Fisiologi Pankreas

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 27

Fisiologi Pankreas

dr. Ana Rahmawati, M.Biomed


Learning objective
Tipe hormon yang dihasilkan oleh pankreas
Struktur, produksi, sekresi, mekanisme kerja, efek metabolik,
pengaturan hormon insulin
Struktur, produksi, sekresi, mekanisme kerja, efek metabolik,
pengaturan hormon glukagon
Anatomi Kelenjar Pankreas
Pankreas terdiri atas dua jenis jaringan utama, yakni: (1) asini, yang
menyekresi getah pencernaan ke dalam duodenum, dan (2) pulau-pulau
Langerhans, yang langsung menyekresi insulin dan glukagon ke dalam
darah
Pulau Langerhans mengandung tiga jenis sel utama, yakni sel alfa, beta,
dan delta,
Sel Beta: insulin dan amylin
Sel alfa : glukagon.
Sel delta : somatostatin.
Sel PP : polipeptida pankreas.
insulin menghambat sekresi glukagon, amilin menghambat sekresi insulin,
dan somatostatin menghambat sekresi hormon insulin dan glukagon.
INSULIN
Struktur
Insulin merupakan protein kecil, berat molekul 5.808.
Terdiri atas dua rantai asam amino, yang dihubungkan satu sama lain
oleh ikatan disulfida. Bila kedua rantai asam amino dipisahkan,
aktivitas fungsional molekul insulin akan hilang.
Sintesis
Insulin disintesis dalam sel-sel beta
diawali dengan translasi RNA insulin oleh ribosom yang melekat pada
retikulum endoplasma untuk membentuk praproinsulin.
Praproinsulin membelah di retikulum endoplasma untuk membentuk
proinsulin dan terdiri atas 3 rantai peptida: A, B, dan C.
Sebagian besar proinsulin ini lalu terbelah di aparatus Golgi untuk
membentuk insulin, yang membentuk rantai A dan B yang
dihubungkan oleh ikatan disulfida, dan rantai peptida C
Insulin dan peptida C terbungkus dalam granula sekretorik dan
disekresi dalam jumlah molar seimbang (equimolar).
Peptida C terikat dengan struktur membran mengaktifkan natrium
kalium ATPase dan oksida nitrit sintase endotel.
Saat disekresi ke dalam darah, insulin hampir seluruhnya beredar
dalam bentuk tidak terikat; waktu paruhnya dalam plasma 6 menit
10-15 menit: insulin tidak dijumpai dalam sirkulasi. Kecuali sebagian
insulin yang berikatan dengan reseptor pada sel sasaran,
Sisa insulin akan didegradasi oleh enzim insulinase terutama di hati,
sebagian kecil dipecah di ginjal dan otot, dan sedikit di jaringan yang
lain.
Aktivasi sel sasaran oleh insulin
Efek perangsangan insulin
Membran sel tubuh akan menambah ambilan glukosanya : terutama
terjadi di sel-sel otot dan sel lemak
Membran sel menjadi lebih permeabel terhadap sejumlah asam
amino, ion kalium, dan ion fosfat, yang menyebabkan peningkatan
transpor ion-ion ini ke dalam sel.
Perubahan derajat aktivitas sejumlah besar enzim metabolik intrasel
lainnya.
Perubahan kecepatan translasi RNA di ribosom untuk membentuk
protein yang baru dan kecepatan transkripsi DNA di dalam inti sel.
Efek Insulin terhadap Metabolisme
Karbohidrat
Insulin selanjutnya menyebabkan ambilan, penyimpanan, dan
penggunaan glukosa yang cepat oleh hampir semua jaringan tubuh,
terutama oleh otot, jaringan adiposa, dan hati.
Insulin meningkatkan metabolisme dan ambilan glukosa otot,
penyimpanan glikogen di otot
Insulin meningkatkan ambilan, penyimpanan, dan penggunaan
glukosa oleh hati
1. Insulin menghambat enzim fosforilase hati
