Tugas Aueh
Tugas Aueh
Tugas Aueh
PENDAHULUAN
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Menjelaskan kontrak dan pelaksanaannya ?
2. Menjelaskan pelaksanaan kontrak berdasarkan ketentuan umum ?
3. Menjelaskan pelaksanaan kontrak berdasarkan jasa pemborong ?
4. Menjelaskan pelaksanaan konrak berdasarkan jasa konsultasi ?
5. Menjelaskan pelaksanaan kontrak berdasarkan pengdaaan jasa lainnya ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b) Cakap
Cakap berarti dianggap mampu melakukan perbuatan hukum.
Prinsipnya, semua orang berhak melakukan perbuatan hukum, setiap
orang dapat membuat perjanjian, kecuali orang yang belum dewasa,
dibawah pengampuan, dan orang-orang tertentu yang dilarang oleh
undang-undang.
4
semacam ini baru dianggap sah jika dibuat dengan akta notaris dan tanpa
itu maka perjanjian dianggap tidak pernah ada.
2. Perjanjian Sepihak Dan Perjanjian Timbal Balik
Perjanjian Sepihak merupakan suatu perjanjian dengan mana hak dan
kewajiban hanya ada pada salah satu pihak saja. (contoh : perjanjian
hibah/pemberian). Sedangkan perjanjian Timbal Balik merupakan suatu
perjanjian yang membebankan hak dan kewajiban kepada kedua belah
pihak (misal : perjanjian jual-beli, perjanjian tukar-menukar, dll.).
3. Perjanjian Obligatoir Dan Perjanjian Zakelijk
Perjanjian Obligatoir merupakan suatu perjanjian yang mewajibkan
seseorang menyerahkan atau membayar sesuatu. Perjanjian NonObligatoir
merupakan perjanjian yang tidak mewajibkan seseorang menyerahkan
atau membayar sesuatu. Perjanjian ini menyebabkan seorang yang
memperoleh itu menjadi mempunyai hak milik atas benda yang
bersangkutan.
5
tindakan lainnya untuk mempengaruhi siapapun yang diketahui atau
patut dapat diduga berkaitan dengan pengadaan ini;
b. melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk mengatur hasil
pelelangan, sehingga mengurangi, menghambat atau memperkecil,
meniadakan persaiangan yang sehat dan/atau merugikan pihak lain;
c. membuat dan menyampaikan secara tidak benar dokumen atau
keterangan lain yang disyaratkan untuk penyusunan dan pelaksanaan
Kontrak ini .
2. Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan (termasuk semua anggota
Kemitraan/KSOapabila berbentuk Kemitraan/KSO) dan Sub penyedianya
(jika ada) tidak akan melakukan tindakan yang dilarang di atas.
3. Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti melakukan larangan-
larangan di atas dapat dikenakan sanksi-sanksi administratif sebagai
berikut:
a. pemutusan Kontrak;
b. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan sebagaimana
ditetapkan dalam SSKK;
c. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia; dan
d. dimasukkan dalam daftar hitam.
4. Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan oleh PPK kepada
PA/KPA.
5. PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan dikenakan sanksi
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
6
komponen berupa barang, jasa, atau gabungan keduanya yang tidak berasal dari
dalam negeri (impor) maka penggunaan komponen impor harus sesuai dengan
besaran TKDN dalam formulir rekapitulasi perhitungan TKDN (apabila diberikan
preferensi harga) yang merupakan bagian dari penawaran penyedia.
7
akan dikenakan denda sesuai keterlambatan. SPMK ini sendiri merupakan surat
yang telah secara resmi diatur dan berdasarkan beberapa acuan sebagai berikut :
- Keppres RI Nomor 80 Tahun 2003
- Dokumen Lelang
8
dan Peristiwa Kompensasi.Pemutakhiran program mutu harus menunjukkan
perkembangan kemajuan setiap pekerjaan dan dampaknya terhadap penjadwalan
sisa pekerjaan, termasuk perubahan terhadap urutan pekerjaan. Pemutakhiran
program mutu harus mendapatkan persetujuan PPK.Persetujuan PPK terhadap
program mutu tidak mengubah kewajiban kontraktual penyedia.
9
2.4.8 Keadaan Kahar
Keadaan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para
pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang
ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi. Yang termasuk Keadaan
Kahar antara lain:
a. bencana alam;
b. Perang;
c. Pemberontakan;
d. bencana non alam;
e. bencana sosial;
f. pemogokan;
g. kebakaran;
h. gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan melalui keputusan
bersama Menteri Keuangan dan menteri teknis terkait.
Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka penyedia memberitahukan kepada PPK
paling lambat 14 (empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan Kahar, dengan
menyertakan pernyataan Keadaan Kahar dari pejabat yang berwenang, sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah
hal-hal merugikan disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak.Jangka
waktu yang ditetapkan dalam Kontrak untuk pemenuhan kewajiban Pihak yang
tertimpa Keadaan Kahar harus diperpanjang paling kurang sama dengan jangka
waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar. Keterlambatan pelaksanaan
pekerjaan akibat Keadaan Kahar yang dilaporkan paling lambat 14 (empat belas)
hari sejak terjadinya Keadaan Kahar, tidak dikenakan sanksi. Pada saat terjadinya
Keadaan Kahar, Kontrak ini akan dihentikan sementara hingga Keadaan Kahar
berakhir dengan ketentuan, Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sesuai
dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai. Jika
selama masa Keadaan Kahar PPK memerintahkan secara tertulis kepada
Penyedia untuk meneruskan pekerjaan sedapat mungkin maka Penyedia berhak
untuk menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam kontrak dan
mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai dengan yang telah dikeluarkan
10
untuk bekerja dalam situasi demikian. Penggantian biaya ini harus diatur dalam
suatu adendum Kontrak.
Kontrak dapat diputus secara sepihak oleh pengguna barang / jasa apabila denda
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan penyedia barang / jasa
11
sudah melampaui besarnya jaminan pelaksanaan. Dan apabila pemutusan kontrak
disebabkan oleh kesalahan Pengguna Barang/jasa dikenakan sanksi berupa:
Kewajiban mengganti kerugian yang menimpa Penyedia Barang/Jasa sesuai
dengan yang ditetapkan dalam kontrak dan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku. Kontrak batal demi hukum apabila isi kontrak melanggar ketentuan
perundang-undangan yang berlaku. Dan jika para pihak terbukti melakukan
KKN, kecurangan, dan pemalsuan dalam proses pengadaan maupun pelaksanaan
kontrak maka perjanjianpun dapat diputuskan.
2.4.10 Pembayaran
Uang muka dibayar untuk membiayai mobilisasi peralatan, personil,
pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok bahan/material dan persiapan teknis
lain. besaran uang muka ditentukan dalam SSKK dan dibayar setelah penyedia
menyerahkan Jaminan Uang Muka senilai uang muka yang diterima. Dalam hal
ini PPK menyediakan uang muka maka Penyedia harus mengajukan permohonan
pengambilan uang muka secara tertulis kepada PPK disertai dengan rencana
penggunaan uang muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak.PPK harus
mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Pajabat Penandatangan
Surat Perintah Membayar (PPSPM) untuk permohonan tersebut pada hurufc,
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah Jaminan Uang Muka diterima.
Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh bank umum, perusahaan penjaminan, atau
Perusahaan Asuransi Umum yang memiliki izin untuk menjual produk jaminan
(suretyship) yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan atau lembaga yang
berwenang. pengembalian uang muka harus diperhitungkan berangsur-angsur
secara proporsional pada setiap pembayaran prestasi pekerjaan dan paling lambat
harus lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi 100% (seratus perseratus).
1. Prestasi pekerjaan
a. pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh
PPK, dengan ketentuan:
12
1) penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan
hasil pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan sistem bulanan, sistem termin atau
pembayaran secara sekaligus, sesuai ketentuan dalam SSKK;
3) pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang,
kecuali peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian dari hasil
pekerjaan yang akan diserahterimakan sebagaimana diatur dalam
SSKK;
4) pembayaran harus dipotong angsuran uang muka, denda (apabila
ada), pajak dan uang retensi; dan
5) untuk kontrak yang mempunyai subkontrak, permintaan
pembayaran harus dilengkapi bukti pembayaran kepada seluruh
sub penyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan.
Pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus
perseratus) dan Berita Acara penyerahan pertama pekerjaan diterbitkan. PPK
dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah pengajuan permintaan
pembayaran dari penyedia harus sudah mengajukan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) kepada Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar
(PPSPM). Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan
menjadi alasan untuk menunda pembayaran. PPK dapat meminta penyedia untuk
menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan mengesampingkan hal-hal
yang sedang menjadi perselisihan.
13
yang dapat dinilai terpisah dan bukan merupakan kesatuan sistem,
serta hasil pekerjaan tersebut telah diterima oleh PPK;
2) 1/1000 (satu perseribu) dari harga kontrak, apabila bagian
pekerjaan yang sudah dilaksanakan belum berfungsi;
3) pilihan denda pada angka 1) atau 2) ditetapkan dalam SSKK.
besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPK atas keterlambatan pembayaran
adalah sebesar bunga dari nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan
tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia,
atau dapat diberikan kompensasi. pembayaran denda dan/atau ganti rugi
diperhitungkan dalam pembayaran prestasi pekerjaan. ganti rugi dan kompensasi
kepada peserta dituangkan dalam adendum kontrak. pembayaran ganti rugi dan
kompensasi dilakukan oleh PPK, apabila penyedia telah mengajukan tagihan
disertai perhitungan dan data-data.
