan konsep ini adalah
sebagai berikut:
1) Reduksi mineral hematit F2O3 oleh karbon monoksida CO
F2O3(s) + CO(g) 2Fe(s) + CO2(g)
2) Reduksi kromium(III) oksida Cr2O3 oleh aluminium Al
Cr2O3(s) + 2Al(s) 2Cr(s) + Al2O3(s)
3) Reduksi tembaga(II) oksida CuO oleh gas hidrogen H2
CuO(s) + H2(g) Cu(s) + H2O(g)
4) Reduksi SO3, KClO3, dan KNO3:
SO3(g) SO2(g) + O2(g)
3KClO3(s) 2KCl(s) + 3O2(g)
2KNO3(aq) 2KNO2(aq) + O2(g)
Zat yang melepas oksigen kita sebut sebagai oksidator/pengoksidasi. Berdasarkan
contoh-contoh reaksi reduksi di atas, maka oksidator untuk reaksi: 1) Hematit Fe2O3;
2) Kromium(III) oksida Cr2O3; 3) Tembaga(II) oksida CuO; 4) SO3, KClO3, KNO3.
2. Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron.
Pelepasan dan penerimaan elektron terjadi secara simultan, artinya jika suatu spesi
melepas elektron berarti ada spesi lain yang menyerapnya. Hal ini berlaku untuk ikatan
kimia. Silakan Anda hubungkan dengan materi ikatan kimia kelas X semeser I.
Berdasarkan konsep yang kedua:
a. Oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron
b. Reduksi adalah penerimaan elektron
Adapun contoh yang terkait dengan reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan
konsep ini adalah sebagai berikut:
1) Reaksi natrium dengan klorin membentuk natrium klorida NaCl
Oksidasi : Na (s) Na+ (aq)+ e [melepas 1 elektron] x2
Reduksi : Cl2 (g)+ e 2Cl (aq) [menerima 2 elektron]
-
x1
-----------------------------------------------------------------------------
2Na (s)+ Cl2 (g) 2Na+ (aq)+ 2Cl- 2NaCl
2) Reaksi kalsium dengan belerang membentuk calsium sulfida
Oksidasi : Ca (s) Ca2+ (aq)+ 2e [melepas 2 elektron]
Reduksi : S (s) + 2e S2-(aq) [menerima 2 elektron]
------------------------------------------------------------------------------
Ca (s)+ S (s) Ca2+ (aq)+ S2- (aq)CaS (s)
Zat yang melepas elektron (oksidasi) disebut reduktor, sedangkan zat yang menerima
elektron (reduksi) disebut oksidator.
3. Konsep redoks berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi.
Dalam berbagai kasus reaksi oksidasi yang kompleks, sulit untuk menentukan spesi
mana yang mengalami oksidasi dan reduksi. Contoh reaksi berikut:
2KMnO4 (aq)+3H2SO4 (aq)+ H2C2O4 (aq)K2SO4 (aq)+ 2MnSO4 (aq)+2CO2 (g) + 4H2O (l)
Dapatkah Anda menyebutkan spesi mana yang mengalami reaksi oksidasi dan
reduksi?
Untuk menjawab pertanyaan ini, maka digunakan konsep reaksi oksidasi reduksi
berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi (biloks).
Berdasarkan konsep yang ketiga
a. Oksidasi adalah pertambahan biloks
b. Reduksi adalah penurunan biloks
Ringkasan Konsep Redoks
Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi telah mengalami tiga tahap perkembangan sebagai
berikut.
Konsep Reaksi Oksidasi Reaksi Reduksi
1 - Penangkapan Oksigen - Pelepasan Oksigen
Contoh : Ca(s) + O2(g) CaO(s) Contoh : FeO(aq) Fe(s) + O2(g)
2 - Pelepasan Elektron - Penangkapan Elektron
Contoh : Zn(s) Zn (aq) + 2e
2+
Contoh : Cu2+(aq) + 2e Cu(s)
3 - Bilangan Oksidasi Naik - Bilangan Oksidasi Turun
Contoh : S2O3 (aq) S4O6 (aq)
2- 2-
Contoh : MnO42-(aq) Mn2+(aq)
Bilangan Oksidasi
Nilai bilangan oksidasi menunjukkan banyaknya elektron yang dilepas atau ditangkap,
sehingga bilangan oksidasi dapat bertanda positif maupun negatif. Kita dapat menentukan
besarnya bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa dengan mengikuti aturan berikut ini.
a. Unsur bebas dalam keadaan stabil (misalnya H2, O2, N2, Fe, dan Cu) mempunyai bilangan
oksidasi = 0.
b. Umumnya unsur H dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi = +1, kecuali dalam
senyawa hidrida, bilangan oksidasi H = 1.