2. Insulin meningkatkan aktivitas enzim glukokinase
3. Insulin meningkatkan aktivitas enzim glikogen sintetase,
Konversi kelebihan glukosa menjadi asam lemak dan menghambat
glukoneogenesis di hati.
Berkurangnya efek insulin terhadap ambilan dan pemakaian glukosa
oleh otak
Insulin meningkatkan pengangkutan ke dalam dan pemakaian glukosa
oleh sebagian besar sel tubuh lain (kecuali sel-sel otak)
Pengangkutan glukosa ke dalam sel lemak terutama menyediakan
substrat untuk gugus gliserol molekul lemak.
Efek Insulin terhadap Metabolisme Lemak
Insulin memacu sintesis dan penyimpanan lemak
1. Insulin meningkatkan pengangkutan glukosa ke dalam sel-sel
hati. : - glikogen
- glukosa dipecah menjadi piruvat dalam jalur
glikolisis, diubah asetil- KoA, untuk sintesis
asam lemak.
2. Insulin menghambat kerja lipase peka-hormon
(hormonesensitive lipase). Enzim inilah yang menyebabkan
hidrolisis trigliserida yang sudah disimpan dalam sel-sel lemak.
3. Insulin meningkatkan pengangkutan glukosa melalui membran sel
ke dalam sel-sel lemak (membentuk gliserol)
Defisiensi insulin menyebabkan lipolisis simpanan lemak dan
pelepasam asam lemak bebas (peningkatan aktivitas enzim lipase
pekahormon)
Defisiensi insulin meningkatkan konsentrasi kolesterol plasma dan
fosfolipid.
Pemakaian lemak yang berlebihan selama tidak ada insulin
menyebabkan ketosis dan asidosis
Efek Insulin terhadap Metabolisme Protein
dan Pertumbuhan
Insulin meningkatkan sintesis dan penyimpanan protein
Insulin merangsang pengangkutan sejumlah besar asam amino ke
dalam sel
Insulin meningkatkan translasi RNA, sehingga terbentuk protein baru.
Meningkatkan kecepatan transkripsi rangkaian genetik DNA
Insulin menghambat proses katabolisme protein
Di dalam hati, insulin menekan kecepatan gluconeogenesis
Kekurangan insulin menyebabkan berkurangnya protein dan
peningkatan asam amino plasma (ureum urine meningkat)
Mekanisme Sekresi Insulin oleh perangsangan
glukosa
Yang mempengaruhi sekresi insulin selain
glukosa
Asam amino (arginine, lisin)
glukagon, glucose-dependent insulinotropic peptide (gastric inhibitory
peptide), dan asetilkolin : meningkatkan kadar kalsium intrasel (tidak
memiliki pengaruh yang besar terhadap sekresi insulin tanpa adanya
glukosa)
somatostatin dan norepinefrin (dengan mengaktivasi reseptor a-
adrenergik), menghambat eksositosis insulin.
Obat-obatan sulfonilurea merangsang sekresi insulin dengan cara
terikat pada kanal kalium yang peka-ATP dan menghambat aktivitas
kanal tersebut : efek depolarisasi yang memicu sekresi insulin
Pengaturan Sekresi Insulin
Pada kadar normal glukosa darah waktu puasa sebesar 80 sampai 90
mg/100 ml, kecepatan sekresi insulin akan minimum yakni 25
ng/menit/kg berat badan
Peningkatan awal yang cepat pada konsentrasi insulin dan selanjutnya ada
perlambatan namun diikuti peningkatan konsentrasi yang lebih tinggi dan terus
berlanjut, yang dimulai pada 15 sampai 20 menit kemudian
GLUKAGON
hormon yang disekresikan oleh sel-sel alfa pulau Langerhans saat
kadar glukosa darah turun
Fungsi utama: meningkatkan konsentrasi glukosa darah
Gene product Glicentin
Human Related poly- Glucagon GLP-1 GLP-2
proglukagon Peptide (GRPP)
Amino acid 1 33 61 72 108 126 160