14
persiapan pelaksanaan kontrak. Dalam rapat persiapan, PPK dapat
mengikutsertakan Tim Teknis dan/atau Tim Pendukung.Beberapa hal yang
dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak meliputi.
a. Program mutu disusun oleh Penyedia, yang paling sedikit berisi :
1) Informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan;
2) organisasi kerja Penyedia;
3) jadwal pelaksanaan pekerjaan;
4) tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
5) prosedur instruksi kerja;
6) jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi peralatan dan
personil;
7) penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lokasi
pekerjaan.
15
sama untuk mencegah keterlambatan maka keterlambatan seperti ini tidak dapat
dijadikan alasan untuk memperpanjang Tanggal Penyelesaian.
16
2.5.4 Laporan Hasil Pekerjaan
Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan kontrak untuk
menetapkan volume pekerjaan atau kegiatan yang telah dilaksanakanguna
pembayaran hasil pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam
laporan kemajuan hasil pekerjaan.Untuk kepentingan pengendalian dan
pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan dilokasi
pekerjaan dicatat dalam buku harian sebagai bahan laporan harian pekerjaan yang
berisi rencana dan realisasi pekerjaan harian.Laporan harian berisi:
a. jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi pekerjaan;
b. penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya;
c. jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
d. jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
e. keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang
berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan; dan
f. catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.
Laporan harian dibuat oleh penyedia, apabila diperlukan diperiksa oleh
konsultan dan disetujui oleh wakil PPK.Laporan mingguan terdiri dari
rangkuman laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam
periode satu minggu, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.Laporan
bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik
pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting yang perlu
ditonjolkan.Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, PPK membuat foto-
foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan.
17
2.6 Pelaksanaan Kontrak berdasarkan Jasa Konsultasi
2.6.1 Personil Inti dan Peralatan
Personil inti dan/atau peralatan yang ditempatkan harus sesuai dengan
yang tercantum dalam Dokumen Penawaran.Penggantian personil inti dan/atau
peralatan tidak boleh dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis PPK.Penggantian
personil inti dilakukan oleh penyedia dengan mengajukan permohonan terlebih
dahulu kepada PPK dengan melampirkan riwayat hidup/pengalaman kerja
personil inti yang diusulkan beserta alasan penggantian.PPK dapat menilai dan
menyetujui penempatan/penggantian personil inti dan/atau peralatan menurut
kualifikasi yang dibutuhkan.Jika PPK menilai bahwa personil inti:
a. tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan dengan baik;
b. berkelakuan tidak baik; atau
c. mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya;
maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti dan
menjamin personil inti tersebut meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7
(tujuh) hari sejak diminta oleh PPK.
Jika penggantian personil inti dan/atau peralatan perlu dilakukan, maka
penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti dengan kualifikasi yang
setara atau lebih baik dari personil inti dan/atau peralatan yang digantikan tanpa
biaya tambahan apapun.Personil inti berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan
pekerjaannya. Jika diperlukan oleh PPK, Personil inti dapat sewaktu-waktu
disyaratkan untuk menjaga kerahasiaan pekerjaan di bawah sumpah.
18
d. jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi peralatan dan personil
(apabila diperlukan); dan
e. rencana pelaksanaan pemeriksaan lapangan bersama.
Hasil rapat persiapan pelaksanaan kontrak dituangkan dalam Berita Acara
Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak yang ditandatangani oleh seluruh peserta
rapat.
2.6.3 Pembayaran
Pembayaran Uang Muka, uang Muka dapat diberikan kepada penyedia untuk:
1) mobilisasi alat dan penyedia;
2) pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok barang/material;
dan/atau
3) persiapan teknis lain yang diperlukan bagi pelaksanaan pengadaan.
19
2.6.4 Penyelesaian Pekerjaan
Pekerjaan dapat dinyatakan selesai apabila penyedia jasa telah
menyerahkan laporan akhir pekerjaan kepada pengguna jasa dan daporan tersebut
dapat diterima serta disetujui oleh pengguna jasa.
20
persetujuan penyedia barang sepanjang tidak mengurangi kualitas dengan
mempertimbangkan tersedianya anggaran dan setingginya 10% (sepuluh persen
dari nilai kontrak.