Contoh: - Bilangan oksidasi H dalam H2O, HCl, dan NH3 adalah +1
- Bilangan oksidasi H dalam LiH, NaH, dan CaH2 adalah 1
c. Umumnya unsur O dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi = 2, kecuali dalam
senyawa peroksida, bilangan oksidasi O = 1
Contoh: - Bilangan oksidasi O dalam H2O, CaO, dan Na2O adalah 2
- Bilangan oksidasi O dalam H2O2, Na2O2 adalah 1
d. Unsur F dalam senyawa selalu mempunyai bilangan oksidasi = 1.
e. Unsur logam dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi selalu bertanda positif.
Contoh: - Golongan IA (logam alkali: Li, Na, K, Rb, dan Cs) bilangan oksidasinya = +1
- Golongan IIA (alkali tanah: Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba) bilangan oksidasinya = +2
f. Bilangan oksidasi ion monoatomik = muatannya.
Contoh: Bilangan oksidasi Fe dalam ion Fe2+ adalah +2
g. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawa = 0.
Contoh: - Dalam senyawa H2CO3 berlaku:
2 biloks H + 1 biloks C + 3 biloks O = 0
h. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam ion poliatom = muatan ion.
Contoh: - Dalam ion NH4+ berlaku 1 biloks N + 4 biloks H = + 1
Reduktor dan Oksidator
a. Reduktor : Zat yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi
b. Oksidator : Zat yang mengalami penurunan bilangan oksidasi
Contoh :
2K2MnO4(aq) + 4H2SO4(aq) + 5H2C2O4(aq) 2MnSO4(aq) + 2K2SO4(aq) + 10CO2(g) + 9H2O(l)
2. Penilaian
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 21 Batam
Tahun pelajaran : 2016/2017
Kelas/Semester : X / Semester I
Mata Pelajaran : Kimia
N WAKT KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK
NAMA
O U PERILAKU SIKAP NEG LANJUT
1
N WAKT KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK
NAMA
O U PERILAKU SIKAP NEG LANJUT
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Batam, Juli 2016
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 21 Batam, Guru Mata Pelajaran,
Soal
1. Jelaskan pengertian oksidasi dan reduksi berdasarkan perkembangan konsep reaksi
oksidasi-reduksi dibawah ini :
a. Pengikatan dan pelepasan oksigen
b. Pelepasan dan penerimaan elektron
c. Perubahan bilangan oksidasi
2. Tentukan bilangan oksidasi dari senyawa atau unsur yang diberi cetak tebal dan garis
bawah dibawah ini :
a. Cr2O72- b. MnO2 c. H2 d. 2Ag+
Jawaban
1. a. Pengikatan dan pelepasan oksigen
oksidasi : reaksi pengikatan oksigen
reduksi : reaksi pelepasan oksigen
b. Pelepasan dan penerimaan elektron
oksidasi : reaksi pelepasan elektron
reduksi : reaksi penerimaan elektron
c. Perubahan bilangan oksidasi
Oksidasi : reaksi yang ditunjukkan dengan kenaikan bilangan oksidasi
Reduksi : reaksi yang ditunjukkan dengan penurunan bilangan oksidasi
2. a. Cr = +6 c. H2 = 0
b. Mn = +4 d. Ag = +1
Batam, Juli 2016
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 21 Batam, Guru Mata Pelajaran,
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = 100
Skor maksimal
PEDOMAN PENSKORAN:
SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi
1 Kelengkapan Materi dan Daftar Pustaka 4
Presentasi sistematis sesuai materi
Menuliskan rumusan masalah
Dilengkapi gambar / hal yang menarik
yang sesuai dengan materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
Materi dibuat dalam bentuk charta /
Power Point
Tulisan terbaca dengan jelas
4
Isi materi ringkas dan berbobot
2 Penulisan Materi Bahasa yang digunakan sesuai dengan
materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
Percaya diri, antusias dan bahasa yang
lugas
Seluruh anggota berperan serta aktif
4
Dapat mengemukanan ide dan
3 Kemampuan presentasi berargumentasi dengan baik
Manajemen waktu yang baik
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12
Waktu : 2 X 45 menit
KELAS :
NAMA KELOMPOK :
ANGGOTA KELOMPOK :
Kompetensi Dasar :
3.9 Menganalisis perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi serta menentukan bilangan
oksidasi atom dalam molekul atau ion.