Pancreatic
A cell GRPP Glucagon Major proglucagon fragment
processing

Truncated
Small
Glicetin GLP-1 GLP-2
Intestine
(7-37)
processing

GRPP Oxyntomodulin
Pengaturan Sekresi Glukagon
Peningkatan kadar glukosa darah menghambat sekresi glucagon
Penurunan konsentrasi glukosa darah dari nilai normalnya saat puasa
( 90 mg/100 ml darah) hingga mencapai kadar hipoglikemik, dapat
meningkatkan konsentrasi glukagon plasma beberapa kali lipat.
Meningkatnya kadar glukosa darah hingga mencapai kadar
hiperglikemik akan mengurangi kadar glukagon dalam plasma
Peningkatan kadar asam amino darah merangsang sekresi glucagon
Aktivitas fisik merangsang sekresi glukagon
Efek terhadap Metabolisme Glukosa
Pemecahan glikogen hati (glikogenolisis) dan meningkatkan proses
glukoneogenesis di hati : menambah persediaan glukosa di organ-organ tubuh
lainnya.
Glikogenolisis :
1. Glukagon mengaktifkan adenil siklase yang terdapat di membran sel hepatosit.
2. Kemudian menyebabkan terbentuknya adenosin monofosfat siklik.
3. Mengaktifkan protein pengatur protein kinase.
4. Mengaktifkan protein kinase.
5. Mengaktifkan fosforilase b kinase.
6. Mengubah fosforilase b menjadi fosforilase a.
7. Meningkatkan pemecahan glikogen menjadi glukosa-1fosfat.
8. Selanjutnya mengalami defosforilasi; dan glukosa dilepaskan dari sel-sel hati.
Glukagon meningkatkan gluconeogenesis (meningkatkan kecepatan
ambilan asam amino oleh sel-sel hati, dan kemudian mengubah banyak
asam amino menjadi glukosa )
mengaktifkan lipase sel lemak, sehingga akan meningkatkan persediaan
asam lemak yang dapat dipakai sebagai sumber energi tubuh.
menghambat penyimpanan trigliserida di hati, sehingga akan mencegah
hati membuang asam lemak dari darah;
Glukagon dengan konsentrasi yang tinggi juga meningkatkan kekuatan
jantung, meningkatkan aliran darah di beberapa jaringan, terutama ginjal,
meningkatkan sekresi empedu, menghambat sekresi asam lambung.
Somatostatin
disekresi oleh sel-sel delta pulau Langerhans
Perangsang sekresi : naiknya kadar glukosa darah, naiknya kadar asam
amino, naiknya kadar asam lemak, naiknya konsentrasi beberapa macam
hormon pencernaan
Efek :
1. Somatostatin bekerja secara lokal di dalam pulau Langerhans
sendiri guna menekan sekresi insulin dan glukagon.
2. Somatostatin menurunkan motilitas lambung, duodenum, dan
kandung empedu.
3. Somatostatin mengurangi sekresi dan absorpsi dalam saluran cerna
Referensi
Aron, D.C., Findling, J.W. and Tyrell, J.B. (1997), Hypothalamus &
Pituitary, in Basic & clinical endocrinology, eds, F.S. Greenspan & G.J.
Strewler, Prentice-Hall International Inc,London
Ganong, W.F., Review of Medical Physiology 22th Ed. 2005. Appleton
& Lange. Connecticut
Guyton, A.C. & Hall, J.E., Textbook of Medical Physiology. 11th
Ed.2006. W.B Saunders Co. Philadelphia.
Greenspan FS, and Baxter JD, 1994. Basic & Clinical Endocrinology. 4th
Appleton & Lange.New Jersey.

Anda mungkin juga menyukai