Penyediaan barang juga memiliki perlindungan hak atas kekayaan
intelektual. Penyedia barang harus menjamin pengguna barang bahwa barang
yang diserahkan tidak melanggar hak atas kekayaan intelektual sebagaimana
ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
21
dengan spesifikasi yang ditentukan dalam kontrak, maka penyedia barang
memperbaiki atau mengganti barang tersebut dengan biaya ditanggung sendiri.
2.7.7 Ansuransi
Penyedia barang harus mengasuransikan barang-barang yang akan dikirim
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
ketentuan yang tercantum dalam kontrak. Penerima manfaat harus dijelaskan
dalam dokumen asuransi yang disesuaikan dengan ketentuan kontrak.
2.7.8 Pembayaran
Penyelesaian pembayaran hanya dapat dilaksanakan setelah barang
dinyatakan diterima sesuai dengan berita acara serah terima barang yang
dilengkapi dengan hasil uji coba. Pembayaran dengan LC mengikuti ketentuan
umum yang berlaku dibidang perdagangan.
22
2.8.3 Kerahasiaan
Personil penyedia jasa harus menjaga kerahasian pekerjaannya sesuai
dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak. Apabila diperlukan, janji untuk
menjaga kerahasian pekerjaan oleh personil penyedia jasa dilakukan di bawah
sumpah.
23
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Kontrak adalah suatu peristiwa di mana seorang atau satu pihak berjanji
kepada seorang atau pihak lain atau di mana dua orang atau dua pihak itu
saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal.
2. Pelaksanaan kontrak dapat dilaksanakan berdasarkan beberapa pihak yang
terkait, yaitu berdasarkan ketentuan umum, berdasarkan jasa pemborong,
berdasarkan jasa konsultasi, berdasarkan pengadaan barang dan
berdasarkan jasa konsultasi lainnya.
3. Kontrak dapat diputuskan atau dinyatakan batal apabila salah satu pihak
yang menyepakakati kontrak tidak memenuhi perjanjian yang telah
disepakati.
4. Kontrak berdaarkan ketentuan umum membahas beberapa hal:
a) Penyedia harus menyampaikan asal material/bahan yang terdiri dari
rincian komponen dalam negeri dan komponen impor.
b) Keadaan Kahar (kebakaran,bencana alam, pemberontakan) PPK
memerintahkan secara tertulis kepada Penyedia untuk meneruskan
pekerjaan sedapat mungkin maka Penyedia berhak untuk menerima
pembayaran sebagaimana ditentukan dalam kontrak dan mendapat
penggantian biaya yang wajar sesuai dengan yang telah dikeluarkan
untuk bekerja dalam situasi demikian.
c) Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang ditentukan
dalam syarat-syarat khusus kontrak dihitung sejak tanggal mulai kerja
yang tercantum dalam SPMK. Penyedia harus menyelesaikan
pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan dalam SSKK.
5. Pelaksanaan kontrak berdasarkan jasa oemborong membahas kerjasama
antar penyedia dan sub penyedia, perpanjangan waktu,laporan hasil
pekerjaan, rapat pelaksanaan kontrak dan serah terima pekerjaan.
24
6. Pada pelaksanaan kontrak berdasarkan jasa pemborong, rapat persiapan
dilaksanakan setelah kontrak ditandatangani atau selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari setela diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
7. Dalam pengadaaan barang, surat PO (pesanan order) selambat-lambatnya
14 hari kerja sejak penetapan penyedia barang oleh pengguna barang dan
7 hari sejak tanggal penertiban PO.
3.2 SARAN
1. Hendaknya kontrak bukan hanya menjadi perjanjiaan tertulis antar pihak
tetapi alangkah baiknya jika pihak yang terkait benar-benar memahami
mengenai kontrak yang ada.
2. Dalam pembuatan kontrak hendaknya dibuat lebih teliti sehingga jika
ditemukan kesalahan dalam peleksanaan telah ada ketetapannya.
3. Jika terdapat perselisihan dalam peleksanaan hendaknya kontrak dapat
menyelesaikannya dengan ketentuan kontrak.
4. Pelaksanaan pekerjaan hendaknya diselesaikan tepat waktu sesuai
kontrak.
25
DAFTAR PUSTAKA
Nurhati siti, dkk. 2014. Faktor-faktor yang harus diperhatikan sebagai dasar
pelaksanaan kontrak konstuksi, [pdf].
Santosa, Muji. 2015. Definisi masa kontrak dan masa pelaksanaan kontrak,
(http://tatakelola.co/procurement/memahami-definisi-masa-kontrak-dan-
masa-pelaksanaan-pekerjaan/ diakses 22 April 2017).
26