Tujuan Pembelajaran :
Melalui model pembelajaran discovery learning peserta didik dapat mengidentifikasi reaksi
reduksi dan oksidasi menggunakan konsep bilangan oksidasi unsur dan menganalisis
beberapa reaksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi yang diperoleh dari data hasil
percobaan dan/ atau melalui percobaan dengan memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam
melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab
MENYELIDIKI KONSEP-KONSEP REDOKS
2. Bandingkanlah posisi logam Fe dan senyawa Fe2O3 pada reaksi pengkaratan logam besi
dan isolasi logam besi.
a. Pada reaksi manakah logam Fe mengikat oksigen?
Reaksi tersebut termasuk reaksi oksidasi.
Jadi pengertian reaksi oksidasi adalah reaksi yang .. oksigen
c. Di alam bisa terjadi reaksi reduksi dan reaksi oksidasi terjadi secara bersama-sama,
seperti terjadi pada reaksi pementukan gas CO di bawah ini.
C(s) + H2O(g) CO(g) + H2(g)
Jika reaksi redoks (reduksi-oksidasi) dipecah menjadi 2 reaksi,maka :
C(s) + CO(g) termasuk reaksi .
H2O(g) H2(g) + termasuk reaksi .
d. Dalam reaksi redoks (reduksi-oksidasi) pembentukan gas CO, terdapat zat pereaksi
yang mengoksidasi senyawa C menjadi senyawa CO, yaitu senyawa . Zat ini
disebut reduktor. Jadi pengertian reduktor adalah
.
e. Dalam reaksi pembentukan gas CO, selain reduktor terdapat pula zat pereaksi yang
mereduksi senyawa H2O menjadi gas H2, yitu senyawa Zat ini disebut
oksidator. Jadi pengertian oksidator adalah
-
Na [ Cl ]
+
Na + Cl
a. Pada reaksi pembentukan senyawa NaCl tersebut, atom manakah yang melepaskan
elektron? . Dengan reaksinya sebagai berikut :
Na Na+ +
Reaksi tersebut termasuk reaksi oksidasi. Dengan demikian dapat disimpulkan
reaksi oksidasi adalah reaksi yang . elektron
b. Pada reaksi tersebut pembentukan senyawa NaCl, atom manakah yang menangkap
elektron? . Dengan reaksinya sebagai berikut :
-
Cl + [ Cl ]
Reaksi tersebut termasuk reaksi reduksi. Dengan demikian dapat disimpulkan
reaksi reduksi adalah reaksi yang .. elektron
c. Ketika di alam reaksi reduksi dan reaksi oksidasi selalu terjadi secara bersama-
sama. Sehingga persamaan setengah reaksinya adalah :
Reaksi oksidasi : Na Na+ + ..
Reaksi reduksi : 1/2Cl2 + Cl-
Reaksi redoks : Na + 1/2Cl2 NaCl
Yang bertindak sebagai reduktor adalah .
Yang bertindak sebagai oksidator adalah ..
b. Pada reaksi pembentukan gas CO2 yang berikatan secara kovalen rangkap dua
dengan struktur Lewisnya :
2 O + C O C O
Bagaimana beda elektronegatifitas antara C dan O?
..
Perbedaan elektronegatifitas mengakibatkan adanya muatan ............ positif dan
muatan ................ negatif.
Muatan parsial C = .......... dan muatan parsial O = ..........
Muatan parsial inilah yang seolah-olah adalah bilangan oksidasi (BO). Khusus
untuk unsur bebas, bilangan oksidasinya = 0, comtohnya =O2, C, Na, Cl2
Jadi bilangan oksidasi (BO )dari suatu atom menyatakan .....................yang
dilmiliki oleh atom seumpama elektron valensinya tertarik ke atom lain yang
berikatan dengannya dan memiliki keelektronegatifan lebih besar.
2. Bandingkanlah posisi logam Fe dan senyawa Fe2O3 pada reaksi pengkaratan logam besi
dan isolasi logam besi.
a. Pada reaksi manakah logam Fe mengikat oksigen? (pengkaratan logam besi)
(Skor 1)
Reaksi tersebut termasuk reaksi oksidasi.
b. Jadi pengertian reaksi oksidasi adalah reaksi yang (mengikat) oksigen
(Skor 1)
d. Di alam bisa terjadi reaksi reduksi dan reaksi oksidasi terjadi secara bersama-sama,
seperti terjadi pada reaksi pementukan gas CO di bawah ini.
C(s) + H2O(g) CO(g) + H2(g)
Jika reaksi redoks (reduksi-oksidasi) dipecah menjadi 2 reaksi,maka :
C(s) + (1/2O2) CO(g) termasuk reaksi (reaksi oksidasi)
(Skor 2)
H2O(g) H2(g) + (1/2O2) termasuk reaksi (reaksi reduksi)
(Skor 2)
e. Dalam reaksi redoks (reduksi-oksidasi) pembentukan gas CO, terdapat zat pereaksi
yang mengoksidasi senyawa C menjadi senyawa CO, yaitu senyawa (H2O) Zat ini
disebut reduktor. Jadi pengertian reduktor adalah (pereaksi yang mengoksidasi
dalam reaksi redoks)
(Skor 2)
f. Dalam reaksi pembentukan gas CO, selain reduktor terdapat pula zat pereaksi yang
mereduksi senyawa H2O menjadi gas H2, yitu senyawa (C) Zat ini disebut
oksidator. Jadi pengertian oksidator adalah (pereaksi yang mereduksi dalam reaksi
redoks) (Skor 2)
3. Perhatikan Reaksi pembentukan senyawa NaCl. Berdasarkan reaksi tersebut, jika
digambarkan struktur lewis pembentukan ikatan ion senyawa NaCl adalah sebagai
berikut :
-
Na [ Cl ]
+
Na + Cl
a. Pada reaksi pembentukan senyawa NaCl tersebut, atom manakah yang melepaskan
elektron? (Na) Dengan reaksinya sebagai berikut :
1)Na+ + (e-)
Na(Skor
(Skor 1)
Reaksi tersebut termasuk reaksi oksidasi. Dengan demikian dapat disimpulkan
reaksi oksidasi adalah reaksi yang (melepas) electron
(Skor 1)
b. Pada reaksi tersebut pembentukan senyawa NaCl, atom manakah yang menangkap
elektron? (Cl) Dengan reaksinya sebagai berikut :
(Skor 1) -
[ Cl ]
-
Cl + (e )
(Skor 1)
Reaksi tersebut termasuk reaksi reduksi. Dengan demikian dapat disimpulkan
reaksi reduksi adalah reaksi yang (menangkap) elektron
(Skor 1)
c. Ketika di alam reaksi reduksi dan reaksi oksidasi selalu terjadi secara bersama-
sama. Sehingga persamaan setengah reaksinya adalah :
Reaksi oksidasi : Na Na+ + (e-)
(Skor 1)
Reaksi reduksi : 1/2Cl2 + (e-) Cl-
(Skor 1)
Reaksi redoks : Na + 1/2Cl2 NaCl
Yang bertindak sebagai reduktor adalah (Na)
(Skor 1)
Yang bertindak sebagai oksidator adalah (Cl2)
(Skor 1)
b. Pada reaksi pembentukan gas CO2 yang berikatan secara kovalen rangkap dua
dengan struktur Lewisnya :
2 O + C O C O
Bagaimana beda elektronegatifitas antara C dan O? (O lebih elektonegatif daripada
C)
(Skor 1)
Perbedaan elektronegatifitas mengakibatkan adanya muatan (parsial) positif dan
muatan (parsial) negatif.
(Skor 2)
Muatan parsial C = (+4) dan muatan parsial O = (-2)
(Skor 2)
Muatan parsial inilah yang seolah-olah adalah bilangan oksidasi (BO). Khusus
untuk unsur bebas, bilangan oksidasinya = 0, comtohnya =O2, C, Na, Cl2
Jadi bilangan oksidasi (BO )dari suatu atom menyatakan (muatan) yang dimiliki
oleh atom seumpama elektron valensinya tertarik ke atom lain yang berikatan
dengannya dan memiliki keelektronegatifan lebih besar.
(Skor 1)